Oleh :
ANJALY ISKANDAR
NPM.1420118039
1
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH HEALT H EDUCATION TERHADAP PERILAKU
PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKOLUSI DI WILAYAH KERJA
BALAI KESEHATAN PARU PROVINSI MALUKU
PROPOSAL
Disusun Oleh:
ANJALY ISKANDAR
NPM.1420118039
Proposal ini Telah Disetujui
Tanggal 16 April 2022
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
LEMBAR PERSETUJUAN
2
PENGARUH HEALT H EDUCATION TERHADAP PERILAKU
PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKOLUSI DI WILAYAH KERJA
BALAI KESEHATAN PARU PROVINSI MALUKU
Proposal
Disusun Oleh:
ANJALY ISKANDAR
NPM.1420118039
Di Ujikan
Tanggal 18 Oktober 2022
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
3
KATA PENGANTAR
Rahman dan Rahim atas segala rahmat serta karunia-Nya, sehingga peneliti dapat
Paru Provinsi Maluku”. Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
Peneliti menyadari bahwa Proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, oleh sebab itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Husada.
2. Rasma Tunny, S.Sos selaku Ketua Yayasan STKes Maluku Husada, yang telah
3. Dr. Sahrir Sillehu, S.KM., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
4. Ira Sandi Tunny, S.Si., M.Kes, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
4
6. Ikhwan R Amahoru e, S.Kep selaku Pembimbing II yang telah memberikan
7. Ibu dan Keluarga yang selalu memberikan motivasi, dukungan dan mendoakan
Kairatu,
Anjaly Iskandar
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................x
DAFTAR ISI ..................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................5
1.3.1 Tujuan umum........................................................................5
1.3.2 Tujuan khusus.......................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................6
1.4.1 Manfaat teoritis.....................................................................6
1.4.2 Manfaat praktis.....................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Tuberkulosis ....................................................................17
2.1.1 Definisi..................................................................................17
2.1.2 Etiologi .................................................................................18
2.1.3 Patofisiologi..........................................................................19
2.1.4 Klasifikasi.............................................................................20
2.1.5 Manisfestasi .........................................................................21
2.1.6 Komplikasi............................................................................21
2.1.7 Pencegahan...........................................................................22
2.1.8 Penatalaksanaan....................................................................22
2.2 Konsep Perilaku .............................................................................23
2.2.1 Definisi.................................................................................23
2.2.2 Pembentukan Perilaku..........................................................24
2.2.3 Prosedur Pembentukan Perilaku...........................................25
2.2.4 Macam-macam Perilaku Manusia........................................25
2.2.5 Perilaku Kesehatan...............................................................26
2.2.6 Klasifikasi Perilaku Kesehatan.............................................26
2.2.7 Perubahan Perilaku Kesehatan.............................................27
2.3 Konsep Pendidikan Kesehatan.......................................................28
2.3.1 Definisi Pendidikan Kesehatan.............................................28
2.3.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan...............................................29
2.3.3 Sasaran Pendidikan Kesehatan .............................................29
2.3.4 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan.................................30
2.3.5 Langkah-langkah Penyuluhan Kesehatan..............................31
2.3.6 Faktor-faktor keberhasilan.....................................................32
2.3.7 Metode Pendidikan Kesehatan..............................................32
2.3.8 Media Pendidikan Kesehatan......................................................36
2.4 Keaslian Penelitian ........................................................................38
6
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konsep............................................................................38
3.2 Hipotesis penelitian.........................................................................39
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian............................................................................40
4.2 Tempat dan waktu penelitian..........................................................40
4.3 Populasi, Sampel & Teknik Pengambilan Sampel.........................40
4.4 Variabel Penelitian .........................................................................41
4.5 Definisi Operasional ......................................................................42
4.6 Instrumen Penelitian.......................................................................42
4.7 Prosedur Pengumpulan Data...........................................................44
4.8 Analisa Data....................................................................................44
4.9 Etika Penelitian...............................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
DAFTAR LAMPIRAN
8
BAB I
PENDAHULUAN
11
pengetahuan yang kurang seiring dengan sikap penderita yang tidak mau
tahu dan akhirnya sangat berpengaruh terhadap tindakan penderita terhadap
upaya pencegahan dan pemberantasan (Suryanta, 2016).
Tindakan Penyuluhan merupakan sebuah pelayanan yang bertujuan
membantu penderita atau keluarga dalam memecahkan masalah kesehatan
yang dihadapi.Penyuluhan telah terbukti efektif dalam memperbaiki
perilaku pencegahan penularan TBC. Melalui pendekatan diharapkan proses
edukasi lebih intens, sehingga hasil yang didapatkan tidak sebatas transfer
informasi, tetapi juga dapat merubah perilaku penderita. Dengan perubahan
perilaku tersebut, diharapkan pencegahan penularan TBC lebih berhasil dan
bertahan lama. Namun belum diketahui apakah penyuluhan kesehatan
dalam memperbaiki perilaku pencegahan penularan TBC sangat
berpengaruh atau tidak . Untuk itu penulis akan mencoba meneliti tentang
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Perilaku Pencegahan
Tuberkolusis di Wilayah Kerja Balai Kesehatan Paru Provinsi Maluku.
Berdasarkan Global Report Work Healty Organisasion pada tahun
2015 menyatakan jumlah penderita tuberkulosis paru di dunia sebanyak
14,4 juta kasus. Wilayah Asia Tenggara menanggung bagian yang terberat
dari beban tuberkulosis paru global yakni sekitar 38% dari kasus
tuberkulosis paru dunia(Saranani., 2019).
Data dari WHO (World Health Organization,2020) perkiraan kasus
TB di Indonesia per tahun sebesar 845 ribu dan merupakan jumlah kasus
kedua terbesar setelah India sebesar 2,64 juta.Dinas Kesehatan Maluku
(2019) Mengestimasi jumlah penderita TB Paru di daerah Maluku hingga
Akhir Tahun 2019 mencapai 6.379 orang atau sebesar 0,35% dari jumlah
penduduk di Provinsi Maluku.Hingga September 2019 Provinsi Maluku
berada pada urutan ke-13 dari 34 Provinsi dengan jumlah penderita
sebanyak 40% dari jumlah penduduk.Estimasi Kasus TB Paru Terbanyak di
Maluku yakni di Kota Ambon (65%) diikuti Kabupaten Tanibar (KKT)
(62%), Maluku Tenggara (51%), Maluku Tengah (41%), Kabupaten Pulau
Buru (40%), Maluku Barat Daya (40%), Seram Bagian Timur (38%),
Seram Bagian Barat (SBB) (30%), dan Buru Selatan (23%).
12
Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit infeksi yang
menjadi masalah utama kesehatan masyarakat, jika tidak diobati
tuberkulosis akan meningkatnya angka kematian terus menerus, sehingga
peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Health Education Terhadap
Perilaku Pencegahan Penularahan Tuberkulosis Paru di BKPM Povinsi
Maluku”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan,sikap.dan
perilaku penderita tuberculosis sebelum dan setelah diberikan penyuluhan
serta perubahannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka, rumusan permasalahan dalam
penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh Health Education Terhadap
Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkolusis di Wilayah Kerja Balai
Kesehatan Paru Provinsi Maluku?
13
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan acuan dalam
menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam dunia keperawatan
tentang hal-hal yang berhubungan dengan Pengaruh Health Education
Terhadap Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkolusis di Wilayah
Kerja Balai Kesehatan Paru Provinsi Maluku.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
15
Tuberculosis paru merupakan penyakit menular pernafasan yang
menyerang paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
yang ditularkan melalui udara (droplet nuclei) pada saat batuk
atau bersin (Marmi, 2014). Tuberculosis paru merupakan
penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru, disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat juga
menyebarkan ke bagian tubuh lain seperti; meningen, ginjal,
tulang, dan nodus limfe (Somantri, 2012).
Tuberculosis merupakan suatu penyakit kronik dan menular
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis,
bakteri ini merupakan sejenis kuman yang berbentuk batang
dengan panjang 1-4 µm dan tebal 0,3-0,6 µm, kuman ini
berstruktur atas lipid (lemak) dan membuat kuman lebih tahan
lama terhadap berbagai gangguan fisik, kimia dan juga asam
(Ardiansyah, 2012).
2.1.2 Etiologi TB Paru
Tuberculosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Penyebarannya melalui batuk atau bersin dan orang yang menghir
up droplet yang dikeluarkan oleh penderita. Meskipun TB
menyebar dengan cara yang sama dengan flu, tetapi penularannya
tidak mudah. Infeksi TB biasanya menyebar antar anggota
keluarga yang tinggal serumah. Akan
tetapi seseorang bisa terinfeksi saat duduk disamping
penderita di dalam bus atau kereta api. Selain itu, tidak semua
orang yang terkena TB bisa menularkannya (Puspasari, 2019).
TB disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.
Kuman ini berbentuk batang, memiliki dinding lemak yang tebal,
tumbuh lambat, tahan terhadap asam dan alcohol, sehingga sering
disebut basil tahan asam (BTA). Kuman ini memasuki tubuh
manusia terutama melalui paru-paru, namun dapat juga lewat kulit,
saluran kemih, dan saluran makanan (Sofro, dkk, 2018).
16
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri atau kuman ini berbentuk batang, dengan ukuran panjang 1-4
µm dan tebal 0,3-0,6 µm. sebagian besar kuman berupa lemak
/lipid, sehingga kuman tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap
kimia/ fisik. Sifat lain kuman ini adalah aerob yang menyukai daerah
dengan banyak oksigen, dan daerah yang memiliki kandungan
oksigen tinggi yaitu apical/apeks paru. Daerah ini menjadi
predileksi pada penyakit tuberculosis (Somatri, 2012).
18
2.1.5 Manifestasi TB Paru
Berdasarkan Nanda, 2015 :
20
pencegahan tersebut berupa (Cedars sinai 2021):
a. Tutup mulut saat bersin,batuk,dan tertawa
b. Jika menggunakan tisu untuk menutup
mulut,buang tisu segera setelah digunakan di
tempat sampah.
c. Jangan membuang dahak atau meludah di
sembarang tempat.
d. Pastikan rumah memeliki sirkulasi udara yang
baik,misalnya dengan sering membuka ointu
dan jendela.
e. Jangan tidur sekamar dengan orang lain
sampai dokter menyatakan TBC yang diderita
telah sampai pada tahap tidak menular.
Berdasarkan Nanda 2015:
a) Mempelajari penyebab dan penularan TB
b) Berhenti merokok dan minum alcohol
c) Olah raga secara teratur, makan makanan yang bergizi
dan istirahat yang cukup
d) Selalu menjaga kebersihan mulut dan mempelajari
cara batuk yang baik
2.1.8 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang diberikan menurut Somantri,2012
bisa berupa metode preventif dan kuratif. Cara-caranya sebagai
berikut :
23
tetap.
2.2.3 Prosedur Pembentukan Perilaku
Prosedur pembentukan perilaku menurut skinner (Notoatmodjo,
2015) meliputi:
a) Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan
penguat reinforce berupa hadiah-hadiah bagi perilaku yang
dibentuk.
24
2.2.5 Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah tindakan atau aktivitas seseorang
terhadap rangsangan yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan. Respon atau reaksi
organisme dapat berbentuk positif (Perilaku tertutup, atau tanpa
tindakan) dan aktif (perilaku terbuka, practice) (Setiawati, 2017).
25
2.2.7 Perubahan Perilaku Kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2018), teori perubaha perilaku
meliptui beberapa faktor sebagai berikut:
Pengetahuan
Sikap
Kepercayaan Predisposing factors
Persepsi
Motivasi
Perubahan
Perilaku
Ketersediaan sarana
Kemudahan
Enabling factors
mencapai sarana
Kondisi ekonomi
27
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah
suatu bentuk kegiatan dengan menyampaikan materi tentang
kesehatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku sasaran.
28
untuk nantinya kelompok ini akan memberikan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat di sekitarnya.
1) Dimensi sasaran
a. Pendidikan kesehatan individu dengan sasarannya adalah
individu.
b. Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasarannya adalah
kelompok masyarakat tertentu.
c. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasarannya adalah
masyarakat luas.
2) Dimensi tempat pelaksanaan
a. Pendidikan kesehatan di rumah sakit dengan
sasarannya adalah pasien dan keluarga
b. Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasarannya adalah
pelajar.
c. Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja
dengan sasarannya adalah masyarakat atau pekerja.
3) Dimensi tingkat pelayanan kesehatan
a. Pendidikan kesehatan untuk promosi kesehatan (Health
Promotion), misalnya: peningkatan gizi, perbaikan
sanitasi lingkungan, gaya hidup dan sebagainya.
29
b. Pendidikan kesehatan untuk perlindungan khusus
(Specific Protection) misalnya: imunisasi
c. Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan
pengobatan tepat (Early diagnostic and prompt
treatment) misalnya : dengan pengobatan layak dan
sempurna dapat menghindari dari resiko kecacatan.
d. Pendidikan kesehatan untuk rehabilitasi (Rehabilitation)
misalnya : dengan memulihkan kondisi cacat melalui
latihan-latihan tertentu.
2.3.5 Langkah-langkah dalam Penyuluhan Kesehatan
31
1. Metode Pendidikan Individual (perorangan)
2) Interview (wawancara)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan
dan penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan
dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak
atau belum menerima perubahan.
1) Kelompok besar
a. Ceramah
32
b. Seminar
2) Kelompok Kecil
a. Diskusi Kelompok
33
maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka
tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari
kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah
beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan
pasangan lainnya dan demikian seterusnya sehingga
akhimya akan terjadi diskusi dari seluruh anggota
kelompok.
34
a. Ceramah Umum (public speaking).
1) Media Cetak
2) Media Elektronik
36
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Gambar 3.1
Kerangka konsep
Keterangan :
: Variabel dependen
: Variabel Independen
: Garis penghubung
37
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan sementara yang mengandung pertanyaan-
pertanyaan ilmiah, tetapi masih memerlukan pengujian. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
38
BAB IV
METODE PENELITIAN
39
4.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan
sampel tertentu untuk dapat mewakili seluruh objek penelitian
(Nursalam 2020). Sampel dalam penelitian ini adalah Penderita
Tuberkulosis yaitu 56 orang dengan Perempuan berjumlah 24
orang dan laki-laki berjumlah 32 orang di Balai Kesehatan Paru
Provinsi Maluku .
4.3.3 Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel
(Nursalam 2020).Teknik dalam pengambilan sampel ini diambil
secara total sampling yaitu seluruh populasi diteliti yang
berjumlah 56 responden yakni Penderita Tuberkulosis di BKPM
Provinsi Maluku.
4.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya (Nursalam, 2020). Variabel harus dapat diukur
tetapi variabel bukan ukuran (parameter). Variabel yang akan
diungkapkan dalam penelitian ini sebagai berikut.
4.4.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Nursalam,
2020). Variabel terikat dalam penelitian ini berdasarkan tujuan
penelitian adalah Penyuluhan Kesehatan.
4.4.2 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependen
(Sugiono 2014). Variabel bebas dalam penelitian berdasarkan
tujuan penelitian sebagai berikut:
40
1. Perilaku Pencegahan Tuberkulosis
1. Pendidikan Kesehatan
a. Lembar SAP
41
termasuk topik, tempat, sasaran, materi dan konsep acara
menyangkut Identitas responden dan pertanyaan tentang
pengetahuan,sikap,dan tindakan/perilaku pencegahan
tuberkulosis
b. Alat tulis
2. Kusioner
1. Pengetahuan
Kuesioner pengetahuan terdiri dari 10 pernyataan, jika
jawaban benar nilainya 1 jika salah nilanya 0 dengan total scor
10. Kategori pengetahuan antara lain:
Baik, jika pengetahuannya (≥ 80 %)
Cukup, jika pengetahuannya (50 -<80 %)
Kurang, jika pengetahuannya (<50 %).
2. Sikap
Pernyataan sikap terdiri dari 10 pernyataan, dan terdapat
pernyataan positif dan negatife. Untuk pernyataan positif diberi nilai SS
: 4, S : 3, TS : 2, STS : 1, dan peryataan negatif diberi nilai SS : 1, S : 2,
TS : 3, STS : 4. Penilaian sikap diambil dari nilai median, dengan total
scor 40 jika semua jawaban benar, sikap positif jika scor lebih dari 20
dan sikap negatif jika scor kurang dari atau sama dengan 20.
Sikap positif : > 20
Sikap negative : ≤ 20
3. Tindakan
Pernyataan Upaya Pencegahan Tuberkulosis terdiri dari 10
pernyataan, dan terdapat pernyataan positif dan negative. Untuk
pernyataan positif diberi nilai S : 1, CS : 2, KK : 3, TP : 4, dan
peryataan negatif diberi nilai S : 1, CS : 2, KK : 3, TP : 4. Penilaian
sikap diambil dari nilai median, dengan total scor 40 jika semua
42
jawaban benar, sikap positif jika scor lebih dari 20 dan sikap negatif
jika scor kurang dari atau sama dengan 20.
Sikap positif : > 20
Sikap negatif : ≤ 20
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder.
a. Data Primer
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pihak lain,
tidak langsung diperoleh oleh peneliti dan subjek penelitiannya, Data
sekunder dari penelitin ini diperoleh berdasarkan pengambilan data
awal.
4.8 Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
Setelah data hasil penelitian dikumpulkan oleh peneliti langkah
selanjutnya yang akan dilakukan peneliti adalah menganalisa data yang
telah diperoleh melalui langkah-langkah sebagai berikut (Nursalam, 2017) :
a. Editing
Apabila ada kuisioner yang belum lengkap maka dapat meminta
responden untuk melengkapi kembali bila memungkinkan, dan jika tidak
memungkinkan maka akan diganti angket yang baru dengan responden
yang baru.
b. Coding
43
Setelah kuesioner disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean atau
coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode ini sangat berguna
dalam memasukkan data (data entry).
c. Memasukkan Data (Data Entry)
Data merupakan jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang
dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program
atau software komputer. Salah satu paket program yang paling sering
digunakan untuk entry data penelitian adalah paket program SPSS 20.0
for Window.
d. Tabulating
Data atau jawaban dari responden dilakukan penyesuaian data yang
merupakan pengoorganisasian dan sedemikian rupa agar dapat mudah
dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
2. Analisa Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkn ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun
ke dalam pola, memilih nama yang penting dan akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain (Nursalam, 2020).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Univariat dan Bivariat. Pengolahan data menggunakan komputer.
(Nursalam 2020).
4.8.1 Analisis Univariat
Analisa Univariat adalah suatu prosedur pengolahan data
dengan menggambarkan dan meringkas dan dengan cara ilmiah
dalam bentuk table atau grafik (Nursalam, 2020).
4.8.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap
dua variabel. Analisis dalam penelitian ini menggunakan tehnik
44
analisis bivariat dengan uji paried T test untuk menganalisis
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap Perilaku pencegahan
penularan tuberculosis di BKPM Provinsi Maluku. Uji Normalitas
adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut
berdistribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas berguna untuk
menentukan data yang telah di kumpulkan berdistribusi normal
atau di ambil dari populasi normal mengunakan Shapiro-wilk.
Jika nilai di atas 0,05 maka distribusi data di nyatakan memenuhi
asumsi normalitas
4.9 Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya
rekomendasi dari pihak institusi atas pihak lain dengan mengajukkan
permohonan izin pengambilan data awal kepada instansi tempat penelitian
dalam hal ini pihak BKPM Provinsi Maluku tahun 2022. Setelah mendapat
persetujuan barulah dilakukan penelitian dengan menekankan masalah etika
penelitian yang meliputi:
4.9.1 Informed consent
Lembaran persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan
diteliti untuk memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan
manfaat penelitian. Bila subjek menolak maka peneliti tidak akan
memaksanakan kehendak dan tetap menghormati hak-hak subjek.
4.9.2 Anonimity
Untuk menjaga kerahasiaan, peniliti tidak akan mencantumkan
nama responden, tetapi lembar-lembar tersebut diberi kode
4.9.3 Confidentiality
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil peneliti
45
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan, P. S., Haji, U., Utara, S., Artikel, I., Kesehatan, P., Keperawatan, P.
S., Haji, U., Utara, S., Estate, M., & Serdang, K. D. (2021). Pengaruh
Promosi Kesehatan terhadap Perilaku Pencegahan dan Pengobatan
Tuberkulosis Paru di Puskesmas Batu Tunggal Labuhan Batu Utara
Kecamatan Na Lx / X Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2021. 1(1), 14–
25.
Saranani, M., Yudanes, I., & Susanti, R. (2019). Pengaruh Penyuluhan Terhadap
Pengetahuan Penderita Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur. Jurnalkeperawatan, 03, 30–35.
Widari, N. putu. (2010). perbandingan pengaruh metode penyyuluhan kesehatan
dan konseling terhadap perubahan perilaku pencegahan penularan
padapenderita TBC. In perpustakaan.uns.ac.id (Vol. 60, Issue 4).
https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-33645547325%7B&
%7DpartnerID=40%7B&%7Dmd5=5c937a0c35f8be4ce16cb392381256da
Wiliyanarti, P. F., Putra, K. W. R., & Annisa, F. (2020). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Dengan Media TB Card Terhadap Perilaku Pencegahan Penularan
TB Paru The. Jurnal Keperawatan, 11(2), 152–160.
Wawan. A dan Dewi M, (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Notoatmodjo, (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
46
Lampiran 01
Surat Pengambilan Data Awal dari LPPM
47
Lampiran 02
Izin Pengambilan Data Awal dari Kepala BKPM Provinsi Maluku
48
Lampiran 03
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan proses penyelesaian tugas akhir (proposal) Program Studi
Ilmu Keperawatan STIKes Maluku Husada, dengan ini saya :
Nama : Anjaly Iskandar
Npm : 1420118039
Akan melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Health Education Terhadap Perilaku Pencegahan Penularan
Tuberculosis di BKPM Provinsi Maluku”
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui Health Education
Terhadap Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkolusis sebelum dan sesudah
pemberian pendidikan kesehatan terhadap perilaku pencegahan penularan
tuberculosis di wilayah kerja Balai Kesehatan Paru Provinsi Maluku.Untuk
kepentingan tersebut, maka saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk
berpartisipasi menjadi responden dengan sukarela dan menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan yang Bapak/Ibu ketahui. Semua
jawaban dan data Bapak/Ibu akan dirahasiakan dan tidak ada maksud kegunaan
lain.
Demikian surat permohonan ini saya sampaikan, atas bantuan dan kesediaan
Bapak/Ibu, Saya ucapkan Terimakasih
Anjaly Iskandar
49
Lampiran 04
Peneliti Responden
(………………………..)
50
Lampiran 05
LEMBAR KUESIONER
1. Nama Inisial :
3. Usia :
1. Pengetahuan Tuberkulosis
Berilah tanda cecklist (√) pada kolom yang tersedia.
B = (benar)
S = (salah)
No Pernyataan Jawaban
B S
1. Gejala yang dirasakan penderita tuberculosis
paru adalah batuk lebih dari 3 minggu,demam
dan disertai influensa
2. Nyeri dada, sesak nafas dan batuk berdarah
adalah gejala yang dirasakan penderita TB Paru.
3. Badan terasa lemah,nafsu makan menurun,berat
badan menurun,dan rasa kurang enak badan
bukan merupaka gejala-gejala TB Paru?.
4. Manutup mulut pada waktu batuk dan bersin
termasuk dalam pencegahan TB paru?.
5 dengan cara tidak meludah di sembarangan
tempat merupakan pencegahan penyakit
tuberculosis?.
6. Kebiasan merokok juga merupakan salah satu
penyebab Tuberkulosis menjadi semakin
memburuk?
7. Salah satu penularan TB Paru adalah menghirup
51
udara ketika si penderita batuk atau bersin.
8. Tuberkulosis itu merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh kuman/bakteri.
9. Ketika batuk sebaiknya kita tidak menutup
mulut.
10. Meludah di sembarangan tempat merupakan
salah satu pencegahan Tuberkulosis Paru
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda cecklist (√) pada kolom yang tersedia.
SS = (sangat setuju)
S = (setuju)
TS = (tidak setuju)
STS = (sangat tidak setuju)
No Prosedur SS S TS STS
1 Saya harus menutup mulut ketika batuk maupun bersin
2 Saya harus melakukan pencegahan tuberculosis dengan
tidak membuang ludah di sembarang tempat
3 Untuk menghindari penularan tb paru,alat makan dan
minum yang digunakan penderita yang sudah dicuci
sebaiknya dijadikan satu dengan alat makan orang
didalam rumah.
4 Untuk mencegah penularan tb paru diperlukan
lingkungan rumah yang bersih
5 Membuka jendela atau ventilasi rumah bukan merupakan
salah satu upaya pencegahan TB Paru
6 Penanggulangan Penyakit TB paru hanya menjadi
tanggung jawab Balai Kesehatan Paru
7 Sering menjemur tempat tidur dibawah matahari
merupakan salah satu pencegahan tuberkulosis.
8 Penderita TB Paru harus berperilaku hidup sehat (makan-
makanan yang bergizi,olahraga dan tidak merokok)
9 Diperlukan pengawasan minum obatTB Paru terutama
oleh anggota keluarga serumah.
10 Penyakit TB Paru berkaitan erat dengan kondisi
lingkungan dan perilaku hidup yang kuran bersih
52
3. Tindakan Tuberkulosis
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda cecklist (√) pada kolom yang tersedia.
S = (Selalu)
SS = (Sangat Sering)
KK = (Kadang-kadang)
TP = (Tidak Pernah)
No Prosedur S SS KK TP
1 Menutu mulut ketika batu dan bersin
2 Menjemur kasur dan bantal yang digunakan secara
teratur
3 Mengikuti penyuluhan yang di pelayanan kesehatan
4 Konsumsi makanan tinggi proyein seperti
telur,tempe,tahu dan susu
5 Membuka jendela rumah setiap hari
6 Minum obat TB secara teratur sesuai anjuran petugas
kesehatan
7 Menggunakan Masker setiap berhadapan dengan orang
lain
8 Mencuci tangan setelah menutup mulu ketika batuk dan
bersin
9 Membuang tisu bekas bersin dan batuk ketempat sampah
10 Meludah di sembarang tempat.
Total
53
54
55