Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
33
34
ruang 25oC..
G. Hypermart Transmart
H. Jumbomart
Hasil penelitian yang diperoleh pada tabung pengkayaan yang berisi media
Selenite Cystine Broth memperlihatkan hasil yang positif pada 8 sampel yang di
uji ditandai dengan kekeruhan pada media Selenite Cystine Broth. Hasil positif
pada media pengkayaan dapat dilihat pada tabel 4.2
37
Berdasarkan tabel 4.2 hasil pengamatan pada sampel yang telah diinkubasi
selama 2x24 jam menunjukkan keberadaan Salmonella pada 8 sampel positif yaitu
di pasar tradisional Cikpuan (P1), pasar tradisional Kodim (P2), pasar tradisional
Simpang Baru (P3), pasar tradisional Rumbai (P4) kondisi dari keempat sampel
dari pasar tradisional tersebut dengan kondisi sampel segar. Menurut Badan
Standarisasi Nasional daging ayam tahun 2009, kondisi sampel ayam pedaging
segar yaitu sampel ayam pedaging yang baru selesai diproses selama tidak lebih
dari 6 jam dan tidak mengalami perlakuan lebih lanjut, dan pada sampel pasar
modern yaitu di supermarket Giant Panam (P5), Hypermart SKA (P6), Hypermart
Transmart Carrefour (P7), dan Jumbomart Delima (P8) yang ditandai dengan
perubahan warna media dari bening berubah menjadi keruh yang diduga karena
adanya kolonisasi bakteri Salmonella sp, kondisi dari keempat sampel dari pasar
modern tersebut dengan kondisi sampel dingin segar. Menurut Badan Standarisasi
Nasional daging ayam tahun 2009, kondisi sampel ayam pedaging dingin segar
yaitu sampel ayam pedaging segar yang segera didinginkan setelah selesai
diproses sehingga suhu di dalam daging menjadi 4-5oC. Hasil pengamatan ini
sesuai dengan pernyatan Kusuma (2009), media Selenite Cystine Broth (SCB)
38
Bagian slunt
berwarna
merah pucat
Bagian butt
berwarna
hitam
Gambar 4.3.4 Bakteri Salmonella sp. pada media TSIA setelah diinkubasi 24 jam
(Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2020)
Berdasarkan pengamatan pada Tabel 4.4 hasil yang diperoleh pada uji
Simmon’s Citrat Agar (SCA) yaitu pada isolat sampel P1 (pasar tradisional
Cikpuan), P2 (pasar tradisional Kodim), P3 (pasar tradisonal Simpang Baru), P4
(pasar tradisional Rumbai), P5 (supermarket Giant Panam), P6 (Hypermart SKA),
P7 (Hypermart Transmart Carrefour), dan P8 (Jumbomart Delima) menunjukkan
42
hasil positif. Hasil positif ditandai dengan adanya perubahan warna media dari
warna hijau menjadi warna biru yang menandakan bakteri dapat tumbuh dengan
menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Pada umumnya,
Salmonella sp menunjukkan hasil positif pada uji citrate (Gambar 4.3.5)
Gambar 4.3.5. Bakteri Salmonella sp. pada media SCA setelah diinkubasi 24 jam
(Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2020)
berupa satu garis, maka bakteri tersebut (non motil) tidak bergerak (Sudarsono
2008).
pola sebaran
pergerakan bakteri
berwarna putih
seperti kapas
Endapan H2S
Gambar 4.3.6. Pergerakan Salmonella sp.pada media SIM setelah inkubasi 24 jam
(Sumber: Dokumentasi Penelitian,2020)
Hasil uji Salmonella sp. Pada media SIM dari isolat sampel P1 (pasar
tradisional cikpuan), P2 (pasar tradisional kodim), P3 (pasar tradisonal simpang
baru), P4 (pasar tradisional rumbai), P5 (supermarket Giant Panam), P6
(hypermart SKA), P7 (Hypermart Transmart Carrefour), dan P8 (Jumbomart
Delima) memiliki hasil (motil) dan menghasilkan H2S. Umumnya Salmonella sp
memberikan hasil positif pada uji SIM yang ditandai dengan pertumbuhan bakteri
yang menyebar, bergerak (motil) dan ada atau tidak adanya H2S. Uji Sulfide
Indole Motility (SIM) bertujuan mengetahui pergerakan bakteri. Pada uji ini
terlihat pergerakan (motilititas) pada media yang ditusuk dengan ose dan warna
media SIM berubah menjadi hitam yang merupakan endapan H2S.
4.5.1 Pengkayaan
Selenite Cystine Broth merupakan media selektif yang khusus
digunakan untuk bakteri Gram negatif seperti Salmonella sp. Selenite Cystine
Broth digunakan untuk kultur pengayaan bakteri Salmonella sp dari kotoran,
bahan makanan dan bahan lainnya. Media Selenite Cystine Broth dapat
menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan bakteri coliform fekal.
Selenite Cystine Broth digunakan sebagai media selektif untuk menumbuhkan
bakteri Salmonella sp. yang mungkin ada dalam jumlah kecil dan bersaing
dengan flora usus. Selenite yang terkandung dalam media Selenite Cystine
Broth dapat menghambat streptocoocus yag terdapat dalam kotoran dan
coliform fekal selama 8-12 jam inkubasi. Media Selenite Cystine Broth
mengandung inhibitor natrium selenit yang tereduksi menjadi selenium
merupakan media selektif yang artinya adalah media ini dapat digunakan
khusus untuk bakteri gram negatif seperti bakteri Salmonella sp (Kusuma,
2009). Hasil positif pada media ini ditandai dengan kekeruhan pada media.
2. Design (Perancangan)
Pada tahap ini dilakukan perancangan konsep materi yang berkaitan
dengan data penelitian, merancang indikator, merancang indikator pencapaian
kompetensi yang ingin dicapai dan merancang butir soal baik objektif
maupun uraian untuk mengevaluasi peserta didik. Data-data dari hasil
penelitian dihubungkan dengan konsep eubacteria dalam Mata Pelajaran
Biologi Kelas X. Hal ini agar handout yang dibuat relevan dengan materi
yang akan diajarkan.
Indikator yang dapat dicapai meliputi: (a) menjelaskan cara hidup
bakteri Salmonella sp, (b) menjelaskan jenis-jenis media tumbuh bakteri
Salmonella sp, (c) menjelaskan tahapan-tahapan dalam uji bakteri Salmonella
sppada makanan dan (d) menganalisis ciri-ciri bakteri Salmonella sp
berdasarkan hasil pengamatan.
Indikator Pencapaian Kompetensi yang dapat dicapai meliputi:
(a) melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan cara hidup
bakteri Salmonella sp dengan tepat, (b) melalui kegiatan diskusi, peserta didik
mampu menjelaskan jenis-jenis media tumbuh bakteri Salmonella sp dengan
tepat, (c) melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan
52