Anda di halaman 1dari 6

Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

PENGARUH TERAPI SENTUHAN TERHADAP SUHU TUBUH


PADA BAYI PREMATUR

Neneng Fitria Ningsih


Dosen FIK Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

ABSTRAK
World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa terdapat satu dari sepuluh
kelahiran adalah bayi premature.Lebih dari 15 juta bayi lahir dalam keadaan
premature.Prematuritas ini dapat menyebabkan angka kematian perinatal yang cukup
tinggi.Salah satu penangan bayi premature adalah memberikan terapi sentuhan.Jenis
penelitian adalahquasi experiment.Desain penelitian ini menggunakan purposive
sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi premature yang di rawat diruangan
perinatologi RSUD Bangkinang Periode Januari-Juni 2017.Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 30 responden.Alat ukur dengan Tabel Check List. Analisis data yang
digunakan adalah univariatdan bivariat. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh terapi
sentuhan terhadap suhu tubuh pada bayi premature di RSUD Bangkinang dengan nilai
Pvalue = 0,000, dengan demikian berarti Pvalue< α (0,05). Diharapkan tenaga kesehatan
meningkatkan pengetahuan yang up to date khusunya tentang perawatan bayi premature
dan bisa menerapkan terapi sentuhan untuk membantu meningkatkan suhu tubuh bayi
premature.

Daftar Bacaan : 16 (2003-2014)


Kata Kunci : Terapi sentuhan, Bayi prematur

PENDAHULUAN Bayi prematur adalah bayi yang


dilahirkan dengan masa gestasi kurang
Angka kematian dan kesakitan dari 37 minggu dan dengan berat badan
bayi dipengaruhi berbagai factor, salah yang rendah (Wahley & Wong,
satu factor yang mempengaruhi adalah 2004).Pada bayi prematur kematangan
keadaan pada waktu bayi tersebut semua organ belum tercapai dengan
dilahirkan.Data yang ada di Indonesia baik.keadaan ini menyebabkan
menyebutkan bahwa setiap tahun perawatan pada bayi prematur harus
diperkirakan bayi lahir sekitar 350.000 dilakukan dengan baik terutama menjaga
bayi prematur atau berat badan lahir kestabilan suhu dan frekuensi denyut
rendah. Pola penyakit penyebab jantung. Apabila semua system
kematian menunjukkan bahwa proporsi diperhatikan dengan baik maka bayi
penyebab kematian neonatal kelompok dapat bertahan dan tumbuh kembang
umur 0-7 hari tertinggi adalah prematur dengan baik. menurut Whaley dan Wong
dan berat badan lahir rendah (35%), (2004), bayi yang dilahirkan dengan
kemudian asfiksia lahir (33,6%) (Survey berat badan kurang dari 2500 gram
Demografi dan Kesehatan Indonesia duapuluh kali lebih besar mengalami
2007). kematian di bulan pertama
kehidupannya, dibandingkan dengan

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 103


Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

bayi yang lahir dengan berat badan yang (Notoatmojo,2010) dilakukan di ruang
normal. Resiko akan meningkat lebih perinatologi RSUD Bangkinang
tinggi pada bayi yang dilahirkan dengan
berat badan kurang dari 1500 gram.
Bayi prematur diharuskan dirawat di Populasi dan Sampel
incubator, karena bayi dengan berat Populasi dalam penelitian ini adalah
badan yang rendah belum mempunyai semua bayi prematur yang dirawat di
kemampuan untuk beradaptasi dengan ruang perinatologi RSUD Bangkinang,
suhu lingkungan.Incubator berguna Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
untuk menjaga suhu bayi supaya tetap Jumlah bayi prematur tahun 2017periode
stabil, akibat system pengaturan suhu Januari sampai dengan Maret tercatat
dalam tubuh bayi prematur belum sebanyak 27 kelahiran bayi premature
sempurna, yang dapat membahayakan Sampel pada penelitian ini adalah bayi
kondisi kesehatannya (Mochtar, 2004). prematur yang dirawat di ruang
Asuhan keperawatan pada bayi perinatologi RSUD Bangkinang
prematur adalah dapat membantu bayi
tersebut untuk dapat beradaptasi Analisa Univariat
sehingga akan dicapai homeostasis.
Perawat di ruang perinatology harus a. Distribusi Frekuensi Bayi
dapat melakukan perawatan dengan baik Prematur yang Dirawat di
yang memperhatikan konservasi energy ruangan Perinatologi di RSUD
bayi dan mencari metoda perawatan Bangkinang Berdasarkan Usia
pada bayi prematur sesuai dengan Gestasi, Usia, dan Berat Badan
perkembangan yang ada saat sekarang
ini, salah satunya adalah memberikan No Variabel Mean SD Minimal CI
Maksimal 95%
terapi sentuhan pada bayi 1 Usia 31,70 2,25 28-35 30,86 –
prematur.Terapi sentuhan merupakan Gestasi 32,54
(mgg))
terapi yang sudah dikenal sejak 2 Usia 10,87 4,22 7 – 22 9,29 –
dulu.Banyak penelitian tentang terapi (hari) 12,44
3 Berat 1767,67 330,65 980 -2400 1644,2 –
sentuhan pada bayi ini, diantaranya Badan 1891,13
membuktikan bahwa terapi sentuhan (gram)

pada bayi dapat meningkatkan


pertumbuhan berat badan, meningkatkan Tabel diatas menunjukkan bahwa
suhu dan membuat bayi lebih nyaman rerata usia gestasi bayi prematur yang
dan lebih tenang pada saat tidur (Dieter dirawat di ruangan perinatologi RSUD
et al., 2003). Bangkinang adalah 31,70 dengan
standar deviasi 2,25. Bayi premature
Metode Penelitian mempunyai usia rerata 10,87 dengan
standar deviasi 4,22. Berat badan bayi
Jenis penelitian ini adalah eksperimen, prematur menunjukkan rerata 1767,67
dengan design quasi experimen dengan gram dengan standar deviasi 330,65.
rancangan one group pretest-posttest.
Rancangan ini juga tidak ada kelompok
pembanding (control), design yang b. Rerata Perubahan Suhu Tubuh
dilakukan dengan cara melakukan Bayi Prematur Sebelum dan
observasi sebanyak dua kali yaitu Sesudah dilakukan Terapi
sebelum dan sesudah dilakukan tindakan Sentuhan

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 104


Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

didapatkan nilai rerata suhu tubuh bayi


Variabel Std.
mean Deviation SE N premature adalah 36,0633°C. hasil ini
didukung oleh data yang di dapatkan
Sebelum 36.0633 0.14735 0.2667 30 bahwa bayi premature yang dirawat
berada pada usia gestasi rata rata 31
minggu ketika dilahirkan.termoregulasi
sesudah bayi yang normal itu akan terjadi jika
36,5867 0.1814 0.1690 30
bayi dilahirkan pada usia gestasi 37 –
42 minggu. Setelah diberikan terapi
Dari tabel diatas dapat dilihat sentuhan maka didapatkan rerata suhu
rerata suhu tubuh bayi prematur tubuh bayi premature meningkat
sebelum mendapat terapi sentuhan menjadi 36,5867°C.
adalah 36,0633 dengan standar deviasi Bayi baru lahir terutama bayi
0,14 sedangkan rerata suhu tubuh bayi premature dapat mengatur suhu
prematur setelah diberikan terapi tubuhnya, sehingga akan mengalami
sentuhan adalah 36.5867 dengan stress dengan adanya perubahan
standar deviasi 0,18. lingkungan dari dalam rahim ibu ke
lingkungan luar yang suhunya lebih
Analisa Bivariat tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan
air ketuban menguap lewat kulit, pada
Pengaruh Terapi Sentuhan Terhadap lingkungan yang dingin , pembentukan
Peningkatan Suhu Tubuh Bayi suhu tanpa mekanisme menggigil
Prematur yang dirawat di Ruangan
merupakan usaha utama seorang bayi
Perinatologi di RSUD Bangkinang
untuk mendapatkan kembali panas
tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa
menggigil ini merupakan hasil
Variabel Std. Min- P penggunaan lemak coklat untuk
mean Deviation Max Value N produksi panas.Timbunan lemak
coklat terdapat di seluruh tubuh dan
Sebelum- 0.5827
0.5233 0,1590 0.000 30 mampu meningkatkan panas tubuh
sesudah - 0.4639
sampai 100%. Untuk membakar lemak
coklat, sering bayi harus
Berdasarkan tabel diatas dapat menggunakan glukosa guna
dilihat dilihat rerata suhu sebelum dan mendapatkan energi yang akan
sesudah diberikan terapi sentuhan mengubah lemak menjadi panas.
adalah sebesar 0,5233 , dengan standar Lemak coklat tidak dapat diproduksi
deviasi 0,15906 dengan nilai P=0,000. ulang oleh seorang BBL. Cadangan
Dengan demikian dapat disimpulkan lemak coklat ini akan habis dalam
ada pengaruh suhu tubuh bayi waktu singkat dengan adanya stress
premature sebelum dan sesudah dingin. Semakin lama usia kehamilan
diberikan terapi sentuhan. semakin banyak persediaan lemak
coklat bayi.
PEMBAHASAN Pada bayi baru lahir, akan memiliki
mekanisme pengaturan suhu tubuh
Sebelum dilakukan terapi sentuhan yang belum efisien dan masih lemah,
pada bayi prematur di ruang sehingga penting untuk
perinatalogi RSUD Bangkinang mempertahankan suhu tubuh agar tidak

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 105


Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

terjadi hipotermi. Proses kehilangan utama adalah untuk mengontrol


panas pada bayi dapat melalui proses lingkungan neonatus dalam
konveksi, evaporasi, radiasi dan mempertahankan lingkungan suhu
konduksi. Hal ini dapat dihindari bila netral (neutral thermal environment)
bayi dilahirkan dalam lingkungan dan meminimalkan pengeluaran energi
dengan suhu sekitar 25-28 0C, (Indrasanto,2008).
dikeringkan dan dibungkus dengan Adapun hasil penelitian ini
hangat.Simpanan lemak yang tersedia menunjukkan peningkatan suhu tubuh
dapat digunakan sebagai produksi bayi prematur setelah mendapatkan
panas. terapi sentuhan tidak begitu signifikan
. atau rerata peningkatan suhu tubuh
hanya 0,5234. Berdasarkan hasil
Analisis dilakukan untuk observasi hal ini disebabkan kondisi
melihat adanya perbedaan antara ruangan perawatan yang
sebelum dan sesudah dilakukan terapi menggunakan AC sehingga membuat
sentuhan dan untuk melihat adanya suhu dingin yang terjadi diluar
pengaruh peningkatan suhu tubuh pada incubator merembes masuk kedalam
bayi prematur. Berdasarkan hasil pintu incubator yang dibuka pada saat
analisis dapat disimpulkan bahwa rerata intervensi dilakukan dan ditambah
peningkatan suhu bayi prematur setelah lagi dengan kondisi tangan terapis
dilakukan terapi sentuhan dengan suhu dalam keadaan dingin kembali akibat
bayi premature sebelum mendapatkan suhu ruangan.
terapi sentuhan 0,52333, dengan Suhu tubuh dapat mengalami
standar Deviasi adalah 0,15906 dengan pertukaran dengan lingkungan,
nilai p= 0,000). Dengan demikian artinya panas tubuh dapat hilang atau
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh berkurang akibat lingkungan yang
terapi sentuhan terhadap peningkatan lebih dingin. Begitu juga sebaliknya,
suhu tubuh pada bayi prematur yang lingkungan dapat mempengaruhi suhu
dirawat di ruangan perinatologi RSUD tubuh manusia.Perpindahan suhu
Bangkinang. antara manusia dan lingkungan terjadi
Peningkatan suhu tubuh bayi sebagian besar melalui kulit (Mela
prematur setelah mendapatkan terapi Sari, 2014).
sentuhan disebabkan karena tindakan Penelitian ini sejalan dengan
terapi sentuhan dapat melancarkan penelitian yang dilakukan Dieter
sirkulasi peredaran darah bayi (2003).Penelitian tersebut dilakukan
prematur, kemudian adanya transfer dengan metode kuasi eksperimen
suhu dari terapis ke bayi premature dan untuk mengidentifikasi pengaruh
adanya perbaikan termoregulasi terapi sentuhan terhadap peningkatan
pengaturan suhu di otak bayi prematur suhu tubuh dan berat badan.
(Diego, 2008). Penelitian ini dilakukan pada bayi
Termoregulasi atau pengaturan premature dengan usia gestasi 25 – 34
suhu tubuh pada bayi baru lahir minggu didapatkan usia gestasi 31,1 +
merupakan aspek yang sangat penting 2,5 minggu.
dan menantang dalam perawatan bayi Rerata usia gestasi bayi
baru lahir.Termoregulasi adalah prematur dalam penelitian ini tidak
keseimbangan antara kehilangan panas jauh berbeda dengan yang dilakukan
dan produksi panas tubuh. Tujuan oleh peneliti yaitu 31,70 minggu

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 106


Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

dengan standar deviasi 2,25. Hasil Hal ini didukung oleh


penelitian ini didukung oleh teori yang penelitian yang telah dilakukan oleh
dikemukakan Klauss dan Fanaroff Diego (2008), bahwa terapi sentuhan
(2003), bahwa usia gestasi bayi akan memberikan hasil yang positif
mempengaruhi tingkat kematangan terhadap perkembangan bayi seperti
pengaturan suhu bayi tersebut. Semakin terhadap kenaikan berat badan, suhu
tua usia gestasinya maka akan semakin tubuh, pola tidur dan penggunaan
matang semua organ tubuhnya energi.
termasuk timbunan lemak di bawah Manfaat dari terapi sentuhan ini
kulit dan mempengaruhi timbunan sudah disadari oleh beberapa rumah
lemak coklat. sakit dalam merawat bayi prematur di
Pembentukan lemak coklat di ruang perinatologi.Namun demikian
mulai minggu ke-30. Lemak coklat tindakan terapi sentuhan ini tetap
yang cukup akan memudahkan bayi harus dilakukan dengan hati-hati,
untuk mempertahankan suhu tubuhnya. dengan tidak memberikan rangsangan
Jaringan lemak merupakan isolator yang berlebihan.
panas, pada bayi dengan lemak jaringan
kulit yang banyak maka suhu tubuhnya Kesimpulan
tidak mudah dipengaruhi oleh suhu
lingkungan sehingga bayi tersebut Dari hasil penelitian dapat
dapat mempertahankan suhu tubuhnya disimpulkan bahwa ada pengaruh
dengan baik (Klauss dan Fanaroff, terapi sentuhan terhadap peningkatan
2003). suhu tubuh pada bayi prematur yang
Sama halnya dengan berat dirawat di ruangan perinatologi
badan bayi prematur dalam penelitian RSUD Bangkinang.
ini dengan 30 responden, menunjukkan
berat badan bayi mulai 980 sampai
2400 gram dengan rerata 1767,67 DAFTAR PUSTAKA
gram. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dieter Ariawan, I. (1998). Besar dan metoda
(2003) yaitu tindakan terapi sentuhan sampel pada penelitian kesehatan.
terhadap berat badan dan pola tidur. Jakarta: Fakultas Kesehaan
Responden penelitian ini dilakukan Masyarakat Universitas Indonesia.
terhadap pada bayi premature dengan
berat badan mulai 750 gram sampai Basuki, B. (2000). Aplikasi metode kasus
1600 gram. kontrol. Jakarta: Fakultas
Berat badan bayi prematur Kedokteran Universitas Indonesia.
dalam penelitian ini agak sedikit
Burns, N., & Grove, S.K. (2003).
berbeda dengan penelitian yang
Undangan nursing research. (3rd
dilakukan sebelumnya. Peneliti
edition). Philadelphia: W.B.
berasumsi bahwa perbedaan ini dapat
Sounders Company.
terjadi karena berat badan bayi
premature dipengaruhi oleh usia Dahlan, M.S. (2010). Statistik untuk
gestasinya. Semakin besar usia gestasi kedokteran dan kesehatan. Edisi 4.
bayi tersebut maka akan semakin tinggi Jakarta: Salemba Medika.
berat badannya. Hastono, S.P. (2007).Analisis data
kesehatan. Jakarta: Fakultas

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 107


Vol 1, No 1, April 2017 ISSN 2580-2194

Kesehatan Masyarakat Universitas methods.(6th edition). Philadelphia:


Indonesia. Lippincott Williams & Wilkins.
Harrison, L., Wiliams A.K., Berbaum, Roesli U., (2001).Pedoman pijat bayi
M.L., Stem, J.T., Leeper, J., prematur dan bayi usia 0-3
(2000). Effect of developmental, bulan.Edisi 1. Jakarta: Trubus
health status, and enviromental Agriwidia.
vaiable on praterm infants Rudolph, A.M., Hoffman, J.I.E &
responses to a gentle of human Rudolph C.D., (2006). Buku ajar
touch intervention, Alabama: pediatri Rudolph, Volume 1.
Johnson and Jhonson Institute. (Samik Wahab, dkk. Penerjemah).
Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Jakarta: EGC
perkembangan:Suatu pendekatan Sastroasmoro, S., & Ismael, S.
sepanjangg rentang kehidupan. (2002).Dasar-dasar metodologi
Edisi 5.(Dra.Istiwidayati & Drs. penelitian klinis.Edisi 2. Jakarta:
Soedjarwo.Penerjemah). Jakarta: CV Sagung Seto.
Penerbit Airlangga. Sastroasmoro, S. (2002).Pemilihan subyek
Indrasanto, E., dkk (2008). Pelayanan penelitian, dalam Sastroasmoro,
obsetri dan neonatal emegensi S., & Ismael S., Dasar-dasar
komprehensif (PONEK), Jakarta. metodologi penelitian klinis (hal.
Klaus M.H., & Fanarrof A.A. 75).Edisi 2. Jakarta: CV Sagung
(2003).Penatalaksanaan neonatus Seto
resiko tinggi.Edisi I. (Dr. Sugiyono, (2007).Metoda penelitian
Dwikikusworo & Dr. Endang, kuantitatif kualitatif dan R&D.
Penerjemah). Jakarta: EGC Bandung: CV ALFABETA
Maryunani, A., & Nurhayati. (2009). Tomey, A.M., & Alligood, M.R.
Asuhan kegawatdaruratan dan (2006).Nursing theorist and their
penyulit pada neonatus, Edisi I. works.(6th edition). St. Louis:
Jakarta: CV. Trans Info Media. Mosby Inc.
Mohctar, P. (2004). Obsetri dan Whaley & Wong D.L. (2004).Nursing
gynocologi.Edisi 5. Jakarta: EGC care of infant’s and children. (5th
Modrcin-McCarthy, M.A. (1996). The Edition, Missouri: Mosby Inc
physiological and behavioral effect Wong, D.L. (2004). Pedoman klinis
of a gentle human touch nursing keperawatan pediatrik.Edisi
intervention on preterm infant. 4.(Monica Ester S.Kp.
Tennessee: University of Penerjemah). Jakarta: EGC
tennessee.
Polit, D.F., & Hungler, B.P.
(2001).Nursing
research:Prinsiples and

Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 108

Anda mungkin juga menyukai