Anda di halaman 1dari 372

DESAIN PRODUKSI NON DRAMA TELEVISI MAGAZINE SHOW

“GO EXPLORE”

TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Diploma III

Disusun Oleh :

FERRY FAJAR KUSUMA 42160550


RANDI HERDIAN 42161049
DINDA PUTRI A.P 42160807
DESWAN 42160829
KONITA NABILA 42160955
ICHA NABILLA HAKIM 42160420
AYU LESTARI 42160589
MONICA AYU A.P 42160450

PROGRAM STUDI PENYIARAN


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
JAKARTA
2019
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ferry Fajar Kusuma

Nim 42160550

Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)

Perguruan Tinggi : AKOM Bina Sarana Informatika

Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul “Go

Explore” adalah asli (orisinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernah

diterbitkan atau dipublikasikan dimana pun dan dalam bentuk apapun.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada

paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya

memberikan keterangan palsu adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu,

saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari

Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika dicabut

atau dibatalkan.

Dibuat di : Bekasi

Pada Tanggal : 10 Juli 2019

Yang Menyatakan,

Ferry Fajar
Kusuma
42160550
ii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ferry Fajar Kusuma
NIM 42160550
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Perguruan Tinggi : Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika

Dengan ini menyetujui untuk memberikan izin kepada pihak Fakultas Komunikasi
dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika, hak bebas Royalti Non –
Ekslusif ( Non exlusive Royalti – Free Right ) atas karya ilmiah kami yang berjudul :
“Go Explore“, beserta perangkat yang diperlukan ( apabila ada ).

Dengan Hak Bebas Royalti Non – Ekslusif ini pihak Fakultas Komunikasi dan
Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika berhak menyimpan, mengalihkan
media atau diformatkan, Mengelolanya dalam pangkalan data (database),
mendistribusikannya dan menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari kami selama
tetap mencamtukan nama kami sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Fakultas
Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta, segala
bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah
saya ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat Di : Bekasi

Pada Tangga : 10 Juli 2019

Yang Menyatakan,

Ferry Fajar
Kusuma
42160550

iii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan Oleh :


Nama : Ferry Fajar Kusuma
NIM 42160550
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”

Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas
Bina Sarana Informatika.

Jakarta, 25 Juli 2019

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Gan Gan Giantika, s.sos, MM

Penguji II : Liliyana, S.Sos, M.lkom

iv
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan Oleh :


Nama : Randi Herdian
NIM 42161049
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”

Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas
Bina Sarana Informatika.

Jakarta,

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Gan Gan Giantika, s.sos, MM

Penguji II : Liliyana, S.Sos, M.lkom

v
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan Oleh :


Nama : Dinda Putri Ayu Permata
NIM 42160807
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”

Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas
Bina Sarana Informatika.

Jakarta,

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom

DEWAN PENGUJI

Pénguji I : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

Penguji II : Liliyana, S.Sos, M.lkom

vi
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan Oleh :


Nama : Deswan
NIM 42160829
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”

Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas
Bina Sarana Informatika.

Jakarta,

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Gan Gan Giantika, s.sos, MM

Penguji Il : Liliyana, S.Sos, M.Ikom

vii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan Oleh :


Nama : Konita Nabila
NIM 42160955
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”

Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas
Bina Sarana Informatika.

Jakarta,

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom

DEWAN PENGUJI

Pénguji I Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

Penguji II Liliyana, S.Sos, M.lkom

viii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan Oleh :


Nama : Icha Nabilla Hakim
NIM 42160420
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”

Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas
Bina Sarana Informatika.

Jakarta,

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom

DEWAN PENGUJl

Penguji I : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

Penguji 11 : Liliyana, s.sos, M.lkom

ix
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan Oleh :


Nama : Ayu Lestari
NIM 42160589
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”

Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas
Bina Sarana Informatika.

Jakarta,

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Gan Gan Giantika, s.sos, MM

Penguji II : Liliyana, S.Sos, M.lkom

x
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan Oleh :


Nama : Monica Ayu Anandithya Purnomo
NIM 42160450
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”

Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas
Bina Sarana Informatika.

Jakarta,

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Gan Gan Giantika, s.sos, MM

Penguji II : Liliyana, S.Sos, M.lkom

xi
xii Scanned with CamS
Scanned with CamScanne
xiii
Scanned with CamScanne
xiv
Scanned with CamScanne
xv
Scanned with CamScanne
xvi
Scanned with CamScanne
xvii
Scanned with CamScanne
xviii
Scanned with CamScanne
xix
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala nikmat, karunia, dan kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Desain Produksi Tugas Akhir ini dengan baik. Adapun judul tugas akhir yang penulis
ambil adalah “ Go Explore”.
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat
kelulusan Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi Dan Bahasa
Universitas Bina Sarana Informatika. Pembuatan dari materi yang ada pada desain
produksi ini bermula dari proses pra produksi, hingga pasca produksi. Penulis paham
betul dalam pembuatan tugas akhir ini dorongan secara moril dan materil sangat
berpengaruh. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penullis
menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Direktur Universitas Bina Sarana Informatika
3. Kaprodi Penyiaran (Broadcasting) Universitas Bina Sarana Informatika
4. Ibu Mike Indarsih, M.Ikom Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
5. Staff/ karyawan/ dosen dilingkungan Fakultas Komunikasi Dan Bahasa
Universitas Bina Sarana Informatika
6. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual.
7. Teman-teman mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika
8. Teman-teman kelas penyiaran (Broadcasting) 42.6A.05 dan 42.6B.05.
Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis menyadari
bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh sekali dari kata sempurna.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna khususnya bagi para
pembaca yang berminat pada umumnya.

Jakarta, 10 Juli 2019

Penulis

Ferry Fajar Kusuma

x
ABSTRA

Ferry Fajar Kusuma 42160550, Randi Herdian 42161049, Dinda Putri Ayu
Permata 42160807, Deswan 42160829, Konita Nabila 42160955, Icha Nabilla
Hakim 42160420, Ayu Lestari 42160589, Monica Ayu 42160450.

Dunia Hiburan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Menikmati sebuah


hiburan adalah hal-hal yang wajib bagi setiap orang. Banyak sekali cara untuk
menikmati hiburan untuk menghilangkan penat setelah berkegiatan. Hiburan yang
sangat mudah didapatkan adalah dengan cara menonton tv. Menonton tv merupakan
salah satu hiburan yang dapat dilakukan setiap saat. Program yang berjudul “Go
Explore” ini adalah program magazine show yang siap menjadi warna baru dalam
dunia hiburan di Indonesia. Magazine show ini adalah program yang berdurasi
kurang lebih 30 menit. Program non-drama ini mengajak kita menyusuri kota kota
atau negara negara yang menyimpan banyak keindahan dan juga keaneka ragaman
dan ciri khas dari kota atau negara di seluruh dunia.. Untuk episode kali ini, penulis
memilih kota Pacitan umtuk di-explore keindahan kota ini dengan mengangkat tema
“the beautiful Pacitan”. Dalam pembuatan program magazine show “Go Explore“
bermaksud memberikan suata karya yang memberikan pengetahuan akan keindahan
dan keaneka ragaman budaya di seluruh dunia dan pada program ini kami
mengharapkan masyarakat jadi mempunyai hasrat untuk mengelilingi kota atau
negara tersebut.

Kata Kunci : Magazine Show, Go Explore

x
ABSTRAC

Ferry Fajar Kusuma 42160550, Randi Herdian 42161049, Dinda Putri Ayu
Permata 42160807, Deswan 42160829, Konita Nabila 42160955, Icha Nabilla
Hakim 42160420, Ayu Lestari 42160589, Monica Ayu 42160450.

The world of entertainment is needed in everyday life. Enjoying entertainment is


something that is mandatory for everyone. There are so many ways to enjoy
entertainment to eliminate fatigue after activities. Entertainment that is very easy to
get is by watching TV. Watching TV is an entertainment that can be done at any time.
The program entitled "Go Explore" is a magazine show program that is ready to
become a new color in the entertainment world in Indonesia. This show magazine is
a program that lasts approximately 30 minutes. This non-drama program invites us
to explore city cities or countries that save a lot of beauty and diversity and
distinctive features of cities or countries around the world. For this episode, the
author chose the city of Pacitan to explore the beauty of this city with raised the
theme "the beautiful Pacitan". In making the "Go Explore" magazine show program
intending to provide works that provide knowledge of the beauty and diversity of
cultures throughout the world and in this program we hope that people will have the
desire to surround the city or country.

Keywords: Magazine Show, Go Explore

x
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL TUGAS AKHIR.............................................................................i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR.........................................ii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI......................................iii

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR.......................iv

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR..............................................................xii

KATA PENGANTAR................................................................................................xx

ABSTRAK.................................................................................................................xxi

DAFTAR ISI...........................................................................................................xxiii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xxviii

DAFTAR TABEL................................................................................................xxviiii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xxix

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang Program.............................................................................1

1.2 Kegunaan Program......................................................................................2

1.2.1 Kegunaan Khalayak..........................................................................2

1.2.2 Kegunaan Praktis..............................................................................3

1.2.3 Kegunaan Akademis.........................................................................3

1.3 Referensi Audio Visual...............................................................................3

BAB II KAJIAN PROGRAM....................................................................................7

2.1 Kategori Program......................................................................................7

2.2 Format Program........................................................................................7

2.3 Judul Program...........................................................................................8

2.4 Target Audience........................................................................................9


xx
2.5 Karateristik Produksi..............................................................................10

BAB III LAPORAN PRODUKSI............................................................................12

3.1 Proses Kerja Produser.............................................................................12

3.1.1 Pra Produksi..................................................................................12

3.1.2 Produksi........................................................................................14

3.1.3 Pasca Produksi..............................................................................15

3.1.4 Peran Dan Tanggung Jawab Produser..........................................15

3.1.5 Proses Penciptaan Karya..............................................................16

3.1.6 Kendala Produksi Dan Solusinya.................................................17

3.1.7 Lembar Kerja Produser.................................................................18

3.2 Proses Kerja Sutradara............................................................................34

3.2.1 Pra Produksi..................................................................................35

3.2.2 Produksi........................................................................................36

3.2.3 Pasca Produksi..............................................................................36

3.2.4 Peran Dan Tanggung Jawab Sutradara.........................................37

3.2.5 Proses Penciptaan Karya..............................................................39

3.2.6 Kendala Produksi Dan Solusinya.................................................41

3.2.7 Lembar Kerja Sutradara................................................................42

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah................................................................111

3.3.1 Pra Produksi................................................................................112

3.3.2 Produksi......................................................................................114

3.3.3 Pasca Produksi............................................................................116

3.3.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penulis Naskah.............................117

3.3.5 Proses Penciptaan Karya............................................................119

3.3.6 Kendala Produksi Dan Solusinya...............................................121

3.3.7 Lembar Kerja Penulis Penulis Naskah.......................................123

xx
3.4 Proses Kerja Camera Person................................................................155

3.4.1 Pra Produksi................................................................................156

3.4.2 Produksi......................................................................................158

3.4.3 Pasca Produksi............................................................................161

3.4.4 Peran Dan Tanggung Jawab Camera Person.............................162

3.4.5 Proses Penciptaan Karya............................................................163

3.4.6 Kendala Produksi Dan Solusinya...............................................167

3.4.7 Lembar Kerja Camera Person....................................................168

3.5 Lembar Kerja Editor..............................................................................197

3.5.1 Pra Produksi................................................................................198

3.5.2 Produksi......................................................................................199

3.5.3 Pasca Produksi............................................................................200

3.5.4 Peran dan Tanggung Jawab Editor.............................................203

3.5.5 Proses Penciptaan Karya............................................................203

3.5.6 Kendala Produksi dan Solusi nya...............................................205

3.5.7 Lembar Kerja Editor...................................................................206

3.6 Proses Kerja Penata Suara....................................................................241

3.6.1 Pra Produksi................................................................................242

3.6.2 Produksi......................................................................................243

3.6.3 Pasca Produksi............................................................................244

3.6.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara..................................245

3.6.5 Kendala Produksi dan Solusinya................................................245

3.6.6 Proses Penciptaan Karya............................................................246

3.6.7 Lembar Kerja Penata Suara........................................................248

3.7 Proses Kerja Penata Artistik.................................................................278

3.7.1 Pra Produksi................................................................................279

3.7.2 Produksi......................................................................................280

xx
3.7.3 Pasca Produksi............................................................................282

3.7.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Artistik..............................282

3.7.5 Proses Penciptaan Karya............................................................284

3.7.6 Kendala Produksi Dan Solusinya...............................................287

3.7.7 Lembar Kerja Penata Artistik.....................................................288

3.8 Proses Kerja Penata Cahaya.................................................................301

3.8.1 Pra Produksi................................................................................301

3.8.2 Produksi......................................................................................302

3.8.3 Pasca Produksi............................................................................304

3.8.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Cahaya...............................305

3.8.5 Proses Penciptaan Karya............................................................306

3.8.6 Kendala Produksi Dan Solusinya...............................................308

3.8.7 Lembar Kerja Penata Cahaya.....................................................309

BAB IV PENUTUP.................................................................................................315

4.1 Kesimpulan...........................................................................................315

4.2 Saran.....................................................................................................315

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................317

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...............................................................................318

SURAT KETERANGAN RISET..........................................................................326

LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................327

xx
DAFTAR

1. Gambar I.1 Logo Program Weekend List Net-TV...................................................3

2. Gambar I.3 Logo Program Celebrity On Vacation...................................................4

3. Gambar I.4 Logo Program My Trip My Advebture.................................................5

4. Gambar III.1 Floor Plan Blocking Camera...........................................................192

5. Gambar III.2 Spesifikasi Kamera.........................................................................196

6. Gambar III.3 Bars and Tone.................................................................................237

7. Gambar III.4 ID Program......................................................................................237

8. Gambar III.5 Logo UBSI......................................................................................237

9. Gambar III.6 Counting Lrader..............................................................................238

10. Gambar III.7 Pengenalan Rubrik........................................................................238

11. Gambar III.8 Bumper..........................................................................................238

12. Gambar III.9 Isi Konten......................................................................................239

13. Gambar III.10 Credit Title..................................................................................239

14. Gambar III.11 Copy Right..................................................................................239

15. Gambar III.12 Spesifikasi Laptop.......................................................................240

16. Gambar III.13 Zoom H4N..................................................................................250

17. Gambar III.14 Sennheiser Ew-G4.......................................................................251

18. Gambar III.15 Microphone 3.5 Clip On Mic......................................................253

19. Gambar III.16 Floor Plan Artistik.......................................................................300

20. Gambar III.17 Floor Plan Penata Cahaya...........................................................312

21. Gambar III.18 Spesifikasi Alat Penata Cahaya...................................................314

xx
DAFTAR

1. Tabel III.1 Working Scgedule.................................................................................20

2. Tabel III.2 Breakdown Budget...............................................................................21

3. Tabel III.3 Shooting Schedule................................................................................23

4. Tabel III.4 Call Sheet..............................................................................................27

5. Tabel III.5 Daily Production Report.......................................................................28

6. Tabel III.6 Equipment List......................................................................................31

7. Tabel III.7 Director Treatment................................................................................45

8. Tabel III.8 Script Breakdown Sheet......................................................................105

9. Tabel III.9 Casting List.........................................................................................110

10. Tabel III.10 Rundown.........................................................................................128

11. Tabel III.11 Naskah Naskah Host.......................................................................132

12. Tabel III.12 Naskah Voice Over.........................................................................150

13. Tabel III.13 Camera Report................................................................................170

14. Tabel III.14 Laporan Editor................................................................................208

15. Tabel III.15 Logging Picture..............................................................................233

16. Tabel III.16 Spesifikasi Audio............................................................................250

17. Tabel III.17 Laporan Penata Suara.....................................................................253

18. Tabel III.18 Breakdown Tata Artistik.................................................................291

19. Tabel III.19 Lembar Kerja Kostum dan Artistik................................................294

20. Tabel III.20 Laporan Penata Cahaya..................................................................311

21. Tabel III.21 Spesifikasi Lighting........................................................................314

xxv
DAFTAR

1. Surat Izin Lokasi 1 .......................................................................................

2. Bon-bon pengeluaran ...................................................................................

xx
BAB
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Program

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai

penerima siaran gambar bergerak beserta suara. Kata “televise” merupakan gabungan

dari kata tele dan visio. Tele yang berarti “jauh” yang diambil dari Bahasa yunani dan

visio yang artinya “penglihatan” yang diambil dari Bahasa latin, sehingga televisi

dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual

atau penglihatan”. Kotak televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun

1920-an dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa dirumah, kantor bisnis,

maupun institusi. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda. Ada

beberapa format program yang lazim di sajikan oleh televisi, yaitu: Program berita,

documenter, magazine show, reality show, variety show, music, talkshow, kuis,

animasi, drama, komedi, dan lain lain.

Program televisi non drama magazine show merupakan media komunikasi

yang banyak digemari oleh masyarakat umum. Khususnya untuk remaja yang lebih

gemar program televisi yang ringan, informatif, sekaligus menghibur. Tidak sedikit

dari kita yang pernah bahkan tergila gila akan program tayangan yang dalam dunia

penyiaran di kenal istilah magazine show. Dengan menampilkan liputan berupa fakta

yang dikemas secara menghibur melalui unsur seni kreatifitas baik visual maupun

audio, maka magazine show jadi primadona pemirsa dan mampu mencapai rating

memuaskan di Televisi. Magazine Show merupakan suatu program acara televisi

yang dimana topik dan temanya disajikan mirip dengan pembahasan dalam suatu

majalah,
BAB
1
2

hanya saja ini berupa audio dan visual. Sebagai contoh beberapa stasiun Televisi

swasta masih eksis dengan berbagai program magazine. Beberapa program magazine

show yang ada di televisi swasta diantaranya ilook (Net TV) untuk peminat penonton

yang suka merubah gaya berpakaian dan berpenampilan, celebrity on vacation (Trans

TV) yang dibuat khusus untuk yang suka traveling.

Tidak sedikit dari pemirsa yang menggandrungi program tayangan magazine

show. Dari survey lembaga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tahun 2015 beberapa

program Magazine masuk dalam 10 besar program televisi berkualitas. Karena

program Magazine Show adalah acara TV yang menyerupai seperti majalah yang di

dalamnya terdiri dari beberapa rubrik. Penulis ingin membuat program acara

berformat Magazine show yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam rubrik dan

tema yang di sajikan lebih variatif untuk menarik minat masyarakat. Penulis

membuat program acara dengan judul GO EXPLORE ini berdasarkan ide-ide serta

konsep-konsep dari keseluruhan anggota team yang ingin memberikan informasi

serta hiburan yang dapat membuat akhir pekan audiens atau penonton lebih nyaman

dirumah. Nama program GO EXPLORE dijadikan sebagai nama resmi program

team karena pada dasarnya acara ini melakukan ekplorisasi ke berbagai wilayah di

Indonesia. Program ini memiliki sebutan untuk para penonton setianya yang biasa di

sebut “Goers”.

1.2 Kegunaan Program

1.2.1 Kegunaan Khalayak

Untuk memberikan informasi dan hiburan kepada masyarakat dengan kemasan

penyampaian yang menarik dan inovatif. Dengan hadirnya acara ini, khalayak umum

akan diberikan sentuhan hiburan yang bermanfaat dan sangat menarik.


3

1.2.2 Kegunaan Praktisi

Untuk bahan praktisi sebagai pembelajaran broadcaster yang ingin membuat

program televisi non drama. Dalam hal ini pembuatan program televisi non drama

berformat magazine show dalam bentuk karya audio visual.

1.2.3 Kegunaan Akademis

Sebagai salah satu syarat kelulusan Tugas Akhir dan merupakan syarat untuk

Kelulusan Program Diploma III Jurusan Fakultas Komunikasi dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika.

1.2 Referensi Audio Visual

A. Weekend list (NET TV)

Sumber: id.wikipedia.org
Gambar I.1
Logo Program Weekend List (Net Tv)

1) Judul Program : Weekend List

2) Stasiun TV : NET

3) Jadwal : Sabtu dan Minggu, 10:00 WIB

4) Durasi : 30 Menit

5) Tema : Informasi liburan di akhir pekan

6) Target Audience : Remaja dan Dewasa

7) Deskripsi Program :
4

Weekend list adalah program magazine yang membahas event-event seru,

lokasi-lokasi menarik, tempat makan yang keren, berbagi tips, referensi, musik dan

semua hal yang perlu diketahui oleh penonton untuk menghabiskan akhir pekan yang

lebih menyenangkan. Program ini memberikan inspirasi program “Kulinerian”

mengenai cara menyajikan liputan rubrik yang menarik dan informatif. Weekend List

menyampaikan liputan rubriknya terdiri dari penggunaan host yang berpenampilan

menarik dan komunikatif, teknik pengambilan gambar yang tidak membosankan, dan

keselarasan narasi dengan visual.

B. Celebrity On Vacation

Sumber: pikstagram.com
Gambar I.3
Logo Program Celebrity On Vacation (Trans TV)

1) Judul Program : Celebrity On Vacation

2) Stasiun TV : Trans Tv

3) Jadwal : Sabtu, 07:30 WIB

4) Durasi : 30 menit

5) Tema : Traveling

6) Target Audience : Remaja dan Dewasa

7) Deskripsi Program :
5

Celebrity on Vacation yang mengangkat tema traveling yang dipandu oleh

beberapa artis terkenal di Indonesia, untuk pergi ke sebuah tempat, baik itu dalam

atau luar negeri. Program ini menayangkan kegiatan para artis di beberapa lokasi,

dan kegiatan apa saja yang mereka lakukan di tempat tersebut. Gambar yang

dihasilkan dari program ini sama seperti kebanyakan program-program televisi lain

yang juga shooting diluar studio. Misalnya Fullshot, Medium Shot, lalu angle-angle

yang paling sering digunakan adalah Eye Level, dan Normal Eye.

C. My Trip My Adventure

Sumber: id.wikipedia.org
Gambar I.4
Logo Program My Trip My Adventure (Trans TV)

1) Judul Program : My Trip My Adventure

2) Stasiun TV : Trans Tv

3) Jadwal : Sabtu dan Minggu, 08:30 WIB

4) Durasi : 30 menit

5) Tema : Traveling

6) Target Audience : Remaja dan Dewasa

7) Deskripsi Program :

My Trip My Adventure program ini menayangkan kegiatan petualangan

wisata yang dilakukan oleh host acara di berbagai tempat di Indonesia, dengan tujuan

memberikan informasi panduan wisata kepada para penonton yang menonton

program
6

My Trip My Adventure serta menggali potensi-potensi lokal wisata yang dimiliki oleh

Indonesia agar menarik minat para penonton program untuk dapat berkunjung ke

tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia.


BAB II

KAJIAN PROGRAM

2.1 Kategori Program

Televisi merupakan media yang menggunakan indera penglihat dan indera

pendengar sehingga memudahkan masyarakat untuk menerima pesan yang

disampaikan secara mudah dan dapat ditonton dimanapun berada. Televisi

merupakan sarana hiburan bagi masyarakat karna melalui televisi masyarakat bisa

terhibur dengan program acara yang stasiun televisi sajikan. Televisi bersifat audio

visual merupakan keuntungan tersendiri bagi masyarakat karna lebih gampang

memahami isi dari pesan yang disampaikan oleh program tersebut. Walaupun televisi

bersifat audio visual tidak berarti gambar lebih penting dari kata-kata.

Menurut (Supriyadi & Dkk, 2014) mengemukan bahwa:


program-program yang disajikan melalui media televisi memiiki
karakteristiknya. Secara kategorial karakteristiknya, merujuk dari kriteria
UNESCO (United Nations Educattional, Scientific and Cultural
Organization), program terbagi dalam lima (5) bagian, yaitu program
pendidikan, program informasi, program berita, program budaya, dan
program hiburan.

Menurut kutipan diatas di jelaskan bahwa program program yang disajikan di

media televisi terbagi ke dalam 5 bagian, yaitu program pendidikan, program

informasi, program berita, program budaya, dan program hiburan. Setiap program

yang di produksi memiliki tujuan sendiri-sendiri sesuai sasaran yang hendak di capai.

Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan bahwa “Soft news atau disebut juga

berita ringan adalah program yang tidak terkait dengan waktu (timeless), tetapi tetap

actual. Soft news pada program televise terdiri dari beberapa format, yaitu

documenter, investigasi, feature, magazine, infotainment, dan talkshow”.

7
8

Dari kutipan diatas, dikatakan bahwa berita lunak atau soft news memberikan

informasi dengan lebih santai juga mudah di terima oleh audience dan tidak bersifat

harus segera di tayangkan, salah satu program yang termasuk dalam bentuk lunak

adalah magazine show. Magazine merupakan program acara yang memberikan

informasi secara ringan dan fokus kepada minat pemirsanya dengan dikemas

sekreatif mungkin. Karena itu, penulis mengambil format program magazine supaya

dapat memberikan informasi dengan gaya yang lebih santai agar lebih mudah di

terima oleh masyarakat.

Pada program GO EXPLORE penulis dan tim sepakat memilih program ini ber-

kategorikan informasi dan hiburan. Alasan penulis memilih informasi dan hiburan

adalah karena program ini memiliki unsur hiburan di dalamnya, namun meskipun

program ini penuh dengan hiburan, program GO EXPLORE juga bertujuan

memberikan informasi yang di kemas secara ringan dan lebih santai sehingga tetap

dapat di minati oleh pemirsa.

2.2 Format program

Format acara merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu program

televisi . dalam suatu program televisi, format acara harus dibuat dengan mengikuti

apa yang diinginkan penonton. Format acara televisi adalah suatu konsep acara yang

dibuat sesuai dengan keiinginan penulis dan menyesuaikan dengan target audience

itu sendiri. Format acara televisi dibuat oleh penulis sesuai krativitas dan imajinasi

yang mengutamakan hiburan dan informasi yang kuat.

Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan bahwa “program hiburan terbagi

menjadi dua, yaitu program drama dan nondrama. Pemisahan ini dilihat dari dalam

teknik pelaksanaan produksi dan penyajian materinya.”


9

Dari kutipan diatas, diejalaskan bahwa program hiburan di bagi menjadi

drama dan juga nondrama. Nondrama merupakan format acara televise yang di

produksi dan diciptakan melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dan realitas

kehidupan sehari- hari tanpa harus menginterpretasikan ulang dan tanpa harus cerita

fiksi dari setiap pelauknya.

Menurut (Latief & Utud, 2017) menyatakan “devisi non-drama menggarap

program music, variety show, magazine, future”

Dalam kutipan diatas, di jelaskan bahwa program magazine show termasuk

kedalam program non drama. Penulis dan tim ingin membuat program non drama ber

format magazine show yang dimana di dalamnya memiliki unsur kreatif dengan

penuh informasi serta hiburan.

Menurut (Jaya, 2013) mengatakan bahwa:

Program magazine dikenal di Indonesia sebagai program majalah udara.


Sebagaimana majalah cetak, program magazine memiliki jangka waktu terbit
mingguan, bulanan, tergantung dari kemauan produser. Dalam program itu
juga terdapat rubric-rubrik tetap berisi bahasan-bahasan. Diberi nama
magazine karena topik atau tema yang disajikan mirip dengan topik-topik
atau tema yang terdapat dalam suatu majalah. Magazine adalah sebuah
program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam, dengan kata
lain magazine adalah feature dengan durasi lebih panjang, ditayangkan pada
program tersendiri yang terpisah dari program berita. Adapun jenis-jenis dari
majalah udara yaitu:

1. Majalah Berita (News Magazine)


2. Majalah Masalah (Subject Magazine)
3. Majalah pendengar (Special Subject Magazine)
4. Majalah Variasi (Variety Magazine)

Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa program kami termasuk

kedalam program Variety Magazine atau bisa di sebut juga sebagai magazine

pariwisata karena dalam program kami menyajikan kumpulan feature tentang laporan

perjalanan dan tempat-tempat wisata yang menarik dengan berbagai macam


1

keunikannya. Program yang kami buat menyajikan informasi actual dan juga hiburan

yang memiliki berbagai rubrik serta di kemas dengan menarik dalam pembuatan

program televise non-drama magazine show yang berjudul GO EXPLORE. Penulis

memilih format program magazine show agar dapat memberikan informasi dengan

gaya yang lebih santai agar mudah di terima masyarakat.

2.3 Karakteristik Produksi

Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan bahwa “Produksi (production)

adalah upaya mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV). Produksi berupa

pelaksanaan perekaman gambar (taping) atau siaran langsung (live).

Dari kutipan diatas, dijelaskan bahwa dalam karakteristik produksi ada dua

metode siaran langsung (live) dan taping. Karakteristik program diartikan kedalam

bagaimana cara program ini di produksi. Program yang di siarkan langsung di

lakukan didalam studio dan langsung disiarkan kepada khalayak saat produksi itu

sedang dilakukan. Sedangkan untuk program yang bersifat rekaman itu dilakukan

dengan cara merekam suatu liputan atau gambar baru di lakukan tahap editing untuk

keperluan visual, apakah layak atau tidak gambar yang ada untuk diberikan kepada

khalayak saat disiarkan nanti.

Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan “taping (rekaman) merupakan

kegiatan merekam adegan dari naskah menjadi bentuk audio video (AV). Materi

hasil rekamannya akan ditayangkan pada waktu yang berbeda dengan peristiwanya.”

Dari kutipan diatas di jelaskan bahwa taping adalah kegiatan merekam

adegan yanf hasilnya akan di tayangkan pada waktu yang berbeda dengan

periwtiwanya. Dalam program ini, tim sepakat untuk memilih produksi secara

taping atau rekaman


1

(record) karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan persiapan

dan berpindah-pindah tempat untuk pengambilan gambar yang tidak mungkin

penulis selesaikan dalam waktu singkat. Selain itu, penulis akan melalui proses

editing untuk menggabungkan hasil rekaman dan memilih gambar yang menarikdan

bagus untuk menarik para audience.

Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan “multi camera recording adalah

rekaman yang dilakukan dengan beberapa kamera pada satu adegan. Dimana setiap

kamera merekam sendiri-sendiri adegan tersebut. Dengan komposisi dan ukuran

gambar berbeda. Hasil rekaman ini akan disatukan dalam proses editing sebelum

disiarkan.

Penulis dan tim sepakat menggunakan system multicamera untuk perekaman

gambar saat produksi. Karena dengan menggunakan multicamera hasil gambar akan

lebih bervariasi, angle lebih banyak. Pada program GO EXPLORE penulis dan tim

melakukan recording atau merekam terlebih dahulu. Hal ini di karenakan jenis

program ini sendiri yang berformat magazine show yang dimana setiap momen dan

materi yang di suguhkan kepada audience bukan di siarkan atau di produksi langsung

di dalam studio melainkan harus terjun langusung ke lapangan.

2.4 Judul Program

Judul adalah bagian terpenting dalam membuat sebuah karya. Karena judul

mempunyai keterkaitan dengan isi dari program nya sendiri. Selain itu, dalam

membuat judul harus menarik perhatian yang dapat menimbulkan keingin tahuan

audience.

Program magazine show yang dibuat penulis berjudul GO EXPLORE ini, di

ambil dari kata eksplorasi yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
1

adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak

(tentang keadaan), terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu;

penyelidikan; penjajakan.

Alasan kami memilih nama GO EXPLORE karena sesuai dengan konsep

acara kami yang memang senang menjelajahi tempat tempat indah di seluruh dunia.

Di dalam acara ini kami akan mengajak Goers (sebutan untuk penonton GO

EXPLORE) ke tempat-tempat yang memang sudah tidak diragukan lagi

keindahannya.

2.5 Target Audience

1. Usia

Keberhasilan suatu program televisi tidak lain tidak bukan karena penontonnya, jika

suatu program tidak ada penonton maka acara tersebut di anggap gagal.

Menurut (Latief & Utud, 2017) menyimpulkan bahwa:


Dari semua unsur perencanaan produksi program siaran, yaitu ide, pengisi
acara, peralatam, satuan kerja, penonton, dana, dan regulasi, adalah penonton
yang terpenting dan utama. Penonton adalah pasar program siaran. Jika
sebuah program di saksikan banyak penonton, maka program tersebut
memberikan keuntungan kepada stasiun.

Biasanya audience dibedakan menurut usia, yaitu anak anak, remaja, dewasa,

dan orang tua. Dan pada program kami dapat disaksikan oleh siapa saja namun

sasaran utamanya adalah dewasa (15 – 40 tahun keatas) karena pada usia tersebut

sudah berpola pikir dewasa dalam memilih program acara sehingga mudah untuk

menyerap informasi yang disajikan sumber edukasi dan hiburan.

2. Jenis Kelamin

Banyak sekali program yang menggunakan pendekatan jenis kelamin ini

dalam pemasarannya. Ada satu program yang hanya kepada wanita atau hanya

kepada pria,
1

masing masing memiliki strategi promosi program yang berbeda. Program non

drama magazine show yang berjudul GO EXPLORE ini dapat disaksikan oleh laki-

laki dan perempuan, karena memang program ini tidak di khususkan hanya untuk

laki-laki ataupun sebaliknya.

3. Status Ekonomi Sosial

Rata-rata di 10 kota survey yang dilakukan AGB Nielsen Media Research

yang dipublikasikan pada media televisi, 26% dari total populasi adalah kelas

menengah atas (SES AB). Sedangkan kelompok terbesar adalah SES C dengan

komposisi 51%. Dimana profil penonton televisi laki-laki (47%) dan perempuan

(53%), dan penonton perempuan usia 10-24 tahun adalah yang terbesar. Berdasarkan

pengeluaran rumah tangga, persentase kelas bawah (SES C) adalah yang terbesar

(49%) sebaliknya persentase penonton kelas menengah atas (SES AB) sebesar 22%

(Fachrudin, 2012).

Target audience dalam pembuatan program magazine show ini adalah

menengah atas (kelas A, B) karena mayoritas pada golongan tersebut mampu

memiliki uang yang cukup untuk melakukan perjalanan seperti yang di lakukan oleh

tim GO EXPLORE. Penayangan suatu program sangat penting untuk mendapatkan

penonton yang banyak. Magazine show yang berjudul GO EXPLORE tayang setiap

hari sabtu dan minggu pukul 10.00 wib alasan nya adalah di hari tersebut mayoritas

pekerja sedang menikmati bersantai dirumah.

2.5 Karakteristik Produksi

Karakteristik program siaran televisi mempunyai dampak yang sangat luas

bagi audience yang dapat mempengaruhi dalam hal positif maupun hal negatif sikap

seseorang.
1

Menurut (Supriyadi & Dkk, 2014) mengatakan bahwa “Magazine show

disajikan dalam bentuk paket atau biasa dikenal dengan package (PKG). Dalam

materi isinya terdapat narasi (voice over) dan terdapat intro yang dibacakan

presenter, baik di outdoor maupun di studio.”

Tahap ini, penulis berdiskusi dengan penulis naskah untuk membuat voice over

untuk para host.

Menurut Syarifah Aminah dan Juniawati (Haronas Kutanto & Yousep Eka

Apriandi, 2017) mengemukakan bahwa “berbicara tentang karakteristik sesuatu

medium tidaklah terlepas dari aspek potensi atau keunggulan medium yang

bersangkutan di satu sisi dan juga aspek kelemahan atau keterbatasan medium

tersebut disisi lain nya”

Karakteristik produksi program magazine show yang berjudul GO

EXPLORE ini digunakan proses recording dan multi camera. Alasan kami memilih

menggunakan multi camera adalah karena ingin memberikan pecahan shoot yang

baik.
1

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

3.1 Proses Kerja Produser

Pada dunia penyiaran hal yang utama adalah seorang produser karena seorang

produser adalah pemimpin dalam sebuah produksi acara. Produser memimpin

produksi dan bertanggung jawab penuh produksi mulai dari konsep program, ide

cerita, membuat working schedule, membuat kontrak kerja, melengkapi perizinan

lokasi, memesan logistik, peralatan dan lain sebagainya yang dibutuhkan para tim

untuk memperlancar berjalannya produksi sesuai apa yang diharapkan.

Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan bahwa “sebagai pemimpin,

produser di anggap sebagai orang yang memberikan arah, membimbing, membina

sekelompok orang kreatif untuk menghasilkan karya menghibur, mendidik, dan

informatif”

Menurut kutipan di atas, produser adalah sebuah “kepala” di dalam sebuah

produksi. Tidak hanya itu saja, tetapi produser juga berperan aktif dalam semua

tahapan proses pembuatan suatu program baik pra produksi, produksi dan pasca

produksi.

Menurut (Widagdo, 2011) mengemukakan “jika produser adalah orang yang

bertugas menjadi fasilitator dan menyiapkan segala kebutuhan produksi dari tahap

awal hingga tahap akhir, termasuk didalamnya menyiapkan formulir, dan catatan

produksi untuk kelancaran shooting.”

15
1

Selain itu, seorang produser juga harus tegas dan bijaksana dalam mengambil

keputusan. Produser juga harus peka dalam semua hal yang dibutuhkan oleh kru nya

agar semua produksi berjalan baik dan lancar serta sesuai dengan apa yang

diharapkan. Oleh karena itu didalam sebuah produksi kinerja produser sangatlah

penting.

Menurut (Wibowo, 2007) mengatakan bahwa “tugas produser selanjutnya

adalah, dimana seorang produser juga harus mampu memikirkan

perencanaananggaran yang diperlukan untuk biaya produksinya. Perencanaan biaya

produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan”

Jadi, selain memikirkan konsep program dan pemilihan team, produser juga

bertanggung jawab dalam mengatur budgeting yang akan di gunakan dalam membuat

sebuah produksi.

3.1.1 Pra Produksi

Pada pra produksi program non drama magazine show GO

EXPLORE ini kami harus menguasai tahap pra produksi karena di dalam tahap pra

produksi adalah tahapan yang paling penting untuk membangun sebuah produksi

magazine show, pra produksi mencakup semua tahapan persiapan sebelum adanya

tahap Produksi. Produser harus benar – benar menyiapkan semuanya dengan matang

agar produksi berjalan lancar.

Menurut (Latief & Utud, 2017c) mengatakan bahwa:


Pada pra-produksi, produser melalui pencarian, pengembangan, dan
perumusan konsep, produser non-drama dibantu kreatif (creative) atau
penulis naskah, prosesnya, melakukan sumbang saran (brainstorming)
yang ,dapat memakan waktu berhari-hari, tetapi juga dapat hanya dalam
sekejap sudah menghasilkan ide terbaik.

Tahap pra produksi ini sangat penting karena persiapan pra produksi

dimaksudkan agar eksekusi di lapangan lebih efisien dalam hal waktu, tenaga, dan
1

biaya. Sebagai produser tahap ini adalah tahap produser mempersiapkan segalanya

dari awal agar semuanya berjalan sampai dengan tahap akhir.

Tugas produser yang pertama saat pra produksi adalah menentukan kru atau

anggota tim yang akan membuat film tersebut dan menempatinya sesuai dengan jobs

description masing – masing, misalnya tidak mungkin kru yang tidak bisa memegang

kamera ditempatkan diposisi penata kamera oleh karena itu langkah pertama pada

tahap pra produksi adalah membentuk suatu tim yang kompak untuk bekerja dari

awal hingga akhir produksi ini. Setelah itu produser bersama tim menentukan ide

cerita yang dibuat oleh script writer.

Pada tahapan pra produksi ini produser bertanggung jawab atas seluruh isi

proposal terutama pada BAB I dan BAB II serta menyusun biaya rancangan produksi

dan juga mengawasi proses kerja tim melalui laporan yang diterima dari tiap jobdesk

masing – masing. Berikut ini adalah tahap – tahap yang produser lakukan dalam

tahap pra produksi :

1. Meeting Crew

2. Membuat dan menyatukan ide cerita

3. Hunting lokasi

4. Membuat surat izin lokasi

5. Mencari talent/pemain

6. Membuat kontrak kerja

7. Membuat jadwal produksi

8. Mempersiapkan perlengkapan produksi


1

3.1.2 Produksi

Tahapan ini dimana hampir seluruh team mulai bekerja. Seorang sutradara

dan produser sangat dituntut kehandalannya untuk mengatasi kru dalam tiap tahap

ini.

Menurut (Nurul, 2018) mengemukakan bahwa:


Tahap ini fokus pada pengambilan gambar atau visual beserta audio dari
sebuah karya. Biasanya disebut shooting day. Catatan penting sebelum tahap
produksi yaitu bahwa tahap praproduksi harus sudah fixed. Tahap mana,
semua hal yang kita bicarakan dalam tahap praproduksi telah selesai dan fixed
(tetap). Diusahakan tidak ada perubahan yang signifikan jika sudah masuk
dalam wilayah produksi, karena wilayah ini adalah ruang eksekusi sebuah
keputusan karya kolektif.

Saat proses shooting dilaksanakan, dalam kondisi dan situasi apapun seorang

produser harus tetap menjaga kekompakan kru untuk tetap kompak saat proses

shooting berjalan, dan bertanggung jawab mengawasi jalannya shooting.

Pada saat produksi hari pertama berjalan lancar, walaupun pada hari pertama

sudah ada kendala yang terjadi yaitu pemeran utama tidak datang ke lokasi tetapi

sebagai seorang produser sudah sebaiknya mengatasi masalah dengan tidak

membebani semua kru yang ada. Pada saat shooting hari kedua dan seterusnya proses

shooting mengalami kemajuan sampai dengan semangatnya para kru dan pemain.

3.1.3 Pasca Produksi

Tahap ini adalah tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatan shooting yang

sudah dilaksanakan sebelumnya. Kesalahan pada waktu shooting sebagian

diselesaikan pada tahap ini. Setelah melakukan produksi selanjutnya hasil dari

produksi tersebut di edit oleh editor, disini produser melihat hasil dari produksi

bersama semua kru yang terlibat, lalu produser merinci budget yang telah terpakai

saat pra produksi dan produksi.


1

Disaat tahap pasca produksi ini seorang produser mengevaluasi kembali apa

yang dilakukan pada tahapan produksi dan mengevaluasi kendala – kendala yang ada

saat pra produksi, produksi maupun pasca produksi. Setelah memasuki tahapan pasca

produksi produser masih harus memeriksa hasil editing dari seorang editor dan

dibantu bersama seorang sutradara.

3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Produser

Pada semua produksi apapun seorang produser lah yang aktif dalam semua

hal dan pastinya pada tahapan pra produksi, produksi serta pasca produksi, mulai dari

pemunculan ide dan pengembangan hingga penyaluran proyek film tersebut. Namun,

suata ide tidak hanya seorang produser yang bisa diambil tetapi penulis naskah dan

sutradara pun bisa menemukan suata ide serta konsep film.

Adapun peran dan tanggung jawab seorang produser dalam produksi drama

ini meliputi :

1. Penentuan kru produksi, penciptaan dan pengembangan ide serta hunting

lokasi shooting

2. Membuat desain produksi

3. Membuat surat perizinan

4. Membuat surat perjanjian kerjasama atau kontrak talent

5. Menyusun rancangan anggaran biaya

6. Menyediakan alat shooting

7. Membuat jadwal kerja (working schedule)

8. Membuat jadwal shooting (shooting schedule)

9. Menyediakan transportasi
2

10. Membantu kru yang mengalami kesulitan saat bertugas

11. Melakukan proses editing bersama seluruh kru

3.1.5 Proses Penciptaan Karya

1. Konsep Kreatif

Karya program magazine show yang diberi judul GO EXPLORE yang

bertemakan menyelusuri keindahan dan keaneka ragaman yang ada di dunia. Dalam

hal ini seorang produser bekerja sama dengan seorang sutradara serta dengan semua

kru dalam membuat rancangan mulai dari penyusunan jadwal kerja maupun

penentuan jadwal shooting. Dan pada tahap awal seorang produser melakukan riset

lokasi. Dengan kata lain seorang produser bertanggung jawab atas semua tahapan.

2. Konsep Produksi

Dalam tahap produksi ini seorang produser memiliki beberapa orang untuk

diberikan jabatan sebagai kru, yang tentunya sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki oleh tiap – tiap kelompok. Didalam produksi seorang produser memberikan

kebebasan untuk masing – masing jobdesk agar memakai alat – alat shooting yang

dibutuhkan namun sesuai standart operating prosedur yang tentunya juga harus di

musyawarahkan bersama seluruh kru. Selain itu di dalam tahap produksi seorang

produser juga memberikan kekuasaan penuh kepada seorang sutradara untuk

memimpin jalannya tahap produksi.

Pada tahap ini seorang produser juga bertanggung jawab penuh terhadap

pelaksanaan produksi, seperti menentukan jadwal shooting.


2

3. Konsep Teknis

Konsep teknis dalam magazine show GO EXPLORE pada kamera yang

dipakai adalah double camera alasannya karena karena ingin memberikan pecahan

shoot yang sangat detail. Kamera yang kami gunakan adalah Sony Handycam NEX-

Vg30 . Untuk lighting kami menggunakan LED Video Light Viltrox VL D85T yang

berkekuatan 70 watt. Untuk audio kami menggunakan Sennheiser EW G4,

microphone 3.5 Clip On Mic, dan Audio Zoom H4N. Untuk editing kami

menggunakan satu unit laptop Lenovo Ideapad 330 AMD A9 dengan software Adobe

Premier CC 2017.

3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya

1. Pada tahap pra produksi yang terjadi selama proses pembuatan magazine show

GO EXPLORE adalah sulitnya untuk mengatur jadwal rapat pada semua kru yang

bertugas dikarenakan ada beberapa kru yang kerja dan solusinya sebagai seorang

produser harus bisa menemukan waktu yang tepat agar bisa berkumpul semua untuk

rapat agar mencapai keputusan bersama yang maksimal.

2. Pada tahap produksi yang terjadi selama proses pembuatan magazine show GO

EXPLORE dihari pertama adalah hilang nya shooting schedule yang telah di print

out dan solusi nya adalah di cetak ulang


2

3.1.7 Lembar Kerja Produser

3.1.7.1 Working Schedule

3.1.7.2 Breakdown Budget

3.1.7.3 Shooting Schedule

3.1.7.5 Call Sheet

3.1.7.5 Daily Production Report

3.1.7.6 Equipment List


2

3.1.7 Lembar Kerja Produser

Pada tahap awal, penulis sebagai produser mencari konsep ide untuk

membuat sebuah magazine show yang sedang di minati oleh penonton. Lalu setelah

itu, penulis mencari team yang bisa di ajak berkerjasama dalam pembuatan karya

ini lalu menentukan jobdesk. Setelah menentukan jobdesk, produser berdiskusi

dengan penulis naskah dan sutradara untuk mengembangkan ide konsep yang telah

di buat oleh produser.

Selain menyiapkan konsep dan juga crew yang bertugas, penulis juga

menentukan siapa yang layak menjadi host dalam program magazine show kami

yang berjudul GO EXPLORE dengan mengambil tema “Discover The Beautifull

Pacitan” yang arti nya kita akan melakukan shooting di kota yang di sebut dengan

kota 1001 goa ini.

Dalam tahapan shooting, penulis mengecek perlengkapan shooting, mengatur

team sesuai shooting schedule yang telah di buat dan menyerahkan semua kepada

sutradara. Setiap selesai shooting, penulis melalakukan evaluasi shooting yang

bertujuan untuk me-review apa saja yang kurang dalam shooting sehingga dapat di

perbaiki untuk shooting keesokan hari nya.

Pada tahapan terakhir, disini lah tugas penulis sebenarnya, yaitu membuat

dan menyusun design produksi dan lembar kerja seluruh crew yang bertugas dan

juga mengkalkulasikan seluruh pengeluaran yang ada.


2

WORKING SCHEDULE

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P

Tabel III.1

Target Per Minggu

No Tahap Aktivis Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1 Pra Menentukan *
Produksi Crew

2 Pembagian *
Jobdesk

3 Penemuan Ide *

4 Pembentukan *
Konsep

5 Penulisan * *
Naskah

6 Hunting *
Lokasi

7 Produksi Shooting * *

8 Evaluasi *
Produksi

9 Pra Editing * * *
Produksi
10 Penyelesaian * * * *
Dispro
2

BREAKDOWN BUDGET

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P

Tabel III.2

No Keterangan Jumlah Pengeluaran Total

1 Pra Produksi

Print+Foto Rp.158.000
-
Copy+ATK

Artistik - Rp.450.000

Make Up - Rp.50.000

Wardobe - -

Meeting Talent Rp.150.000

Pembuatan Original Rp.100.000


Soundtrack

Sewa Hotel Pacitan 2 x 5 Hari Rp.250.000/hari/kamar Rp.2.500.000

Sewa Hotel Jogja 2 X 1 Hari Rp.250.000/hari/kamar Rp.500.000


2 Sewa Rumah Jogja 1 X 1 Hari Rp.700.000/hari Rp.700.000

Tiket Kereta PSE- Rp.1.480.000


- -
LPN PP

Sewa Mobil 1X7 Rp.350.000/hari Rp.2.450.000

Sewa Motor 2X7 Rp.60.000/hari Rp.840.000

Total Pra Produksi: Rp.9.378.000

Produksi

2.1 Alat Shooting 13,14,15,16,17,18,19,20 Mei 2019


2

Sony Handycam 2 X 8 Hari Rp.350.000/Hari Rp5.600.000


NEX-Vg30

Led 2 X 8 Hari Rp.150.000/Hari Rp.2.400.000

Clip On Sennheiser 2 X 8 Hari Rp.100.000/Hari Rp.1.600.000


EW G4

Audio Zoom H6N 1 X 8 Hari Rp.75.000/Hari Rp.600.000

TOTAL : Rp.10.200.000 Potongan Harga Rp.5.100.000


TOTAL = Rp.5.100.000

DANA LAIN LAIN

Senin, 13 Mei 2019 Day 1 Rp. 90.000

Selasa, 14 Mei 2019 Day 2 Rp. 240.000

Rabu, 15 Mei 2019 Day 3 Rp. 350.000

Kamis, 16 Mei 2019 Day 4 Rp.

Jumat, 17 Mei 2019 Day 5 Rp.90.000

Sabtu, 18 Mei 2019 Day 6

Minggu, 19 Mei 2019 Day 7 Rp.500.000

Senin, 20 Mei 2019 Day 8

Total Dana Lain Lain : Rp. 2.300.000

2.3 Konsumsi

Crew & Talent

Selasa, 14 Mei 2019 Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp.110.000

Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp.110.000

Air Mineral Gelas : 23.000

Rabu, 15 Mei 2019 Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp.110.000

Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp.110.000


2

Kamis, 16 Mei 2019 Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp.110.000

Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp.110.000

Jumat, 17 Mei 2019 Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp.110.000

Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp. 110.000

Air Mineral Gelas : 23.000

Sabtu, 18 Mei 2019 Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp. 110.000

Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp.110.000

Minggu, 19 Mei 2019 Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp.110.000

Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp.110.000

Senin, 20 Mei 2019 Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp.110.000

Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp. 110.000

Total Konsumsi : Rp. 1.586.000

Fee Talent

Ardiansyah Alfaridzi 7 Hari - Rp.800.000


2.4
Rini 7 Hari - Rp.800.000

Total Fee Talent : Rp. 1.600.000

Total Keseluruhan : Rp.19.648.000

SHOOTING SCHEDULE

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P


2

Hari/Tanggal : Rabu/15 Mei 2019 Lokasi : Pantai Watukarung Dan


Sungai Maron

Tabel III.3

NO Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1 06.00 – 07.00 Crew Call

2 07.00 – 08.00 Persiapan Make Up


& Talent Call

3 08.00 – 09.00 Perjalanan menuju


pantai watukarung

4 09.30 – 10.00 Set Alat & Briefing


Talent

5 10.00 - 12.00 Pengambilan Gambar


Rabu, 15 Mei 2019 Pantai Watukarung

6 12.00 – 12.30 Break

7 12.30 – 13.00 Perjalanan Ke Sungai


Maron

8 13.00 – 16.30 Pengambilan Gambar


Sungai Maron

9 16.30 – 16.35 Selesai Produksi

10 16.35 – 17.00 Cek Alat, Bersih –


bersih, Evaluasi
Shooting

SHOOTING SCHEDULE

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P


2

Hari/Tanggal : Kamis, 16 Mei 2019 Lokasi : Pantai Watukarung,


Sungai Maron, Goa
Gong

Tabel III.3

NO Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan

06.00 – 07.00 Crew Call


1

Persiapan Make Up
2 07.00 – 08.00
& Talent Call

Perjalanan Menuju
3 08.00 – 09.00
Pantai Watukarung

4 09.00 – 10.00 Persiapan Shooting

Pengambilan Gambar
5 10.00 – 12.00
Pantai Watu karung

6 12.00 – 12.30 Break

Perjalanan Menuju
7 12.30 – 13.00
Sungai Maron
Kamis, 16 Mei 2019 Pengambilan Gambar
8 13.00 – 14,30
Sungai Maron

Perjalanan Menuju
9 14.30 – 15.00
Goa Gong

Pengambilan Gambar
10 15.00 – 16.00
Goa Gong

11 16.00 – 16.35 Selesai Produksi

Cek Alat, Bersih –


12 16.35 – 17.00 bersih, Evaluasi
Shooting
3

SHOOTING SCHEDULE

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma

Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P

Hari/Tanggal : Jumat, 17 Mei 2019 Lokasi : Pantai Klayar

Tabel III.3

NO Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1 06.00 – 07.00 Crew Call & Set Alat

2 07.00 – 08.00 Persiapan Make Up


& Talent Call

3 08.00 – 10.00 Pengambilan Gambar

4 10.00 – 12.00 Pengambilan Gambar

5 12.00 – 13.00 Break

6 Jumat, 17 Mei 2019 12.00 – 15.00 Pengambilan Gambar

7 15.00 – 17.00 Pengambilan Gambar

8 17.00 Selesai Produksi

9 17.00 – 18.00 Cek Alat, Bersih –


bersih & Evaluasi

SHOOTING SCHEDULE

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P


3

Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Mei 2019 Lokasi : Alun-Alun Pacitan

Tabel III.3

NO Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1 06.00 – 07.00 Crew Call & Set Alat

2 07.00 – 08.00 Persiapan Make Up


& Talent Call

3 08.00 – 12.00 Pengambilan Gambar

4 12.00 – 13.00 Break


Sabtu, 18 Mei 2019
5 12.00 – 15.00 Pengambilan Gambar

6 15.00 – 17.00 Selesai Shooting

7 17.00 – 19.00 Perjalanan Pulang

Call Sheet

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P

Tabel III.4

NO NAMA Jobdesk Contact Person

1 Ferry Fajar Kusuma Produser 081295951025

2 Randi Herdian Sutradara 087781289091

3 Dinda Putri Ayu P Penulis Naskah 089506938985

4 Deswan Camera Person 085758657774

5 Monica Ayu P Lighting 082110706121

6 Ayu Lestari Tata Artistik 089613112661


3

7 Icha Nabilla Hakim Penata Suara 0895604924556

8 Konita Nabila Editor 089648709029

9 Ardiansyah Alfaridzi Host 081219985371

10 Rini Latiefah Co-Host 083819176827

Daily Production Report

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P

Hari/Tanggal : Rabu, 15 Mei 2019 Lokasi : Pantai Watukarung,


Sungai Maron

Tabel III.5

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Crew Call 06.00 06.20

Make Up Call 07.00 07.30

Costume Call 07.30 08.00

Perjalanan Ke Lokasi 08.00 08.00

Pengambilan Gambar 10.00 10.00

Break 12.00 12.00

Perjalanan Ke Lokasi 12.30 12.30

Pengambilan Gambar 13.00 13,05

Selesai Produksi 17.00 18.00

Daily Production Report

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma

Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian


3

Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P

Hari/Tanggal : Kamis, 16 Mei 2019 Lokasi : Pantai Watukarung,


Sungai maron, Goa
Gong

Tabel III.5

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Crew Call 06.00 06.20

Make Up Call 07.00 07.30

Costume Call 07.30 08.00

Perjalanan Ke Lokasi 08.00 08.00

Pengambilan Gambar 10.00 10.00

Break 12.00 12.00

Perjalanan Ke Lokasi 12.30 12.30

Pengambilan Gambar 13.00 13,05

Selesai Produksi 17.00 18.00


Daily Production Report

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma

Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P

Hari/Tanggal : Jumat, 17 Mei 2019 Lokasi : Pantai Klayar

Tabel III.5

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Crew Call 06.00 06.20

Make Up Call 07.00 07.30

Costume Call 07.30 08.00


3

Perjalanan Ke Lokasi 08.00 08.00

Pengambilan Gambar 10.00 10.00

Break 12.00 12.00

Perjalanan Ke Lokasi 12.30 12.30

Pengambilan Gambar 13.00 13,05

Selesai Produksi 17.00 18.00

Daily Production Report

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma

Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P

Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Mei 2019 Lokasi : Alun-Alun Pacitan

Tabel III.5

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Crew Call 06.00 06.20

Make Up Call 07.00 07.30

Costume Call 07.30 08.00

Perjalanan Ke Lokasi 08.00 08.00

Pengambilan Gambar 10.00 10.00

Break 12.00 12.00

Perjalanan Ke Lokasi 12.30 12.30

Pengambilan Gambar 13.00 13,05

Selesai Produksi 17.00 18.00


3

EQUIPMENT LIST (Check List Harian)

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Hari/Tanggal : Rabu, 15 Mei 2019 Script Writer : Dinda Putri Ayu P

Lokasi : Pantai Watukarung dan


Sungai Maron

Tabel III.6

Nama Alat Type Keterangan Jumlah Barang Milik

Sony Handycam NEX Sewa 2 BSM


VG-30

Lighting LED Video Light Sewa 2 BSM


(Viltrox VL D85T)

Wirelles Clip Senheiser EW G4 Sewa 2 BSM


On

Audio Zoom H4N Sewa 1 BSM

Headset - Milik Sendiri 1 Randi

Laptop Lenovo Ideapad 330 Milik Sendiri 1 Ferry


AMD A9

Kamera BTS Canon EOS 100D Milik Sendiri 1 Ayu

EQUIPMENT LIST (Check List Harian)

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma

Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Hari/Tanggal : Kamis, 16 Mei 2019 Lokasi : Pantai Watukarung,


Sungai Maron, Goa
Gong

Tabel III.6
3

Nama Alat Type Keterangan Jumlah Barang Milik

Sony Handycam NEX Sewa 2 BSM


VG-30

Lighting LED Video Light Sewa 2 BSM


(Viltrox VL D85T)

Wirelles Clip Senheiser EW G4 Sewa 2 BSM


On

Audio Zoom H4N Sewa 1 BSM

Headset - Milik Sendiri 1 Randi

Laptop Lenovo Ideapad 330 Milik Sendiri 1 Ferry


AMD A9

Kamera BTS Canon EOS 100D Milik Sendiri 1 Ayu

EQUIPMENT LIST (Check List Harian)

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Hari/Tanggal : Jumat, 17 Mei 2019 Lokasi : Pantai Klayar

Tabel III.6

Nama Alat Type Keterangan Jumlah Barang Milik

Sony Handycam NEX Sewa 2 BSM


VG-30

Lighting LED Video Light Sewa 2 BSM


(Viltrox VL D85T)

Wirelles Clip Senheiser EW G4 Sewa 2 BSM


On

Audio Zoom H4N Sewa 1 BSM

Headset - Milik Sendiri 1 Randi


3

Laptop Lenovo Ideapad 330 Milik Sendiri 1 Ferry


AMD A9

Kamera BTS Canon EOS 100D Milik Sendiri 1 Ayu

EQUIPMENT LIST (Check List Harian)

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian

Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Mei 2019 Lokasi : Alun-Alun Pacitan

Tabel III.6
Nama Alat Type Keterangan Jumlah Barang Milik

Sony Handycam NEX Sewa 2 BSM


VG-30

Lighting LED Video Light Sewa 2 BSM


(Viltrox VL D85T)

Wirelles Clip Senheiser EW G4 Sewa 2 BSM


On

Audio Zoom H4N Sewa 1 BSM

Headset - Milik Sendiri 1 Randi

Laptop Lenovo Ideapad 330 Milik Sendiri 1 Ferry


AMD A9

Kamera BTS Canon EOS 100D Milik Sendiri 1 Ayu


3

3.2 Proses Kerja Sutradara

Dalam sebuah program drama maupun nondrama, pengarah acara

merupakan pemimpin utama yang memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam

keputusan, pengarahan, dan juga penguasaan teknik untuk mendapatkan hasil yang

maksimal dan layak untuk ditonton. Seorang pengarah acara juga harus memahami

berbagai teknis yang ada dalam pembuatan film maupun program televisi seperti

teknik kamera, tata cahaya (lighting), dan juga dalam proses editing, karena itu

semua merupakan perpaduan yang menjadi tanggung jawab seorang pengarah acara.

Dalam suatu program televisi, seorang sutradara bisa disebut juga dengan Pengarah

Acara (program director) yang pada dasarnya harus bisa memimpin dengan bijak

jalannya produksi suatu program televisi dan mampu menjalin hubungan baik dengan

seluruh tim produksinya.

Menurut (Naratama, 2013a) “Sutradara Televisi adalah sebutan bagi

seseorang yang mempunyai profesi menyutradarai Program Acara Televisi baik

untuk Drama maupun Nondrama, dalam produksi single ataupun multi-camera.”

Seorang Pengarah Acara (program director) harus bisa menciptakan suatu

ide karya yang kemudian diterapkan menjadi suatu program, baik itu Drama maupun

Non drama, dengan menggunakan metode single maupun multi camera, karena

seorang pengarah acara harus menguasai semua teknis dalam pembuatan suatu

program karya.

Menurut (Lamintang, 2013) menyatakan bahwa:

Program Director atau Pengarah Acara yaitu seseorang yang bertugas


untuk mengintegrasikan unsur – unsur pendukung produksi dalam sebuah
produksi program acara televisi dan bertanggung jawab terhadap aspek
teknis maupun estetis serta mampu menterjemahkan sebuah
3

gagasan/naskah/rundown sebuah program acara kedalam pelaksanaan


produksi program siaran.

Seorang pengarah acara dituntut untuk dapat menyatukan berbagai unsur

– unsur pendukung produksi suatu program acara televisi untuk kemudian

ditayangkan, dan juga pengarah acara memegang tanggung jawab penuh terhadap

konsep yang berhubungan dengan teknis, serta mampu menterjemahkan konsep

kreatif seperti naskah dan juga susunan acara kedalam suatu produksi, yang

kemudian dikemas menjadi suatu program televisi.

Menurut {Formatting Citation} menyatakan bahwa “Pengarah Acara (PA)

adalah seorang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan

produksi satu mata acara siaran.”

Pengarah Acara adalah seorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab

yang cukup besar pada suatu program televisi, baik itu secara teknis seperti alat alat

pendukung yang dipakai pada saat produksi, dan seluruh tim crew harus mengikuti

perintah pengarah acara pada saat siaran berlangsung karena pengarah acara lah yang

mempunyai visi dan juga gambaran pada suatu program televise.

Seorang pengarah acara juga bertanggung jawab pada hasil akhir sebuah

karya, karena hasil akhir sebuah karya tersebut merupakan penggabungan dari tiga

fase pengerjaan, yaitu Pra-Produksi (Pre-production), Produksi (Production) dan

Pasca Produksi (Post Production). Peran pengarah acara dalam tiga fase yang

kompleks tersebut sangatlah besar, karena semua fase tersebut harus berada dibawah

pengawasan seorang pengarah acara sehingga hasil karya akan tetap sesuai dengan

bayangan sang pengarah acara. Di tiga fase tersebut, pengarah acara dituntut untuk

memberikan ide dan gagasan agar proses pembuatan suatu karya akan berjalan

dengan
4

baik, dan juga harus mempunyai beberapa ide cadangan sehingga pada saat rencana

awal tidak bisa dilaksanakan, ide yang lain dapat dilakukan pada saat proses

pembuatan suatu karya.

3.2.1 Pra Produksi

Dalam pembuatan program televisi nondrama “GO EXPLORE”

menuntut kerjasama dari tiga jobdesk utama yang menjadi penentu dalam pembuatan

konsep karya nondrama televisi ini, yaitu Produser, Sutradara, dan Penulis Naskah

atau yang biasa disebut Triangle System yaitu tiga juru kunci utama dalam suatu

pembuatan program televisi, baik itu drama maupun non drama.

Menurut (Kusumawati dkk, 2014) menyimpulkan bahwa, “Segala

persiapan serta tindak-tanduk anggota tim produksi sebelum hari pertama eksekusi

produksi di lapangan atau studio masih merupakan rangkaian fase pra produksi”.

Dalam artian, segala persiapan serta tindakan anggota tim produksi

sebelum hari pertama produksi, baik di lapangan atapupun studio masih menjadi

bagian dari fase pra produksi. Seorang sutradara harus mempunyai hubungan yang

baik dengan Produser dan juga Penulis Naskah, karena tiga orang ini merupakan

jobdesk yang menjadi kunci utama dalam setiap pengambilan keputusan, mulai dari

ide kreatif cerita, penentuan calon pemain utama hingga ke model pendukung,

hunting location, dan sampai ke perencanaan jadwal shooting.

Pada tahap pra produksi, Pengarah Acara banyak berdiskusi dengan

Penulis Naskah dan Produser untuk menghasilkan ide dan konsep yang benar benar

menarik dan layak untuk ditonton. Seorang sutradara juga dituntut untuk memiliki 2

peran, yaitu pembuat dan juga penikmat. Dimana pembuat yaitu sutradara harus tahu
4

teknik pembuatan dari suatu karya dan penikmat yang berarti sutradara dapat

memposisikan dirinya sebagai penikmat/penonton. Sutradara harus tahu mana yang

disukai penonton dan mana yang tidak disukai penonton, karena hal ini lah yang

menentukan faktor sukses atau tidaknya sebuah karya yang diterima oleh penonton.

Setelah berdiskusi dengan Produser dan juga Penulis Naskah, sutradara

menjelaskan kepada seluruh tim hasil dan keputusan yang telah diambil dan

selanjutnya yang akan diterapkan pada saat proses produksi. Semua factor

keberhasilan langkah yang telah diambil, bergantung kepada team work dari setiap

jobdesk masing masing yang menjalankan proses produksi. Maka untuk menghindari

kegagalan ide dan langkah tersebut, sutradara bertugas untuk memberikan arahan

kepada setiap jobdesk agar tidak ada kesalahan informasi atau miscommunication

antar semua jobdesk dalam proses produksi serta memberikan arahan kepada talent

agar proses produksi berjalan lancar.

Setelah itu, penulis berdiskusi dengan Camera Person untuk

membicarakan shot size yang akan digunakan pada saat produksi, yang dituangkan

dalam catatan kecil seorang Pengarah Acara yang disebut dengan Director

Treatment, yang digunakan untuk menjadi patokan seorang pengarah acara untuk

menerapkan konsep kreatif nya kedalam karya audio visual. Setelah semuanya

terbentuk, penulis melakukan pemilihan talent/host bersama Produser dan juga

Penulis Naskah, untuk menemukan pengisi acara yang cocok dan juga mempunyai

chemistry antar pengisi acara. Setelah pemilihan talent/host, penulis berdiskusi

dengan produser dan juga penulis naskah untuk menentukan pengisi acara program

televisi ini berdasarkan penguasaan materi, cara pembawaan, dan juga pengalaman

para kandidat pengisi acara. Setelah pengisi acara ditentukan, penulis melakukan

reading dengan talent/host


4

supaya host tersebut dapat menguasai materi yang akan dibawakan pada saat proses

produksi.

3.2.2 Produksi

Pada proses produksi ini, penulis sangat bekerja keras untuk

memproduksi suatu karya. Karena ditahap ini lah, seorang pengarah acara dituntut

untuk bermain imajinasi untuk menghasilkan hasil karya yang menarik untuk

kemudian diperlihatkan kepada penikmat.

,Menurut {Formatting Citation} menyimpulkan bahwa, “Produksi adalah

upaya mengubah naskah menjadi bentuk Audio Visual (AV)”

Peran Sutradara dalam proses produksi sangatlah penting karena sutradara

adalah pemimpin utama jalannya produksi. Seorang sutradara dituntut untuk bijak

agar tercipta suasana produksi yang baik supaya produksi berjalan dengan lancar dan

mendapatkan hasil yang baik. Pengarah acara juga harus bisa membuat hubungan

antar team crew tetap baik, agar menciptakan team work yang solid. Seorang

pengarah acara juga harus menguasai teknik pengambilan gambar pada saat proses

produksi, agar sesuai dengan apa yang digambarka dan menjadi tontonan yang layak

untuk masyarakat. Teknik pengambilan gambar inilah yang dituangkan kedalam

catatan seorang sutradara yaitu Director Treatment, tetapi tidak menutup

kemungkinan untuk sutradara mengganti atau merevisi pengambilan gambar sesuai

dengan kebutuhan.

Pada saat sebelum pengambilan gambar, pengarah acara memberi arahan

kepada talent supaya mendapat gambaran sesuai visi sang pengarah acara pada saat

pengambilan gambar berlangsung. Dan pada saat pengarah acara melontarkan kata

Action! , pengarah acara mulai fokus pada hasil talent dan hasil gambar di kamera
4

dua, karena penulis juga bertanggung jawab pada kamera dua. Kemudian, penulis

melakukan review disetiap akhir pengambilan gambar untuk memastikan apakah

hasil nya sesuai dengan gambaran sang pengarah acara. Dan tidak lupa, penulis juga

dibantu oleh Penulis Naskah untuk mengarahkan talent sebelum pengambilan

gambar dimulai, karena penulis naskah juga mempunyai gambaran dan selera yang

sama mengenai program karya ini.

Pada saat di rubrik Go-Drenaline dan Go-Culture, penulis bekerja sama

dengan penata cahaya agar komposisi cahaya yang dihasilkan sesuai dengan yang

dibutuhkan dan tidak terlalu berlebihan. Penulis juga berdiskusi kembali dengan

Penata Artistik untuk mengatur properti apa yang seharusnya berada didalam frame

agar terlihat lebih menarik untuk dilihat, seperti yang sudah ada di catatan penata

artistik,. Dan tidak lupa, penulis juga bekerja sama dengan Penata Gambar dan

Penata Suara untuk menyelaraskan hasil dari pengambilan gambar, karena suara

yang dihasilkan oleh talent berhubungan dengan pengambilan gambar, jika suara

yang dihasilkan tidak sesuai atau ada gangguan, maka pengambilan gambar harus

diulang, begitu juga sebaliknya. Maka dari itu, pengarah acara harus sangat teliti

dalam melihat kembali hasil pengambilan gambar dan juga suara.

Penulis selaku pengarah acara melakukan kerja sama dengan semua tim

crew terutama Camera Person, Penata Suara, dan juga Penulis Naskah selama

produksi berlangsung. Karena biar bagaimanapun, pengarah acara tidak bekerja

sendirian pada saat proses produksi berlangsung. Dan untuk menghindari kendala

yang tidak diinginkan, penulis melakukan pencadangan gambar (back up) hasil

pengambilan gambar disetiap akhir proses pengambilan gambar bersama dengan

penyunting gambar.
4

Dan tidak lupa, pada saat proses pengambilan gambar selesai, penulis

selaku pemimpin produksi memberikan sedikit evaluasi untuk peng.ambilan gambar

dihari berikutnya agar hasilnya bisa lebih baik dari hari sebelumnya

3.2.3 Pasca Produksi

Pasca produksi ini adalah tahap akhir atau tahap kerja kreatif untuk

mewujudkan hasil karya ini sesuai dengan visi seorang pengarah acara, dengan cara

melakukan penyuntingan gambar dan penyelarasan suara (mixing) untuk

menciptakan unsur audio visual yang menarik dalam karya ini.

Menurut (Latief & Utud, 2017) menyimpulkan bahwa, “Pascaproduksi

(postproduction) adalah tahapan akhir dari proses produksi program sebelum on air.”

Dalam tahap ini pasca produksi ini, penulis selaku pengarah acara bertugas

untuk membantu penyunting gambar dan penata suara dalam proses penyuntingan

gambar dan suara (mixing) agar berjalan dengan lancar. Dan juga, berdiksui dengan

penyunting gambar untuk menentukan pemakaian ilustrasi musik, penentuan font

yang akan dipakai, transisi, dan juga menerapkan konsep Cutting on Beat yaitu

pergantian gambar sesuai irama musik agar terkesan lebih menarik dan juga

bervariasi.

Penulis bekerja sama dengan penyunting gambar selama kurang lebih tiga

bulan, untuk memastikan hasil karya yang diinginkan sesuai dengan visi sang

penulis, dan juga layak untuk dinikmati oleh masyarakat, karena penulis ingin

mempersembahkan suatu karya yang berguna dan juga menghibur untuk para

penikmat program televisi, khususnya program Magazine. Hasil akhir dari karya

tidak luput dari campur tangan produser, karena produser juga mempunyai peran

penting dalam hasil setiap keputusan hasil akhir karya ini.


4

Tiga bulan bukanlah waktu yang singkat dalam menyelesaikan karya ini,

maka dari itu penulis dan juga penyunting gambar sangat memanfaatkan waktu

setiap hari nya untuk melakukan perbaikan disetiap pemotongan gambar. Agar

terkesan lebih menarik dan juga berwarna, penulis tidak lupa untuk menentukan

ilustrasi musik/backsound yang dipakai dalam program ini, dengan dibantu oleh

penata suara, penulis memilih beberapa ilustrasi musik yang pas dan sesuai dengan

tema disetiap segment nya.

Dan penulis tidak lupa untuk mengajak semua tim crew untuk melihat

bersama-sama hasil karya ini, karena memberi kesempatan untuk seluruh tim untuk

memberi masukan apakah ada kekurangan disetiap potongan demi potongan gambar.

Dan penulis sangat menerima saran dari seluruh tim produksi program ini, yang

kemudian bisa di diskusikan kembali dengan penyunting gambar hingga hasil akhir

karya ini benar benar layak untuk dinikmati.

Pada tahap akhir (finishing) penyuntingan gambar, penulis dan seluruh tim

produksi sangat bangga dengan hasil karya yang telah kami buat karena karya ini lah

hasil jerih payah para tim produksi ini. Setelah hasil karya masuk tahap akhir, penulis

masih melihat-lihat kembali dan memastikan apakah masih ada yang kurang dalam

hasil tersebut, karena penulis ingin mempersembahkan suatu karya yang menarik,

menghibur dan memberikan edukasi disaat yang bersamaan, yang dimana semua

menjadi satu elemen dalam suatu program televisi non drama Magazine yang

berjudul “GO EXPLORE”


4

3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab Sutradara

Penulis selaku pengarah acara memiliki peran dan tanggung jawab dalam

menjalankan tugasnya dari mulai praproduksi, produksi, hingga pasca produksi.

Mulai dari pembedahan naskah, sampai ke proses penyuntingan gambar agar hasil

karya yang dihasilkan tetap sesuai dengan visi penulis.

Menurut (Naratama, 2013a) fungsi pokok seorang pengarah acara bisa

dibagi menjadi empat, yaitu:

1. Sutradara sebagai pemimpin

Menurut (Naratama, 2013a) menyimpulkan bahwa, “Jiwa

kepemimpinan adalah modal utama seorang sutradara.”

Menurut penulis, seorang sutradara memiliki tanggung jawab penuh

dalam proses pembuatan suatu karya, khususnya pada saat proses produksi. Semua

team crew harus mengikuti perintah dari seorang pengarah acara karena pengarah

acara ibarat pemimpin atau komandan. Karena pengarah acara lah penanggung jawab

dari hasil akhir suatu karya.

2. Sutradara sebagai seniman

Menurut (Naratama, 2013a) menyimpulkan bahwa:


Sebagai kreator yang bertanggung jawab terhadap karya akhir tayangan
visual, seorang sutradara dituntut untuk menjadi seorang seniman yang
mempunyai cita rasa tinggi tentang suatu nilai kesenian dan kebudayaan.
Kecintaan akan suatu budaya adalah factor yang akan menyentuh sendi-
sendi imajinasi seni visual, baik dalam bentuk dramatic maupun
nondramatik.

Menurut penulis, mempunyai cita rasa kesenian bagi seorang pengarah

acara akan sangat membantu imajinasinya pada saat pengemasan ide dan gambar

yang akan menjadi tontonan yang layak untuk masyarakat, dan mempunyai nilai.
4

3. Sutradara sebagai Pengamat Program dan Pemasaran Televisi

Menurut (Naratama, 2013a) menyatakan bahwa, “Sutradara harus

berperan

menjadi seorang pengamat pemasaran televisi yang justru harus membatasi diri.

Sutradara tidak hanya dituntut untuk berkreasi, tetapi juga dituntut untuk menjadi

pengamat yang mengerti kondisi dan kebutuhan stasiun televisi, sponsor, dan

penonton.” Selain dituntut untuk berkreasi untuk karya nya, tetapi pengarah acara

juga harus membicarakan dampak karya visual nya terhadap penonton dan juga harus

mempunyai sense of marketing agar penjelmaan idealism visual dalam diri seorang

pengarah acara dapat bersentuhan dengan kondisi pemasaran yang akan mendanai

produksi nya.

4. Sutradara sebagai Penasihat Teknik

Menurut (Naratama, 2013a) menyimpulkan bahwa:


Penentu akhir ada di tangan sutradara. Dengan berbekal pengalaman dan
pengetahuan teknik di lapangan, sutradara harus memutuskan lensa apa
yang tepat untuk gelaran produksi ini. Seorang sutradara pun harus
menyerasikan dengan kebutuhan gambar, lokasi syuting, bentuk set
artistik, dan penempatan posisi kamera. Semuanya harus masuk dalam
analisis kreatif sang sutradara sebelum mengambil keputusan.

Menurut penulis, seorang pengarah acara harus mempuyai wawasan yang

cukup luas mengenai teknis yang akan dipakai pada saat produksi berlangsung,

karena pada saat pelaksanaan produksi terdapat persoalan – persoalan teknis yang

berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Bila satu permasalahan teknis muncul,

otomatis akan mengganggu jalannya produksi, bahkan dapat menunda pelaksanaan

produksi hingga semuanya siap secara teknis.


4

3.2.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Dalam karya nondrama “GO EXPLORE” ini, gambaran besar yang

akan ditampilkan adalah kerealistisan dan keseruan sang host dari program ini

agar penonton merasakan sensasi yang ada didalam program ini. Pemilihan lokasi

didalam program ini dibuat semenarik dan serealistis mungkin dan tidak dilebih

lebihkan.

Konsep kreatif awal dari program nondrama ini adalah menampilkan shot

yang terlihat sederhana tapi nyata dalam teknik pengambilan gambar agar mata

penonton dimanjakan dengan shot yang santai tetapi bisa merasakan dimensi dari

program ini. Konsep pencahayaan dalam program ini bersifat natural karena

program ini memakan banyak tempat yang bersifat outdoor. Penulis mengambil

beberapa referensi program televisi untuk dijadikan inspirasi, pengambilan

gambar GO EXPLORE terinspirasi dari acara program Weekend List yang di

produksi NET TV, dimana pembawaan sang host yang sangat santai tetapi bisa

mengajak penonton untuk ikut merasakan dan dari segi editing, dan program My

Trip My Adventure dan Celebrity On Vacation yang di produksi oleh Trans TV,

karena program tersebut memiliki pengambilan gambar yang unik, bagus dan

kreatif.

Dan juga, agar informasi yang disampaikan lebih bervarian dapat dicerna

oleh penikmat, penulis menerapkan tiga rubrik didalam program non drama ini.

Rubrik pertama yang bernama Go-Spot yaitu berisi tentang informasi seputar

objek wisata pilihan dari program ini yang layak untuk dikunjungi. Dan rubrik

kedua yang bernama Go-Drenaline dimana penonton diajak untuk merasakan

adrenaline untuk memasuki objek wisata yang tidak biasa yang bias memacu

adrenaline penontom.
4

Dan yang terakhir, Go-Culture yang mengajak para penikmat untuk mengetahui

kultur dan juga budaya dari daerah yang dikunjungi.

a. Konsep Produksi

Pada saat proses pembuatan karya ini, penulis bekerja sama dengan

seluruh team agar mendapatkan hasil yang baik dan menarik. Sebelum

pengambilan gambar dimulai, penulis melakukan reading agar pembawaan yang

dilakukan oleh host didepan kamera terlihat natural.

b. Konsep Teknis

Secara teknis, pembuatan karya nondrama “GO EXPLORE” ini,

penulis beserta seluruh tim sepakat menggunakan kamera jenis SONY NEX-

VG30 yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pengambilan gambar. Dan utuk

menyempurnakaan pencahayaan dan warna pada karya ini, penulis dan tim

sepakat untuk menggunakan LED Lighting untuk menerangi bagian yang masih

sedikit gelap agar sesuai kebutuhan. Dan untuk audio, penulis menggunakan clip

on sennheiser dan zoom h4n untuk merekam apa yang diucapkan oleh host dan

atmosfir sekitar lokasi agar suara yang dihasilkan lebih jernih, serta penambahan

lagu lagu yang mendukung dan sesuai dengan tema karya ini, agar terkesan hidup

dan menarik untuk ditonton.

3.2.6 Kendala Produksi dan Solusinya

1. Kerusakan drone yang membuat beberapa shot tidak bisa diambil. Solusi

yang dilakukan sutradara adalah mengganti shot yang tidak bisa diambil

dengan shot yang lain dengan peralatan yang ada.

2. Adanya retake dihari kedua yang menyebabkan talent harus mengulang

kembali adegan. Solusi yang dilakukan sutradara untuk menjaga mood talent
5

agar tetap bagus pada saat pengambilan gambar ulang yaitu menyemangati

talent.

3. Masih tutupnya objek wisata seruling samudera karena ombak pasang pada

saat ingin mengambil gambar. Solusi yang dilakukan oleh sutradara yaitu

mengharuskan menunggu air pasang surut sambil berkoordinasi dengan

pemandu.
5

3.2.7 Lembar Kerja Sutradara

3.2.7.1 Konsep Penyutradaraan

3.2.7.2 Director Treatment

3.2.7.3 Script Breakdown Sheet

3.2.7.4 Casting List


5

3.2.7 Lembar Kerja Sutradara

Tahap awal yang dilakukan oleh penulis untuk memulai tugasnya yaitu

berdiskusi mengenai ide dan konsep yang menarik bersama produser dan penulis

naskah. Dan juga, penulis menentukan rubrik yang akan digunakan untuk program

non drama ini. Setelah berdiskusi dengan produser dan juga penulis naskah, penulis

menyampaikan kembali kepada seluruh tim apa yang sudah diputuskan yang

selanjutnya akan diterapkan pada saat proses produksi. Kemudian, penulis berdiskusi

dengan camera person untuk membicarakan shot size apa saja yang akan digunakan

pada saat proses produksi guna membantu penulis untuk menyusun Director

Treatment yang berguna untuk membantu penulis pada saat proses produksi

berlangsung.

Kemudian, pada saat proses produksi berlangsung, penulis memimpin

jalannya produksi dengan menerapkan apa yang sudah tercatat di Director Treatment

kedalam bentuk audio visual, bekerja sama dengan camera person dan penata suara

untuk menghasilkan hasil pengambilan gambar yang sesuai dengan gambaran

penulis, baik dari segi pengambilan gambar maupun audio. Dan juga, mem-brief

talent sebelum proses pengambilan gambar dimulai.

Pada tahap terakhir tugas seorang sutradara adalah pasca produksi,

yaitu membantu proses editing untuk mewujudkan hasil karya yang sesuai dengan

gambaran seorang sutradara. Dengan dibantu oleh penata suara, sutradara juga

membantu proses mixing agar komposisi gambar dan suara bisa sesuai dengan apa

yang diinginkan oleh sutradara.


5

3.2.7.1 Konsep Penyutradaraan

Menurut pemahaman tentang konsep penyutradaraan dalam (Naratama,

2013a) adalah sebagai berikut:

1. Variation on Objects

Penulis sebagai sutradara membuat konsep pengambilan gambar acara

nondrama ini sekreatif mungkin agar kesan gambar yang dihasilkan lebih menarik

dengan mengambil gambar yang lebih beriasi dalam satu object.

2. Rubrikasi

Pada program nondrama “GO EXPLORE” ini, penulis selaku sutradara

mengininkan tema yang berbeda setiap minggu nya dan juga rubrik yang berbeda

disetiap segmen nya, agar penonton merasa tidak bosan dan mudah memahami

informasi yang didapatkan. Pada episode kali ini, penulis dan tim menampilkan

beberapa tempat wisata disetiap rubriknya dan kebudayaan khas Pacitan yang belum

diketahui oleh khalayak banyak.

3. Backsound

Penulis sebagai sutradara menerapkan konsep Backsound atau lagu – lagu

yang mengiringi sepanjang program non drama ini berjalan. Sifat dari backsound

yang diinginkan oleh sutradara yaitu yang memiliki tempo beat yang sesuai dengan

isi dari program ini agar penonton yang menikmati acara ini tidak bosan dan

mempunyai warna tersendiri.

4. Cutting on Beat

Penulis menerapkan teknik Cutting on Beat pada saat pascaproduksi karena

bertujuan untuk menghindari kesan membosankan dalam pergantian gambar. Yaitu


5

dengan cara pemotongan gambar sesuai tempo dari irama musik/backsound yang

dipakai di dalam program ini.

3.2.7.2 Director Treatment

DIRECTOR TREATMENT

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA

INFORMATIKA

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma

Project Title : GO EXPLORE Director : Randi Herdian

Durasi : 26 menit Penulis : Dinda Putri Ayu P

Tabel III.7

VISUAL

NO SHOT SHOT DIRECTION AUDIO REMARK

SIZE
MOVE ANGLE

OPENING
5

1 1 LONG PAN EYE TERLIHAT (VO) STOCK

SHOT RIGHT LEVE GAPURA ARDI: KALI SHOT (VO


INI KITA
L SELAMAT BAKALAN HOST)
MENGUNJU
DATANG
NGIN KOTA
PACITAN
NIH
GOWERS//

2 1 LONG STILL EYE SUASANA RINI: KATA STOCK


ORANG/
SHOT LEVE KOTA PACITAN SHOT (VO
ITU KOTA
L PACITAN HOST)
YANG
INDAH//

3 1 MEDIU PAN EYE TULISAN KIRA-KIRA STOCK


ADA APA
M RIGHT LEVE ALUN ALUN AJA YA DI/ SHOT (VO
DIKOTA
SHOT L KOTA HOST)
PACITAN
PACITAN INI?//

4 2 LONG PAN EYE TERLIHAT ARDI: OPENING


MAKANYA
SHOT LEFT LEVE ARDI DAN RIN/ TO
DARIPADA
L RINI BUMPER
PENASARA
BERJALAN N/ IN
MENDING
DIDEPAN KITA CARI
TAU SAMA
PACITAN – SAMA
AJA DI
0KM
EPISODE
GO
EXPLORE/
KALI INI//
5

5 2 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: OPENING


HALO
M LEVE MASUK GOWERS/ PROGRA
KETEMU
SHOT L FRAME M
LAGI NIH
SAMBIL SAMA GUE (PERKEN
ARDI DAN
BERJALAN PARTNER ALAN
GUE
KE HOST)
RINI: GUE
KAMERA RINI//
ARDI: DI
GO
EXPLORE?

RINI/ARDI:
LETS
GOOO

6 3 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: KITA OPENING


BERDUA
M LEVE DIDEPAN BAKALAN PROGRA
NGAJAK
CLOSE L LANDMARK M
KALIAN
UP ALUN ALUN SEMUA (MEMBA
UNTUK
HAVE FUN HAS
BARENG
KITA/ TEMA
SELAMA 30
HARI INI)
MENIT
KEDEPAN
YA RIN
YA?//

RINI:
YAAPP/
BENER
BANGET
NIH DI/
NAH KALI
INI/
5

7 2 LONG STILL EYE HOST KITA OPENING


BAKALAN
SHOT LEVE DIDEPAN NGUNJUNG PROGRA
IN KOTA
L LANDMARK M
YANG DI
ALUN ALUN KENAL (MEMBA
SEBAGAI
SURGANY HAS
A PULAU
JAWA// TEMA
ARDI:
HARI INI)
SELAIN ITU
YA RIN/
KOTA INI
JUGA
DISEBUT

8 3 MEDIU STILL EYE HOST KOTA OPENING


SERIBU
M LEVE DIDEPAN SATU GOA PROGRA

SHOT L LANDMARK RINI: HAH M


SERIBU
ALUN ALUN (MEMBA
SATU
GOA?/ APA HAS
SETIAP
JALANNYA TEMA
DI PENUHI
SAMA HARI INI)
GOA-GOA
GITU DI?//

ARDI: YA
GA GITU
JUGA RIN//
NAH
MAKANYA
BUAT
GOWERS
YANG
PADA
PENASARA
N JUGA
KAYA RINI/
5

GUA
SENDIRI
JUGA
PENASARA
N
(TERTAWA
) MENDING
IKUTIN AJA
PERJALAN
AN KITA
KALI INI/
DALAM
EPISODE

9 2 LONG STILL EYE HOST OUT ARDI/RINI: OPENING


‘DISCOVER
SHOT LEVE OF FRAME THE PROGRA
BEAUTIFU
L M
L PACITAN’
(MENJEL
RINI: SO?
(MENATAP ASKAN
ARDI)
EPISODE
ARDI: GO
EXPLORE? HARI INI)
ARDI/RINI:
LETS GOOO
(MENATAP
KAMERA)

RUBRIK 1

10 1 LONG STILL LOW PAPAN HAPPY OPENING


INSTRUME
SHOT ANGL RUTE NT RUBRIK

E PANTAI GO SPOT

WATUKARU

NG
5

11 1 LONG FOLLOW LOW TULISAN RINI: NAH/ OPENING


KALI INI
SHOT ANGL SELAMAT KITA UDAH RUBRIK
SAMPAI
E DATANG DI GO SPOT

WATUKARU (VO

NG HOST)

12 1 EXTRE PAN EYE STOCKSHO DI SALAH OPENING


SATU
ME LEFT LEVE T PANTAI PANTAI RUBRIK
YANG
LONG L WATUKARU GO SPOT
TERKENAL
SHOT NG DENGAN (VO
OMBAKNY
A HOST)

13 1 EXTRE PAN BIRD STOCKSHO KATANYA OPENING


SIH/
ME RIGHT EYE T PANTAI PANTAI INI RUBRIK
MENJADI
LONG VIEW WATUKARU GO SPOT
SALAH
SHOT NG SATU (VO
TEMPAT
FAVORIT HOST)
UNTUK
BERSELAN
CAR NIH
GOWERS//

14 1 MEDIU STILL EYE HOST HAPPY OPENING


INSTRUME
M LEVE MENIKMATI NT HOST

SHOT L PEMANDAN RUBRIK

GAN GO-SPOT
6

15 2 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: OH OPENING


HAII
M LEVE MEMBUKA GOWERS!// HOST

LONG L RUBRIK GO RINI: HALO RUBRIK


GOWERS!
SHOT SPOT GO-SPOT
SAMPAI
LUPA
BUAT
NYAPA
KALIAN
SEMUA YA
DI/
KEASIKAN
SENDIRI
NIH KITA//

ARDI:
(TERTAWA
) BENER
BANGET/
MAAF
BANGET
NIH
GOWERS//

16 2 MEDIU STILL EYE HOST BAY DE OPENING


WEY KITA
M LEVE MEMBUKA LAGI ADA HOST
DIMANA
SHOT L RUBRIK GO RUBRIK
NIH RIN?
SPOT GO-SPOT
RINI: KITA
LAGI ADA
DI PANTAI
WATU
KARUNG
NIH DI

ARDI:
PANTAI
WATU
KARUNG/
BENER
6

BANGET
RIN.

17 1 MEDIU STILL EYE HOST RINI: TAPI OPENING


TUNGGU
M LEVE MEMBUKA DULU DI/ HOST
KAYANYA
SHOT L RUBRIK GO RUBRIK
BAKALAN
SPOT LEBIH GO-SPOT
SERU
KALAU
KITA
TURUN KE
BAWAH
DEH DI//
BIAR BISA
MENIKMAT
I PASIR
PUTIH

18 2 MEDIU STILL EYE HOST DAN JUGA OPENING


DEBURAN
M LEVE MEMBUKA OMBAKNY HOST
A//
LONG L RUBRIK GO RUBRIK
ARDI: HMM
SHOT SPOT LALU GO-SPOT
SEPERTINY
OUT OF A IDE
BAGUS/
FRAME YUK
TURUN//

19 1 EXTRE PAN BIRD STOCK RINI : WAH/ VO HOST


GAK
ME RIGHT EYE SHOT NYANGKA
YA DI
LONG VIEW PANTAI

SHOT WATUKARU

NG
6

20 1 MEDIU FOLLOW HIGH HOST PANTAI VO HOST


WATUKAR
M ANGL MENURUNI UNG INI
INDAH
SHOT E TANGGA
BANGET //
ARDI :
BENER
BANGET
RIN

21 1 MEDIU PAN EYE STOCKSHO DITAMBAH VO HOST


CUACANY
M LEFT / LEVE T POHON A YANG
INDAH
SHOT TILT L
BANGET
DOWN

22 2 LONG STILL EYE HOST RINI: HMM VO HOST


KAYAKNY
SHOT LEVE BERJALAN A GUE
MULAI
L DI
JATUH
JEMBATAN CINTA NIH
SAMA
KOTA
PACITAN//

23 1 LONG ARC LOW STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT ANGL SHOT NT SHOT

E POHON

KELAPA

24 2 LONG PAN LOW POHON HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT RIGHT ANGL KELAPA NT SHOT

E
6

25 3 LONG STILL FROG KAKI HOST HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT ANGL MENUJU NT SHOT

E PASIR

PANTAI

26 1 EXTRE STILL EYE HOST HAPPY STOCK


INSTRUME
ME LEVE BERLARIAN NT SHOT

LONG L DI PANTAI

SHOT

27 1 LONG PAN EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT RIGHT LEVE SHOT NT SHOT

L PANTAI

28 1 EXTRE STILL FROG STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
ME ANGL SHOT NT SHOT

LONG E OMBAK

SHOT

29 2 MEDIU STILL EYE HOST HAPPY STOCK


INSTRUME
M LEVE BERFOTO NT SHOT

LONG L

SHOT

30 2 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: OKE PENGEN


GOWERS /
M LEVE MENJELASK PANTAI ALAN
WATUKAR
L AN PANTAI SPOT
UNG INI
ADALAH
6

LONG WATUKARU SALAH PERTAM


SATU
SHOT NG PANTAI A DARI
FAVORIT
RUBRIK
UNTUK
LATIHAN GO SPOT
SURFING
GOWERS//
RINI:
BENER
BANGET
GOWERS/P
ANTAI
WATUKAR
UNG INI
DIKENAL
DENGAN
SURFING
NYA
SAMPAI KE
MANCANE
GARA//

31 2 LONG STILL EYE HOST ARDI: PENGEN


OHYA?/
SHOT LEVE MENJELASK SAMPAI ALAN
MANCANG
L AN PANTAI SPOT
ERA RIN?/
WARUNG TAPI PERTAM
KATANYA/
SAMBIL PANTAI INI A DARI
MASIH
MEMEGAN TERBILAN RUBRIK
G BARU
G KAMERA GO SPOT
RIN UNTUK
PARA
WISATAW
AN
DOMESTIK/
/
6

32 2 MEDIU STILL EYE HOST RINI: EITS/ PENGEN


JANGAN
M LEVE MENJELASK SALAH DI/ ALAN
MESKIPUN
SHOT L AN PANTAI SPOT
PANTAI INI
WATUKARU MASIH PERTAM
TERBILAN
NG SAMBIL G BARU// A DARI
DENGAN
MEMEGAN PANORAM RUBRIK
A OMBAK
G KAMERA GO SPOT
DAN
HAMPARA
N PASIR
PUTIHNYA/
PANTAI
WATU
KARUNG
INI
LANGSUNG
TERKENAL
HINGGA KE
MANCANE
GARA DI//

33 2 LONG STILL EYE HOST ARDI: GA PENGEN


HERAN SIH
SHOT LEVE MENJELASK YA RIN/ ALAN
KARNA
L AN PANTAI SPOT
MEMANG
WARUKAR PASIRNYA PERTAM
MASIH
UNG PUTIH A DARI
BANGET/
DAN YANG RUBRIK
PALING
GO SPOT
PENTING
OMBAKNY
A BESAR
BESAR
BANGET//
RINI: IYA
6

BENER
BANGET

34 1 MEDIU STILL EYE HOST RINI ARDI: PENGEN


SO?/ GO
M LEVE BERLARI EXPLORE/L ALAN
ETS GOOO!
SHOT L KE ARAH SPOT

PANTAI PERTAM

A DARI

RUBRIK

GO SPOT

35 1 EXTRE STILL EYE TERLIHAT (VO) VOICE

ME LEVE PANTAI RINI: NAH OVER


GOWERS
LONG L WARUKAR TAU GAK DAN
SIH KALAU
SHOT UNG DARI STOCK
OMBAK DI
JAUH PANTAI SHOT
WATU
KARUNG
INI/ DI
SEBUT-
SEBUT
SEBAGAI
SATU DARI
LIMA
OMBAK
TERBAIK
DI DUNIA//
KARNA
OMBAKNY
A YANG
BISA
MENCAPAI
HINGGA 4
METER
LOH//
6

36 1 CLOSE STILL FROG STOCKSHO HAPPY VOICE


INSTRUME
UP ANGL T HOST NT OVER

E MENGAMBI DAN

L RANTING STOCK

SHOT

37 1 LONG STILL EYE STOCKSHO ARDI: SOO VOICE


BUAT
SHOT LEVE T HOST GOWERS OVER
SEMUA
L MENULIS DAN
YANG
NAMA SUKA STOCK
BERSELAN
PROGRAM CAR/ SHOT
KALIAN
HARUS
BANGET
DATENG
KESINI
UNTUK
COBAIN
SENDIRI
OMBAKNY
A YA RIN
YA//

RINI:
HARUS
BANGET
DONG
PASTINYA//

38 2 MEDIU FOLLOW EYE HOST ARDI: GO CLOSING


EXPLORE
M LEVE BERLARI RUBRIK
RINI: LETS
LONG L KE PANTAI GOOOO GO SPOT

SHOT
6

TO

LONG

SHOT

39 1 LONG FOLLOW LOW POHON HAPPY RUBRIK


INSTRUME
SHOT ANGL KELAPA NT GO SPOT

E SUNGAI TEMPAT

MARON KEDUA

40 1 LONG STILL LOW PAPAN HAPPY RUBRIK


INSTRUME
SHOT ANGL RUTE NT GO-SPOT

E SUNGAI TEMPAT

MARON KEDUA

41 2 LONG FOLLOW LOW VIEW NAH RUBRIK


GOWERS!/
SHOT ANGL PEPOHONA SEKARANG GO-SPOT
KITA LAGI
E N SUNGAI TEMPAT
ADA DI
MARON PERJALAN KEDUA
AN
MENUJU/
SUNGAI
MARON//

42 2 LONG STILL EYE HOST BAY DE RUBRIK


WEY
SHOT LEVE MENURUNI UNTUK GO-SPOT
SAMPAI KE
L ANAK TEMPAT
SUNGAI
TANGGA MARON KEDUA
INI/
KALIAN
HARUS
MENEMPU
H JARAK
6

SEKITAR
EMPAT
PULUH
METER/
DARI KOTA
NIH
GOWERS//

43 1 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: RUBRIK


HALO
M TO LEVE BERADA GOWERS!/ GO-SPOT
SEKARANG
LONG L DIDEPAN TEMPAT
KITA UDAH
SHOT TULISAN ADA DI KEDUA
LOKASI
SUNGAI SELANJUT (PENGEN
NYA/
MARON DIMANA ALAN
RIN?//
TEMPAT)
RINI: DI
SUNGAI
MARON//

44 2 LONG PAN EYE STOCKSHO HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT LEFT LEVE T VIEW NT SHOT

L PEPOHONA

45 2 LONG PAN HIGH STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT RIGHT ANGL SHOT NT SHOT

E KAPAL
7

46 1 MEDIU STILL EYE HOST ARDI:LANG RUBRIK


SUNG AJA
M LEVE MENUNJUK NIH GO-SPOT
GOWERS/
SHOT L KAN TIKET TEMPAT
GUA SAMA
RINI UDAH KEDUA
DAPET
TIKET (PENGEN
UNTUK
SEWA ALAN
PERAHU
TEMPAT)
NYA//

RINI: LETS
GOO// GUA
UDAH GA
SABAR
MAU
MENIKMAT
I
KEINDAHA
N SUNGAI
MARON//

ARDI: LETS
GO LETS
GOO//

47 3 LONG STILL HIGHT HOST HAPPY RUBRIK


INSTRUME
SHOT ANGL TURUN NT GO-SPOT

E TANGGA TEMPAT

KEDUA

(PENGEN

ALAN

TEMPAT)
7

48 3 LONG FOLLOW EYE HOST HAPPY RUBRIK


INSTRUME
SHOT LEVE MENAIKKI NT GO-SPOT

L PERAHU TEMPAT

KEDUA

(PENGEN

ALAN

TEMPAT)

49 1 LONG STILL EYE STOCK (VO) RUBRIK

SHOT LEVE SHOT RINI: GO-SPOT


KALIAN
L SUNGAI TAU GAK TEMPAT
SIH
MARON KEDUA
GOWERS/
DARI SUNGAI (HOST
MARON INI
UJUNG MENDAPA MENJELA
T JULUKAN
KAPAL SUNGAI SKAN
AMAZONN
TEMPAT
YA/
INDONESIA NYA)
LOH//

50 1 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: RUBRIK

M LEVE MENIKMATI DAN GO-SPOT


UNTUK
SHOT L SUNGAI MENIKMAT TEMPAT
I
MARON KEDUA
KEINDAHA
N SUNGAI (HOST
MARON
INI/ MENJELA

SKAN
7

TEMPAT

NYA)

STOCK

SHOT

51 2 CLOSE STILL EYE TANGAN ARDI: RUBRIK


KALIAN
UP LEVE HOST BISA GO-SPOT
MENYEWA
L MENYENTU TEMPAT
PERAHU
H AIR YANG KEDUA
AKAN
MEMBAWA (HOST
KALIAN
MENJELA

SKAN

TEMPAT

NYA)

STOCK

SHOT

52 2 MEDIU STILL EYE HOST UNTUK STOCK


MENGELILI
M LEVE MENYENTU NGI SUGAI SHOT
MARON
SHOT L H AIR

53 1 LONG TILT EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT DOWN LEVE SHOT NT SHOT

L
7

54 1 MEDIU STILL EYE KEDUA RINI: BUAT RUBRIK


PARA
M LEVE HOST GOWERS GO-SPOT
YANG
CLOSE L BERBICARA TEMPAT
SUKA
UP MENIKMAT KEDUA
I
PEMANDA (HOST
NGAN/
DENGAN MENJELA
SUASANA
SKAN
YANG
SEJUK/ TEMPAT
DAN
MENENAN NYA)
GKAN/
SUNGAI
MARON INI
PAS
BANGET
NIH BUAT
MENJADI
SALAH
SATU
DESTINASI
LIBURAN
KALIAN
NANTI
GOWERS//

55 2 MEDIU STILL EYE KEDUA ARDI: TAPI RUBRIK


GUA
M LEVE HOST SARANIN GO-SPOT
KALAU
SHOT L BERBICARA TEMPAT
KALIAN
MAU KEDUA
BENER-
BENER (HOST
MAKSIMAL
MENIKMAT MENJELA
I
SKAN
KEINDAHA
N SUNGAI
7

MARON TEMPAT
INI/
KALIAN NYA)
HARUS
DATENG DI
SAAT
MUSIM
KEMARAU/
/ KARNA
AIRNYA
BAKALAN
BENER-
BENER
BERWARN
A JERNIH
KEBIRUAN/
/

56 1 MEDIU STILL EYE KEDUA RINI: RUBRIK


BETUL
M HOST BANGET GO-SPOT
TUH/
SHOT BERBICARA TEMPAT
KARNA
KALAU KEDUA
KALIAN
DATANG (HOST
SAAT
MUSIM MENJELA
HUJAN/
SKAN
AIRNYA
BAKALAN TEMPAT
BERWARN
A NYA)
KECOKLAT
AN/
AKIBAT
LUAPAN
AIRNYA//

ARDI: NAH
BAGIAN
TERDALA
M DI
7

SUNGAI
MARON INI
/ TEPAT
BANGET
BERADA
DISANA

57 1 LONG STILL EYE STOK SHOT HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT LEVE BAGIAN NT SHOT

L TERDALAM

SUNGAI

MARON

58 2 MEDIU STILL EYE HOST RINI: DAN RUBRIK


GOWERS/
M LEVE MENJELASK DISINI ADA GO-SPOT
SPOT FOTO
SHOT L AN TEMPAT
YANG
AYUNAN KECE KEDUA
BANGET/
SUNGAI YANG (HOST
INSTAGRA
MARON MABLE MENJELA
BANGET/
SKAN
ADA
AYUNAN TEMPAT
JUGA
DISEBELA NYA)
H SANA/
JADI KALO DAN
MAU FOTO
STOCK
FOTO BISA
BANGET SHOT

AYUNAN
7

59 1 LONG STILL TO EYE HOST ARDI: GO CLOSING


EXPLORE?
SHOT PAN LEVE BERBICARA TEMPAT
ARDI DAN
RIGHT L DAN RINI: LETS KEDUA
GOOOO
MENYEBUT RUBRIK

KAN NAMA GO-SPOT

ACARA KE DAN

KAMERA STOCK

SHOT

60 1 EXTRE TILT EYE TERLIHAT HAPPY RUBRIK


INSTRUME
ME DOWN LEVE PANTAI NT GO SPOT

LONG L KLAYAR TEMPAT

SHOT DARI JAUH KETIGA

(STOCK

SHOT)

61 1 LONG STILL EYE TERLIHAT HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT LEVE PINTU NT SHOT

L MASUK

PANTAI

KLAYAR
7

62 2 LONG STILL LOW PAPAN HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT ANGL RUTE NT SHOT

E PANTAI

KLAYAR

63 2 EXTRE STILL HIGH STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
ME ANGL SHOT NT SHOT

LONG E PANTAI

SHOT KLAYAR

64 1 MEDIU STILL TO EYE HOST ARDI: RUBRIK

M TO ZOOM LEVE BERADA SO GO SPOT


GOWERS/
EXTRE, OUT L DIDEPAN KALI INI TEMPAT
KITA UDAH
E LONG TULISAN KETIGA
ADA DI
SHOT KLAYAR ARDI&RINI (PENGEN
:
ALAN
PANTAI
TEMPAT)
KLAYAR

65 2 LONG TILT LOW STOCK VO RUBRIK

SHOT DOWN ANGL SHOT RINI: GO SPOT

E KALAU TEMPAT
KALIAN
INGIN KETIGA
MENIKMAT
I PANTAI (PENGEN
KLAYAR
ALAN

TEMPAT)
7

66 2 EXTRE PAN HIGH STOCK KALIAN


HARUS
ME LEFT ANGL SHOT MENYIAPK
AN UANG
LONG E
KURANG
SHOT LEBIH
SEBESAR
SERATUS
RIBU
RUPIAH//

67 2 LONG STILL EYE STOCK ARDI: RUBRIK

SHOT LEVE SHOT HOST TIKET GO SPOT


MASUK KE
L BERJALAN PANTAI TEMPAT
INI/
KETIGA
DIHARGAI
LIMA RIBU (PENGEN
RUPIAH
PERORANG ALAN
NYA
GOWERS// TEMPAT)

68 1 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: RUBRIK

M LEVE MENGOBRO NAH GO-SPOT


UNTUK
SHOT L L DAN MENIKMAT TEMPAT
I
BERBICARA KETIGA
KEINDAHA
KE N DARI (PENGEN
PANTAI
KAMERA KLAYAR ALAN
INI/
KALIAN TEMPAT)
BISA
BERKELILI
NG
DENGAN
MENYEWA
ATV//
7

69 1 LONG STILL EYE HOST RINI: YES RUBRIK


BENER
SHOT LEVE BERBICAR BANGET/ GO-SPOT
PASTI
L A KE TEMPAT
PENASARA
KAMERA N KAN KETIGA
GIMANA
SERUNYA (PENGEN
MENIKMAT
I PANTAI ALAN
KLAYAR
TEMPAT)
INI
DENGAN
MENAIKI
ATV?/ YUK
IKUTIN
KITA
TERUS//

ARDI: LETS
GO

70 2 CLOSE STILL EYE STOCK RINI: NAH/ STOCK


GA
UP LEVE SHOT ATV LENGKAP SHOT
RASANYA
L RUBRIK
KE PANTAI
KLAYAR/ GO-SPOT
KALAU
KALIAN GA TEMPAT
MENIKMAT
INYA KETIGA
MENGGUN
(ATV)
AKAN ATV/
YANG
MENJADI
CIRI KHAS
PANTAI
INI//
8

71 2 LONG FOLLOW EYE HOST HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT LEVE MENAIKKI NT SHOT

L ATV ARDI RINI:

LETS GOOO

72 MEDIU STILL EYE HOST RINI: YANG RUBRIK


SPESIAL
M LEVE MENAIKKI DARI GO-SPOT
PANTAI
SHOT L ATV TEMPAT
KLAYAR
KEMUDIAN INI KETIGA
ADALAH
OUT FRAME PANTAI INI (HOST
MEMILIKI
SERULING MENUJU
SAMUDER
SERULIN
A LOH
GOWERS// G
ARDI: SMUDER
SERULING
SAMUDER A) DAN
ANYA
PANTAI INI STOCK
SENDIRI/
SHOT
BERADA DI
SISI KIRI
PANTAI
GOWERS//

RINI: NAH
PASTI
GOWERS
DIRUMAH
PADA
PENASARA
N KAN
SEPERTI
APA
SERULING
SAMUDER
8

ANYA
ITU?//

ARDI:
SEKARANG
GUA SAMA
RINI MAU
MENUJU
SUNGAI
SAMUDER
A ITU NIH
GOWERS//

RINI: LETS
GO
GOWERS//

73 2 LONG FOLLOW EYE HOST HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT LEVE MENIKMATI NT SHOT

L ATV RUBRIK

GO-SPOT

TEMPAT

KETIGA

74 1 LONG PAN EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT RIGHT LEVE SHOT NT SHOT

L OMBAK RUBRIK

GO-SPOT

TEMPAT

KETIGA
8

75 1 LONG PAN EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT LEFT LEVE SHOT NT SHOT

L RUBRIK

GO-SPOT

TEMPAT

KETIGA

76 1 LONG STILL EYE HOST ARDI: SO RUBRIK


GOWERS/
SHOT LEVE MENURUNI KITA GO SPOT
HARUS
L ATV DAN TEMPAT
TURUN
MENUJU DARI ATV KETIGA
NIH/
SERULING KARNA (HOST
SERULING
SAMUDERA SAMUDER MENJELA
ANYA ITU
SKAN
BERADA
DIBALIK TEMPAT)
BATU
SPINGS

RINI:

UNTUK
MENIKMAT
I SERULING
SAMUDER
ANYA/
KITA
HARUS
MENAIKI
KARANG-
KARANG/
DAN
MELEWATI
BATU
8

SPHINX
NYA//

77 2 LONG STILL EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT LEVE SHOT NT SHOT

L RUBRIK

GO SPOT

TEMPAT

KETIGA

78 2 LONG STILL EYE HOST (VO) STOCK

SHOT LEVE MENAIKKI RINI: SHOT


GOWERS!/
L AREA KALIAN RUBRIK
TAU GAK
GO SPOT
SIH/
KENAPA TEMPAT
TEMPAT
INI BISA DI KETIGA
NAMAKAN
SERULING
SAMUDER
A?//

79 2 LONG PAN EYE STOCK ARDI: RUBRIK


DINAMAK
SHOT LEFY LEVE SHOT AN GO SPOT
SERULING
L KARANG TEMPAT
SAMUDER
SERULING A/ KARNA/ KETIGA
KARANG-
SAMUDERA KARANGN (HOST
YA INI
MENGELU MENJELA
ARKAN
SUARA
MENYERUP
8

AI SUARA SKAN
SERULING
NIH TEMPAT)
GOWERS!/

80 1 CLOSE STILL TO EYE STOCK RINI: STOCK


KETIKA
UP TILT UP LEVE SHOT OMBAK SHOT
DATANG/
L RUBRIK
DARI
CELAH- GO-SPOT
CELAH
KECIL TEMPAT
KARANG
INI/ KETIGA
MENYEMB
(VO
URKAN
AIR/ YANG HOST)
BISA
MENCAPAI
HINGGA
KETINGGA
L 10 METER
LOH/ WAH
TINGGI
JUGA YA//

81 1 LONG STILL LOW STOCK ARDI: STOCK


DINAMAK
SHOT ANGL SHOT BATU AN BATU SHOT
SPHINX/
E SPHINX RUBRIK
KARENA
BATU GO-SPOT
BESAR INI
MENYERUP TEMPAT
AI SPHINX
YANG ADA KETIGA
DI MESIR
(VO

HOST)
8

82 1 LONG STILL EYE HOST RINI: RUBRIK


GOWERS!/
SHOT LEVE BERADA DI JADI DISINI GO-SPOT
NIH/
L ATAS TEMPAT
LETAKNYA
CELAH SERULING KETIGA
SAMUDER
SERULING A ITU/ (HOST

SAMUDERA ARDI: MENJELA


NANTI
KALAU SKAN
ADA
TEMPAT)
OMBAK/
AKAN ADA
AIR YANG
MENYEMB
UR DARI
CELAH-
CELAH
KARANG
INI/ DAN
MENGHASI
LKAN
BUNYI
YANG
MENYERUP
AI SUARA
SERULING//

83 1 CLOSE STILL EYE HOST RINI: NAH/ RUBRIK


KALIAN
UP LEVE BERADA DI BISA GO-SPOT
DENGER
L ATAS TEMPAT
SUARA
CELAH SERULING KETIGA
NYA?// (AIR
SERULING MENYEMB (HOST
UR
SAMUDERA KEATAS) MENJELA
8

SKAN

TEMPAT)

84 2 LONG STILL EYE HOST ARDI: SERU RUBRIK


JUGA YA/
SHOT LEVE TERLIHAT NUNGGUIN GO-SPOT
ADA
L SENANG TEMPAT
OMBAK
DAN DULU KETIGA
BARU BISA
TERTAWA DENGER (HOST
SUARA
SERULING BERMAIN
NYA?
DI SPOT
(TERTAWA
) KETIGA)
RINI: TAPI
GA AKAN
KERASA
SIH DI
NUNGGUN
YA/ KARNA
OMBKANY
A GEDE-
GEDE
BANGET/
DAN ADA
TERUS GA
BERHENTI-
BERHENTI//
(TERTAWA
)

85 1 LONG STILL LOW HOST HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT ANGL MENIKMATI NT SHOT

E SERULING RUBRIK

SAMUDERA GO-SPOT
8

TEMPAT

KETIGA

86 2 LONG STILL EYE HOST RINI: RUBRIK


GIMANA
SHOT LEVE TERTAWA NIH GO-SPOT
GOWERS?
L DAN TEMPAT
KEREN
BERBICARA BANGET KETIGA
KAN KOTA
DEPAN KELAHIRA
N
KAMERA MANTAN
PRESIDEN
SBY KITA
INI?/

87 2 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: RUBRIK


BENER
M LEVE CLOSING BANGET/ GO-SPOT
NAH RIN
SHOT L RUBRIK TEMPAT
TADI KAN
GUA KETIGA
SEMPET
BILANG/ (HOST
KALAU
PACITAN MENUTU
ITU PUNYA
P RUBRIK
SEBUTAN
SERIBU GO SPOT
SATU
GOA// DI

RINI: SEGMEN
OHIYA/
NGOMONG T DUA
-
INI)
NGOMONG
SOAL ITU/
GUA
BELOM
LIAT NIH
8

GOANYA//
RINI:
TERUS
KITA
HARUS
DATENGIN
SERIBU
SATU
GOANYA?//

ARDI: YA
GAUSAH
SERIBU
SATU GOA
SIH/
POKONYA
KITA AKAN
DATENGIN
SALAH
SATU
GOANYA
NIH/ KITA
AKAN
MENGUNJU
NGI GOA
YANG
PALING
TERKENAL
DI
PACITAN//

RINI:
DIMANA
TUH?

ARDI:
PENASARA
N?/
GOWERS
JUGA
PENASARA
N?/ TERUS
SAKSIKAN
PERJALAN
8

AN KITA
KALI INI DI
GO
EXPLORE?//

88 1 LONG STILL EYE HOST ARDI & CLOSING


RINI:
SHOT LEVE CLOSING RUBRIK
LETS GO
L RUBRIK GO-SPOT

DAN TEMPAT

MELANJUT KETIGA

KAN

MENIKMATI

SERULING

SAMUDERA

RUBRIK 2

89 1 LONG PAN EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT RIGHT LEVE SHOT NT SHOT

L TULISAN RUBRIK

GOA GONG GO-

DRENALI

NE

90 1 LONG STILL EYE HOST RINI: EH RUBRIK


KITA
SHOT LEVE BERADA DI DIMANA GO-
NIH DI?//
L DEPAN DRENALI
ARDI: KITA
NE (HOST
UDAH
SAMPAI DI
9

TULISAN GOA MEMPER


GONG!/
GOA GONG GOA YANG KENALK
PALING
AN GOA
TERKENAL
DI KOTA GONG)
PACITAN/
LANGSUNG
AJA YUK
KITA
MASUK
GOWERS//

91 1 LONG STILL EYE HOST (VO) STOCK

SHOT LEVE BERJALAN RINI: SHOT


GOWERS/
L MENAIKKI KALIAN RUBRIK
PASTI
TANGGA GO-
PENASARA
N KAN DRENALI
DIMANA
LETAK NE
GOANYA?//

ARDI: NAH
UNTUK
SAMPAI KE
GOANYA/
KALIAN
HARUS
MENAIKI
ANAK
TANGGA/
YANG…
BISA
DIBILANG
LUMAYAN
BANYAK
NIH
JUMLAH
ANAK
9

TANGGAN
YA//

92 1 LONG FOLLOW EYE STOCK RINI: STOCK


UNTUNGN
SHOT LEVE SHOT HOST YA SHOT
PEMANDA
LL BERJALAN RUBRIK
NGAN
DIJEMBATA DISINI GO-
INDAAAH
N BANGET DRENALI
YA DI/ JADI
NAIK NE
TANGGAN
YA BISA
SAMBIL
MENIMATI
PEMANDA
NGAN
DISINI
NIH//

ARDI:
SETUJU
BANGET
RIN/

93 1 LONG STIL EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT LEVE SHOT HOST NT SHOT

L MENAIKKI RUBRIK

TANGGA GO-

DRENALI

NE

94 1 CLOSE FOLLOW EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
UP LEVE SHOT NT SHOT

L SENTER RUBRIK
9

GO-

DRENALI

NE

94 1 LONG STILL EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT LEVE SHOT NT SHOT

L PAPAN RUBRIK

TARIF GO-

DRENALI

NE

95 1 LONG STILL EYE HOST TIBA ARDI: OKE HOST


GOWERS/
SHOT LEVE DIDEPAN SEKARANG TIBA
KITA UDAH
L GOA GONG DIDEPAN
DI DEPAN
GOA GONG GOA
NYA NIH//

96 2 MEDIU STILL EYE HOST TIBA RINI: YAP HOST


DAN KITA
M LEVE DIDEPAN UDAH TIBA
PEGANG
SHOT L GOA GONG DIDEPAN
SENTER
NIH/ / GOA

97 1 LONG STILL EYE HOST TIBA ARDI: HOST


LANGSUNG
SHOT LEVE DIDEPAN AJA KITA TIBA
MASUK
L GOA GONG DIDEPAN
YUK?//
GOA
ARDI&RINI
: LETS GOO GONG
9

98 3 CLOSE STILL EYE STOCK VO: STOCK

UP LEVE SHOT GOA ARDI: SHOT


KOTA
L PACITAN RUBRIK
MEMILIKI
GO-
JULUKAN
KOTA DRENALI
SERIBU
SATU GOA/ NE (VO
DAN SATU
YANG HOST)
TERKENAL
DISINI
ADALAH
TEMPAT
WISATA
GOA
GONG//

99 3 LONG PADEST EYE HOST RINI: STOCK


MEMASUKI
SHOT AL UP LEVE BERJALAN GOA SHOT
GONG/
L DI GOA RUBRIK
KALIAN
AKAN DI GO-
SAMBUT
DENGAN DRENALI
FORMASI
STALAKMI NE (VO
T DAN
HOST)
STALAKTIT
YANG
SANGAT
INDAH//

100 3 CLOSE STILL EYE STOCK ARDI: STOCK


DIBANTU
UP LEVE SHOT GOA DENGAN SHOT
PENERANG
L RUBRIK
AN YANG
CUKUP/ GO-
KALIAN
BISA
9

MASUK DRENALI
LEBIH
DALAM/ NE (VO
DAN
HOST)
MENYUSU
RI LORONG
GOA
SEPANJAN
G DUA
RATUS
LIMA
PULUH
ENAM
METER INI
GOWERS/

101 3 LONG STILL & HIGH STOCK RINI: DI STOCK


UJUNG
SHOT PAN ANGL SHOT GOA LORONG/ SHOT
KALIAN
RIGHT E RUBRIK
BISA
MENEMUK GO-
AN
ALASAN DRENALI
KENAPA
GOA GONG NE (VO
INI/ DI
HOST)
SEBUT
SEBAGAI
GOA
TERINDAH
SE-ASIA
TENGGARA
!/

102 2 MEDIU STILL EYE HOST HAPPY STOCK


INSTRUME
M LEVE SEDANG NT SHOT

SHOT L MENIKMATI RUBRIK

GOA GO-
9

DRENALI

NE

103 2 LONG TILT LOW STOCK RINI: STOCK


STLAKTIT
SHOT DOWN ANGL SHOT GOA DAN SHOT
STALAKMI
E RUBRIK
T/ DENGAN
ANEKA GO-
BENTUK
DAN DRENALI
UKURAN/
MENGHIAS NE
I SELURUH
TEMPAT
RUANGAN
GOA INI KEDUA
DENGAN
SANGAAT (VO
INDAH//
HOST)

104 2 MEDIU STILL EYE STOCK ARDI: STOCK


BEBERAPA
M LEVE SHOT GOA DI SHOT
ANTARAN
SHOT L RUBRIK
YA
BAHKAN GO-
SAMPAI DI
BERI DRENALI
NAMA LOH
GOWERS// NE (VO

HOST)

105 2 LONG STILL EYE STOCK RINI: STOCK


KARNA
SHOT LEVE SHOT HOST KEINDAHA SHOT
N
L BERJALAN RUBRIK
STALAKTIT
DAN GO-
STALAKMI
9

T NYA INI DRENALI


LAH/ GOA
GONG NE (VO
MENJADI
HOST)
GOA YANG
PALING
TERKENAL
DI KOTA
PACITAN//

106 2 LONG PAN EYE STOCK ARDI: DAN STOCK


JUGA
SHOT LEFT LEVE SHOT GOA YANG SHOT
PALING
L RUBRIK
MENDAPA
T GO-
PERHATIA
N DAN DRENALI
PEMERINT
AH/ NE
MAKANYA
TEMPAT
GA HERAN
KALAU DI KEDUA
DALEMNY
A/ ADA (VO
BANYAK
BANGET HOST)
LAMPU
YANG
MEMBANT
U
MEMBUAT
GOA INI
JADI
MAKIN
INDAH
GOWERS//
9

107 1 LONG STILL EYE HOST ARDI: CLOSING


GIMANA
SHOT LEVE KELUAR GOWERS?/ RUBRIK
INDAH
L DARI GONG GO-
BANGET
KAN GOA DRENALI
NYA?//
NE
RINI:
LAMPU
WARNA-
WARNINY
A BENER-
BENER
NAMBAH
KESAN
INDAHNYA
BANGET
SIH DI/

108 2 MEDIU STILL EYE HOST PADAHAL CLOSING


YANG ADA
M LEVE BERADA DI RUBRIK
BAYANGA
SHOT L DIDEPAN GO-
N GUE/
PINTU GOA ITU DRENALI
SEMPIT
MASUK DAN NE
GELAP
GOA GITU//

ARDI: ITU
GA
BERLAKU
DI GOA INI
RIN/ BAY
DE WEY..
GUE
KAYANYA
MULAI
NGERASA
LAPER DEH
GOWERS//
9

109 1 LONG STILL EYE HOST RINI: NAH! RUBRIK


KALAU
SHOT LEVE BERADA DI TADI LO GO-
BILANG GA
L DEPAN GOA DRENALI
AFDOL KE
PACITAN NE
KALAU GA
DATENGIN
SALAH
SATU GOA
NYA?/
SEKARANG
GUA JUGA
MAU
BILANG/
KALAU GA
AFDOL KE
PACITAN
KALAU GA
NYOBAIN
NASI
TIWULNYA
NIH DI//

110 2 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: NASI CLOSING


TIWUL/
M LEVE BERADA APATUH RUBRIK
NASI
SHOT L DIDEPAN GO-
TIWUL?//
GOA DRENALI
RINI:
PENASARA NE
N KAN?
GOWERS
JUG
PENASARA
N?/
MAKANYA
IKUTIN
KITA
TERUS DI
GO
EXPLORE?
9

110 1 LONG STILL EYE HOST OUT RINI&ARDI CLOSING


: LETS
SHOT LEVE FRAME GOOO RUBRIK

L GO-

DRENALI

NE

RUBRIK 3

111 1 LONG TILT EYE HOST HAPPY OPENING


INSTRUME
SHOT DOWN LEVE BERADA NT RUBRIK

L DIDEPAN RINI: GO-


GOWERS!/
WARUNG CULTURE
KITA UDAH
MAKAN SAMPAI
NIH DI
DEPAN
WARUNG
BU
GANDOS!/
KATANYA
SIH NASI
TIWULNYA
BU
GANDOS
INI PALING
TERKENAL
DI
PACITAN!//

112 2 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: AYO OPENING


LANGSUNG
M LEVE BERADA MASUK SEGMEN
AJA DEH/
SHOT L DIDEPAN T EMPAT
GUA UDAH
WARUNG LAPER RUBRIK
BANGET
MAKAN NIH
10

DAN GO-

MASUK CULTURE

113 1 LONG STILL EYE CO HOST RINI: EH OPENING


DI/
SHOT LEVE MENYUSUL TUNGGUIN RUBRIK
DONGG/
L HOST GO-
GA SABAR
BANGET CULTURE
SIH//

114 2 LONG STILL EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
SHOT LEVE SHOT NT SHOT

L WARUNG RUBRIK

MAKAN GO-

CULTURE

115 2 MEDIU ARCHIN EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
M G LEVE SHOT NT SHOT

SHOT L HIASAN RUBRIK

RUMAH GO-

MAKAN CULTURE

116 2 MEDIU PADEST EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
M AL LEVE SHOT NT SHOT

SHOT DOWN L HIASAN RUBRIK

RUMAH GO-

MAKAN CULTURE
10

117 2 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: OKE RUBRIK


GOWERS/
M LEVE MULAI SEKARANG GO-
NASI
SHOT L MENYANTA CULTURE
TIWULNYA
P NASI UDAH TEMPAT
DATENG
TIWUL NIH/ GUA PERTAM
MAU
NYOBAIN A (HOST
DULU NASI
MENYAN
TIWULNYA
// TAP
(ARDI KULINER
MENYUAP
NASI KHAS
TIWUL KE
MULUTNY PACITAN
A)
)
ARDI:
HMM..
RASANYA
AGAK-
AGAK
GURIH
GITU YA
RIN//

RINI:
KAYAKNY
A YANG
GURIHNYA
ITU DARI
SINGKONG
NYA DEH
DI/ KARNA
INI NASI
SAMA
SINGKONG
YA//
10

118 2 CLOSE STILL HIGH STOCK (VO) STOCK

UP ANGL SHOT RINI: NAH SHOT


SEBAGAI
E MAKANAN PELENGKA RUBRIK
P/
GO-
BIASANYA
NASI CULTURE
TIWUL INI
DI
LENGKAPI
DENGAN
URAP/
SAMBAL
DAN JUGA
BEBERAPA
JENIS IKAN
LAUT NIH
GOWERS//

119 1 MEDIU STILL EYE HOST HAPPY STOCK


INSTRUME
M LEVE SEDANG NT SHOT

SHOT L MENIKMATI RUBRIK

MAKANAN GO-

CULTURE

TEMPAT

120 1 LONG STILL HIGH STOCK (VO) STOCK

SHOT ANGL SHOT ARDI: SHOT


SALAH
E MEMBAKA SATU HAL RUBRIK
YANG
R IKAN GO-
MEMBUAT
BANYAK CULTURE
ORANG
KEMBALI
KE LOKASI
10

INI
ADALAH

121 1 MEDIU STILL EYE STOCK KESEGARA RUBRIK


N DARI
M LEVE SHOT IKAN GO-
YANG DI
SHOT L TANGAN CULTURE
SAJIKAN//
HOST

SEDANG

MEMOTON

G IKAN

122 1 CLOSE STILL HIGH STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
UP ANGL SHOT NT SHOT

E TANGAN RUBRIK

HOST GO-

MENGADUK CULTURE

MAKANAN

123 1 EXTRE STILL EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
ME LEVE SHOT HOST NT SHOT

CLOSE L MENYENDO RUBRIK

UP K GO-

MAKANAN CULTURE

124 1 MEDIU STILL EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
M LEVE SHOT HOST NT SHOT

SHOT L RUBRIK
10

MENIKMATI GO-

MAKANAN CULTURE

125 2 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: RUBRIK


HADUUH
M LEVE SELESAI KENYANG GO-
JUGA YA
SHOT L MAKAN CULTURE
RIN/
MESKIPUN TEMPAT
KELIHATA
NNYA PERTAM
PORSINYA
SEDIKIT// A (HOST

RINI: SELESAI
KAYANYA
MAKAN)
SINGKONG
NYA BIKIN
JADI
KENYANG
DEH DI//

126 1 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: RUBRIK


BENER
M LEVE SELESAI JUGA SIH/ GO-
KARNA
SHOT L MAKAN CULTURE
KAN KITA
MAKAN TEMPAT
DUA
KARBOHID PERTAM
RAT
SEKALIGU A (HOST
S NIH/
SELESAI
UDAH
NASI/ MAKAN)
DITAMBAH
SINGKONG
JUGA//
10

127 2 MEDIU STILL EYE HOST RINI: RUBRIK


BENER
M LEVE MENUNJUK BANGET!// GO-
NGOMONG
SHOT L BAJU BATIK CULTURE
-
YANG NGOMONG TEMPAT
NIH
SEDANG GOWERS!/ PERTAM
KALAU
DIPAKAI KALIAN A (HOST
MERHATII
MEMBER
N DARI
TADI GUE I CLUE
LAGI PAKE
SYAL \UNTUK
BATIK
KHAS TEMPAT
PACITAN
BERIKUT
NIH!//
NYA)

128 2 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: RUBRIK


BARU
M LEVE MENGAJAK SADAR/ GO-
TADI KITA
SHOT L UNTUK KE CULTURE
UDAH
TEMPAT PADA TEMPAT
GANTI
BERIKUTNY BAJU DAN PERTAM
GUE BARU
A SADAR A (HOST
KALAU LU
MENUTU
PAKE SYAL
BATIK P
KHAS
PACITAN// TEMPAT

PERTAM

A)
10

129 2 MEDIU STILL EYE HOST RINI: NAH CLOSING


GOWERS/
M LEVE MENGAJAK PASTI RUBRIK
PENASARA
SHOT L UNTUK KE GO-
N KAN
TEMPAT KAYA CULTURE
GIMANASI
BERIKUTNY H TEMPAT
PEMBUATA
A NNYA/ PERTAM
ABIS INI
A (HOST
KITA
BAKAL MENUTU
NGUNJUNG
IN P
PEMBUATA
N BATIK TEMPAT
PACE//
PERTAM
(RINI DAN
A)
ARDI
KEMBALI
MENIKMAT
I
MAKANAN
MEREKA)

130 1 LONG ZOOM EYE SHOT ARDI: OPENING


SELAIN
SHOT OUT LEVE HALAMAN TERKENAL RUBRIK
DENGAN
L DEPAN GO-
PANTAINY
BATIK A YANG CULTURE
INDAH/
TULIS SAJI DAN JUGA TEMPAT
BANYAK
DAN HOST NYA GOA/ KEDUA
PACITAN
INFRAME
DI KENAL
DENGAN
BATIKNYA/
/
10

131 1 MEDIU STILL EYE HOST RINI: OPENING


BATIK
M LEVE BERADA PACE! RUBRIK
BATIK INI
SHOT L DIDEPAN GO-
MERUPAK
HALAMAN AN SIMBOL CULTURE
KULTUR
DARI KOTA TEMPAT
PACITAN//
KEDUA

132 1 LONG STILL EYE HOST ARDI: OPENING


SEPERTI
SHOT LEVE MEMASUKI APA RUBRIK
PEMBUATA
L TEMPAT GO-
N
BATIK LANGSUNG CULTURE
DARI
TULIS BATIK TEMPAT
PACE INI?/
YUK KITA KEDUA
LIAT
SAMA-
SAMA//

RINI: LETS
GO //

133 2 LONG PAN LOW STOCK (VO) RUBRIK

SHOT LEFT ANGL SHOT RINI: GO-


KONON/
E PACE CULTURE
ADALAH
TEMPAT
OBAT
SEGALA KEDUA
PENYAKIT/
(VO HOST

MENJELA

SKAN
10

BATIK

PACE)

134 1 CLOSE PAN EYE STOCK BENTUKNY RUBRIK


A BIASA
UP LEFT LEVE SHOT SAJA/ TAPI GO-
KHASIATN
L CULTURE
YA
SANGAT TEMPAT
LUAR
BIASA// KEDUA

(VO HOST

MENJELA

SKAN

BATIK

PACE)

135 2 CLOSE PADEST EYE SHOT ARDI: RUBRIK


SEPERTI
UP AL LEVE BATIK NAMANYA/ GO-
BATIK
DOWN L PACE CULTURE
PACE JUGA
TERKESAN TEMPAT
SEDERHAN
A// KEDUA
MOTIFNYA
DI (VO HOST
DOMINASI
MENJELA
DENGAN
GAMBAR SKAN
BUAH
PACE// BATIK

PACE)
10

136 2 CLOSE PADEST EYE SHOT RINI: DI RUBRIK


SEKELILIN
UP AL LEVE BATIK GNYA GO-
TERDAPAT
DOWN L PACE CULTURE
GAMBAR
DEDAUNA TEMPAT
N/
ORNAMEN KEDUA
LAIN JUGA
TERKADAN (VO HOST
G DI
MENJELA
TAMBAHK
AN UNTUK SKAN
MEMPERC
ANTIK BATIK
KARYA
BATIK PACE)
PACE INI//

137 1 CLOSE STILL HIGH TANGAN HAPPY STOCK


INSTRUME
UP ANGL YANG NT SHOT

E SEDANG

MENGUKIR

138 1 MEDIU STILL EYE HOST RINI: NAH RUBRIK


GOWERS!/
M LEVE SAMBIL BATIK INI GO-
TERINSPIR
SHOT L MEMBUAT CULTURE
ASI DARI
BATIK BUAH TEMPAT
PACE//
SEKARANG KEDUA
ARDI LAGI
MENCOBA (HOST
MEMBUAT
BELAJAR
BATIK
PACE NIH/ MEMBAT
GIMANA
DI? BISA IK) DAN
GAK?//
11

ARDI:/ STOCK
TERNYATA
NGEBATIK SHOT
TUH GA
BATIK
SEMUDAH
YANG DI (KEMUDI
BAYANGK
AN LOH AN VO
GOWERS!//
HOST)

139 1 CLOSE STILL HIGH STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
UP ANGL SHOT NT SHOT

E PEMBUATA RUBRIK

N BATIK GO

CULTURE

140 1 MEDIU STILL EYE HOST RINI: NAH RUBRIK


GOWERS/
M LEVE MELIHAT JADI YANG GO-
DIMAKSUD
SHOT L LIHAT CULTURE
DENGAN
HASIL PACE TEMPAT
ADALAH
BATIK BUAH KEDUA
MENGKUD
PACE U//

141 2 CLOSE STILL EYE HOST ARDI: RUBRIK


GAMBAR
UP LEVE MELIHAT BUAH GO-
PACE INI
L LIHAT CULTURE
LAH/ YANG
HASIL MENJADI TEMPAT
CIRI KHAS
DARI KEDUA
BATIK
PACE INI
11

BATIK NIH
GOWERS//
PACE

142 1 MEDIU PADEST EYE HOST HAPPY STOCK


INSTRUME
M AL UP LEVE MELIHAT NT SHOT

LONG L LIHAT RUBRIK

SHOT HASIL GO-

BATIK CULTURE

PACE

143 1 CLOSE PADEST EYE STOCK HAPPY STOCK


INSTRUME
UP AL LEVE SHOT NT SHOT

DOWN L BATIK RUBRIK

PACE GO-

CULTURE

CLOSING

144 1 LONG TILT EYE HOST ARDI: CLOSING


HALO
SHOT DOWN LEVE KELUAR GOWERS!/ PROGRA
GIMANA
TO STILL L DARI M
NIH
RUMAH PERJALAN
AN KITA
BATIK SELAMA DI
KOTA
TULIS SAJI PACITAN?/
SERU
KAN?//

RINI: SERU
BANGET
DI//
11

MAKANYA
BANYAK
BANGET
WISATAW
AN YANG
MAU
DATANG
KE KOTA
INI//

145 2 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: CLOSING


BETUL
M LEVE MENUTUP BANGET PROGRA
RIN/
SHOT L ACARA M
SELAMA DI
PACITAN
KITA UDAH
KEMANA
AJA NIH
RIN?//

RINI: KITA
UDAH KE
WATU
KARUNG/
SAMPAI
KESINI/
BELAJAR
MEMBUAT
BATIK
PACE
DISINI//

ARDI: TAPI
SORI
BANGET
KITA
HARUS
UNDUR
DIRI/
KARENA
SELAMA
TIGA
PULUH
11

MENIT INI
KITA UDAH
NGAJAK
KALIAN
SEMUA
UNTUK
MENIKMAT
I
KEINDAHA
N KOTA
PACITAN//

146 1 LONG STILL EYE HOST RINI: TAPI CLOSING


JANGAN
SHOT LEVE MENUTUP SEDIH/ PROGRA
KITA AKAN
L ACARA M
TERUS
MENEMANI
/ DAN
MENGAJAK
GOWERS
UNTUK
JALAN-
JALAN
MENIKMAT
I
KEINDAHA
N NEGERI
KITA
TERCINTA
INDONESIA
//

147 2 MEDIU STILL EYE HOST ARDI: SO CLOSING


GUA ARDI
M LEVE MENUTUP PAMIT// PROGRA

SHOT L ACARA RINI: GUA M


RINI
PAMIT//

ARDI:
TETAP
SAKSIKAN
11

TERUS
KITA DI GO
EXPLORE?

148 1 LONG STILL TO EYE HOST ARDI & CLOSING


RINI:
SHOT TILT UP LEVE MENUTUP PROGRA
LETS GOO!
L ACARA M

KEMUDIAN

OUT OF

FRAME

3.2.7.3 Script Breakdown Sheet

SCRIPT BREAKDOWN SHEET

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA

INFORMATIKA

Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma

Project Title : GO EXPLORE Sutradara : Randi Herdian

Durasi : 26 menit Penulis Naskah : Dinda Putri Ayu P

Tabel III.8
11
NO RU CAST WARDRO MAKE SETTI PROPE SPECI NOTES
BRI BE UP NG RTY AL
K EQUIP
MENT

1 OP Ardian Kemeja Foundat Alun – - Clip On, -


Tosca, ion, Alun Zoom
Kaos Putih, Bedak, Pacitan h4n,
Celana Lipgloss Tripod
Panjang
Chino
Cream,
Jam
Tangan,
Sepatu
Sneakers
Putih

2 OP Rini Kemeja Foundat Alun - Clip On, -


Orange, ion, Alun Zoom
Kaos Putih, Lipstick Pacitan h4n,
Celana , Bedak, Tripod
Jeans Tosca, Eye
Jam Tangan, Shadow,
Sepatu Eye
Sneakers Liner,
Putih, Maskara
Bandana, , Blush
Anting On

3 1 Ardi Kemeja Foundat Pantai Handphon Clip On, HP


Pantai, Kaos ion, Watukar e Zoom Digunaka
Putih, Bedak, ung h4n, n untuk
Celana Lipgloss memfoto
Pendek
Chino, Jam
Tangan,
Gelang,
Sepatu
Sendal,
Kacamata
Hitam

4 1 Rini Dress, Topi Foundat Pantai - Clip On, -


Pantai, ion, Watukar Zoom
Anting, Lipstick ung h4n,
Kacamata , Bedak,
11

Kuning, Eye
Sendal Shadow,
Gladiator Eye
Liner,
Maskara
, Blush
On

5 1 Ardi Kemeja Foundat Sungai - Clip On, -


Pantai, Kaos ion, Maron Zoom
Putih, Bedak, h4n,
Celana Lipgloss
Pendek
Chino, Jam
Tangan,
Gelang,
Sepatu
Sendal,
Kacamata
Hitam

6 1 Rini Dress, Foundat Sungai - Clip On, -


Anting, ion, Maron Zoom
Kacamata Lipstick h4n,
Kuning, , Bedak,
Sendal Eye
Gladiator Shadow,
Eye
Liner,
Maskara
, Blush
On

7 1 Ardi Kemeja Foundat Pantai ATV Clip On, ATV


Pantai, Kaos ion, Klayar Zoom digunaka
Putih, Bedak, h4n, n untuk
Celana Lipgloss kendaraa
Pendek
n menuju
Chino, Jam
ke
Tangan,
Gelang,
seruling
Sepatu samudera
Sendal,
11

Kacamata
Hitam

8 1 Rini Dress, Topi Foundat Pantai ATV Clip On, ATV


Pantai, ion, Klayar Zoom digunaka
Anting, Lipstick h4n, n untuk
Kacamata , Bedak, kendaraa
Kuning, Eye
n menuju
Sendal Shadow,
ke
Gladiator Eye
Liner,
seruling
Maskara samudera
, Blush
On

9 2 Ardi Kaos Foundat Goa Senter Clip On, Senter


Kuning ion, Gong Zoom untuk
Strip, Bedak, h4n, penerang
Celana Lipgloss an
Chino Abu
didalam
Abu, Jam
Goa
Tangan,
Gelang,
Kacamata,
Sepatu
Sneaker
Coklat

10 2 Rini Kaos Foundat Goa Senter Clip On, Senter


Lengan ion, Gong Zoom untuk
Panjang Lipstick h4n, penerang
Turtleneck , Bedak, an
Pink, Celana Eye
didalam
Jeans High Shadow,
Goa
Waist, Eye
Sepatu Liner,
Sneakers Maskara
Putih, , Blush
Anting On

11 3 Ardi Kemeja abu- Foundat Rumah Box Clip On, -


abu garis, ion, Makan Tissue, Zoom
Kaos Putih,
11

Celana Bedak, Bu Tempat h4n,,


Panjang Lipgloss Gandos sendok Tripod
Abu – abu,
Sepatu
Sneakers
Putih, Jam
Tangan,
Gelang

12 3 Rini Kemeja Foundat Rumah Slayer Clip On, Slayer


Hijau, Rok ion, Makan Batik Zoom Batik
Coklat, Lipstick Bu Khas h4n,, untuk
Slayer , Bedak, Gandos Pacitan, Tripod mengenal
Batik, Jam Eye Box
kan Batik
Tangan, Shadow, Tissue,
khas
Anting, Eye Tempat
Sepatu Liner, sendok Pacitan
Sneakers Maskara
Putih, , Blush
Kunciran On

13 3 Ardi Kemeja abu- Foundat Batik Kain Clip On, Kain


abu garis, ion, Tulis Batik, Zoom batik dan
Kaos Putih, Bedak, Saji Canting h4n canting
Celana Lipgloss Khas untuk
Panjang Pacitan
membati
Abu – abu,
k
Sepatu
Sneakers
Putih, Jam
Tangan,
Gelang

14 3 Rini Kemeja Foundat Batik - Clip On, -


Hijau, Rok ion, Tulis Zoom
Coklat, Lipstick Saji h4n
Slayer , Bedak, Khas
Batik, Jam Eye Pacitan
Tangan, Shadow,
Anting, Eye
Sepatu Liner,
Sneakers Maskara
Putih, , Blush
Kunciran On

3.2.7.4 Casting List


11

CASTING LIST

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA

INFORMATIKA

Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma

Project Title : GO EXPLORE Sutradara : Randi Herdian

Durasi : 26 menit Penulis Naskah : Dinda Putri Ayu P

Tabel III.9

Tokoh Karakter Talent


No Nama Host Contact
Sifat Fisik Calon Pemeran
Person

Warna kulit
sawo matang,
Humoris,
agak kekar,
1 Ardiansyah Ramah, -
rambut pendek,
Menyenangkan
berpostur tubuh
sedang

Berkulit sawo
matang,
Ramah, Baik,
Berambut
2 Rini dan -
pendek,
Menyenangkan
Berpostur tubuh
kecil
12

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah

Menurut (Djamal, 2014) mengatakan “Hal pertama yang harus dipersiapkan

dalam menulis naskah teks maupun narasi pada program TV adalah menemukan ide

atau gagasan”

Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa hal yang paling pertama di

lakukan oleh seorang penulis naskah adalah menemukan ide. Setelah ide di dapatkan,

baru lah seorang penulis naskah dapat menuangkan ide tersebut kedalam bentuk

naskah.

Menurut (Latief & Utud, 2017d) mengatakan “Kreatif (Creative) adalah


istilah yang digunakan pada produksi siaran televisi hiburan nondrama, yaitu orang
yang bertugas mencari ide, mengumpulkan fakta dan daya, menuangkan dalam
bentuk konsep, naskah, rundown, dan mendampingi pengisi acara dalam pelaksanaan
produksi.”
Menurut kutipan diatas, penulis naskah adalah seseorang yang bertugas

menemukan sebuah ide dan mengumpulkan data-data yang menarik dari berbagai

media atau terjun langsung ke lokasi. Setelah mengumpulkan ide yang di dapat,

penulis naskah menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. Penulis naskah harus bisa

mengembangkan ide agar menjadi sebuah program yang menarik. Biasanya ide yang

di dapat adalah hasil dari imaginasi dan atau mengumpulkan dari berbagai informasi,

melalui media maupun terjun langsung ke lokasi.

Menurut (Suprapto, 2013b) mengemukakan bahwa:


Script writer adalah seseorang yang bekerja membuat naskah. Ia memiliki
keterampilan menerjemahkan ide/gagasan menjadi sebuah tulisan yang
memiliki makna yang merupakan hasil imajinasi dari sebuah penginderaan
terhadap rangsangan menjadi sebuah karya tulis yang menarik dan memiliki
pesan untuk penonton atau pendengar.

Dari pernyataan diatas, seorang penulis naskah harus memiliki keahlian

mengubah ide ke dalam bentuk naskah, sehingga bisa menjadi bentuk tulisan yang
12

menarik dan memiliki makna bagi dirinya dan orang lain. Penulis naskah biasanya

aktif berkomunikasi serta berinteraksi guna mendapatkan informasi untuk pembuatan

ide dalam bentuk karya.

Penulis yang merupakan penulis naskah harus menguasai ide dan konsep

serta mampu mengungkapkan fakta dan informasi yang dibutuhkan penulis secara

lengkap. Seorang penulis naskah memiliki tanggung jawab dan peran penting untuk

menentukan apa saja yang akan ada pada setiap segmen yang kemudian di bicarakan

kepada sutradara yang mempunyai keahlian untuk meraciknya kedalam bentuk karya

audio visual yang estetis. Selanjutnya, penentuan isi tema per segmen ini di rapatkan

ke dalam rapat bersama dengan anggota team lainnya.

3.3.1 Pra Produksi

Menurut (Djamal, 2014) mengatakan “Hal pertama yang harus dipersiapkan

dalam menulis naskah teks maupun narasi pada program TV adalah menemukan ide

atau gagasan”

Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa hal yang paling pertama di

lakukan oleh seorang penulis naskah adalah menemukan ide. Setelah ide di dapatkan,

baru lah seorang penulis naskah dapat menuangkan ide tersebut kedalam bentuk

naskah.

Menurut (Latief & Utud, 2017d) mengatakan “Kreatif (Creative) adalah


istilah yang digunakan pada produksi siaran televisi hiburan nondrama, yaitu orang
yang bertugas mencari ide, mengumpulkan fakta dan daya, menuangkan dalam
bentuk konsep, naskah, rundown, dan mendampingi pengisi acara dalam pelaksanaan
produksi.”
Menurut kutipan diatas, penulis naskah adalah seseorang yang bertugas

menemukan sebuah ide dan mengumpulkan data-data yang menarik dari berbagai

media atau terjun langsung ke lokasi. Setelah mengumpulkan ide yang di dapat,
12

penulis naskah menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. Penulis naskah harus bisa

mengembangkan ide agar menjadi sebuah program yang menarik. Biasanya ide yang

di dapat adalah hasil dari imaginasi dan atau mengumpulkan dari berbagai informasi,

melalui media maupun terjun langsung ke lokasi.

Menurut (Suprapto, 2013b) mengemukakan bahwa:


Script writer adalah seseorang yang bekerja membuat naskah. Ia memiliki
keterampilan menerjemahkan ide/gagasan menjadi sebuah tulisan yang
memiliki makna yang merupakan hasil imajinasi dari sebuah penginderaan
terhadap rangsangan menjadi sebuah karya tulis yang menarik dan memiliki
pesan untuk penonton atau pendengar.

Dari pernyataan diatas, seorang penulis naskah harus memiliki keahlian

mengubah ide ke dalam bentuk naskah, sehingga bisa menjadi bentuk tulisan yang

menarik dan memiliki makna bagi dirinya dan orang lain. Penulis naskah biasanya

aktif berkomunikasi serta berinteraksi guna mendapatkan informasi untuk pembuatan

ide dalam bentuk karya.

Penulis yang merupakan penulis naskah harus menguasai ide dan konsep

serta mampu mengungkapkan fakta dan informasi yang dibutuhkan penulis secara

lengkap. Seorang penulis naskah memiliki tanggung jawab dan peran penting untuk

menentukan apa saja yang akan ada pada setiap segmen yang kemudian di bicarakan

kepada sutradara yang mempunyai keahlian untuk meraciknya kedalam bentuk karya

audio visual yang estetis. Selanjutnya, penentuan isi tema per segmen ini di rapatkan

ke dalam rapat bersama dengan anggota team lainnya.

3.2.2. Produksi

Pekerjaan penulis naskah tidak hanya berhenti sampai di kertas. Karna selain

harus memikirkan agar cerita enak dibaca secara tulisan (gunanya untuk dibaca

produser, sutradara, pemain, kru, dll) yang lebih penting lagi penulis naskah harus

ikut membayangkan bagaimana visualisasi tulisan tersebut.


12

Memasuki tahap produksi, penulis sebagai seorang penulis naskah ikut serta

membantu mendampingi produser, sutradara dan kemeraman dalam

memvisualisasikan sebuah naskah hingga menjadi sebuah tontonan yang menarik.

Penulis ingin terjun secara langsung ke lokasi syuting untuk mengamati bagaimana

skenario hasil kerjanya dikerjakan oleh sutradara dan tim produksi. Beberapa jenis

produksi tertentu juga membutuhkan kehadiran penulis skenario di lapangan, karena

cerita dan skenario tersebut dapat di interpretasikan secara langsung oleh penulis

scenario, bila dibutuhkan dan juga untuk membantu sutradara menciptakan adegan

sesuai dengan gambaran dalam naskah.

Menurut (Kusumawati dkk, 2014b) mengatakan bahwa “reporter dan juru

kamera bahu membahu melakukan reportase dalam memburu peristiwa. Keduanya

memiliki tanggung jawab materi, baik berupa sajian gambar peristiwa maupun

wawancara dengan wawancara”.

Menurut kutipan diatas penulis yang merupakan penulis naskah sekaligus

menjadi reporter, bersama dengan campers memiliki tanggung jawab tentang sajian

gambar yang nantinya akan di suguhkan dalam setiap frame. Di samping itu Penulis

Naskah dapat mengamati setiap gambar yang akan diambil oleh Sutradara.

Memperhatikan tata cara pembawaan naskah oleh Host serta improvisasi yang

dilakukan oleh Host agar bisa di catat dan di revisi oleh Penulis Naskah.

Mendampingi pengarah acara pun menjadi peran penulis saat berlangsungnya

produksi. Penulis dan sutradara bekerja sama memperhatikan tiap adegan yang

berlangsung. Penulis pun memperhatikan tentang tata bicara talent. Tak jarang,

sutradara meminta persetujuan penulis terlebih dahulu sebelum menghentikan

adegan. Di sela-sela waktu istirahat, penulis bersama pengarah acara melihat kembali

hasil gambar yang diambil.


12

Pada saat produksi penulis naskah juga memperhatikan jalannya acara untuk

mencocokan naskah yang dibuat pada saat pengambilan gambar. Penulis juga

melakukan hal-hal seperti melakukan briefing, reading bersama host. Dan meminta

pembawa acara mengulang naskah yang dibaca sebelum shooting.

3.3.3 Pasca Produksi

Setelah melewati tahap pra produksi dan tahap produksi, maka tahap yang

harus di lakukan setelahnya adalah pasca produksi. Pada tahapan pasca produksi ini,

penulis terlibat langsung dalam proses editing. Penulis memiliki peran untuk

menemani editor terutama dalam memberikan pengarahan terhadap shot-shot yang

telah ada dan juga menuntun agar kerja editor tidak berbeda dari skenario yang telah

ditentukan.

Dalam tahap ini, penulis selaku penulis naskah kembali melihat hasil dari

rekaman yang telah diambil oleh campers yang juga ditemani oleh crew lain. Dengan

berbekal naskah yang telah dibuat, pada tahap editing ini penulis bersama sutradara

membantu editor dalam pemilihan gambar yang sesuai dengan naskah. Dalam setiap

proses drama, non drama, maupun dokumenter, semuanya berakhir pada tahap akhir

yaitu proses editing.

Menurut (Kusumawati dkk, 2014b) mengatakan bahwa “setelah naskah jadi,

produser akan melakukan review terhadap naskah tersebut. Selanjutnya proses voice

over dilakukan guna membantu pemirsa dalam memahami berita terkait”.

Dalam kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa seorang penulis naskah

melakukan proses voice over pada saat pasca produksi berlangsung.Pada tahap ini

penulis membutuhkan ketelitian lebih agar program acara yang dibuat layak untuk

tayang. Kemudian penulis naskah menyesuaikan apakah script VO yang dibuat

sesuai dengan gambar yang diambil, karena script vo harus sesuai dengan apa yang

sudah di
12

visualisasikan. Selain itu rundown pun harus di koreksi kembali untuk durasi dan isi

konten acara persegmen agar sesuai dengan hasil video yang sudah di edit.

3.3.4. Peran dan Tanggung jawab Penulis Naskah

Menjadi seorang penulis naskah, penulis dituntut untuk menguasai konsep

cerita yang telah ditentukan dan sesuai dengan kesepakatan bersama. Dalam produksi

non drama magazine show ini, rancangan naskah mulai dikerjakan pada tahap pra

produksi dan matang pada tahap pasca produksi yang kemudian masih harus melalui

tahap editing sebagai penyempurna.

Menurut (Kusumawati dkk, 2014b) menyimpulkan bahwa:


Pada fase pra produksi. produser, penulis naskah dan sutradara tetap focus
pada triangle system untuk mematangkan konsep dan desain produksi.
Ketiganya memegang peran utama dalam produksi. Sesuai dengan peran dan
tanggung jawab ketiganya saling berelaborasi untuk menterjemahkan ide dan
mendelegasikan ide tersebut kepada semua anggota tim yang terlibat.

Sesuai kutipan diatas penulis naskah memiliki tanggung jawab bersama

dengan produser dan juga sutradara untuk mematangkan konsep dan desain produksi.

Melakukan bedah naskah dan melakukan perbaikan atau tambahan bila ada ide dari

produser dan sutradara. Penulis juga mencari referensi yang nantiya akan

dikembangkan juga oleh seluruh tim hingga berbentuk sebuah ide yang akan

digunakan penulis untuk membuat naskah. Sebuah naskah sangat penting dalam

pembuatan sebuah karya, karena naskah merupakan desain dalam penyampaian

cerita atau gagasan untuk membuat suatu karya.

Peran dan tanggung jawab penulis sebagai penulis naskah dalam tim produksi

yaitu, penulis membuat konsep mulai dari ide, treatment , script, rundown. Semua

tahap-tahap pembuatan konsep dilakukan pada saat pra produksi yang akan di

butuhkan pada saat produksi dan pasca produksi. Untuk castinghost juga merupakan

salah satu tanggung jawabnya. Namun dalam hal ini penulis dibantu oleh semua tim
12

penulis terutama produser dan sutradara. Pada tahap ini produksi tanggung jawab

penulis yaitu mem-briefing Host dan juga Co-Host.

Peran dan tanggung jawab Penulis Naskah dalam tahap produksi yang

dilakukan oleh Penulis Naskah ialah mengembangkan ide-ide pokok di tahap

produksi. Penulis harus membuat dasar acuan dalam bentuk naskah atas dasar ide

cerita sendiri atau dari kru lain. Bagi penulis dasar acuan itu bisa dilakukan secara

tahap mulai dari ide cerita, synopsis (basic story) treatment dan naskah. Penulis

mengarahkan cerita yang sebelumnya telah dibuat dan disetujui oleh dosen

pembimbing untuk segera di produksi dengan sesuai naskah, apabila dalam proses

produksi terdapat kendala dari berbagai factor dan di haruskan merubah cerita pada

tahap akhir yaitu tahap pasca produksi, penulis sebagai Penulis Naskah tetap

mengawasi setiap proses suntingan gambar yang telah di lakukan oleh Sutradara dan

penata kamera agar tidak akan ada cerita yang salah.

Adapun yang di lakukan penulis naskah yaitu, Penulis di bantu tim produksi

membuat konsep dengan menuangkan ide cerita lalu dikembangkan bersama-sama

sehingga dapat membuat konsep yang sesuai dan menarik. Setelah konsep yang

disiapkan telah matang maka terbentuklah program acara magazine show “GO

EXPLORE (LETS GO!!!)” kemudian penulis bersama dengan Triangle system

menentukan isi Rubrik

Selanjutnya penulis naskah membuat Synopsis, Treatment, Script, Script VO,

hingga Rundown. Setelah semua jadwal tersusun rapi, penulis mengajak host untuk

reading agar sesuai dengan script yang telah dibuat. Pada saat produksi, membantu

sutradara untuk mem-briefing Talent. Pada saat pasca produksi bersama sutradara

dan juga penata suara melakukan rekaman naskah VO dengan host.


12

3.3.5 Konsep Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Dalam pembuatan karya program acara magazine show ini, langkah awal

penulis naskah adalah melakukan diskusi dengan seluruh tim untuk menentukan ide

dan tema yang akan di angkat. Setelah itu penulis mencari referensi audio visual

untuk memunculkan banyak ide kreatif yang bertujuan untuk membuat naskah

semakin menarik baik secara tertulis maupun audio visual. Kemudian penulis

melakukan pengembangan ide berdasarkan masukan dan saran yang diberikan oleh

produser sutradara maupun crew yang lainnya. Penulis menampung semua masukan

dan saran, serta melihat referensi dari program magazine show yang sudah tayang.

Setelah melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing penulis di arahkan

untuk melihat program-program yang tayang di televisi maupun di youtube. Program

yang menjadi inspirasi penulis dalam membuat program adalah My Trip My

Adventure, Weekend List, Celebrity On Vacation. Dari ketiga program tersebut

penulis akhirnya dapat membayangkan program apa yang akan dibuat. Maka dari itu,

penulis menemukan ide dan konsep cerita pada program non drama magazine show

yang berisi tentang wisata tanah air.

pada program non drama magazine show penulis dan tim sepakat

memberikan judul GO EXPLORE dengan tagline LETS GO!!! kami juga membuat

nama panggilan untuk penonton acara kami yaitu GOWERS. Tema yang diangkat

dalam program ini yaitu berisi tentang eksplorasi alam indonesia. Pada kesempatan

kali ini kami menentukan episode yang berjudul “Discover The Beautiful Pacitan”

Dalam program GO EXPLORE ini penulis dan tim memutuskan membagi program

ini kedalam 3 Rubrik. Dalam Rubrik pertama “Go-Spot”, penulis dan tim

memutuskan untuk mengajak penonton mengunjungi tempat-tempat wisata yang

ada di kota
12

tersebut. Dimana kami ingin memberikan hiburan yang juga di isi dengan informasi

menarik, seputar tempat-tempat wisata yang akan di kunjungi.

Dalam Rubrik yang ketiga “Go-Drenaline”, penulis dan tim ingin mengajak

penonton untuk mengunjungi tempat wisata alam yang lebih menantang. Dalam

rubrik ini kami ingin mengajak penonton untuk ikut merasakan sensasi mengunjungi

wisata- wisata yang lebih menantang adrenaline. Dalam Rubrik terakhir “Go-

Culture”, penulis dan tim sepakat menutup acara dengan mengajak penonton untuk

lebih mengetahui tentang budaya apa aja yang terdapat dalam kota tersebut.

b. Konsep Produksi

Pada saat produksi program acara GO EXPLORE penulis ikut serta dalam

pengambilan gambar, karena adanya beberapa perubahan pada naskah di setiap

rubrik pada saat di lapangan, ataupun penambahan pembahasan dan eksplorasi dari

seorang host untuk membuat acara terlihat lebih hidup dan menarik. Tugas penulis

membantu sutradara dalam mengarahkan host. Pada saat produksi penulis dan tim

produksi melakukan kesepakatan untuk melakukan produksi selama lima hari

berdasarkan jadwal yang telah diatur oleh produser.

Pada saat produksi, semua jobdesk akan menggali kemampuan masing-

masing berdasarkan peran yang dipilih. Dalam hal ini Penulis menyesuaikan naskah

dengan gambar yang akan di ambil. Penulis juga mengarahkan Sutradara agar tidak

keluar jalur konsep yang penulis sudah buat. Adakalanya penulis menemukan

kesulitan dalam merevisi naskah dan dibantu oleh Sutradara. Di setiap segmen Host

melakukan improvisasi dalam berdialog, maka dari itu penulis langsung merubah

naskah.

c. Konsep Teknis

Dalam konsep teknis ini, penulis lebih menganalisa untuk isi acara mulai dari

bagaimana penulis bisa memberikan trik – trik yang digunakan untuk mendapatkan
12

perhatian penonton. Untuk perhitungan durasi ini, penulis tuangkan kedalam bentuk

rundown. Agara menghasilkan sebuah video yang sepadan dengan naskah VO yang

sudah ada, disini penulis juga berkerjasama dengan seorang sutradara dan produser

apa saja yang dibutuhkan untuk stockshot.

Untuk konsep teknis ini penulis menggunakan media handphone pada saat

riset untuk memudahkan penulis jika ada hal yang harus di catat, dan juga mudah

untuk di bawah kemana-mana. Setelah semua data yang di perlukan terkumpul,

penulis mulai mengetik di Microsoft word yang di sesuaikan dengan aturan yang

telah di tetapkan oleh kampus, standar penulisan yang digunakan dengan jenis times

new roman, ukuran 12pt dan paragraph 2,0 spasi. Ketentuan lain juga di tetapkan

oleh kampus adalah durasi. Untuk sebuah karya program non drama, kampus

menetapkan maksimal 30 menit untuk durasi. Dan dalam program ini penulis

menetapkan durasi program selama 26 menit.

Pada tahapan terakhir atau editing, penulis ikut menemani editor pada saat

mengedit. Penulis yang juga di temani oleh sutradara, bekerja sama dengan editor

dalam pemilihan gambar mana saja yang sesuai dengan naskah dan pantas untuk di

edit.

3.3.6 Kendala Produksi dan Solusi

Setiap dalam tim pasti memiliki kendala yang harus di hadapi masing-

masing, dalam hal ini tidak terkecuali Penulis Naskah yang pada saat produksi

mengalami kendala sebagai berikut:

1. Pada saat produksi, beberapa kali Penulis Naskah mengalami perbedaan

pendapat dengan sutradara. Solusinya, penulis bersama sutradara berusaha

membicarakannya kembali dan bersama-sama mencari solusi untuk dapat


13

menghasilkan gambar yang diingingkan dan tidak melenceng dari tema yang

sudah ditentukan.

2. Dalam beberapa segmen host melakukan improvisasi yang terlalu jauh, sehingga

keluar dari konsep yang sudah di tentukan oleh tim. Solusinya, penulis selalu

melakukan briefing sebelum shooting di mulai.

3. Banyaknya revisi naskah di karenakan banyaknya ide masukan dari para kru.

Solusinya penulis selalu mendiskusikan bila ada tambahan dengan para tim kru.
13

3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah

3.3.7.1 Konsep Penulisan Naskah

3.3.7.2 Sinopsis

3.3.7.3 Treatment

3.3.7.4 Rundown

3.3.7.5 Naskah Host

3.3.7.6 Naskah Voice Over


13

3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah

Dari sebuah ide penulis mulai melaksanakan tugasnya untuk mempersiapkan

konten perkonten mulai dari isi acara, membuat sinopsis, treatment, naskah sampai

dengan rundown. Pada saat proses pembuatan naskah penulis bersama tim juga turut

andil dalam membuat naskah demi kesepakatan bersama. Setelah naskah selesai

dibuat, produksi pun dimulai. Bahasa yang digunakan dalam naskah adalah bahasa

sehari-hari yang mudah dimengerti dan host pun tidak terlalu kaku dalam

membawakannya.

Sebagai penulis naskah tahap praproduksi merupakan proses terpenting dalam

menciptakan sebuah karya. Karena proses pra produksi dapat dikatakan sebagai

ruang kerja bagi penulis naskah. Pada proses inilah penulis mendapatkan ruang dan

waktu yang cukup untuk menyajikan bahan naskah yang akan diolah lebih matang.

Pada saat produksi dimulai, seorang penulis naskah ikut serta dalam

melancarkan pengambilan gambar dan membantu sutradara dalam mengatur setiap

pembahasan yang ada di setiap rubrik agar sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

Sebelum produksi benar benar dimulai, penulis sebagai seorang penulis melakukan

briefing dengan host dan juga co-host bersama dengan sutradara.

Memasuki pasca produksi, penulis menjaga komunikasi dengan editor dan juga

sutradara dalam menjaga alur agar penyusunan setiap pembahasan sesuai dengan

rundown yang telah dibuat, serta mengecek kembali durasi per-rubrik. Dalam tahap

ini penulis harus teliti karna program yang akan ditayangkan harus layak tayang.

Script

v.o harus sesuai dengan yang di visualisasikan dan rundown pun harus di koreksi

durasi dan isi perkontennya supaya sesuai dengan video yang selesai di edit.
13

3.3.7.1 Konsep Penulis Naskah

Muncul dan berkembangnya konsep ini penulis terinspirasi dari My Trip My

Adventure, Weekend List, Celebrity On Vacation dan beberapa video lokal di dunia

maya, selain itu penulis juga dibantu oleh tim dalam penyusunan konsep ini dengan

menggabungkan beberapa ide dan mengembangkannya bersama sehingga terciptanya

konsep GO EXPLORE (Lets Go!!!) ini secara lebih menarik.

Konsep penulisan naskah yang dibuat oleh penulis naskah dalam program

magazine show yang berjudul GO EXPLORE bertujuan untuk memberikan informasi

seputar tempat-tempat wisata di Indonesia yang menarik untuk di kunjungi. Dari

pembawaan dan gaya Bahasa host, penulis terinspirasi dari program acara magazine

show My Trip My Adventure, Weekend List, Celebrity On Vacation. Dalam acara

berdurasi dua puluh enam menit ini, untuk menuangkannya ide-ide kreatif penulis

banyak menonton acara non drama lainnya agar dapat mengembangkan naskah

menjadi semakin kreatif dan menarik.

Dengan melihat banyak referensi penulis beserta tim menentukan rubtik apa

saja yang akan ditampilkan oleh program acara GO EXPLORE ini. Pada episode

yang akan di angkat kali ini, GO EXPLORE mengunjungi kota pacitan yang

merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Timur. pada Rubrik pertama ‘Go-

Spot’ ini berisi tentang tempat-tempat wisata menarik yang ada di kota pacitan. Host

akan memberikan alasan kenapa tempat-tempat tersebut wajib untuk dimasukan

kedalam List untuk dikunjungi saat liburan telah tiba. Pada Rubrik kedua ada ‘Go-

Drenaline’, pada rubrik ini host akan mengajak penonton untuk mengunjungi

tempat- tempat yang lebih menantang adrenaline. Dan pada Rubrik terakhir adalah

‘Go- Culture’ host akan mengenalkan budaya yang ada di kota pacitan seperti

makanan dan batik khas kota pacitan.


13

Pada saat proses pembuatan naskah, penulis bersama tim juga turut andil

dalam membuat naskah demi kesepakatan bersama. Setelah naskah selesai dibuat,

produksi pun dimulai. Bahasa yang digunakan dalam naskah adalah Bahasa sehari-

hari yang mudah dimengerti dan host pun tidak terlalu kaku dalam membawakannya.

3.3.7.2 Sinopsis

GO EXPLORE adalah tayangan televisi non drama dengan format magazine

show yang berdurasi 30 menit. Dengan dipandu oleh dua orang host, laki-laki dan

perempuan. Program ini mengajak pemirsa untuk menelusuri wisata tanah air dengan

maksud menambahkan rasa cinta kepada tanah air. Tayangan ini memiliki 3 segment,

dimana pada setiap segmentnya akan terdapat beragam informasi yang seru dan juga

menarik. Dalam episode kali ini, GO EXPLORE mengambil tema “Discover the

beautiful pacitan” yaitu mengunjungi kota pacitan yang berada di jawa timur.

Pada rubrik pertama, kami menamainya dengan GO-SPOT. Rubrik ini berisi

tentang host yang akan mengajak para GOWERS (sebutan untuk penonton GO

EXPLORE) untuk mengunjungi tempat-tempat wisata menarik yang ada di kota

pacitan. diawali dengan opening yang di pandu oleh dua host, laki-laki dan

perempuan. Setelah opening, host akan mengajak gowers bermain-main di pantai

watu karung. Kemudian host akan mengajak untuk menikmati keindahan sungai

maron. Dan spot terakhir yang akan di kunjungi adalah pantai klayar, yang terkenal

dengan seruling samuderanya.

Dalam rubrik kedua, tim memberikan nama GO-DRENALINE. Dalam rubrik

ini host akan mengajak para gowers untuk memasuki goa yang paling terkenal di

kota pacitan, wisata goa gong. Dan di segment terakhir, tim sepakat untuk menamai

rubrik ini dengan GO-CULTURE. Setelah lelah bermain-main di pantai dan juga

mengunjungi goa, host akan mengajak para gowers untuk menikmati makanan yang
13

menjadi ciri khas kota pacitan, yaitu nasi tiwul. Setelah menikmati lezatnya nasi

tiwul, host akan mengajak para gowers untuk membuat batik khas pacitan, batik

pace.

3.3.7.3 Treatment

Rubrik 1

Rubrik satu diawali dengan bumper, lalu di lanjutkan dengan dua host laki-laki dan

perempuan membuka acara di alun-alun pacitan. Dan setelah itu kedua host

berbincang membahas tema yang akan di suguhkan dalam episode ini. Memasuki

rubrik pertama yaitu Go-Spot. kedua host mengunjungi tempat pertama, pantai watu

karung. Kedua host bermain-main di pantai dan memberikan sedikit informasi

mengenai pantai tersebut. Setelah bermain di pantai watu karung. Kedua host

mengunjungi tempat wisata kedua, yaitu sungai maron. Kemudian kedua host

mengajak pemirsa untuk ikut menikmati sungai maron dengan menyusurinya

menggunakan sebuah perahu. Setelah asik menikmati sungai maron, kedua host

mengunjungi tempat terakhir dalam rubrik go-spot ini. Tempat terakhir dari rubrik

ini adalah pantai klayar. Kedua host menikmati pemandangan di sekitar sungai

klayar dengan menggunakan atv. Kemudian kedua host juga mendatangi seruling

samudera, yang menjadi ciri khas dari pantai ini.

Rubrik 2

Memasuki rubrik kedua yaitu Go-Drenaline. Dalam segment ini diawali dari host dan

co host yang kembali menyapa pemirsa. Kedua host memberikan informasi tempat

yang sedang mereka kunjungi yaitu wisata goa gong. Setelah membuka segment

kedua di depan pintu masuk goa gong, kedua host menaiki anak tangga dan melewati

jembatan untuk sampai ke goa gong. Kemudian kedua host menyapa pemirsa lagi

dan mengajak pemirsa untuk memasuki goa gong. Setelah keluar dari goa dan selesai

menikmati keindahan di dalam goa, kedua host mengajak pemirsa untuk menikmati

makanan khas kota pacitan yaitu nasi tiwul.


13

Rubrik 3

Rubrik terakhir dalam acara ini yaitu Go-Culture. Kedua host kembali menyapa di

depan warung rumah makan bu gandos. Kemudian kedua host memasuki warung dan

memesan makanan. Setelah makanan datang, kedua host menyicipi makanan

tersebut, sedikit memberikan review dan juga sedikit memberikan informasi tentang

nasi tiwul. Sambil menghabiskan makanan mereka, kedua host memberi informasi

bahwa pacitan memiliki batik khas yang di sebut dengan batik pace. Setelah kedua

host selesai menghabiskan makanan mereka. Kedua host mengunjungi tempat

pembuatan batik pace. Host juga mencoba untuk membuat batik pace, kemudian

kedua host memberikan sedikit informasi mengenai batik pace. Selesai membuat

batik pace dan sedikit melihat-lihat hasil dari batik pace ini, kedua host keluar dari

tempat pembuatan batik pace dan menutup acara.

3.3.7.4 Rundown

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA


UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma


Project Title : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 36 menit Penulis : Dinda Putri Ayu P.
Tabel III.10
NO Rubrik Video Audio Durasi Time Remark
1. Bars and tone PB 5” 00.00.00-00.00.05
2. Program ID PB 5” 00.00.05-00.00.10
3. Logo PB 5” 00.00.10-00.00.15
4. Counting Leader PB 5” 00.00.15-00.00.20
13

5. Establish jalanan PB 24” 00.00.20-00.00.42


alun-alun pacitan
6. Opening Host 50” 00.00.42-00.01.32
7. Pengenalan PB 00.01.32-00.02.11
Rubrik
8. Bumper Program PB 49” 00.02.11-00.02.21
9. Establish jalan PB 15” 00.02.21-00.02.36
menuju pantai
watu karung
10. Opening Host 39” 00.02.34-00.03.13
Rubrik (Go-Spot)
P. watu karung
11. Establish sekitar PB 51” 00.03.13-00.04.04
pantai dan host
min di pantai
12. Host 65’ 00.04.04-00.05.09
13. Host main di PB 46” 00.05.09-00.05.55
pantai watu
karung
14. Establish jalan PB 16” 00.05.55-00.06.11

1 menuju sungai
maron
15. Opening Host 8” 00.06.11-00.06.19
Sungai Maron
16. Host membeli 24” 00.06.19-00.06.43
tiket perahu
17. Establish host PB 37” 00.06.43-00.07.20
menaiki perahu
dan menikmati
pemandangan
sungai maron
18. Host diatas 70” 00.07.20-00.08.30
perahu
19. Establish PB 9” 00.08.30-00.08.39
pemandangan
sungai maron
13

20. Host closing 7” 00.08.39-00.08.46


sungai maron
21. Establish jalan PB 7” 00.08.46-00.08.53
pantai klayar
22. Host opening 6” 00.08.53-00.08.59
pantai klayar
23. Establish PB 13” 00.08.59-00.09.12
pemandangan
kalayar
24. Host 30” 00.09.12-00.09.32
25. Establish ATV PB 32” 00.09.32-00.10.04
dan host menaiki
ATV
26. Host diatas ATV 26” 00.10.04-00.10.28
27. Establish host PB 15” 00.10.28-00.10.43
menikmati pantai
klayar dengan
menaiki ATV
28. Host turun dari 34” 00.10.43-00.11.16
ATV
29. Establish host PB 38” 00.11.16-00.11.54
menuju seruling
samudera
30. Host di depan 41” 00.11.54-00.12.35
seruling samudera
31. Host bermain di PB 18” 00.12.34-00.12.52
seruling samudera
32. Host closing 47” 00.12.52-00.13.39
pantai klayar +
Bridging ‘Go-
Drenaline’ ke
Goa Gong
33. Host bermain di 4” 00.13.39-00.13.43
seruling samudera
34. Bumper Program PB 11” 00.13.43-00.13.54
35. ComBreak PB 4” 00.13.54-00.13.58
36. Bumper Program PB 11” 00.13.58-00.14.09
37. Establish host di PB 8” 00.14.08-00.14.16
tulisan Goa Gong
38. Host opening 16” 00.14.16-00.14.33
Goa Gong
39. Host menaiki PB 39” 00.14.32-00.15.11
tangga dan
melewati
jembatan menuju
pintu masuk
Goa Gong
13

40. Host di depan 18” 00.15.11-00.15.29


2 pintu masuk
Goa Gong
41. Host menikmati PB 92” 00.15.29-00.17.01
suasana
Goa Gong
42. Host closing Goa 6” 00.17.01-00.17.56
Gong + Bridging
‘Go-Culture’
43. Establish Goa PB 5” 00.17.56-00.18.01
44. Bumper Program PB 11” 00.18.01-00.18.12
45. ComBreak PB 5’ 00.18.12-00.18.17
46. Bumper Program PB 10” 00.18.17-.00.18.27
47. Host opening 27” 00.18.27-00.18.54
rumah makan
Bu gandos
48. Establish rumah PB 11” 00.18.54-00.19.05
makan Bu gandos
49. Host memakan 36” 00.19.05-00.19.41
nasi tiwul dan
sedikit me-riview
50. Establish PB 45” 00.19.41-00.20.26
makanan yang
di sediakan +
host yang
menikmati
makanan dan
pemandangan
sekitar rumah
makan Bu gandos
51. Host closing Bu 71” 00.20.26-00.21.37
gandos +
Bridging Batik
52. Host di depan 27” 00.21.37-00.22.04
3 pintu masuk
pembuatan batik
pace
53. Establish rumah PB 19” 00.22.04-00.22.31
batik tulis saji
54. Host mencoba 32” 00.22.31-00.23.03
membuat batik
pace khas pacitan
55. Establish 13” 00.23.03-00.23.16
pembuatan
batik pace
56. Host di depan 22” 00.23.16-00.23.38
hasil pembuatan
batik pace
14

57. Host melihat-lihat PB 10” 00.23.38-00.23.48


hasil dari batik
pace
58. Host closing 46” 00.23.48-00.24.34
59. Credit Title PB 31” 00.24.34-00.25.05
60. Copy Right PB 5” 00.25.05-00.25.10
61. CV Crew PB 50” 00.25.10-00.26.00
62. BTS PB 49” 00.26.00-.00.26.49

3.3.7.4 Naskah Host

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA


UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma


Project Title : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 menit Penulis : Dinda Putri Ayu P.

Tabel III.11
NO SEGMEN VIDIO AUDIO DURASI REMARK
1. 1 BUMPER STOCK SHOOT GRAPHIC
AND
(VO) AUDIO
2. 1 OPENING (STOCK SHOOT)
HOST
ALUN ALUN (HOST)
ARDI: HALO GOWERS/
KETEMU LAGI NIH
SAMA GUE ARDI/ DAN
PARTNER GUE//
RINI: GUE RINI
ARDI: DI GO
EXPLORE?
RINI/ARDI: LETS
GOOO
ARDI: KITA BERDUA
BAKALAN NGAJAK
KALIAN SEMUA
UNTUK HEF FAN
BARENG KITA/
SELAMA TIGA PULUH
14

MENIT KEDEPAN YA
RIN YA?
RINI: YAAPP/ BENER
BANGET NIH DI/ NAH
KALI INI/ KITA
BAKALAN
NGUNJUNGIN KOTA
YANG DI KENAL
SEBAGAI SURGANYA
PULAU JAWA//
ARDI: SELAIN ITU YA
RIN/ KOTA INI JUGA
DISEBUT KOTA
SERIBU SATU GOA//
RINI: HAH SERIBU
SATU GOA?/ APA
SETIAP JALANNYA DI
PENUHI SAMA GOA-
GOA GITU DI?//
ARDI: YA GA GITU
JUGA RIN/ NAH
MAKANYA BUAT
GOWERS YANG PADA
PENASARAN JUGA
KAYA RINI/ GUA
SENDIRI JUGA
PENASARAN/
(TERTAWA) MENDING
IKUTIN AJA
PERJALANAN KITA
KALI INI/ DALAM
EPISODE//
ARDI/RINI: ‘DISCOVER
THE BEAUTIFUL
PACITAN’
RINI: SO? (MENATAP
HOST CEWO)
ARDI: GO EXPLORE?
ARDI/RINI: LETS
GOOO//
(MENATAP KAMERA
KEMUDIAN OUT OF
FRAME)
3. 2 BUMPER RUBRIK ‘GO – SPOT’ GRAPHIC
AND
AUDIO
4. 2 HOST (VO)
14

(RINI DAN ARDI


SEDANG
MEMANDANGI
PANTAI. KEMUDIAN
MEREKA BERBALIK
BADAN MENGHADAP
KAMERA)
ARDI: OH HAII
GOWERS!//
RINI: HALO GOWERS!/
SAMPAI LUPA BUAT
NYAPA KALIAN
SEMUA YA DI/
KEASIKAN SENDIRI
NIH KITA//
ARDI: (TERTAWA)
BENER BANGET/
MAAF BANGET NIH
GOWERS// BAY DE
WEY KITA LAGI ADA
DIMANA NIH RIN?//
RINI: KITA LAGI ADA
DI PANTAI WATU
KARUNG NIH DI/
ARDI: PANTAI WATU
KARUNG/ BENER
BANGET RIN//
RINI: TAPI TUNGGU
DULU DI/ KAYANYA
BAKALAN LEBIH
SERU KALAU KITA
TURUN KE BAWAH
DEH DI// BIAR BISA
MENIKMATI PASIR
PUTIH DAN JUGA
DEBURAN
OMBAKNYA//
ARDI: HMM
SEPERTINYA IDE
BAGUS/ YUK TURUN//

(VO)

ARDI: NAH GOWERS!/


SEPERTI YANG TADI
DIBILANG SAMA
TEMEN GUE/ PANTAI
INI ADALAH SALAH
SATU PANTAI
14

FAFORIT TEMEN-
TEMEN PSC UNTUK
LATIHAN SURFING//
RINI: NAH LO TAU GA
SIH DI/ KALAU
PANTAI WATU
KARUNG INI/
TERKENAL DENGAN
SURFINGNYA/
SAMPAI KE
MANCANEGARA
LOH//
ARDI: OHYA?/ SAMPAI
MANCANGERA RIN?/
TAPI KATANYA/
PANTAI INI MASIH
TERBILANG BARU
RIN UNTUK PARA
WISATAWAN
DOMESTIK//
RINI: EITS/ JANGAN
SALAH DI/ MESKIPUN
PANTAI INI MASIH
TERBILANG BARU//
DENGAN PANORAMA
OMBAK DAN
HAMPARAN PASIR
PUTIHNYA/ PANTAI
WATU KARUNG INI
LANGSUNG
TERKENAL HINGGA
KE MANCANEGARA
DI//
ARDI: GA HERAN SIH
YA RIN/ KARNA
MEMANG PASIRNYA
MASIH PUTIH
BANGET/ DAN YANG
PALING PENTING
OMBAKNYA/ GA
HERAN YA KALAU
BANYAK TURIS YANG
MAU LATIHAN
SURFING DISNI//

(STOCK SHOOT)

(VO)
14

(ARDI MENGAMBIL
RANTING KAYU,
MEMBELAHNYA
MENJADI DUA, DAN
MEMBERIKAN SALAH
SATUNYA KEPADA
RINI. MEREKA
BERDUA
MENULISKAN NAMA
ACARA “GO EXPLORE
– LETS GOO” DI
PANTAI PASIR
TERSEBUT. RINI DAN
ARDI DUDUK DI ATAS
TULISAN ITU DAN
BERKATA KEPADA
KAMERA)
ARDI: GO EXPLORE?
RINI&ARDI: LETS
GOOO//
(RINI DAN ARDI
BERLARI KEARAH
PANTAI DAN
KEMBALI BERMAIN
DI PANTAI)
5. 2 TREATMENT BRIDGING TO SUNGAI GRAPHIC
MARON AND
AUDIO
6. 2 HOST (STOCK SHOOT
PERJALANAN
MENUJU SUNGAI
MARON)

(VO)

(SAMPAI DI DEPAN
SUNGAI MARON)
ARDI: HALO
GOWERS!/ SEKARANG
KITA UDAH ADA DI
LOKASI
SELANJUTNYA/
DIMANA RIN?//
RINI: DI SUNGAI
MARON//
(ARDI DAN RINI
MENUNJUKAN
TULISAN SUNGAI
MARON)
14

(ARDI DAN RINI


TERLIHAT SEDANG
MEMBELI TIKET
PERAHU. KEMUDIAN
MEREKA BERSIAP-
SIAP MENGGUNAKAN
PELAMPUNG UNTUK
MENAIKI PERAHU)
ARDI: SO GUA UDAH
PEGANG TIKETNYA
NIH// KITA MAU NAIK
PERAHUNYA DAN
MENGELILINGI
SUNGAI MARON//
RINI: GUA UDAH GA
SABAR MAU
MENIKMATI
KEINDAHAN SUNGAI
MARON//
ARDI: LETS GOO//

(VO)

(RINI DAN ARDI


TERLIHAT MENAIKI
PERAHU DAN
MENIKMATI
PERJALAN DI SUNGAI
MARON)

RINI: BUAT PARA


GOWERS YANG SUKA
MENIKMATI
PEMANDANGAN/
DENGAN SUASANA
YANG SEJUK/ DAN
MENENANGKAN/
SUNGAI MARON INI
PAS BANGET NIH
BUAT MENJADI
SALAH SATU
DESTINASI LIBURAN
KALIAN NANTI
GOWERS//
ARDI: TAPI GUA
SARANIN KALAU
KALIAN MAU BENER-
BENER MAKSIMAL
MENIKMATI
14

KEINDAHAN SUNGAI
MARON INI/ KALIAN
HARUS DATENG DI
SAAT MUSIM
KEMARAU// KARNA
AIRNYA BAKALAN
BENER-BENER
BERWARNA JERNIH
KEBIRUAN//
RINI: BETUL BANGET
TUH/ KARNA KALAU
KALIAN DATANG
SAAT MUSIM HUJAN/
AIRNYA BAKALAN
BERWARNA
KECOKLATAN/
AKIBAT LUAPAN
AIRNYA//
ARDI: NAH BAGIAN
TERDALAM DI
SUNGAI MARON INI /
TEPAT BANGET
BERADA DI SANA//
RINI: EMANG
SEDALEM APASIH
DI?//
ARDI: KURANG LEBIH
DALEMNYA SEKITAR
EMPAT PULUH METER
RIN//
RINI: OH DALEM JUGA
YA/ DAN GOWERS
DISINI JUGA ADA
SPOT FOTO YANG
INSTAGRAM-EBEL
BANGET/ ADA
AYUNAN DISANA/
JADI KALAU MAU
FOTO-FOTO BISA
BANGET//
RINI&ARDI: GO
EXPLORE? LETS GOO//

(RINI DAN ARDI


TERLIHAT SEDANG
MENGOBROL
7. 2 TREATMENT BRIDGING TO PANTAI GRAPHIC
KLAYAR AND
AUDIO
14

8. 2 HOST ARDI: SO GOWERS!/


KALI INI KITA UDAH
SAMPAI DI?
RINI: PANTAI
KLAYAR//

(RINI DAN ARDI


TERLIHAT MENURUNI
ANAK TANGGA
SAMBIL MENGOBROL
KEMUDIAN MEREKA
MENATAP KAMERA)

(VO)

(ARDI DAN RINI


TERLIHAT MENURUNI
TANGGA)
ARDI: NAH UNTUK
MENIKMATI
KEINDAHAN DARI
PANTAI KLAYAR INI/
KALIAN BISA
BERKELILING
DENGAN
MENGGUNAKAN
ATV//
RINI: MAU TAU
SEPERTI APA
SERUNYA
MENIKMATI PANTAI
KLAYAR INI DENGAN
MENAIKI ATV?/ YUK
IKUTIN KITA TERUS//

(VO)

(RINI DAN ARDI


TERLIHAT
MENIKMATI
SUASANA DI PANTAI
KLAYAR DENGAN
MENGGUNAKAN ATV)
RINI: YANG SPESIAL
DARI PANTAI
KLAYAR INI ADALAH
PANTAI INI MEMILIKI
SERULING
14

SAMUDERA LOH
GOWERS//
ARDI: SERULING
SAMUDERANYA
PANTAI INI SENDIRI/
BERADA DI SISI KIRI
PANTA GOWERS//
RINI: NAH PASTI
GOWERS DIRUMAH
PADA PENASARAN
KAN SEPERTI APA
SERULING
SAMUDERANYA
ITU?//
ARDI: SEKARANG
GUA SAMA RINI MAU
MENUJU SUNGAI
SAMUDERA ITU NIH
GOWERS//
RINI: LETS GO
GOWERS//

(RINI DAN ARDI


MENUJU SERULING
SAMUDERA
MENGGUNAKAN ATV.
SETELAH SAMPAI
RINI DAN ARDI
TURUN DARI ATV
TERSEBUT)
ARDI: SO GOWERS/
KITA HARUS TURUN
DARI ATV NIH/
KARNA SERULING
SAMUDERANYA ITU
BERADA DIBALIK
BATU SPINGS
(SPHINX) //
RINI: UNTUK
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERANYA/
KITA HARUS MENAIKI
KARANG-KARANG
INI/ DAN MELEWATI
BATU SPHINX NYA
GOWERS//
14

(RINI DAN ARDI


MENAIKI BEBATUAN
KARANG ITU UNTUK
SAMPAI KE SERULING
SAMUDERA)
(STOCK SHOOT RINI
DAN ARDI
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERA)

(VO)

RINI: GOWERS!/ JADI


DISINI NIH/
LETAKNYA SERULING
SAMUDERA ITU/
ARDI: NANTI KALAU
ADA OMBAK/ AKAN
ADA AIR YANG
MENYEMBUR DARI
CELAH-CELAH
KARANG INI/ DAN
MENGHASILKAN
BUNYI YANG
MENYERUPAI SUARA
SERULING//
RINI: SERU BANGET//
JADI KITA DISINI
MENIKMATI SAMBIL
DENGER SUARA
SERULINGNYA//
ARDI: SERU JUGA YA/
NUNGGUIN ADA
OMBAK DULU BARU
BISA DENGER SUARA
SERULINGNYA?
(TERTAWA)
RINI: TAPI GA AKAN
KERASA SIH DI
NUNGGUNYA/ KARNA
OMBKANYA GEDE-
GEDE BANGET/ DAN
ADA TERUS GA
BERHENTI-
BERHENTI//
(TERTAWA)
15

(STOCK SHOOT ARDI


DAN RINI BERMAIN DI
SERULING
SAMUDERA DAN
MENIKMATI
PEMANDANGAN DI
SEKITARNYA)

RINI: GIMANA NIH


GOWERS? KEREN
BANGET KAN KOTA
KELAHIRAN
MANTAN PRESIDEN
SBY KITA INI?/
ARDI: BENER
BANGET/ NAH RIN
TADI KAN GUA
SEMPET BILANG/
KALAU PACITAN ITU
PUNYA SEBUTAN
SERIBU SATU GOA//
RINI: OHIYA/
NGOMONG-
NGOMONG SOAL ITU/
GUA BELOM LIAT NIH
GOANYA//
ARDI: NAH
MAKANYA/ GA
AFDOL KE PACITAN
KALAU GA DATENGIN
GOANYA//
RINI: TERUS KITA
HARUS DATENGIN
SERIBU SATU
GOANYA?//
ARDI: YA GAUSAH
SERIBU SATU GOA
SIH/ POKONYA KITA
AKAN DATENGIN
SALAH SATU
GOANYA NIH/ KITA
AKAN MENGUNJUNGI
GOA YANG PALING
TERKENAL DI
PACITAN//
RINI: DIMANA TUH?
ARDI: PENASARAN?/
GOWERS JUGA
PENASARAN?/ TERUS
15

SAKSIKAN
PERJALANAN KITA
KALI INI DI GO
EXPLORE?//
RINI & ARDI: LETS GO

(RINI DAN ARDI


KEMBALI MENIKMATI
SERULING
SAMUDERA)
9. 3 BUMPER RUBRIK GRAPHIC
‘GO – DRENALINE’ AND
AUDIO
10. 3 HOST (RINI DAN ARDI
SAMPAI DI GOA
GONG)

RINI: SEKARANG KITA


DIMANA NIH DI?//
ARDI: SEKARANG
KITA UDAH ADA DI
GOA GONG/GOA
YANG PALING
TERKENAL DI KOTA
PACITAN/ LANGSUNG
AJA KITA MASUK KE
DALEM//
ARDI&RINI: LETS GOO

(VO)

(RINI DAN ARDI


SAMPAI DI DEPAN
GOA GONG)
ARDI: OKE GOWERS/
SEKARANG KITA
UDAH DI DEPAN GOA
GONG NYA NIH//
RINI: YAP DAN KITA
UDAH PEGANG
SENTER NIH/ /
ARDI: LANGSUNG AJA
KITA MASUK YUK?//
ARDI&RINI: LETS GOO

(STOCK SHOOT RINI


DAN ARDI MEMASUKI
GOA)
15

(VO)

(ARDI DAN RINI


SUDAH BERADA
TEPAT DI DEPAN
PINTU MASUK GOA)
ARDI: GIMANA
GOWERS?/ INDAH
BANGET KAN GOA
NYA?//
RINI: LAMPU WARNA-
WARNINYA BENER-
BENER NAMBAH
KESAN INDAHNYA
BANGET SIH DI/
PADAHAL YANG ADA
DI BAYANGAN GUE/
GOA ITU SEMPIT DAN
GELAP GITU//
ARDI: ITU GA
BERLAKU DI GOA INI
RIN/ BAY DE WEY..
GUE KAYANYA
MULAI NGERASA
LAPER DEH RIN//
RINI: NAH! KALAU
TADI LO BILANG GA
AFDOL KE PACITAN
KALAU GA DATENGIN
SALAH SATU GOA
NYA?/ SEKARANG
GUA JUGA MAU
BILANG/ KALAU GA
AFDOL KE PACITAN
KALAU GA NYOBAIN
NASI TIWULNYA NIH
DI//
ARDI: NASI
TIWUL/ APATUH
NASI TIWUL?//
RINI: PENASARAN
KAN? GOWERS JUG
PENASARAN?/
MAKANYA IKUTIN
KITA TERUS DI GO
EXPLORE?
RINI&ARDI: LETS
GOOO
15

11. 4 BUMPER RUBRIK GRAPHIC


‘GO – CULTURE’ AND
AUDIO
12. 4 HOST (RINI DAN ARDI
SUDAH SAMPAI DI
DEPAN WARUNG BU
GANDOS)

RINI: GOWERS!/ KITA


UDAH SAMPAI NIH DI
DEPAN WARUNG BU
GANDOS!/ KATANYA
SIH NASI TIWULNYA
BU GANDOS INI
PALING TERKENAL DI
PACITAN!//
ARDI: AYO
LANGSUNG MASUK
AJA DEH/ GUA UDAH
LAPER BANGET NIH
(ARDI LANGSUNG
MEMASUKI TEMPAT
MAKAN BU GANDOS)
RINI: EH DI/
TUNGGUIN DONGG/
GA SABAR BANGET
SIH// (RINI MENYUSUL
ARDI MASUK
KEDALAM)

(RINI DAN ARDI


SUDAH DUDUK
DENGAN MEJA YANG
DI PENUHI OLEH NASI
TIWUL SERTA LAUK
PAUKNYA)
ARDI: OKE GOWERS/
SEKARANG NASI
TIWULNYA UDAH
DATENG NIH/ GUA
MAU NYOBAIN DULU
NASI TIWULNYA//
(ARDI MENYUAP NASI
TIWUL KE
MULUTNYA)
ARDI: HMM..
RASANYA AGAK-
AGAK GURIH GITU YA
RIN//
15

RINI: KAYAKNYA
YANG GURIHNYA ITU
DARI SINGKONG NYA
DEH DI/ KARNA INI
NASI SAMA
SINGKONG KAN//

(VO)

(RINI DAN ARDI


SELESAI
MENGHABISKAN
MAKANANNYA
ARDI: HADUUH
KENYANG JUGA YA
RIN/ MESKIPUN
KELIHATANNYA
PORSINYA SEDIKIT//
RINI: KAYANYA
SINGKONGNYA BIKIN
JADI KENYANG DEH
DI//
ARDI: BENER JUGA
SIH/ KARNA KAN
KITA MAKAN DUA
KARBOHIDRAT
SEKALIGUS NIH/
UDAH NASI/
DITAMBAH
SINGKONG JUGA//
RINI: BENER
BANGET!//
NGOMONG-
NGOMONG NIH
GOWERS!/ KALAU
KALIAN MERHATIIN
DARI TADI GUE LAGI
PAKE SYAL BATIK
KHAS PACITAN NIH!//
ARDI: BARU SADAR/
TADI KITA UDAH
PADA GANTI BAJU
DAN GUE BARU
SADAR KALAU LU
PAKE SYAL BATIK
KHAS PACITAN//
RINI: NAH GOWERS/
PASTI PENASARAN
KAN KAYA
15

GIMANASIH
PEMBUATANNYA/
ABIS INI KITA BAKAL
NGUNJUNGIN
PEMBUATAN BATI
PACE//

(RINI DAN ARDI


KEMBALI MENIKMATI
MAKANAN MEREKA)
13. 4 TREATMENT BRIDGING TO BATIK GRAPHIC
PACE AND
AUDIO
14. 4 HOST (RINI DAN ARDI
SAMPAI DI TEMPAT
PEMBUATAN BATIK
PACE)

ARDI: SELAIN
TERKENAL DENGAN
PANTAINYA YANG
INDAH/ DAN JUGA
BANYAK NYA GOA/
PACITAN DI KENAL
DENGAN BATIKNYA//
RINI: BATIK PACE!
BATIK INI
MERUPAKAN SIMBOL
KULTUR DARI KOTA
PACITAN//
ARDI: SEPERTI APA
PEMBUATAN
LANGSUNG DARI
BATIK PACE INI?/ YUK
KITA LIAT SAMA-
SAMA//

(RINI DAN ARDI


MASUK KE DALAM
DAN MELIHAT-LIHAT
CARA PEMBUATAN
BATIK PACE)

(VO)
(RINI DAN ARDI
SEDANG MENCOBA
MEMBUAT BATIK
PACE)
15

RINI: NAH GOWERS!/


BATIK INI
TERINSPIRASI DARI
BUAH PACE//
SEKARANG ARDI
LAGI MENCOBA
MEMBUAT BATIK
PACE NIH/ GIMANA
DI? BISA GAK?//
ARDI:/ TERNYATA
NGEBATIK TUH GA
SEMUDAH YANG DI
BAYANGKAN LOH
GOWERS!//

(ARDI DAN RINI


MELIHAT-LIHAT
HASIL PEMBUATAN
BATIK PACE)
RINI: NAH GOWERS/
JADI YANG
DIMAKSUD DENGAN
PACE ADALAH BUAH
MENGKUDU//
ARDI: GAMBAR BUAH
PACE INI LAH/ YANG
MENJADI CIRI KHAS
DARI BATIK PACE INI
NIH GOWERS//
(RINI DAN ARDI
KEMBALI MENIKMATI
HASIL BATIK PACE)
15. 4 CLOSING (RINI BERJALAN DARI
SEBELAH KIRI DAN
ARDI BERJALAN DARI
SEBELAH KANAN.
MEREKA BERDUA
BERTEMU DI TENGAH
LALU BERBICARA
KEPADA KAMERA)

ARDI: HALO
GOWERS!/ GIMANA
NIH PERJALANAN
KITA SELAMA DI
KOTA PACITAN?/
SERU KAN?//
RINI: SERU BANGET
DI// MAKANYA
15

BANYAK BANGET
WISATAWAN YANG
MAU DATANG KE
KOTA INI//
ARDI: BENER
BANGET/ SELAMA DI
PACITAN KITA UDAH
KEMANA AJA NIH
RIN?//
RINI: KITA UDAH KE
WATU KARUNG/
SAMPAI KESINI/
BELAJAR MEMBUAT
BATIK PACE DISINI//
ARDI: TAPI SORI
BANGET KITA HARUS
UNDUR DIRI/ KARENA
SELAMA TIGA PULUH
MENIT INI KITA UDAH
NGAJAK KALIAN
SEMUA UNTUK
MENIKMATI
KEINDAHAN KOTA
PACITAN//
RINI: TAPI JANGAN
SEDIH/ KITA AKAN
TERUS MENEMANI/
DAN MENGAJAK
GOWERS UNTUK
JALAN-JALAN
MENIKMATI
KEINDAHAN NEGERI
KITA TERCINTA
INDONESIA//
ARDI: SO GUA ARDI
PAMIT//
RINI: GUA RINI
PAMIT//
ARDI: TETAP
SAKSIKAN TERUS
KITA DI GO
EXPLORE?
RINI&ARDI: LETS
GOO

(RINI DAN ARDI


BERLARI KELUAR
FRAME)
15

3.3.7.5 Naskah Voice Over

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA


UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma


Project Title : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 menit Penulis : Dinda Putri Ayu P.
Tabel III.12
NO SEGMENT VIDEO VOICE OVER
1 1 BUMPER ARDI: KALI INI KITA BAKALAN
(OPENING) MENGUNJUNGIN KOTA PACITAN NIH
GOWERS//
RINI: KATA ORANG/ PACITAN ITU
KOTA YANG INDAH/ KIRA-KIRA ADA
APA AJA YA DI/ DIKOTA PACITAN
INI?//
ARDI: MAKANYA RIN/ DARIPADA
PENASARAN/ MENDING KITA CARI
TAU SAMA – SAMA AJA DI EPISODE
GO EXPLORE/ KALI INI//
2. 1 STOCK SHOOT RINI : NAH KALI INI KITA UDAH
PANTAI WATU SAMPAI DI SALAH SATU PANTAI
KARUNG YANG TERKENAL DENGAN
OMBAKNYA. KATANYA SIH, PANTAI
INI MENJADI SALAH SATU TEMPAT
FAVORITE UNTUK BERSELANCAR NIH
GOWERS///
3. 2 RINI DAN ARDI RINI: WAAAH GA NYANGKA YAA DI/
TURUN DARI KALAU PANTAI WATU KARUNG
ATAS BUKIT DI BENER-BENER INDAAH BANGET//
PANTAI WATU ARDI: BENER BANGET RIN/ DITAMBAH
KARUNG CUACANYA YANG CERAH BANGET YA
HARI INI/
RINI: HMM../ KAYANYAAA GUE MULAI
JATUH CINTA SAMA KOTA PACITAN
DEH DI//
(ARDI DAN RINI MENURUNI ANAK
TANGGA UNTUK MENIKMATI PASIR
WATU KARUNG. ARDI DAN RINI
TERLIHAT BERLARIAN DI PANTAI
15

SAMBIL MENIKMATI SUASANA


PANTAI. ARDI MENGAMBIL FOTO RINI
DENGAN KAMERA POCKET DAN
BERFOTO BERSAMA. RINI DAN ARDI
ASIK MELIHAT HASIL FOTO MEREKA
BERDUA. ARDI MELIHAT KE ARAH
KAMERA)

4. 2 RINI DAN ARDI RINI: NAH GOWERS TAU GAK SIH


SEDANG KALAU OMBAK DI PANTAI WATU
BERMAIN DI KARUNG INI/ DI SEBUT-SEBUT
PANTAI SEBAGAI SATU DARI LIMA OMBAK
TERBAIK DI DUNIA// KARNA
OMBAKNYA YANG BISA MENCAPAI
HINGGA 4 METER LOH//
ARDI: SOO BUAT GOWERS SEMUA
YANG SUKA BERSELANCAR/ KALIAN
HARUS BANGET DATENG KESINI
UNTUK COBAIN SENDIRI OMBAKNYA
YA RIN YA//
RINI: HARUS BANGET DONG
PASTINYA//

5. 2 BRIDGING TO RINI: NAH GOWERS!/ SEKARANG KITA


SUNGAI MARON LAGI ADA DI PERJALANAN MENUJU/
SUNGAI MARON// PERJALANANNYA
SENDIRI LUMAYAN EKSTRIM NIH
GOWERS//
ARDI: YAPP!/ MAKANYA KALIAN
HARUS HATI-HATI BANGET SAMA
JALURNYA/ BAY DE WEY UNTUK
SAMPAI KE SUNGAI MARON INI/
KALIAN HARUS MENEMPUH JARAK
SEKITAR EMPAT PULUH METER/ DARI
KOTA NIH GOWERS//
RINI: IYAAP/ ATAU SEKITAR KURANG
LEBIH SELAMA SATU JAM YA
MENGGUNAKAN KENDARAAN
DARAT//

6. 2 RINI DAN ARDI RINI: KALIAN TAU GA SIH GOWERS?/


MENAIKI SUNGAI MARON INI SERING DI SEBUT-
PERAHU DAN SEBUT SEBAGAI SUNGAI
MENIKMATI AMAZONNYA INDONESIA LOH//
PEMANDANGAN ARDI:DAAN/ UNTUK MENIKMATI
SUNGAI MARON SUNGAI MARON INI// KALIAN BISA
MENYEWA PERAHU YANG AKAN
MEMBAWA KALIAN UNTUK
MENGELILINGI SUNGAI MARON//
16

7. 2 BRIDGING TO RINI: KALAU KALIAN INGIN


PANTAI MENIKMATI PANTAI KLAYAR/
KLAYAR KALIAN HARUS MENYIAPKAN UANG
KURANG LEBIH SEBESAR SERATUS
RIBU RUPIAH/
ARDI: TIKET MASUK KE PANTAI INI/ DI
HARGAI LIMA RIBU RUPIAH PER
ORANGNYA GOWERS//
8. 2 RINI DAN ARDI RINI: GA LENGKAP RASANYA KE
MENAIKI ATV PANTAI KLAYAR/ KALAU KALIAN GA
MENIKMATINYA MENGGUNAKAN
ATV/ YANG MENJADI CIRI KHAS
PANTAI INI//
9. 2 RINI DAN ARDI RINI: GOWERS!/ KALIAN TAU GAK SIH/
MENAIKI KENAPA TEMPAT INI BISA DI
KARANG- NAMAKAN SERULING SAMUDERA?//
KARANG DAN ARDI: DINAMAKAN SERULING
MELEWATI SAMUDERA/ KARNA/ KARANG-
BATU SPINX KARANGNYA INI MENGELUARKAN
SUARA MENYERUPAI SUARA
SERULING NIH GOWERS!/
RINI: KETIKA OMBAK DATANG/ DARI
CELAH-CELAH KECIL/ KARANG INI
MENGELUARKAN AIR MEYEMBUR/
YANG BISA MENCAPAI HINGGA
KETINGGIAN SEPULUH METER LOH
GOWERS//
10. 3 RINI DAN ARDI RINI: GOWERS/ KALIAN PASTI
MENAIKI PENASARAN KAN DIMANA LETAK
TANGGA GOANYA?//
MENUJU PINTU ARDI: NAH UNTUK SAMPAI KE
GOA GONG GOANYA/ KALIAN HARUS MENAIKI
ANAK TANGGA/ YANG… BISA
DIBILANG LUMAYAN BANYAK NIH
JUMLAH ANAK TANGGANYA//
RINI: UNTUNGNYA PEMANDANGAN
DISINI INDAAAH BANGET YA DI/ JADI
NAIK TANGGANYA BISA SAMBIL
MENIMATI PEMANDANGAN DISINI
NIH//
ARDI: SETUJU BANGET RIN/
16

11. 3 RINI DAN ARDI ARDI: KOTA PACITAN MEMILIKI


MENIKMATI JULUKAN KOTA SERIBU SATU GOA/
SUASANA DI DAN SATU YANG TERKENAL DISINI
DALAM GOA ADALAH TEMPAT WISATA GOA
GONG GONG//
RINI: MEMASUKI GOA GONG/ KALIAN
AKAN DI SAMBUT DENGAN FORMASI
STALAKMIT DAN STALAKTIT YANG
SANGAT INDAH//
ARDI: DIBANTU DENGAN
PENERANGAN YANG CUKUP/ KALIAN
BISA MASUK LEBIH DALAM/ DAN
MENYUSURI LORONG GOA
SEPANJANG DUA RATUS LIMA PULUH
ENAM METER INI GOWERS/
RINI: DI UJUNG LORONG/ KALIAN BISA
MENEMUKAN ALASAN KENAPA GOA
GONG INI/ DI SEBUT SEBAGAI GOA
TERINDAH SE-ASIA TENGGARA!/
RINI: STLAKTIT DAN STALAKMIT/
DENGAN ANEKA BENTUK DAN
UKURAN/ MENGHIASI SELURUH
RUANGAN GOA INI DENGAN
SANGAAT INDAH//
ARDI: BEBERAPA DI ANTARANYA
BAHKAN SAMPAI DI BERI NAMA LOH
GOWERS//
RINI: KARNA KEINDAHAN STALAKTIT
DAN STALAMITNYA INI LAH/ GOA
GONG MENJA DI GOA YANG PALING
TERKENAL DI KOTA PACITAN//
ARDI: DAN JUGA YANG PALING
MENDAPAT PERHATIAN DARI
PEMERINTAH/ MAKANYA GA HERAN
KALAU DI DALEMNYA/ ADA BANYAK
BANGET LAMPU YANG MEMBANTU
MEMBUAT GOA INI JADI MAKIN
INDAH GOWERS//
12. 4 RINI DAN ARDI RINI: NAH SEBAGAI PELENGKAP/
MENYUAP NASI BIASANYA NASI TIWUL INI DI
TIWUL LENGKAPI DENGAN URAP/ SAMBAL
DAN JUGA BEBERAPA JENIS IKAN
LAUT NIH GOWERS//
13. 4 RINI DAN ARDI RINI: RUMAH MAKAN BU GANDOS INI/
MENIKMATI TERMASUK RUMAH MAKAN NASI
NASI TIWUL TIWUL YANG PALING TERKENAL/
DIKOTA PACITAN//
ARDI: SALAH SATU HAL YANG
MEMBUAT BANYAK ORANG KEMBALI
16

KE LOKASI INI ADALAH/ KESEGARAN


DARI IKAN YANG DI SAJIKAN//

14. 4 RINI DAN ARDI RINI: KONON/ PACE ADALAH OBAT


MELIHAT-LIHAT SEGALA PENYAKIT/ BENTUKNYA
HASIL DARI BIASA SAJA/ TAPI KHASIATNYA
BATIK PACE SANGAT LUAR BIASA//
ARDI: SEPERTI NAMANYA/ BATIK
PACE JUGA TERKESAN SEDERHANA//
MOTIFNYA DI DOMINASI DENGAN
GAMBAR BUAH PACE//
RINI: DI SEKELILINGNYA TERDAPAT
GAMBAR DEDAUNAN/ ORNAMEN
LAIN JUGA TERKADANG DI
TAMBAHKAN UNTUK MEMPERCANTIK
KARYA BATIK/ PACE INI//
16

3.4 Proses Kerja Camera Person

Dalam produksi program Magazine Show GO EXPLORE penulis sebagai

Camera Person bertanggung jawab penuh atas apa saja yang berhubungan dengan

kamera terutama dalam merekam gambar. Dalam sebuah produksi sosok Camera

Person bisa dibilang peran yang sangat penting karena tanpa adanya Camera Person

maka tidak akan terciptanya audio visual. Penulis sebagai Camera Person juga harus

bisa berkerja sama dengan baik dengan semua tim terutama dengan Pengarah Acara

agar bisa mendapatkan hasil yang terbaik.

Menurut (Nugroho, 2014) menyimpulkan banhwa “Cameraman atau Penata

Gambar adalah orang yang bertanggung jawab atas pengambilan gambar untuk

program televisi”.

Oleh karena itu, seorang Camera Person harus bekerja sama dengan baik

dengan Pengarah Acara agar bisa dengan mudah memahami apa yang Pengarah

Acara inginkan. Seorang Camera Person juga harus benar-bener memahami

komposisi serta teknik-tenik pengambilan gambar, ukuran gambar, hingga

pergerakan kamera. Dan Camera Person juga harus mempersiapkan segala sesuatu

yang berhubungan dengan teknis seperti pengunaan kamera, lensa serta apapun alat

penunjang lainya.

Menurut (Kusumawati dkk, 2017) “Penata kamera tidak hanya dapat

menghasilkan gambar yang baik, tapi seorang penata kamera harus memahami

motivasi dan informasi apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

gambar”.

Dari definisi di atas penulis sebagai Camera Person menyimpulkan bahwa

banyak hal yang harus diperhatikan bukan hanya mendapatkan gambar yang baik
16

tetapi harus memperhatikan hal-hal lainya seperti mengoprasikan kamera dengan

baik serta mempersiapkan posisi kamera di setiap tempatnya sesuai dengan konsep

yang telah ditentukan, dan juga harus menentukan kamera apa yang dijunakan serta

alat penunjang lainya. Camera Person disebut juga sebagai D.O.P atau Director Of

Photograpy adalah seorang seniman yang melukis dengan cahaya. Dan juga bekerja

sama dengan Pengarah Acara untuk mengubah dari bahasa tulisan ke audio visual.

Sedangkan menurut “cameramen adalah orang yang bertanggung jawab atas

pengambilan gambar untuk program televisi”.

Dalam produksi program Magazine show GO EXPLORE penulis sebagai

Camera Person bertangung jawab atas semua aspek yang berhubungan dengan

pengambilan gambar, dan selalu menjaga kestabilan kamera agar tetap aman untuk

digunakan pada saat produksi. Penulis sebagai Camera Person juga harus berinisiatif

untuk memperbanyak pengambilan Stok shot agar bisa mendapatkan hasil yang

terbaik.

Penulis sebagai Camera Person menyimpulkan bahwa disini seorang Camera

Person bertugas untuk merekam gambar serta memperhatikan semua aspek yang

berhubungan dengan pengambilan gambar yang sesuai dengan ketentuan yang telah

ditentukan bersama, dan harus bisa bekerja sama dengan baik dengan Pengarah

Acara karena disini seorang Camera Person bekerja atas ketentuan yang telah

Pengarah Acara buat. Dan penulis sebagai Camera person juga mempunyai 3

tahapan yang penting yakni Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Penulis

memang akan bekerja pada saat produksi namun bukan berarti tidak memiliki andil

pada dua tahap lainya.


16

3.4.1 Pra Produksi

Menurut (Pintoko & Umbara, 2010) menyimpulkan bahwa “Salah satu

keberhasilan untuk menghasilkan karya audio visual yang baik, persiapan merupakan

bagian dari prosedur yang harus di lalui oleh cameraman sebelum melakukan

pengambilan gambar shot”.

Dalam pembuatan proses karya pasti tidak luput dari tahap pra produksi ini,

karana tahap ini sangat penting dalam pembuatan sebuah karya dan tahap ini juga

mentukan baik atau buruknya hasil karyanya nanti. Maka dalam tahap ini penulis

sebagai Camera Person berkerja sama dengan baik dengan semua tim agar bisa

menyatuhkan pemikiran terhadap karya yang akan dibuat.

Menurut (Kusumawati dkk, 2017) “Tahap Pra Produksi merupakan tahap

yang paling menentukan hasil gambar yang baik”.

Dari kutipan di atas benar bahwa pada tahap pra produksi ini sangat

berpengaruh terhadap apa yang dihasilkan nantinya. Jadi di tahap pra produksi ini

penulis sebagai Camera person bersama dengan Produser, Pengarah Acara, Penulis

Naskah dan crew lainya berdiskusi menentukan konsep karya seperti apa yang akan

di buat agar bisa dinikamti oleh penonton, kemudian setelah mendapatkan

keseimpulan konsep seperti apa yang akan di buat selajutnya penulis bersama tim

menentukan lokasi yang akan kita kunjungi untuk melakukan produksi, dalam fase

ini penulis bersama tim terdapat beberapa pilihan lokasi di antaranya Bali, Pacitan

Jawa Timur dan Malang Jawa Timur dan akhir penulis bersama tim sepakat untuk

mengunjungi Pacitan Jawa Timur untuk melakukan produksi dengan alasan lokasi

tersebut belum banyak dikunjungi oleh orang lain dan mempunyai keindahan

dan cirikhas
16

didalamnya. Setalah melewati proses tersebut penulis bersama tim mencari host

dengan cara membuka open casting agar dapat memilih host yang sesuai dengan

konsep yang telah kita sepakati bersama. Kemudian penulis bersama tim melakukan

riset lokasi agar bisa mengatahui seperti apa kondisi disana, penulis sebagai Camera

Person melakukan penggambaran shot-shot seperti apa yang digunakan pada saat

produksi. Selanjutnya penulis sebagai Camera Person menyiapkan patokan

berbentuk tulisan sesuai dengan lokasi yang telah disepakati oleh Produser, Pengrah

Acara dan crew yang lain sebagai bahan acuan dasar untuk melakukan produksi.

Dalam program Magazine show GO EXPLORE ini Pengarah Acara

menginginkan untuk mengunakan System multi camera. Tetapi disini penulis sebagai

Camera Person tidak hanya menerima apa yang diinginkan Pengara acara saja

namun penulis juga memberi masukan-masukan kepada Pengarah Acara dan

Produser seperti ide pengambilan gambar,serta kebutuhan alat apa saja yang akan

digunakan untuk menyesuaikan dengan konsep yang telah disepakati bersama.

Dengan mengunakan system multi camera penulis memilih kamera Sony NEX VG

30. Alasan memilih kamera Sony NEX VG 30 adalah karena kamera tersebut

memiliki kualitas gambar HD (High Definition) seperi yang saat ini banyak

digunakan di program pertelevisian indonesia, dan kamera tersebut memiliki ukuran

yang tidak terlalu besar jadi mempermudah gerak Camera Person pada saat

berjalanya produksi karena mengingat ada beberapa lokasi yang kondisinya sempit

dan lumyan susah untuk dimasuki maka kamera tersebut sangat cocok digunakan

seperti di lokasi tersebut, dan juga cara penyetingan kamera tersebut juga praktis jadi

bisa mempercepat jalannya proses produksi.


16

Jadi di tahap ini penulis sebagai Camera Person mempunyai beberapa

pekerjaan dan tangung jawab seperti ikut serta menentukan konsep bersama tim dan

memilih peralatan apa saja yang digunakan, dan membuat patokan seperti Shot list,

floor flan. Kemudian memperlajari naskah yang telah di sepakati bersama dan

berdiskusi dengan Pengarah Acara agar bisa menyatukan visi dan misi pada saat

proses produksi.

3.4.2 Produksi

Menurut (Pintoko & Umbara, 2010) “Ini tahap yang penting untuk seorang

Kameraman, Shooting script director treatment menjadi acuan untuk membuat shot

bagi kameraman.

Dalam proses produksi penulis sebagai Camera Person bertugas untuk

merekam gambar yang sesuai dengan director tratment yang dimiliki Pengarah

Acara, tahapan ini adalah tahapan paling penting dalam pebuatan karya dan disini

penulis sebagai Camera person harus mempelajari naskah yang telah disepakati dan

bekerjasa sama dengan Pengarah Acara agar bisa mencapai hasil yang baik.

Kemudian disini juga penulis sebagai Camera Person bertangung jawab penuh atas

apapun yang berhubungan dengan kamera seperti menjaga kamera tetap aman dan

stabil agar proses produksi berjalan dengan lanjar.

Menurut (Latief & Utud, 2017a) “Produksi (Production) adalah upaya

mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV). Produksi berupa pelaksanaan

perekam gambar (taping) atau siaran langsung (live)

Teknik dan angle pengambilan gambar adalah kunci pokok pda saat produksi,

karena karya yang akan disuguhkan ditelevisi adalah kulitas gambar dan suaranya,

jadi
16

fungsi Camera Person bisa disebut sebagai tanganya Pengarah Acara karena

diprcaya untuk mengekseskusi adegan. Di program magazine show GO EXPLORE

ini mengunakan multi camera, dan sebelum melakukan pengambilang gambar

penulis sebagai Camera Person berdiskusi dengan Pengarah Acara tentang angle

seperti apa yang Pengarah Acara inginkan yang sesuai dengan director triatmant.

Dan disini penulis sebagai Camera Person juga harus menjaga kestabilan Kamera

agar tetap aman.

Menurut (Kusumawati dkk, 2017) “segala perencanaan yang telah


dipersiapkan dalam tahap pra produksi, akan direalisasikan pada tahap
produksi. Seorang penata kamera akan memantau sutradara atau pengarah
acara untuk menerjemahkan bahasa tulisan ke dalam bahasa visual. Setiap
gambar yang dihasilkan sangatlah penting terhadap pesan dan informasi apa
yang akan disampaikan kepada penonton”.
Dari kutipan diatas bahwa seorang Camera Person sangat penting untuk

selalu berdiskusi dengan Pengarah Acara agar pengambilan gambar yang dilakukan

dapat sesuai dengan konsep yang telah ditentukan bersama. Dan juga penulis sebagai

Camera Person juga bekerja sama dengan Penata Cahaya agar komposisi gambar

yang dihasilkan enak untuk dilihat.

Dalam produksi magazine show GO EXPLORE penulis sebagai Camera

person 80 % (delapan puluh persen) menggunakan Handheld dan hanya 20% (dua

puluh persen) mengunakan Tripod. Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah

sebuah angle dan shot, dalam hal ini Camera Person perlu mengeluarkan ide-ide

yang cemerlang guna memperkaya shot dengan teknik dan berbagai macam cara

pengambilan gambar. Karena gambar dengan angle dan shot yang bervariasi mampu

menarik minat serta kenyamanan penonton untuk menyaksikannya.


16

Dalam tahap produksi ini pelunis sebagai Camera Person memiliki beberapa

tugas dan tanggung jawab diantara melakukan pengambilan gambar, memperlajari

naskah yang telah disepakati agar hasil sesuai dengan konsep yang diinginkan, selalu

berdiskusi dengan Pengarah Acara agar tidak berbeda pendapat, dan berinisiatif

mengambil stok shot sebanyak banyaknya dan selalu menjaga kamera agar tetap

aman dan normal pada saat digunakan.

3.4.3 Pasca Produksi

Menurut (Pintoko & Umbara, 2010) “Tidak banyak hal yang dilakukan oleh

Kameramen pada tahap ini”.

Pada tahap Pasca produksi seperti pernyataan kutipan di atas bahwa tidak

banyak yang harus seorang Camera Person lakukan di tahap ini. Di tahap ini penulis

sebagai Camera Person selain menyerahkan semua hasil pengambilan gambar yang

dilakukan pada saat produksi dan bentuk memory SD Card kepada Penyunting

Gambar, Camera Person juga harus mendamping Penyunting Gambar untuk

memilih shot-shot yang terbaik dan layak dimasukan kedalam karya sehingga

mempermudah kerja Penyunting Gambar untuk merubahnya menjadi sebuah karya

visual yang sudah di tentukan berdasarkan treatment yang telah dibuat oleh Penulis

Naskah. Penulis sebagai Camera Person juga harus membuat Camera Report atau

laporan hasil produksi yang berisi angle, shot,dan camera movment yang telah

digunakan dalam program yang telah dibuat.

Dan pada tahap ini juga penulis sebagai Camera Person juga tidak hanya

mendamping Penyunting gambar untuk memilih shot-shot tetapi disini penulis

sebagai Camera Person juga ikut serta hingga selesainya proses pengeditan

gambar dan
17

melakukan apa yang penulis bisa lakukan agar mempermuda dan mempersingkat

waktu proses pengeditan. Penulis juga selalu ikut serta setiap tim melakukan review

hasil karya yang telah dibuat.

Penulis sebagai Camera Person juga melalukan pengecekan kembali shot-

shot yang telah di susun oleh Penyunting gambar agar tidak terjadinya kesalahan

dalam pemilihan gambar, dan juga penulis sebagai Camera Person ikut serta

menuangkan ide-ide kreatif untuk dimasukan ke dalam program GO EXPLORE ini

agar bisa mendapatkan hasil yang sesuai dengan konsep dan bisa dinikmati oleh

penonton.

3.4.4 Peran dan Tanggung Jawab Camera Person

Peran dan tanggung jawab Camera Person tentunya berbeda dengan yang

lain, Camera Person ini memiliki peran yang sangat penting dalam pembutan sebuah

karya karena tanpa adanya Camera Person maka tidak akan tercintanya suatu karya

yang berbentuk audio visual.

Bebicara tentang mengenai suatu profesi itu melakukan pekerjaan, berarti

akan membahas tentang tugas dan tanggung jawab. Seperti profesi pada umunya,

Camera Person sebagai bagian dari crew produksi film dan televisi mempunyai

tugas dan tanggung jawab yang spesifik. Pada umumnya seorang Camera Person

tidak bekerja sendiri, dan secara umum tugas dan tanggun jawab Camera Person

meliputi :

1. Berdiskusi dengan Produser dan Pengarah Acara membahas tentang

mengenai rencana produksi

2. Mempelajari naskah

3. Memberi masukan bagaimana agar bisa mendapatkan hasil gambar yang

baik
17

4. Memilih peralatan kamera serta penunjang lainya

5. Bekerja sama dengan Pengarah Acarah

6. Melakukan pengambilan gambar pada saat produksi

7. Menyerahkan hasil pengambilan gambar dan camera report agar

mempermudah kerja Penyunting Gambar

Penulis sebagai Camera Person berkerja untuk berdiskusi dengan Pengarah

Acara mengenai angle-angle seperti apa yang akan di ambil, seorang Camera

Person juga harus mempunyai kreatifitas yang tinggi untuk menentukan

komposisi gambar dan pengambilan shot-shot yang menarik. Berawal dari pra

produksi penulis sudah dilibatkan dalam pemilihan lokasi serta pemilihan

alat- alat penunjang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsep

yang telah disepakati bersama. Serta membuat floor plan/bloking camera dari

konsep yang telah disepakati agar proses pengambailan gamabar bisa tertata

perlokasinya sehingga tidak bingung pada saat produksi. Pada saat produksi

Camera Person sangat berperan penting dalam pengambilan gambar, dan

juga mewujudkan dari bahasa tulisan ke audio visual, sebagai Camera Person

dengan adanya Director Treatment sangat beguna pada saat produksi karna

dapat mempermudah dan mempercepat dalam proses produksi.pada saat

pasca produksi penulis sebagai Camera Person tidak terlalu banyak tugasnya

seperti memberi semua hasil shot pada saat hasil produksi beserta

menerangkan shot seperti apa dan objek apa yang telah diambil untuk

mempermudah kerja Penyunting Gambar agar menghasilkan sebuah karya

yang baik.
17

3.4.5 Proses Penciptaan Karya

Dalam program non drama GO EXPLORE ini penulis bertugas sebagai

Camera Person karena penulis merasa sudah memumpuni dibidang ini, penulis

mengatahui sedikit banyaknya hal-hal yang berhubungan dengan kamera dan teknik

pengambilan gambar, maka dari itu penulis merasa bisa menghasilkan karya yang

baik dan bisa dinikmati oleh penonton. Penulis juga ingin merapkan kemampuannya

kedalam program GO EXPLORE ini walaupun kemampuan penulis belum seperti

Camera Person profesiaonal pada umumnya, tetapi penulis selalu berusaha agar

mendapatkan hasil yang terbaik untuk program ini. Di program ini juga penulis

sebagai Camera Person sangat memperhatikan type shot serta angle kamera yang di

ambil agar informasi yang diberikan dimengerti oleh penonton.

A. Konsep Kreatif

Ketika membicarakan konsep kreatif penulis sebagai Camera Person bertuga

untuk merekam gambar dan pengambilan gambar mengunakan sistem multi camera.

Lalu penulis sebagai Camera Person menciptakan angle-angle seperti High angle,

Eye level dan Low angle kemudian ditambah dengan type shot yang variatif dari

yang terluas Extreme long shot hingga yang terdekat Extream Close up lalu

memainkan dengan Camera movement seperti Panning, Tracking, dan following dan

disempurnakan dengan komposisi kamera agar gambar yang dihasilkan memiliki

daya tarik yang lebih sehingga bisa dinikmati oleh penonton.

Didalam program ini juga menggunakan konsep Color full dan ceria,

penulis sebagai Camera Person juga berusaha untuk mendapatkan hasil


17

gambar yang menyesuaikan dengan konsep tersebut seperti mengunakan

type shot dan angle yang bervariasi.

B. Konsep Produksi

Sistem multi camera menjadi konsep yang ada pada program GO

EXPLORE maka penulis sebagai Camera Person harus bener-bener paham cara

kerja kamera dan lokasi-lokasi yang akan digunakan, karena dalam penggunaan

sistem multi camera ini melakukan perekaman gambar pada satu objek secara

bersamaan, hal ini berkemungkinan besar akan terjadinya perbedaan warna karena di

suatu tempat bisa saja terjadi perbedaan cahaya dari arah yang berbeda dan juga

terjadinya bocor (sesuatu yang mucul di layar yang tidak dikehendaki), maka dari itu

penulis sebagai Camera Person harus bener-bener memperhatikan di layar kamera

agar hal tersbut tidak terjadi.

Dari segi teknik pengambilan gambar perlu diketahui pengambilan gambar

dapat terlaksana dengan baik dan bener jika dipahami untuk apa gambar diambil,

seberapa besar ukurannay (Type of shot), bagaimana letak pengambilan gambarnya

(angle), moment seperti yang sesuai dengan konsep program, arah dan tujuan

pergerakan, serta informasi apa yang ingin disampaikan.

Pada konsep ini Camera Person berusaha menyesuaikan segala bentuk teknik

pengambilan gambar dengan tetap mengacu pada director tratment. Mulai dari

teknik pengambilan gambar (shot), sudut pengambilan (angle) dan pergerakan

kamera (camera movment) sesuai dengan treatment yang telah disepakati bersama

Pengarah Acara. Dari treatment tersebut Camera Person juga bekerja sama

dengan Penata
17

Artistik dan Penata Cahaya untuk menciptakan keselarasan artistik dan pencahayaan

saat produksi.

C. Konsep Teknis

Dalam konsep teknis yang pertama dilakukan penulis sebagai Camera Person

adalah memilih peralatan yang akan digunakan pada saat produksi sperti kamera,

tripod dan alat penunjang pendukung lainya. Seorang Camera Person harus bisa

membangun komposisi visual. Sudut pengambilan gambar (angle of view) yang

tertuju pada tujuan pengambilan gambar. Jika ingin mendapatkan suatu moment dan

menghasilkan gambar yang terbaik, jangan pernah takut untuk melakukan apapun

untuk mendapatkan hasil gambar yang terbaik seperti mengambil gambar dari

ketinggihan,mengambil gambar langsung terjun ke laut. Selain itu sebagai Camera

Person juga harus percaya diri dalam pengambilan gambar dengan bermacam-

macam variasi shot. Lalu penggunaan alat lainya seperti tripod juga harus digunakan

pada saat host berbicara panjang agar dapat mengurang gambar shaking (goyang)

dan enak dilihat. Semua peralatan tersebut digunakan untuk mempermudah

pengambilan gambar (shot) yang dibutuhkan dalam dalam penciptaan karya program

magazine GO EXPLORE.

3.4.6 Kendala Produksi dan Solusinya

1. Pada saat produksi di Goa Gong penulis sebagai Camera Person kesulitan

untuk menjaga keseimbangan kamera karena kondisi jalanannya tidak merata.

Solusinya sangat berhati-hati dan memperbanyak stok shot agar dapat

memilih gamabar yang terbaik

2. Penulis sebagai Camera Person kesulitan menjaga kestabilan kamera pada

saat produksi di loaksi Watu Karung karena angin yang sangat kencang

sehingga
17

gambar shaking (goyang). Solusinya mengunakan tripod dan memegangnya

dengan erat agar kamera tetap stabil dan tidak goyang.

3. Pada saat produksi ada masalah pada Drone tidak mau menyala. Solusinya

mengambil gambar dari ketinggihan dan memperbanyak stok shot yang bagus

agar bisa mengimbangi dengan hasil Drone.

4. Pada saat produksi salah satu kamera bermasalah dengan batre yang sangat

cepat abis. Solusinya dalam pengambilan stok shot hanya mengunakan satu

kamera dan kamera yang boros batrenya hanya digunakan pada saat

pengambilan host berbicara.


17

3.4.7. Lembar Kerja Camera Person

3.4.7.1 Konsep Camera Person

3.4.7.2 Camera Report

3.4.7.3 Floor Plan

3.4.7.4 Spesifikasi Camera


17

3.4.8 Lembar Kerja Camera Person

Pada Pada tahap awal penulis sebagai Camera Person mempunyai beberapa

pekerjaan dan tangung jawab seperti ikut serta menentukan konsep bersama tim dan

memilih peralatan apa saja yang digunakan, dan membuat patokan seperti Shot list,

floor flan. Kemudian memperlajari naskah yang telah di sepakati bersama dan

berdiskusi dengan Pengarah Acara agar bisa menyatukan visi dan misi pada saat

proses produksi.

Setelah melewati tahap awal penulis sebagai Camera Person memiliki

beberapa tugas dan tanggung jawab diantara melakukan pengambilan gambar,

memperlajari naskah yang telah disepakati agar hasil sesuai dengan konsep yang

diinginkan, selalu berdiskusi dengan Pengarah Acara agar tidak berbeda pendapat,

dan berinisiatif mengambil stok shot sebanyak banyaknya dan selalu menjaga kamera

agar tetap aman dan normal pada saat digunakan.

Kemudian di tahap akhir penulis sebagai Camera Person selain menyerahkan

semua hasil pengambilan gambar yang dilakukan pada saat produksi dan bentuk

memory SD Card kepada Penyunting Gambar, Camera Person juga harus

mendamping Penyunting Gambar untuk memilih shot-shot yang terbaik dan layak

dimasukan kedalam karya sehingga mempermudah kerja Penyunting Gambar untuk

merubahnya menjadi sebuah karya visual yang sudah di tentukan berdasarkan

treatment yang telah dibuat oleh Penulis Naskah. Penulis sebagai Camera Person

juga harus membuat Camera Report atau laporan hasil produksi yang berisi angle,

shot,dan camera movment yang telah digunakan dalam program yang telah dibuat.
17

3.4.7.1 Konsep Camera Person

Dalam produksi program nondrama GO EXPLORE ini penulis

sebagai Camera Person melakukan pengambilan gambar yang sesuai dengan konsep

yang telah disepakati bersama pada saat pra produksi, dan memperhatikan type

shot,angle kamera, pergerakan kamera dan komposisi gambar pada saat produksi.

Dalam produksi program ini penulis sebagai Camera Person ingin memberikan

gambar-gambar yang menarik untuk para penonton, penulis akan memberikan

sentuhan shot-shot yang berdeda dari yang lain. Perencanaan konsep teknik juga

sangat dibutuhkan dan didukung juga dengan pembuatan floorplan dan camera

report yang akan mempermudah proses kerja seorang Camera Person.

Dalam proses pembuatan karya mulai dari pra produksi, produksi

hingga pasca produksi pasti tidak luput dari kesulitan masing-masing, tetapi penulis

sebagai Camera Person selalu berusaha untuk melewati kesulitan-kesulitan tersebut

dan selalu berdiskusi dengan tim terutama dengan Pengarah Acara. Penulis sebagai

Camera Person sangat memperhatikan shot-shot dan angle yang di ambil agar bisa

mendapatkan hasil yang terbaik. Dan penulis juga menerapkan shot-shot yang

bervariasi dalam program ini agar dapat dinikmati oleh penonton.


17

3.4.7.2 Camera Report

Table III. Camera Report

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA

INFORMATIKA

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Title : Go Explore Sutradara : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Penata Kamera : Deswan

VISUAL

NO RUBRIK CAM SHOT VIDEO NOTES


ANGLE MOVING
SIZE

Low Kota
1 OP 1 LS Pen Right OK
Angle Pacitan

Eye Suasana
2 1 LS Still OK
OP
Level jalanan

Tulisan
Eye
3 1 MS Pen Right alun-alun OK
OP
Level
Pacitan

Eye Host
4 1 LS Pen Left OK
OP
Level berjalan

Eye Host
5 2 LS Still OK
OP
Level berjalan
18

Low Host 1-3 : C


6 1 LS Still
OP
Angle opening 4 : OK

Eye Host 1-3 : C


7 2 MCU Still
OP
Level opening 4 : OK

Petunjuk

arah
Low
8 1 1 LS Still jalan OK
Angle

Masuk

Low pantai
9 1 LS Track in OK
1
Angle Watu

Karung

Eye Suasana
10 1 ELS Pen Left OK
1
Angle Pantai

Eye Suasana
11 1 ELS Pen Left OK
1
Angle Pantai

High Suasana
12 1 ELS Pen Right OK
1
Angle Pantai

Suasana
High
13 1 ELS Pen Left Pantai OK
1
Angle
18

Host

opening
Eye 1-2 : C
14 2 MS Still pantai
1
Level 3 : OK
Watu

Karung

Host

opening
Eye 1-2 : C
15 1 MLS Still pantai
1
Level 3 : OK
Watu

Karung

High Suasana
16 1 ELS Pen Left OK
1
Angle Pantai

High Host
17 1 MS Track in OK
1
Angle Berjalan

Eye Suasana
18 1 LS Pen Left OK
1
Level Pantai

Eye Host
19 1 LS Still OK
1
Level Berjalan

Low Suasana
20 1 CU Pen Left OK
1
Angle pantai

Host

berjalan
21 1 CU Frog Eye Still OK
1
ke arah

pantai
18

Host
High
22 2 LS Still bermain OK
1
Angle
di pantai

Eye Suasana
23 1 LS Pen Right OK
1
Level pantai

Eye Suasana
24 1 MS Still OK
1
Level Pantai

Host
Hight
25 2 MLS Still bermain OK
1
Angle
di pantai

Host

Menjelas

Eye kan
26 1 LS Still OK
1
Level tentang

Watu

Karung

High Orang
27 1 LS Still OK
1
Angle berenang

Host

menjelas

Eye kan
28 1 LS Still OK
1
Level tentang

Watu

Karung
18

Host

menjelas

Eye kan
29 2 MS Still OK
1
Level tentang

Watu

Karung

Eye
30 1 LS Still Suasana OK
1
Level
Pantai

Eye Orang
31 1 LS Still OK
1
Level berenang

Eye Suasana
32 1 LS Pen Left OK
1
Level pantai

Host
Eye
33 1 LS Still bermain OK
1
Level
di pantai

Host
Eye
34 1 CU Still mengam OK
1
Level
bil kayu

Host
Eye
1 LS Still berjalan OK
1
Level

High
35 1 CU Still Karang OK
1
Angle
18

Host
High
36 1 LS Still bermain OK
1
Angle
di pantai

Host
High
37 2 LS Still bermain OK
1
Angle
di pantai

Closing
Eye
38 1 MLS Pen Left Watu OK
1
Level
Karung

Low Suasana
39 1 LS Pen Left OK
1
Angle Pacitan

Petunjuk
Low
40 1 LS Still arah OK
1
Angle
jalan

Suasana
Low
41 1 LS Pen Left Sungai OK
1
Angle
Maron

Suasana
Eye
42 1 LS Pen Right Sungai OK
1
Level
Maron

Eye Host
43 1 LS Still OK
1
Level berjalan

Eye Host
44 2 MS Still OK
1
Level opening
18

Suangai

Maron

Host

Hight opening
45 1 LS Still OK
1
Angle Sungai

Maron

Host

Eye membeli 1-2 : C


46 1 MS Still
1
Level tiket 3 : OK

perahu

Host
Eye
47 1 MS Still Menaiki OK
1
Angle
Perahu

Host
Hight
48 2 LS Still menaiki OK
1
Angle
perahu

Suasana
Eye
43 1 LS Still Sungai Ok
1
Level
Maron

Suasana
Low
49 1 LS Pen Left Sungai
1
Angle
Maroon

Eye Host
50 1 MS Still OK
1
Level menikma
18

ti

suasana

Suangi

Maron

Suasana
Eye
51 1 1 LS Till Down Sungai OK
Level
Maron

Host

menjelas

Eye kan
52 2 MS Still OK
1
Level tentang

Sungai

Maron

Host

menjelas

Eye kan
53 1 MS Still OK
1
Level tentang

Sungai

Maron

Suasana
Eye
54 1 LS Still Sungai OK
1
Level
Maron
18

Suasana
High
55 1 ELS Till Down Pantai OK
1
Angle
Klayar

Pintu
Low
56 1 LS Till Up masuk OK
1
Angle
pantai

Low Petunjuk
57 1 LS Still OK
1
Angle arah

Susana
High
58 1 ELS Till Down pantai OK
1
Angle
Klayar

Host

High Opening 1-2 : C


59 1 MS - LS Still
1
Angle pantai 3 : OK

Klayar

Tulisan
Low
60 1 MS Pen Right Pantai OK
1
Angle
Klayar

High Suasana
61 1 LS Pen Left OK
1
Angle Pantai

Host

Eye menjelas 1-2 : C


62 1 LS Still
1
Level kan 3 : OK

tentang
18

pantai

Klayar

Host

menjelas

Eye kan 1-2 : C


63 2 MS Still
1
Level tentang 3 : OK

pantai

Klayar

Menunju

kan

Eye bagian-
64 1 CU Till Down OK
1
Level bagian

ATV

Host

Eye menaiki
65 1 LS Pen Left OK
1
Level ATV

Eye Suasana
66 1 LS Still OK
1
Level pantai

Host
Eye
67 1 LS Still naik OK
1
Level
ATV
18

Host

menjelas
Eye
68 1 MLS Still kan OK
1
Level
tentang

pantai

Host

69 1 MLS Eye level Pen Left menikma OK


1
ti pantai

Eye Suasana
70 1 LS Pen Right OK
1
Level Pantai

Eye Suasana
71 1 LS Pen Left OK
1
Level pantai

Host

Eye menjelas
72 1 MLS Still OK
1
Level kan

pantai

Suasana
Eye
73 1 LS Still pantai OK
1
Level

Eye Host
74 1 LS Still OK
1
Level berjalan

Eye Suasana
75 1 LS Still OK
1
Level pantai
19

Eye Seluling
76 1 MS Still OK
1
Level samudra

Low Batu
77 1 LS Still OK
1
Angle Sping

Host

menjelas

Eye kan
78 1 LS Still OK
1
Level tentang

seluling

samudra

Host

menjelas

Eye kan
79 2 MS Still OK
1
Level tentang

seluling

samudra

Host

menikma
Eye
80 1 LS Still ti OK
1
Level
seluling

samudra

Eye Suasana
81 1 LS Pen Right OK
1
Level pantai
19

Host

Eye closing
82 1 LS Still OK
1
Level pantai

Klayar

Host

Eye closing
83 2 MS Still OK
1
Level pantai

Klayar

Eye Host
84 2 1 LS Still OK
Level berfose

Selamat

Low datang
85 1 MS Pen Right OK
2
Angle Goa

Gong

opening
Eye
86 1 MLS Still Goa OK
2
Level
Gong

Low Host
87 1 LS Still OK
2
Angle berjalan

Eye Host
88 1 LS Still OK
2
Level berjalan

Tarip
Low
89 1 MS Still Goa OK
2
Angle
Gong
19

Host

mengaja
Eye
90 1 LS Still k masuk OK
2
Angle
Goa

Gong

Host

mengaja
Eye
91 2 MS Still k masuk OK
2
Angle
Goa

Gong

Low Arah
92 1 CU Pen Left OK
2
Angle masuk

Low Suasana
93 1 LS Pen Left OK
2
Angle goa

Low Host
94 1 MS Till Up OK
2
Angle berjalan

Suasana
Eye
95 1 LS Still goa OK
2
Level

High Host
96 1 MS Still OK
2
Angle berjalan

Hight Suasana
97 1 LS Pen Right OK
2
Angle goa
19

Hight
98 1 MS Still Host OK
2
Angle
berjalan

Suasana
Low
99 1 LS Till Down goa OK
2
Angle

Host

menjelas

Eye kan
100 1 LS Still OK
2
Level tentang

Goa

Gong

Host

menjelas

Eye kan
101 1 MS Still OK
2
Level tentang

Goa

Gong

Low Suasana
102 1 LS Till Down OK
2
Angle goa

Host

Low opening
103 3 1 LS Till Down OK
Angle di Bu

Gandos
19

Host

Eye opening
104 2 MS Still OK
3
Level di Bu

Gandos

Eye Tempat
105 1 MS Still OK
3
Level kasir

Suasana
Eye
106 1 LS Pen Right Bu OK
3
Level
Gandos

Eye Host
107 1 MS Still OK
3
Level Makan

Macam-
Hight
108 1 CU Pen Right macam OK
3
Angle
makanan

Suasana
Eye
109 1 LS Still Bu OK
3
Level
Gandos

High Panggan
110 1 MS Still OK
3
Angle g ikan

Memoto
High
111 1 CU Still ng OK
3
Angle
makanan

Eye Makan
112 1 ECU Still OK
3
Level makanan
19

Suasana
Eye
113 1 LS Till Down Bu OK
3
Level
Gandos

Host

Eye menjelas
114 1 MS Still OK
3
Level kan

makanan

Host

Eye menjelas
115 2 MS Still OK
3
Level kan

makana

Host

Eye menjelas
116 1 MS Still OK
3
Level kan

makana

Eye Host
117 2 MS Still OK
3
Level berjalan

Host

opening
Eye
118 1 LS Still di Batik OK
3
Level
Pace

Eye Host
119 2 MS Still OK
3
Level opening
19

di Batik

Pace

Low Suasana
120 1 MS Still OK
3
Angle tempat

Macam-
High
121 1 CU Pen Left macam OK
3
Angle
batik

Eye
122 1 CU Till Down Batik OK
3
Level

Lagi
High
123 1 CU Still membati OK
3
Angle
k

Host

menjelas
Eye
124 1 MS Still kan OK
3
Level
tentang

batik

High Membati
125 1 CU Still OK
3
Angle k

Cetakan
Eye
126 1 MS Still batik OK
3
Level

High Membati
127 1 CU Still OK
3
Angle k
19

Host

menjelas

Eye kan
128 1 MS Still OK
3
Level tentang

batik

Eye
129 2 CU Still Batik OK
3
Level

Host

melihat
Eye
130 1 MS Still berbagai OK
3
Level
macam

batik

Eye Host
131 1 LS Still OK
3
Level closing

Eye Host
132 2 MS Still OK
3
Level closing

Eye Host
133 1 LS Still OK
3
Level closing
19

3.4.7.3 Floor Plan

a. Lokasi Alun-Alun Pacitan

Ket :

1. Host 1

2. Host 2

3. Camera 1

4. Camera 2

b. Lokasi Pantai Watu Karung 1

Ket :

1. Host 1

2. Host 2

3. Camera 1

4. Camera 2

5. Pantai

c. Lokasi Pantai Watu Karung 2

Ket :

1. Host 1

2. Host 2

3. Camera 1

4. Camera 2

5. Pantai
19

d. Lokasi Sungai Maron 1

Ket :

1. Host 1

2. Host 2

3. Camera 1

4. Camera 2

5. Tulisan Suangai Maron

e. Lokasi Sungai Maron 2

Ket :

1. Host 1

2. Host 2

3. Camera 1

4. Camera 2

5. Air

6. Kapal

f. Lokasi Pantai Klayar 1

Ket :

1. Host 1

2. Host 2

3. Camera 1

4. Camera 2
20

g. Lokasi Pantai Klayar 2

Ket :

1. Host 1

2. Host 2

3. Camera 1

4. Camera 2

h. Lokasi Goa Gong

Ket :

1. Host 1

2. Host 2

3. Camera 1

4. Camera 2

5. Pintu masuk Goa

i. Lokasi Bu Gandos 1

Ket :

1. Host 1

2. Host 2

3. Camera 1

4. Camera 2
20

j. Lokasi Bu Gandos 2

Ket :

1. Host 1

2. Host 2

3. Camera 1

4. Camera 2

5. Meja Makanan

k. Lokasi Batik Pace 1

Ket :

1. Host 1

2. Host 2

3. Camera 1

4. Camera 2

5. Pintu

l. Lokasi Batik Pace 2

Ket :

1. Host 1

2. Host 2

3. Camera 1

4. Camera 2

5. Pintu
20

3.4.7.4 Spesifikasi Kamera

Gambar
3.1

Shape Horizontal

Optical Sensor
Exmor APS HD CMOS sensor(23.5 x 15.6mm)
Type / Size
Valid Pixel 16.1MP

Resolusi 1920x1080 - Full HD

X2.0, with power zoom control and zoom lever (variable /


Spesifikasi Optical Zoom
fixed max. 32 steps)
Dasar
X2.0, with power zoom control and zoom lever (variable /
Digital Zoom
fixed max. 32 steps)

LCD Monitor 3inch Xtra Fine LCD


SD Card , SDHC Card , SDXC Card , Memory Stick PRO
Recording
Duo , Memory Stick PRO-HG Duo , Memory Stick XC-
Media
HG Duo

Touch Panel ya
Finder ya
Spesifikasi
Night Shot ya
Rinci
Koneksi miniHDMI, USB2.0 Hi-speed

Tipe Baterai NP-FV70

Dimensi
Approx. 91mm x 130mm x 223mm
Ukuran (WxHxD)
Berat Approx.1520g(with SELP18200 LENS)
20

3.5 Proses Kerja Editor

Dalam produksi drama Magazine Show Program acara “ GO EXPLORE” ini

penulis di percaya sebagai penyunting gambar atau yang biasa di sebut sebagai

editor, penulis harus mampu menerjemahkan skenario sesuai yang diinginkan

pengarah acara dan penulis naskah.

Menurut (Mabruri, 2013) mengatakan bahwa “ Editor adalah orang terahir

dari seluruh perkerjaan produksi dalam penggarapan sebuah karya visual film dn

acara program televisi. Perkejaanya adalah mengkolaborasikan berbagai unsur

kreatif sehingga mampu memberikan sentuhan seni pada hasil akhirr karya visual”.

Dalam proses editing ini seorang penyunting gambar bertanggung jawab

untuk menghubungkan shot-shot yang telah di ambil kemudian menjadi satu pristiwa

yang utuh dalam rangkaian scene ataupun sequence agar mempunyai makna dan

pesan yang di tangkap oleh audience nya.

Menurut (Latief & Utud, 2017e) magatakan bahwa “ Editor penyunting

gamabar adalah sbutan bagi orang yang bertanggung jawab memotong gambar dan

suara yang di hasilkan dari tape”.

Penulis di wajibkan mampu menerjemahkan setiap pola visual sehingga

tercipta program yang sesuai dengan konsep yang diinginkan. Proses penyunting

gambar memang menduduki posisi penting dalam menghasilkan karya film yang

menarik dan tidak membosankan.

Menurut (Naratama, 2013b) magatakan bahwa “ Editing adalah

penyuntingan, penyambungan, merangkai potongan gambar secaraurut dan utuh dari

bagian-bagian hasil rekaman gambar dan suara”


20

Kutipan di atas menyimpulkan bahwa untuk menjadi seorang penyuting

gambar harus mempunyai kemampuan teknik maupun non teknik, karena itu modal

terpenting untuk menjadi seorang penyunting gambar. Hal ini dapat dikuasi memlalui

proses berlatih dengan membuat banyak karya audio visual serta banyak menonton

program sebagai referensi editing.

Bila dilihat dari devisnisi yang ada makna prnyuntingan gambar ini memiliki

fungsi antara lainnya menyusun (arrange) ialah menyusun secara urut bahan hasil

produksi, memotong (trimming) ialah memotong bagian yang tidak di perlukan

dalam naskah, menggabungkan (combine) ialah menggabungkan bahan hasil

produksi sesuai urutan di naskah, membangun (contraction) ialah mengabungkan

alur dari naskah agar bercerita kepada penonton.

Penyunting gambar dituntut harus bersikap kreatif dalam menyunsun shot-

shotnya dan penyunting gambar harus sangat mengerti konstruksi dari struktur cerita

yang menarik, serta kadar dramatik yang di dalam shot-shot yang di susun dan

mampu mengesinambungkan aspek emosionalnya dan membentuk irama adegan atau

cerita tersebut secara tepat dari awal hingga akhir. Proses penyuntingan gambar

dapat dilakukan jika shot (stock shot) dan unsur pendukung lainnya seperti audio,

sound effect, dan musik sudah mencukupi, penulis berhak mengajukan usul kepada

pengarah acara untuk mengubah urutan konsep yang ada bila memang pada saat

proses pebgeditan mengalami kekurangan gambar atau suara. Seorang penyunting

gambar harus betul-betul menata ulang potongan-potongan dari juru kamera.

Kriatifitas merupakan kunci untuk mendapatkan konsep penyuntingan gambar

dengan baik. Penulis di wajibkan mampu menerjemahkan pola visual program yang

sesuai dengan konsep yang diinginkan.


20

3.5.1 Pra Produki

Tahap pra roduksi merupakan satu tahap yang penting dalam pembuatan

suatu karya audio visual. Pada tahap ini dibuatnya pembentukan kru agar terciptanya

kerjasama yang maksimal, kesamaan pendapat karena itu merupakan hal yang utama.

Penulis bersana tim produksi melakukan pemilihan konsep yang akan di jalankan.

Penulis naskah mengembangkan ide gagasan tersebut. Dari hasil pengembangan

naskah tersebut di ajukan kepada dosen pebimbing. Setelah disetujui naskan

dibagikan ke tiap masing-masing teknik. Sekalipun penulis melakukan proses

penyuntingan gambar dilakukan pada tahap pra produksi ini.

Menurut (Latief & Utud, 2017e) mengatakan bahwa “Pra produksi adalah

pelaksanaan dan pencarian ide, gagasan perenanaan pemilihan talent, lokasi.”

Dalam hal ini menurut kutipan di atas menyimpulakn penulis dan penulis

naskah mengembangkan ide lalu kemudian mengembangkan sebuah konsep yag

sudah di setujui oleh dosen pembimbing, pada tahap pra produksi ini penulis tidak

hanya diam menunguu hasil take atau hasil gambar.

Menurut (Kusumawati dkk, 2014c) mengatakan bahwa “tahap pra produksi

merupakan tahapan yang penting dalam sebuah produksi program acara. Dalam

tahapan ini semua persiapan sebelum pelaksaan produksi dilakukan. Semakin baik

persiapan yag dilakukan maka semakin baik pula program yang di tayangkan”.

Yang harus di persiapkan pada tahap pra produksi ini penyunting gambar

tidak hanya diam dan menunggu hasil gambar produksi, melainkan bersama-sama

dengan kru lainnya melakukan kegiatan pra produksi, salah satunya, salah satunya

adalah melakukan riset. Pada tahap ni seorang Editor harus menyiapkan beberapa

audio visual
20

tambahan yang sebelumnya telah di sunting seperti ID Program, Opening Billboard,

dan Bumper in/out.

Setelah menerima naskah kemudian penyunting gambar merencanakan

konsep editing seperti apa yang akan di pakai kemudian melihat dan meningatkan

pngarah acara shot apa yang tepat untuk produksi yang akan dilaksanakan. Dan

penyunting gambar juga berdiskusi dan memberi masukan dengan pengarah acara

untuk mencari stock shot yang dapat di gunakan serta angle yang tepat untuk

produksi yang akan di laksanakan. Penulis sebagai seorang penyunting gambar harus

sudah mempunyai gambaran saat melihat naskah dan memberiak ide ataupun

masukan kembali kepada pengarah acara, seoraang penyunting gambar juga harus

mendiskusikan hal ini kepada dapartemen lain seperti penata suara dan camera

person agar semua sesuai pada tahap produksi. Seorang penyunting gambar bersama

dengan produser dan pengarah acara lah yang menentukan dalam pasca produksi.

Dalam tahap pra produksi penulis juga ikut serta membantu mengembangkan konsep

yang sudah ada agar menjadi tayangan yang tidak menonton dan terliat

membosankan untuk penonton.

Dalam tahap ini penulis sebagai penyunting gambar juga harus menyiapkan

desain produksi dan yang di gunakan pada saat proses penyuntingan gambar

berlangsung, mempersiapkan perangkat hardware seperti komputer, mouse, headset,

dan untuk perangkat software sepeerti abode premier pro, photoshop, dan konsep

yang akan di gunakan penyunting gambar pada saat pasca produksi nanti.

3.5.2 Produksi

Pada saat produksi program Magazine show “GO EXPLORE” penyunting

gambar selalu selalu berkomunikasi dengan tim dan pengarah acara untuk
20

mengingatkan pengarah acara dan lainnya apabila ada shot yang terlewat dalam

pengambilan gambar agar memudahkan penulis dalam peroses pengeditan nantinya.

Penyunting gambar juga ikut terlibat dalam proses produksi dimana penulis dapat di

jadikan penasehat dalam pengambilan gambar dan meminta shot apa saja yang di

butuhkan di proses editing.

Menurut (Kusumawati dkk, 2014c) magatakan bahwa “tahapan produksi

adalah proses untuk merubah naskan ke dalam bentuk gambar. Perubahan visual ini

bertujuan program yang di buat dapat di nikmati oleh penonto dan pesan yang ingin

di sampaikan tercapai “.

Dalam tahap produksi penyunting gambar dapat membantu atau mengawak

pengarah acara dalam hal shoot yang akan di ambil agar jangan sampai terlewat.

Penyunting gambar juga bertanggung jawab untuk membatu mengawasi

pendistribusian dan kondisi materi produksi sampai ke meja editing.

Proses ini adalah proses dimana penulis sebagai penyunting gambar harus

selalu berkomunikasi dengan tim untuk materi yang akan di edit, dalam tahapan

syuting ini tim sepakat menggunakan dua kamera atau multi camera, saat proses

syuting berlangsung seorang penyunting gambar bertugas:

1. Penyunting gambar bertugas untuk mengingatkan pengarah acara jika ada

shot yang terlewat di dalam pengambilan gambar.

2. Memberikan nasehat kepada pengarah acara untuk membuat shot tambahan

agar menkjadi bahan pertimbangan untuk di masukan ke dalam proses

editing.

3. Mengkopi semua file yang hasil syuting ke dalam laptop.


20

4. Seorang penyunting gambar juga harus memikirkan transisi dan effek apa

saja yang akan di gunakan.

3.5.3 Pasca Produksi

Pada saat pasca produksi penulis mengecek gambar hasil editing secara

seointtas, mengakumulasi kekurangan gambar, mempelajari shot-shot yang telah

terekam berupa komposisi, angle (sudut pengambilan gambar), dan harus sudah

membuat catatan mengenai kumpulan gambar dan suara yang akan di masukan ke

dalam hasil editing, baik itu yang terdapat dari stock shot.

Menurut (Latief & Utud, 2017e) menyatakan bahwa “ Dalam tahapan pasca

produksi program yang sudah di rekam harus melaui beberapa proses diantaranya

editing ofline, online, isert graphic, narasi, effect visual, dan audio serta mixing.”

Editng adalah penyuntingan pemotongan penyambungan, tujuan dasar dari

proses editing ini menyajikan suatu cerita dengan jelas kepada penonton jadi seorang

penyunting gambar harus bisa menyatukan potongan-potongan merangkai

pemotongan gambar secara runtut dan utuh dari bagian-bagian dari hasil rekaman

dan suara,

Menurut (Mabruri, 2013) mangatakan “ pasca produksi atau postproduction

adalah tahapan akhir dari sebuah rangkaian pembuatan karya visual, dalam hal ini

penulis mengaitkan dengan program acaratelisis baik News, Drama, dan Nondrama.”

Terkadang proses pasca produksi ini tesepelekan karena memang kita

berpikir bahwa proses ini di serahkan kepada penyunting gambar padahal mestinya

seorang penyunting gambar juga harus terlibat dari awal dalam merancang sebuah

pembuatan sebuah program acara televisi. Seorang penyunting gambar

melakukan tugasnya
20

menyusun, meriview, memilih dan kemudian menngumpulkan bahan footage selama

proses produksi lalu menggabungkannya menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap,

penulis mengunakan teknik penyuntingan gambar Non Liner Editing dalam tahap pra

produksi,dalam hal terdapat dua teknik editing yaitu: pertama yang di sebut editing

dengan teknik analog atau linier, kedua, editing dengan teknik digital atau non linier

dengan komputer. Teknik analaog atau yang di sebut juga dengan linier editing sudah

sangat jarang di jumpai terkecuali di stasiun televisi yang masih menggunkaannya.

Penulis harus mampu membaca setiap pergerakan yang di lakukan talent dan

akan di seuaikan dengan konsep yang sudah di sepakati. Penulis harus mempunyai

kreatifitas tinggi karena penulis harus harus melakukan proses perekaman sekaligus

penyuntingan secara bersamaan sehingga konsep bisa langsung di buat sesuai

kesepakatan. Langkah-langkah kerja yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

A. Offline

Proses awal bagi seorang penyunting gambar, dimana penyunting gambar

akan mulai melakukan proses editing dari data yang masih bersifat kasar sampai

proses fine cut (menyusun atau merapihkan gambar), dalam tahap ini tidak ada

capture karena pada saat produksi menggunakan kamera yang memakai memory card

mempermudah untuk memulai tahap di meja editing.

1. logging

logging berarti pencatatan time code seluruh shot hasil shooting.

Dikarenakan tidak adacnya capture dalam proses ini, memudahkan

penulis melakukan penyuntingan gambar karena materi gambar sudah

tebagi dalam setiap shotnya.


21

2. Backup

Backup adalah proses membuat data cadangan dengan cara menyalin atau

membuat arsip data komputer sehingga data tersebut dapat di gunakan

kembali apabila terjadi kerusakan atau kehilangan. Salah satu back up

penulis tidak hanya menyimpan data satu tempat penyimpanan (hardisk

external atau hardisk internal laptop)

3. Assembling

Tahap ini penulis mulai menyusun dan menyamakan setiap shot

berdasarkan urutan scene pada script konsepnya yang ada. Penyambungan

yang dilakukan masih sangat kasar dan masih menggunakan durasi yang

sebenernya.

4. Rough cut

Penulis memotong dan membuang gambar yang idak terpakai dan

menyambungkan menjadi satu konsep yang sudah di sepakati. Lalu

memilih shot-shot yang di anggap sudah mewakili apa yang sesuai

dengan konsep nantinya untuk di susun.

5. Fine cut & Triming

Fine cut lebih halus dari rough cut, penulis mrapihkan setiap potongan

antara shot yang masih kurang rapih. Dalam tahap ini penulis

memberikan effect transisi sebagai penyambung atau perpindahan shot

dan scene. Tujuan fine cut agar konsep yang sudah di buat tersusun baik

dengan insert shot yang tepat.


21

B. Online

Pada tahap ini penulis sudah mulai merapihkan hasil offline, memperbaiki

kualitas video yang sudah di edit dan memberikan tambahan transisi serta effect

khusus yang di butuhkan sesuai dengan konsep editing. Ditahap ini krangka konsep

yang sudah di buat sudah di bentuk dari potongan gambar yang sudah tersusun di

tahap sebelumnya, kemudian penulis memberikan audio dalam penyajian gambar

yang ada agar menjadi sempurna dan indah.

1. Colour grading

Proses pewarnaan sebuah film, warna hasil akhir akan sesuai dengan

konsep yang diinginkan sutradara.

2. Titling

Tahap ini memberikan title dan pemunculan nama host saat opening,

penulis menggunakan software adobe premiere.

C. Mixing

Mixing adalah tahapan untuk menyesuaikan melaraskan, menyeimbangkan

suara, dan pemberian effect suara berupa musik pada program (adegan) dengan

memperhatikan kepentingan gambar yang ditampilkan, misalnya gambar di tepi

jalanan bias di tambahkan dengan effect suara kendaraan bermotor atau effect

ilustrasi music, untuk memberikan sentuhan emosi, keindahan, keharmonisan

program tersebut. Jika proses mixing sudah selesai dilakukan priview. Mengecek

keseluruhan materi program. Kalau tidak ada masalah, program tersebut siap on air,

namun jika ilustrasi music dengan dialog belum seimbang dapat di lakukan lagi

penyempurnaan lagi.
21

1. Linier Penyuntingan Gambar

Proses penyuntingan gambar secara langsung dari kaset (pita) ke kaset (pita)

dengan menggunakan media VTR ke VTR (Video Tape Recorder). Jadi VTR

yang satu untuk media playback (tempat kita memilah milah gambar) dan

VTR yang satunya lagi untuk media perekam hasil gambar yang kita pilah

pilah tadi.

2. Non Linier Penyuntingan Gambar

Proses editing yang menggunakan media digital seperti computer. Proses ini

tidak langsung seperti liner editing, karena audio video yang ada di kaset pita

harus di transfer dulu ke Hardisk computer (proses transfer ini bias disebut

capture). Setelah tahap capture baru kita bias melakukan tahap proses

penyuntingan gambar.

Seorang penyunting gambar harus mampu membaca setiap pergerakan yang

di lakukan talent dan akan di sesuaikan dengan konsep yang sudah di sepakati.

Penulis harus mempunyai kratifitas tinggi karena penulis selaku penyunting gambar

harus melakukan proses perekaman sekaligus penyuntingan secara bersamaan

sehingga konsep bias langsung di buat sesuai kesepakatan.

3.5.6 Peran dan Tanggung Jawab Penyunting Gambar

Tanggung jawab penyunting gambar adalah melaukan proses editing pada

saat pasca produksi mulai dari memilih stock shot, transisi, motion, grafis dan

pelengkap lainnya sehingga menjadikan sebuh karya yang utuh. Salah satu peran

penulis yaitu bisa menentukan durasi dari suatu program, menentukan titik

pemotongan gambar, bsa menentukan jenis transisi yang sesuai dan menciptakan

hasil yang baik.


21

Menurut (Mabruri, 2013) menyatakan bahwa “ peran seorang editor atau

penyunting gambar adalah bagaimana mengemas atau membungkus materi

pengambilan gambar untuk kemudian disusun kembali menjadi sebuh jalinan cerita

yang memiliki dramatisasi dan estetis.”

Seorang penyunting gambar sangat berpengaruh atau berperan penting bagi

proses produksi, adapun peran dan tanggung jawab seorang penyunting gambar erat

ada hubungannya pada proses pasca produksi antara lain, menjawab keinginan

pengarah acara dalam proses editing, dan tukar pikiran sangatlah penting dalam

proses editing karena berpengaruh mengenai shot-shot yang layak dimusnahkan

mana dan yag tidak mana. Seorang editor haruslah sigap dalam kendala-kendala

teknis yang ada misalnya seperti software yang tiba-tiba eror dengan sendirinya

sehingga penyunting gambar terpaksa mengedit ulang karena sebelumnya data

tersebut belum di simpan. Editing dapat juga berpengaruh besar terhadap makna

yang di sampaikan oleh gambar itu. Dalam tahap awal editing sudah di buat catatan

saksama mengenai kumpulan gambar-gambar dan suara asli misalnya dialog talent

yang akan di masukan dalam hasil edit.

Lalu seorang penyunting gambar berdiskusi dan memikirkan masukan dengan

pengarah acara untuk mencari stock shot yang dapat digunakan serta angle yang tepat

untuk produksi yang akan dilaksanakan.berdiskusi dengan dapatemen dan crew yang

lain untuk pembahasan secara teknis.penulis juga harus mampu buat karya yang

menarik dan tidak membosankan, seorang penyunting gambar juga harus mempunyai

sense of story telling atau (pesadaraan atau rasa atau indra penceritaan)
21

3.5.7 Proses Peciptaan Karya

1. Konsep Kreatif

Penulis mendesain potongan-potongan gambar menjadi satu kesatuan cerita

sesuai dengan konsep yang ada dengan tujuan dapat di nikmati khalayak dalam hal

penyuntingan menggunakan teknik penyuntingan gambar continity yang bertujuan

agar memberikan sebuah alur konsep yang jelas sesuai yang ada,serta metode

menyambungan cut to cut, dissolve, dip to black, dan lainnya agar pergerakan dari

gambar ke gambar dapat menyambung secara dinamis.

2. Konsep Produksi

Penulis sebagai penyunting gambar selain mempunyai konsep dan pemikiran

yang berbeda dengan penyunting gambar yang lain, juga mempunyai strategi yang di

ciptakan demi jalannya sebuah program produksi yang sedang di kerjakan.

Penyunting gambar dan pengarah acara harus bias berkerja sama agar proses

penyuntingan gambar bisa dihasilkan sesuai dengan yang di harapkan.strategi yang

di hasilkan oleh seorang penyunting gamabr sebelumnya harus telah di

koordinasikan terlebih dahulu kepada pengarah acara, karena pengarah acara yang

menentukan efek atau konten seperti apa yang pantas atau tidak pantas untuk di

gunakan ke dalam karyanya.

3. Konsep Teknis

Penulis sebagai pengarah acara harus mampu berkoordinasi dengan pengarah

acara yang kemudian dikonfrimasi kepada produser dalam hal pemilihan alat-alat

yang di gunakan. Semua itu erat hubungannya demi kemudahan sebuah produksi

yang sedang dikerjakan.


21

Penulis sebagai penyuntingan gambar telah mempelajari dengan sekema setiap

penggunaan alat yang terbaru dan aplikasi tersebut dan hasilnya adalah penulis

mampu memciptakan dan mengembangkan setiap ide yang menjadi pendukung

program yang sedang di kerjakan.

3.5.8 Kendala Produksi Dan Solusinya

1. Kurangnya perlengkapan editing contohnya laptop dengan spesifikasinya

tidak bisa untuk mengedit (lambat) sehinggan menyulitkan penulis untuk

melakukan proses editing. Solusinya, membersihkan atau memindahkan data

data di laptop yang seengaknya tidak terpakai.

2. Pada saat proses editing ada kendala pada laptop yang membuat proses

pengeditan terhambat. Solusinya memindahkan data-data yang berat ke dalam

flash disk

3. Laptop sering tidak merespon dan tiba-tiba data hilang, solusinya setiap

pengerjaan harus save otomatis

4. Menyatukan gambar dan memberi effect terkadang laptop tidak merespon dan

menyebabkan keluar dari program premiere sendiri, dan cara mengatasinya

dengan cara membagi persegmen dan memberi pewarnaan terahir setelah

selesai cut to cut


21

3.5.8 Lembar Kerja Editor

3.5.8.1 Konsep Penyuntingan Gambar

3.5.8.2 Laporan Editor

3.5.8.3 Logging Picture

3.5.8.4 Peroses Pembuatan ID Program

3.5.8.5 Spesifikasi Alat


21

3.5.8 Lembar Kerja Editor

Proses awal Penyunting gambar merupakan salah satu proses awal untuk

menciptakan sebuah karya audio visual. Dimana penulis dan kru lain berdiskusi dan

berkeja sama untuk pemilihan konsep yang akan di jalankan, pada proses ini penulis

naskah mengembangkan ide gagasan tersebut, dari pengembangan naskah tersebut di

ajukan kepada dosen pembimbing. Setelah di setujui oleh dosen pembimbing penulis

merencang tahapan editing yang di diskusikan dengan pengarah acara yang bertujuan

untuk memberikan masukan terhadap suatu karya yang akan di buat nanti, penulis

juga harus mempersiapkan prangkat yang akan di gunakan pada saat proses editing

nanti.

Penyunting gambar juga bisa membantu kru pada saat produksi seperti

mangambil behind the scene pada saat produksi berlangsung. Dan juga memahami

camera person dalam menentukan blocking kamera untuk rubrik selanjutnya, dan

setelah pengambilan gamabar belangsung penyunting gambar memindahkan video

yang sudah di ambil ke dalam laptop agar memori kamera tidak kepenuhan dan

meminjau kembali gambar yang udah di ambil pada saat produksi

Bersama pengarah acara menentukan shoot dan establish untuk

menyempurnakan stock shot gambar pada saat editing, penulis juga berhak menolak

stock shot atau gambar yang di anggap tidak sesuai dengan konsep yang dibuat

pengarah acara pada saat produksi, penulis di perbolehkan membirakn saran kepada

pengarah acara perihal stockshot dan gamabar yang akan di ambil pada saat proses

prosuksi, penulis beranggung jawab penuh terhadap semua aspek editing seperti

video, suaea, transisi, mation grafis dan perlenkapan lainnya seta tanggung jawan

atas keterdediaan alat penunjang proses editing.


21

Penyunting gambar harus sudah membuat catatan mengenai kumpulan

gambar-gambar dan suara yang akan di masukan ke dalam hasil edit. Setelah

pemilihan gambar penulis juga harus memperhatikan potongan-potongan agar tidak

jumping penulis harus mampu membaca setiap pergerakan yang dilakukan talent dan

akan di sesuaikan dengan konsep yamg sudah di sepakati. Langkah-langkah editor

dalam tahap pasca produksi yaitu seperti offline, logging, assembing, rought cut, fine

cut & trimming

3.5.8.1 Konsep Penyuntingan Gambar

Dalam pembuatan program Magazine Show yang berjudul “GO EXPLORE”

konsep penyuntingan gambar yang di gunakan tidak terlalu rumit dan tidak

membutuhkan penyuntingan gambar yang berlebihan namun tetap membuat

penonton betah untuk menikmatinya, ada beberapa konsep yang kami amabil dari

televisi lalu kami aplikasikan ke program kami, tentunya kami membuatnya dengan

versi kami sendiri dengan sentuhan yang berbeda namun tetap enak untuk di lihat.

Dalam teknik ini seorang penyuntingan gambar harus memiliki tingkat

ketilitian yang tinggi dan tingkat ke kreatifan, agar transisi antar gambar tidak

jumping, dan proses cut to cut harus sangat di perhatikan, shinggan gambar

tersebutberkelanjutan dan tidak terlihat aneh dan dapat di nikmati oleh penonton.

Penulis dan tim sudah sepakat untuk memakai konsep colour full tentunya kami

disini memakai warna warna yang cerah dan enak untuk di lihat.
21

3.5.8.2 Laporan Editor

LAPORAN EDITOR

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar kusuma

Judul Acara : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 30 menit Editor : Konita Nabila

Table III.14

NO SCE EX KETERANGAN
NE T/I
NT

VISUAL AUDIO SFX TRANSI VIDEO DUR


SI EFFECT ASI

1 Open Ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lument 20


acksound ri dtk
ing ot ARDI: KALI INI KITA Colour,
BAKALAN RGB
MENGUNJUNGIN Curvers
KOTA PACITAN NIH
GOWERS//

RINI: KATA ORANG/


PACITAN ITU KOTA
YANG INDAH// KIRA-
KIRA ADA APA AJA
YA DI/ DIKOTA
PACITAN INI?//
22

ARDI: MAKANYA RIN/


DARIPADA
PENASARAN/

MENDING KITA CARI


TAU SAMA – SAMA
AJA DI EPISODE GO
EXPLORE/ KALI INI//

2 Ext MS/LS ARDI: HALO GOWERS/ Natural/B Cutting Lument 40


KETEMU LAGI NIH acksound ri
SAMA GUE ARDI DAN Colour, dtk
PARTNER GUE RGB
Curvers
RINI: GUE RINI// ARDI:
DI GO EXPLORE?

RINI/ARDI: LETS
GOOO

ARDI: KITA BERDUA


BAKALAN NGAJAK
KALIAN SEMUA
UNTUK HAVE FUN
BARENG KITA/
SELAMA 30 MENIT
KEDEPAN YA RIN
YA?// RINI: YAAPP/
BENER BANGET NIH
7DI/ NAH KALI INI/
KITA BAKALAN
NGUNJUNGIN KOTA
YANG DI KENAL
SEBAGAI SURGANYA
PULAU JAWA//

ARDI: SELAIN ITU YA


RIN/ KOTA INI JUGA
DISEBUT KOTA
SERIBU SATU GOA

RINI: HAH SERIBU


SATU GOA?/ APA
SETIAP JALANNYA DI
PENUHI SAMA GOA-
GOA GITU DI?//

ARDI: YA GA GITU
JUGA RIN// NAH
22

MAKANYA BUAT
GOWERS YANG PADA
PENASARAN JUGA
KAYA RINI/ GUA
SENDIRI JUGA
PENASARAN
(TERTAWA) MENDING
IKUTIN AJA
PERJALANAN KITA
KALI INI/ DALAM
EPISODE

ARDI/RINI:
‘DISCOVER THE
BEAUTIFUL PACITAN’

RINI: SO?

ARDI: GO EXPLORE?
ARDI/RINI: LETS
GOOO

COMBREAK

3 Rubr Ext Stock Natural/B Cutting Lument 15


(VO) acksound ri
ik 1 shot Colour, dtk
RINI : NAH KALI INI
RGB
KALI INI KITAUDAH Curvers
SAMPAI DI SALAH
SATU PANTAI YANG
TERKENAL
DENGANOMBAKNYA,
KATANYA SIH
PANTAI INI MENJADI
TEMPAT FAVORITE
UNTUK
BERSELANCAR NIH
GOWERS.

4 Rubr Ext Mls/Still ARDI: OH HAII Natural/B Cutting Lument 40


GOWERS!// acksound ri dtk
ik 1
Colour,
RINI: HALO GOWERS!
SAMPAI LUPA BUAT
NYAPA KALIAN
22

SEMUA YA DI/ RGB


KEASIKAN SENDIRI Curvers
NIH KITA//

ARDI: (TERTAWA)
BENER BANGET/
MAAF BANGET NIH
GOWERS// BAY DE
WEY KITA LAGI ADA
DIMANA NIH RIN?

RINI: KITA LAGI ADA


DI PANTAI WATU
KARUNG NIH DI

ARDI: PANTAI WATU


KARUNG/ BENER
BANGET RIN. SEPERTI
YANG TADI DIBILANG
SAMA TEMEN GUE

RINI: TAPI TUNGGU


DULU DI/ KAYANYA
BAKALAN LEBIH
SERU KALAU KITA
TURUN KE BAWAH
DEH DI// BIAR BISA
MENIKMATI PASIR
PUTIH DAN JUGA
DEBURAN
OMBAKNYA//

ARDI: HMM
SEPERTINYA IDE
BAGUS/ YUK TURUN//

4 Rubr Ext MS/LS RINI: NAH LO TAU GA Natural/B Cutting Lument 53


SIH DI/ KALAU acksound ri dtk
ik 1 PANTAI WATU Colour,
KARUNG INI/ RGB
TERKENAL DENGAN
Curvers
SURFINGNYA/
SAMPAI KE
MANCANEGARA
LOH//
22

ARDI: OHYA?/ SAMPAI


MANCANGERA RIN?/
TAPI KATANYA/
PANTAI INI MASIH
TERBILANG BARU
RIN UNTUK PARA
WISATAWAN
DOMESTIK//

RINI: EITS/ JANGAN


SALAH DI/ MESKIPUN
PANTAI INI MASIH
TERBILANG BARU//
DENGAN PANORAMA
OMBAK DAN
HAMPARAN PASIR
PUTIHNYA/ PANTAI
WATU KARUNG INI
LANGSUNG
TERKENAL HINGGA
KE MANCANEGARA
DI//

ARDI: GA HERAN SIH


YA RIN/ KARNA
MEMANG PASIRNYA
MASIH PUTIH
BANGET/ DAN YANG
PALING PENTING
OMBAKNYA/ WAH
GOKIL SIH// GUA
RASANYA MAU
LANGSUNG
NYEMPLUNG AJA
BUAT BERENANG//
22

5 Rubr Ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lument 14


acksound
ik 1 ot RINI: NAH GOWERS ri dtk
TAU GAK SIH KALAU
OMBAK DI PANTAI Colour,
WATU KARUNG INI/
DI SEBUT-SEBUT RGB
SEBAGAI SATU DARI
LIMA OMBAK Curvers
TERBAIK DI DUNIA//
KARNA OMBAKNYA
YANG BISA
MENCAPAI HINGGA
4 METER LOH//

ARDI: SOO BUAT Natural/B Cutting Lument 10


GOWERS SEMUA acksound
YANG SUKA ri dtk
BERSELANCAR/
KALIAN HARUS Colour,
BANGET DATENG
KESINI UNTUK RGB
COBAIN SENDIRI
OMBAKNYA YA RIN Curvers
YA//

RINI: HARUS BANGET


DONG PASTINYA//

6 Rubr Ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lument 7 dtk


acksound
ik 1 ot RINI: NAH GOWERS!/ ri
SEKARANG KITA
LAGI ADA DI Colour,
PERJALANAN
MENUJU/ SUNGAI RGB
MARON//
Curvers
22

7 Rubr ext Stocksh (VO) Natural/B Cutiing Lument 10


acksound
ik 1 ot ARDI : BAY DE WEY ri dtk
UNTUK SAMPAI KE
SUNGAI MARON INI/ Colour,
KALIAN HARUS
MENEMPUH JARAK RGB
SEKITAR EMPAT
PULUH METER/ DARI Curvers
KOTA NIH GOWERS//

8 Rubr ext MS/LS Natural/B Cutiing Lument 10


acksound
ik 1 ARDI: HALO ri dtk
GOWERS!/ SEKARANG
KITA UDAH ADA DI Colour,
LOKASI
SELANJUTNYA/ RGB
DIMANA RIN?//
Curvers
RINI: DI SUNGAI
MARON//

9 Rubr ext MS/LS Natural/B Cutting Lument 18


acksound
ik 1 ARDI:LANGSUNG AJA ri dtk
NIH GOWERS/ GUA
SAMA RINI UDAH Colour,
DAPET TIKET UNTUK
SEWA PERAHU NYA// RGB
RINI: LETS GOO// GUA Curvers
UDAH GA SABAR
MAU MENIKMATI
KEINDAHAN SUNGAI
MARON//

ARDI: LETS GO LETS


GOO//
22

10 Rubr ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lument 8 dtk


acksound
ik 1 ot KALIAN TAU GA SI ri
GOWERS SUNGAI
MAROON INI SERING Colour,
DI SEBUT-SEBUT
SEBAGAI SUNGAI RGB
AMAZON NYA
INDONESIA LOH Curvers

11 Rubr ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lument 10


acksound ri dtk
ik 1 ot ARDI:DAN UNUK
Colour,
MENUKMATI SUNGAI
MAROON INI KALIAN RGB
BISA MENYEWA Curvers
PERAHU YANG AKAN
MENGELILINGI
SUNGAI MARON.

12 Rubr ext MS Natural/B Cutting Lument 40


acksound ri dtk
ik 1 RINI: BUAT PARA
Colour,
GOWERS YANG SUKA
MENIKMATI RGB
PEMANDANGAN/ Curvers
DENGAN SUASANA
YANG SEJUK/ DAN
MENENANGKAN/
SUNGAI MARON INI
PAS BANGET NIH
BUAT MENJADI
SALAH SATU
DESTINASI LIBURAN
KALIAN NANTI
GOWERS//

ARDI: TAPI GUA


SARANIN KALAU
KALIAN MAU BENER-
BENER MAKSIMAL
MENIKMATI
KEINDAHAN SUNGAI
MARON INI/ KALIAN
HARUS DATENG DI
22

SAAT MUSIM
KEMARAU// KARNA
AIRNYA BAKALAN
BENER-BENER
BERWARNA JERNIH
KEBIRUAN//

RINI: BETUL BANGET


TUH/ KARNA KALAU
KALIAN DATANG
13SAAT MUSIM
HUJAN/ AIRNYA
BAKALAN
BERWARNA
KECOKLATAN/
AKIBAT LUAPAN
AIRNYA//

ARDI: NAH BAGIAN


TERDALAM DI
SUNGAI MARON INI
/ TEPAT BANGET
BERADA DI
BELAKANG TEMPAT
AYUNAN INI YA PAK
BENAR? SO
GOEXPLORE,LET’S
GO!!!

13 Rubr Ext MS/LS SEKARANG KITA Natural/B Cutting Lument 6 dtk


UDAH ADA DI PANTAI acksound ri
ik 1 KLAYAR Colour,
RGB
Curvers

14 Rubr Ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lument 9 dtk


acksound ri
ik 1 ot RINI : KALO KALIAN
Colour,
INGIN MENIKMATI
PANTAI KLYAR RGB
KALIAN HARUS Curvers
MENYIAPKAN UANG
SEBESAR SERATUS
RIBU RUPIAH
22

15 Rubr Ext Stocksh ARDI: TIKET NASUK Natural/B Cutting Lument 8 dtk
KE PANTAI INI DI acksound ri
ik 1 ot HARGAI LIMA RIBU Colour,
RUPIAH RGB
PERORANGNYA
Curvers

16 Rubr Ext MS/LS ARDI: NAH/ GA Natural/B Cutting Lument 20


LENGKAP RASANYA acksound ri dtk
ik 1 KE PANTAI KLAYAR/ Colour,
KALAU KALIAN GA RGB
MENIKMATINYA
Curvers
MENGGUNAKAN ATV/
YANG MENJADI CIRI
KHAS PANTAI INI//
RINI: BETUL BANGET
GOWERS PASTI
KALIAN PADA
PENASAN KAN SAMA
KESERUAN KITA
MENIKMATI PANTAI
KLYAR DENGAN
MENGGUNAKAN ATV/
MAKANNYA
14IKUTINKITA TERUS
YA/ LETS GO//

17 Rubr Ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lument 10


acksound ri dtk
ik 1 ot RINI: NAH/ GA
Colour,
LENGKAP RASANYA
KE PANTAI KLAYAR/ RGB
KALAU KALIAN GA Curvers
MENIKMATINYA
MENGGUNAKAN ATV/
YANG MENJADI CIRI
KHAS PANTAI INI//

GOWERS//
22

18 Rubr Ext Ms RINI: YANG SPESIAL Natural/B Cutting Lument 15


DARI PANTAI acksound ri dtk
ik 1 KLAYAR INI ADALAH Colour,
PANTAI INI MEMILIKI RGB
SERULING
Curvers
SAMUDERA LOH
GOWERS//

ARDI: SERULING
SAMUDERANYA
PANTAI INI
SENDIRI/ BERADA
DI SISI KIRI PANTAI
GOWERS//

RINI: NAH PASTI


GOWERS DIRUMAH
PADA PENASARAN
KAN SEPERTI APA
SERULING
SAMUDERANYA
ITU?//

ARDI: SEKARANG
GUA SAMA RINI MAU
MENUJU SUNGAI
SAMUDERA ITU NIH
GOWERS//

RINI: LETS GO
GOWERS//

19 Rubr Ext MS Natural/B Cutting Lument 9 dtk


acksound ri
ik 1 RINI: UNTUK
Colour,
MENIKMATI
SERULING RGB
SAMUDERANYA/ Curvers
KITA HARUS MENAIKI
KARANG-KARANG
INI/ DAN MELEWATI
BATU SPHINX NYA
GOWERS//
23

20 Rubr Ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lument 8 dtk


acksound ri
ik 1 ot RINI: GOWERS!/
Colour,
KALIAN TAU GAK
SIH/ KENAPA RGB
TEMPAT INI BISA DI Curvers
NAMAKAN SERULING
SAMUDERA?//

21 Rubr Ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lument 9 dtk


acksound ri
ik 1 ot ARDI: DINAMAKAN
Colour,
SERULING
SAMUDERA/ KARNA/ RGB
KARANG- Curvers
KARANGNYA INI
MENGELUARKAN
SUARA MENYERUPAI
SUARA SERULING
NIH GOWERS!/

22 Rubr Ext Stocksh Natural/B Cutting Lument 9 dtk


acksound ri
ik 1 ot (VO)
Colour,
RINI: KETIKA OMBAK RGB
DATANG/ DARI Curvers
CELAH-CELAH KECIL
KARANG INI/
MENYEMBURKAN
AIR/ YANG BISA
MENCAPAI HINGGA
KETINGGAL 10
METER LOH
GOWERS//

23 Rubr Ext Stocksh Natural/B Cutting Lument 8 dtk


acksound ri
ik 1 ot (VO)
Colour,
ARDI: DINAMAKAN RGB
BATU SPHINGS/ Curvers
KARNA BATU BESAR
INI MENYERUPAI
SPINGS YANG ADA DI
MESIR//
23

24 Rubr Ext MS/LS RINI: GOWERS!/ JADI Natural/B Cutting Lument 40


DISINI NIH/ acksound ri dtk
ik 1 LETAKNYA Colour,
SERULING RGB
SAMUDERA ITU/
Curvers
ARDI: NANTI KALAU
ADA OMBAK/ AKAN
ADA AIR YANG
MENYEMBUR DARI
CELAH-CELAH
KARANG INI/ DAN
MENGHASILKAN
BUNYI YANG
MENYERUPAI SUARA
SERULING//

RINI: NAH/ KALIAN


BISA DENGER SUARA
SERULINGNYA?// (AIR
MENYEMBUR
KEATAS)

ARDI: SERU JUGA YA/


NUNGGUIN ADA
OMBAK DULU BARU
BISA DENGER SUARA
SERULINGNYA?
(TERTAWA)

RINI: TAPI GA AKAN


KERASA SIH DI
NUNGGUNYA/ KARNA
OMBKANYA GEDE-
GEDE BANGET/ DAN
ADA TERUS GA
BERHENTI-
BERHENTI///

25 Rubr Ext MS/LS RINI: GIMANA NIH Natural/B Cutting Lument 40


ik 1 GOWERS? KEREN acksound ri dtk
BANGET KAN KOTA Colour,
KELAHIRAN RGB
MANTAN PRESIDEN
Curvers
SBY KITA INI?/

ARDI: DIA AWAL GUA


UDAH
23

NGOMONGKAN/
BAHWA KOTA
PACITAN INI
TERKENAL DENGAN
SERIBU SATU
GOA/RINI: IYA GUA
INGET BANGET TUH
TAPI BY THE WAY
GUA BELUM TAU TUH
GOA NYA DI// ARDI:
NAH/ MAKNNYA GA
AFDOL KALO KITA
KEPACITAN GA
NGUNJUNGIN GOA
NYA NIH GOWERS
RINI: SETUJU SIH/
TAPI KITA HARUS
DATENGIN SERIBU
SATU GOANYA GITU
DI// ARDI:YA ENGGA
SEMUA NYA SIH/
POKONYA KITA
AKAN DATENGIN
GOA YANG
TERKENAL DI
PACITAN//
MAKANNYA JANGAN
KEMANA MANA
TETEP IKUTIN TERUS
PERJALANAN KITA
KALI INI DI GO
EXPLORE LEST’S
GO!!!

COMBREAK

26 Rubi Ext LS Natural/B Cutting Lume 30 dtk


k2 acksound ntri
RINI: EH KITA Colou
DIMANA NIH DI?// r,
ARDI: KITA UDAH RGB
SAMPAI DI GOA
Curve
rs
GONG!/ GOA YANG
23

PALING TERKENAL DI
KOTA PACITAN/
LANGSUNG AJA YUK
KITA MASUK
GOWERS//

27 Rubr Ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lume 15 dtk


ik 2 ot acksound ntri
RINI :GOWERS Colou
KALIAN PASTI r,
PENASARAN KAN RGB
DIMANA LETAK Curve
GOANYA// rs

28 Rubr Ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lume 15 dtk


ik 2 ot acksound ntri
Colou
ARDI: NAH UNTUK r,
KESANA KALIAN RGB
HARUS MENAIKI Curve
ANAK TANGGA YANG
rs
LUMAYAN BANYAK
NIH ANAK
TANGGANYA//

29 Rubr Ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lume 10 dtk


ik 2 ot acksound ntri
Colou
RINI: UNTUNGNYA r,
PEMANDANGAN RGB
DISINI INDAH
Curve
BANGET JADI BISA
rs
SAMBIL MENIKMATI
PEMANDANGANNYA
YA DI

ARDI: SETUJU
BANGET RIN

30 Rubr Ext LS Natural/B Cutting Lume 9 dtk


ik 2 acksound ntri
ARDI: SO GOWERS/ Colou
KITA UDAH SAMPE r,
DIDEPAN GOA NYA/ RGB
23

DAN LANGSUNG AJA Curve


KITA MASUK// rs

31 Rubr Int Stocksh Natural/B Cutiing Lume 9 dtk


ik 2 ot acksound ntri
(VO) Colou
r,
RGB
RINI: MEMASUKI GOA Curve
GONG/ KALIAN AKAN rs
DI SAMBUT DENGAN
FORMASI STALAKMIT
DAN STALAKTIT
YANG SANGAT
INDAH//

32 Rubr Int Stocksh Natural/B Cutting Lume 9 dtk


ik 2 ot acksound ntri
(VO) Colou
r,
RGB
ARDI: DIBANTU Curve
rs
DENGAN
PENERANGAN YANG
CUKUP/ KALIAN BISA
MASUK LEBIH
DALAM/ DAN
MENYUSURI LORONG
GOA SEPANJANG DUA
RATUS LIMA PULUH
ENAM METER INI
GOWERS/

33 Rubr Int Stocksh Natural/B Cutting Lume 9 dtk


ik 2 ot acksound ntri
(VO) Colou
r,
RGB
RINI: DI UJUNG Curve
LORONG/ KALIAN rs
BISA MENEMUKAN
ALASAN KENAPA
GOA GONG INI/ DI
23

SEBUT SEBAGAI GOA


TERINDAH SE-ASIA
TENGGARA!/

34 Rubti Int Stocksh Natural/B Cutting Lume 9 dtk


k2 ot acksound ntri
(VO) Colou
r,
RGB
RINI: STLAKTIT DAN Curve
STALAKMIT/ DENGAN rs
ANEKA BENTUK DAN
UKURAN/ MENGHIASI
SELURUH RUANGAN
GOA INI DENGAN
SANGAAT INDAH//

35 Rubr Int Stocksh Natural/B Cutting Lume 7 dtk


ik ot acksound ntri
(VO) Colou
r,
RGB
ARDI: BEBERAPA DI Curve
ANTARANYA rs
BAHKAN

SAMPAI DI BERI
NAMA LOH GOWERS//

36 Rubr Int Stocksh Natural/B Cutting Lume 9 dtk


ik 2 ot acksound ntri
(VO) Colou
r,
RGB
RINI: KARNA Curve
rs
KEINDAHAN
STALAKTIT DAN
STALAMITNYA INI
LAH/ GOA GONG
MENJADI GOA YANG
23

PALING TERKENAL DI
KOTA PACITAN//

37 Rubr Int Stocksh Natural/B Cutting Lume 13 dtk


ik 2 ot acksound ntri
(VO) Colou
r,
RGB
ARDI: DAN JUGA Curve
rs
YANG PALING
MENDAPAT
PERHATIAN DAN
PEMERINTAH/
MAKANYA GA HERAN
KALAU DI
DALEMNYA/ ADA
BANYAK BANGET
LAMPU YANG
MEMBANTU
MEMBUAT GOA INI
JADI MAKIN INDAH
GOWERS//

38 Rubr Ext MS/LS ARDI: GIMANA Natural/B Cutting Lume 1 mnt


ik 2 GOWERS?/ INDAH acksound ntri
BANGET KAN GOA Colou
NYA?// r,
RGB
RINI: LAMPU WARNA- Curve
WARNINYA BENER- rs
BENER NAMBAH
KESAN INDAHNYA
BANGET SIH DI/

PADAHAL YANG ADA


DI BAYANGAN GUE/
GOA ITU SEMPIT DAN
GELAP GITU//
23

ARDI: ITU GA
BERLAKU DI GOA INI
RIN/ BAY DE WEY..
GUE KAYANYA
MULAI NGERASA
LAPER DEH RIN//

RINI: NAH! KALAU


TADI LO BILANG GA
AFDOL KE PACITAN
KALAU GA DATENGIN
SALAH SATU GOA
NYA?/ SEKARANG
GUA JUGA MAU
BILANG/ KALAU GA
AFDOL KE PACITAN
KALAU GA NYOBAIN
NASI TIWULNYA NIH
DI//

ARDI: NASI TIWUL/


APATUH NASI
TIWUL?//

RINI: NASI TIWUL ITU


ADALAH NASI YANG
MEMILIKI BAHAN
DASAR DARI GAPLEK/
ATAU SINGKONG DI?//

ARDI: MAKAN NASI?/


TAPI PAKE
SINGKONG?/ GIMANA
TUH RASANYA?//

RINI: BINGUNG KAN


LO?/

NAH! GOWERS
DIRUMAH JUGA PASTI
PADA PENASARAN
KAN? MAKANYA
TETEP SAKSIKAN
KITA DI GO EXPLORE?

RINI&ARDI: LETS
GOOO
23

COMBREAK

39 Rubr Ext MS/LS RINI: GOWERS!/ KITA Natural/B Cutting Lume 10 dtk
ik 3 UDAH SAMPAI NIH DI acksound ntri
DEPAN WARUNG BU Colou
GANDOS!/ KATANYA r,
SIH NASI TIWULNYA RGB
BU GANDOS INI Curve
PALING TERKENAL DI rs
PACITAN!//

ARDI: AYO
LANGSUNG MASUK
AJA DEH/ GUA UDAH
LAPER BANGET NIH

RINI: EH DI/
TUNGGUIN DONGG/
GA SABAR BANGET
SIH//

40 Rubr Int MS/LS Natural/B Cutting Lume 8 dtk


ik 3 acksound ntri
ARDI: NAH GOWERS Colou
SEKARANG NASI r,
TIWULNYA UDAH RGB
DATENG NIH/ Curve
LANGSUNG KITA rs
CICIPIN AJA YUK

41 Rubr Int Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lume 9 dtk


ik 3 ot acksound ntri
Colou
r,
NAH SEBAGAI
RGB
PELENGKAP
Curve
BIASANYA NASI
rs
TIWUL INI DI
LENGKAPI DENGAN
URAP/ SAMBAL DAN
JUGA BEBERAPA
JENIS IKAN LAUT NIH
GOWERS//
23

42 Rubr Int Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lume 9 dtk


ik 3 ot acksound ntri
Colou
r,
ARDI: SALAH SATU
RGB
HAL YANG MEMBUAT
Curve
BANYAK ORANG
rs
KEMBALI KE LOKASI
INI ADALAH/
KESEGARAN DARI
IKAN YANG DI
SAJIKAN//

43 Rubr Int MS/LS ARDI: HADUUH Natural/B Cutting Lume 30 dtk


ik 3 KENYANG JUGA YA acksound ntri
RIN/ MESKIPUN Colou
KELIHATANNYA r,
PORSINYA SEDIKIT// RGB
Curve
RINI: KAYANYA rs
SINGKONGNYA BIKIN
JADI KENYANG DEH
DI//

ARDI: BENER JUGA


SIH/ KARNA KAN
KITA MAKAN DUA
KARBOHIDRAT
SEKALIGUS NIH/
UDAH NASI/
DITAMBAH
SINGKONG JUGA//

RINI: BENER
BANGET!//
NGOMONG-
NGOMONG NIH
GOWERS!/ KALAU
KALIAN MERHATIIN
DARI TADI GUE LAGI
PAKE BAJU BATIK
KHAS PACITAN NIH!//

ARDI: BENER BANGET


RIN/ BATIK PACE
NAMANYA!/ MAU
TAU GIMANA
24

KESERUAN
PEMBUATAN BATIK
PACE INI?/

ARDI: HABIS INI KITA


DATENGIN TEMPAT
PEMBUATAN BATIK
PACE INI/ TAPI
SETELAH KITA
HABISIN MAKANAN
INI YA GOWERS
HEHE//

45 Rubr ext MS/LS Natural/B Cutting Lume 20 dtk


ik 3 acksound ntri
ARDI: SELAIN Colou
TERKENAL DENGAN r,
PANTAINYA YANG RGB
INDAH/ DAN JUGA Curve
BANYAK NYA GOA/ rs
PACITAN DI KENAL
DENGAN BATIKNYA//

RINI: BATIK PACE!


BATIK INI
MERUPAKAN SIMBOL
KULTUR DARI KOTA
PACITAN//

ARDI: SEPERTI APA


PEMBUATAN
LANGSUNG DARI
BATIK PACE INI?/

?/ YUK KITA LIAT


SAMA-SAMA//

RINI: LETS GO
GOWERS//

46 Rubr Ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lume 10 dtk


ik 3 ot acksound ntri
RINI: KONON/ PACE Colou
ADALAH OBAT r,
SEGALA PENYAKIT/ RGB
BENTUKNYA BIASA Curve
SAJA/ TAPI rs
24

KHASIATNYA
SANGAT LUAR
BIASA//

47 Rubr Ext Stocksh (VO) Natural/B Cutting Lume 15 dtk


ik 3 ot acksound ntri
Colou
r,
ARDI: SEPERTI
RGB
NAMANYA/ BATIK
Curve
PACE JUGA
rs
TERKESAN
SEDERHANA//
MOTIFNYA DI
DOMINASI DENGAN
GAMBAR BUAH
PACE//

48 Rubr ext MS RINI: NAH GOWERS Natural/B Cutting Lume


uk 3 KALIAN TAU GAKSI acksound ntri
KALO BUAH PACE ITU Colou
ADALAH BUAH r,
MENGKUDU/ NAH RGB
SEKARANG ARDI Curve
LAGI NYOBA BUAT rs
NIH GOWERS

HARUS EKSTRA
TELITI DAN SABAR
SAAT MEMBUAT
BATIK TULIS INI
GOWERS HIHI//

49 Rubr Ext MS RINI:NAH GOWERS Natural/B Cutting Lume 9 dtk


ik 3 JADI YANG acksound ntri
DIMAKSUD DENGAN Colou
PACEADALAH BUAH r,
MENGKUDU ARDI: RGB
GAMBAR DARI Curve
MENGKUDU INI YANG rs
MANJADI CIRI KHAS
DARI BATIK INI
24

50 Rubr Ext MS/LS ARDI: SO GOWERS!/ Natural/B Cutting Lume 1 mnt


ik 3 GIMANA NIH acksound ntri
SETELAH MENGIKUTI Colou
PERJALANAN KITA DI r,
KOTA PACITAN?// RGB
Curve
RINI: SERU BANGET rs
KAN PASTINYA?/ GA
HERAN DEH KENAPA
BANYAK BANGET
ORANG YANG MAU
MENGUNJUNGI KOTA
INI//

ARDI: BETUL BANGET


RIN/ NAH TADI KAN
KITA UDAH KELILING
– KELILING KOTA
PACITAN NIH RIN//
UDAH KEMANA AJA
KITA TADI? RINI: KE
PANTAI WATU
KARUNG/ YANG
PANTAINYA BENER –
BENER CANTIK
BANGET//

ARDI: TERUS ADA


PANTAI KLAYAR/
YANG YANG
TERKENAL SAMA
SERULING
SAMUDERANYA//

RINI: TERUS JUGA


ADA SUNGAI
AMAZONNYA PULAU
JAWA? SUNGAI
MARON

ARDI: SUNGAI
MARON BENER
BANGET// NAH
KALAU DISURUH
MILIH/ KIRA KIRA
YANG MANA NIH
24

TEMPAT FAVORITE
LO SEJAUH INI?//

RINI: GUA SIH


MEMILIH PANTAI
WATU KARUNG DI/
KARNA BERASA
KAYA PANTAI
PRIBADI GITU/ SEPI
BANGET DAN MASIH
BERSIH BANGET GITU
KAN PANTAINYA//

ARDI: KALAU GUA


SIH MEMILIH PANTAI
KLAYAR NIH RIN/
KARNA BISA
MENIKMATI
PANTAINYA SAMBIL
NAIK ATV/ DAN
SERULING
SAMUDERANYA
PASTINYA//

RINI: ADUH UDAH


DEH DI/ KALAU
DITANYA/ YANG ADA
BISA-BISA LO
SEBUTIN SEMUA NIH
SATU-SATU//

ARDI: SO GOWERS GA
KERASA KITA UDAH
NGAJAK KALIAN
SERU-SERUAN
DIKOTA PACITAN!
TAPI SAYANG
BANGET KITA UDAH
HARUS PAMIT UNDUR
DIRI//

RINI: TAPI GAUSAH


SEDIH/ KARNA KITA
BAKALAN TERUS
AJAK KALIAN SERU-
SERUAN DI KOTA
KOTA LAINNYA/ DI
NEGERI KITA
24

TERCINTA/
INDONESIA//

ARDI: SO GOWERS/
GUA ARDI PAMIT//

RINI: DAN GUA RINI/


PAMIT UNDUR DIRI//

ARDI: TETAP
SAKSIKAN TERUS
KITA DI GO EXPLORE?

RINI&ARDI: LETS GOO

3.5.8.3 Logging Picture

LOGGING PICTURE

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA

INFORMATIKA

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar kusuma

Judul Acara : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 30 menit Editor : Konita Nabila

Tabel III.15

No Logging Time Video Audio Rema


rk
24

1 00:00:00:00-:00:00:05 Bars and Tune Tune -

2 00:00:00:00-:00:00:10 Program ID - -

3 00:00:00:00-:00:00:15 Logo Bsi - -

4 00:00:00:15-:00:00:20 Universal Counting Tone -


Leader

OPENING

5 00:00:00:20-:00:00:42 Establist Voice Over -

6 00:00:00:42-:00:01:32 Host Dialog -

8 00:00:01:32-:00:02:21 Bumper In Program Instrumen -

RUBRIK 1

9 00:00:02:21-:00:02:34 Establis Vooice -


Over

10 00:00:02:34-:00:03:15 Host Dialog -

11 00:00:03:15-:00:04:03 Establist Voice Over -

12 00:00:04:03-:00:05:05 Host Dialog -

13 00:00:05:05-:00:05:55 Establist Voice over -

14 00:00:05:55-:00:06:10 Host Dialog -

15 00:00:06:10-:00:06:23 Establis Instrumen -

16 00:00:06:23-:00:06:42 Host Dialog -

17 00:00:06:42-:00:07:19 Establis Instrument -

18 00:00:07:19-:00:08:32 Establis Voice Over -

9 00:00:08:32-:00:08:38 Host Dialog -

10 00:00:08:38-:00:08:46 Establis Instriment -


24

11 00:00:08:46-:00:08:52 Host Dialog -

12 00:00:08:52-:00:08:59 Establis Instrument -

13 00:00:08:59-:00:09:00 Host Dialog -

14 00:00:09:00-:00:09:32 Establis Instrumen -

15 00:00:09:32-:00:09:45 Establist Instrumen -

16 00:00:09:45-:00:10:02 Establist Voice Over -

17 00:00:10:02-:00:10:28 Host Dialog -

18 00:00:10:28-:00:10:42 Establist Instrument -

19 00:00:10:42-:00:11:16 Host Dialog -

20 00:00:11:16-:00:11:20 Establist Voice Over -

21 00:00:11:20-:00:12:34 Host Instrument -

22 00:00:12:34-:00:12:52 Establist Voice Over -

23 00:00:12:52-:00:13:43 Host Dialog -

RUBRIK 2

26 00:00:13:43-:00:13:53 Bumper in isntrumen -

27 00:00:13:53-:00:13:58 Iklan - -

28 00:00:13:58-:00:14:08 Bumper In Instrument

29 00:00:14:08-:00:14:16 Establist Instrument -

30 00:00:14:16-:00:14:32 Host Dialog -

31 00:00:14:32-:00:14:36 Establist Instrument -

32 00:00:14:36-:00:14:48 Establist Voice Over -

33 00:00:14:48-:00:15:09 Establist Instrument -

34 00:00:15:09-:00:15:28 Host Dialog -


24

35 00:00:15:28-:00:15:32 Establist Instrument -

36 00:00:15:32-:00:16:08 Establist Voice Over -

37 00:00:16:08-:00:16:24 Etablist Isntrument -

38 00:00:16:24-:00:16:58 Establist Voice Over -

39 00:00:16:58-:00:17:01 Establist Intrument -

40 00:00:17:01-:00:18:07 Host Dialog -

RUBRIK 3

41 00:00:18:07-:00:18:11 Bumper In Instrumen -

42 00:00:18:11-:00:18:16 Iklan - -

43 00:00:18:16-:00:18:26 Bumer In Instrumen -

44 00:00:18:26-:00:18:53 Host Dialog -

45 00:00:18:53-:00:19:03 Establist Instrument -

46 00:00:19:03-:00:19:41 Host Dialog -

47 00:00:19:41-:00:19:53 Establist Voice Over -

48 00:00:19:53-:00:20:05 etablist Isntrument -

49 00:00:20:05-:00:20:11 Establist Voice Over -

50 00:00:20:11-:00:20:26 Host Dialog -

51 00:00:20:26-:00:20:03 Host Dialog -

52 00:00:20:03-:00:20:22 Establish Voice Over -

53 00:00:20:22-:00:23:03 Host Dialog

54 00:00:23:03-:00:23:23 Establish Isntrument -

55 00:00:23:23-:00:23:42 Host Dialog -

54 00:00:23:42-:00:23:48 Establish Isntrument -


24

55 00:00:23:42-:00:24:32 Host Dialog -

56 00:00:24:32-:00:25:05 Credittille Instrument -

57 00:00:25:05-00:25:10 Copyright - -

58 00:00:25:10-00:25:55 Cv Instrument -

59 00:00:25:55-00:26:49 Behind the scene Instrument -

3.5.8.4 Peroses Pembuatan ID Program

1. Bars and tone

Gambar III.3
2. ID Program

Gambar
24

3. Logo BSI

Gambar III.5

4. Counting Leader

Gambar III.6
5. Pengenalan Rubrik

Gambar
25

6. Bumper

Gambar III.8

7. Isi Konten

Gambar III.9
8. CreditTitle
25

Gambar III.10
9. Copy Right

Gambar III.11

3.5.8.5 Spesifikasi Alat

A. Hardware

Gambar III.12

 Layar TFT LCD dengan LED backlight 14 inci resolusi 1366 x 768 piksel, Anti-
glare
 Prosesor AMD APU A9-9425 dual-core 3,1GHz dengan Turbo Core 3,7GHz
 Chipset AMD
25

 Grafis AMD Radeon R5 Graphics


 Memori RAM 4GB DDR4-2133MHz, upgradeable max 8GB
 Storage hard disk 1TB 5400rpm
 Konektifitas WiFi, Bluetooth, Port USB 3.0, port USB 2.0, Port HDMI, card
reader, DVD-RW
 Audio 2 x 1,5W stereo speaker
 Kamera depan tersedia
 Baterai 2 Cell 30WHr, daya tahan hingga 4 jam pemakaian normal
 Sistem Operasi Microsoft Windows 10 Home x64 asli
 Dimensi 338.3 x 249.9 x 22.7 mm berat 2,1 kg
 Warna Onyx Black, Blue, dan Platinum Grey

D. Sofware

a. Video : Adobe Premiere Pro CC 2017

b. Audio/Sound : Cubase

c. Grafis : Adobe PhotoShop CS3


25

3.6 Proses Kerja Penata Suara

Penata suara adalah seseorang yang biasa mengontrol dan betanggung jawab

atas pengambilan dan pemilihan suara pada saat proses produksi. Pengatur suara

dalam sebuah program acara di tentukan oleh seorang penata suara. Pada produksi

tugas akhir ini, penulis berkesempatan menjadi seorang penata suara dalam produksi

non-drama magazine show GO EXPLORE

Menurut (Latief & Utud, 2015) “Penata suara adalah petugas yang

mengoperasikan peralatan audio di studio maupun diluar studio. Bertanggung jawab

atas pelaksanaan seluruh pengoperasian peralatan audio, baik sifatnya analog

maupun digital yang digunakan di lokasi shooting.

Seorang penata suara harus mempunyai pengetahuan tentang berbagai

karakteristik jenis-jenis fasilitas audio khususnya pada penggunaannya, misalnya

berbagai jenis microphone. Pentingnya pengetahuan tentang jenis-jenis michrophone

ini bukan spesifikasinya. Juga mengetahui apa yang disebut boom microphone, hand

microphone, lavaliere dan wireless microphone.

Pada saat persiapan produksi, seorang penata suara

menyiapkan,menempatkan, dan mengintalasi system audio. Bertanggung jawab

kepada seluruh suara,musik,bunyi atau efek audio. Seorang penata suara biasanya

adalah orang yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan, namun banyak yang

mahir karena pengalaman dan menekuni bidang audio tersebut.

Menurut (Purba, 2013) “Merekam suara adalah salah satu usaha atau kegiatan

menangkap informasi yang berupa suara dan menyimpan informasi itu pada suatu
25

sarana penyimpanan yang sebaik-baiknya dengan maksud informasi suara itu dapat

kita perdengarkan kembali untuk suatu tujuan tertentu.

Ketika shooting berlangsung penulis menggunakan clip on selama produksi.

Alasan penulis menggunakan clip on yaitu karena dapat menangkap suara demngan

jelas. Suara noise masuk tapi tidak terlalu jelas melainkan cenderung suara host yang

masuk dari pada suara di sekitar, tergantung mengatur sensitive pada clip onnya.

Fungsi penata suara dalam program non-drama adalah untuk membuat

penonton terbawa suasana dan tidak mononton, telinga audience akan semakin

dimanjakan dengan penataan suara yang baik. Penulis juga berusaha menghasilkan

audio visual dengan baik dan tepat untuk di dengar, karena dalam program ini

dibutuhkan backsound dan scoringan yang menyesuaikan tema program tersebut.

Menurut (Kusumawati, Dkk, 2017) menyimpulkan bahwa:


Program televisi mengandung dua unsur penting yaitu gambar dan suara.
Kedua komponen ini harus seimbang dan menjadi kesatuan yang tidak bias
dipisahkan, Audio berati “suara” atau “reproduksi suara”. Dalam ilmu
fisika,suara adalah bentuk energi akustik. Secara khusus,mengacu pada
rentang frekuensi yang dapat dideteksi oleh telinga manusia sehingga 20Hz
sampai 20kHz. Frekuensi 20Hz merupakan nada tertinggi yang kita bisa
dengar.

Spesialis audio dalam kegiatan produksi bertanggung jawab terhadap porsi

suara termasuk bunyi-bunyi musik. Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas suara

penulis menambahkan elemen-elemen untuk prerecording seperti musik dan

mengubah porsi-porsi tertentu untuk menghasilkan kualitas audio tersebut

Pengaturan suara dalam sebuah program acara ditentukan oleh seorang penata

suara. Penata suara adalah yang bertanggung jawab terhadap kualitas audio secara

keseluruhan selama proses produksi berlangsung.


25

Menurut Achkina dan Suwandi dalam (Kusumawati dkk, 2017)

menyimpulkan bahwa “Audio engirneer/sound supervisor,audio operator adalah

orang yang bertanggung jawab soal teknik dan artistik tata suara, kontrol audio level,

balance, serta kualitas semua aspek penyuaraan baik pada saat pada saat rehealser,

live ataupun tapping, maupun pada saat pasca produksi.

Peran penata suara sangat penting dalam menunjang sebuah program yang

bersifat audio-visual. maka dari itu penata suara dituntut untuk menghasilkan

audidibutuhkan dalam memotong atau mengatur tinggi rendahnya suara-suara hasil

rekaman agar tidak merusak kualitas audio tersebut.

3.6.1 Pra Produksi

Pada awal pra produksi penulis dan tim terlebih dahulu menentukan tema

yang akan dijadikan karya non-drama tugas akhir. penulis dan tim ber diskusi dan

menyatukan ide-ide apoa saja, lalu semua tim sepakat membuat format acara yaitu

non-drama magazine show yang berjudul GO EXPLORE

Lalu sebulan sebelum produksi di mulai penulis dan tim mengadakan survei

ke beberapa lokasi untuk mendapatkan gambaran suasana pada saat shooting nanti,

penulis mendata apa saja peralatan teknis seperti zoom,sennheiser,microphone dan

kelengkapan lainnya yang akan dibutuhkan pada saat produksi

Saat pengambilan alat penata suara mengecek alat yang akan digunakan

dengan detail sekali agar tidak terjadinya hal hal yang tidak dinginkan pada saat

produksi terlebih penting karna lokasi shooting yang lumayan jauh.


25

Menurut (Latief & Utud, 2015) “Bertanggung jawab terhadap porsi suara

termasuk bunyi-bunyian musik dll, Selama produksi berlangsung ia mengatur level

suara dan memberikan isyarat untuk melakukan rekaman”

Tidak hanya itu penulis juga memilih dan mencatatat beberapa refrensi

backsound dan scoringan apa saja yang tepat dengan menyesuaikan konsep program

magazine show yang berjudul GO EXPLORE

Pemahaman Naskah

Setelah naskah sudah disetujui oleh produser , semua tim mendiskusikan

konsep-konsep apa saja yang di inginkan dan dibutuhkan oleh sutradara untuk segi

pengambilan gambar,pencahayaan,tata artistik,pengambilan suara dan editing.

Membuat Daftar Peralatan

Setelah mengetahui apa saja peralatan yang dibutuhkan dalam produksi nanti,

maka penulis mendata apa saja yang dibutuhkan dan meminimalis kesalahan pada

saat produksi.

Membuat Tratment Audio

Penulis membuat perencanaan treatmen audio per-rubik sangatlah penting

sebelum memulai produksi. Memudahkan pengambilan suara apa saja yang

dibutuhkan agar menghindari kesalahan pada saat produksi.


25

Memahami Sistem Pengaturan Alat

Penulis harus mengerti sistem pengaturan alat yang dipakai agar

memudahkan proses produksi saat mengalami masalah atau hal-hal yang tidak

diinginkan pada pengaturan audio.

3.6.2 Produksi

Kemudian pada saat produksi, penulis mengecek kembali alat pada saat

beberpa menit sebelum di mulai agar pada saat berlangsung nya shooting tidak

membuang waktu, mengatur tinggi dan rendahnya audio yang akan di rekam, lalu

memasangkan clip on kepada para host, ketika sound tidak sesuai atau noise sebagai

penata suara yang baik segara menghapus rekaman yang tidak diperlukan dan

meminta host untuk mengulang kembali,penulis berkerja sama kepada sutradara dan

camera person untuk memastikan apakah perekaman suara tepat atau tidak,

sesampainya di tempat penginapan penulis dan host segera membuat voice over dan

penulis tidak lupa untuk mencatat nomer file agar mempermudah pada saat proses

penyunting gambar

Menurut (Purba, 2013) “Suara yang jernih dan jelas, serta visualisasi yang

memikat bagi pandangan mata (cantik,tampan,unik) adalah syarat mutlak yang harus

dimiliki isi program, khususnya para pengisi acaranya.”

Mengingat lokasi shooting dilakukan tempat terbuka atau outdor, penulis juga

sebagai penata suara melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Menjaga peralatan yang berhubungan dengan pengambilan suara

2. Merapihkan dan memeriksa kembali peralatan setelah shooting dilakukan


25

3. Memastikan perekaman suara audio yang direkam sudah sesuai dengan

keinginan dan suara yang di hasilkan harus maksimal agar tidak

terjadinya noise sehingga memudahkan penyunting gambar

3.6.3 Pasca Produksi

Setelah melakukan proses produksi, maka masuk ke tahap terakhir yaitu

pasca produksi non-drama megazine show yang berjudul GO EXPLORE . Penulis

langsung melakukan rekaman voice over untuk melengkapi apa saja yang kurang

Lalu pada saat pasca produksi penulis mendampingi proses penyunting

gambar untuk mereview dan memastikan apakah terjadinya noise atau tidak, melihat

catatan yang telah dicatat penulis pada saat produksi apakah sesuai dengan gambar

atau tidak

Mencocokan suara dan gambar apakah pas atau tidak, mengatur tinggi

rendahnya suara pada gambar, penulis segera membuat beberapa music backsound

dan scoringan apa saja yang pas untuk perkenalan rubik dan bumper lalu di masukan

ke dalam proses penyunting gambar, penulis menemani proses penyunting gambar

sampai dengan selesai.

Menurut (Kusumawati, Dkk, 2017) “Mixing adalah pencampuran atara

gambar dan suara. Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik juga sudah

direkam lalu dimasukan ke dalam pita hasil editing on line susuai dengan petunjuk

yang ada di dalam naskah penyunting gambar.

3.6.4 Peran Dan Tanggung Jawab


25

Menurut Lamintang (2013) “Audio Director atau Soundman adalah bagian yang

mempunya tanggung jawab atas segala penanggung jawab audio pada suatu

rangkaian produksi”

Penulis selaku penata suara harus paham aspek yang berhubangan dengan audio.

Dalam program non-drama magazine show GO EXPLORE Penulis harus

menguasai penggunaan alat- alat audio dan bertanggung jawab terhadap kualitas

audio baik secara teknis maupun non teknis karna akan fatal jika penulis tidak

mengetahui tentang

audio.

Di sini penulis bertanggung jawabakan hal-hal yang berhubungan dengan audio seperti suara dan
3.6.5Kendala Produksi Dan Solusinya

Dalam produksi non-drama magazine show GO EXPLORE ini, ada beberapa

kendala-kendala baik dari segi teknis maupun non teknis, berikut seperti:

1. Kendalanya, pada shooting hari pertama di pinggiran pantai host perempuan terjatuh di
Solusinya, penulis berusaha menjemur di pinggiran pantai, hairdryer pada

saat sampai di tempat penginapan dan bahkan sampai dimasukin ke dalam

beras tetap tidak hidup, mati total,

Solusinya, jadi selama produksi hanya memakai 1 clip on,host harus

berdekatan dan suara salah satu host apabila yang dipakai clip on

perempuan suara host laki-laki harus lebih besar dan begitupun

sebaliknya.

2. Kendalanya, terjadinya noise pada saat shooting di pantai

Solusinya, mengubah sencivity menjadi lebih tinggi agar suara meredup

dan tidak terjadinya noise


26

3. Kendalanya, pada saat proses penyunting gambar mencocokan

backsound dengan gambar

Solusinya, terus mencari sampai mendapatkan backsound yang pas

4. Kendalanya, pada saat shooting di rumah makan bu gandos tejadinya

noise motor dan mobil lewat karena tempat percis berada di pinggir jalan

Solusinya, menunggu jalanan sampai sepi lalu baru melanjutkan shooting

3.6.6 Proses penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Pada produksi kali ini penulis memegang jabatan sebagai penata suara dalam

produksi non-drama Megazine Show yang berjudul GO EXPLORE. Segala yang

berkaitan dengan suara merupakan tanggung jawab penulis. Setalah proses bedah

naskah bersama seluruh tim, penulis sebagai penata suara mendapat ide untuk

mencari efek-efek suara yang dapat memperkuat pengadeganan sehingga bisa

membuat penonton larut dan terbawa suasana serta menciptakan ilustrasi musik yang

sesuai dengan kebutuhan karya non-drama Megazine Show GO EXPLORE

b. Konsep Produksi

Pada produksi tugas akhir program non-drama ini, penulis berusaha

melakukan tugas penulis sebagai penata suara. Penulis harus tepat dalam

pemasangan audio atau clip on dan zoom h4n yang sebelumnya sudah di atur dengan

tingkat sensitifnya agar dapat terdengar dan terekam dengan baik agar tidak

terjadinya noise. Penulis berkerja sama dengan penyunting gambar dalam

menentukan musik yang dipilih sesuai dengan program acara serta merancang tata

suara yang baik.


26

c. Konsep Teknis

Sebelum proses produksi dimulai penulis membuat konsep teknis

berdasarkan imajinasi dan permintaan sutradara Seluruh masalah audio baik itu

secara music, sound effect, atau backsound yang digunakan untuk memperkuat

suasana diserahkan kepada penulis. Penulis mengatur dan merancang suatu program

yang akan dibawakan disesuaikan dengan latar belakang musik yang akan

mengiringinya.

Dalam program non-drama ini penata suara harus dipilih secara tepat

penggunaan alat apa saja yang harus dipakai agar tidak terjadinya noise dan sesuai dengan keingin
dibawakan sesuai dengan latar belakang musik yang akan mengiringinya.

Selama proses produksi non-drama magazine show GO EXPLORE seluruh

audio yang terekam menggunakan ZOOM H4N,CLIP ON DAN SCHEINHEISER.


26

3.6.7 Lembar Kerja Penata Suara

3.6.7.1 Konsep Penata Suara

3.6.7.2 Spesifikasi Audio

3.6.7.3 Laporan Penata Suara


26

3.6.7 Lembar Kerja Penata Suara

Pada awal pra produksi penulis mendata apa saja peralatan teknis

microphone,mixer audio,dan kelengkapan lainnya yang dibutuhkan, saat

pengambilan alat penata suara mengecek alat yang akan digunakan agar tidak

terjadinya hal hal yang tidak dinginkan pada saat produksi, memilih beberapa

backsound dan scoringan yang tepat.melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan

gambaran suasana pada saat shooting

Kemudian pada saat produksi penulis mengecek kembali alat pada saat 10

menit sebelum take, agar pada saat take tidak membuang waktu, mengatur tinggi

rendahnya audio yang akan di rekam, memasangkan clip on kepada para host, ketika

sound tidak sesuai atau noise penata suara segara menghapus rekaman yang tidak

diperlukan,mencatat nomer file agar mempermudah pada saat proses editor dan

ketika ada kendala clip on penulis harus lebih detail untuk bilang ke host agar jarak

host perempuan dengan host laki-laki harus selalu berdekatan, agar suara seimbang

Lalu pada saat pasca produksi penulis mendampingi proses editor untuk

mereview dan memastikan terjadinya noise atau tidak, melihat catatan yang telah

dicatat penulis pada saat produksi apakah sesuai atau tidak, mencocokan suara dan

gambar apakah pas atau tidak, mengatur tinggi rendahnya suara pada gambar, penulis

segera membuat beberapa music backsound dan scoringan apa saja yang pas untuk di

masukan ke dalam proses editor dan menemani proses editor sampai selesai.
26

3.6.7.1 Konsep Penata Suara

Penulis akan menggunakan instrument music-music untuk digunakan pada

potongan-potongan gambar. Dalam perekaman suara menggunakan Microphone

Lavarier dan Zoom H4N. Bertujuan untuk merekam suara host antara host dan juga

pada saat wawancara dengan narasumber, alasan kenapa memilih mic lavarier dan

zoom h4n adalah melihat dari sisi alatnya cukup memudahkan penata suara dalam

pengambilan audio dan V.O

3.6.7.2 Spesifikasi Audio

a. Zoom H4N

Gambar 3.1

Type : Digital voice recorder

Supported Digital Audio Standar : WAF, PCM , MP3

Included Accessories : Memory Card , USB , Microphone Clip

Battery : Rechargeable Battery

Sound Output Mode : Mono


26

Supported Bit Rate : 32 Bps

Built-in Display : LCD

Diagnosal Size : 1,9” m

Resolution : 128 x 64

Nominal Output Power : 400 Mw

Input Impedence : 8 ohm

b. Sennheiser Ew G4

Gambar 3.2

Type : Dynamic

Analog/Digital : Analog

Battery : 8 Hours

Signal/Noise : 110 Db (A-weighted)


26

Frequency Range :566-608 MHz (G band)

Mute Feature :Yes

Battery Type : 2 x AA

Frequency Response :80Hz-18kHz

Displays :LCD

Max SPL :154dB SPL

Microphone Included :Yes

Sensitivity : -18 s/d -31

Mute Mode : AF/ON/OFF

Dimensions :8.35" x 1.7" x 6.61"

Channel Selection3.5 Clip On :Auto/Manual


Microphone Mic

Gambar 3.3
26

Type : Hi- Quality Michrophone

Panjang Kabel : 150 cm

Konektor : Port 3.5 mm TRRS

3.6.7.3 Laporan Penata Suara

LAPORAN NASKAH PENATA SUARA

FAKULTAS KOMUNIKASI

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma

Project Title : Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 30 menit Penulis : Dinda Putri Ayu P

NO RUBRIK DUR SCRIPT EQUIPMENT VOLLEY MUSIC

1. 22 STOCK SHOOT

dtk (VO)

2. 1 (STOCK SHOOT)

ALUN ALUN
(HOST) Clip On : ANDY.M –
ARDI: HALO
50 Microphone SUMMER
GOWERS/ KETEMU
dtk LAGI NIH SAMA 3.5
GUE ARDI/ DAN
PARTNER GUE// Hand
26

RINI: GUE RINI Recorder:

ARDI: DI GO Zoom H4N


EXPLORE?

RINI/ARDI: LETS
GOOO

ARDI: KITA
BERDUA
BAKALAN NGAJAK
KALIAN SEMUA
UNTUK HEF FAN
BARENG KITA/
SELAMA TIGA
PULUH MENIT
KEDEPAN YA RIN
YA?

RINI: YAAPP/
BENER BANGET
NIH DI/ NAH KALI
INI/ KITA
BAKALAN
NGUNJUNGIN
KOTA YANG DI
KENAL SEBAGAI
SURGANYA PULAU
JAWA//

ARDI: SELAIN ITU


YA RIN/ KOTA INI
JUGA DISEBUT
KOTA SERIBU
SATU GOA//

RINI: HAH SERIBU


SATU GOA?/ APA
SETIAP JALANNYA
DI PENUHI SAMA
GOA-GOA GITU
DI?//

ARDI: YA GA GITU
JUGA RIN/ NAH
26

MAKANYA BUAT
GOWERS YANG
PADA PENASARAN
JUGA KAYA RINI/
GUA SENDIRI JUGA
PENASARAN/
(TERTAWA)
MENDING IKUTIN
AJA PERJALANAN
KITA KALI INI/
DALAM EPISODE//

ARDI/RINI:
‘DISCOVER THE
BEAUTIFUL
PACITAN’

RINI: SO?
(MENATAP HOST
CEWO)

ARDI: GO
EXPLORE?

ARDI/RINI: LETS
GOOO//

(MENATAP
KAMERA
KEMUDIAN OUT
OF FRAME)
3. 1 RUBRIK ‘GO –
SPOT’
4. 1 (VO)
18

dtk

Clip On : JARICO-
(RINI DAN ARDI
SEDANG Microphone ISLAND
MEMANDANGI
3.5
PANTAI.
KEMUDIAN Hand
MEREKA
27

BERBALIK BADAN Recorder:


MENGHADAP
KAMERA) Zoom H4N

33 ARDI: OH HAII
GOWERS!//
dtk
RINI: HALO
GOWERS!/ SAMPAI
LUPA BUAT
NYAPA KALIAN
SEMUA YA DI/
KEASIKAN
SENDIRI NIH
KITA//

ARDI: (TERTAWA)
BENER BANGET/
MAAF BANGET
NIH GOWERS// BAY
DE WEY KITA LAGI
ADA DIMANA NIH
RIN?//

RINI: KITA LAGI


ADA DI PANTAI
WATU KARUNG
NIH DI/

ARDI: PANTAI
WATU KARUNG/
BENER BANGET
RIN//

RINI: TAPI
TUNGGU DULU DI/
KAYANYA
BAKALAN LEBIH
SERU KALAU KITA
TURUN KE BAWAH
DEH DI// BIAR
BISA MENIKMATI
PASIR PUTIH DAN
JUGA DEBURAN
OMBAKNYA//
27

ARDI: HMM
SEPERTINYA IDE
BAGUS/ YUK
TURUN//

55 Clip On :
(VO)
dtk Microphone

3.5
ARDI: NAH
GOWERS!/ SEPERTI Hand
YANG TADI
Recorder:
DIBILANG SAMA
TEMEN GUE/ Zoom H4N
PANTAI INI
ADALAH SALAH
SATU PANTAI
FAFORIT TEMEN-
TEMEN PSC
UNTUK LATIHAN
SURFING//

RINI: NAH LO TAU


GA SIH DI/ KALAU
PANTAI WATU
KARUNG INI/
TERKENAL
DENGAN
SURFINGNYA/
SAMPAI KE
MANCANEGARA
LOH//

ARDI: OHYA?/
SAMPAI
MANCANGERA
RIN?/ TAPI
KATANYA/ PANTAI
INI MASIH
TERBILANG BARU
RIN UNTUK PARA
27

WISATAWAN
DOMESTIK//

RINI: EITS/
JANGAN SALAH DI/
MESKIPUN PANTAI
INI MASIH
TERBILANG
BARU// DENGAN
PANORAMA
OMBAK DAN
HAMPARAN PASIR Clip On :
PUTIHNYA/
Microphone
PANTAI WATU
KARUNG INI 3.5
LANGSUNG
TERKENAL Hand
HINGGA KE
MANCANEGARA Recorder:
DI//
Zoom H4N
ARDI: GA HERAN
SIH YA RIN/
KARNA MEMANG
PASIRNYA MASIH
PUTIH BANGET/
DAN YANG
PALING PENTING
OMBAKNYA/ GA
HERAN YA KALAU
BANYAK TURIS LEVEL-UP
YANG MAU
LATIHAN SURFING RANTING
DISNI//
KAYU

20
(STOCK SHOOT)
dtk

(VO)
Clip On :
27

(ARDI MENGAMBIL Microphone


RANTING KAYU,
MEMBELAHNYA 3.5
MENJADI DUA,
Hand
DAN
MEMBERIKAN Recorder:
SALAH SATUNYA
3 KEPADA RINI. Zoom H4N
MEREKA BERDUA
dtk MENULISKAN
NAMA ACARA “GO
EXPLORE – LETS
GOO” DI PANTAI
PASIR TERSEBUT.
RINI DAN ARDI
DUDUK DI ATAS
TULISAN ITU DAN
BERKATA KEPADA
KAMERA)

ARDI: GO
EXPLORE?

RINI&ARDI: LETS
GOOO//

(RINI DAN ARDI


BERLARI KEARAH
PANTAI DAN
KEMBALI
BERMAIN DI
PANTAI)

5. 1 BRIDGING TO
SUNGAI MARON
6. 1 (STOCK SHOOT
PERJALANAN Clip On : A HIMITSU
MENUJU SUNGAI
Microphone –
MARON)
3.5 AND

10 (VO) Hand VENTURES

dtk Recorder:
27

(SAMPAI DI DEPAN Zoom H4N


SUNGAI MARON)

ARDI: HALO
8 GOWERS!/
SEKARANG KITA
dtk
UDAH ADA DI
LOKASI Clip On :
SELANJUTNYA/
DIMANA RIN?// Microphone

RINI: DI SUNGAI 3.5


MARON//
Hand
(ARDI DAN RINI
MENUNJUKAN Recorder:
TULISAN SUNGAI
MARON) Zoom H4N TIKET,

(ARDI DAN RINI PERAHU


TERLIHAT SEDANG
MEMBELI TIKET
PERAHU.
KEMUDIAN
MEREKA BERSIAP-
SIAP
MENGGUNAKAN
PELAMPUNG
15
UNTUK MENAIKI
dtk PERAHU)

ARDI: SO GUA
UDAH PEGANG
TIKETNYA NIH//
KITA MAU NAIK
PERAHUNYA DAN
MENGELILINGI
SUNGAI MARON//

RINI: GUA UDAH


GA SABAR MAU
MENIKMATI
12 KEINDAHAN
SUNGAI MARON//
27

dtk ARDI: LETS GOO//

(VO)

(RINI DAN ARDI Clip On :


TERLIHAT
MENAIKI PERAHU Microphone
DAN MENIKMATI
1 PERJALAN DI 3.5
SUNGAI MARON)
mnt Hand

20 Recorder:
RINI: BUAT PARA
dtk GOWERS YANG Zoom H4N
SUKA MENIKMATI
PEMANDANGAN/
DENGAN SUASANA
YANG SEJUK/ DAN
MENENANGKAN/
SUNGAI MARON
INI PAS BANGET WITH YOU
NIH BUAT
-
MENJADI SALAH
SATU DESTINASI
LIBURAN KALIAN
NANTI GOWERS//

ARDI: TAPI GUA


SARANIN KALAU
KALIAN MAU
BENER-BENER
MAKSIMAL
MENIKMATI
KEINDAHAN
SUNGAI MARON
INI/ KALIAN
HARUS DATENG DI
SAAT MUSIM
KEMARAU//
KARNA AIRNYA
27

BAKALAN BENER-
BENER
BERWARNA
JERNIH
KEBIRUAN//
Clip On :
RINI: BETUL
BANGET TUH/ Microphone
KARNA KALAU
KALIAN DATANG 3.5
SAAT MUSIM
HUJAN/ AIRNYA Hand
BAKALAN
Recorder:
BERWARNA
KECOKLATAN/ Zoom H4N
AKIBAT LUAPAN
AIRNYA//

ARDI: NAH
BAGIAN
TERDALAM DI
SUNGAI MARON
INI / TEPAT
BANGET BERADA
DI SANA//

RINI: EMANG
SEDALEM APASIH
DI?//

ARDI: KURANG
LEBIH DALEMNYA
SEKITAR EMPAT
PULUH METER
RIN//

RINI: OH DALEM
JUGA YA/ DAN
GOWERS DISINI
3
JUGA ADA SPOT
dtk FOTO YANG
INSTAGRAM-EBEL
BANGET/ ADA
AYUNAN DISANA/
27

JADI KALAU MAU


FOTO-FOTO BISA
BANGET//

RINI&ARDI: GO
EXPLORE? LETS
GOO//

(RINI DAN ARDI


TERLIHAT SEDANG
MENGOBROL
7. BRIDGING TO
PANTAI KLAYAR
8. 1 6 ARDI: SO Clip On : NIMBUS
GOWERS!/ KALI INI
dtk KITA UDAH Microphone -
SAMPAI DI?
3.5 EVENING
RINI: PANTAI
Hand LAND
KLAYAR//
Recorder:

(RINI DAN ARDI Zoom H4N


TERLIHAT
MENURUNI ANAK
TANGGA SAMBIL
MENGOBROL
KEMUDIAN
MEREKA
MENATAP
KAMERA)
12

dtk
(VO)

(ARDI DAN RINI


TERLIHAT
27

18 MENURUNI
TANGGA)
dtk
ARDI: NAH UNTUK
MENIKMATI
KEINDAHAN DARI
PANTAI KLAYAR
INI/ KALIAN BISA
BERKELILING
DENGAN
MENGGUNAKAN
ATV//

RINI: MAU TAU


SEPERTI APA
SERUNYA
MENIKMATI
PANTAI KLAYAR
INI DENGAN
MENAIKI ATV?/
10 YUK IKUTIN KITA
TERUS//
dtk

(VO)

(RINI DAN ARDI


TERLIHAT FEEL
MENIKMATI
20 SUASANA DI GOOD-
PANTAI KLAYAR
dtk DENGAN MBB
MENGGUNAKAN
ATV)

RINI: YANG
SPESIAL DARI Clip On :
PANTAI KLAYAR
INI ADALAH
PANTAI INI
27

MEMILIKI Microphone
SERULING
SAMUDERA LOH 3.5
GOWERS//
Hand
ARDI: SERULING
Recorder:
SAMUDERANYA
PANTAI INI Zoom H4N
SENDIRI/ BERADA
DI SISI KIRI PANTA
GOWERS//

RINI: NAH PASTI


GOWERS
DIRUMAH PADA
PENASARAN KAN
SEPERTI APA
SERULING
SAMUDERANYA
ITU?//

ARDI: SEKARANG
GUA SAMA RINI
MAU MENUJU
SUNGAI ATV
SAMUDERA ITU
NIH GOWERS//

RINI: LETS GO
GOWERS//

Clip On :
(RINI DAN ARDI
17 Microphone
MENUJU
dtk SERULING 3.5
SAMUDERA
MENGGUNAKAN Hand
ATV. SETELAH
SAMPAI RINI DAN Recorder:
ARDI TURUN DARI
Zoom H4N
ATV TERSEBUT)

ARDI: SO GOWERS/
KITA HARUS
28

TURUN DARI ATV


NIH/ KARNA
SERULING
SAMUDERANYA
ITU BERADA
DIBALIK BATU
SPINGS (SPHINX) //

RINI: UNTUK
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERANYA/
KITA HARUS
MENAIKI KARANG-
KARANG INI/ DAN
MELEWATI BATU
SPHINX NYA
GOWERS//

(RINI DAN ARDI


MENAIKI
BEBATUAN
25 KARANG ITU
UNTUK SAMPAI KE
dtk
SERULING
SAMUDERA)

(STOCK SHOOT
RINI DAN ARDI
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERA)

35

dtk (VO)

RINI: GOWERS!/
JADI DISINI NIH/
LETAKNYA
28

SERULING
SAMUDERA ITU/
SERULING
ARDI: NANTI
KALAU ADA
OMBAK/ AKAN
ADA AIR YANG
MENYEMBUR DARI
CELAH-CELAH
KARANG INI/ DAN
MENGHASILKAN
BUNYI YANG
MENYERUPAI
SUARA SERULING//

RINI: SERU
BANGET// JADI
KITA DISINI
MENIKMATI
SAMBIL DENGER
SUARA
SERULINGNYA//

ARDI: SERU JUGA


YA/ NUNGGUIN
ADA OMBAK DULU
BARU BISA
DENGER SUARA
SERULINGNYA?
(TERTAWA) Clip On :

RINI: TAPI GA Microphone


AKAN KERASA SIH
DI NUNGGUNYA/ 3.5
KARNA
Hand
OMBKANYA GEDE-
GEDE BANGET/ Recorder:
DAN ADA TERUS
40 GA BERHENTI- Zoom H4N
BERHENTI//
dtk (TERTAWA)
28

(STOCK SHOOT
ARDI DAN RINI
BERMAIN DI
SERULING
SAMUDERA DAN
MENIKMATI
PEMANDANGAN DI
SEKITARNYA)

RINI: GIMANA NIH


GOWERS? KEREN
BANGET KAN
KOTA KELAHIRAN
MANTAN
PRESIDEN SBY
KITA INI?/

ARDI: BENER
BANGET/ NAH RIN
TADI KAN GUA
SEMPET BILANG/
KALAU PACITAN
ITU PUNYA
SEBUTAN SERIBU
SATU GOA//

RINI: OHIYA/
NGOMONG-
NGOMONG SOAL
ITU/ GUA
BELOM LIAT NIH
GOANYA//

ARDI: NAH
MAKANYA/ GA
AFDOL KE
PACITAN KALAU
GA DATENGIN
GOANYA//

RINI: TERUS KITA


HARUS DATENGIN
28

SERIBU SATU
GOANYA?//

ARDI: YA GAUSAH
SERIBU SATU GOA
SIH/ POKONYA
KITA AKAN
DATENGIN SALAH
SATU GOANYA
NIH/ KITA AKAN
MENGUNJUNGI
GOA YANG
PALING TERKENAL
DI PACITAN//

RINI: DIMANA
TUH?

ARDI:
PENASARAN?/
GOWERS JUGA
PENASARAN?/
TERUS SAKSIKAN
PERJALANAN KITA
KALI INI DI GO
EXPLORE?//

RINI & ARDI: LETS


GO

(RINI DAN ARDI


KEMBALI
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERA)

9. 2 RUBRIK

‘GO – DRENALINE’
10. 2 (RINI DAN ARDI FRENCH
SAMPAI DI GOA
GONG) MAN –
28

STREET

RINI: SEKARANG
KITA DIMANA NIH
13 DI?// Clip On :

dtk ARDI: SEKARANG Microphone


KITA UDAH ADA
DI GOA GONG/GOA 3.5
YANG PALING
Hand
TERKENAL DI
KOTA PACITAN/ Recorder:
LANGSUNG AJA
KITA MASUK KE Zoom H4N
DALEM//

ARDI&RINI: LETS
GOO

20

dtk (VO)

(RINI DAN ARDI Clip On : LAMPU


SAMPAI DI DEPAN
15 GOA GONG) Microphone SENTER

dtk ARDI: OKE 3.5


GOWERS/
SEKARANG KITA Hand
UDAH DI DEPAN
Recorder:
GOA GONG NYA
NIH// Zoom H4N
RINI: YAP DAN
KITA UDAH
PEGANG SENTER
NIH/ /

ARDI: LANGSUNG
AJA KITA MASUK
YUK?//
28

ARDI&RINI: LETS
GOO

(STOCK SHOOT
1 RINI DAN ARDI
MEMASUKI GOA)
mnt

5
(VO)
dtk SAX

- MBB

(ARDI DAN RINI


SUDAH BERADA Clip On :
TEPAT DI DEPAN
PINTU MASUK Microphone
GOA)
3.5
ARDI: GIMANA
GOWERS?/ INDAH Hand
BANGET KAN GOA
Recorder:
NYA?//

RINI: LAMPU Zoom H4N


WARNA-
1
WARNINYA
mnt BENER-BENER
NAMBAH KESAN
INDAHNYA
BANGET SIH DI/
PADAHAL YANG
ADA DI
BAYANGAN GUE/
GOA ITU SEMPIT
DAN GELAP GITU//

ARDI: ITU GA
BERLAKU DI GOA
INI RIN/ BAY DE
WEY.. GUE
KAYANYA MULAI
28

NGERASA LAPER
DEH RIN//

RINI: NAH! KALAU


TADI LO BILANG
GA AFDOL KE
PACITAN KALAU
GA DATENGIN
SALAH SATU GOA
NYA?/ SEKARANG
GUA JUGA MAU
BILANG/ KALAU
GA AFDOL KE
PACITAN KALAU
GA NYOBAIN NASI
TIWULNYA NIH
DI//

ARDI: NASI TIWUL/


APATUH NASI
TIWUL?//

RINI: PENASARAN
KAN? GOWERS JUG
PENASARAN?/
MAKANYA IKUTIN
KITA TERUS DI GO
EXPLORE?

RINI&ARDI: LETS
GOOO
11. 3 RUBRIK

‘GO – CULTURE’

12. 3 (RINI DAN ARDI


YOUNG
SUDAH SAMPAI DI
DEPAN WARUNG LOVE –
BU GANDOS)
WAV

23
RINI: GOWERS!/
dtk KITA UDAH Clip On :
SAMPAI NIH DI
28

DEPAN WARUNG Microphone


BU GANDOS!/
KATANYA SIH 3.5
NASI TIWULNYA
Hand
BU GANDOS INI
PALING TERKENAL Recorder:
DI PACITAN!//
Zoom H4N
ARDI: AYO
LANGSUNG
MASUK AJA DEH/
GUA UDAH LAPER
BANGET NIH

(ARDI LANGSUNG
MEMASUKI
TEMPAT MAKAN
BU GANDOS)

RINI: EH DI/
TUNGGUIN
DONGG/ GA SABAR
BANGET SIH// (RINI
MENYUSUL ARDI
MASUK KEDALAM)

(RINI DAN ARDI PIRING, ,


SUDAH DUDUK
DENGAN MEJA GELAS
YANG DI PENUHI
OLEH NASI TIWUL
8 SERTA LAUK
PAUKNYA)
dtk Clip On :
ARDI: OKE
GOWERS/ Microphone
SEKARANG NASI
TIWULNYA UDAH 3.5
DATENG NIH/ GUA
Hand
MAU NYOBAIN
DULU NASI Recorder:
TIWULNYA//
28

(ARDI MENYUAP Zoom H4N


NASI TIWUL KE
MULUTNYA)

ARDI: HMM..
RASANYA AGAK-
20
AGAK GURIH GITU
dtk YA RIN//

RINI: KAYAKNYA
YANG GURIHNYA
ITU DARI
SINGKONG NYA
10 DEH DI/ KARNA INI
NASI SAMA
dtk SINGKONG KAN//

(VO)

(RINI DAN ARDI


SELESAI
MENGHABISKAN Clip On :
MAKANANNYA
Microphone LOVE
ARDI: HADUUH
KENYANG JUGA 3.5 - NOW
YA RIN/ MESKIPUN
Hand
KELIHATANNYA
PORSINYA Recorder:
SEDIKIT//
Zoom H4N
RINI: KAYANYA
SINGKONGNYA
BIKIN JADI
KENYANG DEH DI//

ARDI: BENER JUGA


SIH/ KARNA KAN
KITA MAKAN DUA
KARBOHIDRAT
SEKALIGUS NIH/
UDAH NASI/
28

DITAMBAH
SINGKONG JUGA//

RINI: BENER
BANGET!//
NGOMONG-
NGOMONG NIH
GOWERS!/ KALAU
KALIAN
55 MERHATIIN DARI
TADI GUE LAGI
dtk PAKE SYAL BATIK
KHAS PACITAN
NIH!//

ARDI: BARU
SADAR/ TADI KITA
UDAH PADA
GANTI BAJU DAN
GUE BARU SADAR
KALAU LU PAKE
SYAL BATIK KHAS
PACITAN//

RINI: NAH
GOWERS/ PASTI
PENASARAN KAN
KAYA GIMANASIH
PEMBUATANNYA/
ABIS INI KITA
BAKAL
NGUNJUNGIN
PEMBUATAN BATI
PACE//

(RINI DAN ARDI


KEMBALI
MENIKMATI
MAKANAN
MEREKA)

13. BRIDGING TO
BATIK PACE
29

14. 3 (RINI DAN ARDI


SAMPAI DI
22 TEMPAT
PEMBUATAN
dtk
BATIK PACE)

ARDI: SELAIN Clip On :


TERKENAL
Microphone
DENGAN
PANTAINYA YANG 3.5
INDAH/ DAN JUGA
BANYAK NYA
GOA/ PACITAN DI
KENAL DENGAN Hand
BATIKNYA// Recorder:
RINI: BATIK PACE!
Zoom H4N
BATIK INI
MERUPAKAN
SIMBOL KULTUR
DARI KOTA
PACITAN//

ARDI: SEPERTI APA


PEMBUATAN DAMON
LANGSUNG DARI
EMPERO
BATIK PACE INI?/
YUK KITA LIAT FT
SAMA-SAMA//
VERONICA

VACATION
(RINI DAN ARDI
MASUK KE DALAM
DAN MELIHAT-
LIHAT CARA
PEMBUATAN
25 BATIK PACE)

dtk

(VO) Clip On :
29

Microphone

(RINI DAN ARDI 3.5


SEDANG
28 MENCOBA Hand
MEMBUAT BATIK
dtk Recorder:
PACE)

RINI: NAH Zoom H4N


GOWERS!/ BATIK
INI TERINSPIRASI
DARI BUAH PACE//
SEKARANG ARDI
LAGI MENCOBA
MEMBUAT BATIK
PACE NIH/
GIMANA DI? BISA
GAK?//
Clip On :
ARDI:/ TERNYATA
NGEBATIK TUH GA Microphone
SEMUDAH YANG
DI BAYANGKAN 3.5
LOH GOWERS!//
Hand

Recorder:
(ARDI DAN RINI
MELIHAT-LIHAT Zoom H4N
HASIL
PEMBUATAN
BATIK PACE)

RINI: NAH
GOWERS/ JADI
YANG DIMAKSUD
DENGAN PACE
ADALAH BUAH
MENGKUDU//

ARDI: GAMBAR
BUAH PACE INI
LAH/ YANG
MENJADI CIRI
KHAS DARI BATIK
29

PACE INI NIH


GOWERS//

(RINI DAN ARDI


KEMBALI
MENIKMATI HASIL
BATIK PACE)
15. (RINI BERJALAN
DARI SEBELAH
KIRI DAN ARDI
BERJALAN DARI
15 SEBELAH KANAN.
MEREKA BERDUA
dtk
BERTEMU DI
TENGAH LALU
BERBICARA
KEPADA KAMERA)

40

dtk ARDI: HALO


GOWERS!/ GIMANA
NIH PERJALANAN
KITA SELAMA DI
KOTA PACITAN?/
SERU KAN?//

RINI: SERU
BANGET DI//
MAKANYA
BANYAK BANGET
WISATAWAN
YANG MAU
DATANG KE KOTA
INI//

ARDI: BENER
BANGET/ SELAMA
DI PACITAN KITA
UDAH KEMANA
AJA NIH RIN?//

RINI: KITA UDAH


KE WATU
29

KARUNG/ SAMPAI
KESINI/ BELAJAR
MEMBUAT BATIK
PACE DISINI//

ARDI: TAPI SORI


BANGET KITA
HARUS UNDUR
DIRI/ KARENA
SELAMA TIGA
PULUH MENIT INI
KITA UDAH
NGAJAK KALIAN
Clip On :
SEMUA UNTUK
MENIKMATI Microphone
KEINDAHAN KOTA
PACITAN// 3.5

RINI: TAPI JANGAN Hand


SEDIH/ KITA AKAN
TERUS MENEMANI/ Recorder:
DAN MENGAJAK
Zoom H4N
GOWERS UNTUK
JALAN-JALAN
MENIKMATI
KEINDAHAN
NEGERI KITA
TERCINTA Clip On :
INDONESIA//
Microphone
ARDI: SO GUA
3.5
ARDI PAMIT//
Hand

RINI: GUA RINI Recorder:


PAMIT//
Zoom H4N
ARDI: TETAP
SAKSIKAN TERUS
KITA DI GO
EXPLORE?
29

RINI&ARDI: LETS
GOO

(RINI DAN ARDI


BERLARI KELUAR
FRAME)
29

3.7 Proses kerja Penata Artistik

Dalam proses kerja penata artistik terdapat seseorang yang mengatur atau

bertanggung jawab penuh dalam menyiapkan semua kebutuhan atau material-

material artistik yang akan dipakai saat produksi. Maka dari itu, seorang penata

artistik merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menciptakan suasana dan

keindahan yang terdapat didalam sebuah produksi program acara televisi magazine

show yang berjudul GO EXPLORE ini. Selain itu, Penata artistik juga harus bisa

menciptakan suatu ciri khas dari semua karakter pemain yang ada didalam layar dan

juga harus mampu membuat daya tarik dalam sebuah program acara televisi.

Menurut (Suprapto, 2013) mengemukakan bahwa, “penata artistik adalah

seseorang yang ahli dalam menata ruang atau lokasi pengambilan gambar sesuai

dengan yang dikehendaki dalam skenario. Ia bertanggung jawab untuk mendesain

seluruh program produksi siaram televisi.”

Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik

harus mempunyai ide-ide yang luas dan cemerlang untuk bisa menghasilkan suatu

hasil yang baik yang akan digunakan pada saat produksi. Dan juga mampu bekerja

sama dengan penulis naskah agar bisa sesuai dengan konsep yang sudah dibuat.

Menurut (Kusumawati dkk, 2017) menyimpulkan bahwa:


Seorang Penata Artistik atau Art Director harus mengetahui secara
keseluruhan kebutuhan art dari program yang akan dibuat. Oleh karna itu
secara umum seorang penata artistik dituntut untuk mempunyai jiwa seni dan
kreativitas yang tinggi sehingga dapat menghasilkan konsep penataan artisitik
yang disukai oleh audience.
Dalam kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa penata artistik harus

membuat list set atau breakdown tata artistik agar dalam produksi yang akan berjalan

dapat menyesuaikan dengan apa yang sudah dibuat didalam skenario. Dan juga harus
29

mampu memberikan hal-hal yang menarik dalam menata sesuatu yang akan dipakai

atau digunakan pada saat produksi untuk menghasilkan suatu tayangan yang bagus

kepada audience.

Menurut (Latief & Utud, 2017) mengemukakan bahwa, “Penata Artistik atau

pengarah artistik, disebut juga art designer atau art director adalah seseorang yang

bertugas menata, mendesain lokasi pengambilan gambar baik di studio maupun di

luar studio sesuai dengan karakteristik program yang akan diproduksi”.

Dalam kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik

mampu membuat konsep produksi yang terlihat bagus dan keren didalam kamera

pada saat berada dilokasi outdoor maupun indoor untuk menghasilkan sebuah

program yang layak untuk ditonton.

3.7.1 Pra Produksi

Dalam sebuah produksi, ada sebuah proses yang harus dilakukan yaitu tahap

pra produksi. Tahap ini adalah tahap awal dari mulainya sebuah program yang akan

dibuat. Pada tahap pra produksi ini, hal yang pertama dilakukan adalah

mempersiapkan segala hal dimulai dari waktu, tenaga, dan juga biaya yang akan

dikeluarkan. Selain itu, penulis juga melakukan bedah naskah yang sudah dibuat oleh

penulis naskah untuk mewujudkan suatu karya tata artistik yang nyata pada saat

produksi dimulai. Selain bedah naskah, selanjutnya penulis melakukan survey lokasi

untuk mengetahui tata letak artistik yang akan dipakai atau digunakan, setelah

mengetahui tata letak artistik dilokasi-lokasi tersebut, penulis membuat breakdown

artistik untuk mendata secara keseluruhan barang-barang apa saja yang akan

digunakan disetiap rubriknya seperti property, wardrobe, dan make up.


29

Sesudah membuat breakdown artistik, penulis tidak lupa untuk membuat

serta menyusun anggaran yang akan dikeluarkan untuk memenuhi semua kebutuhan

produksi. Setelah anggaran produksi selesai, penulis mengemas semua kebutuhan

produksi yang akan dibawa dan digunakan agar tidak ada yang tertinggal saat

produksi seperti property, wardrobe, dan make up.

Menurut (Kusumawati dkk, 2017) mengemukakan bahwa, “tata artistik

merupakan salah satu unsur pokok dalam sebuah produksi acara tv ataupun produksi

film yang berkaitan dengan keindahan”.

Dari kutipan diatas dapat di simpulkan bahwa tata artistik dari suatu program

tv merupakan bagian terpenting dalam membuat sebuah acara tv yang akan

menjadikan daya tarik tersendiri bagi penonton yang melihatnya.

Menurut (Lamintang, 2014) mengemukakan bahwa, “pada bagian ini adalah

yang juga sangat menentukan yaitu bagian ahli dekorasi atau property yang dimana

memiliki tugas untuk membangun set produksi atau mencari segala hal yang

menyangkut keperluan produksi suatu film atau lainnya.

Dalam kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik

bertanggung jawab menyiapkan setting lokasi shooting termasuk semua property

yang dibutuhkan saat produksi serta mengawasi rancangan atau desain produksi

dalam meciptakan suasana, warna dan bentuk dari setiap material artitistik yang akan

digunakan untuk produksi program acara non-drama khususnya magazine show yang

sesuai dengan naskah yang sudah dibuat sehingga bisa menjadi daya tarik atau

tontonan yang layak buat para penonton.


29

3.7.2 Produksi

Setelah pra produksi selesai disiapkan, tahapan kedua adalah produksi. Dalam

tahapan produksi ini yang dilakukan penulis adalah mulai bekerja membuat set yang

telah ditentukan pada desain produksi, mempersiapkan semua wardrobe yang akan

dipakai disetiap rubriknya, dan memperhatikan make up. Penulis juga harus tetap

berada dilokasi shooting saat produksi sedang berlangsung untuk berjaga-jaga jika

ada kekurangan atau hal-hal yang harus diatur oleh penata artistik agar didalam

kamera terlihat bagus dan tidak ada kesalahan.

Menurut (Suprapto, 2013) mengemukakan bahwa “dalam proses produksi dia

harus bekerja sama secara terpadu dengan penata grafis serta seluruh kerabat kerja

produksi dan juga dengan bagian pemasaran atau promosi –melalui kerjasama yang

dibangun ini akan menghasilkan sebuah produk yang kreatif yang mampu

menampilkan produksi televisi yang artistik”.

Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik

harus selalu berkolaborasi atau berdiskusi dengan seluruh kerabat kerja karena proses

kerja dari penata artistik itu tidak bisa dilakukan sendiri tetapi membutuhkan

kerjasama dalam sebuah tim untuk mencapai kreativitas yang tinggi sehingga

menghasilkan sebuah karya artistik yang menarik.

Mengenai wardrobe sendiri, menurut (Kusumawati dkk, 2017)

menyimpulkan bahwa, “penata kostum merupakan orang yang bekerja mengatur

segala bentuk pakaian atau yang dikenakan oleh pemain dalam melakukan adegan

sesuai dengan tuntutan cerita atau scenario”.


29

Dari kutipan diatas, penulis menggunakan wardrobe yang disesuaikan dengan

konsep produksi program non-drama magazine show GO EKSPLORE yang sudah

dibuat ini. Dimana program ini menggunakan jenis gaya pakaian casual dengan

tambahan warna-warna cerah yang akan dipakai oleh para host disetiap rubrik yang

berbeda. Serta memakai tambahan hiasan seperti anting, bando, kacamata, jam

tangan, dan lain-lain untuk menambah kiasan yang dipakai oleh para host. Dalam hal

wardrobe ini juga penulis memperhatikan beberapa hal seperti kerapihan,

kebersihan, kecocokan, dan warna untuk menyesuaikan host yang berbeda.

Menurut (Kusumawati dkk, 2017) mengemukakan bahwa, “make up kerap

diartikan melukis dengan bahan dan alat kosmetik. Make up juga dikatakan sebagai

segala sesuatu yang berhubungan dengan tata rias untuk pemain dalam melakukan

adegan sesuai tuntutan naskah dan peran dalam cerita”.

Dari kutipan diatas, penulis meyimpulkan bahwa make up adalah suatu hal

pendukung yang sangat penting dalam sebuah program untuk memberikan

karakteristik yang sesuai pada pemain yang terdapat didalam naskah. Dalam program

magazine show yang berjudul GO EXPLORE ini, penulis memberikan sentuhan

make up natural yang akan dipakai oleh host. Tujuannya agar saat dikamera wajah

para host tidak terlihat tebal ataupun tidak terlihat pucat tetapi akan terlihat fresh.

Sehingga penulis memberikan sentuhan warna-warna cerah seperti eyeshadow, blush

on, dan lipstik. Jika shooting berlangsung, penulis akan selalu standby di lokasi,

karena selalu ada hal-hal yang harus dirapikan. Seperti wajah yang berkeringat atau

rambut yang berantakan.


30

3.7.3 Pasca Produksi

Setelah tahapan produksi selesai, tahapan terakhir adalah tahap pasca

produksi. Dimana pada tahap ini, penulis melakukan evaluasi proses kerja yang

sudah dilakukan dari pra produksi sampai pasca produksi. Hal ini dilakukan agar

dapat mengetahui kekurangan-kekurangan apa saja yang didapat pada saat

pengambilan gambar agar tidak terjadi kembali di masa yang akan datang.

Menurut (Irwanto, 2014) mengemukakan bahwa “Pada tahap ini dilakukan

evaluasi dari semua divisi yang terdapat di dalam Art Departemen, dilihat

kekurangan- kekurangan pada saat pengambilan gambar. Kemudian juga

mengembalikan dan merapikan semua property dan peralatan Art yang lain. Pada

tahap ini dilihat juga balancing pembiayaannya”.

Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik

harus teliti dalam memeriksa ulang semua kebutuhan yang sudah dipakai atau

digunakan pada saat produksi. Dan juga penata artistik harus bisa menyesuaikan

pengeluaran yang sudah dipakai dari mulai pra produksi sampai pasca produksi.

Menurut (Kusumawati dkk, 2017) “dalam penggarapan suatu produksi

program terdapat beberapa rangkaian proses, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca

produksi. Proses tahapan ini juga merupakan refleksi dari suatu perencanaan yang

matang untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang baik.

Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa dari suatu produksi

program akan mendapatkan hasil yang baik jika seluruh proses kerja produksi

dilakukan dengan matang dan sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil program

yang memuaskan bagi para tim serta penonton yang akan menontonnya.
30

3.7.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik

Menurut (Saroengalo, 2017) Dalam menjalankan tugasnya seorang pengarah


artistik bertanggung jawab dalam beberapa hal:
a. Membangun dunia pemain yang di inginkan oleh sutradara dalam menciptakan
dunia pemain tersebut seorang pengarah artistik harus mementingkan pada apa
yang terlihat di dalam kamera. Segala suatu dirancang sesuai dengan sudut
pengambilan gambar sehingga tidak terjadi pembangunan set atau peletakan
properti yang mubazir.
b. Set dressing, yaitu segala suatu yang ada di dalam set.
c. Benda kecil lainnya terutama yang berhubungan langsung untuk dipakai oleh
pemain tidak termasuk dalam set dressing tetapi properti.
d. Penggandaan barang cadangan atau duplikat untuk benda yang akan dirusak atau
dikotori pada saat take.
e. Properti master.
f. Bekerjasama dengan penata kostum untuk menciptakan look dari kostum
keseluruhan film.
g. Bekerjasama dengan penata rias atau rambut dan mengawasi jangan terlalu pucat.
h. Pengarah artistik, properti master penata kostum maupun penata rias harus
membuat breakdown adegan sesuai naskah untuk departemen masing-masing.

Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik

bertugas mengatur segala aspek yang dibutuhkan saat produksi untuk menunjang

program dalam membuat sebuah suasana dan karakter pemain dalam layar untuk

menjadikan daya tarik atau kekhasan sebuah acara.

3.7.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Sebagai penata artistik, sebelum menyiapkan semua barang-barang yang akan

digunakan untuk dipakai saat produksi, tentunya yang dilakukan penulis terlebih

dahulu adalah membuat sebuah konsep kreatif. Dimana hal ini harus berkolaborasi

atau berkerjasama dengan penulis naskah agar penulis bisa mendalami isi dari

naskah yang sudah dibuat untuk program acara magazine show yang berjudul GO

EXPLORE. Ketika penulis sudah tau jalan cerita yg sudah dibuat oleh penulis

naskah, penulis merasa tertarik dan mulai memikirkan untuk memakai properti dan

set seperti apa untuk memenuhi kelengkapan shooting. Penulis juga harus bisa
30

mengerti maksud dari isi naskah dan lokasi set apa saja yang diinginkan oleh

sutradara dan penulis naskah.

Dalam penjelasan isi dari konsep kreatif ini, penulis hanya menambahkan

beberapa properti pendukung sebagai pelengkap saat di lokasi shooting yang berada

di daerah Jawa Timur yaitu Alun-alun Pacitan, Pantai Klayar, Pantai Watukarung,

Sungai Maron, Goa Gong, Rumah makan Bu Ghandos, dan Batik Tulis Pace.

Properti yang digunakan dalam produksi pun tidak banyak yang ditambahkan untuk

kebutuhan shooting, karena penulis memiliki tujuan untuk tetap menjaga keaslian

atau kearifan dari lokasi tersebut, dan lokasi yang dipakai pun banyak

menggunakan lokasi outdoor seperti pantai, sungai, dan lain-lain. Jadi banyak

menampilkan pemandangan-pemandangan yang asri pada kota Pacitan tersebut.

Selain menggunakan lokasi outdoor, lokasi indoor seperti saat di Goa Gong,

dirumah makan dan ditempat batik pun, penulis tidak banyak menyiapkan properti.

Dengan konsep yang menampilkan sebuah kota dari Pacitan, konsep yang

sudah dibuat adalah keunikan dari keindahan sebuah tempat-tempat wisata yang

ada di kota Pacitan tersebut. Oleh karena itu, penulis sebagai penata artistik hanya

menyiapkan kebutuhan yang akan dipakai oleh para host dan hanya menyiapkan

beberapa material atau barang-barang untuk dilokasi shooting.

Selanjutnya untuk bagian wardrobe atau pakaian, penulis memberikan

konsep yang colour full dengan jenis pakaian casual agar para host dari program

GO EXPLORE merasa nyaman saat memakainya dan lebih mudah untuk

berjelajah atau menelusuri tempat-tempat wisata yang berada di kota Pacitan. Oleh

karena itu, seorang penata artistik harus lebih teliti dalam memilih jenis properti

dan atribut agar


30

sesuai dengan konsep yang diinginkan untuk program acara magazine show yang

berjudul GO EXPLORE.

b. Konsep Produksi

Ketika proses produksi dimulai, seorang penata artistik tentunya sudah

memikirkan dan membuat sebuah konsep yang akan dipakai saat produksi. Dalam

tahap ini, penulis harus cekatan dalam menyiapkan semua properti dari wardrobe

hingga make up yang cocok dengan menyesuaikan rubrik-rubrik yang sudah dibuat

untuk program magazine show GO EXPLORE ini. Selain itu, penulis juga

menyiapkan properti lainnya seperti topi, kacamata, jam tangan, ranting, dan

handphone untuk lokasi di Pantai Klayar, Pantai Watukarung, dan Sungai Maroon.

Dan lokasi selanjutnya seperti Goa Gong, Rumah makan Bu Ghandos, dan Batik

Tulis Pace, penulis menyediakan alat seperti senter, tempat tissue, tempat sendok

dan garpu, canting, serta kain batik yang akan digunakan pada tempat-tempat

tersebut. Saat produksi berlangsung, penata artistik juga harus melakukan

penjagaan set atau tetap standby dilokasi karena selalu ada hal-hal yang harus

dirapikan. Seperti wajah yang berkeringat atau rambut yang berantakan. Selain itu

juga menjaga untuk tetap continity disetiap rubriknya.

c. Konsep Teknis

Saat memasuki masa-masa produksi, disetiap rubriknya atau sedang

berlangsungnya proses shooting, penulis sebagai penata artistik akan selalu ada

dilokasi dan berdiskusi dengan pengarah acara atau camera person untuk

memastikan gambar yang akan diambil. Hal ini dilakukan penulis untuk

memperhatikan tata letak property atau wardrobe serta make up yang dipakai agar

tetap countinity disetiap rubrik.


30

3.7.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Setiap produksi dan setiap job description (uraian pekerjaan) tentunya

memiliki kendalanya masing-masing, di produksi yang berjudul GO EXPLORE

ini, penulis sebagai penata artistik juga memiliki kendala beserta solusinya, yaitu:

1. Pada saat shooting di lokasi outdoor cuaca yang cukup terik membuat make up

yang dipakai para host terlihat luntur karena wajah para host jadi lebih mudah

keringatan. Dan setelah beberapa hari shooting, jenis warna kulit dari para host

berubah jadi lebih sedikit gelap. Dan solusinya adalah penulis selalu membawa

tissue dan membawa alat-alat make up untuk menambahkan make up yang

sudah terlihat luntur di wajah para host.

2. Ketika shooting di pantai host wanita terjatuh karena terbawa ombak, sehingga

mengakibatkan pakaian yang sedang dipakai menjadi basah. Solusinya, penulis

harus mengeringkan pakaian itu pada saat istirahat.

3. Pada saat shooting dilokasi pertama, penulis lupa dan kurang teliti untuk

mengambil foto para host untuk menjaga continity di rubrik selanjutnya.

Solusinya itu, melihat hasil dari perekaman gambar yang sudah diambil oleh

camera person pada saat shooting. Dan mencoba untuk tidak mengulanginya

lagi agar penulis tetap tau continity yang akan berlangsung di setiap rubrik.
30

3.7.7 Lembar Kerja Penata Artistik

3.7.7.1 Konsep Penata Artistik

3.7.7.2 Breakdown Tata Artistik

3.7.7.3 Lembar Kerja Kostum dan Properti

3.7.7.4 Floor Plan


30

3.7.7 Lembar Kerja Penata Artistik

Dalam sebuah lembar kerja penata artistik, penulis selaku penata artistik

sudah mempunyai konsep untuk program magazine show yang berjudul GO

EXPLORE. Dalam tahap pra produksi ini, hal yang pertama dilakukan adalah

mempersiapkan segala hal dimulai dari waktu, tenaga, dan juga biaya yang akan

dikeluarkan. Selain itu, penulis juga melakukan bedah naskah yang sudah dibuat oleh

penulis naskah untuk mewujudkan suatu karya tata artistik yang nyata pada saat

produksi dimulai. Selain bedah naskah, selanjutnya penulis melakukan survey lokasi

untuk mengetahui tata letak artistik yang akan dipakai atau digunakan, setelah

mengetahui tata letak artistik dilokasi-lokasi tersebut, penulis membuat breakdown

artistik untuk mendata secara keseluruhan barang-barang apa saja yang akan

digunakan disetiap rubriknya seperti property, wardrobe, dan make up.

Selanjutnya untuk tahapan produksi, yang dilakukan penulis adalah mulai

bekerja membuat set yang telah ditentukan pada desain produksi, mempersiapkan

semua wardrobe yang akan dipakai disetiap rubriknya, dan memperhatikan make up.

Penulis juga harus tetap berada dilokasi shooting saat produksi sedang berlangsung

untuk berjaga-jaga jika ada kekurangan atau hal-hal yang harus diatur oleh penata

artistik agar didalam kamera terlihat bagus dan tidak ada kesalahan.

Setelah tahapan produksi selesai, tahapan terakhir adalah tahap pasca

produksi. Dimana pada tahap ini, penulis melakukan evaluasi proses kerja yang

sudah dilakukan dari pra produksi sampai pasca produksi. Hal ini dilakukan agar

dapat mengetahui kekurangan-kekurangan apa saja yang didapat pada saat

pengambilan gambar agar tidak terjadi kembali di masa yang akan datang.
30

3.7.7.1 Konsep Penata Artistik

Pada konsep penata artistik yang dibuat oleh penulis ini adalah konsep

pembuatan produksi program magazine show yang mengangkat kategori berisikan

informasi dan hiburan. Dalam program yang berjudul GO EXPLORE ini, penulis

mengangkat tempat-tempat wisata yang memiliki keindahan serta keunikan tersendiri

dari lokasi-lokasi yang akan di explore. Dalam lokasi-lokasi tersebut, penulis

memberikan konsep keindahan yang membuat para penonton ingin berkunjung ke

tempat wisata yang berada di daerah Jawa Timur yaitu Alun-alun Pacitan, Pantai

Klayar, Pantai Watukarung, Sungai Maron, Goa Gong, Rumah makan Bu Ghandos,

dan Batik Tulis Pace. Karena penulis memiliki tujuan untuk tetap menjaga keaslian

atau kearifan dari lokasi tersebut, dan lokasi yang dipakai pun banyak menggunakan

lokasi outdoor seperti pantai, sungai, dan lain-lain. Jadi banyak menampilkan

pemandangan-pemandangan yang asri pada kota Pacitan tersebut. Selain

menggunakan lokasi outdoor, lokasi indoor seperti saat di Goa Gong, dirumah

makan dan ditempat batik pun, penulis tidak banyak menyiapkan properti.

Untuk konsep wardrobenya sendiri, penulis memiliki konsep yang colour full

untuk jenis pakaian casual dengan tambahan accessories yang sudah di tentukan

oleh penulis di breakdown tata artistik. Dan selanjutnya untuk make up, penulis

hanya menggunakan make up yang natural untuk para host dengan menggunakan

sedikit foundation, bedak yang tipis, eye shadow, blush on, mascara, eyeliner, dan

lipstick agar tidak terlihat kusam atau berminyak saat di depan kamera.
30

3.7.7.2 Breakdown Tata Artistik

Breakdown Tata Artistik

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle: Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Penata Artistik : Ayu Lestari

Tabel III.18

Int/
No. Lokasi Set Rubrik Waktu Cast Wardrobe Property MakeUp
ext

1. Pacitan, Alun- Op Ext Siang Ardian Kemeja Jam Tangan, Bb Cream,


Jawa alun Tosca, Kaos Kacamata Bedak,
Timur Pacitan Putih, Liptint
Celana
Panjang
Chino
Cream,
Sepatu
Sneakers
Putih

2. Pacitan, Alun- Op Ext Siang Rini Kemeja Jam Tangan, Sun Cream,
Jawa alun Orange, Bandana, Foundation,
Timur Pacitan Tank Top Anting Blus On,
Putih, Eye Shadow
Celana Bedak,
Jeans Pensil Alis,
Tosca, Maskara,
Sepatu Eyeliner,
Sneakers Bulu Mata,
Putih Lipstik
3. Pacitan, Pantai 1 Ext Siang Ardi Kemeja Jam Tangan, Bb Cream,
Jawa Watukar Pantai, Gelang, Bedak,
Timur ung Kaos Kacamata Liptint
Putih, Hitam,
Celana Handphone,
Pendek Ranting
Chino, Pohon
Sendal
4. Pacitan, Pantai 1 Ext Siang Rini Dress Topi Pantai, Sun Cream,
Jawa Watukar Kuning, Kacamata Foundation,
Timur ung Kaos Kuning, Blus On,
30

Putih, Jepit Eye Shadow


Sendal Rambut, Bedak,
Gladiator Ranting Pensil Alis,
Pohon Maskara,
Eyeliner,
Lipstik
5. Pacitan, Sungai 1 Ext Siang Ardi Kemeja Jam Tangan, Bb Cream,
Jawa Maron Pantai, Gelang, Bedak,
Timur Kaos Kacamata Liptint
Putih, Hitam
Celana
Pendek
Chino,
Sendal
6. Pacitan, Sungai 1 Ext Siang Rini Dress Topi Pantai, Sun Cream,
Jawa Maron Kuning, Kacamata Foundation,
Timur Kaos Kuning, Blus On,
Putih, Jepit Eye Shadow
Sendal Rambut Bedak,
Gladiator Pensil Alis,
Maskara,
Eyeliner,
Lipstik
7. Pacitan, Pantai 1 Ext Siang Ardi Kemeja Jam Tangan, Bb Cream,
Jawa Klayar Pantai, Gelang, Bedak,
Timur Kaos Kacamata Liptint
Putih, Hitam,
Celana ATV
Pendek
Chino,
Sendal,
Kacamata
Hitam
8. Pacitan, Pantai 1 Ext Siang Rini Dress Topi Pantai, Sun Cream,
Jawa Klayar Kuning, Kacamata Foundation,
Timur Kaos Kuning, Blus On,
Putih, Jepit Eye Shadow
Sendal Rambut, Bedak,
Gladiator ATV Pensil Alis,
Maskara,
Eyeliner,
Lipstik
9. Pacitan, Goa 2 Ext Siang Ardi Kaos Jam Tangan, Bb Cream,
Jawa Gong Kuning Gelang, Bedak,
Timur Strip, Kacamata, Liptint
Celana Senter
Chino
Abu-Abu,
Sepatu
Sneaker
Coklat
10. Pacitan, Goa 2 Ext Siang Rini Kaos Anting, Sun Cream,
Jawa Gong Lengan Kunciran, Foundation,
Timur Panjang Senter Blus On,
Eye Shadow
Turtleneck
Bedak,
Pink, Pensil Alis,
Celana Maskara,
31

Jeans Eyeliner,
High Lipstik
Waist,
Sepatu
Sneakers
Putih

11. Pacitan, Rumah 3 Ext Siang Ardi Kemeja Jam Tangan, Bb Cream,
Jawa Abu-abu Gelang, Box Bedak,
Timur Makan Bu Garis, Tissue, Liptint
Kaos Tempat
Gandos Putih, sendok
Celana
Panjang
Abu-abu,
Sepatu
Sneakers
Putih
12. Pacitan, Rumah 3 Ext Siang Rini Kemeja Jam Tangan, Sun Cream,
Jawa Hijau, Rok Anting, Foundation,
Timur Makan Bu Coklat, Kunciran, Blus On,
Slayer Box Tissue, Eye Shadow
Gandos Batik, Tempat Bedak,
Sepatu sendok Pensil Alis,
Sneakers Maskara,
Putih, Eyeliner,
Lipstik
13. Pacitan, Batik Tulis 3 Ext Siang Ardi Kemeja Jam Tangan, Bb Cream,
Jawa Abu-abu Gelang, Bedak,
Timur Saji Khas Garis, Kain Batik, Liptint
Kaos Canting,
Pacitan Putih, Jengkok
Celana
Panjang
Abu-abu,
Sepatu
Sneakers
Putih
14. Pacitan, Batik Tulis 3 Ext Siang Rini Kemeja Jam Tangan, Sun Cream,
Jawa Hijau, Rok Anting, Foundation,
Timur Saji Khas Coklat, Kunciran, Blus On,
Slayer Jengkok Eye Shadow
Pacitan Batik, Bedak,
Sepatu Pensil Alis,
Sneakers Maskara,
Putih, Eyeliner,
Lipstik
31

3.7.7.3 Lembar Kerja Kostum

KOSTUM DAN PROPERTI

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle: Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Penata Artistik : Ayu Lestari

Tabel III.19

Cast : Ardi
Wardrobe yang dipakai saat
opening di Alun-alun Pacitan
31

Cast : Rini
Wardrobe yang dipakai saat
opening di Alun-alun Pacitan

Cast : Ardi
Rubrik 1 : Go Spot
Setting : Pantai Watukarung,
Sungai Maron, Pantai Klayar
31

Cast : Rini
Rubrik 1 : Go Spot
Setting : Pantai
Watukarung, Sungai Maron,
Pantai Klayar
31

Cast : Ardi
Rubrik 2 : Go Drenaline
Setting : Goa Gong

Cast : Rini
Rubrik 2 : Go Drenaline
Setting : Goa Gong
31

Cast : Ardi
Rubrik 3 : Go Culture
Setting : Rumah Makan Bu
Gandos dan Batik Tulis
Saji Khas Pacitan

Cast : Rini
Rubrik 3 : Go Culture
Setting : Rumah Makan Bu
Gandos dan Batik Tulis
Saji Khas Pacitan
31

Make Up yang digunakan pada


rubrik 1,2 dan 3

3.7.7.4 Floor Plan

FLOOR PLAN

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar

Kusuma Project Tittle: Go Explore Director : Randi Herdian

Durasi : 26 Menit Penata Artistik : Ayu Lestari


31

3 2 2

4
2 2
5

Gambar III.16

No. Lokasi5

Lokasi : Rumah Makan Bu Gandos

Rubrik :3

Keterangan :

1. Meja 4. Tempat Sendok atau Garpu 7. Talent Pria

2. Piring 5. Tempat Tissue

3. Gelas 6. Talent Wanita


31

3.8 Proses Kerja Penata Cahaya

Penata cahaya adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengatur tata

cahaya atau lampu dalam pembuatan film, drama, dan sebagainya. Pada kali ini

penulis diberi kesempatan oleh tim untuk menjadi penata cahaya, yang dimana

berarti penulis diberi tanggung jawab atas semua masalah yang berhubungan dengan

pencahayaan. Dan di tahap ini, penulis dan tim membuat program acara non drama

magazine yang berjudul GO EXPLORE.

Menurut (Rahmawati & Rusnandi, 2015) “Penata cahaya atau Lighting man,

penting untuk sebuah produksi program acara, karena orang yang memegang jabatan

tersebut bertanggung jawab atas penuh atas pencahayaan yang pas dalam proses

produksi program acara.”

Berdasarkan kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa semua tanggung

jawab atas pencahayaan di tangan penata cahaya karena memang cahaya sangat

penting untuk produksi sebuah program, yang dimana jika lokasi tersebut kurang

pencahayaannya akan tidak terlihat dengan jelas dan tidak nyaman untuk di tonton.

Menurut (Rusman & Utud, 2015) “Lightingman atau penata cahaya adalah

petugas yang mendesain dan menentukan pencahayaan produksi program di dalam

studio maupun di luar studio.”

Dari kutipan di atas, penulis menentukan posisi penempatan cahaya yang pas

agar pada saat produksi objek akan terlihat dengan jelas. Untuk menghasilkan

gambar yang terang juga harus bisa memposisikan lighting dengan benar agar

membuat penonton nyaman akan cahaya yang di tampilkan.


31

Menurut (Supriyadi & Dkk, 2014) “Lighting Director bertanggung jawab atas

pencahayaan, diantaranya penentuan jenis lighting dan posisi penempatan.”

Pada kutipan diatas dapat menyimpulkan bahwa penulis selain mempunyai

tanggunng jawab yang besar atas pencahayaan dan posisi tata letak penempatannya

juga bertanggung jawab atas segala pemilihan lighting, dan juga dapat menentukan

jenis lighting apa yang akan di pakai. Dan pada hal ini, penulis hanya memakai 2

buah lampu jenis led, selain cahaya yang dihasilkan kualitasnya sudah sangat baik,

dan juga mudah untuk dibawa kemana-mana.

3.8.1 Pra Produksi

Pada tahap pra produksi, setelah mengembangkan ide bersama tim, yang

dilakukan penulis ialah riset lokasi bersama tim untuk membayangkan penempatan

posisi lighting dan juga menentukan dimana saja yang membutuhkan lighting, dan

dimana yang cahayanya sudah cukup terbantu dengan cahaya matahari pada saat itu.

Setelah itu berdiskusi juga dengan tim untuk menentukan lighting apa yang cocok

untuk dibawa, karena memang perjalanan kami yang cukup jauh jadi penulis

memutuskan menggunakan led saja yang mudah untuk dibawa kemana-mana.

Setelah itu mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk siap produksi. Dan mencari

tempat penyawaan alat karena alat yang digunakan masih menyewa ditempat

penyewan alat.

Menurut (Kusumawati & Dkk, 2017) menuturkan bahwa:


Mengetahui berbagai jenis dan fungsi masing-masing lampu, tugasnya
menterjemahkan tata cahaya sesuai dengan pencahayaan dan arahan penata kamera,
membantu pengukuran yang tepat lighting ratio, exsposure dan warna cahaya yang
diinginkan sinematografer. Mencatat dan menginventarisasi dan merawat peralatan
lampu. Penata cahaya sering disebut sebagai chef lighting. Dalam melakukan
tugasnya dibantu beberapa asisten penata cahaya.
32

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa penulis berdiskusi dengan

camera person untuk menentukan dimana nantinya yang pas untuk penempatan

lighting, dan juga penulis mencari tau led yang ingin dibawa, led jenis lampu led

video light dengan intensitas cahaya daylight.

Menurut (Rusman & Utud, 2015)“Sebelum masuk proses produksi penata

cahaya maupun kru lainnya melakukan set up dan rehearsal yang dipimpin oleh

sutradara agar dapat menjamin kesempurnaan suksesnya pelaksaan produksi.”

Pada kutipan diatas, penulis sebagai penata cahaya melakukan latihan atau

percobaan dalam penggunaan lighting dan juga mencari untuk menentukan tata letak

yang baik dimana pada saat nanti terjun langsung untuk produksi.

Menurut (Indah & Dodoy, 2014) “Dalam pencahayaan, seorang Lighting man

harus mengetahui teknik pencahayaan. Shooting adalah melukis dengan cahaya.”

Pada kutipan diatas, yang berarti bahwa, penulis sebagai penata cahaya harus

mengetahui teknik pencahayaan, yang dimana agar pada ssaat melakukan tugasnya

sebagai penata cahaya tidak bertanya atau bingung untuk menentukan segalanya.

Yang berarti penulis harus melukis dengan cahaya, agar gambar atau objek terlihat

lebih menarik dan tidak membosankan.

3.8.2 Produksi

Setelah melewati tahap pra produksi, penulis memasuki tahap produksi yang

dimana penulis harus mempersiapkan segala kebutuhan lighting yang akan

digunakan, baik dari segi batre, tripod dan led. Selain itu juga penulis berdiskusi

dengan camera person untuk menentukan penempatan lighting agar sesuai dengan

yang kami inginkan.


32

Menurut (Supriyadi & Dkk, 2014b) “Menempatkan lampu yang telah

ditentukan sebelumnya pada posisi yang telah direncanakan, khususnya saat shoting

presenter.”

Pada kutipan di atas, penulis sebagai penata cahaya saat sampai di lokasi harus

;langsung menempatkan posisi lighting dengan yang sudah di rencanakan dari awal,

tetapi penulis juga harus bisa membaca situasi agar pada saat terjadi kesalahan

langsung bisa merubah atau memindahkan posisi lighting dengan sesuai agar host

dapat terlihat dengan jelas di kamera.

Menurut (Lamintang, 2014) “harus dapat menyeimbangkan keterbatasan

secara teknis medium televisi dengan melakukan kreasi untuk memperoleh efek

pencahayaan yang bisa menghasilkan gambar yang terang dan jernih.”

Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa penata cahaya harus bisa

menyeimbangkan segala keterbatasan yang terjadi dan juga harus menciptakan efek

cahaya terang dan juga menarik mata penonton agar pada saat program ini di tonton

oleh kyalayak banyak bisa dengan jelas di nikmati.

Menurut (Kusumawati & Dkk, 2017) “Menguasai secara teknis setiap

peralatan lighting yang dipakai dan selalu bersiap jika terjadi gangguan teknis.”

Apa yang dilakukan oleh penata cahaya pada kutipan di atas bisa dijelaskan

bahwa saat produksi selain harus bisa menempatkan posisi lighting yang sesuai, juga

harus bisa mengerti lighting secara teknis agar jika terjadi kendala atau ada gangguan

teknis, penulis sebagai penata cahaya langsung bisa menanganinya tanpa haarus

bingung dan tanpa menghambat jalannya prosuksi.


32

Dilokasi pertama ialah GOA GONG, penulis memakai 1 lighting dikarenakan

lokasi tersebut sangat sulit jika harus memakai 2 lighting dan di dalam goa juga

sudah terdapat beberapa lampu yang memang ada di dalam studio. Pada lokasi kedua

ialah Rumah Makan Bu Ghandos, dilokasi ini memakai 2 lighting karna memang

didalam ruangan yang memang butuh pencahayaan yang cukup. Serta di lokasi

ketiga Batik Pace, lighting juga dipakai dua-duanya karena di lokasi tersebut

pencahayaannya sangat kurang.

Setelah itu lokasi lainnya seperti di Pantai Klayar, Pantai Watu Karung dan

Alun-Alun Pacitan tidak menggunakan lighting karena penulis berdiskusi dengan

camera person dan pencahayaan di lokasi tersebut sudah cukup terbantu oleh cahaya

matahari.

3.8.3 Pasca Produksi

Dalam tahap pasca produksi, penulis memeriksa kembali hasil akhir atau ikut

me-review, dan juga mengecek keutuhan alat yang sudah digunakan apakah terjadi

kerusakan atau ada kehilangan agar pada saat ingin mengembalikan alat ke tempat

penyewaan tidak ada kekeliruan.

Menurut (Kusumawati & Dkk, 2017) “Mereview hasil gambar untuk melihat

penataan cahaya yang telah diproduksi, menganalisa hasil akhir gambar, dan men-

data kekurangan dari gambar yang telah diambil, mengvaluasi hasil akhir gambar.”

Penulis pada saat pasca produksi ikut mereview hasil akhir pencahayaan

dikamera, jadi apabila ada keurangan cahaya pada gambar akan dicari jalan

keluarnya, juga penulis berdiskusi dengan penata kamera dan sutradara apakah hasil

gambar yang diinginkan cahaya sudah cukup baik atau masih banyak kurangnya

cahaya. Selain itu


32

juga penulis harus mendata kekurangan apa saja pada saat produksi sehingga penulis

tidak akan mengulanginya dan akan teliti pada saat produksi agar tidak terjadi

kesalahan atau kekurangan.

Tak lupa juga penulis sebagai penata cahaya harus mengecek keutuhan alat karna

penulis untuk kesediaan alat masih menyewa, jadi apabila ada kerusakan akan

segera dicari jalan keluarnya bersam tim.

3.8.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya

Penata cahaya mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap masalah

pencahayaan dan tata letak penetapan lighting, Pada saat penata cahaya sedang

mencari letak yang pas untuk menempatkan lighting di satu tempat, penata cahaya di

tuntut agar bekerja secara benar dan teliti agar hasil gambar di kamera dapat terlihat

dengan jelas dan intensitas cahaya yang di hasilkan juga pas. Pada tahap pra

produksi, penata cahaya sudah harus membayangkan posisi untuk penempatan

lighting, setelah itu pada saat produksi, penulis dituntut harus bisa langsung

membaca situasi apakah pada saat produksi cahaya terlalu terang atau gelap, terlalu

kuning ata putih, itu semua tanggung jawab penata cahaya untuk mengatur dan

menentukan cahaya apa yang pas pada saat produksi, dan juga pada saat pasca

produksi, penata cahaya harus ikut melihat hasil akhir dan juga menyiapkan alat

untuk dikembalikan ke tempat penyewaan dan memastikan semua alat yang penulis

sewa dalam keadaan baik-baik saja dan tidak terjadi kerusakan apapun.

Menurut (Rusman & Utud, 2015) “Penata cahaya haruslah mengetahui sumber

– sumber cahaya, dengan kualitas dan ukuran cahaya yang dihasilkan serta

mengetahui jenis-jenis lampu (lighting) serta fungsinya masing-masing.”


32

Pada kutipan di atas, penulis harus mengetahui sumber cahaya yang

dihasilkan pada saat di lokasi, juga dengan kualitas yang memang sudah cukup baik

dan jelass, juga penulis harus mengetahui jenis lampu apa yang penulis pakai, agar

tidak terjadi kebingungan kalau ada suatu kendala pada lighting yang digunakan.

3.8.5 Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Penulis sebagai penata cahaya program nondrama GO EXPLORE sangat

penting karena sebuah program tanpa adanya penata cahaya akan tidak bisa

dinikmati oleh penonton, maka dari itu penulis dengan membayangkan penempatan

lighting pada salah satu lokasi yang memang ada kendala pada jalannya agar

nantinya penulis dapat menempatkan posisi lighting agar menghasilkan kualitas yang

baik. Selain itu juga penulis menyusun posisi lighting dengan tepat agar tidak terjadi

backlight yang akan membuat program tidak nyaman di nikmati oleh penontn.

Penulis juga mempelajari konsep yang telah di buat, juga membaca naskah

yang sudah disusun oleh penulis naskah juga penulis harus mengetahui sumber-

sumber cahaya yang ada agar kualitas cahaya yang dihasilkan cukup baik dan jelas di

kamera.

B. Konsep Produksi

Dalam tahap ini, penulis menyiapkan alat yang akan dipakai untuk produksi.

Penulis juga mengecek alat yang akan digunakan seperti memastikan baterai pada

lampu led telah terisi penuh, tripod berfungsi dengan baik atau tidak dan lighting

menyala atau tidak. Juga meletakaan lighting di tempat yang pencahayaannya

kurang.
32

Pada rubrik pretama yaitu pada saat di pantai Watu Karung, Pantai Klayar

dan Alun-Alun Pacitan, penulis tidak menggunakan cahaya bantuan atau

menggunakan lighting, tetapi penulis mengandalkan cahaya matahari yang pada saat

itu sudah cukup terbantu dengan cahaya alami. Setelah itu pada rubrik kedua, di Goa

Gong, penulis memakai satu lighting dan tanpa tripod, dikarenakan kondisi dan

keadaan pada saat di dalam Goa tidak memungkinkan untuk membawa dua lighting

karena jalur yang licin dan naik turun tangga, dan juga di dalam Goa sudah terdapat

lampu warna-warni yang memang sudah terdapat di dalam Goa. Selanjutnya pada

rubrik ketiga, di Rumah makan Bu Gandhos dan juga Batik Pace, penulis

menggunakan dua lighting karena memang pada lokasi ini indoor dan juga sangat

membutuhkan lighting untuk bantuan cahayanya agar pada saat camera person

mengambil gambar akan terlihat dengan jelas host di dalam kamera.

Penulis juga berdiskusi dengan camera person agar penempatan lighting

sesuai dengan yang diinginkan dan juga penulis selalu mengikuti arahan dari

pengarah acara apabila penempatan cahaya kurang tepat dan kurang jelas.

C. Konsep Teknis

Pada konsep teknis ini, penata cahaya harus memilih alat yang akan

digunakan agar tidak terjadi kesalahan disaat produksi sedang berlangsung atau saat

alat akan digunakan. Pada hal ini penulis hanya menggunakan dua buah lampu led

agar lebih mudah untuk dibawa kemana-mana dengan hasil pencahayaan yang cukup

baik.

Setelah memilih alat yang tepat, penulis juga mencoba apakah alat yang

dipilih mempunyai kualitas yang baik dan bisa digunakan, agar proses unuk

membuat sebuah program nondrama GO EXPLORE lancar tanpa kendala

apapun. Selain itu juga


32

penata cahaya harus mengetahui tema apa yang akan dipakai untuk program

nondrama ini agar saat produksi, penata cahaya dapat langsung menentukan posisi

yang tepat dan tidak membuat penonton tidak jenuh,

Dalam konsep teknis ini penata cahaya selain harus mengatur pencahayaan

yang digunakan pada saat produksi juga harus kreatif karna saat membuat program

televisi, penata cahaya mempunyai peran yang cukup penting agar dapat mendukung

sebuah program dan dapat memberikan warna pada sebuah program

3.8.6 Kendala Produksi dan Solusi

Pada saat produksi program non drama ini, penulis mendapat beberapa

kendala dan penulis segera mencari solusi agar shooting bisa berjalan dengan lancar.

Seperti:

1. Kendalanya, pada saat di lokasi, di dalam GOA GONG yang cukup sulit untuk

penulis membawa lighting karena kondisi di dalam sangat gelap, pengap dan

lembab serta jalanan yang naik turun tangga.

2. Solusinya, penulis dibantu oleh anggota yang lain untuk membawa lighting.

3. Kendalanya, penulis kesulitan untuk mencari tata letak lighting agar tidak terjadi

backlight.

4. Solusinya, penulis dibantu oleh penata kamera untuk memastikan cahaya di

kamera pas atau tidak dan tidak backlight.


32

3.8.8 Lembar Kerja Penata Cahaya

3.8.8.1 Konsep Penata Cahaya

3.8.8.2 Laporan Penata Cahaya

3.8.8.3 Spesifikasi Lampu


32

3.8.7 Lembar Kerja Penata Cahaya

Pada tahap awal setelah penulis mendapatkan tanggung jawab menjadi penata

cahaya, penulis langsung mencari lighting apa yang akan digunakan dan berapa

jumlahnya, dikarenakan lokasi produksi yang luamayan jauh jadi penulis

memutuskan untuk hanya memakai led, selain tidak terlalu berat juga cahaya yang

dihasilkan oleh lampu led sangat pas untuk produksi. Setelah menyewa lighting,

penulis langsung memeriksa apakah lighting berfungsi dengan baik atau tidak, batre

bocor atau tidak serta memastikan kalau tripod aman untuk digunakan pada saat

produksi.

Penulis sebagai penata cahaya juga mencari sumber cahaya matahari agar

pada saat melakukan shot, penempatan posisi lighting pas dan tidak terjadi backlight,

penulis juga selalu bekerja sama dengan penata kamera apakah cahaya sudah cukup

atau masih memerlukan bantuan lighting dikarenakan cahaya sangat berbeda jika

hanya memakai cahaya matahari atau bantuan lighting. Di beberapa tempat juga

penulis tidak memasang lighting karena memang menurut penulis cahaya matahari

sudah cukup baik untuk membantu jalannya produksi, kecuali untuk di dalam

ruangan yang memang penulis akan selalu menggunakan bantuan lighting agar

gambar yang dihasilkan menjadi terlihat lebih jelas.

Pada tahap ini setelah penulis selesai dengan tugasnya, penulis langsung

membereskan alat-alat seperti tripod dan juga lighting, serta memastikan bahwa tidak

terjadi kerusakan pada saat produksi berhari-hari, dan juga ikut membantu

memeriksa hasil apakah lighting aman atau tidak.


32

3.8.7.1 Konsep Penata Cahaya

Penulis mengembangkan konsep dengan menggunakan naskah dan gambaran

foto pada saat survey dan menentukan pemilihan lighting juga penempatan posisi

lighting untuk setiap host dan narasumber agar pada saat produksi pengambilan

gambar lebih terlihat jelas.

3.8.7.2 Laporan Penata Cahaya

LIGHTING SHEET LIVE ON TAPE

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma


Acara : GO EXPLORE Sutradara : Randi Herdian

Durasi` : 26 menit Penata Cahaya: Monica Ayu


Tabel III.20

NO Rubrik Keylight Fill Light Backlight Keterangan

1 1 LED LED - -

2 3 LED LED - -

3 4 LED LED - -

4 4 LED LED - -
33

3.8.7.3 Floor Plan Penata Cahaya


Gambar I. Rumah makan Bu Gandos
12
1. Host
2. Host
3
3. meja

4. Lighting
5. Lighting

Gambar II. Batik Pace

Keterangan:

1.Batik 1

2.Host 2

3.Host 3

4.Lighting

5.Lighting

Gambar III. Goa Gong


2
Keterangan:
1
1. Host

2. Host

3. Lighting
33

Gambar IV. Goa Gong


2
Keterangan: 1

1.Host

2.Host

3. Lighting
3

Gambar V. Goa Gong

Keterangan:
2
1.Host

2.Host 1

3.Lighting

Gambar VI. Goa Gong


1
Keterangan:

1.Host
2
2.Host

3.Lighting

Gambar III.17
33

3.8.7.4 Spesifikasi Lampu

TABEL III. SPESIFIKASI ALAT

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Voltage 5.5V-9V

Power 70 Watt

Center Luminous Flux(LX) 800

Cooling mode Natural Ventilation

Color Temperature (K) 5600K

Gambar III.18 Led Viltrox

Tabel III.21
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam produksi sebuah magazine show yang dibutuhkan adalah kreatifitas

serta imajinasi yang tinggi untuk memajukan pertelevisian indonesia. Televisi adalah

salah satu media massa yang memberikan pengaruh besar terhadap penonton baik

positive maupun negative. Televisi memiliki program yang memberikan pengaruh

besar terhadap sebuah acara televisi yang akan di produksi. Salah satu program

televisi adalah program magazine show. Program magazine show merupakan jenis

program yang sangat menghibur, tapi tidak hanya menghibur melainkan dapat

menjadikan referensi untuk para penonton nya jika ingin berpergian.

Pada tugas akhir ini penulis membuat program magazine show yang berjudul

“Go Explore” sebagai salah satu pilihan tontonan yang dapat menghibur

penontonnya karena pada magazine show ini penulis mengangkat kota Pacitan yang

terkenal dengan sebutan kota 1001 goa ini. Selain goa, Pacitan juga terkenal akan

keindahan pantai nya yang bahkan terkenal hingga mancanegara tersebut. Semoga

karya non drama magazine show tersebut dapat memberikan hiburan dan juga dapat

menjadi referensi destinasi kepada penonton.

para pembaca. Kami mengharapkan para pembaca dapat meningkatkan kekreatifan

nya dalam berfikir cara membuat karya.

33
DAFTAR PUSTAKA

Andi Purba, Januarius. (2013). Shooting Yang Benar!. Yogyakarta: Penerbit Andi
Irwanto, dkk. (2014). Broadcasting Televisi, Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha
Cendekia.
Kusumawati, Nina, dkk. (2017). Produksi Program Televisi dan Film. Yogyakarta:
Graha Cendekia.
Lamintang, Franciscus Theojunior. (2013). Pengantar Ilmu Broadcasting dan
Cinematography. Jakarta: In Media
Latief, Rusman dan Yustiatie. (2017). Menjadi Produser Televisi Profesional
Mendesain Program Televisi. Jakarta: Prenadamedia Group.
Latief, Rusman dan Yustiatie. (2015). Siaran Televisi Non-Drama. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Mabruri, Anton. (2013). Teori Dasar Editing Program Acara Televisi & Film.
Depok: Mind 8 Publishing House.
Naratama. (2013). Menjadi Sutradara Televisi: dengan Single dan Multi-camera.
Jakarta: PT. Grasindo.
Pintoko, Wahyu Wary dan Umbara, Diki. (2010). How To Become A Cameraman.
Yogyakarta: Interprebook.
Rahmawati, Indah dan Rusnandi, Dodoy. (2014). Berkarier Di Dunia Broadcast.
Jakarta: Laskar Askara.
Suprapto, Tommy. (2013). Berkarier Di Bidang Broadcasting. Jakarta: PT. Buku
Seru.

33
DAFTAR RIWAYAT

A. Biodata Mahasiswa

NIM 42160550

Nama Lengkap : Ferry Fajar Kusuma

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 06 Desember 1994

B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal

1. SDN BEKASI JAYA I, lulus tahun 2007

2. SMP PGRI I BEKASI, lulus tahun 2010

3. SMAN 1 TAMBUN UTARA, lulus tahun 2013

C. Riwayat Pengetahuan Berorganisasi / Pekerjaan

1. Anggota Paskibra SMP PGRI I BEKASI 2008-2009

2. Karyawan Restaurant Oasis Café Malaysia 2013-2015

3. Karyawan PT. Sankyo 2015-2016

Bekasi, 10 Juli 2019

Ferry Fajar Kusuma

33
DAFTAR RIWAYAT

A. Biodata Mahasiswa

NIM 42161049

Nama Lengkap : Randi Herdian

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 18 Maret 1998

B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal

1. SDN HARAPAN BARU V BEKASI, lulus tahun 2010

2. SMPN 38 BEKASI, lulus tahun 2013

3. SMKN 5 BEKASI, lulus tahun 2016

C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan

1. Anggota Paskibra SDN Harapan Baru V pada tahun 2009

2. Anggota PMR SMKN 38 Bekasi pada tahun 2011

3. Paduan Suara SMKN 38 Bekasi pada tahun 2014-2015

4. Food n Beverage Java Jazz Festival pada tahun 2018

Bekasi, 10 Juli 2019

Randi Herdian

33
DAFTAR RIWAYAT

A. Biodata Mahasiswa

NIM 42160807

Nama Lengkap : Dinda Putri Ayu Permata

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 15 Juli 1998

B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal

1. SDN PERUMNAS 9, lulus tahun 2010

2. SMPN 39 BEKASI, lulus tahun 2013

3. SMAN 7 BEKASI, lulus tahun 2016

C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan

1. Anggota Pramuka SDN Perumnas 9 pada tahun 2008-2009

2. Anggota Pramuka SMPN 39 Bekasi pada tahun 2012

3. Anggota Karate SMPN 39 Bekasi pada tahun 2012

4. Anggota Paduan Suara SMPN 39 Bekasi pada tahun 2012

Bekasi, 10 Juli 2019

Dinda Putri Ayu Permata

33
DAFTAR RIWAYAT

A. Biodata Mahasiswa

NIM 42160829

Nama Lengkap : Deswan

Tempat, Tanggal Lahir : Kepala Curup, 14 April 1999

B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal

1. SDN 04 BINDURIANG, lulus tahun 2010

2. SMPN 1 SINDANG KELINGI, lulus tahun 2013

3. SMKN 1 CURUP TIMUR, lulus tahun 2016

C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan

1. Anggota Pramuka SDN 04 Binduriang pada tahun 2008-2009

2. Anggota Paskibra SDN 04 Binduriang pada tahun 2008-2009

3. Anggota Osis SMPN 1 Sindang Kelingi pada tahun 2011-2012

4. Anggota Marching Band SMPN 1 Sindang Kelingi pada tahun 2011-2012

5. Anggota Osis SMKN 1 Curup Timur pada tahun 2014-2016

6. Anggota Taekwondo SMKN 1 Curup Rimur pada tahun 2014-2015

7. Juara 1 Lomba Web Design Se-Kabupaten Rejang Lebong

-\Bekasi, 10 Juli 2019

Deswan

33
DAFTAR RIWAYAT

A. Biodata Mahasiswa

NIM 42160955

Nama Lengkap : Konita Nabila

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 November 1998

B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal

1. SD TRAVINA PRIMA, lulus tahun 2010

2. SMP TRAVINA PRIMA, lulus tahun 2013

3. MAN 1 BEKASI, lulus tahun 2016

C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan

1. Anggota Paskibra Travina Prima

2. Anggota Jurnalistik MAN 1 Bekasi

3. Marching Band MAN 1 Bekasi

Bekasi, 10 Juli 2019

Konita Nabila

33
DAFTAR RIWAYAT

A. Biodata Mahasiswa

NIM 42160420

Nama Lengkap : Icha Nabilla Hakim

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 13 September 1997

B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal

1. SDN MARGA MULYA 6 BEKASI, lulus tahun 2009

2. SMP TUNAS HARAPAN BEKASI, lulus tahun 2012

3. SMKN 3 BEKASI, lulus tahun 2015

C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan

1. Anggota Pramuka SMP Tunas Harapan pada tahun 2010-2012

2. Magang Di i-News pada tahun 2019

3. SPG La-Fonte pada tahun 2018

4. Bekerja di Balai Lelang SUN pada tahun 2015-2016

5. Bekerja di Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2017-sekarang

Bekasi, 10 Juli 2019

Icha Nabilla Hakim

34
DAFTAR RIWAYAT

A. Biodata Mahasiswa

NIM 42160589

Nama Lengkap : Ayu Lestari

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Februari 1997

B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal

1. SDN 03 PAGI CILINCING, lulus tahun 2009

2. SMPN 3 TARUMA JAYA, lulus tahun 2012

3. MAN 5 JAKARTA, lulus tahun 2015

C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan

1. Anggota Osis SMPN 3 Tarumajaya

2. Anggota Pramuka SMPN 3 Tarumajaya

3. Anggota KIR MAN 5 Jakarta

Bekasi, 10 Juli 2019

Ayu Lestari

34
DAFTAR RIWAYAT

A. Biodata Mahasiswa

NIM 42160450

Nama Lengkap : Monica Ayu Anandithya P

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 19 Agustus 1994

B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal

1. SDN PEJUANGAN 07 BEKASI, lulus tahun 2006

2. SMPN 19 BEKASI, lulus tahun 2009

3. SMAN 10 BEKASI, lulus tahun 2012

C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan

1. Anggota Volley di SMAN 10 BEKASI pada tahun 2010

2. Anggota Pencak Silat di SMPN 19 BEKASI pada tahun 2008

Bekasi, 10 Juli 2019

Monica Ayu Anandithya P

34

Anda mungkin juga menyukai