Panduan Kesenian Di SD
Panduan Kesenian Di SD
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan Ekstrakurikuler Keseniandi Sekolah Dasar merupakan suatu kegiatan
yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan Prakaryaserta untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, dan minat siswa Sekolah Dasar. Mata Pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya sekarang ini di Sekolah Dasar tidak lagi menjadi sebuah mata
pelajaran yang berdiri sendiri tetapi menjadi satu kesatuan dalam sebuah
pembelajaran tematik. Terkait dengan hal itu maka mata pelajaran Seni
budaya dan Prakarya di kelas kurang dapat diimplementasikan secara utuh
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa alasan yang terkait
dengan kenyataan tersebut disebabkan antara lain karena: 1) keterbatasan
wawasan dan keterampilan seni yang dimiliki oleh guru kelas, dan 2)
kemampuan guru kelas dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.
B. Dasar Hukum
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian berlandaskan pada pedoman, peraturan,
dan keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI sebagai berikut;
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 tentang
Standar Pembinaan Kesiswaan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 67 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah.
8. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang
Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah.
2. Tujuan
Ekstrakurikuler Kesenian bertujuansebagaimedia atau wadah dalam
mengembangkan minat dan bakat siswa di bidang kesenian untuk menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokrasi serta bertanggungjawab.
3. Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler Kesenian pada satuan pendidikan dasar memiliki:
5. Prinsip
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian pada satuan pendidikan Sekolah Dasar
dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
2. Bermain Musik
Bermain musik dapat dilakukan dengan menerapkan sistem nada
diatonis (Barat) dan sistem nada pentatonis(tradisi). Musik Tradisi adalah
musik yang hidup dan berkembang di daerah setempat secara turun-
temurun atau diwarisi dari generasi ke generasi. Contoh dari bentuk
musik tradisi dalam permainan musik adalah gamelan, kolintang,
angklung, talempong, dan kecapi. Musik Kreasi adalah musik yang
merupakan pengembangan dari pola musik tradisi daerah setempat
dan/atau Nusantara, misalnya campursari, gambang kromong modern,
pop daerah, belaganjur, dan kijang kencana.
Tari Tunggal adalah jenis tari yang ditarikan oleh satu orang atau yang
memerankan satu tokoh atau karakter. Contoh tari tunggal dalam Tari
Tradisi adalahtariKelana, Gatotkaca, dan Topeng, sedangkan contoh tari
tunggal dalam Tari Kreasi adalah tariDua Muka (karya Didiek Nini
Towok),tari Semut, Kelinci, dan Kijang.Tari tradisi maupun kreasi biasanya
bersumber dari nilai-nilai lokal yang berkembang dalam masyarakat.
Tari Berpasangan adalah jenis tarian yang dilakukan oleh dua orang yang
memperlihatkan interaksi di antara keduanya, baik yang dilakukan oleh
putri – putra, putra – putra, atau putri – putri. Contoh tari berpasangan
adalah tari Payung, Serampang Dua Belas, Oleg Tambulilingan,
Cikeuruhan, dan Prawiro Watang. Tari Kelompok adalah jenis tari yang
selalu dilakukan secara berkelompok. Contoh tari kelompok adalah tari
Pakarena, Serimpi, Piring, Saman, Baris, dan tari Yospan. Contoh dalam tari
kreasi untuk kategori tari berpasangan dan kelompok dapat diciptakan atau
1. Menggambar
Berkarya seni rupa dua dimensi mengacu pada kegiatan menggambar.
Kegiatan ini terdiri dari menghias dengan teknik mewarnai, mengecat,
menempel, menggunting, menggaris, mencap, mencelup,
membatik,menoreh, menciprat, mendusel, dan sebagainya.Karya yang
dihasilkan dari bentuk kegiatan seni rupa dua dimensi adalah
lukisan,hiasan payung, melukis baju, lukisan sutra, batik, lukisan dari
kayu/kulit, dan sebagainya.
2. Membentuk
Teknik pengerjaan karya seni rupadilakukan dengan membentuk
media yang digunakan, yaitumengurangi atau menambahkan, seperti:
mengukir, memahat,mencetak, menganyam,
merangkai,merajut,menyulam, melipat (origami), mengikat mematri,
menempel, mendaur ulang, dan lain-lain.Karya yang dihasilkan dari
bentuk kegiatan seni rupa tiga dimensi adalah patung, ukiran, mainan,
topeng, aksesoris, hiasan, cenderamata, sulaman, anyaman, rajutan, dan
lain-lain.
Perlu diketahui bahwa memahat kurang bisa diterapkan pada siswa
SD, tetapi di daerah-daerah tertentu, aktivitas menganyam dan meronce
dapat dilakukan. Namun, untuk aktivitas seni rupa pada siswa SD
sebaiknyatidak menggunakan peralatan keras dan membahayakan,
seperti palu dan pisau. Bentuk kegiatan dan peralatan sebaiknya
disesuaikan dengan kemampuan siswa.
d. Seni Teater
Materi kegiatan Seni Teater dapat berupa:
1. Teater Tutur:
Kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai Teater Tutur
berhubungan dengan aktivitas bercerita secara tunggal (monolog),
seperti membaca puisi, deklamasi, mendongeng, dan stand up
comedy. Contoh Teater Tutur yang bersumber dari nilai-nilai lokal
adalah bakaba, macapat, kentrung, dan P.M. Toh, yang seringkali
berhubungan dengan cerita rakyat (folklor).
2. Teater Gerak
Kegiatan teater yang dialognya disampaikan melalui gerak,
misalnya pantomim/tablo.Contoh Teater Gerak yang bersumber
dari nilai-nilai lokal adalah randai, wayang orang, dan tari kecak.
Tema cerita dalam Teater Gerak adalah bagian dari cerita rakyat
(folklor).
3. Teater Boneka
Kegiatan teater yang menggunakan benda/boneka yang
merupakan representasi dari suatu karakter atau tokoh dalam
cerita, misalnya wayang kulit, wayang golek, wayang potehi,
cemen, dan wayang suket.
4. Teater Drama
Kegiatan teater yang bersumber dari naskah tertulis, misalnya
drama Kwek-Kwek (karya D. Djayakusuma) dan Romeo dan Juliet.
5. Drama Musikal
Kegiatan teater yang menggabungkan cerita, gerak, dan musik,
dengan dialog yang dinyanyikan. Bentuk drama musikal adalah
operet dan kabaret, misalnya operet Laskar Pelangi, Bawang
Merah dan Bawang Putih, Ande-Ande Lumut, Si Pitung, dan Sabai
nan Aluih. Teater tradisi yang dapat dikategorikan ke dalam
Penasehat
Kepala UPTD Penanggung Jawab
Pengawas SD Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Koordinator
Ekstrakurikuler
Guru
b. Penanggung Jawab
1) Bertanggungjawab dalam menetapkan koordinatorekstrakurikuler
dan penyediaan instrukturEkstrakurikuler Kesenian di sekolah.
2) Merencanakan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sesuai
dengan output.
3) Mengorganisasi program kerja pembinaan Ekstrakurikuler
Keseniansekolah.
4) Melaksanakan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian
di sekolah.
5) Memonitoring kualitas dan target mutu pelaksanaan program kerja
pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.
c. Koordinator
1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler
Kesenian di sekolah.
2) Mengkoordinasikan dengan instruktur dan segenap pihak yang
terlibat dalam kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.
3) Menyusun aturan kegiatanEkstrakurikuler Kesenian di sekolah.
4) Melaksanakan kebijakan dan program kegiatan ekstrakurikuler
kesenian di sekolah.
5) Mengontrol keberhasilan pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler
Kesenian di sekolah.
6) Memberikan arahan dan masukan serta saran kepada instruktur
kegiatan Ekstrakurikuler kesenian di sekolah.
7) Menjalin kerjasama dengan semua pihak guna mendukung
kelancaran kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian.
8) Merencanakan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler Kesenian
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sesuai
dengan output.
d. Instruktur
1) Bertanggung jawab pada pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.
4. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar
bersumber pada anggaran sebagai berikut;
a. Sumber: Swadaya sekolah, Komite Sekolah, Dana BOS (Bantuan
Operasional Sekolah),sponsor, dan orang tua siswa.
b. Pembiayaan dapat dirancang untuk:
2. Seni Tari
Penjaringan peserta didik dilakukan melalui kegiatan penelusuran minat
dan bakatdengan mengisi formulir pendaftaran. Level kualifikasi peserta
terdiri dari tingkat dasar dan terampil.Penempatan level dilakukan
melalui tes penempatan.Pengelompokan berdasarkan level kualifikasi
dasar dan terampil.
3. Seni Rupa
Penjaringan peserta didik dilakukan melalui kegiatan penelusuran minat
dan bakat dengan mengisi formulir pendaftaran. Tidak ada Level
kualifikasi, semua peserta didikyang berminat dalam ekskul Seni Rupa
langsung diterima. Pengelompokan berdasarkan minat dan bakat yang
disesuaikan dengan pilihan peserta didik.
4. Seni Teater
Penjaringan peserta dilakukan melalui kegiatan penulusuran minat bakat
dengan ragam metode meliputi Formulir Pendaftaran, wawancara, dan
audisi. Level kualifikasi terdiri dari Minat,Berani, Bisa, dan Terampil.
Pengelompokan peserta berdasarkan level Minat,Berani, Bisa, dan
Terampil.
6. a. Jadwal Pelaksanaan
Pertemuan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pertemuan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
8. Perencanaan Kegiatan
a. Rencana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
Rencana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianmerupakan tahapan
kegiatan yang disusun dan dilaksanakan untuk satu tahun pelajaran.
Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini merupakan bagian dari
Rencana Kerja Sekolah (RKS)/Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
(RKAS).
9. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianadalah pendidik atau
tenaga kependidikan yang mempunyai kemampuan dan kewenangan
pada substansi kegiatan Ekstrakurikuler. Pelaksanaan kegiatan ini terdiri
dari;
a. Ketersediaan sarana dan prasarana
b. Ketersediaan instruktur
c. Ketersediaan Program
10. Sarana
Disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing lokasi.
Pelaksanaan
No Uraian Keterangan
Ya Tidak
1. Penyusunan Rencana Kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian
2. Pelaksanaan Kegiatan
1. Ketersediaan sarana dan
prasarana
2. Ketersediaan instruktur
3. Ketersediaan Program
Halaman Judul
Identitas Sekolah
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. SUSUNAN PROGRAM KEGIATAN
A. Program kegiatan terdiri atas :
1. Seni Musik
2. Seni Tari
3. Seni Rupa
4. Seni Teater
Program kegiatan disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia di SD
Inti dan SD Imbas pada masing-masing gugus.
Susunan kegiatan berupa susunan materi dan jadwal penyampaian,
dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Berisi catatan kegiatan (Seni Rupa, seni tari, Seni Musik) pada
setiap pertemuan.Catatan dibuat dalam bentuk tabel (Tabel 2).
Keterangan:
C = CUKUP
B = BAIK
SB = SANGAT BAIK
LAPORAN PELAKSANAANKEGIATAN
EKSTRAKURIKULER KESENIAN
IDENTITAS SEKOLAH
NSS 101196005146
NPSN 40315701
Akreditasi A
email Sd_barabaraya2@gmail.com
NURMIDAYA,S.Pd.I ROSMIATI,S.Pd.
NIP 19670618 198703 2 001 NIP 19700103 199603 2 003