Pedoman Komunikasi Efektif 2018 RSKBW
Pedoman Komunikasi Efektif 2018 RSKBW
Daftar Isi I.
Pendahuluan..............................................................................................
V. Logistik.....................................................................................................
IX.Penutup.................................................................................................
Pendahuluan
Rumah sakit adalah suatu organisasi kompleks yang menggunakan perpaduan peralatan ilmiah yang
rumit dan khusus, yang difungsikan oleh kelompok tenaga terlatih dan terdidik dalam menghadapi hal
yang berkaitan dengan pengetahuan medik modern untuk tujuan pemulihan dan pemeliharaan
Kesehatan yang baik. Rumah sakit bertugas untuk melaksanakan upaya kesehatan dengan
mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu. RSK Katolik Bhakti
Wara merupakan salah satu rumah sakit di bawah koordinasi dan pengelolaan yayasan Bhakti Wara
Seiring dengan adanya perkembangan teknologi, maka rumah sakit pun dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas. Hal ini tentunya ditunjang dengan adanya
sistem informasi manajemen yang mempunyai kualitas yang bersaing terutama dalam hal
pengolahan data pasien, rekanan, obat dan alat kesehatan, hasil pemeriksaan, pemesanan obat dan
sebagainya. Dalam pelayanan terhadap pasien di Rumah Sakit, jika berhadapan dengan pasien
maka yang perlu kita tanyakan apakah yang dimaksud pasien sama dengan yang kita pikirkan.
Karena persepsi yang salah dapat mengakibatkan kejadian yang tidak diharapkan. Karena itulah
dibutuhkan Komunikasi Efektif. Komunikasi Efektif terjadi apabila pesan yang disampaikan
komunikator dapat diterima dengan baik oleh komunikan sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Komunikasi Efektif di RSK Bhakti Wara meliputi :
A. Tujuan Umum
Tujuan dari komunikasi efektif adalah untuk mendorong keterlibatan pasien dan
keluarganya dalam peroses pelayanan
C. PENGERTIAN
1. Komunikasi Efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi.
(Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994 ; Koontz & Weihrich, 1988).
Pesan/Komunikator adalah orang yang
2. Sumber/Pemberi menyampaikan isi pernyataannya kepada penerima pesan/komunikan.
Hal-hal yang menjadi tanggung jawab pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan
jelas, memilih media yang sesuai, dan meminta kejelasan apakah pesan tersebut sudah
diterima dengan baik. (konsil kedokteran Indonesia, hal 8).
3. Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi, pengetahuannya
luas dan dalam tentang informasi yang disampaikan, cara berbicaranya jelas dan
menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan (komunikan).
4. Isi Pesan adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada komunikan. Panjang
pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan komunikasi , media
penyampaian, penerimanya.
5. Media/Saluran Pesan (Elektronik, Lisan, Tulisan) adalah sarana komunikasi dari
komunikator kepada komunikan. Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui
isi pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang disampaikan
penerima. Pesan dapat berupa berita lisan, tertulis, atau keduanya sekaligus. Pada
kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan oleh pengirim yaitu saat komunikasi
berlangsung atau tatap muka dengan efek yang mungkin terjadi berupa perubahan sikap
(konsil kedokteran Indonesia, hal 8).
6. Penerima Pesan/Komunikan adalah pihak/orang yang menerima pesan. Penerima pesan
berfungsi sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran pengirim dan penerima
berita bergantian sepanjang pembicaraan. Tanggung jawab penerima adalah
berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan balik
kepada pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga proses komunikasi berlangsung
dua arah (konsil kedokteran Indonesia, hal 8).
7. Umpan balik adalah respon/tindakan dari komunikan terhadap respon pesan yang
diterimanya.
D. KEBIJAKAN KEBIJAKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
1. Peningkatan Komunikasi Efektif
a. Komunikasi efektif saat hand over dengan menggunakan teknik Tulis, Baca ulang
dan Konfirmasi (TbaK) sedangkan pelaporan melalui telepon dengan menggunakan
metoda ISBAR.
b. Penerima perintah menulis lengkap perintahnya, membaca ulang dan melakukan
konfirmasi.
c. Tulisan disebut lengkap bila terdiri dari jam / tanggal, isi perintah, nama penerima
perintah dan tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda tangan (pada
kesempatan berikutnya).
d. Baca ulang dengan jelas, bila perintah mengandung nama obat LASA, maka nama
obat LASA harus dieja satu persatu hurufnya dengan menggunakan Phonetic
Alphabet.
e. Di unit pelayanan harus tersedia daftar obat look alike dan sound alike.
f. Konfirmasi lisan dan tertulis, konfirmasi lisan sesaat setelah pemberi perintah
mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan kebenaran pembacaan secara
lisan misal”ya sudah benar”. Konfirmasi tertulis dengan tanda tangan pemberi
perintah yang harus diminta pada kesempatan kunjungan berikutnya.
b. Informasi mengenai kebijakan internal diketahui dan disetujui oleh Direktur serta
dikomunikasikan secara tepat waktu melalui
1) Briefing pagi
2) Pertemuan
3) Surat tugas
4) Surat dinas
5) Pengumunan Direktur
6) Surat keputusan
c. Briefing pagi Rumah Sakit dilakukan setiap hari kerja untuk penyampaian informasi
dan edukasi mengenai visi dan misi, kebijakan, rencana kerja dan tujuan rumah sakit
secara umum. Visi dan misi rumah sakit disampaikan setiap tanggal yang telah di
sepakati.
d. Komunikasi dengan pihak-pihak di luar rumah sakit dikelola oleh Bagian Humas dan
Pemasaran.
e. Komunikasi dan informasi dalam rangka asuhan dan pelayanan pasien
didokumentasikan dalam rekam medis dengan menggunakan format terintegrasi
f. dan baku yang mudah dipahami dan dimengerti. Setiap informasi yang
dikomunikasikan kepada pasien didokumentasikan dalam format baku dan
ditandatangani.
g. Rumah Sakit memberikan laporan berkala ke Pengurus dan keluarga
h. Informasi tentang asuhan pasien dan respon terhadap asuhan dikomunikasikan
antara praktisi medis, keperawatan dan praktisi kesehatan lainnya setiap kali
pergantian shift. Informasi dapat dikomunikasikan secara lisan, tertulis ataupun
i. Melalui media elektronik, yang meliputi ;
1) Status kesehatan pasien
2) Ringkasan asuhan yang telah diberikan
3) Respon pasien terhadap asuhan
4) Perkembangan kesehatan pasien Tenaga kesehatan yang berkarya di
lingkungan Rumah Sakit Katolik Bhakti Wara berhak untuk akses rekam
medis pasien, selama pasien tersebut masih dalam
j. asuhanya serta untuk media komunikasi dan informasi pelayanan. Profesi lain
diperbolehkan akses rekam medis pasien selama menyangkut kepentingan dan
kebutuhan internal rumah sakit.
k. Rumah Sakit mengeluarkan resume medis, surat rujukan dan surat kontrol ulang
l. untuk kepentingan berkelanjutan asuhan dan pelayanan pasien. Pasien rawat inap
yang dipindahkan antar bagian perawatan harus dibuat dokumennya dalam format
formulir transfer, berkas rekam medis disertakan saat pasien dipindah, formulir
transfer berisikan ;
1) Alasan masuk rawat inap dan alasan dipindah
2) Temuan yang signifikan
3) Diagnosa kerja yang ditegakkan
4) Tindakan yang telah dilakukan
5) Pengobatan yang telah diberikan
6) Kondisi pasien saat dipindah
B. KONTINUITAS PELAYANAN
1. Rumah Sakit Katolik Bhakti Wara melaksanakan proses pelayanan yang
berkelanjutan dan melakukan koordinasi diantara dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lain yang berada di :
Pelayanan emergensi dan pendaftaran pasien rawat inap
Pelayanan diagnostik dan pelayanan pengobatan
Pelayanan non bedah dan tindakan bedah
Rumah sakit lain dan pelayanan kesehatan lain
Program pelayanan rawat jalan
a. Kriteria dan tatacara transfer pasien keluar dan masuk rumah sakit
mengikuti Panduan Transfer dan standar prosedur operasional yang
berlaku di mana setiap pasien yang di transfer harus ditentukan
kelayakannya.
b. Kesinambungan dan koordinasi pelayanan berkelanjutan meliputi
seluruh fase pelayanan pasien dicatat dalam rekam medis pasien
c. Pasien harus merasakan kesinambungan dan koordinasi pelayanan
berkelanjutan.
2. Setiap pelayanan medis harus berpedoman pada panduan praktek klinik
a. Staf yang bertanggung jawab untuk koordinasi pelayanan selama pasien
dirawat adalah Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
b. DPJP harus kompeten dalam menangani pasien sesuai dengan aturan
Medical Staff Bylaws ( MSBL ). DPJP yang memberikan pelayanan
merupakan dokter tetap atau dokter yang memiliki kontrak kerjasama sesuai
dengan kewenangan klinis yang dimiliki.
c. DPJP menerima tanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan pasien
sesuai dengan Panduan Praktik Klinis yang berlaku di rumah sakit
d. Pengenalan DPJP dilakukan pada saat briefing pagi di auditorium rumah
sakit, sehingga semua DPJP dapat dikenali oleh seluruh staf rumah sakit
e. DPJP melengkapi dokumen rencana pelayanan pasien dalam rekam medis
pasien tersebut Perpindahan tanggungjawab pelayanan pasien dari satu
individu ke individu yang lain dapat dialihkan ke DPJP pengganti yang
memiliki kewenangan klinis yang setara dengan DPJP awal.
V. METODE
A. Komunikasi dengan masyarakat secara verbal
a. Penyuluhan, seminar, talkshow
1) PLan :
- menentukan tema dan materi
- menentukan sasaran
- menentukan anggaran
- menentukan narasumber
- menentukan tempat / ruang edukasi
- menentukan media yang akan digunakan
2) Do :
- membuat media informasi leaflet, banner, poster, dll
- melaksanakan metode penyuluhan : seminar, talkshow
- lakukan koordinasi dengan narasumber
- kumpulkan sasaran/peserta
3) Study :
- mengumpulkan angket
- mengumpulkan absensi
- evaluasi dan analisa
4) Act :
tindak lanjut evaluasi dan analisa, menentukan standar untuk
perencanaan berikutnya.
1. Komunikasi dengan masyarakat secara non verbal
2. Komunikasi Pasien dan Keluarga secara verbal Inform corncent
3. Komunikasi pasien dan keluarga secara non verbal Inform corncent
4. Komunikasi antar pemberi pelayanan di dalam rumah sakit secara verbal
Plan:
a. Merancang prosedur (SPO) agar proses komunikasi antar tenaga
kesehatan dapat berjalan efektif
b. Merancang alat bantu (Form) agar proses komunikasi antar tenaga
kesehatan terdokumentasi dengan baik
DO:
a. Sosialisasi prosedur dan alat bantu komunikasi agar proses-
proses komunikasi antar tenaga kesehatan dapat dijalankan
seluruh tenaga kesehatan sesuai prosedur/terstandar.
b. Melakukan pelatihan kepada seluruh staff medis agar proses-
proses komunikasi antar tenaga kesehatan semakin baik dan
efektif
c. Pelaksanaan proses komunikasi antar tenaga kesehatan
dilakukan setiap hari menggunakan prosedur dan alat bantu
yang ditetapkan.
d. Melakukan evaluasi berkala atas proses-proses komunikasi
antar tenaga kesehatan
Check/Study:
Monitoring kegiatan komunikasi antar tenaga kesehatan dengan
merekap dan menganalisa dokumentasi proses-proses tersebut.
Hasil analisa didiskusikan untuk dapat menyusun rencana tindak
lanjut agar prosedur dapat menjadi lebih baik.
Act:
a. Melakukan perbaikan prosedur maupun alat bantu sesuai hasil
evaluasi proses-proses komunikasi tersebut diatas.
5. Komunikasi antar pemberi pelayanan di dalam rumah sakit secara non verbal
6. Komunikasi antar pemberi pelayanan di luar rumah sakit secara verbal
7. Komunikasi antar pemberi pelayanan di luar rumah sakit secara non verbal
Proses Komunikasi Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan
dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan
ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan/komunikan dan
tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003). Unsur-unsur/elemen dalam
komunikasi efektif
a. Sumber/Pemberi Pesan/Komunikator adalah orang yang menyampaikan isi
pernyataannya kepada penerima pesan/komunikan. Hal-hal yang menjadi
tanggung jawab pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan jelas,
memilih media yang sesuai, dan meminta kejelasan apakah pesan tersebut
sudah diterima dengan baik. (konsil kedokteran Indonesia,
Dalam tatanan Rumah Sakit Katolik Bhakti Wara yang menjadi sumber
komunikator adalah semua petugas pemberi pelayanan kesehatan kepada
pasien:
Dokter
Perawat Bidan
Petugas
Rekam Medi
Petugas Penunjang Medis
Petugas Farmasi Apoteke
Petugas Front Office (FO)
Petugas Kasir Staf Administrasi
Staf Customer Service
Petugas Cleaning Service
Petugas Security
b. Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi,
pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang disampaikan, cara
berbicaranya jelas dan menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si
penerima pesan (komunikan).
c. Isi Pesan adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada komunikan.
Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan
komunikasi , media penyampaian, penerimanya.
d. Media/Saluran Pesan (Elektronik, Lisan, Tulisan) adalah sarana komunikasi
dari komunikator kepada komunikan. Media berperan sebagai jalan atau
saluran yang dilalui isi pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan
balik yang disampaikan penerima. Media komunikasi di RS Katolik Bhakti
Wara yang digunakan adalah :
Telepon
Media Sosial (Whatsapp, Blackberry messenger)
Website
Leaflet
Surat menyurat
Brosur
Spanduk
Baliho
Alat peraga
Email
e. Penerima Pesan/Komunikan adalah pihak/orang yang menerima pesan.
Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita. Dalam komunikasi,
peran pengirim dan penerima berita bergantian sepanjang pembicaraan.
Tanggung jawab penerima adalah berkonsentrasi untuk menerima pesan
dengan baik dan memberikan umpan balik kepada pengirim. Umpan balik
sangat penting sehingga proses komunikasi berlangsung dua arah (konsil
kedokteran Indonesia.
f. Umpan balik adalah respon/tindakan dari komunikan terhadap respon pesan
yang diterimanya.
1) Pemberi Pesan/Komunikator yang baik Pada saat melakukan proses
umpan balik, diperlukan kemampuan dalam hal-hal berikut (konsil
kedokteran Indonesia, hal 42) :
a) Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan
menggunakan pertanyaan tertutup dan kapan memakai pertanyaan
terbuka), menjelaskan, klarifikasi, paraphrase, intonasi.
b) Mendengar (listening) termasuk memotong kalimat.
c) Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat di
balik yang tersurat (bahasa non verbal di balik ungkapan kata/kalimat,
gerak tubuh). Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan
komunikan (bahasa tubuh) agar tidak mengganggu komunikasi,
misalnya karena komunikasi keliru mengartikan gerak tubuh, raut
tubuh, raut muka dan sikap komunikator.
2) Sifat Komunikasi, Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan
edukasi (pelayanan promosi). Komunikasi yang bersifat informasi asuhan
di RS Katolik Bhakti Wara adalah :
Jam pelayanan
Pelayanan yang tersedia
Informasi tarif
Penyampaian keluhan/saran/masukan
Informasi kegiatan / even / promo di RS Katolik Bhakti Wara
Customer Service
Petugas Front Office (FO)
Petugas Rekam Medis
Petugas Farmasi
Perawat
Bidan
Dokter
Website
media social
email dan surat menyurat.
SITUATION
BACKGROUND
ASSESSMENT
RECOMMENDATION
a. Komunikasi efektif saat hand over dengan menggunakan teknik Tulis, Baca
ulang dan Konfirmasi (TbaK) sedangkan pelaporan melalui telepon dengan
menggunakan metoda ISBAR.
b. Penerima perintah menulis lengkap perintahnya, membaca ulang dan
melakukan konfirmasi.
c. Tulisan disebut lengkap bila terdiri dari jam / tanggal, isi perintah, nama
penerima perintah dan tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda
tangan (pada kesempatan berikutnya).
d. Baca ulang dengan jelas, bila perintah mengandung nama obat LASA,
maka nama obat LASA harus dieja satu persatu hurufnya dengan
menggunakan Phonetic Alphabet.
e. Di unit pelayanan harus tersedia daftar obat look alike dan sound alike.
f. Konfirmasi lisan dan tertulis, konfirmasi lisan sesaat setelah pemberi
perintah mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan kebenaran
pembacaan secara lisan misal”ya sudah benar”. Konfirmasi tertulis dengan
tanda tangan pemberi perintah yang harus diminta pada kesempatan
kunjungan berikutnya.
3. Layanan Dokter
Dokter bersikap ramah dan profesional Tanpa diminta keluarga, dokter
memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami pasien. Dengan
sabar memberikan kesempatan kepada pasien/keluarga bertanya dan
menyampaikan pendapat. Sikap dokter cekatan, teliti, akurat dalam tindakan, dan
tidak tergesa-gesa saat melakukan pemeriksaan pasien. Dokter
menginformasikan jadwal visit. Meminta persetujuan kepada pasien/keluarga
atas tindakan apapun yang akan dilakukan. Menghargai segala keputusan
pasien/keluarga. Memberikan pujian atas perkembangan positif pasien.
Menghargai hak dan privasi pasien.
4. Layanan Perawat
Perawat bersikap ramah dan profesional Memperkenalkan diri dengan ramah
sesuai standar komunikasi. Memberikan informasi perkembangan kondisi dan
tahapan layanan pasien di IGD. Peka terhadap kebutuhan pasien dan keluarga.
Perawat cekatan dan sabar dalam melakukan tindakan.
5. Layanan Administrasi FO/Kasir
Perawat bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Memberikan rincian pembayaran dengan sopan
Tidak ada kesalahan entry billing
Uang kembalian dalam kondisi rapi/baru
6. Layanan Farmasi
Petugas bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Tidak ada kesalahan dalam pemberian obat (Benar Obat, Benar Pasien,
Benar Dosis, Benar Rute, Benar Waktu) Memberikan kepastian waktu
tunggu obat kepada pasien/keluarganya. Memberikan informasi yang
lengkap dan jelas tentang penggunaan obat termasuk hal-hal yang
diperhatikan pasien/keluarga.
Peka terhadap kebutuhan informasi pasien/keluarga. Petugas memberikan
nomor telepon Farmasi yang bisa dihubungi jika ada masalah dalam
penggunaan obat.
7. Layanan Laboratorium
Petugas bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Petugas menjelaskan tujuan pengambilan sampel pemeriksaan
Petugas melakukan teknik pengambilan sampel dengan baik dan tidak
menimbulkan rasa sakit.
Petugas memberi informasi waktu tunggu hasil pemeriksaan.
B. RAWAT JALAN
a. Layanan Pendaftaran
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Layanan diberikan dengan cepat, tepat dan tidak bertele-tele.
Memberikan informasi yang jelas tentang nomor antrian, lokasi klinik, jadwal
praktek dokter.
b. Layanan Dokter
Dokter bersikap ramah dan profesional Tanpa diminta keluarga, dokter
memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami pasien. Dengan
sabar memberikan kesempatan kepada pasien/keluarga bertanya dan
menyampaikan pendapat. Sikap dokter cekatan, teliti, akurat dalam tindakan, dan
tidak tergesa-gesa saat melakukan pemeriksaan pasien. Meminta persetujuan
kepada pasien/keluarga atas tindakan apapun yang akan dilakukan. Menghargai
segala keputusan pasien/keluarga. Memberikan pujian atas perkembangan
positif pasien. Menghargai hak dan privasi pasien.
c. Layanan Perawat
Perawat bersikap ramah dan profesional Memperkenalkan diri dengan ramah
sesuai standar komunikasi. Menyambut pasien dan keluarga saat memasuki
lokasi klinik. Peka terhadap kebutuhan pasien dan keluarga. Perawat cekatan
dan sabar dalam melakukan tindakan.
d. Layanan Administrasi FO/Kasir
Perawat bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Memberikan rincian pembayaran dengan sopan
Tidak ada kesalahan entry billing
Uang kembalian dalam kondisi rapi/baru
e. Layanan Farmasi
Petugas bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Tidak ada kesalahan dalam pemberian obat (Benar Obat, Benar Pasien,
Benar Dosis, Benar Rute, Benar Waktu)
Memberikan kepastian waktu tunggu obat kepada pasien/keluarganya.
Memberikan informasi yang lengkap dan jelas tentang penggunaan obat
termasuk hal-hal yang diperhatikan pasien/keluarga.
Peka terhadap kebutuhan informasi pasien/keluarga.
Petugas memberikan nomor telepon Farmasi yang bisa dihubungi jika ada
masalah dalam penggunaan obat.
C. RAWAT INAP
a. Layanan Pendaftaran
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Layanan diberikan dengan cepat, tepat dan tidak bertele-tele.
Memberikan informasi yang jelas tentang nomor antrian, lokasi klinik, jadwal
praktek dokter.
b. Layanan Dokter
Dokter bersikap ramah dan profesional Tanpa diminta keluarga, dokter
memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami pasien.
Menginformasikan jadwal visit dokter. Dengan sabar memberikan kesempatan
kepada pasien/keluarga bertanya dan menyampaikan pendapat. Sikap dokter
cekatan, teliti, akurat dalam tindakan, dan tidak tergesa-gesa saat melakukan
pemeriksaan pasien. Meminta persetujuan kepada pasien/keluarga atas tindakan
apapun yang akan dilakukan. Menghargai segala keputusan pasien/keluarga.
Memberikan pujian atas perkembangan positif pasien. Menghargai hak dan
privasi pasien.
c. Layanan Perawat
Perawat bersikap ramah dan profesional Memperkenalkan diri dengan ramah
sesuai standar komunikasi. Peka terhadap kebutuhan pasien dan keluarga.
Perawat cekatan dan sabar dalam melakukan tindakan. Menghargap privasi
dan keluarga saat melakukan asukan keperawatan.
d. Layanan Administrasi FO/Kasir
Perawat bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Memberikan rincian pembayaran dengan sopan
Tidak ada kesalahan entry billing
Uang kembalian dalam kondisi rapi/baru
Melepas Customer sesuai standar komunikasi.
e. Layanan Farmasi
Petugas bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Tidak ada kesalahan dalam pemberian obat (Benar Obat, Benar Pasien,
Benar Dosis, Benar Rute, Benar Waktu)
Memberikan kepastian waktu tunggu obat kepada pasien/keluarganya.
Memberikan informasi yang lengkap dan jelas tentang penggunaan obat
termasuk hal-hal yang diperhatikan pasien/keluarga.
Peka terhadap kebutuhan informasi pasien/keluarga.
Petugas memberikan nomor telepon Farmasi yang bisa dihubungi jika ada
masalah dalam penggunaan obat.
f. Layanan Umum
Petugas bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Menyampaikan tindakan apa yang hendak dilakukan