Anda di halaman 1dari 22
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA NOMOR 151 TAHUN 2022 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SIPPA DHAMMA SAMAJJA TINGKAT NASIONAL IX TAHUN 2023 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA, Menimbang Mengingat ra. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas spiritual dan kreativitas, serta menumbuhkembangkan minat dan bakat peserta didik dalam penguasaan, keterampilan, dan pemahaman terhadap Dhamma perlu dilaksanakan kegiatan Sippa Dhamma Samaijja Tingkat Nasional; bahwa untuk memperlancar pelaksanaan Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023 perlu petunjuk teknis; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha tentang Petunjuk Teknis Sippa Dhamma Samaija Tingkat Nasional IX Tahun 2023; Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301); Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769); Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6793); Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 14) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 6676); Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA 10. 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6058); Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168); Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 195); Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa; Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1117) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 288); Peraturan Menteri Agama Nomor 72 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 955); MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA TENTANG PETUNJUK TEKNIS SIPPA DHAMMA SAMAJJA TINGKAT NASIONAL IX TAHUN 2023. : Menetapkan Petunjuk Teknis Sippa Dhamma Samaijja Tingkat Nasional IX Tahun 2023 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU merupakan pedoman dalam melaksanakan Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023. : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2022 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA, NOMOR 151 TAHUN 2022 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SIPPA DHAMMA. SAMAJJA TINGKAT NASIONAL IX ‘TAHUN 2023 PETUNJUK TEKNIS SIPPA DHAMMA SAMAJJA TINGKAT NASIONAL IX TAHUN 2023 BABI PENDAHULUAN . Latar Belakang Dalam upaya pemenuhan tuntutan kualitas pendidikan, Pemerintah memberlakukan diversifikasi kurikulum dalam rangka membentuk masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, dan berdaya saing untuk maju dan sejahtera. Untuk mewujudkan kualitas pendidikan tersebut, diperlukan suatu standar kemampuan dasar yang dapat dipertanggungjawabkan dalam konteks lokal maupun nasional. Peningkatan mutu pendidikan secara nasional memerlukan standar mutu pendidikan yang dapat memuat kompetensi dasar yang harus dikuasai_siswa. Dengan demikian, melalui kurikulum yang berdiversifikasi, keanekaragaman daerah dapat dilayani dengan berpijak pada kompetensi dasar. Fokus kurikulum berbasis kompetensi dasar menyiapkan siswa menjadi pribadi yang kompeten, berkarakter, literasi. Untuk mewujudkan peserta didik yang memiliki kompetensi, karakter dan kemampuan literasi, perlu dikembangkan suatu sistem pembelajaran dan penilaian pembelajaran yang dapat mengukur ketercapaian aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Pendidikan agama Buddha memiliki peran strategis dalam upaya mengembangkan ketiga aspek tersebut melalui berbagai macam kegiatan yang mampu mendorong peserta didik untuk memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai ajaran Buddha sehingga menjadi pribadi yang berkarakter, cerdas, dan unggul. Salah satu kegiatan yang menunjang tercapainya hal di atas adalah Sippa Dhamma Samaija. Sippa Dhamma Samajja secara etimologis berasal dari kata “Sippa” yang berarti “kepiawaian, keterampilan, kemahiran dan keahlian. “Dhamma” berarti “Ajaran Buddha’, “Samaijja” berarti berkumpul, unjuk, tampil atau menampilkan”. Jadi Sippa Dhamma Samajja adalah kegiatan berkumpul untuk unjuk kepiawaian atau keterampilan tentang Dhamma Ajaran Buddha. Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023 dikemas dengan konsep daring atau virtual. Aktivitas secara daring atau virtual menjadi salah pilihan yang ditempuh tanpa mengesampingkan output yang menjadi target sasaran. Memanfaatkan teknologi informasi sebagai media utama dalam pelaksanaan Sippa Dhamma Samajja menjadi sebuah keniscayaan yang tidak bisa dikesampingkan. Sippa Dhamma Samajja diawali dengan seleksi di tingkat provinsi, hasil seleksi tingkat provinsi digunakan sebagai acuan dalam mengirimkan hasil karya untuk dilombakan pada tingkat nasional. Hasil karya dari masing-masing provinsi kemudian dijadikan sebagai indikator penilaian oleh dewan juri. Berdasarkan uraian tersebut di atas, menjadi sangat penting petunjuk teknis ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023 di lingkungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha. |. Maksud Dan Tujuan 1. Maksud Maksud dari petunjuk teknis adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023. 2. Tujuan Tujuan petunjuk teknis ini adalah: a. sebagai acuan dalam pelaksanaan Sippa Dhamma Samajja Tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional IX Tahun 2023; b. sebagai indikator dalam menjaring potensi siswa beragama Buddha dalam bidang tertentu; . menumbuhkembangkan karakter peserta didik yang berbudi luhur; d. meningkatkan penghayatan dan pengamalan Buddha Dhamma; e. meningkatkan kreativitas peserta didik; dan f, meningkatkan keterampilan dan pengembangan inovasi peserta didik. . Ruang Lingkup Peserta didik beragama Buddha tingkat dasar dan menengah seluruh Indonesia. . Pengertian Umum 1. Sippa Dhamma Samajja secara etimologi berasal dari bahasa Pali, terdiri dari kata Sippa yang berarti kepiawaian, keterampilan, kemahiran, keahlian; Dhamma berarti Ajaran Buddha; dan Samajja berarti berkumpul, unjuk, tampil, atau menampilkan. Jadi, Sippa Dhamma Samajja adalah suatu kegiatan berkumpul untuk unjuk keterampilan tentang Ajaran Buddha. 2. Panitia Penyelenggara adalah orang yang ditunjuk, ditetapkan, dan diberi kewenangan menyelenggarakan kegiatan ini. 3. Juri adalah tenaga profesional dan independen yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk memberikan penilaian selama perlombaan berlangsung. 4. Peserta adalah Kontingen utusan dari masing-masing provinsi yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi seluruh Indonesia, terdiri dari Ketua Kontingen, Ofisial, dan Peserta Lomba. 5.Lomba Sippa Dhamma Samajja adalah suatu kegiatan unjuk kemampuan dan keterampilan dalam bidang; menyanyikan lagu rohani Buddhis (Dhamma Gita), cerdas cermat (Dhammavijja), membuat cerita bergambar (Dhamma Vikata), melafal Syair (Dhammapada), pidato Buddhis (Dhammakatha), dan Bercerita Buddhis (Dhammakkhayjka). BAB II PELAKSANAAN Nama Kegiatan Kegiatan ini bernama “Sippa Dhamma Samaija Tingkat Nasional IX Tahun 2023”. . Tema Tema Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023 adalah: Mantap, Unggul, dan Berkarakter “Mantul Rek”. Sasaran Peserta didik tingkat dasar dan menengah yang beragama Buddha. . Waktu Pelaksanaan Sippa Dhamma Samaijja Tingkat Nasional IX Tahun 2023 dilaksanakan pada Bulan Juli 2023. . Tempat Pelaksanaan 1. Tempat pelaksanaan kegiatan dan penilaian lomba Sippa Dhamma Samaijja Tingkat Nasional IX Tahun 2023 dilaksanakan di Provinsi Jawa ‘Timur; dan 2. Peserta Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023 melaksanakan kegiatan dari provinsi masing-masing. . Jenis Kegiatan 1. Perlombaan; 2. Penguatan pendidikan karakter, moderasi, dan bela Negara bagi peserta; dan 3. Sarasehan . Jenis Perlombaan Jenis perlombaan pada Sippa Dhamma Samaijja Tingkat Nasional IX Tahun 2023 adalah sebagai berikut: 1, Lomba Tingkat Sekolah Dasar (SD) Dhamma Gita (Menyanyi Lagu Rohani Buddha); Dhammavijja (Cerdas Cermat); Dhamma Vikata (Cerita Bergambar); Dhammapada (Membaca Syair); Dhammakatha (Pidato Buddhis); dan Dhammakkhayika (Bercerita Buddhis). mba Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dhamma Gita (Menyanyi Lagu Rohani Buddha); Dhammavijja (Cerdas Cermat); Dhamma Vikata (Cerita Bergambar) Dhammapada (Membaca Syair); Dhammakatha (Pidato Buddhis); dan Dhammakkhayika (Bercerita Buddhis). mba Tingkat Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) Dhamma Gita (Menyanyi Lagu Rohani Buddha); Dhamma Vijja (Cerdas Cermat); Dhamma Vikata (Cerita Bergambar) Dhammapada (Membaca Syair); Dhammakatha (Pidato Buddhis); dan Dhammakkhayika (Bercerita Buddhis). POBO TP EMP RO TR EMA AO Tp Penguatan Pendidikan Karakter, Moderasi, dan Bela Negara Penguatan pendidikan karakter, moderasi, dan bela Negara dikemas dalam bentuk workshop dengan mengundang narasumber yang ahli/kompeten dibidangnya. Kegiatan ini dilakukan secara luring/daring disesuaikan dengan situasi dan kondisi I. Sarasehan Sarasehan merupakan kegiatan pertemuan antara Ditjen Bimas Buddha dengan para Pembimbing Masyarakat Buddha, Official, dan Ketua Kontingen untuk membahas rencana pelaksanaan kegiatan Sippa Dhamma Samajja berikutnya. J. Kriteria Perlombaan 1. Lomba untuk Tingkat Sekolah Dasar (SD) a. Dhamma Gita (Menyanyi Lagu Rohani Buddha) 1) Setiap provinsi mengirimkan 2 (dua) video yang terdiri dari 1 (satu) lagu wajib dan 1 (satu) lagu pilihan untuk masing- masing peserta putra dan putri dengan format MP4; 2) Peserta tidak diperkenankan menyebutkan identitas diri dan asal kontingen; 3) Teknik pengambilan video: a) menggunakan handphone/DSLR; b) format landscape; dan c) tampak seluruh badan dengan backdrop Dhamma Gita. 4) Video dan audio tanpa melalui proses editing, ideo format full HD (1080); 6) Gita wajib menggunakan aransemen yang telah dibuat oleh panitia; 7) Gita pilihan menggunakan aransemen sendiri_ dengan ketentuan improvisasi diperkenankan setelah interlude; 8) Kriteria penilaian meliputi materi vokal, teknik menyanyi, penjiwaan, dan penampilan; 9) Peserta mengenakan pakaian bebas, rapi, dan sopan; 10) Lomba menggunakan sistem gugur; 11) Peserta yang melanggar ketentuan didiskualifikasi; 12) Video yang diikutsertakan dalam perlombaan tidak boleh dipublikasikan sampai berakhir masa penjurian; 13) Gita yang dilombakan: a) Gita Wajib: Sujudku, cipt: B. Saddhayano; b) Gita Pilihan: (1) Selamat Datang Pangeran Siddharta, cipt: Aan dan Parkit; (2) Tri Ratna Puja, cipt: B. Girirakkhito; (3) Mama, cipt: Joky; (4) Bila Cinta Kasih Ada, cipt: Jan Hien; dan (5) Khotbah Pemutaran Roda Dhamma, cipt: Shery Meiny. b. Dhammavijja (Cerdas Cermat) 1) Setiap provinsi hanya diperkenankan mengirimkan 1 (satu) regu terdiri yang dari 3 (tiga) orang; 2) Cakupan Materi: Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD) sesuai dengan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013; 3) Penilaian meliputi pengetahuan, keterampilan, ketepatan jawaban, dan kecepatan; 4) Perlombaan dilaksanakan dalam tiga babak, yaitu babak penyisihan, babak semi final, dan babak final; 5) Perlombaan dipantau melalui zoom meeting dengan menggunakan handphone/DSLR/ Mirrorless atau setara, posisi landscape dan peserta tampak seluruh badan dengan backdrop Dhammavijja; 6) 8) Ketentuan babak penyisihan: a) Peserta diberikan soal pilihan ganda sebanyak 100 butir soal dengan durasi waktu mengerjakan maksimal 90 menit; b) Peserta yang masuk babak semi final adalah 15 (lima belas) regu peserta dengan nilai tertinggi; ) Dalam menentukan 15 besar, jika terjadi nilai dengan skor sama, maka diambil berdasarkan kecepatan waktu submit; a) Tautan/link soal didistribusikan 5 menit sebelum waktu mengerjakan dimulai; ¢) Peserta diberikan waktu 5 menit untuk mengisi identitas peserta; f) Peserta diberikan kesempatan untuk melakukan uji coba 30 menit sebelum perlombaan dimulai; 8) Peserta diperbolehkan melakukan submit sebelum waktu pengerjaan selesai dan jika waktu mengerjaan berakhir tetapi peserta belum submit, maka sistem melakukan submit secara otomatis pada akhir batas waktu; h) Proses pengerjaan butir soal harus ditayangkan live secara virtual; i) Hasil penilaian disampaikan melalui virtual; i) Peserta dilarang membawa dan menggunakan alat bantu apapun, kecuali 1 (satu) unit laptop untuk 1 (satu) regu; k) Peserta secara mandiri mengerjakan butir soal yang telah disampaikan oleh panitia diruang tertutup tanpa pendamping; dan 1) Jika peserta dibantu oleh orang lain diluar peserta lomba maka didiskualifikasi; Ketentuan babak semi final: a) Peserta diberikan soal uraian sebanyak 5 butir soal dengan durasi waktu mengerjakan maksimal 30 menit; b) Peserta menjawab soal dengan mengetik jawaban pada sistem yang telah disiapkan oleh panitia; c) Peserta yang masuk babak final adalah 5 (lima) peserta dengan nilai tertinggi; d) Tautan/link soal didistribusikan 5 menit sebelum waktu mengerjakan dimulai; ¢) Peserta diberikan waktu 5 menit untuk mengisi identitas peserta; f) Peserta diperbolehkan melakukan submit sebelum waktu pengerjaan selesai dan jika waktu mengerjaan berakhir tetapi peserta belum belum submit, maka sistem melakukan submit secara otomatis; 2) Proses pengerjaan butir soal harus ditayangkan live secara virtual; h) Hasil penilaian disampaikan melalui virtual; i) Peserta dilarang membawa dan menggunakan alat bantu apapun, kecuali 1 (satu) unit laptop untuk 1 (satu) regu; j) Peserta secara mandiri mengerjakan butir soal yang telah di sampaikan oleh panitia diruang tertutup tanpa pendamping; dan k) Jika peserta dibantu oleh orang lain diluar peserta lomba maka didiskualifikasi; Ketentuan Babak Final: a) Peserta diberikan soal uraian sebanyak 10 butir soal dengan durasi waktu mengerjakan maksimal 60 menit; b) Peserta menjawab soal dengan mengetik jawaban pada sistem yang telah disiapkan oleh panitia; ¢) Tautan/link soal didistribusikan 5 menit sebelum waktu mengerjakan dimulai; d) Peserta diberikan waktu 5 menit untuk mengisi identitas peserta; e) Peserta diperbolehkan melakukan submit sebelum waktu pengerjaan selesai dan jika waktu mengerjaan berakhir tetapi_peserta belum belum submit, maka sistem melakukan submit secara otomatis; f) Proses pengerjaan butir soal harus ditayangkan live secara virtual; g) Hasil penilaian disampaikan melalui virtual; h) Peserta dilarang membawa dan menggunakan alat bantu apapun, kecuali 1 (satu) unit laptop untuk I (satu) regu; i) Peserta secara mandiri mengerjakan butir soal yang telah disampaikan oleh panitia diruang tertutup tanpa pendamping; j)Jika peserta dibantu oleh orang lain diluar peserta lomba maka didiskualifikasi; dan k) Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian dewan juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara I, II, Ill, Harapan |, dan Harapan I. ©. Dhamma Vikata (Membuat cerita bergambar) Kriteria Perlombaan 1) 2) 3) 4) 5) 6) 8) 9) Peserta adalah | (satu) orang putra atau putri; Setiap provinsi mengirimkan 2 (dua) video proses pembuatan cerita bergambar yang terdiri dari 1 (satu) video halaman pertama dan 1 (satu) video halaman terakhir dan file format pdf hasil karya berikut hasil gambar asli; Peserta tidak diperkenankan mencantumkan identitas diri dan asal kontingen pada karyanya; Hasil pembuatan cerita bergambar dikirim ke panitia dua minggu sebelum pelaksanaan penjurian; Perlengkapan menggambar disediakan oleh masing-masing kontingen; Tema cerita mengandung nilai_kepedulian/kejujuran/ kesabaran/persahabatan/cinta kasih yang dikutip dari Kitab Suci Tipitaka/Tri Pitaka; Pewarnaan dengan menggunakan teknik pewarnaan tunggal (monokromatik) atau pewarnaan campuran (polikromatik); Gambar minimal 5 halaman dan maksimal 10 halaman dengan menggunakan kertas ukuran A3 yang disiapkan oleh panitia; Dalam 1 halaman maksimal terdiri dari 4 gambar cerita; 10) Setiap gambar cerita diberikan nomor urut sesuai dengan alur cerita; 11)Kriteria penilaian meliputi_ estetika, etika, kerapihan, 12) Penentuan juara lomba menggunakan sistem rankin, pewarnaan, dan pesan moral; 13) Hasil karya merupakan karya original, bukan duplikasi dari karya yang sudah ada; 14) Hasil karya peserta menjadi milik Panitia; 15) Jika hasil karya bukan merupakan karya asli yang dibuat oleh peserta maka didiskualifikasi; dan 16) Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara [, II, Ill, Harapan I, dan Harapan Il. Dhammapada (menghafal atau melafal syair) 1) Peserta merupakan tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang dengan komposisi putra dan putri; 2) Peserta tidak diperkenankan menyebutkan identitas diri dan asal kontingen; 3) Setiap provinsi mengirimkan 2 (dua) Video yang terdiri dari 1 (satu) video yang berisi 4 (empat) syair wajib dan 1 (satu) video yang berisi 4 (empat) syair pilihan; 4) Syair wajib: Yamaka Vagga Syair 5, 6 dan Sukha Vagga Syair 204, 205; 5) Syair pilihan: a) Piya Vagea syair 210, 214 dan Sukha Vagga syair 197, 198; b) Puppha Vagga syair 49, 50, 52, 53; dan c) Balla Vagga syair 60, 61, 65, 68; 6) Ketentuan pengambilan video: a) menggunakan handphone/DSLR; b) format landscape; dan c) berdiri tampak seluruh badan dengan backdrop lomba Dhammapada; 7) Video dan audio tanpa melalui proses editing; 8) Video format full HD (1080); 9) Kitab suci yang digunakan adalah Kitab Suci Dhammapada edisi_cetakan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha; 10) Setiap syair dilafalkan dalam bahasa Pali dilanjutkan dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia tanpa teks; 11) Syair dalam bahasa Pali dilafalkan secara bersama, sedangkan terjemahannya dilafalkan perorangan secara bergantian; 12) Peserta melafalkan syair Dhammapada secara berurutan dari syair awal dan seterusnya; 13) Aspek penilaian meliputi ketepatan pelafalan kata sesuai dengan tata bahasa Pali, penghafalan/kelancaran, Penjiwaan (penghayatan), Keindahan Pelafalan (estetika); 14) Penentuan juara lomba menggunakan sistem ranking; dan 15) Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara I, Il, Ill, Harapan I, dan Harapan II Dhammékatha (Pidato Buddhis) 1) Peserta terdiri dari 1 (satu) orang putra atau putri; 2) Setiap provinsi mengirimkan video dan mengirimkan naskah pidato format pdf, 3) Identitas diri dan asal kontingen; 4) Durasi pidato maksimal 15 (lima belas) menit; 5) Ketentuan pengambilan video: a) menggunakan handphone/DSLR; b) format landscape; dan ©) berdiri tampak seluruh badan dengan backdrop lomba Dhammakatha; 6) Video dan audio tanpa melalui proses editing; 7) Video format fuull HD (1080); 8) Tema pidato adalah kejujuran/kedisiplinan/kewaspadaan/ cinta tanah air dalam Buddha Dhamma; 9) - 10- Materi pidato berkaitan dengan praktik dalam kehidupan sehari-hari; 10) Kriteria penilaian: a) Struktur materi pidato (Pembukaan, Isi, Penutup); b) Kesesuaian tema, judul, dan isi pidato; c) Penampilan diri; d) Ketepatan waktu; ¢) Ekspresi dan gestur komunikator; dan f)_ Intonasi/vokal /artikulasi; 11) Penentuan juara menggunakan sistem ranking; 12) Hasil karya merupakan karya original, bukan duplikasi dari karya yang sudah ada; dan 13)Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara I, II, Ill, Harapan I, dan Harapan II. Dhammakkhayika (Bercerita Buddhis) yy 2) 3) 4) 5) 6) 7 8) 9) Peserta adalah 1 (satu) orang putra atau putri; Setiap provinsi hanya mengirimkan 1 (satu) video dan mengirimkan naskah cerita format pdf, Durasi cerita maksimal 15 (lima belas) menit; Pada bagian pembuka, peserta wajib menyebutkan referensi dari cerita yang dibawakan; Peserta tidak diperkenankan menyebutkan identitas diri dan asal kontingen; Peserta diperbolehkan menggunakan media atau properti penunjang cerita; Ketentuan pengambilan video: a) menggunakan handphone/ DSLR; b) format landscape; dan c)_menggunakan backdrop lomba bercerita; Video tanpa melalui proses editing; Video format full HD (1080); 10) Cerita mengacu pada Jataka Atthakatha atau Dhammapada Atthakatha; 11) Kriteria penilaian adalah: a) Penampilan fisik (busana dan penampilan diri); b) Penguasaan diri (santai, rileks, nyaman, meyakinkan, mantap); c) Bahasa tubuh (senyum, ekspresi wajah, kontak mata, gerakan tubuh, cara berdiri dan berjalan, kebiasaan di a) Teknik dan gaya bercerita (volume suara, artikulasi, diksi, tempo dan dinamika, penguasaan panggung, penggunaan alat bantu); e) Penguasaan dan penyampaian materi (menguasai, menghayati, mampu __berimprovisasi, mampu menyesuaikan fantasi cerita, mampu berimajinasi pada cerita); dan f) Kemampuan/skill peserta (percaya diri, komunikatif, inovatif, kreatif, efektif); 12) Penentuan juara menggunakan sistem ranking; dan 13)Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara |, Il, Ill, Harapan I, dan Harapan II. ie 2. Lomba untuk Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) a. Dhamma Gita (Menyanyi Lagu Rohani Buddha) 1) Setiap provinsi mengirimkan 2 (dua) video yang terdiri dari 1 (satu) lagu wajib dan 1 (satu) lagu pilihan untuk masing- masing peserta putra dan putri dengan format MP4; 2) Peserta tidak diperkenankan menyebutkan identitas diri dan asal kontingen; 3) Teknik pengambilan video: a) menggunakan handphone/ DSLR; b) format landscape; dan c) tampak seluruh badan dengan backdrop Dhamma Gita. 4) Video dan audio tanpa melalui proses editing; 5) Video format full HD (1080); 6) Gita wajib menggunakan aransemen yang telah dibuat oleh panitia; 7) Gita pilihan menggunakan aransemen sendiri dengan ketentuan improvisasi diperkenankan setelah interlude; 8) Kriteria penilaian meliputi materi vokal, teknik menyanyi, penjiwaan, dan penampilan; 9) Peserta mengenakan pakaian bebas, rapi, dan sopan; 10) Lomba menggunakan sistem gugur; 11) Peserta yang melanggar ketentuan didiskualifikasi; 12) Video yang dilombakan tidak boleh dipublikasikan sampai berakhir masa penjurian; 13) Gita yang dilombakan: a) Gita Wajib: Terimalah Karmamu, cipt: B. Girirakkhito; b) Gita Pilihan: (1) Suara Hati cipt: Joky; (2) Lilin Penerangan, cipt: Wira Tju; (3) Buddha Satu Untukku, cipt: Mimi Wongso; (4) Berbahagialah, cipt: Shery Meiny; dan (5) Bersama Mu, cipt: Candani. Dhammavijja (Cerdas Cermat); 1) Setiap provinsi hanya diperkenankan mengirimkan 1 (satu) regu terdiri yang dari 3 (tiga) orang; 2) Cakupan Materi: Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP} sesuai dengan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013; 3) Penilaian meliputi pengetahuan, ketepatan jawaban, dan kecepatan; 4) Perlombaan dilaksanakan dalam tiga babak, yaitu babak penyisihan, babak semi final, dan babak final; 5) Perlombaan ditayangkan langsung dengan menggunakan handphone/DSLR, posisi landscape dan peserta tampak seluruh badan dengan backdrop Dhammavijja; 6) Peserta diberikan soal pilihan ganda sebanyak 100 butir soal dengan durasi waktu mengerjakan maksimal 90 menit; b) Peserta yang masuk babak semi final adalah 15 (lima belas) peserta dengan nilai tertinggi; c) Dalam menentukan 15 besar, jika terjadi nilai dengan skor sama, maka diambil berdasarkan kecepatan waktu submit, d) Tautan/link soal didistribusikan 5 menit sebelum waktu mengerjakan dimulai; 7 8) 2 ¢) Peserta diberikan waktu 5 menit untuk mengisi identitas peserta; f) Peserta diberikan kesempatan untuk melakukan uji coba 30 menit sebelum periombaan dimulai; 2) Peserta diperbolehkan melakukan submit sebelum waktu pengerjaan selesai dan jika waktu mengerjaan berakhir tetapi peserta belum submit, maka sistem melakukan submit secara otomatis pada akhir batas waktu; h) Proses pengerjaan butir soal harus ditayangkan live secara virtual; i) Hasil penilaian disampaikan melalui virtual, i) Peserta dilarang membawa dan menggunakan alat bantu apapun, kecuali | (satu) unit laptop untuk 1 (satu) regu; k) Peserta secara mandiri mengerjakan butir soal yang telah disampaikan oleh panitia diruang tertutup tanpa pendamping; dan 1) Jika peserta dibantu oleh orang lain diluar peserta lomba maka didiskualifikasi; Ketentuan babak semi final: a) Peserta diberikan soal uraian sebanyak 5 butir soal dengan durasi waktu mengerjakan maksimal 30 meni b) Peserta menjawab soal dengan mengetik jawaban pada sistem yang telah disiapkan oleh panitia; c) Peserta yang masuk babak final adalah 5 (lima) peserta dengan nilai tertinggi; d) Tautan/link soal didistribusikan 5 menit sebelum waktu mengerjakan dimulai: ¢) Peserta diberikan waktu 5 menit untuk mengisi identitas peserta; f) Peserta diperbolehkan melakukan submit sebelum waktu pengerjaan selesai dan jika waktu mengerjaan berakhir tetapi peserta belum belum submit, maka sistem melakukan submit secara otomatis; 2) Proses pengerjaan butir soal harus ditayangkan live secara virtual, h) Hasil penilaian disampaikan melalui virtual, i) Peserta dilarang membawa dan menggunakan alat bantu apapun, kecuali 1 (satu) unit laptop untuk 1 (satu) regu; i) Peserta secara mandiri mengerjakan butir soal yang telah di sampaikan oleh panitia diruang tertutup tanpa pendamping; dan k) Jika peserta dibantu oleh orang lain diluar peserta lomba maka didiskualifikasi; Ketentuan Babak Final a) Peserta diberikan soal uraian sebanyak 10 butir soal dengan durasi waktu mengerjakan maksimal 60 menit; b) Peserta menjawab soal dengan mengetik jawaban pada sistem yang telah disiapkan oleh panit ¢) Tautan/link soal didistribusikan 5 menit sebelum waktu mengerjakan dimulai; d) Peserta diberikan waktu 5 menit untuk mengisi identitas peserta; €) Peserta diperbolehkan melakukan submit sebelum waktu pengerjaan selesai dan jika waktu mengerjaan berakhir c. E37 tetapi peserta belum belum submit, maka sistem melakukan submit secara otomati f) Proses pengerjaan butir soal harus ditayangkan live secara virtual, 2) Hasil penilaian disampaikan melalui virtual, h) Peserta dilarang membawa dan menggunakan alat bantu apapun, kecuali 1 (satu) unit laptop untuk 1 (satu) regu; i) Peserta secara mandiri mengerjakan butir soal yang telah disampaikan oleh panitia diruang tertutup tanpa pendampin; j) Jika peserta dibantu oleh orang lain diluar peserta lomba maka didiskualifikasi; dan k) Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian dewan juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara I, Il, Ill, Harapan I, dan Harapan Il. Dhamma Vikata (Membuat cerita bergambar) Kriteria Periombaan 1) Peserta adalah 1 (satu) orang putra atau putri; 2) Setiap provinsi mengirimkan 2 (dua) video proses pembuatan cerita bergambar yang terdiri dari 1 (satu) video halaman pertama dan 1 (satu) video halaman terakhir dan file hasil karya dalam format pdf berikut hasil gambar asli; 3) Peserta tidak diperkenankan mencantumkan identitas diri dan asal kontingen pada karyanya; 4) Hasil pembuatan cerita bergambar dikirim ke panitia dua minggu sebelum pelaksanaan penjurian; 5) Perlengkapan menggambar disediakan oleh masing-masing kontingen; 6) Tema cerita mengandung nilai kejujuran, kesabaran, persahabatan dan cinta kasih yang dikutip dari Kitab Suci Tipitaka/Tri Pitaka; 7) Pewarnaan dengan menggunakan teknik pewarnaan tunggal (monokromatik) atau pewarnaan campuran (polikromatik); 8) Gambar minimal 5 halaman dan maksimal 10 halaman dengan menggunakan kertas ukuran A3 yang disiapkan oleh panitia; 9) Dalam 1 halaman maksimal terdiri dari 4 gambar cerita; 10) Setiap gambar cerita diberikan nomor urut sesuai dengan alur cerita; 11)Kriteria penilaian meliputi estetika, etika, kerapihan, pewarnaan, dan pesan moral; 12) Penentuan juara lomba menggunakan sistem ranking; 13) Hasil karya merupakan karya original, bukan duplikasi dari karya yang sudah ada; 14) Hasil karya peserta menjadi milik Panitia; 15) Jika hasil karya bukan merupakan karya asli yang dibuat oleh peserta maka didiskualifikasi; 16)Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian dewan juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara 1, Il, II, Harapan I, dan Harapan I. Dhammépada (menghafal atau melafal syair) 1) Peserta merupakan tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang dengan komposisi putra dan putri; 2) Peserta tidak diperkenankan menyebutkan identitas diri dan asal kontingen; -14- 3) Setiap provinsi mengirimkan 2 (dua) Video yang terdiri dari 1 (satu) video yang berisi 5 (lima) syair wajib dan 1 (satu) video yang berisi 5 (lima) syair pilihan; 4) Syair wajib: Appamada Vagga syair 24, 25, 29 dan Pandita Vagga syair 78, 79; 5) Syair pilihan: a) Pakinnaka Vagga syair 290, 291, 292 dan Loka Vagga syair 167, 168; b) Buddha Vagga syair 183, 184, 185, 195, 196; dan c) Mala Vagga syair 239, 240, 242, 244, 245; 6) Ketentuan pengambilan video: a) menggunakan handphone/DSLR; b) format landscape; dan ¢) berdiri tampak seluruh badan dengan backdrop lomba Dhammapada; leo dan audio tanpa melalui proses editing; 8) Video format full HD (1080); 9) Kitab suci yang digunakan adalah Kitab Suci Dhammapada edisi_ cetakan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha; 10) Setiap syair dilafalkan dalam bahasa Pali dilanjutkan dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia tanpa teks; 11) Syair dalam bahasa Pali dilafalkan secara bersama, sedangkan terjemahannya dilafalkan perorangan secara bergantian; 12) Peserta melafalkan syair Dhammapada secara berurutan dari syair awal dan seterusnya; 13) Aspek penilaian meliputi ketepatan pelafalan kata sesuai dengan tata bahasa Pali, penghafalan/kelancaran, Penjiwaan (penghayatan), Keindahan Pelafalan (estetika); 14) Penentuan juara lomba menggunakan sistem ranking; dan 15)Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian dewan juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara 1, Hl, Ill, Harapan I, dan Harapan II. Dhammakatha (Pidato Buddhis) 1) Peserta adalah 1 (satu) orang putra atau putri; 2) Setiap provinsi hanya mengirimkan 1 (satu) video dan mengirimkan naskah pidato format pdf, 3) Peserta tidak diperkenankan menyebutkan identitas diri dan asal kontingen; 4) Durasi pidato maksimal 15 (lima belas) menit; 5) Ketentuan pengambilan video: a) menggunakan handphone/ DSLR; b) format landscape; dan c) berdiri tampak seluruh badan dengan backdrop lomba Dhammapada; 6) Video dan audio tanpa melalui proses editing; 7) Video format full HD (1080); 8) Tema pidato adalah kejujuran/kedisiplinan/kewaspadaan/ cinta tanah air dalam Buddha Dhamma; 9) Mater pidato harus mengandung nilai-nilai karakter Buddhis; 10) Kriteria penilaian: a) Struktur materi pidato (Pembukaan, Isi, Penutup); b) Kesesuaian tema, judul, dan isi pidato; c) Penampilan diri; d) Ketepatan wakt -15- ¢) Ekspresi dan gestur komunikator; dan f) Intonasi/vokal/artikulasi; 11) Penentuan juara menggunakan sistem ranking; 12) Hasil karya merupakan karya original, bukan duplikasi dari karya yang sudah ada; dan 13)Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian dewan juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara 1, 0, TM, Harapan I, dan Harapan I. f. Dhammakkhayika (Bercerita Buddhis) 1) Peserta adalah 1 (satu) orang putra atau putri; 2) Setiap provinsi hanya mengirimkan 1 (satu) video dan mengirimkan naskah cerita format pdf; 3) Durasi cerita maksimal 15 (lima belas) menit; 4) Pada bagian pembuka, peserta wajib menyebutkan referensi dari cerita yang dibawakan; 5) Peserta tidak diperkenankan menyebutkan identitas diri dan asal kontingen; 6) Audio direkam menggunakan microphone eksternal; 7) Peserta diperbolehkan menggunakan media atau properti penunjang cerita; 8) Ketentuan pengambilan video: a) menggunakan handphone/ DSLR; b) format landscape; dan c)_menggunakan backdrop lomba bercerita. 9) Video tanpa melalui proses editing; 10) Video format fill HD (1080); 11) Cerita mengacu pada Kitab Suci Tripitaka/Tipitaka; 12) Kriteria penilaian: a) Penampilan fisik (busana dan penampilan diri); b) Penguasaan diri (santai, rileks, nyaman, meyakinkan, mantap); ¢) Bahasa tubuh (senyum, ekspresi wajah, kontak mata, gerakan tubuh, cara berdiri dan berjalan, kebiasaan diri); d) Teknik dan gaya bercerita (volume suara, artikulasi, diksi, tempo dan dinamika, penguasaan panggung, penggunaan alat bantu); ) Penguasaan dan penyampaian materi (menguasai, menghayati, mampu berimprovisasi, mampu menyesuaikan fantasi cerita, mampu berimajinasi pada cerita); dan f) Kemampuan/skill peserta (percaya diri, komunikatif, inovatif, kreatif, efektif, Ketepatan Waktu); 13) Penentuan juara menggunakan sistem ranking. 14) Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian dewan juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara 1,0, Ill, Harapan I, dan Harapan II; 3. Lomba untuk Tingkat Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) a. Dhamma Gita (Menyanyi Lagu Rohani Buddha) 1) Setiap provinsi mengirimkan 2 (dua) video yang terdiri dari 1 (satu) lagu wajib dan 1 (satu) lagu pilihan untuk masing- masing peserta putra dan putri dengan format MP4; 2) Peserta tidak diperkenankan menyebutkan identitas diri dan asal kontingen; 3) Teknik pengambilan video: a) menggunakan handphone/ DSLR, 9) - 16- b) format landscape; c) tampak seluruh badan dengan backdrop Dhamma Gita. Video dan audio tanpa melalui proses editing; Video format full HD (1080); Gita wajib menggunakan aransemen yang telah dibuat oleh Gita pilinan menggunakan aransemen sendiri_ dengan ketentuan improvisasi diperkenankan setelah interlude; Kriteria penilaian meliputi materi vokal, teknik menyanyi, penjiwaan, dan penampilan; Peserta mengenakan pakaian bebas, rapi, dan sopan; 10) Lomba menggunakan sistem gugur; 11) Peserta yang melanggar ketentuan didiskualifikasi; 12) Video yang dilombakan tidak boleh dipublikasikan sampai berakhir masa penjurian; dan 13) Gita yang dilombakan: a) Gita Wajib: Tekad Siswa Sang Buddha, cipt: Joky b) Gita Pilihan: (1) Bijak, cipt: Shery Mei (2) Buddha Tiada Berdusta, cipt: Herry Dharmawan; (3) Terimalah Karmamu, cipt: B. Girirakkhito; (4) Pekik Kemenangan, cipt: Dharmadi Tjahjadi; dan (5) Roda Tanpa Henti, cipt: Huniyadi. Dhammavijja (Cerdas Cermat); y) 2) 3) 4) 5) 6) Setiap provinsi hanya diperkenankan mengirimkan 1 (satu) regu terdiri yang dari 3 (tiga) orang; Cakupan Materi: Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) sesuai dengan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013; Penilaian meliputi pengetahuan, ketepatan jawaban, dan kecepatan; Perlombaan dilaksanakan dalam tiga babak, yaitu babak penyisihan, babak semi final, dan babak final; Perlombaan ditayangkan langsung dengan menggunakan handphone/DSLR, posisi landscape dan peserta tampak seluruh badan dengan backdrop Dhammavijja; Ketentuan babak penyisihan: a) Peserta diberikan soal pilihan ganda sebanyak 100 butir soal dengan durasi waktu mengerjakan maksimal 90 menit; b) Peserta yang masuk babak semi final adalah 15 (lima belas) peserta dengan nilai tertinggi; c) Dalam menentukan 15 besar, jika terjadi nilai dengan skor sama, maka diambil berdasarkan kecepatan waktu submit, a) Tautan/link soal didistribusikan 5 menit sebelum waktu mengerjakan dimulai; ¢) Peserta diberikan waktu 5 menit untuk mengisi identitas peserta; f) Peserta diberikan kesempatan untuk melakukan uji coba 30 menit sebelum perlombaan dimulai; 2) Peserta diperbolehkan melakukan submit sebelum waktu pengerjaan selesai dan jika waktu mengerjaan berakhir tetapi peserta belum submit, maka sistem melakukan submit secara otomatis pada akhir batas waktu; h) Proses pengerjaan butir soal harus ditayangkan live secara virtual; 7 8) ae i) Hasil penilaian disampaikan melalui virtual, i) Peserta dilarang membawa dan menggunakan alat bantu apapun, kecuali 1 (satu) unit laptop untuk 1 (satu) regu; k) Peserta secara mandiri mengerjakan butir soal yang telah disampaikan oleh panitia diruang tertutup tanpa pendamping; dan }) Jika peserta dibantu oleh orang lain diluar peserta lomba maka didiskualifikasi; Ketentuan babak semi final: a) Peserta diberikan soal uraian sebanyak 5 butir soal dengan durasi waktu mengerjakan maksimal 30 menit; b) Peserta menjawab soal dengan mengetik jawaban pada sistem yang telah disiapkan oleh panitia; c) Peserta yang masuk babak final adalah 5 (lima) peserta dengan nilai tertinggi; 4) Tautan/link soal didistribusikan 5 menit sebelum waktu mengerjakan dimulai; ¢) Peserta diberikan waktu 5 menit untuk mengisi identitas peserta; f) Peserta diperbolehkan melakukan submit sebelum waktu pengerjaan selesai dan jika waktu mengerjaan berakhir tetapi peserta belum belum submit, maka sistem melakukan submit secara otomatis; 8) Proses pengerjaan butir soal harus ditayangkan live secara virtual; h) Hasil penilaian disampaikan melalui virtual, i) Peserta dilarang membawa dan menggunakan alat bantu apapun, kecuali | (satu) unit laptop untuk 1 (satu) regu; i) Peserta secara mandiri mengerjakan butir soal yang telah di sampaikan oleh panitia diruang tertutup tanpa pendamping; dan k) Jika peserta dibantu oleh orang lain diluar peserta lomba maka didiskualifikasi; Ketentuan Babak Final a) Peserta diberikan soal uraian sebanyak 10 butir soal dengan durasi waktu mengerjakan maksimal 60 menit; b) Peserta menjawab soal dengan mengetik jawaban pada sistem yang telah disiapkan oleh panitia; c) Tautan/link soal didistribusikan 5 menit sebelum waktu mengerjakan dimulai; d) Peserta diberikan waktu 5 menit untuk mengisi identitas peserta; ¢) Peserta diperbolehkan melakukan submit sebelum waktu pengerjaan selesai dan jika waktu mengerjaan berakhir tetapi peserta belum belum submit, maka sistem melakukan submit secara otomatis; f) Proses pengerjaan butir soal harus ditayangkan live secara virtual; 2) Hasil penilaian disampaikan melalui virtual; h) Peserta dilarang membawa dan menggunakan alat bantu apapun, kecuali 1 (satu) unit laptop untuk 1 (satu) regu; i) Peserta secara mandiri mengerjakan butir soal yang telah disampaikan oleh panitia diruang tertutup tanpa pendamping; Ege j) Jika peserta dibantu oleh orang lain diluar peserta lomba maka didiskualifikasi; dan k) Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian dewan juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara |, Il, Ill, Harapan I, dan Harapan I. ¢. Dhamma Vikata (Membuat cerita bergambar) Kriteria Periombaan 1) Peserta adalah 1 (satu) orang putra atau putri 2) Setiap provinsi hanya diperkenankan mengirimkan 2 (dua) video proses pembuatan cerita bergambar yang terdiri dari 1 (satu) video halaman pertama dan 1 (satu) video halaman terakhir dan file hasil karya format pdf berikut hasil gambar asli; 3) Peserta tidak diperkenankan mencantumkan identitas diri dan asal kontingen pada karyanya; 4) Hasil pembuatan cerita bergambar dikirim ke panitia dua minggu sebelum pelaksanaan penjurian; 5) Perlengkapan menggambar disediakan oleh masing-masing kontingen; 6) Tema cerita mengandung nilai_ kejujuran, kesabaran, persahabatan dan cinta kasih yang dikutip dari Kitab Suci Tipitaka/Tri Pitaka; 7) Pewarnaan dengan menggunakan teknik pewarnaan tunggal (monokromatik) atau pewarnaan campuran (polikromatik); 8) Gambar minimal 5 halaman dan maksimal 10 halaman dengan menggunakan kertas ukuran A3 yang disiapkan oleh panitia; 9) Dalam 1 halaman maksimal terdiri dari 4 gambar cerita; 10) Setiap gambar cerita diberikan nomor urut sesuai dengan alur cerita; 11)Kriteria penilaian meliputi_ estetika, etika, kerapihan, pewarnaan, dan pesan moral; 12) Penentuan juara lomba menggunakan sistem ranking; 13) Hasil karya merupakan karya original, bukan duplikasi dari karya yang sudah ada; 14) Hasil karya peserta menjadi milik Panitia; 15) Jika hasil karya bukan merupakan karya asli yang dibuat oleh peserta maka didiskualifikasi; dan 16) Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian dewan juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara 1, I, II, Harapan I, dan Harapan Il. 4. Dhammapada (menghafal atau melafal syair) 1) Peserta merupakan tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang dengan komposisi putra dan putri; 2) Peserta tidak diperkenankan menyebutkan identitas diri dan asal kontingen; 3) Setiap provinsi mengirimkan 2 (dua) Video yang terdiri dari 1 (satu) video yang berisi 6 (enam) syair wajib dan 1 (satu) video yang berisi 6 (enam) syair pilihan; i r 143, 144 dan Dhammattha 4) Vagga syair 258, 259, 262, 263; 5) Syair pilihan: a) Kodha Vagga syair 223, 224 dan Citta Vagga syair 36, 37, 38, 39; b) Yamaka Vagga syair 11, 12, 13, 15 dan Naga Vagga syair 327, 328; dan Bite c) Sahassa Vagga syair 104, 105, 109, 111,112,115; 6) Ketentuan pengambilan video: a) menggunakan handphone/ DSLR; b) format landscape; dan ¢) berdiri tampak seluruh badan dengan backdrop lomba Dhammapada; 7) Video dan audio tanpa melalui proses editing; 8) Video format full HD (1080); 9) Kitab suci yang digunakan adalah Kitab Suci Dhammapada edisi cetakan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha; 10) Setiap syair dilafalkan dalam bahasa Pali dilanjutkan dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia tanpa teks; 11) Syair dalam bahasa Pali dilafalkan secara bersama, sedangkan terjemahannya dilafalkan perorangan secara bergantian; 12) Peserta melafalkan syair Dnammapada secara berurutan dari syair awal dan seterusnya; 13) Aspek penilaian meliputi ketepatan pelafalan kata sesuai dengan tata bahasa Pali, penghafalan/kelancaran, Penjiwaan (penghayatan), Keindahan Pelafalan (estetika); 14) Penentuan juara lomba menggunakan sistem ranking; dan 15) Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian dewan juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara 1, Hi, Ill, Harapan I, dan Harapan Il. Dhammakatha (Pidato Buddhis) 1) Peserta adalah | (satu) orang putra atau putri; 2) Setiap provinsi hanya mengirimkan 1 (satu) video dan mengirimkan naskah pidato format pdf, 3) Peserta tidak diperkenankan menyebutkan identitas diri dan asal kontingen; 4) Durasi pidato maksimal 15 (lima belas) menit; 5) Ketentuan pengambilan video: a) menggunakan handphone/ DSLR; b) format landscape; dan c) berdiri tampak seluruh badan dengan backdrop lomba Dhammakatha. 6) Video dan audio tanpa melalui proses editing; 7) Video format full HD (1080); 8) Tema pidato adalah kejujuran/kedisiplinan/kewaspadaan/ cinta tanah air dalam Buddha Dhamma; 9) Materi pidato harus mengandung nilai-nilai karakter Buddhis; 10) Kriteria penilaian: a) Struktur materi pidato (Pembukaan, Isi, Penutup); b) Kesesuaian tema, judul, dan isi pidato; c) Penampilan diri; @) Ketepatan waktu; e) Ekspresi dan gestur komunikator; dan f)_ Intonasi/vokal/artikulasi. 11) Penentuan juara menggunakan sistem ranking; 12) Hasil karya merupakan karya original, bukan duplikasi dari karya yang sudah ada; dan 13)Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian dewan juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara I, Il, Ill, Harapan I, dan Harapan II. - 20- f. Dhammakkhayika (Bercerita Buddhis) 1) Peserta adalah 1 (satu) orang putra atau putri; 2) Setiap provinsi hanya mengirimkan 1 (satu) video dan mengirimkan naskah cerita format pdf, 3) Durasi cerita maksimal 15 (lima belas) menit; 4) Pada bagian pembuka, peserta wajib menyebutkan referensi dari cerita yang dibawakan; 5) Peserta tidak diperkenankan menyebutkan identitas diri dan asal kontingen; 6) Peserta diperbolehkan menggunakan media atau properti penunjang cerita; 7) Ketentuan pengambilan video: a) menggunakan handphone/ DSLR; b) format landscape; dan c)_menggunakan backdrop lomba bercerita 8) Video tanpa melalui proses editing; 9) Video format full HD (1080); 10) Cerita mengacu pada Kitab Suci Tripitaka/Tipitaka; 11) Kriteria penilaian adalah: a) Penampilan fisik (busana dan penampilan diri); b) Penguasaan diri (santai, rileks, nyaman, meyakinkan, mantap); c) Bahasa tubuh (senyum, ekspresi wajah, kontak mata, gerakan tubuh, cara berdiri dan berjalan, kebiasaan diri); d) Teknik dan gaya bercerita (volume suara, artikulasi, diksi, tempo dan dinamika, penguasaan panggung, penggunaan alat bantu); ) Penguasaan dan penyampaian materi (menguasai, menghayati, | mampu _berimprovisasi, © mampu menyesuaikan fantasi cerita, mampu berimajinasi pada cerita); dan f) Kemampuan/skill peserta (percaya diri, komunikatif, inovatif, kreatif, efektif, ketepatan waktu). 12) Penentuan juara menggunakan sistem ranking; dan 13)Penentuan juara berdasarkan hasil penilaian dewan juri dengan urutan nilai tertinggi ke terendah dengan urutan Juara I, Hi, I, Harapan 1, dan Harapan II. K, Jumlah Peserta Peserta maksimal berjumlah 33 (tiga puluh tiga) orang terdiri atas: a. Peserta SD 11 orang b. Peserta SMP : 11 orang ©. MA 211 orang + Jumlah 33° orang L. Persyaratan Umum Peserta 1. Beragama Buddha dibuktikan dengan identitas diri (fotocopy kartu pelajar/rapor) yang dilegalisir/surat keterangan dari sekolah, dan lolos verifikasi; 2. Berasal dari sekolah dalam provinsi yang diwakili; 3. Belum pernah menjadi juara I Tingkat Nasional pada kejuaraan sejenis dan jenjang yang sama pada perlombaan yang diselenggarakan oleh Ditjen Bimas Buddha; -21- 4.Pembimas Buddha hanya diperkenankan melakukan_ penggantian peserta selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum kegiatan diselenggarakan; 5. Dalam keadaan kahar (force majeure}, peserta dapat diganti peserta lain dengan memberikan bukti-bukti yang sah kepada panitia selambat- lambatnya 3 minggu sebelum penjuria: 6. Peserta hanya diperbolehkan mengikuti satu jenis lomba. |. Kewajiban Kontingen Dalam Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023 seluruh kontingen diwajibkan: 1. Mengirimkan nama-nama peserta dengan mengisi format yang telah ditentukan; 2. Mengirimkan 1 (satu) video dan/atau pdf hasil karya yang diikutkan dalam Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023 untuk masing jenis lomba dengan menggunakan flashdisk paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan penjurian; 3. Mengirimkan hasil karya asli lomba Dhamma Vikata (Membuat cerita bergambar) ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur; 4. Ketua Kontingen dan official wajib mengikuti technical meeting, 5.Mengikuti semua cabang lomba sesuai jadwal dan tata tertib perlombaan; 6. Pada saat lomba peserta mengenakan pakaian/kostum masing-masing kontingen dan bukan pakaian adat atau atribut kedaerahan; dan 7. Mematuhi aturan yang ditetapkan oleh panitia. Pembiayaan 1. Biaya transportasi, akomodasi, dan konsumsi Panitia dan Juri selama kegiatan Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023 ditanggung oleh Penyelenggaran Kegiatan; dan 2. Biaya Virtual/daring peserta kegiatan ditanggung oleh Panitia daerah masing-masing sesuai peraturan dan ketersediaan anggaran. . Kejuaraan, Piala dan Piagam 1, Juara pada setiap jenis perlombaan pada kegiatan ini meliputi Juara I, 111, Harapan I, dan Harapan I; 2.Juara Umum diberikan kepada Kontingen yang memperoleh Juara I terbanyak, apabila terjadi dua kontingen atau lebih memperoleh Juara I sama jumlahnya, maka ditentukan dengan memperhitungkan perolehan juara Il dan seterusnya; 3.Juara umum mendapatkan piala bergilir Menteri Agama Republik Indonesia; 4. Panitia, Juri, dan Peserta berhak mendapatkan piagam penghargaan; dan 5. Pemenang pada setiap perlombaan berhak mendapatkan piala dan Piagam. Panitia Panitia Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 20° ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Urusan a. Pendidikan Agama Buddha Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha. - 22- Q. Juri 1. Juri berjumlah 63 (enam puluh tiga) orang; dan 2. Tugas dewan Juri adalah menilai setiap karya peserta lomba Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023. R. Tata Cara, Tahap, dan Alur Pendaftaran Peserta 1. Tata cara pendaftaran peserta adalah sebagai berikut: a. Pendaftaran peserta dilakukan oleh Pembimbing Masyarakat Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi seluruh Indonesia; b. Pendaftaran peserta dilakukan satu kali selama rentang waktu yang ditentukan oleh Panitia; c. Pendaftaran dilakukan secara_ online melalui_ email: sippadhammasamaijia@gmail.com; dan d. Dokumen pendaftaran sesuai dengan format yang disediakan Panitia, dikirim dalam bentuk file excel dan scan pdf yang ditandatangani dan distempel oleh pejabat yang berwenang. 2. Tahap pendaftaran peserta adalah sebagai berikut: a. Pertama: Ketua/Official masing-masing kontingen melakukan pendaftaran kepada penyelenggara kegiatan; b. Kedua: Panitia melakukan validasi data peserta; dan c. Ketiga: Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat menetapkan peserta Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023. 3. Alur pendaftaran peserta adalah sebagai berikut: a) Pertama: data peserta masuk dalam email hi a b) Kedua: data yang masuk melalui email direkap oleh Panitia dalam rekap data sementara; c) Ketiga: _rekap data sementara divalidasi dan dikonfirmasi kepada ketua/ official kontingen; d) Keempat: rekap data tetap hasil validasi diusulkan untuk ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha tentang Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional 1X Tahun 2023; dan e) Kelima: data yang tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal adalah data valid yang hanya dapat diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal pula. S. Sanksi 1)Peserta yang tidak lolos verifikasi tidak diperkenankan mengikuti perlombaan; dan 2) Peserta yang melanggar tata tertib perlombaan dinyatakan gugur. T. Penutup Petunjuk teknis ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional IX Tahun 2023. Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini diatur lebih lanjut dalam tata tertib. DIREKTUR JENDERAL L4BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA, ZAGER iS

Anda mungkin juga menyukai