Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan Ekstrakurikuler Keseniandi Sekolah Dasar merupakan suatu kegiatan
yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan Prakaryaserta untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, dan minat siswa Sekolah Dasar. Mata Pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya sekarang ini di Sekolah Dasar tidak lagi menjadi sebuah mata
pelajaran yang berdiri sendiri tetapi menjadi satu kesatuan dalam sebuah
pembelajaran tematik. Terkait dengan hal itu maka mata pelajaran Seni
budaya dan Prakarya di kelas kurang dapat diimplementasikan secara utuh
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa alasan yang terkait
dengan kenyataan tersebut disebabkan antara lain karena: 1) keterbatasan
wawasan dan keterampilan seni yang dimiliki oleh guru kelas, dan 2)
kemampuan guru kelas dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.

Berdasarkan kenyataan di atasmaka diperlukan kegiatan tambahan di luar jam


sekolah yang dapat memberi kesempatan bagi para siswa Sekolah Dasar
untuk melakukan beragam pengalaman praktik berkesenian seperti senimusik,
seni tari, seni rupa, ataupun seni teater. Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran
Ekstrakurikuler Kesenian lebih menekankan pada aktivitas “belajar sambil
melakukan” (learning by doing), sebagai upaya menstimuli keberanian siswa
Sekolah Dasar untuk mengekspresikan ide atau gagasan seni mereka dalam
bidang seni musik, seni tari,seni rupa, ataupun seni teater.Kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian ini juga dipandang penting sebagai suatu kegiatan
yang dapat menumbuhkembangkan kreativitas siswa Sekolah Dasar.
Kreativitas ini merupakan elemen penting dalam Pendidikan Kesenian dan
hanya dapat diperoleh dengan melakukan beragam pengalaman praktik
secara terus-menerus. Cara belajar siswa Sekolah Dasar yang lebih
mengutamakan kreativitas kesenian memiliki pendekatan dalam proses
pembelajaran.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 1


Pendekatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan khususnya pada
kegiatanEkstrakurikuler Kesenian lebih menekankan pada interaksi guru-
siswa. Kegiatan tersebutsebagai upaya untuk menggali ide atau gagasan
siswa dalam berkesenian. John Dewey, sebagaimana dikutip oleh Elliot
(1995), pernah menyatakan bahwa “educational objectives are… the
outcomes of teaching-learning interactions.”. Sesuai dengan pernyataan
Dewey tersebut maka kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dipandang dapat
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran Kesenian yang diharapkan.

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian diharapkan dapat menjadi salah satu


wadah dalam upaya menanamkan pembentukan nilai-nilai karakter peserta
didik untuk melakukan perubahan perilaku, seperti jujur, disiplin, tanggung
jawab, dan toleransi.Oleh karena itu dibutuhkan suatu panduan teknis ekskul
yang dapat digunakan oleh para guru di sekolah.

B. Dasar Hukum
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian berlandaskan pada pedoman, peraturan,
dan keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI sebagai berikut;
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 tentang
Standar Pembinaan Kesiswaan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 67 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah.
8. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang
Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 2


9. Kerangka Dasar Kurikulum 2013 pada Landasan Filosofis disebutkan
bahwa pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan
masyarakat dan bangsa masa kini.

C.Tujuan dan manfaat


Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian disusun dengan tujuan sebagai:
1. Pedoman pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar.
2. Pedoman sekolah untuk mengaktifkan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa di
Sekolah Dasar.
3. Rujukan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa melalui kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian.
4. Rujukan untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa
melalui kegiatan ekstrakurikuler kesenian

D. Ruang lingkup Ruang lingkup panduan Ekstrakurikuler Kesenianterdiri dari:


Pendahuluan, Konsep Dasar Pengembangan Ekstrakurikuler Kesenian, Tata
KelolaEkstrakurikuler Kesenian, danPenutup.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 3


BAB II
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER KESENIAN
DI SEKOLAH DASAR

A. Konsep Ekstrakurikuler Kesenian


1. Pengertian
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan diluar jam mata
pelajaran di Sekolah Dasar. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan bentuk
kegiatan yang dilakukan para siswa di luar jam pelajaran dan dapat
dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler
adalah kegiatan tambahan atau pilihan karenakegiatan ini tidak termasuk
dalam kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Definisi yang sama juga
dikemukakan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

2. Tujuan
Ekstrakurikuler Kesenian bertujuansebagaimedia atau wadah dalam
mengembangkan minat dan bakat siswa di bidang kesenian untuk menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokrasi serta bertanggungjawab.

3. Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler Kesenian pada satuan pendidikan dasar memiliki:

a. Fungsi Pengembangan yaitumendukung berkembangnyakecerdasan


personal peserta didik melalui pengembangan minat,
bakat/potensi,kreativitas, pembentukankarakter, dankepemimpinan.

b. Fungsi Sosial yaitu mengembangkan kemampuan/kompetensi dan rasa


tanggung jawab sosial peserta didik, dengan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik
keterampilan sosial,kemampuan berkomunikasi, dan internalisasi nilai
moral dan nilai sosial.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 4


c. Fungsi Rekreatifdari kegiatan ekstrakurikulerdilakukan dalam suasana
rileks dan menyenangkan. Suasana ini menunjang proses
perkembanganpotensi/kemampuan personalpeserta didik. Selain itu,
kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan suasana sekolah lebih
menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.

d. Fungsi Persiapan kariruntuk memfasilitasi kesiapan karir peserta didik


melalui pengembangan bakat dan minat siswa dalam bidangseni.

4. Visi dan Misi


a. Visi
Visi kegiatan ekstrakurikuler KeseniandiSekolah Dasar adalah
berkembangnya potensi seni,kreativitas,bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal melalui
kegiatan-kegiatan di luar kegiatan intrakurikuler.
b. Misi
Misi kegiatan ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar adalah sebagai
berikut:
1) Memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi, bakat, dan
minat peserta didik dalam bidang kesenian.
2) Menyelenggarakan sejumlah kegiatan kesenian yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengekspresikan
dan mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan
mandiri dan kelompok.

5. Prinsip
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian pada satuan pendidikan Sekolah Dasar
dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler


dikembangkan sesuai dengan potensi/bakat peserta didik masing-
masing.

b. Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan


sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 5


c. Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan
pilihan masing-masing.

d. Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan


dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

e. Membangun motivasi, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler


dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun
semangat peserta didik untuk berlatih dengan baik dan giat.

f. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler


dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan
masyarakat.

B. Pengembangan Ekstrakurikuler Kesenian


1. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Seni Musik
b. Seni Tari
c. Seni Rupa
d. Seni Teater

2. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Setiap Bidang Seni


a. Seni Musik
1) Musik Tradisi
2) Musik Non-Tradisi atau Musik Kreasi
b. Seni Tari
1) Tari Tradisi
2) Tari Kreasi
c. Seni Rupa
1) Karya seni rupa dua dimensi
2) Karya seni rupa tiga dimensi
d. Seni Teater
1) Teater Tradisi
2) Teater Non-Tradisi

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 6


3. Materi Kegiatan Ekskul Kesenian
Materi ekstrakurukuler Kesenian menekankan pada pengembangan nilai-nilai
lokal pada masing-masing bentuk kesenian yang diajarkan.

a. Seni Musik, terdiri dari dua materi, yaitu:


1. Bernyanyi
Bernyanyi dapat dibedakan menjadi dua yaitu, bernyanyi tunggal
atau solo dan berkelompok. Bernyanyi tunggal adalah bernyanyi yang
dilakukan oleh satu orang. Lagu-lagu yang dapat digunakan dalam
bernyanyi solo disesuaikan dengan daerah setempat sebagai upaya untuk
mendukung pelestarian nilai-nilai lokal di daerah itu, contohnya macapat,
bawa, kidung, dan sindhenan. Penekanan utama dalam materi bernyanyi
solo mencakup: teknik dasar menyanyi, yang mencakup:cara
memproduksi suara, pernapasan, dan posisi tubuh; dinamika (keras –
lembut) dan tempo (cepat – lambat); dan artikulasi(mengucapkan
kalimat/frase lagu).
Bernyanyi berkelompok adalah bernyanyi yang dilakukan secara
berkelompok minimal dua orang, misalnya vokal grup, paduan suara,
gerongan, dan duet vokal. Penggunaan istilah dan lagu-lagu yang
digunakan disesuaikan dengan lingkungan sekolah. Penekanan utama
dalam materi bernyanyi kelompok mencakup beberapa aspek yang
terdapat dalam bernyanyi solo yang dilengkapi dengan keseimbangan
suara dan keterpaduan suara.

2. Bermain Musik
Bermain musik dapat dilakukan dengan menerapkan sistem nada
diatonis (Barat) dan sistem nada pentatonis(tradisi). Musik Tradisi adalah
musik yang hidup dan berkembang di daerah setempat secara turun-
temurun atau diwarisi dari generasi ke generasi. Contoh dari bentuk
musik tradisi dalam permainan musik adalah gamelan, kolintang,
angklung, talempong, dan kecapi. Musik Kreasi adalah musik yang
merupakan pengembangan dari pola musik tradisi daerah setempat
dan/atau Nusantara, misalnya campursari, gambang kromong modern,
pop daerah, belaganjur, dan kijang kencana.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 7


Seperti halnya bernyanyi, kegiatan bermain musik juga dapat dibagi
menjadi dua, yaitu ansambel sejenis dan ansambel gabungan. Ansambel
sejenis adalah sekelompok orang yang memainkan alat musik yang sama
atau sejenis, misalnya ansambel gitar, recorder, angklung, kolintang, dan
patrol Banyuwangi. Ansambel gabungan adalah sekelompok orang yang
memainkan dua atau lebih alat musik atau instrumen yang berbeda,
misalnya drumband, gamelan, gondang, dan degung.

b. Seni Tari, terdiri dari dua materi, yaitu:


Tari Tradisi adalah tari yang hidup dan berkembang di daerah
setempat secara turun-temurun atau diwarisi dari generasi ke generasi.
Contoh dari bentuk tari tradisi adalah tortor, pakarena, saman, indang, dan
remo. Tari Kreasi adalah tari yang merupakan pengembangan dari gerak
tari tradisi daerah setempat dan/atau Nusantara. Contoh bentuk tari kreasi
adalah poco-poco, tari merak, rantak, dan jaipong. Berdasarkan pola
garapan, Tari Tradisi dan Tari Kreasi dapat berupa tari tunggal, tari
berpasangan, dan tari kelompok.

Tari Tunggal adalah jenis tari yang ditarikan oleh satu orang atau yang
memerankan satu tokoh atau karakter. Contoh tari tunggal dalam Tari
Tradisi adalahtariKelana, Gatotkaca, dan Topeng, sedangkan contoh tari
tunggal dalam Tari Kreasi adalah tariDua Muka (karya Didiek Nini
Towok),tari Semut, Kelinci, dan Kijang.Tari tradisi maupun kreasi biasanya
bersumber dari nilai-nilai lokal yang berkembang dalam masyarakat.

Tari Berpasangan adalah jenis tarian yang dilakukan oleh dua orang yang
memperlihatkan interaksi di antara keduanya, baik yang dilakukan oleh
putri – putra, putra – putra, atau putri – putri. Contoh tari berpasangan
adalah tari Payung, Serampang Dua Belas, Oleg Tambulilingan,
Cikeuruhan, dan Prawiro Watang. Tari Kelompok adalah jenis tari yang
selalu dilakukan secara berkelompok. Contoh tari kelompok adalah tari
Pakarena, Serimpi, Piring, Saman, Baris, dan tari Yospan. Contoh dalam tari
kreasi untuk kategori tari berpasangan dan kelompok dapat diciptakan atau

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 8


dikreasikan berdasarkan tema-tema yang diangkat dari lingkungan sekitar
siswa atau sekolah.

Gerakan-gerakan di dalam tarian-tarian tersebut, baik tari tradisi maupun


kreasi, berhubungan dengan lingkungan sekitar. Hubungan antara gerak
dan lingkungan tampak pada ragam gerak tari, teknik gerak, musik sebagai
iringan tari, dan elemen-elemen komposisi (ruang, waktu, dan tenaga).

c. Seni Rupa, terdiri dari dua materi, yaitu:

1. Menggambar
Berkarya seni rupa dua dimensi mengacu pada kegiatan menggambar.
Kegiatan ini terdiri dari menghias dengan teknik mewarnai, mengecat,
menempel, menggunting, menggaris, mencap, mencelup,
membatik,menoreh, menciprat, mendusel, dan sebagainya.Karya yang
dihasilkan dari bentuk kegiatan seni rupa dua dimensi adalah
lukisan,hiasan payung, melukis baju, lukisan sutra, batik, lukisan dari
kayu/kulit, dan sebagainya.

2. Membentuk
Teknik pengerjaan karya seni rupadilakukan dengan membentuk
media yang digunakan, yaitumengurangi atau menambahkan, seperti:
mengukir, memahat,mencetak, menganyam,
merangkai,merajut,menyulam, melipat (origami), mengikat mematri,
menempel, mendaur ulang, dan lain-lain.Karya yang dihasilkan dari
bentuk kegiatan seni rupa tiga dimensi adalah patung, ukiran, mainan,
topeng, aksesoris, hiasan, cenderamata, sulaman, anyaman, rajutan, dan
lain-lain.
Perlu diketahui bahwa memahat kurang bisa diterapkan pada siswa
SD, tetapi di daerah-daerah tertentu, aktivitas menganyam dan meronce
dapat dilakukan. Namun, untuk aktivitas seni rupa pada siswa SD
sebaiknyatidak menggunakan peralatan keras dan membahayakan,
seperti palu dan pisau. Bentuk kegiatan dan peralatan sebaiknya
disesuaikan dengan kemampuan siswa.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 9


Guru juga dapat menstimuli kreativitas siswa dalam membuat karya
seni rupa dengan mendaurulang limbah, misalnya botol minuman
kemasan, batok kelapa, sedotan, dan koran bekas.

d. Seni Teater
Materi kegiatan Seni Teater dapat berupa:

1. Teater Tutur:
Kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai Teater Tutur
berhubungan dengan aktivitas bercerita secara tunggal (monolog),
seperti membaca puisi, deklamasi, mendongeng, dan stand up
comedy. Contoh Teater Tutur yang bersumber dari nilai-nilai lokal
adalah bakaba, macapat, kentrung, dan P.M. Toh, yang seringkali
berhubungan dengan cerita rakyat (folklor).
2. Teater Gerak
Kegiatan teater yang dialognya disampaikan melalui gerak,
misalnya pantomim/tablo.Contoh Teater Gerak yang bersumber
dari nilai-nilai lokal adalah randai, wayang orang, dan tari kecak.
Tema cerita dalam Teater Gerak adalah bagian dari cerita rakyat
(folklor).
3. Teater Boneka
Kegiatan teater yang menggunakan benda/boneka yang
merupakan representasi dari suatu karakter atau tokoh dalam
cerita, misalnya wayang kulit, wayang golek, wayang potehi,
cemen, dan wayang suket.
4. Teater Drama
Kegiatan teater yang bersumber dari naskah tertulis, misalnya
drama Kwek-Kwek (karya D. Djayakusuma) dan Romeo dan Juliet.
5. Drama Musikal
Kegiatan teater yang menggabungkan cerita, gerak, dan musik,
dengan dialog yang dinyanyikan. Bentuk drama musikal adalah
operet dan kabaret, misalnya operet Laskar Pelangi, Bawang
Merah dan Bawang Putih, Ande-Ande Lumut, Si Pitung, dan Sabai
nan Aluih. Teater tradisi yang dapat dikategorikan ke dalam

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 10


Drama Musikal adalah lenong, ketoprak, ludruk, teater kubruk,
dan langendrian.

C. Pengembangan Metode dan Evaluasi Pembelajaran Ekstrakurikuler


Hasil yang ingin dicapai dalam Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar
akan maksimal apabila memiliki cara pengorganisasian,pembelajaran, cara
evaluasi yang maksimal dari seluruh komponen. Kegiatan ini dimulai dari
bagaimana menentukan metode pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian
disetiap bidang seni antara lain:

1. Metode PembelajaranEkstrakurikuler Kesenian


Dalam metode pembelajaran yang diperlukan adalah bagaimana
seorang guru mampu menguasai kelas, sehingga tercipta proses belajar
yang menyenangkan. Adapun jenis-jenis metode yang dapat digunakan
diantaranya: ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimental, dan pelatihan,
dengan berbagai pendekatan. Penerapan metode pembelajaran dari
masing-masing bidang seni dapat dilihat pada lampiran.

2. Evaluasi Pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian


Evaluasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler kesenian merupakan
sebuah kegiatan yang terencana untuk mengetahui kondisi pembelajaran
ekstrakurikuler dengan menggunakan instrumen. Kegiatan evaluasi
pembelajaran memiliki fungsi menelaah suatu objek atau keadaan untuk
mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk mengambil
keputusan. Evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan,
menganalisis, dan mengintepretasi, informasi secara sistematik untuk
mendapatkan sejauhmana ketercapaian sebuah pembelajaran. Evaluasi
pembelajaran bertujuan menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk
mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, pencapaian belajar siswa,
serta keefektifan pengajaran guru yang mencakup kegiatan pengukuran
dan penilaian. Untuk mendapatkan hasil evaluasiyang maksimal dalam
Ekstrakurikuler Kesenian dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan,
pengolahan hasil dan pelaporan.Penerapan evaluasi pembelajaran

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 11


Ekstrakurikuler Kesenian untuk masing-masing bidang kesenian dapat
dilihat dalam lampiran.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 12


BAB III
STRATEGI PELAKSANAAN

Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian


1. Struktur Organisasi
Struktur kepengurusan kegiatan Ekstrakurikuler Keseniandi Sekolah Dasar
ditetapkan bersama antara pihak sekolah dan komite sekolah. Struktur ini
dibentuk sesuai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya manusia yang
ada. Adapun Struktur kepengurusan Ekstrakurikuler Kesenian meliputi: a.
Penasehat, b. Penanggung jawab, c. Koordinator, dan d. Instruktur
Ekstrakurikuler (seni musik, tari, seni rupa, dan teater).

Penasehat
Kepala UPTD Penanggung Jawab
Pengawas SD Kepala Sekolah
Komite Sekolah

Koordinator
Ekstrakurikuler
Guru

Instruktur Instruktur Instruktur Instruktur


Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
Seni Rupa Seni Musik Seni Tari Seni Teater

Gambar 1. Struktur Organisasi Ekstrakurikuler Kesenian


Di Sekolah Dasar

2. Unsur Pelaksana Kegiatan


a. Penasehat adalah Kepala UPTD, Pengawas SD, Komite Sekolah.
b. Penanggung Jawab adalah Kepala Sekolah.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 13


c. Koordinator Ekstrakurikuler Kesenian adalah Guru yang ditunjuk oleh
kepala sekolah.(Guru yang mempunyai kepedulian terhadap kegiatan
ekskul).
d. Instruktur Ekstrakurikuler adalah guru atau orang yang ditunjuk oleh
Kepala Sekolah yang secara khusus memiliki kompetensi di bidang
kesenian.

3. Tugas Pokok dan Fungsi


a. Penasehat
1) Memberikan saran dan kritik atas rancangan program, rancangan
kegiatan, dan pelaksanaan kegiatanEkstrakurikuler Kesenian.
2) Mengontrol pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di
sekolah
3) Memberikan motivasi, inspirasikepada pelaksana kegiatan
Ekstrakurikuler Keseniandi sekolah Dasar.
4) Memberikan jalan keluar/solusi bila terjadi perbedaan pendapat
dalam kegiatan.
5) Membantu mensosialisasikan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di
Sekolah Dasar kepada stakeholder.
6) Membantu sekolah dalam pencarian dana dan pengadaan fasilitas.

b. Penanggung Jawab
1) Bertanggungjawab dalam menetapkan koordinatorekstrakurikuler
dan penyediaan instrukturEkstrakurikuler Kesenian di sekolah.
2) Merencanakan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sesuai
dengan output.
3) Mengorganisasi program kerja pembinaan Ekstrakurikuler
Keseniansekolah.
4) Melaksanakan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian
di sekolah.
5) Memonitoring kualitas dan target mutu pelaksanaan program kerja
pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 14


6) Mengevaluasi pelaksanaan program kerja pembinaan
Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.
7) Memberikan saran atas pelaksanaan program kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.
8) Memberikan motivasi, inspirasi serta masukan kepada koordinator
kegiatan ekstrakurikuler disekolah.
9) Mencari jalan keluar jika terjadi perbedaan pendapat dalam
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.
10) Membantu mensosialisasikan kegiatan EkstrakurikulerKesenian di
sekolah kepada stakeholder.
11) Memfasilitasi dan menganggarkan dana, serta pengadaan untuk
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

c. Koordinator
1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler
Kesenian di sekolah.
2) Mengkoordinasikan dengan instruktur dan segenap pihak yang
terlibat dalam kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.
3) Menyusun aturan kegiatanEkstrakurikuler Kesenian di sekolah.
4) Melaksanakan kebijakan dan program kegiatan ekstrakurikuler
kesenian di sekolah.
5) Mengontrol keberhasilan pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler
Kesenian di sekolah.
6) Memberikan arahan dan masukan serta saran kepada instruktur
kegiatan Ekstrakurikuler kesenian di sekolah.
7) Menjalin kerjasama dengan semua pihak guna mendukung
kelancaran kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian.
8) Merencanakan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sesuai
dengan output.

d. Instruktur
1) Bertanggung jawab pada pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 15


2) Menyusun, mengatur, dan melaksanakan kebijakan kegiatan yang
telah telah ditetapkan sekolah.
3) Melaksanakan pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian sesuai
dengan program yang telah ditetapkansekolah.
4) Memantau perkembangan siswa selama kegiatan
EkstrakurikulerKesenian berlangsung.
5) Mengevaluasi ketercapaian pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program yang ditetapkan.
6) Membuat laporan kegiatan.

4. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar
bersumber pada anggaran sebagai berikut;
a. Sumber: Swadaya sekolah, Komite Sekolah, Dana BOS (Bantuan
Operasional Sekolah),sponsor, dan orang tua siswa.
b. Pembiayaan dapat dirancang untuk:

No Jenis Kebutuhan Keterangan


1. Struktur Organisasi Honorpenasehat, penanggung jawab,
koordinator dan instruktur kegiatan
ekstrakurikuler Kesenian.
2. Kesekretariatan Pengadaan ATK
3. Sarana dan Prasarana Instrumen/alatmusik, media audio
visual, sound system, dll.
4. Biaya Produksi Konsumsi,transportasi,sewa alat,
dokumentasi, publikasi, tenaga
keamanan,tenaga kebersihan, dll.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 16


5. a. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian adalah seluruh peserta didik
dari kelas 1(satu) sampai kelas 5 (lima) yang dikelompokkan berdasarkan
minat dan bakat.
b. Penjaringan dan Level Peserta
1. Seni Musik
Penjaringan didik peserta dilakukan melalui kegiatan penelusuran minat
dan bakat dengan mengisi formulir pendaftaran. Level kualifikasi peserta
terdiri dari tingkat dasar dan lanjut. Pengelompokan peserta berdasarkan
level dasar dan lanjut melalui tes penempatan.

2. Seni Tari
Penjaringan peserta didik dilakukan melalui kegiatan penelusuran minat
dan bakatdengan mengisi formulir pendaftaran. Level kualifikasi peserta
terdiri dari tingkat dasar dan terampil.Penempatan level dilakukan
melalui tes penempatan.Pengelompokan berdasarkan level kualifikasi
dasar dan terampil.

3. Seni Rupa
Penjaringan peserta didik dilakukan melalui kegiatan penelusuran minat
dan bakat dengan mengisi formulir pendaftaran. Tidak ada Level
kualifikasi, semua peserta didikyang berminat dalam ekskul Seni Rupa
langsung diterima. Pengelompokan berdasarkan minat dan bakat yang
disesuaikan dengan pilihan peserta didik.

4. Seni Teater
Penjaringan peserta dilakukan melalui kegiatan penulusuran minat bakat
dengan ragam metode meliputi Formulir Pendaftaran, wawancara, dan
audisi. Level kualifikasi terdiri dari Minat,Berani, Bisa, dan Terampil.
Pengelompokan peserta berdasarkan level Minat,Berani, Bisa, dan
Terampil.

6. a. Jadwal Pelaksanaan

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 17


Penjadwalan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dirancang pada awal
tahun atau awal semester oleh Kepala Sekolah dan koordinator. Jadwal
waktu kegiatan diatur di luar jam mata pelajaran, agar tidak menghambat
pelaksanaan kegiatan Kurikuler.
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar dilaksanakan 1
(satu) minggu sekali dengan durasi 1–2 jam. Dalam satu semester
dilaksanakan maksimal 18 kali pertemuan.

b. Penyusunan Program Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian


Jadwal pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dibuat dan
disesuaikan dengan jumlah minggu efektif per semester atau
pertahun.Jadwal pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing bidang
dapat dilihat pada lampiran. Adapun contoh bagan jadwal persemester
atau pertahunsebagai berikut.

Jadwal Per semester (18 x pertemuan)

Pertemuan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jadwal Per Tahun (36 x pertemuan)

Pertemuan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

7. Mekanisme Penetapan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 18


Sekolah bersama-sama dengan pihak komite sekolah menentukan
dan menetapkan bentuk Ekstrakurikuler Kesenian yang akan
diselenggarakan. Mekanisme penetapan kegiatan di Sekolah Dasar harus
mempertimbangkan beberapa hal berikut:
a. Kesesuaian Kurikulum Sekolah Dasar yang berlaku.
b. Perkembangan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik.
c. Kesesuaian minat dan bakat peserta didik.
d. Sarana dan prasarana yang tersedia.
e. Ketersediaan sumber daya manusia misalnya;
guru/pelatih/instruktur/pembina.
f. Ketersediaan dan kecukupan Dana.

Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, sekolah dapat


menetapkan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian melalui rapat bersama
dengan Komite Sekolah. Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian tersebut
mencakup empat cabang seni, yaitu Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa
danSeniTeater.

8. Perencanaan Kegiatan
a. Rencana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
Rencana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianmerupakan tahapan
kegiatan yang disusun dan dilaksanakan untuk satu tahun pelajaran.
Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini merupakan bagian dari
Rencana Kerja Sekolah (RKS)/Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
(RKAS).

b. Penyusunan Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian


meliputi;
1) Menyusun rencana kegiatan untuk 1 tahun berdasarkan ketentuan
RKS/RKAS yang berlaku sebagai pedoman kerja.
2) Membahas Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianpada rapat
pengurus Komite Sekolah untuk dimasukkan pada RKAS.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 19


3) Memasukkan rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian sesuai
hasil kesepakatan rapat Komite Sekolah pada
RKAS.Mengkoordinasikan program kegiatan Ekstrakurikuler
Kesenian dengan pihak terkait agar pelaksanaan program
Ekstrakurikuler Kesenian dapat berjalan dengan lancar.
4) Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada tim pelaksana
Ekstrakurikuler Kesenian sesuai dengan bidangnya.
5) Membuat rencana evaluasi pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler
Kesenian secara keseluruhan.
6) Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja tim pelaksana agar
tercapai kesesuaian hasil kerja.

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Rencana


Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianadalah sebagai berikut.
1) Kompetensi Instruktur.
2) Komitmen pihak sekolah.
3) Pengadaan sarana prasarana kegiatan.

9. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianadalah pendidik atau
tenaga kependidikan yang mempunyai kemampuan dan kewenangan
pada substansi kegiatan Ekstrakurikuler. Pelaksanaan kegiatan ini terdiri
dari;
a. Ketersediaan sarana dan prasarana
b. Ketersediaan instruktur
c. Ketersediaan Program
10. Sarana
Disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing lokasi.

11. Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianadalah pendidik atau
tenaga kependidikan yang mempunyai kemampuan dan kewenangan
pada substansi kegiatan Ekstrakurikuler. Pelaksanaan kegiatan ini terdiri
dari;

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 20


d. Ketersediaan sarana dan prasarana
e. Ketersediaan instruktur
f. Ketersediaan Program

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 21


BAB 1V
IMPLEMENTASI PROGRAM

Setelah pelaksanaan kegiatan ini diharapkan:


1. Para peserta semiloka dapatmenjadi narasumber di tingkat Provinsi
maupun kabupaten/kota.
2. Dinas pendidikan di tingkat Provinsi dapat memfasilitasi
terselenggaranya pelaksanaan kegiatan semiloka di tingkat Provinsi.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat memfasilitasi
terselenggaranya pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler kesenian di
sekolah inti/gugus.
4. Dinas Pendidikan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat
memberikan dukungan kepada sekolah-sekolah untuk keberlanjutan
ekstrakurikuler.
5. Dinas Pendidikan Provinsi dan Tim Pembina Tingkat Provinsi dapat
membentuk teamworks yang solid untuk mendukung terselenggaranya
Ekstrakurikuler Kesenian SD dan keberlanjutannya.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 22


BAB V
MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan


Monitoring dan Evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan
dalam rangka pengawasan, pengontrolan atau pengendalian terhadap
sebuah obyek dalam hal ini adalah Penyusunan Rencana Kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian.Monitoring dan evaluasi kegiatan secara rinci
dapat dilihat pada tabel di bawah ini;

Pelaksanaan
No Uraian Keterangan
Ya Tidak
1. Penyusunan Rencana Kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian

1. Menyusun rencana kegiatan


untuk 1 (satu) tahun
berdasarkan ketentuan
RKS/RKAS yang berlaku sebagai
pedoman kerja.
2. Membahas Rencana Kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenianpada
rapat pengurus Komite Sekolah
untuk dimasukkan pada RKAS.
3. Memasukkan rencana Kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian sesuai
hasil kesepakatan rapat Komite
Sekolah pada RKAS.
4. Mengkoordinasikan program
kegiatan Ekstrakurikuler
Kesenian dengan pihak terkait
agar pelaksanaan program
Ekstrakurikuler Kesenian dapat
berjalan dengan lancar.
5. Mengatur dan mendistribusikan
tugas kepada tim pelaksana
Ekstrakurikuler Kesenian sesuai
dengan bidangnya.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 23


Pelaksanaan
No Uraian Keterangan
Ya Tidak
6. Membuat rencana evaluasi
pelaksanaan kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian secara
keseluruhan.
7. Memeriksa dan mengevaluasi
hasil kerja tim pelaksana agar
tercapai kesesuaian hasil kerja.

2. Pelaksanaan Kegiatan
1. Ketersediaan sarana dan
prasarana
2. Ketersediaan instruktur
3. Ketersediaan Program

B. Penyusunan Laporan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian


Instruktur kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian bersama-sama dengan
Koordinator, menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
yang kemudian dilaporkan kepada penanggung jawab kegiatan (Kepala
Sekolah). Laporan ini kemudian akan menjadi laporan kegiatan sekolah yang
dipertanggungjawabkan kepada Kepala UPTD, Pengawas SD,Komite Sekolah
dan orang tua siswa. Secara umum, pelaporan kegiatan berisi tentang
susunan program kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian per-semester atau per-
tahun, keterlaksanaan kegiatan dan hasil evaluasi.Adapun sistimatika laporan
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian meliputi:

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 24


SISTEMATIKA LAPORAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER KESENIAN

Halaman Judul
Identitas Sekolah
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. SUSUNAN PROGRAM KEGIATAN
A. Program kegiatan terdiri atas :
1. Seni Musik
2. Seni Tari
3. Seni Rupa
4. Seni Teater
Program kegiatan disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia di SD
Inti dan SD Imbas pada masing-masing gugus.
Susunan kegiatan berupa susunan materi dan jadwal penyampaian,
dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Kegiatan


Bidang Seni :......................................

NO HARI & JAM MATERI INSTRUKTUR KETERANGAN


1
2
3
dst

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 25


A. Catatan kegiatan per pertemuan

Berisi catatan kegiatan (Seni Rupa, seni tari, Seni Musik) pada
setiap pertemuan.Catatan dibuat dalam bentuk tabel (Tabel 2).

Tabel 2. Catatan Kegiatan


PERTEMUAN MATERI KEGIATAN KETERANGAN
Pertemuan ke-1
Pertemuan ke-2
Dst

B. Catatan perkembangan siswa

Catatan perkembangan siswa dilihat dari input awal dan akhir


pembelajaran .Input awal diperoleh berdasarkan hasil pre tes, dan output
akhir pembelajaran diperoleh dari hasil pos tes.
Catatan perkembangan siswa disajikan dalam bentuk tabel dengan uraian
deskriptif( Tabel 3).

Tabel 3. Catatan Perkembangan Siswa


PERKEMBANGAN
No. NAMA SISWA NISN
PRE TES POS TES KETERANGAN
1
2
Dst.

BAB III. HASIL KEGIATAN DAN EVALUASI

Evaluasi kegiatan dilakukan setelah proses kegiatan berlangsung, yaitu


pada saat siswa telah selesai melaksanakan kegiatan. Teknik evaluasi
dilakukan dengan cara observasi dan kuesioner. Observasi dilakukan untuk
melihat bagaimana kualitas karya yang dihasilkan dan dibuat dalam bentuk
tabel (Tabel 4).

Tabel 4. Evaluasi hasil kegiatan (Sesuai masing-masing bidang)

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 26


ASPEK PENILAIAN
Relevansi Ketepatan
PERTEMUAN Kreativitas Estetika TOTAL
(tema) teknik SKOR
C B SB C B SB C B SB C B SB
Pertemuan ke-1
Pertemuan ke-2
Dst

Keterangan:
C = CUKUP
B = BAIK
SB = SANGAT BAIK

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 27


Contoh Sampul Muka

LAPORAN PELAKSANAANKEGIATAN
EKSTRAKURIKULER KESENIAN

SEKOLAH DASAR NEGERI BARABARAYA 02 MAKASSAR

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 28


Contoh Lembar Identitas/pengesahan

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


EKSTRAKURIKULER KESENIAN

IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah SD Bara Baraya 2

Tahun berdiri 1945

NSS 101196005146

NPSN 40315701

Akreditasi A

Jl Abubakar Lambogo Barabaraya Timur 179


Alamat
Makassar

Telepon (0411) 466775

email Sd_barabaraya2@gmail.com

Makassar, 01 Juli 2014


Mengetahui:
Kepala SD Bara Baraya 2 Makassar, Koordinator Pelaksana,

Cap dan tanda tangan Tanda tangan

NURMIDAYA,S.Pd.I ROSMIATI,S.Pd.
NIP 19670618 198703 2 001 NIP 19700103 199603 2 003

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 29


BAB VI
PENUTUP

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar merupakan suatu


kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya danPrakarya. Dalam hal
ini, peserta didik berkesempatan untuk melakukan beragam pengalaman praktik
berkesenian yang mencakup bidang seni musik, tari, seni rupa, dan teater.
Adapun tujuannya adalah untuk mengembangkan bakat, minat, intelektual,
kreatifitas, wawasan kebangsaan, ketrampilan sesuai dengan bidang seninya
serta dapat membentuk karakter seperti disiplin, tanggung jawab, jujur, saling
menghargai, kerjasama, komitmen dan berbagai macam karakter lainnya.
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian sekolah Dasar terbuka bagi seluruh para
siswa peserta didik mulai kelas 1 sampai kelas 5. Bakat dan minat para siswa
Sekolah Dasar dikelompokkan berdasarkan kompetensi siswa. Sistem
pembelajaran ini berdasarkan pada metode pembelajaran yang terdiri dari
ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimental, pelatihan dan lain-lain sesuai
dengan bidang seninya.Pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini
dilaksanakan di luar jam sekolah intrakurikuler.
Berdasarkan pada uraian di atas maka Panduan kegiatan Ekstrakurikuler
Kesenian di Sekolah Dasar tidak lepas dari landasan pedoman peraturan dan
keputusan Menteri Nasional RI. Untuk memperlancar proses kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian diperlukan tata kelola Ekstrakurikuler Kesenian. Tata
kelola Ekstrakurikuler Kesenian memiliki manajemen kegiatan yang terdiri dari
struktur organisasi, kriteria pelaksanaan kegiatan, tupoksi, pembiayaan, waktu
pelaksanaan, mekanisme penetapan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian,
perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, maupun monitoring dan evaluasi
kegiatan.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 30

Anda mungkin juga menyukai