Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu Tahap I uji bakteri
Salmonella sp pada ayam pedaging (Gallus domesticus) dan tahap II
pengembangan handout pembelajaran pada konsep eubacteria di SMA kelas X.
Adapun tahapannya sebagai berikut :
2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah sampel ayam pedaging, alkohol
70%, kapas, aquades, aluminium foil, Selenite Cystine Broth (SCB),
Salmonella Shigella Agar (SSA), Triple Sugar Iron Agar (TSIA),
Sulphite Indole Motility (SIM), Simon Citrate Agar (SCA)
22
23
A. Tahap Persiapan
Alat yang digunakan untuk mendeteksi Salmonella seperti cawan petri,
tabung reaksi, erlenmeyer, dispo dan mikropipet disterilisasi terlebih
24
Menggunakan
Selenite cystine broth Pengkayaan
mikropipet 2x24 jam
Pengamatan
Isolasi Media Selektif
Makroskopis 1x24 jam
Uji Biokimia
a) Pengambilan sampel
Sampel ayam pedaging dibeli pada lokasi pengambilan sampel
di 8 pasar diantaranya yaitu 4 pasar pasar tradisional dan 4 pasar
modern yang ada di Pekanbaru, setelah itu sampel dibawa ke
laboratorium untuk di deteksi. Sampel diambil dengan perbedaan cara
penyimpanan yang dilakukan oleh penjual yang ada di pasar tersebut.
b) Pembuatan media
1) Media Selenite Cystein Broth (SCB) merupakan media
pengkaya untuk Salmonellla sp. Media Selenite Cystein Broth
(SCB) mengandung pepton, sodium selenite, natrium fosfat,
dan laktosa. Media dibuat dengan melarutkan 8 gr Selenite
Cystine Broth dengan aquades sebanyak 500 ml, lalu
dipanaskan sambil diaduk. Setelah Selenite Cystine Broth larut
kemudian di angkat dan di tuang ke dalam erlenmeyer dan di
tutup dengan alumunium foil, lalu di sterilkan dengan
menggunakan autoclave pada suhu 121oC dan tekanan 2 atm
selama 15 menit.
2) Media Salmonella Shigella Agar (SSA) merupakan media
yang digunakan untuk mengisolasi bakteri Salmonella sp dan
Shigella sp dari sampel feses, urin, dan makanan. Media ini
tersusun atas beberapa bahan, seperti campuran ekstrak,
vitamin, mineral, dan asam amino, campuran bile salt, sodium
sitrat, dan brilliant green, neutral red ,dan ferric citrate. (Hart
dan Paul, 1997) Media SSA ditimbang 10,2 gram dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 170 mL kemudian dilarutkan
dengan akuades sebanyak 120 mL. Media dipanaskan sampai
larut dengan baik, dan disterilisasi dengan autoclave pada suhu
1210C selama 15 menit.
3) Media Triple Sugar Iron Agar (TSIA) merupakan media yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam
26
3) Uji Biokimia
a) Uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
Koloni diambil dari media yang diduga positif (+) dari ketiga
media tersebut kemudian diinokulasikan ke TSIA dengan cara
menusuk sampai sepertiga dasar tabung kemudian diangkat dan
digores secara zig-zag pada media agar miring kemudian
inkubasikan pada suhu 37ºC selama 24 jam. Hasil uji positif
Salmonella ditandai terjadinya warna hitam pada tusukan dan
goresan pada media. (Badan Standarisasi Nasional, 2008).
memberikan hasil positif pada uji sitrat. Hasil uji positif meliputi
produksi H2S ditandai dengan media berwarna hitam (Badan
Standarisasi Nasional, 2008).
dan Design. Adapun tahap perancangan handout dapat dilihat pada gambar
3.2.2
Tahap 1 : Analisis
Hasil Penelitian
Kompetensi Dasar :
Berisi tentang Kompetensi Dasar (KD) yang
berkaitan dengan hasil penelitian
Tahap 2 : Desain
Perancangan Handout
b. Tahap design
Handout yang dirancang sesuai dengan kurikulum 2013. Perancangan
desain terdiri dari 2 tahap yaitu:
a. Rancangan perangkat pembelajaran
Rancangan perangkat pembelajaran meliputi peracangan silabus
dan RPP. RPP yang dirancang menggunakan model discovery
learning.
32
b. Desain handout
Tahapan yang dilakukan dalam merancang konsep materi yang
berkaitan dengan fakta dan data yang diperoleh dari hasil
penelitian. Kemudian memodifikasi rancangan handout dari
Depdiknas 2008 dengan beberapa peneliti yang telah melakukan
pengembangan handout yaitu Yessi Hermawati, dkk (2017) dan
Qorry Aulya Rohmana, dkk (2018).