KESIMPULAN PENGGUGAT
Dalam Perkara Nomor : No. 25/G/KH-FH/2017/PS. TUN. UNPAB – MDN
Antara :
1. SC. SIMAMORA
2. RASDIN ..................................................................................................................
Penggugat
Melawan
Jl. Balai Pustaka Timur D-25 Rawamangun, Jakarta Timur, Indonesia 13220
Phone/Fax. 021-457 5050, e-mail:mtslawfirm@yahoo.com
Advocates and Legal Consultants
KESIMPULAN PENGGUGAT
Dalam Perkara Nomor : No. 25/G/KH-FH/2017/PS. TUN. UNPAB – MDN
Antara :
3. SC. SIMAMORA
4. RASDIN ........................................................................................................ Penggugat
Melawan
4. Bahwa subjek hukum yang bernama Soetan Friedolin dalam Silsilah Pomparan Op.
Pangaloan Simamora (Bukti P-5) dan yang tercantum dalam Gugatan Penggugat sama
dengan subjek hukum yang bernama Sutan Fridolin yang tercantum dalam Salinan
Putusan Pengadilan Negeri Tarutung No. : 68/1973/Perdata/PN Balige, Tgl 16
Agustus 1973, yang diterbitkan Pengadilan Negeri Tarutung , tanggal 26 Maret 2014
Nomor : 339/2014/PT-Trt, dalam perkara antara Justin Lumban Gaol sebagai
penggugat lawan Victor Simamora, ddk sebagai Para Tergugat (Bukti P-*), yaitu
bahwa Sutan Fridolin sebagai Keturunan Op. Pangaloan Simamora sebagai
Pembuka/Perintis (Pamungka) Perkampungan (Huta) Pangaloan ;
5. Bahwa lokasi objek sengketa dalam perkara aquo merupakan bahagian dari
Perkampungan (Huta) Pengaloan yang terletak di Desa Pangalon, Kecamatan dolok
Sanggul, sampai dengan saat ini belum dibagi oleh Keturunan Op. Pangaloan
Simamora
7. Bahwa Penggugat dalam mengajukan Gugatan aquo memiliki kualitas (persona standi
ini judicio) sebagai penggugat karena masih keturunan dari Op. Pangaloan Simamora,
sebagaimana terurai Silsilah Keturunan Op. Pangaloan Simamora, sesuai bukti P-5,
serta Penggugat mengajukan Gugatan untuk mewakili Keturunan Ompu Marhotor dan
Ompu Atim Simamora sesuai dengan Surat Kuasa yang diterima Penggugat dari
Erwin Simamora, Sehat Simamora, Sabar simamora, Mangasi O. Simamora, dan
Mangasa T. Simamora, tertanggal 20 Desember 2013, sesuai Bukti P-1. Dalam bahasa
Batak Toba arti tulisan kata Op., sama dengan Oppu., dan sama artinya dengan kata
Ompu, sehingga arti dan makna dalam Gugatan , Replik, Bukti Surat dan Kesimpulan
Penggugat mempunyai arti yang sama, yaitu menunjukkan Garis Keturunan dari
Orang Tua terdahulu ;
8. Bahwa berdasarkan Surat Besloit Huta Pangaloan atau Soerat Perjanjian Tanggal 4
Juni 1931, dan Kesaksian yang dijadikan sebagai Pertimbangan Hukum dalam Salinan
Putusan Pengadilan Negeri tarurung No. : 68/1973/Perdata/PN Ballige, Tgl. 16
Agustus 1973 tersebut, Besloit mana juga telah dijadikan sebagai Bukti yang tidak
terbantahkan kebenarannya dalam persidangan untuk itu, yaitu bahwa benar yang
Mendirikan/Merintis Perkampungan Pangaloan yang ada di Desa Lumban Tobing,
Kecamatan Dolok Sanggul adalah Keturunan Op. Pangaloan Simamora, terdiri :
Soetan Friedolin Simamora
Atim Simamora
Mantahari Simamora
9. Bahwa adapun Silsilah dari Keturunan Op. Pangaloan alias op. Pangaloan Simamora
adalah terdiri dari 3 (tiga) anak, yaitu Anak Pertama Op. Marhotor alias Op. Marhotor
Simamora, Anak Kedua Op. Balhing Simamora. Adapun Anak-anak dari Tiga
Keturuan Op. Pangaloan tersebut sebgaimana Bukti P-5, adalah sebagai berikut :
1. Op. Marhotor Simamora mempunyai Dua Orang Anak, yaitu Anak Pertama Op.
Soetan Friedolin Simamora dan Martin Simamora. Selanjutnya Anak Soetan
2. Op. Atim Simamora mempunyai Satu Orang Anak Yaitu A. Atim Simamora. Generasi
selanjutnya A. Atim Simamora adalah Atim Simamora (Op. Hermes Simamora) dan
Barulla Simamora (Op. Sanggam Simamora). Sedangkan Atim Simamora (Op.
Hermes Simamora) mempunyai 5 (lima) Orang Anak, yaitu ; Mansor Simamora,
Manimbul Simamora, Mangasi O. Simamora, Surung Simamora alisa Kombes
(Purn.) Drs, S.C Simamora (Penggugat), sedangkan Anak Barullah Simamora (Op.
Sanggam Simamora) mempunyai 3 (tiga) Orang, yaitu : Mangasa Simamora
(Penggugat), Jaupar Simamora, Robet Simamora ;
3. Op. Balhig Simamora mempunyai 3 (tiga) Orang Anak, yaitu : Mantahari Simamora,
Josmen alias Jomen Simamora alias Op. Bistok Simamora, dan Josep alias Op.
Ganjang Simamora. Selanjutnya, Mantahari Simamora mempunyai 3 (tiga) Orang
Anak terdiri dari Liter Simamora, Manrudut Simamora, Ulam Simamora.
Sedangkan Josmen alias Jomen Simamora alias Op. Bistok Simamora mempunyai 3
(tiga) Orang Anak, yaitu: Pesman Simamora, Maura Simamora Jaiman Simamora,
Jauman Simamora (Tergugat II Intervensi). Dan Josep Simamora alias Op.
Ganjang Simamora mempunyai 2 (dua) Orang Anak, yaitu: Saut Simamora dan
Achmar Maringan Simamora alias Maringan Simamora (Saksi Penggugat).
Oleh karena Gugatan Penggugat bukan untuk menentukan Status Hak Kepemilikan atas
Tanah secara Perdata dan Sistem Garis Keturunan yang berlaku bagi Masyarakat Batak
Toba adalah Patrilineal (Sistem Pewaris dan menarik Garis Keturunan dariu Laki-Laki),
maka Penggugat cukup menguraikan Silsilah Keturunan Op. Pangaloan Simamora mulai
dari Op. Pangaloan Simamora yang berjenis Kelamin Laki-Laki sampai kepada
Level/Generasi Penggugat dan Tergugat II Intervensi.
10. Bahwa berdasarkan Bukti dan Fakta yang terungkap dalam Persidangan,
Keturunan Op. Pangaloan Simamora yang Merintis/Memvbuka Perkampungan dan
Tinggal di Perkampungan Pangaloan merupakan Masyarakat Hukum Adat yang
berhak menguasai wilayah Perkampungan Pangaloan tersebut, dengan Pengertian
semua Keturunan Op. Pangaloan Simamora berhak Tinggal dan menguasai tanah
wilayah Perkampungan Pangaloan karena masih mempunyai pertalian dalam suatu
Keturunan (Genealogi), yaitu sama-sama Keturunan Op. Pangaloan Simamora.
Menguasai Tanah Ulayah/Adat tersebut bukan untuk memiliki secara Pribadi dengan
mensertipikatkan atas nama Pribadi sevagaimana dilakukan Tergugat II Intervensi
Keberadaan Masyarakat Hukum Adat yang tinggal di Perkampungan Pangaloan
Simamora sesuai dengan teori tentang teori tentang Masyarakat Hukum Adat yang
oleh Soepomo dalam buku HUKUM ADAT INDONESIA, doterbitkan oleh PT.
RAJA GRAFINDO PERSADA, halaman 95, mengatakan, “.....maka Masyarakat-
masyarakat Hukum Adat di Indonesia dapat dibagi atas Dua Golongan menurut
dasar susunannya yaitu yang berdasarkan pertalian Suatu Keturunan (Genealogi)
dan yang berdasar Lingkungan Daerah (Territorial)... “
11. Bahwa penggugat merasa dirugikan terhadap Sertifikat Hak Milik Nomor :
00023, tanggal 1 Mei 2013 tersebut, yaitu bahwa Penggugat sebagai Keturunan dari
Op. Pangaloan Simamora Kehlangan Hak atas Tanah Ulayat/ Adat milik Keturunan
Op. Pangaloan Simamora tersebut, karena sejak diterbitkannya Sertifikat Tanah
Terperkara, Penggugat tidak dapat lagi memanfaatkan dan menggunakan Tanah
Ulayat tersebut karena berdasarkan Sertifikat Terperkara Tergugat II Intervensi
berhak penuh atas tanah Terperkara. Karena dilihat dari arti Masyarakat Hukum Adat
dalam Kehidupan sehari-hari yang diuraikan oleh Soerjono Soekanto dalam bukunya
halaman 93, “Hukum Adat Indonesia” , mengatakan, “ Masyarakat-masyarakat
Hukum Adat seperti di jawa, marga di Sumatera Selatan, adalah Kesatuan-kesatuan
Kemasyarakatan yang mempunyai Kelengkapan-kelengkapan untuk sanggup berdiri
sendiri yaitu mempunyai Kesatuan Hukum, kesatuan Penguasa dan Kesatuan
Lingkungan hidup berdasarkan Hak Bersama atas Tanah dan Air bagi semua
Anggotanya “. Dengan demikian, objek Tanah Terperkara yang tadinya sebelum
diterbitkan Sertifikat atas Tanah Terperkara dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh
seluruh Keturunan Op. Pangaloan Simamora, namun setelah Terbit Sertifikat tersebut
Penggugat tidak berhak dan tidak dapat lagi menggunakan dan memanfaatkan Tanah
Ulayat tersebut :
12. Bahwa sertifikat Hak Milik Nomor : 00023 Tahn 2013 menjadi objek Gugatan
alam perkara aquo baru diketahui dan sertifikat tersebut didapatkan oleh penggugat
pada tanggal 11 Oktober 2013, sehingga Gugatan dalam perkara aquo diajukan pada
tanggal 06 Januari 2014. Dengan demikian Gugatan perkara aquo masih dalam
tenggang waktu untuk mengajukan
13. Berdsarkan Bukti Surat yang diajukan Penggugat dan berdasarkan fakta yang
terungkap dalam Persidangan, yaitu benar Penguasaan/Pemilik Lokasi/Wilayah
Perkampungan Pangaloan sebagai Tanah Masyarakat Hukum Adat/Ulayah didasarkan
pada Surat Besloit Huta Pangoloan atau Soerat Perdjanjian dibuat Friedolin
Simamora, Atim alias Atim Simamora dan Mantahari alias Mantahari Simamora,
dibuat di Dolok Sanggul pada tanggal 4 Juli 1931 (Bukti P-5), yang terletak Desa
Lumban Tobing, Kecamatan Dolok Sangul didalamnya termasuk Lokasi Objek
Sangketa dalam perkar auo, maka Penggugat sebagai Generasi/Keturunan dari Op.
Pangaloan Simamora berhak untuk mengajukan Pembatalan Sertipikat Tanah
Perkara ;
14. Bahwa pihak-pihak yang bersangketa di muka Peradilan Tata Usaha Negara
termasuk di PTUN Medan adalah Orang atau Badan Hukum Perdata sebagai
Penggugat dan Badan atau Pejabat TUN sebagai Tergugat sehingga diletakannya
Tergugat I sebagai Pihakdalam Gugatan aquo adalah Sudah Tepat, demikian pula
Obyek Gugatan Penggugat adalah mengenai Surat Keputusan Sertifikat Hak Milik
Nomor : 00023 Tahun 2013, tanggal 1 Mei 2013 dengan Surat Ukur Nomor :
00004/Lumbang Tobing/2013 tanggal 1 Mei 2013 dengan Surat Ukur Nomor :
00004/Lumbang Tobing/2013 tanggal 24 April 2013 atas I (satu) Bidang Tanah seluas
5.301 M (lima ribu tiga ratus satu meter persegi), yang terletak di Desa Lumban
2
16. Bahwa dalam poin 3 huruf (b) halaman 3 Salinan PutusanPengadilan Negeri
Tarutung No. 68/1973/Perdata/PN Balige, Tgl. 16 Agustus 1973 tersebut, menyatakan
bahwa, “Pe,ilik/Pamungka Kampung Pangoloan adalah Tiga Orang, yaitu: Stn.
Fridolin, Atim Simamora, dan Mantahari Simamora. Justin Lumban Gaol adalah
sebagai Penompang sementara saja dan tidak ada Hak atas Tanah Kampung
Pangoloan dan Perkarangannya sebagai tersebut dalam Salinan Besloit Kampung
terlampir”. Dan dalam halaman 5 Paragraf (10) Putusan tersebut dipertegas bahwa,
“Yang berhak atas Kampung Pangoloan tersebut adalah Simamora.......”, dan
paragraf (11) Berbunyi “Mengenai si Pungka Huta (Mendirikan Perkampungan)
ialah: Sitan Fridolin Simamora , Atim Simamora, Mantahari Simamora”. Adapun
maksud “Salinan Besloit Kampung” dala salinn Putusan tersebut adalah Surat Besloit
Huta Pangoloan atau Soerat Perdjanjian tentang Merintis (Membuka) Huta
(Perkampungan) Pangaloan yang dibuat oleh keturunan Op. Pangaloan Simamora,
Yaitu: Sutan Fridolin alias Soetan Friedolin Simamora, Atim Alias Atim Simamora
dan Mantahari alias Mantahari Simamora, dibuat di Dolok Sanggul pada tanggal 4
Juni 1931 ;
17. Bahwa berdasarkan Asal Usul dan Sejarah Obyek Sengketa dalam Perkara
aquo adalah benar merupakan Tanah Milik Adat/Tanah Ulayah Milik semua
Keturunan Op.
Pangaloan Simamora yang belum dibagi menjadi Milik/Kepunyaan Seseorang diantara
Keturunan Op. Pangaloan Simamora dan Proses Penerbitan Sertipikat Tanah
Terperkara belum menadapat Persetujuan dari Op. Pangaloan untuk disertipikatkan
atas nama Jauman Simamora (Tergugat II Intervensi) ;
19. Bahwa benar berdasarkan fakta yang terungkap dalam Persidangan dan
Pemeriksaan Setempat/ Lapangan, Pihak-pihak yang yang diundang dan dijadikan
sebagai pihak yang berbatasan langsung pada setiap Bidang-bidang Tanh Tidak
Lengkap dan tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya berbatasan dengan objek Tanah
Terperkara, yaitu disebelah Barat Tidak Benar Lamser Simamora dan Nelson
Simamora, sebagaimana diuraikan dalam Bukti T-10, pada hal yang sebenarnya
secara de facto dan de jure disebelah Barat Objek Tanah Terperkara adalah Milik
Kombes (Purn.) Drs. S.C. Simamora sebagaimana dibuktikan dalam Sertifikat Tanah
Hak Milik Nomor : 00547/ Tahun 2002, sesuai Bukti P-7, Bukti tersebut telah
dicocokan pada saat Pemeriksaan Setempat / lapangan, Tergugat I dan Tergugat II
Intervensi Tidak Bisa membantah kebenaran fakta tersebut ;
20. Bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dalam Persidangan dan Pemeriksaan
Setempat/ Lapangan, dilokasi Objek Tanah Terperkara tidak ditemukan Makam/
Kuburan Sutan Fridolin, Atim Simamora, Mantahari Simamora selaku Pendiri
Kampung Pangaloan, termasuk Op. Bistok Simamora (Jomen Simamora) Ayah
Kandung dari Tergugat II Intervensi yang meninggal sebelum tahu 1960, melainkan
para Pendiri Kampung Pengaloan tersebut dikuburkan diluar likasi Objek perkara
aquo. Dalam bahasa batak Toba Makam / Kuburan disebutkan “Tambak” ;
Dalam situs “Bango Batak”, dengan judul, “Hukum Adat Dalihan Na Tolu Tentang Hak
Waris Harta Warisan Yang Tidak Bisa Dibagi” , yang dimuat tanggal 2 Juni 2013,
dengan
Alamat,“www.facebook.com/permalink.php?
id=41452890527148&story_fbid=537823752941982, “Tambak adalah Kuburan
Keluarga yang ditandai dengan Pohon Beringin. Dimana ada Tambak Leluhur Satu
Marga atau Satu Ompu itu berarti Tanah di sekitarnya itu adalah Tanah
Keturunannya” .
Dari fakta tersebut dikaitkan dengan arti “Tambak” membuktikan bahwa Lokasi Objek
Sengketa dalam perkara aquo, tanah tersbut bukan hanya Milik Keturunan Op. Bistok
Simamora/ Jomen Simamora dan atau Jauman Simamora (Tergugat II Invertasi)
walaupun Bukti dan Saksi Tergugat II Intervensi yang menyatakan Jauman
menguasai Lokasi Objek Sengketa perkara aquo, melainkan Tanah tersebut
merupakan Milik semua Keturunan Op. Pangaloan Simamora ;
21. Bahwa perbuatan Tergugat I menerbitkan Setifikat Nomor 00023 Tahun 2013
tanpa menelusuri Riwayat Tanah tersebut dan tanpa meneliti Kebenaran Data-data
Yuridis yang diajukan oleh Tergugat II Intervensi, merupakan Bukti Tergugat I
melanggar Tata cara Pendaftaran Tanah dan Asas-asas Umum Pemerintahan yang
Baik ;
22. Bahwa benar pada tahun 1973 Lokasi sekitar Objek Sertifikat Tanah dalam
perkara aquo dikenal dengan Jalan Kuburan, namun sekarang telah berubah menjadi
Jalan Veteran sebagaimana tertulis pada Gambar Sketsa ;
23. Bahwa sebagai bentuk Pengakuan dan menjaga serta Melestarikan Keberadaan
Masyarakat Hukum Adat yang ada di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kecamatan
Dolok Sanggul, khususnya Desa Lumban Tobing dan Perkampungan Pangaloan
sebagaimana semangat dalam Pasal 3 UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok yang
juga Mengakui Keberadaan Hak Ulayat dan Hak-hak yang serupa itu dari Masyarakat
Hukum Adat, maka demi Hukum Majelis Hakim yang memeriksa dan menyidangkan
perkara harus membatalkan Sertifikat Hak Milik Nomor : 00023 tanggal 1 Mei 2013
atas 1 (satu) Bidang Tanah seluas 5.301 M (lima ribu tiga ratus satu meter persegi),
2
24. Bahwa berdasarkan bukti dan fakta-fakta yang terungkap dalam Persidangan,
yaitu Vitram Purba selaku Kepala Desa Lumban Tobing Kepala Desa telah mencabut
seluruh Persetujuan yang dibuat dalam proses Penerbitan Sertifikat Tanah Hak Milik
Nomor : 00023 Tahun 2013, atas nama jauman Simamora (Tergugat II Intevensi),
maka Sertipikat Tanah Hak Milik Nomor : 00023 Tahun 2013 menjadi Cacad Hukum
dan secara Mutandis batal Demi Hukum ;
26. Bahwa Penggugat mengambil alih Eksepsi dalam Replik Penggugat pada
tanggal 12 Mei 2007 untuk menjadi Satu Kesatuan ang tidak terpisah dalan
Kesimpulan ini, sepanjang tidak bertentangan dengan Kesimpulan.
Bahwa berdasarkan Surat Bukti yang diajukan oleh Penggugat tersebut jelas telah
menunjukkan adanya Hubungan Hukum, Kepentingan Hukum Penggugat atas Tanah
dan Kerugian akibat Hukum Terbitnya Sertipikat Hak Milik Nomor : 00023 Tahun
2013, atas nama jauman Simamora (Tergugat II Intervensi).
Bahwa Tergugat I telah mengajukan Bukti Surat yang ditandai dengan T-1 sampai
dengan T-10.
Bahwa Tergugat II Intervensi telah mengajukan Bukti Surat yang ditandai dengan
T.II. INTV 1 sampai dengan T.II. INTV 37.
2. Bahwa Saksi menjabat Kepala desa Lumban Tobing sejak tahun 2007
sampai sekarang untuk Periode yang Kedua, sehingga kehadiran dan
seluruh Kesaksian/Keterangan yang disampaikan dalam Persidangan adalah
dalam kapasitasnya selaku Kepala Desa Lumban Tobing ;
7. Bahwa benar pada saat Saksi sebelum menanda tangani seluruh Surat-surat
yang diperlukan dalam Proses Penerbitan Sertipikat Tanah Nomor : 00023
Tahun 2013, Saksi mempertanyakan Riwayat Kepemilikkan Tanah tersebut
dan meminta untuk melengkapai Bukti Kepemilikkan/Penguasaan atas
Tanah tersebut dalam bentuk Surat Keterangan Warisan atau yang sejenis
dengan itu, namun JAUMAN SIMAMORA (Tergugat II Intervensi) dan
LAMSER SIMAMORA tidak membertahukan Asal Usul Tanah
perkampungan Pangaloan secara Rinci, Lengkap dan jelas. JAUMAN
SIMAMORA (Tergugat II Intervensi) hanya mengatakan bahwa Tanah itu
miliknya, serta menjanjikan kepada Saksi akan menyerahkan seluruh
Dokumen yang berkaitan dengan Penerbitan Sertifikat Nomor : 00023
Tahun 2013 yang telah ditanda tangani Saksi, termasuk Surat Keterangan
Warisan sebagai Bukti Kepemilikan atas Tanah tersebut, namun hingga
Perkara Aquo disidangkan di Pengadilan TUN Medan, Tergugat II
Intervensi tidak menyerahkan Surat yang diminta oleh Saksi ;
11. Bahwa Saksi tidak mengetahui bahwa Tanah tersebut merupakan Tanah
Eks Pekuburan Umum di Huta (Perkampungan) Pangaloan, Desa Lumban
Tobing, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan,
Provinsi Sumatera Utara ;
12. Bahwa setelah Saksi selaku Kepala Desa Lumban Tobing menanda tangani
seluruh Dokumen yang berkaitan dengan Proses Penerbitan Sertifikat
Tanah Aquo, yang terdiri dari : Surat Permohonan Pengukura, Penerbitan
Sertipikat Hak Milik melalui Pengakuan hak tanggal 10 Februari 2010;
Surat Keterangan Kepemilikan Tanah dengan nomor : 35/2012/DL/II/2012,
tanggal 04 Februari 2010; dan Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang
Tanah (Sporadik), tanggal 26 Februari 2013, Saksi meminta Salinan atau
Pertinggalan dari semua Surat tersebut, namun Tergugat I dan Tergugat II
Intervensi sampai perkara ini disidangkan pada Pengadilan TUN Medan
tidak menyerahkan Pertingga seluruh Surat-surat yang telah ditanda tangan
oleh Saksi selaku Kepala Desa tersebut ;
13. Bahwa pada saat Saksi selaku Kepala Desa menanda tangani seluruh
Dokumen dalam yang berkaitan Penerbitan Sertipikat Tanah Hak Milik
Nomor : 00023 Tahun 2013 meminta seluruh Dokumen yang ditanda
tanganinya untuk dijadikan sebagai Arsip Desa, Saksi minta kepada
Tergugat I dan Tergugat II Intervensi agar menyerahkan seluruh foto copy
yang telah ditanda tangani Saksi, Tergugat I danTergugat II Intervensi akan
menyerahkan seluruh foto copy Dokumen tersebut Saksi, namun sampai
dengan Saksi memberikan keterangan dalam Persidangan, Tergugat I dan
Tergugat II Intervensi tidak menyerahkan Dokumen tersebut ;
14. Bahwa Saksi selaku Kepala Desa Lumban Tobing tidak pernah melakukan
Penempelan Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis atas nama
JAUMAN SIMAMORA (Tergugat II Intervensi) yang seharusnya
ditempelkan/diumumkan di Kantor Kepala Desa Lumban Tobing dan
Tempat-tempat yang Ramai, sebagai Syarat Formil yang harus ditempuh
dalam proses Penerbitan Sertipikat Tanah, sehingga surat yang diteken
Saksi selaku Kepala Desa Lumban Tobing tanggal 23 April 2013, yang
memuat Permintaan Pengumuman dari Badan Pertanahan Nasional Kantor
Pertanahan Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor : 33/HTPT/2013
tanggal 21 Februari 2013, Perihal : Penempelan Pengumuman Data Fisik
dan Data Yuridis atas nama JAUMAN adalah TIDAK BENAR dan
TIDAK PERNAH DITEMPEL sebagaimana mestinya. Pengakuan tidak
pernah menempelkan Pengumuman tersebut dinyatakan Saksi VITRAM
PURBA setlah Majelis Hakim memperlihatkan dan mempertanyakan isi
Surat Pengumuman tersebut ;
16. bahwa benar, Saksi selaku Kepala Desa Lumban Tobing Kepala Desa
dalam Persidangan yang dilakukan pada Senin, 23 Juni 2014, kembali
menguatkan dan menyatakan kebenaran seluruh ini Pernyataan yang
dibuatnya tanggal 21 Nopember 2013 sebagaimana Bukti P-6, yaitu bahwa
Saksi Mencabut seluruh Persetujuan yang dibuat dalam proses Penerbitan
Sertipikat Tanah Hak Milik Nomor : 00023 Tahun 20013, karena, karena
Saksi Vitram Purba selaku Kepala Desa Lumban Tobing tidak mengetahui
Lokasi yang disertipikatkan oleh Jauman Simamora (Tergugat II
Intervensi), serta Tidak Diajak/diikutsertakan oleh Tergugat I maupun
Tergugat Intervensi pada saat melakukan Pengukuran Tanah ;
17. bahwa Saksi sebagai Kepala Desa Lumban Tobing, tidak pernah bertemu
dengan Pajabat/Pegawai dari Kantor Pertanahan Kabupaten Humbang
Hasundutan selama Proses Pengukuran dan Penerbitan Sertipikat Tanah
Milik Nomor : 00023 Tahun 2013 ;
19. Bahwa Saksi mengetahui Tanah Pekuburan yang ada di Huta (Kampung)
pangaloan Desa Lumban Tobing Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten
Humbang Hasundutan bukanlah Pekuburan Pemerintah melainkan Pekuburan
Swasta, dimana makam yang dikubur dilokasi adalah Warga Pendatang yang
meninggal di Dolok Sanggul dan dikuburkan dilokasi tersebut secara bebas ;
20. Bahwa saksi mengetahui Orang yang Meninggal Dunia yang dikubur diatas
Tanah Op. Pangaloan yang ada di Huta (Kampung) pangaloan tidak pernah
perlu meminta Persetujuan dari Pihak Mana pun karena Keturunan Op.
Pangaloan Simamora membiarkan Tanah itu dijadikan Tempat Kuburan
Sembarangan Orang ;
21. Bahwa saksi Lahir dan Besar di Huta (Kampung) Pangaloan Desa Lumban
Tobing Kcamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan sehingga
semasa Saksi Kecil sampai Usia sekitar 16-17 Tahun, Saksi telah menyaksikan
Kuburan yang ada di Huta Pangaloan Desa Lumban Tobing Kecamatan Dolok
sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara ;
22. Bahwa benar Warga yang tinggal di Huta (Kampung) Pangaloan adalah
Keluarga Besar Keturunan Op. Pangaloan Simamora ;
23. Bahwa benar Keturunan Op. Pangaloan Simamora terdiri dari 3 (tiga) Oppu
Yaitu Op. Marhotor, Op. Atim Op. Mantahari ;
24. Bahwa Saksi mengetahui setiap Keturunan Op. Pangaloan Simamora yaitu
Op. Marhotor dan Op. Atim dan Op. Mantahari masing-masing telah
mendapat bagian tanah yang ada di Huta (Kampung) Pangaloan untuk
digunakan sebagai Tempat Tinggal, Perlandangan dan Persawahan, akan tetapi
Tanah Kuburan yang ada di Huta (Kampung) Pangaloan adalah merupakan
Tanah Adat/Ulayat yang belum dibagi dan merupakan Milik semua Keturunan
Op. Pangaloan ;
25. Bahwa Saksi menyatakan, Tidak Benar dan Tidak Mungkin Sdr. Jauman
Simamora (TergugatII Intervensi) menerima Penguasaan/Kepemilikan sebagai
Warisan atas Tanah Kuburan yang ada di Perkampungan Pangaloan, Desa
Lumban Tobing, Kecamatan Dolok Sanggul dari Alm. Jomen Simamora sejak
tahun 1961. Hal itu TIDAK MUNGKIN karena Jomes Simamora telah
meninggal Dunia sebelum tahun 1960 ; Dan tidak mungkin Alm. Jomes
Simamora semasa hidupnya Mewariskan Tanah Kuburan yang ada di
Perkampungan Pangaloan kepada Jauman Simamora
6. Bahwa pada saat Pengukuran tidak ada dilakukan dan tidak mengetahui
penanda-penanda tanganan mengenai Batas-batas Tanah oleh Pihak-pihak
yang berbatasan langsung dengan Tanah tersebut ;
7. Bahwa Saksi mengakui pada saat dilakukan Pengukuran tidak di hadiri oleh
Kepala Desa Lumban Tobing, Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten
Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara ;
8. Bahwa pada saat dilakukan Pengukuran, Juru Ukur (P. Napitupulu) bersama
Saksi dan Tergugat II Intervensi ikut membuat Kayu Ranting-ranting Pohon
yang di jadikan sebagai Batas-batas di sebelah Barat, Timur dan Selatan
serta Utara pada Tanah tersebut ;
10. Bahwa Saksi tidak mengetahui Proses dan Tahapan Penerbitan Sertipikat
Hak Milik Nomor : 00023 Tahun 2013 atas nama Jauman Simamora
(Tergugat II Intervensi).
a. KURNIAWAN :
Lahir di Lumban Baringin tanggal 26 Nopember 1990, tinggal di Jalan Veteran
Kec. Dolok Sanggul. Bahwa pada hari Senin tanggal 31 Oktober 2017,
Saksi sebelum menyampaikan kesaksiannya terlebih dahulu mengucapkan
Sumpah sesuai dengan Agamanya : Kristen Protestan, menerangkan sebagai
berikut :
1. Saksi tinggal di Jalan Veteran Dolok Sanggul Sejak tahun 1980, tidak ada
hubungan Keluarga dengan Tergugat II Intervensi, kenal dengan Tergugat
II Intervensi karena sama-sama berdomisili di Dolok Sanggul ;
2. Bahwa Saksi memiliki Tanah dan Tinggal di Jalan Veteran Dolok Sanggul
dengan cara membeli Tanah dari Jauman Simamora (Tergugat II Intervensi)
yang berbatasan langsung dengan tanah Terperkara aquo disebelah Timur ;
3. Bahwa Saksi mengetahui Tanaman Kopi yang ada diatas Tanah Terperkara
aquo tersebut Tanaman Kopi dan ada Kuburan Umum serta beberapa
Umum serta beberapa Jenis Pohon Kayu, Yaitu Kayu Anti Api, Kayu
Bane ;
4. Bahwa benar Saksi mengetahui Tanaman Kopi yang ada diatas Tanah
Terperkara Aquo tersebut Tanaman yang diusahakan oleh Keturunan Oppu
Bistok Simamora ;
8. Bahwa Saksi tidak mengatui Status tanah Eks Kuburan dan Perkampungan
Pangaloan tersebut ;
3. Bahwa pada tahun 1985 Saudara Saksi yang bernama Rocky Silitonga
dikuburkan ditanah Terperkara tersebut dan pada tahun 2006 Tulang
Berulang Saudara Saksi yang dimakamkan dilokasi Objek Terperkara telah
diangkat secara Sukarela ;
6. Bahwa dari awal Penerbitan Surat terbitnya Surat Keputusan Sertipikat Hak
Milik Nomor : 00023, tanggal 1 Mei 2013 dengan Surat Ukur Nomor :
00004/Lumban Tobing/2013 tanggal 24 April 2013 telah ada upaya dan
kerjasama antara Tergugat II Intervensi dengan Tergugat I untuk
memanipulasi Data Yuridis atau Data Fisik dan Kesalahan Tergugat I
karena tidak menerapkan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik,
sebagaimana uraian pembuktian dibawah ini :
7. Bahwa berdasarkan bukti P – 7 : Foto Copy SHM No. : 547 Pasar Dolok
Sanggul, tanggal 24 Desember 2012 dan Surat Ukur No. : 51/Psr D.
Sanggul/2002 tanggal 23 Oktober 2002, luas 3.081 M (tiga ribu delapan
2
puluh satu meter persegi), a.n. Drs. Sumurung C. Simamora alias Kombes
(Purn) Drs. S. C. Simamora, terletak di Desa Lumban Tobing Kecamatan
Dolok Sanggul, menunjukan bahwa ketika telitian Tergugat I berkaitan
dengan Batas Kawan Tanah yang menjadi Objek Sertipak Hak Milik atas
nama Tergugat II Intervensi sebelah Barat adalah Tanah Milik Adat yang
berbatasan langasung dengan Objek Sangketa, sesuai dengan Petunjuk Peta
Bidang. Jika Tergugat I menerapkan Asas-asas Umum Pemerintahan yang
Baik, yaitu Asas Kepastian Hukum, Proporsinolitas dan Profesionalitas
untuk mengatahui Kebenaran Data Yurudis dan Data Disik tentang Tanah
Perkara, maka Tergugat I akan mengetahui siapa yang sebenarnya yang
berbatasan langsung di sebelah Barat, yaitu Kombes (Purn) Drs. SC.
Simamora sesuai dengan sertipikat Tanah Hak Milik Nomor : 00547 Tahun
2002, dan Tanah Milik Keluarga Alm. Sidi Simamora/Maripa Br. Lumban
Tobing, bukan Lamser Simamora dan Nelson Simamora ;
8. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II Intervensi secara Sengaja Tidak Melibatkan
Saksi Vitram Purba sebagai Kepala Desa Lumban Tobing pada saat
Pengukuran tanah ;
12. Bahwa Tergugat I tidak terllebih dahulu melakukan Analisa terhadap Peta
Data Tanah yang ada pada Tergugat I, karena disekitar lokasi objwk Sertipikat
Tanah Terperkara telah Terbit beberapa Sertipikat Tanah, yaitu Sertipikat
Tanah Hak Mmilik Nomor : 00547 Tahun 2002 atas nama Drs. SC. Simamora,
dengan Asal Hak bersumber dari Konversi atas Pengakuan Hak atas tanah
Milik Adat yang berbatasan langsung disebelah Barat Objek Sengketa dalam
perkara aquo (Bukti P-7), Sertipikat Tanah Hak Milik Nomor : 00793 Tahun
2010, atas nama Hangoluan Sigalingging, dengan “Asal Hak bersumber dari
Konversi atas Pengakuan Hak atas Tanah Milik Adat” yang berbatasan
langsung disebelah timur Objek Sangketa dalam perkara aquo (Bukti T.II
Intervensi – 20), Sertipikat Tanah Hak Milik Nomor : 00241 Tahun 1996, atas
nama Jakin Nainggolan dengan Asal Persil bersumber dari Pemberian Hak
atas Tanah yang dikuasai langsung oleh Negara, yang berbatasan langsung
disebelah Timur dengan Objek Sengketa dalam perkara aquo (Bukti T.II
Intervensi – 9). Dengan adanya beberapa Sertipikat Tanah Hak Milik tersebut,
Tergugat I sebelum menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat
dalam perkara aquo, seharusnya terlebih dahulu melakukan Pemeriksaan
terhadap Data Pemetaan Tanah di lokasi untuk memenuhi Syarat-syarat dan
Asas-asas Umum Pemerintahan yang baik sebagai mana dimaksud dalam
Pasal 53 ayat (2) huruf (a) dan (b) Penjelasan UU Nomor 9 Tahun 2004
Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, sehingnga Tergugat I bisa mewujudkan Unsur-
unsur Transparan, Akuntabel/dapat dipertanggung jawabkan dalam
menjalankan Tugas dan fingsinya dalam melakukan Penataan Tanah, namun
hal itu tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya ;
18. Bahwa benar Kepala Desa Lumban Tobing Tidak Pernah Diajak/Diundang
Tergugat II Intervensi dan Tergugat I untuk menyaksikan pada saat melakukan
Pengukuran Lokasi Tanah Objek Sertipikat Nomor : 00023 Tahun 2013 yang
Terperkara dalam Perkara TUN Nomor : 02/2014, serta Kepala Desa Tidak
Pernah Bertemu dengan RONAL MARBUN, SELAMAT PONIARDI dan
SAUT LUBIS pada Proses melakukan Pengukuran Tanah hingga Penerbitan
Sertipikat Tanah Nomor : 00023 yang dimaksud ;
19. Bahwa Tergugat I tidak dapat menghadirkan Juru Ukur P. Napitupulu (sesuai
dengan Kesaksian Saksi dari Tergugat I) dan atau Selamat Poniardi yang
melakukan Pengukuran sebagaimana tercantum dalam Bukti T-8 (Surat Ukur
Nomor : 0004/Lumban Tobing/2013), hal ini merupakan Bukti sebagaimana
yang dimaksud dalam pasal 53 ayat 2 (a) huruf (b) beserta Penjelasannya
Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 sebagai perubahan atas Undang-undang
No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;