Anda di halaman 1dari 6
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA PEKERJAAN PEMBANGUNAN NURSERY CIANJUR ‘SUB PEKERJAAN SUMUR BOR NO.008/PKS/NURSERYNMIII/2022 Pada hari ini, Senin tanggal Satu bulan Agustus tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (1-08-2022), yang bertanda tangan di bawah ini: 4.Nama Hermawan Yogi Antoro, ST. Jabatan : Kontraktor Pelaksana / Penanggung Jawab Proyek Alamat : Tegal Senggotan RT. 002 RW. 000 Kelurahan Titonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 2.Nama ‘Muhamad Agi Pratama Jebatan ‘Sub Kontraktor Pekerjaan Green House ‘Alamat Kp. Lambur Jami RT. 006 RW 006 Kelurahan Lembur Sawah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat ‘Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. Dengan ini kedva belah pihak menyatakan untuk saling mengikat di mengadakan perjanjian kerja untuk Pekerjaan Pembangunan Nursery Cianjur PASAL1 Maksud dan Tujuan Tujuan Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini adalah bahwa PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA untuk melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan ‘Sumur Bor pada Pekerjaan Pembangunan Nursery Cianjur PASAL 2 Ruang Lingkup Pekerjaan 4, PIHAK PERTAMA memberkkan tugas pada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Sumur Bor pada Pekerjaan Pembangunan Nursery Clanjur sebaik-baiknya Pihak | Pihak Penigma | Kedua ble Dipindai dengan CamScanner sesual dengan spesifikasi teknis yang telah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu : Nama Proyek : Pembangunan Nursery Cianjur Lokasi Proyek + Cianjur, Jawa Barat. A. Jenis tugas/pekerjaan meliputi : ‘a, Pembuatan Sumur Bor, untuk pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Nursery Cianjur B. Pekerjaan tersebut harus dilengkapi dengan a. Gambar-gambar pekerjaan, gambar kerja, dan gambar detail pekerjaan Dokumen Rencana Kerja Satuan (RKS) Rencana Anggaran Blaya (RAB) Dokumen Detail dan Spesifkasi Pekerjaan Dokumen Gambar Kerja Time Schedule meang 2. PIHAK KEDUA menjamin keamanan lingkungan kerja dari gangguan pihak lain selama PIHAK KEDUA bekeria. PASAL 3 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan seperti yang tersebut dalam PASAL 2 (dua) akan dimulai setelah Perjanjian Kerja Sama ini ditanda tangani, dengan jangka waktu pelaksanaan selama 75 (Tujuh Puluh Lima) hari kalender. PASAL 4 Pelaksanaan Pekerjaan 4. PIHAK KEDUA harus mulai melaksanakan pekerjaan pada tanggal 8 Agustus 2022 dan tidak dibenarkan melakukan penyimpangan atau pelanggaran terhadap ketentuan —ketentuan yang sudah ditetapkan bersama. 2. PIHAK KEDUA harus bekerja berdasarkan data-data yang lengkap dan tidak diperkenankan memutuskan sendiri perkara-perkara yang ada di luar gambar kerja (bestek) dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB). 3. PIHAK KEDUA harus berkoordinasi dengan PIHAK PERTAMA untuk pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan teknis pekerjaan dan target pekerjaan. Pihak ] _Pihak Perma | Kedua a 7 Dipindai dengan CamScanner PASAL 5 Biaya Pelaksanaan 1. Biaya pelaksanaan pekerjaan untuk proyek ini telah disepakati oleh kedua belah pihak sebesar Rp. 741.000.000,- (Tujuh Ratus Empat Puluh Satu Juta Rupiah) 2. Harga tersebut sudah mencakup biaya alat berat dan peralatan kerja, upah pekerja, kemanan, tempat tinggal, BBM non Subsidl, serta keuntungan PIHAK KEDUA PASAL6 Prosedur Penagihan dan Pembayaran Prosedur pembayaran PIHAK PERTAMA pada PIHAK KEDUA sesuai dalam PASAL 5 (lima) akan dilakukan secara bertahap sesuai progress lapangan yang disepakati bersama sebagai berikut : 1. Dibayarkan sebagai uang muka atau DP setelah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ditandatangani oleh kedua belah pihak dan PIHAK KEDUA telah menurunkan personil, peralatan dan material di Lapangan yaitu, sebesar : Rp 185.250.000,- (Seratus Delapan Puluh Lima Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). 2. Pembayaran termin ke ~ 1 (satu) dibayarkan setelah pekerjaan mencapai bobot 35 %, yaitu sebesar : Rp 74.100,000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Seratus Ribu Rupiah). 3. Pembayaran termin ke ~ 2 (dua) dibayarkan setelah pekerjaan mencapai bobot 45 %, yaitu sebesar : Rp 74.100.000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Seratus Ribu Rupiah). 4. Pembayaran termin ke ~ 3 (tiga) dibayarkan setelah pekerjaan mencapai bobot 55 %, yaitu sebesar : Rp 74.100.000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Seratus Ribu Rupiah). 5. Pembayaran termin ke — 4 (empat) dibayarkan setelah pekerjaan mencapai bobot 65 %, yaitu sebesar : Rp 74.100.000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Seratus Ribu Rupiah). 6. Pembayaran termin ke ~ 5 (lima) dibayarkan setelah pekerjaan mencapai bobot 75 %, yaitu sebesar : Rp 74.100.000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Seratus Ribu Rupiah). Pihak Kedua Dipindai dengan CamScanner 10. 1. Pembayaran termin ke ~ 6 (enam) dibayarkan setelah pekerjaan mencapai bobot 85 %, yaitu sebesar : Rp 74.100.000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Seratus Ribu Rupiah), Pembayaran termin ke — 7 (tujuh) dibayarkan setelah pekerjaan mencapai bobot 100 %, yaitu sebesar : Rp 74.100.000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Seratus Ribu Rupiah). Pembayaran termin ke ~ 8 (delapan) dibayarkan setelah masa pemeliharaan pekerjaan selesai, yaitu sebesar : Rp 37.050.000,- (Tiga Puluh Tujuh Juta Lima Puluh Ribu Rupiah). Hasil opname pekerjaan baru bisa diterima setelah dilakukan pengukuran bersama dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Biaya yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan volume yang dikerjakan oleh PIHAK KEDUA PASAL 7 Masa Pemeliharaan Masa pemelinaraan untuk setiap pekerjaan ditentukan selama 60 (Enam Puluh) hari, sejak Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP) | (pertama) ditandatangari. Pada saat berakhimya masa pemeliharaan tersebut, kedua belah pihak akan menandatangani Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP) Il (kedua) dan dianggap sebagai serah terima pekerjaan yang terakhir. Serah terima pekerjaan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. PASAL 8 Pengawas Lapangan Sebagai_pengawas pekerjaan akan dilakukan langsung oleh PIHAK PERTAMA atau orang yang ditunjuk dan diberi kuasa oleh PIHAK PERTAMA dan diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA borhak sewaktu — waktu mendatangi, mengawasi, memeriksa pekerjaan ataupun menanyakan kepada setiap pekerja lapangan (tukang atau mandor) yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut. PIHAK KEDUA harus bersedia jika diminta mendampingi oleh PIHAK PERTAMA dalam pengawasan pekerjaan dilokasi proyek. Piak | _Pihak i | Kedua Dipindai dengan CamScanner PASAL 9 Force Majeur 1. Yang dimaksud keadaan Force Majeur adalah berbagai keadaan yang mengganggu kelancaran pelaksanaan proyek seperti: a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, angin topan, banjir, kebakaran, dll) yang bisa menyebabkan terganggunya jalannya proses konstruksi b. Peperangan atau huru-hara yang mengakibatkan proyek tidak bias dlilanjutkan 2. PIHAK KEDUA harus memberitahukan pada PIHAK PERTAMA tentang gangguan yang dimaksud beserta kendala dan akibat yang ditimbulkan paling lambat 2 x 24 jam terhitung sejak peristiwa tersebut terjadi, jika tidak maka akan dianggap tidak terjadi Force Majeur. 3. Jika Terjadi Force Majeur, PIHAK KEDUA harus memberikan itikad balk mengenai kelanjutan proyek. 4. Perhitungan dan penetapan ekskalasi harga akan ditetapkan kemudian sesuai dengan kesepakatan kedua belah PIHAK. 5, Dalam keadaan yang disebutkan dalam ayat (1) PASAL ini, maka kedua belah pihak bisa bermusyawarah untuk kesepakatan dalam memutuskan keberlanjutan proyek. PASAL 10 ‘Sanksi- Sanksi 1. Apabila PIHAK KEDUA tidak sanggup memenuhi kesepakatan yang tercantum pada PASAL 3 (tiga) yaitu waktu pelaksanaan melebihi waktu yang disepakati bersama, maka PIHAK PERTAMA berhak mengambil Langkan untuk percepatan pekerjaan dan dapat melakukan pemuutusan kontrak kerja. 2. Keterlambatan pelaksanaan proyek dapat ditolerir apabila terjadi force majeur sesuai PASAL 9 (sembilan) ayat (1). PASAL 11 Hak dan Kewajiban 4. PIHAK PERTAMA berkomitmen dan wajib untuk mempersiapkan, menyediakan, melakukan dan menyelesaikan segala hal-hal penting dan yang dianggap perlu untuk dilaksanakan —terkait penyediaan Iahan, — pembebasan laban, Fihak | Pibak Peftama | Kedua rio Dipindai dengan CamScanner Pembiayaan proyek, termasuk namun tidak terbatas pada penyiapan data lapangan. 2. PIHAK PERTAMA akan menyediakan rencana, penentuan wilayah, izin bangunan atau izin sejenis untuk pekerjaan sebagaimana disebutkan dalam Perjanijan Kerjasama, dan izin lain yang dinyatakan dalam spesifikasi yang sudah diperoleh (atau sedang diusahakan) oleh PIHAK PERTAMA. 3. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab kepada PIHAK PERTAMA alas pekerjaan Proyek yang dilaksanakan baik terhadap wujud, cacat bentuk ‘maupun mutu setelah jangka waktu sebagaimana diatur pada PASAL 7 (tujuh) Perjanjian Kerjasama ini selesai atau berakhir. PASAL 12 Peselisihan Jika dalam menjalankan Perjanjian Kerja Sama ini terdapat perselisinan atau perbedaan pendapat, maka kedua belah pihak akan lebih dahulu menempuh jalan musyawarah mufakat. PASAL 13 Penutup Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dengan rangkap 2 (dua) bermateral dan ditandatangani untuk masing-masing pihak dan merupakan surat perjanjian yang mengikat dan sah i mata hukum. PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA Muhamad Agi Pratama Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai