Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB II
KAJIAN TEORETIS
7
8
Daging ayam yang segar adalah daging dari ayam yang telah dipotong
selama kurang lebih dari 6 jam. Sebaiknya langsung diolah agar tidak cepat
rusak dan terhindar dari patogen. Daging ayam yang dimasukkan dalam
lemari pendingin biasa hanya dapat bertahan selama 24 jam. Jika dimasukkan
10
a. Demam Enterik
Demam enterik merupakan sindrom yang hanya ditimbulkan oleh
beberapa jenis Salmonella sp, terutama Salmonella typhi. Salmonella yang
tertelan akan memasuki usus halus, kemudian menuju saluran limfatik dan
masuk kealiran darah untuk dibawa ke berbagai organ salah satunya usus.
Periode inkubasi Salmonella 10-14 hari akan menimbulkan gejala seperti
demam, malaise, sakit kepala, konstipasi, bradikardia, dan mialgia. Limfa
dan hepar akan membesar pada saat demam mencapai plato yang tinggi,
komplikasi utama demam enteric adalah pendarahan dan perforasi usus
menyebabkan angka kematian mencapai 10-15 % (Medical Microbiology
et al.,2012).
Ayam Pedaging
Total Plate Count 1x106
Coliform 1x102
Staphylococcus auerus 1x102
Salmonella sp Negatif
Escheria coli 1x101
b. Suhu
Bakteri Salmonella akan tumbuh dengan baik pada temperatur antara 5°C -
45ºC dan temperatur optimum 37ºC. Bakteri yang berada dibawah
temperatur minimum atau sedikit diatas temperatur maksimum, tidak akan
segera mati melainkan berada dalam keadaan tidur atau dormancy (Brooks
et al,2001).
c. pH
16
d. Waktu
Jika bakteri menemukan kondisi yang cocok, bakteri dapat
berkembangbiak dengan baik dalam waktu singkat. Menurut Rauf (2013)
hanya dalam waktu 15-20 menit bakteri mampu memperbanyak diri dari
satu sel menjadi 2 sel. Waktu dan suhu yang baik agar terhindar dari
kontaminasi bakteri Salmonella spadalah 30 menit dengan suhu 65ºC.
e. Oksigen
Oksigen berperan penting dalam membantu pertumbuhan bagi beberapa
jenis bakteri, seperti bakteri yang termasuk kedalam kategori bakteri
aerobik. Sedangkan untuk bakteri yang masuk kedalam golongan anaerob,
oksigen tidak diperlukan dalam pertumbuhannya bahkan dapat mematikan
bakteri tersebut. Sedangkan salah satu faktor ekstrinsiknya yaitu
pembusukan daging. Daging termasuk bahan makanan yang mudah
mengalami pembusukan (Perishable food). Pembusukan daging terjadi
disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme, reaksi enzimatis dan kombinasi
keduanya (Laelasari, 2015).
keamanan makanan. Pengujian yang dilakukan pada setiap bahan pangan tidak
sama tergantung dari berbagai faktor, diantaranya adalah cara penanganan dan
konsumsinya, cara penyimpanan, dan berbagai faktor lainnya. Untuk bahan
pangan seperti telur, daging dan susu biasanya dilakukan pengujian mikrobiologi,
yaitu dengan cara melakukan isolasi bakteri pada media selektif yaitu Salmonella
Shigella Agar dan uji biokimia (Setiowati, 2011).
Ketentuan yang ditetapkan SNI 01-4473-1998 dengan syarat negatif
koloni/ 25 gram. Diduga keberadaan Salmonella sp pada makanan sangat kecil
sehingga dibuat sebanyak 25 gram. Salmonella sp adalah bakteri yang termasuk
mikroorganisme yang amat kecil dan tidak terlihat mata. Selain itu bakteri ini
tidak meninggalkan bau maupun rasa apapun pada makanan. Biasanya bakteri
dapat dilakukan pengujian melalui laboratorium.
Untuk mendeteksi keberadaan Salmonella sp dalam makanan dapat
dilakukan dalam 5 tahap yaitu dengan pengkayaan selektif dan uji biokimia.
Tahap pengkayaan bisa dilakukan dengan media Selenite Cystine Broth (SCB),
untuk pengkayaan menggunakan media selektif Salmonella Shigella Agar (SSA),
sedangkan uji biokimia dapat dilakukan dengan media Triple Sugar Iron Agar
(TSIA), Simon Citrate Agar (SCA), dan uji Sulphite Indole Motility (SIM).
2. Design (Perancangan)
Kegiatan ini merupakan proses sistematik yang dimulai dari
menetapkan tujuan belajar, merancang skenario atau kegiatan belajar
mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi
pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Rancangan model/metode
pembelajaran ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses
pengembangan berikutnya.
Untuk menghasilkan handout yang mampu meningkatkan motivasi
belajar, pengembangan handout harus memperhatikan karakteristik yang
diperlukan sebagai handout.
1) Kompetensi;
2) Materi pembelajaran sebelumnya;
3) Prosedur pembelajaran;
4) Materi pembelajaran yang akan dipelajari;
5) Latihan;
6) Soal evaluasi.