Enabling (Memampukan)
adalah memfasilitasi pasien menjalani transisi kehidupan dan
kejadian yang tak terduga. Bertujuan untuk menanamkan dan
mengaktualisasikan diri pasien, meningkatkan penyembuhan,
melatih perawat diri pada pasien dengan cara memberikan
informasi, memberi dukungan, fokus pada masalah pasien dan
menghasilkan pemikiran yang relevan dari umpan balik.
Karakteristik Caring
Menurut Meidiana (2007), karakteristik caring adalah sebagai
berikut:
Be ourself, sebagai manusia harus jujur, dapat dipercaya,
tergantung pada orang lain.
Clarity, keinginan untuk terbuka dengan orang lain.
Respect, selalu menghargai orang lain.
Separateness, dalam caring perawat tidak terbawa dalam
depresi atau ketakutan dengan orang lain.
Freedom, memberi kebebasan kepada orang lain untuk
mengekspresikan perasaannya.
Empathy, mengalami emosi yang serupa dengan emosi
orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan
pikirkan.
Communicative, komunikasi verbal dan non verbal harus
menunjukan kesesuaian dan evaluasi dilakukan secara
bersama-sama.
Dimensi dari Caring
1. Dengan kehadiran perawat menjadikan
suasana yang menetramkan klien
2. Mengenali klien sebagai individu yang
memiliki unik dengan ciri khas masing –
masing
3. Menjaga hubungan kebersamaan
dengan klien
4. Memberikan perhatian penuh kepada
klien
Perbedaan caring dan curing
CARING CURING
Caring identik dengan perawatan Curing lebih kepada
pada pasien dan merupakan tugas pengobatan untuk penyakit
primer perawat pasien sebagai tugas
Caring dapat dilihat dari sekunder perawat.
perawatan yang dilakukan perawat Curing lebih kepada
dalam memenuhi kebutuhan diagnosa yang telah ada dan
pasien dilakukannya pengobatan
Tujuan dari perilaku caring, yaitu: Tujuan dari kegiatan curing
1. Membantu pelaksanaan rencana adalah menentukan dan
pengobatan atau terapi. menyingkirkan penyebab
penyakit atau mengubah
2. Membantu pasien/ klien problem penyakit dan
beradaptasi dengan masalah penanganannya
kesehatan, mandiri memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah
penyakit, meningkatkan
kesehatan, dan meningkatkan
fungsi dari tubuh pasien.
Menurut Rogers (2003), perawatan telah
menekankan kembali pada pentingnya
merawat (caring) ketika menyembuhkan
atau mengobati ( curing ) sudah tidak
mungkin. Dalam hal ini, curing merupakan
pendukung
Perawat harus tahu dalam membedakan
caring dan curing karena caring sangat
penting dalam pelayanan kesehatan untuk
pemulihan pasien dan curing adalah
bagian dari caring yang lebih kompleks
Tahap perkembangan hubungan
caring :
Attachment (pertalian), empat tugas yang
menandai pertalian
yaitu recognisi (menyadari kehadiran orang
lain dan menerima orang ini dapat
mempunyai arti), membuka diri (membagi
informasi yang beresiko rendah atau tidak
mengancam), validasi (memberikan
persetujuan pada informasi yang dibagikan
atau perilaku yang diperlihatkan) dan
potensi (kehendak dan kekuatan untuk
memajukan hubungan).
Assiduity (perilaku selalu penuh perhatian), selama
tahap ini perhatian yang diteliti diberikan pada kerja
menjalin hubungan kepedulian. Respek adalah perilaku
atau tugas pertama dari assiduity, respek melibatkan
mengakui dan menerima keinginan, kebutuhan,
kesukaan, perbedaan dan permintaan orang lain.
Selanjutnya potentiality, dimana recognisi diberikan
pada kemungkinan saling meningkatkan hubungan, yang
tidak akan terjadi dengan mengorbankan individualitas
orang lain. Memperhatikan, melibatkan, mendengar dan
menerima orang lain. Menurut Murray dan Bevis ini
merupakan salah satu aspek hubungan memperhatikan
yang paling penting. Kejujuran diperlukan agar hubungan
menjadi terbuka, kejujuran dapat berupa mengatakan
kebenaran atau keinginan untuk tidak membahas
sesuatu. Membuka diri terjadi dalam dua tahap yaitu
rasa tanggung jawab dan keberanian untuk maju.
Intimasi (melibatkan berbagi diri), tahap ditandai
dengan hubungan fisik dan mental yang tepat. Tugas
dalam tahap ini memerlukan ketulusan (integritas,
kepercayaan), membuka diri (yang mempunyai arti
menempatkan seseorang dalam posisi yang
terbuka), wawasan (memiliki pandangan yang cepat
terhadap orang lain) dan perlibatan (orang lain
dapat dilibatkan dalam hubungan tanpa terancam).
Konfirmasi, validasi personal menghasilkan
perasaan positif tentang kesadaran dan
pertumbuhan. Argumentasi memungkinkan untuk
memperbesar, memperkuat dan lebih
mempermudah hubungan memperhatikan, karena
kemampuan untuk peduli dengan dasar yang luas
(Rothrock, 2000).
APLIKASI PERILAKU
CARING PERAWAT
Berikut contoh kecil aplikasi perilaku caring perawat saat
memberikan asuhan keperawatan pada klien yang dapat
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan keselamatan klien
yang tentunya diharapkan dapat membantu kesembuhan klien.
Perawat memperkenalkan diri saat pertama kali kontak dengan
klien
Selalu tersenyum saat kontak dengan klien
Perawat Memiliki rasa empati (menolong klien misalnya dalam
menghilangkan rasa sakit)
Perawat menunjukan perhatian kepada klien (misalnya
menanyakan keadaan/keluhan yang dirasakan)
Perawat selalu melibatkan keluarga klien dalam proses
kesembuhan klien
Perawat melakukan pengkajian secara menyeluruh (pengkajian
yang holistik/bio-psiko-sosio-spritual-kultural)
Perawat memiliki pendekatan yang konsisiten pada klien
Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan kemampuan
yang kompeten
Perawat mendengar keluhan, perasaan, dan masukan dari
klien
Perawat menunjukan sikap sabar dalam melakukan proses
keperawatan pada klien
Perawat memberikan rasa aman dan nyaman kepada klien
Perawat menyarankan kepada klien bila ada
kesulitan/menemui masalah segera menghubungi perawat
Perawat melakukan tindakan sesuai SPO
Perawat menghormati hak-hak klien.
Perawat membantu klien dan memberikan kesempatan
untuk memandirikan klien dalam mengatasi masalah
Perawat memberikan motivasi klien untuk selalu berpikir
positif tentang kondisi sakitnya
Perawat mengajarkan cara untuk merawat diri sendiri jika
itu memungkinkan untuk dilakukan oleh klien.
Perawat mendiskusikan kndisi klien dan memberikan
umpan balik pada klien
Tahap Bayi (Basic Trust Vs Miss
Trust)
Adalah tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan
dimana pada usia ini bayi belajar terhadap
kepercayaan dan ketidakpercayaan. Masa ini
merupakan krisis pertama yang dihadapi oleh
bayi.
Karakteristik Normal
q Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya
q Menangis saat basah, lapar, haus, dingin, panas, sakit.
q Menolak atau menangis saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya
q Segera terdiam saat digendong, dipeluk atau dibuai
q Saat menangis mudah dibujuk untuk diam kembali
q Menyembunyikan wajah dan tidak langsung menangis saat bertemu dengan
orang yang tidak dikenalnya
q Mendengarkan musik atau bernyanyi dengan senang
q Menoleh mencari sumber suara saat namanya dipanggil
q Saat diajak bermain memperlihatkan wajah senang
q Saat diberikan mainan meraih mainan atau mendorong dan
membantingnya.
CONTOH SIKAP CARING PADA
BAYI
Segera menggendong, memeluk dan membuai bayi saat
bayi menangis
Memenuhi kebutuhan dasar bayi (lapar, haus, basah,
sakit)
Memberi selimut saat bayi kedingingan
Mengajak berbicara dengan bayi
Memanggil bayi sesuai dengan namanya
Mengajak bayi bermain (bersuara lucu, menggerakkan
benda, memperlihatkan benda berwarna menarik,
benda berbunyi)
Keluarga bersabar dan tidak melampiaskan kekesalan
atau kemarahan pada bayi
Segera membawa bayi kepada pusat layanan kesehatan
bila bayi mengalami masalah kesehatan atau sakit.
TAHAP DEWASA MUDA
(INTIM VS ISOLASI)
Merupakan tahap perkembangan manusia
yang berada pada 18-30 tahun dan pada usia
ini individu harus mampu berinteraksi akrab
dengan oranglain (Erickson, 1963).
Pada masa ini penekanan utama dalam
perkembangan identitas diri untuk membuat
ikatan dengan oranglain yang menghasilkan
hubungan intim.
Kegagalan dalam berhubungan akrab dan
memperoleh pekerjaan dapat menyebabkan
individu menjauhi pergaulan dan merasa
kesepian lalu menyendiri
Karakteristik Prilaku Normal
◦ Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan oranglian
◦ Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertenti
(pacar, sahabat)
◦ Membentuk keluarga
◦ Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan
berinteraksi
◦ Merasa mampu mandiri karena sudah bekerja
◦ Memperlihatkan tanggungjawab secara ekonomi, sosial dan
emosional
◦ Mempunyai konsep diri yang realistis
◦ Menyukai diri dan mengetahui tujuan hidup
◦ Berinteraksi baik dengan keluarga
◦ Mampu mengatasi strss akibat perubahan dirinya
◦ Menganggap kehidupan sosialnya bermakna
◦ Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupya
CONTOH SIKAP CARING PADA
DEWASA MUDA
Diskusikan tentang perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang
Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang
normal :
Ø Menetapkan tujuan hidup
Ø Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis
Ø Berperan serta/ melibatkan diri dalam kegiatan di
masyarakat
Ø Memilih calon pasangan hidup
Ø Menetapkan karier/pekerjaan
Ø Mempunyai pekerjaan
Ø Motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk
melakukan tindakan yang dapat memenuhi perkembangan
psikososialnya.
TUGAS MINGGU DEPAN (Diskusi
dan Presentasi)
Aplikasi Caring pada keluarga
Aplikasi Caring pada survivor kanker
Aplikasi caring pada masa konsepsi-
newborn
Aplikasi Caring pada masa prasekolah
Aplikasi caring pada anak sekolah
Aplikasi caring pada remaja