See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/341708178

“Agrimeth” Tingkatkan Kesuburan Tanah

Article · May 2020

CITATIONS READS

0 90

2 authors, including:

Etty Pratiwi
Ministry of Agriculture
35 PUBLICATIONS   75 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

The Current Status and Development of Biofertilizer in Indonesia: A Brief Overview View project

All content following this page was uploaded by Etty Pratiwi on 28 May 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

Suara Pembaruan Selasa, 29 November 2016
“Agrimeth” Tingkatkan Kesuburan Tanah
“
A grimeth adalah pupuk hayati
ramah lingkungan yang berpen-
garuh positif terhadap pengambilan
hara makro dan mikro tanah yang
dapat memacu pertumbuhan, pembun-
gaan, pemasakan biji, dan pematahan
dormansi. Agrimeth juga dapat men-
ingkatkan: vigor dan viabilitas benih,
efisiensi pemakaian pupuk kimia, ke-
suburan tanah, serta produktivitas se-
hingga meningkatkan efisiensi biaya
produksi tanaman pangan dan hortikul-
tura”.
Komposisi Mikroba Agrimeth
Pupuk hayati adalah pupuk berbasis
mikroba non-patogenik yang berfungsi
meningkatkan kesuburan dan kese-
hatan tanah. Pupuk hayati Agrimeth
mengandung konsorsia bakteri endo–
fitik non patogenik bagi tanaman
maupun manusia yang terdiri atas: (i)
bakteri filosfer penghasil fitohormon
Methylobacterium sp., (ii) Azotobacter
vinelandii (bakteri rizosfir penambat
N2 non simbiotik hidup bebas dan pe-
larut P tanah), (iii) Bacillus sp. (bak-
teri rizosfir pelarut P tanah), serta (iv)
Rhizobium sp. dan Bradyrhizobium sp.
(bakteri penambat N2 simbiotik tana-
man kedelai) yang diisolasi dari daun,
akar dan rizosfir. Konsorsia mikroba
tersebut menjadikan pupuk hayati
Agrimeth dapat digunakan pada bebe-
rapa jenis tanaman, terutama tanaman
pangan dan hortikultura melalui pe–
ningkatan pengambilan hara (sebagai
penambat N2 dan pelarut fosfat) dan
penghasil hormon pemacu tumbuh yang
dapat memacu pertumbuhan, pembu-
ngaan, pemasakan buah, pematahan
dormansi, serta meningkatkan vigor
dan viabilitas benih padi, kedelai, dan
cabai.
Pupuk Hayati sebagai Program Ung-
gulan Inovasi Nasional
Komite Inovasi Nasional (KIN) telah
menetapkan pupuk hayati sebagai salah
satu dari 14 program unggulan inovasi
nasional dan atas persetujuan Presiden
RI direkomendasikan untuk diproduksi
dan diuji multilokasi dalam skala be-
sar. Tahun 2011 Kementerian Perta-
nian dan Komite Inovasi Nasional (KIN)
merintis pembentukan Konsorsium
Pengembangan Pupuk Hayati Ung–gu-
lan Nasional (Konsorsium PHUN) se-
bagai terobosan pengembangan tek–
nologi pupuk hayati, bersama-sama
dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) dan Institut Pertanian
Bogor (IPB). Konsorsium ini dikoordinir
oleh Pusat Penelitian dan Pengembang–
an Tanaman Pangan (Puslitbangtan),
Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian (Balitbangtan), Kementerian
Pertanian dan tahun 2012 melibatkan
Badan Pengkajian dan Penerapan Tek–
nologi (BPPT). Tujuannya adalah me–
nyinergikan berbagai lembaga riset dan
perguruan tinggi untuk menghasilkan
pupuk hayati yang memenuhi standar
nasional dan ramah lingkungan yang
dapat digunakan untuk pemulihan atau
mengembalikan kesuburan tanah kritis
dan pencapaian swasembada pangan di
Indonesia, khususnya padi dan kedelai.
Agrimeth yang merupakan formu-
lasi pupuk hayati hasil penelitian Balai
Penelitian Tanah, Balitbangtan yang
telah diuji multilokasi oleh Konsorsium
PHUN pada tanaman padi, kedelai,
dan cabai di beberapa agroekosistem.
Pengujian dimulai dari skala super im-
posed dan demplot pada tahun 2012,
skala demfarm pada tahun 2013 hingga
skala demarea pada tahun 2014. Se-
bagai langkah upaya untuk melisensi
pupuk hayati Agrimeth ke beberapa
View publication stats
7
ngan kemasan cair, pupuk hayati
dalam bentuk padat lebih mudah didis-
tribusikan ke berbagai wilayah terpen-
cil sekalipun dengan biaya relatif lebih
murah dan lebih praktis. Agrimeth
juga dapat bertahan sampai 6 bulan
– 1 tahun dengan kondisi lingkungan
yang   kondusif.  Aplikasi Agrimeth
dilakukan hanya satu kali dengan
cara menyelimuti benih (seed coat-
ing) menjelang akan ditanam. Mi-
kroba-mikroba endofitik tersebut
akan memasuki dan berproliferasi
di dalam jaringan tanaman sampai
tanaman dipanen. Di dalam jari–
ngan, mikroba tersebut menge-
luarkan sejumlah enzim dan fito-
hormon yang dapat meningkat-
kan serapan hara. Manfaat dari
mikroba ini tidak dimiliki oleh
pupuk anorganik. Dosis dan
cara penggunaan pupuk hayati
Agrimeth pada benih padi, kedelai dan
cabai dirangkum pada gambar Tabel 1.
Aplikasi pupuk hayati Agrimeth di-
lakukan di tempat sejuk. Benih yang
telah tercampur pupuk hayati segera
ditanam atau disemai. Sisa pupuk
hayati disebarkan di lahan pertanaman
Searah jarum jam: Panen perdana padi di Demarea Teknologi Jajar Legowo Super di Boyolali; Dr. Etty Pratiwi atau persemaian.
(Inventor Agrimeth); Proses produksi dan kemasan Agrimeth.
Prospek Penggunaan Pupuk Hayati
Gambar Tabel 1. Agrimeth
Aplikasi pupuk hayati Agrimeth pada Tanaman Berdasarkan manfaat, keamanan,
Kedelai, Padi, dan Cabai. dan kemudahan aplikasinya, pupuk
hayati Agrimeth memiliki potensi di-
Keterangan Tanaman Kedelai Tanaman Padi Tanaman Cabai gunakan pada pertanaman padi skala
Dosis per Ha 200 g/Ha (5 bungkus) 400 g/Ha (10 bungkus) 80 g/Ha (2 bungkus) yang lebih luas di antaranya program
Dosis NPK 1/2 N - 1/2 P - 1/2 K dosis rekomendasi teknologi padi Hazton dan UPSUS
Aturan Pakai Benih kedelai, benih padi atau benih cabai yang telah dibasahi atau direndam dengan padi, jagung, dan kedelai. Aplikasi
air bersih, selanjutnya ditiriskan dan diselimuti dengan Agrimeth pupuk hayati Agrimeth dan beberapa
Benih yang telah diselimuti dengan Agrimeth segera ditanam (jangan ditunda lebih dari teknologi inovasi dari Kementerian
3 jam agar mikroba yang telah melekat di permukaan benih tidak mati) Pertanian ini diharapkan dapat men-
Upayakan benih yang telah tercampur dengan inokulan Agrimeth tidak kena cahaya dongkrak produksi tanaman pangan
matahari langsung agar tidak mematikan mikroba yang telah melekat pada benih nasional, terutama padi. Kepala Balit-
Sisa pupuk hayati dibenamkan di lubang tanam atau di lokasi pembibitan/persemaian bangtan, Dr. Muhammad Syakir di se-
la-sela pencanangan produksi perdana
Agrimeth oleh PT. Agro Indo Mandiri
perusahaan swasta, pada awal 2015 Hasil Gabah Kering Panen (GKP) dari (AIM) bekerjasama dengan PT. Hobson
pupuk hayati Agrimeth sudah didaftar- keempat VUB di lokasi demarea adalah Interbuana Indonesia (HSI) di Cipanas
kan pada Direktorat Paten, Ditjen HKI, sebagai berikut: Inpari 30 Ciherang pada 21 November 2016 menyata-
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Ma- Sub-1 sebesar 13,9 t GKP/ha Inpari 32 kan bahwa inovasi Balitbangtan harus
nusia. HDB sebesar 14,4 t GKP/ha, Inpari 33 dapat diadopsi masyarakat secara luas,
Dalam rangka mendukung pemenu- sebesar 12,4 t GKP/ha, dan Inpari 43 sehingga perlu mitra atau perusahaan
han kebutuhan pangan dan swasem- Agritan GSR sebesar 14,2 t GKP/ha. swasta yang berperan dalam mem-
bada beras, pada periode 2015-2019 Sedangkan rata-rata hasil petani yang produksi logistik inovasi secara masif,
melalui program Upaya Khusus (UPSUS) menanam varietas Ciherang di luar lo- namun dengan harga yang tetap dapat
produksi padi ditargetkan meningkat kasi demarea adalah 7,0 t GKP/ha. Di dijangkau oleh petani. PT. HSI sebagai
2,21%/tahun. Salah satu strategi yang Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah de– mitra PT. AIM dalam mendukung pro-
ditempuh adalah melalui pengemba- ngan demarea jajar legowo super seluas duksi Agrimeth secara masif meru-
ngan teknologi Jajar Legowo Super 100 ha dan dipanen perdana oleh Pre- pakan pabrik  ZPT Hobsanol 5 EC dan
(JLS). JLS merupakan teknologi budi– siden Joko Widodo pada acara puncak juga memproduksi secara massal pu-
daya padi terpadu dari Balitbangtan H ari Pangan Sedunia pada 29 Oktober puk hayati Rhizoplus hasil inovasi Ba-
berbasis cara tanam jajar legowo. 2016, produktivitasnya adalah: Inpari litbangtan sejak 1997.
Komponen teknologi di dalamnya me- 30 Ciherang Sub-1 sebesar 11,10 t GKP/ Sementara Kepala Pusat Peneli-
liputi Varietas Unggul Baru (VUB) padi ha Inpari 32 HDB sebesar 11,33 t GKP/ tian dan Pengembangan Tanaman Pa-
potensi hasil tinggi, biodekomposer, ha. Hasil ini jauh di atas rata-rata provi- ngan menyatakan guna mendukung
pupuk hayati Agrimeth, pemupukan tas yang biasa dihasilkan oleh petani di percepatan pengenalan manfaat pu-
berimbang berdasarkan Perangkat Uji lokasi yang sama, yaitu 6 t GKP/ha. puk hayati kepada masyarakat, selain
Tanah Sawah (PUTS), pengendalian Or- Analisis usahatani teknologi JLS implementasi padi menggunakan tek–
ganisme Pengganggu Tanaman (OPT) menunjukkan bahwa walaupun bia–ya nologi jajar legowo super dalam skala
dengan pestisida nabati dan kimia ber- penerapan teknologi ini relatif lebih luas, perlu juga diimplementasikan ke
dasarkan ambang kendali, dan penggu- tinggi dari pada cara petani (selisih Rp 3 komoditas yang lain dalam skala luas,
naan alsintan (transplanter dan com- juta), namun keuntungan yang diperoleh misalnya kedelai pada luasan 100 ha.
bine harvester). Melalui teknologi JLS jauh lebih tinggi (selisih Rp 21,5 juta) Direktur PT. AIM menyampaikan pula
produktivitas padi terbukti dapat di- atau meningkat sebesar 108%. Dengan bahwa selain bekerjasama dengan PT.
tingkatkan lebih dari 20% bahkan kata lain, teknologi JLS jauh lebih me- HSI dalam memproduksi Agrimeth se-
mencapai 50%. nguntungkan dibandingkan dengan ja- cara massal, PT. AIM juga telah mengi-
Berdasarkan hasil panen ubinan yang jar legowo biasa seperti ditunjukkan nisiasi kerjasama dengan CV. Saprotan
dilaksanakan tanggal 29 Maret 2016, oleh B/C ratio 2,74 pada JLS dan 1,65 Utama, Semarang sebagai salah satu
oleh BPS Kabupaten Indramayu ber- pada JL. Dengan pendapatan bersih se- mitra dalam proses distribusi Agrimeth
sama Tim terpadu (Balitbangtan, Badan besar Rp 41,5 juta dalam 4 bulan, ber– ke pengguna. Sunendar, dari divisi pro-
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Per- arti petani yang menerapkan JLS akan duksi pupuk hayati PT. AIM menyatakan
tanian Indramayu, UPTD Kecamatan mempunyai pendapatan Rp 10, 4 juta/ bahwa Agrimeth merupakan generasi
Bangodua, TNI dari Koramil Bangodua, ha dalam 1 bulan. kedua produk pupuk hayati hasil ino-
dan Gapoktan peserta demarea) seba- vasi Balitbangtan setelah Rhizo-
nyak empat dari lima VUB yang ditanam Aplikasi di Lapang plus yang Insya Allah siap menyuk-
di hamparan seluas 50 ha terbukti mem- Agrimeth dikemas dalam bentuk seskan program swasembada pangan.
punyai hasil lebih tinggi dari pada hasil serbuk (padat) dengan kemasan sa- Etty Pratiwi dan Retno Sri Hartati
rata-rata petani di luar lokasi demarea. chet berukuran 40 g. Dibandingkan de- Mulyandari