OCP TP Pengaruh Waktu Pemanasan Anil Terhadap K
OCP TP Pengaruh Waktu Pemanasan Anil Terhadap K
Abstract
The effects of annealing time on the corrosion resistance of a Zr-based bulk
metallic glass (BMGs) were studied. The Zr48Cu36Al8Ag8 BMGs annealed at the
temperatures of 471 oC for 0, 23 and 27 min respectively. The partially and fully
crystallized was identified by differential thermal analysis (DSC) and by X-ray
diffraction (XRD). The corrosion resistances of those BMGs was identified by open
circuit potential (OCP), Tafel plot (TP), dan cyclic anodic potentiodynamic
polarization (CAPD). The results show that the as-cast of Zr48Cu36Al8Ag8 BMGs (0
min, full amorphous) has higher corrosion resistance than that of the annealing
specimen for 23 and 27 min, while the fully crystallized specimen (27 min) has
worst corrosion resistance when compared to the other samples in 0.1 M NaCl
solution. The improvement of the corrosion resistance for as-cast (0 min) is better
than annealed specimen (23 and 27 min), because the as-cast does not have
defects like grain boundary (full amorphous). When the annealing time is longer (27
min), the crystallites grow up (more boundary regions), therefore increasing the
susceptibility to the localized corrosion.
Keywords: Metallic glass, Zr-Cu-Al-Ag, corrosion, NaCl
193
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 193-199 ISSN 0216-468X
pembentukan gelas (GFA) yang tinggi, berbeda, yaitu 0 menit (tanpa anil), 23 menit,
memiliki kekuatan dan kekerasan yang tinggi. dan 27 menit untuk mendapatkan perbedaan
Sejak saat itu, gelas metalik berbasis paduan persentase dari fasa kristal pada tiap
zirkonium sangat diminati untuk banyak spesimen. Untuk mengetahui persentase fasa
aplikasi. kristal pada spesimen dapat dilakukan
Gelas metalik dengan paduan Zr-Cu-Al- dengan menggunakan DSC (differential
Ag sangat sesuai untuk digunakan pada alat scanning calorimetric) dan XRD (X-ray
medis atau implan pada tubuh manusia diffraction).
karena memiliki banyak sekali keunggulan,
diantaranya adalah: memiliki kemampuan
pembentukan gelas (GFA) yang tinggi,
memiliki kekuatan dan kekerasan yang tinggi,
batas elastik regangan besar, anti bakteri
sehingga sulit sekali terjadi infeksi untuk
implan tubuh, tidak beracun, dan ketahanan
terhadap korosi yang tinggi [13-17].
Secara umum korosi didefinisikan
sebagai kerusakan suatu bahan material
akibat reaksi dengan lingkungan [19]. Gambar 1. (a) elektroda reference (saturated
Konsekuensi serius dari dampak korosi calomel electrode, SCE (saturated KCl)), (b)
menyebabkan hal ini sangat penting untuk elektroda pembantu (platinized titanium
dicegah. Beberapa dampak dari korosi antara mesh), dan (c) elektroda kerja (spesimen).
lain, yaitu: terkontaminasinya suatu produk,
membutuhkan biaya perawatan atau bahkan
harus melakukan penggantian, tingkat
keamanan yang menurun, serta menurunnya
efisiensi.
Pengujian korosi secara umum dilakukan
dengan teknik elektrokimia, dengan
menggunakan metode sel tiga elektroda. Uji
ketahanan korosi dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misal open circuit potential
(OCP), Tafel plot (TP), cyclic anodic
potentiodynamic polarization (CAPD), dan
electrochemical impedance spectroscopy
(EIS).
METODE PENELITIAN
Ingot dari gelas metalik dengan
komposisi Zr48Cu36Al8Ag8 dibentuk dengan
pencampuran bahan Zr, Cu, Al, dan Ag murni
dengan tungku peleburan (arc-melting) dalam Gambar 2. Skema diagram dari uji korosi
kondisi atmosfer argon murni. Ingot dicairkan elektrokimia dengan tiga elektrode dalam
o
sebanyak 3 kali untuk mendapatkan larutan NaCl 0.1 M pada temperatur 25 C.
pencampuran yang sempurna. Pada proses
yang terakhir dilakukan pendinginan cepat Sebelum uji korosi, spesimen diamplas
(quenching dalam air) untuk membentuk sampai halus dengan amplas grid #400; #600;
gelas metalik berupa pelat dengan ketebalan #1000; dan #2000 hingga permukaan benar-
2 mm. Pelat tersebut kemudian dipotong benar bersih dan mengkilap seperti cermin
dengan mesin EDM (Electrical Discharge yang kemudian dibersihkan kembali dengan
Machining) dengan ukuran 10 x 10 mm. cairan acetone, alkohol dan terakhir
Selanjutnya sampel dipanaskan pada dikeringkan dengan gas nitrogen. Sedangkan
o
temperatur 471 C dengan waktu anil yang uji korosi dilakukan menggunakan alat
194
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 193-199 ISSN 0216-468X
195
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 193-199 ISSN 0216-468X
Tabel 1. Data propertis dan nilai hasil uji korosi spesimen gelas metalik Zr48Cu36Al8Ag8pada
larutan NaCl 0.1 M.
Untuk spesimen dengan waktu anil 23 lamanya waktu anil, yaitu -3.510 log A/cm2
menit, dan -0.754 V untuk spesimen dengan untuk spesimen tanpa dianil (0 menit), -3.185
waktu anil 27 menit. Sedangkan nilai Eprot juga log A/cm2 untuk spesimen dengan waktu anil
menurun dengan semakin lamanya waktu 23 menit, dan -2.468 log A/cm2 untuk
anil, -0.049 V untuk spesimen tanpa dianil (0 spesimen dengan waktu anil 27 menit.
menit), -0.165 V untuk spesimen dengan Hasil dari open-circuit potential (Eoc),
waktu anil 23 menit, dan -0.354 V untuk corrosion potential (Ecorr), current density
spesimen dengan waktu anil 27 menit. Disisi (Icorr), EprotdanIprot dari Tafel plots (TP) and
lain, nilai Iprot meningkat dengan semakin cyclic anodic potentiodynamic polarization
196
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 193-199 ISSN 0216-468X
(CAPD) secara berurutan, tercantum pada Dimana batas butir merupakan area yang
Tabel 1. Spesimen gelas metalik tidak stabil yang memiliki peluang besar
Zr48Cu36Ag8Al8 tanpa perlakuan anil (0 (paling mudah) terjadinya korosi lokal
menit) emiliki ketahanan korosi yang paling (localized corrosion) [20]. Hal inilah yang
baik pada larutan NaCl 0.1 M bila menyebabkan spesimen Zr48Cu36Ag8Al8
dibandingkan dengan spesimen lainnya, yang dengan proses anil selama 27 menit memiliki
ditunjukkan dengan nilai Eoc, Ecorr (hasil dari ketahanan korosi paling rendah pada larutan
TP dan CAPD), dan Eprot yang paling tinggi, NaCl 0.1 M bila dibandingkan dengan
sedangkan untuk nilai Icorr dan Iprot dari spesimen tanpa dianil dan dianil selama 23
spesimen ini memiliki nilai terendah. Hal ini menit.
disebabkan karena spesimen tanpa perlakuan
anil (0 menit) tidak memiliki cacat atau defect
seperti batas butir yang merupakan area
paling mudah untuk terserang korosi [20].
Oleh sebab itu spesimen gelas metalik
Zr48Cu36Ag8Al8tanpa perlakuan anil (0 menit)
memiliki ketahanan korosi yang terbaik pada
larutan NaCl 0.1 M bila dibandingkan dengan
spesimen yang di anil selama 23 dan 27
menit.
197
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 193-199 ISSN 0216-468X
198
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 193-199 ISSN 0216-468X
Non-Crystalline Solids, Vol. 355, 203– [17] Paillier, J., Mickel, C., Gostin, P. F., &
207. Gebert, A., 2010, “Characterization of
[13] Hua, N., Pang, S. Y., Wang, Li, J., Li, R., corrosion phenomena of Zr–Ti–Cu–Al–Ni
Georgarakis, K., Yavari, A. R., Vaughan, metallic glass by SEM and TEM”,
G., .& Zhang, T., 2011, “Ni- and Cu-free Materials Characterization, Vol. 61, 1000-
Zr–Al–Co–Ag bulk metallic glasses with 1008.
superior glass-forming ability”, Journal of [18] Inoue, A., Zhang, T., Masumoto, T.,
Materials Research, Vol.26, 539-546. 1989, “Zr-Al-Ni amorphous alloys with
[14] Inoue, A., Zhang, T., Masumoto, T., high glass transition temperature and
1990, “Zr-Al-Ni amorphous alloy with high significant supercooled liquid region”,
glass transition temperature and Mater. Trans., Vol. 30, 965-972.
significant supercooled liquid region”, [19] Dittmer, M., Ritzberger, C., Schweiger,
Mater. Trans. Japan Institute metalurgi, M., Rheinberger, V., Wörle, M., &
Vol. 31, 177-183. Höland, W., 2014, “Phase and
[15] Zander, D., & Köster, U., 2004, microstructure formation and their
“Corrosion of amorphous and influence on the strength of two types of
nanocrystalline Zr-based alloys”, glass-ceramics”, Journal of Non-
Materials Science and Engineering, Vol. Crystalline Solids, Vol. 384, 55–60.
A 375–377, 53–59. [20] Tam, M. K. & Shek, C. H., 2006,
[16] Tan, C. G., Jiang, W. J., Wu, X. Q., “Crystallization and corrosion resistance
Wang, X. F., & Lin, J. G., 2007, “Effect of of Cu50Zr45Al5 bulk amorphous alloy”,
crystallization on corrosion resistance of Materials Chemistry and Physics, Vol.
Cu52.5Ti30Zrll.5Ni6 bulk amorphous alloy”, 100, 34–37.
Material and Photoelectronic Physics,
Vol. 17, 751-754.
199