Anda di halaman 1dari 11

ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

1) Pengertian dan bentuk ETIK


a) Etika diartikan “sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan
keburukan dalam hidupmanusia khususnya perbuatan manusia yang
didorong oleh kehandak dengan didasaripikiran yang jernih dengan
pertimbangan perasaan”.
b) Bentuk Etika
1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang
tingakh laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-
hai,mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut
oleh masyarakat.
2. Etika Normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk
tindakan manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi:
a. Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan
dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil
kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral.
b. Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika
Terapan.
 Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan
antarsesama manusia dalam aktivitasnya,
 Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia
sebagai pribadi,
 Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi

ISSUE ETIK yang terjadi antara Bidan dengan Klien, Kelurga, dan
Masyarakat Teman Sejawat,Teman kesehatan lainya, Organisasi
profesi.
a) Issue etik yang terjadi antara bidan dengan
klien,keluarga,masyarakat
Pengertian
Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan
masyarakat mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan. Seorang bidan dikatakan profesional bila
ia mempunyai kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya yang
bertanggung jawab menolong persalinan. Dengan demikian
penyimpangan etik mungkin saja akan terjadi dalam praktek
kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang bekerja di RS,
RB atau institusi kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang praktek
mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri.
Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan
terjadinya penyimpangan etik.
Kasus
Di sebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek
kurang lebih selama satu tahun. Pada suatu hari datang seorang klien
bernama Ny ‘A’ usia kehamilan 38 minggu dengan keluhan perutnya
terasa kenceng kenceng dan terasa sakit sejak 5 jam yang lalu.
Setelah dilakukan VT, didapatkan hasil pembukaan 3 dan ternyata
janin dalam keadaan letak sungsang. Oleh karena itu bidan
menyarankan agar di Rujuk ke Rumah Sakit untuk melahirkan secara
operasi SC. Namun keluarga klien terutama suami menolak untuk di
Rujuk dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi.
Tapi bidan tersebut berusaha untuk memberi penjelasan bahwa
tujuan di Rujuk demi keselamatan janin dan juga ibunya namun jika
tetap tidak mau dirujuk akan sangat membahayakan janin maupun
ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau menolong
persalinan tersebut.
Sebenarnya, dalam hal ini bidan tidak yakin bisa berhasil menolong
persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini karena
pengalaman bidan dalam hal ini masih belum begitu mendalam.
Selain itu juga dengan di Rujuk agar persalinan berjalan dengan
lancar dan bukan kewenangan bidan untuk menolong persalinan
dalam keadaan letak sungsang seperti ini. Karena keluarga tetap
memaksa, akhirnya bidan pun menuruti kemauan klien serta keluarga
untuk menolong persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat lama
karena kepala janin tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi
sudah meninggal. Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan bahwa
bidan tidak bisa bekerja secara profesional dan dalam masyarakatpun
juga tersebar bahwa bidan tersebut dalam melakukan tindakan sangat
lambat dan tidak sesuai prosedur.

KONFLIK :
keluarga terutama suami menolak untuk di rujuk ke Rumah sakit dan
melahirkan secara operasi SC dengan alasan tidak punya biaya untuk
membayar operasi.
ISSU :
Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan
tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesioanl. Selain itu juga
masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien
dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-bedakan
antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
DILEMA :
Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk
menolong persalinan Resiko Tinggi. Dalam hal ini letak sungsang
seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan
keterbatasan alat dan kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh
Dokter Obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk menolong
persalianan itu sendiri dengan alasan desakan dari kelurga klien
sehingga dalam hatinya merasa kesulitan untuk memutuskan sesuai
prosedur ataukah kenyataan di lapangan.

b) Issue Etik yang terjadi antara Bidan dengan Teman Sejawat


 ISSUE ETIK adalah topic yang cukup penting untuk dibicarakan
sehingga mayoritas individu akan mengeluarkan opini terhadap
masalah tersebut sesuai dengan asas ataupun nilai yang berkenaan
dengan akhlak, niali benar salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
 Contoh
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada
dua orang bidan yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama
memiliki BPS dan ada persaingan di antara dua
bidan tersebut.Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan
melahirkan di BPS bidan “B” yang lokasinya tidak jauh dengan BPS
bidan “A”. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan masih
belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang dan bidan
tersebut tetap akan menolong persalinan tersebut meskipun
mengetahui bahwa hal tersebut melanggar wewenang sebagai
seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk bersaing
dengan bidan “A”.Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika
bidan “B” tetap akan menolong persalinan tersebut,bidan “A” akan
melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena di anggap
melanggar wewenang profesi bidan.
 ISSU MORAL:
seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.
 KONFLIK MORAL:
menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi
persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”.
 DILEMA MORAL:
1. Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang
tersebut namun bidan kehilangan satu pasien.
2. Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh
bidan “A” dengan di laporkan ke lembaga yang berwewenang
c) Issu Etik Bidan dengan Team Kesehatan Lainnya
 Pengertian
Yaitu perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan tenaga
medis lainnya. Sehingga menimbulkanketidak sepahaman atau
kerenggangan social.
 Kasus
Disuatu desa yang ada sebuah BPS, suatu hari ada seorang Ibu
berusia 35 Tahun keadaannya sudah lemah. bidan menanyakan
kepada keluarga pasien apa yang terjadi pada pasien. Dan suami
pasien menjawab ketika dirumah Px jatuh & terjad iperdarahan hebat.
Setelahitu bidan memberikan pertolongan , memberikan infuse dst….
Bidan menjelaskan pada keluarga, agar istrinya di bawa ke rumah
sakit untuk dilakukan curretase.Kemudian keluarga pxmenolak saran
bidan tsb, dan meminta bidan yang melakukan currentase. selang
waktu 2 hari pxmengalami perdarahan lagi kemudian keluarga
merujuk ke RS.Dokter menanyakan kapeda suami px, apa yang
sebenarnya terjadi dan suami px menjelaskan bahwa 3 hari yang lalu
istrinya mengalami keguguran & di currentase bidan didesany. dokter
mendatangi bidan terebut. Maka Terjadilah konflik antara bidan &
dokter.
ISSUE ETIK :
Mall Praktek Bidan melakukan tindakan diluar wewenangnya.
KONFLIK :
bidan melakukan currentase diluar wewenangnya sehingga terjadilah
konflik antara bidan & dokter.
DILEMA :
jika tidak segera dilakukan tindakan takutnya merenggut nyawa px
karena BPS jauh dari RS. Dan jika dilakukan tindakan bidan merasa
melanggar kode etik kebidanan & merasa melakukan tindakan diluar
wewenangnya.

d) ISSUE ETIK YANG TERJADI ANTARA BIDAN DAN ORGANISASI


PROFESI
PENGERTIAN
Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi adalah
suatu topic masalahyang menjadi bahan pembicaraan antara bidan
dengan organisasi profesi karena terjadinyasuatu hal-hal
yangmenyimpang dari aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Kasus
Seorang ibu yang ingin bersalin di BPS pada bidan A sejak awal
kehamilan ibutersebut memang sudah sering memeriksakan
kehamilannya. Menurut hasil pemeriksaanbidan Ibu tersebut
mempunyai riwayat hipertensi. Maka kemungkinan lahir
pervaginanyasangat beresiko Saat persalinan tiba. Tekanan darah ibu
menjadi tinggi. Jik atidak dirujuk maka beresiko terhadap janin dan
kondisi si Ibu itu sendiri. Resiko pada janin bisa terjadigawat janin dan
perdarahan pada ibu. Bidan A sudah mengerti resiko yang akan
terjadi. Tapiia ebih memntingkan egonya sendiri karena takut
kehilangan komisinya dari pada dirujuk kermah sakit. Setelah janin
lahir Ibu mengalami perdarahan hebat, sehingga kejang-kejang
danmeninggal. Saaat berita itu terdengar organisasi profesi ( IBI ),
maka IBI memberikan sanksiyang setimpal bahwa dari
kecerobohannya sudah merugikan orang lain. Sebagai gantinya,ijin
praktek ( BPS ) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan
pelanggarantersebut.
Issue etik
:1). Terjadi malpraktek
2). Pelangaran wewenang Bidan
Dilema etik
Warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan kepada
organisasi profesi dan diberikan penangan.

3) ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


1. Pengertian Issue
Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau
suatu lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan
pembuktian.
2. Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan
nilai manusia dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau
salah dan apakah pernyataan itu baik atau buruk. Issue etik dalam
pelayanan kebidanan merupakan opic yang penting yang berkembang
di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu
tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang
menyangkut baik dan buruknya.
Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari
adalah sebagai berikut:
1. Persetujuan dalam proses melahirkan.
a. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
b. Kegagalan dalam proses persalinan.
c. Pelaksanan USG dalam kehamilan.
d. Konsep normal pelayanan kebidanan.
e. Bidan dan pendidikan seks.
2. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:
a. Perawatan intensif pada bayi.
b. Skreening bayi.
c. Transplantasi organ.
d. Teknik reproduksi dan kebidanan.
3. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:
a. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
b. Otonomi bidan dan kode etik profesional.
c. Etik dalam penelitian kebidanan.
d. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.
4. Biasanyan beberapa contoh mengenai isu etik dalm pelayananan
kebidanan adalah berhubungan dengan masalah-masalah sebagai
berikut:
a. Agama / kepercayaan.
b. Hubungan dengan pasien.
c. Hubungan dokter dengan bidan.
d. Kebenaran.
e. Pengambilan keputusan.
Bidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya
dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku
yang etis dan profesional.
B) ISSUE MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal
yang baik dan buruk yang mempengaruhi siakap seseorang.
Kesadaran tentang adanya baik buruk berkembang pada diri
seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial
budaya, agama, dll. Hal ini yang disebut kesadaran moral. Isu moral
dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang
berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari
yang ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan.
Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kasus abortus.
2. Euthanansia.
3. Keputusan untuk terminasi kehamialn.
4. Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam
kehidupan sehari- hari, seperti yang menyangkut konflik dan perang.

Dilema dan Konflik Moral


Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana
dihadapkan pada dua alternative pilihan, yang kelihatannya sama
atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah. Dilema
muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau
pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan
yang ada.
Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat
akan tanggung jawab profesional,yaitu:
1) Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan
kesejahteraan pasien atau klien.
2) Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu
bagian [omission], disertai ras tanggung jawab memperhatikan kondisi
dan keamanan pasien atau klien.
3) Konflik moral menurut Johnson adalh bahwa konflik atau dilema
pada dasarnya sama , kenyataannya konflik berada diantara prinsip
moral dan tugas yang mana sering menyebabkan dilema.
Ada 2 tipe konflik:
1. Konflik yang berhubungan dengan prinsip.
2. Konflik yang berhubungan dengan otonomi.
Dua tipe konflik ini merupakan dua bagian yang tidak dapat
dipisahkan.
contoh issue Moral
ISSU MORAL:
seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.
KONFLIK MORAL:
menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi
persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”.
DILEMA MORAL:
1) Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang
tersebut namun bidan kehilangan satu pasien.
2) Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh
bidan “A” dengan di laporkan ke lembaga yang berwenang.

2. Pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema Etik/ Moral


pelayanan kesehatan
Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan adalah memilih
alternatif yang ada.
Ada 5 (lima) hal pokok dalam pengambilan keputusan:
1) Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah
terpengaruh
2) Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar
suatu kasus meningkatkan kemampuan mengambil keputusan
terhadap nsuatu kasus
3) Fakta, keputusan lebih riel, valit dan baik.
4) Wewenwng lebih bersifat rutinitas
5) Rasional, keputusan bersifat obyektif, trasparan, konsisten
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
1) Posisi/kedudukan
2) Masalah, terstruktur, tidak tersruktur, rutin,insidentil
3) Situasi:faktor konstan, faktor tidak konstan
4) Kondisi, faktor-faktor yang menentukan daya gerak
5) Tujuan, antara atau obyektif
Kerangka Pengambilan Keputusan
Sistim pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral
dalam praktek suatu profesi. Keberadaan yang sangat penting, karena
akan menentukan tindakan selanjutnya.
Keterlibatan bidan dalam proses pengambilan keputusan sangat
penting karena dipengaruhi oleh 2 hal :
1) Pelayanan ”one to one” : Bidan dan klien yang bersifat sangat
pribadi dan bidan bisa memenuhi kebutuhan.
2) Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan berusaha keras
untuk memenuhi kebutuhan.
( Empat ) Tingkatan Kerja Pertimbangan Moral Dalam Pengambilan
Keputusan Ketika Menghadapi Delima Etik.
TK I
Keputusan dan tindakan : Bidan merefleksikan pada pengalaman atau
pengalaman rekan kerja.
TK II
Peraturan : berdasarkan kaidah kejujuran ( berkata benar), privasi,
kerahasiaan dan kesetiaan ( menepati), Bidan sangat familiar, tidak
meninggalkan kode etik dan
panduan praktek profesi.
TK III
Ada 4 prinsip etik yang digunakan dalam perawatan praktek
kebidanan:
1) ANTONOMY, memperhatikan penguasaan diri, hak kebebasan dan
pilihan individu.
2) BENETICENCE, memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien,
selain itu berbuat terbaik untuk orang lain.
3) NON MALETICENCE, tidak melakukan tindakan yang
menimbulkan penderitaan apapun kerugian pada orang lain.
4) YUSTICE, memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan
keuntungan. ( Beaucamo & Childrens 1989 dan Richard, 1997)

Bentuk pengambilan keputusan


1) Strategi : dipengaruhi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan,
rencana dan masa depan, rencana bisnis dan lain-lain.
2) Cara kerja : yang dipengaruhi pelayanan kebidanan di dunia, klinik,
dan komunitas.
3) Individu dan profesi : dilakukan oleh bidan yang dipengaruhi oleh
standart praktik kebidanan.

Pendekatan tradisional dalam pengambilan keputusan :


1) Mengenal dan mengidentifikasi masalah
2) Menegaskan masalah dengan menunjukan hubungan antara masa
lalu dan sekarang.
3) Memperjelas hasil prioritas yang ingin dicapai.
4) Mempertimbangkan pilihan yang ada.
5) Mengevaluasi pilihan tersebut.
6) Memilih solusi dan menetapkan atau melaksanakannya.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS


Ciri 2nya:
1) Mempunyai pertimbangan yang benar atau salah
2) Sering menyangkut pilihn yang sukar
3) Tidak mungkin dielakkan
4) Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman,lingkungan sosial
Kesulitan Dalam Mengerti Situasi :
1) Kerumitan situasi dan keterbatasan pengetauan kita
2) Pengertian kita terhadp situasi sering dipengaruhi oleh
kepentingan, prasangka dan faktor 2 subyektif lain.
Bagaimana Kita Memperbaiki Pengertian Kita Tentang Situasi:
1) Melakukan penyelidikan yang memadahi
2) Menggunakan sarana ilmiah dan keterangan para ahli
3) Memperluas pandangan tentang situasi
4) Kepekaan terhadap pekerjaan
5) Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain
Tips pengambilan keputusan dalam keadaan kritis :
1) Identifikasi dan tegaskan apa masalahnya, baik oleh sendiri atau
dengan orang lain.
2) Tetapkan hasil apa yang diinginkan.
3) Uji kesesuaian dari setiap solusi yang ada.
4) Pilih solusi yang lebih baik.
5) Laksanakan tindakan tanpa ada keterlambatan.
Pengambilan Keputusan Klinis Tergantung:
1) Pengetahuan
2) Latihan Praktek
3) Pengalaman
Pengambilan Keputusan Klinis yang benar dan tepat:
1) Menghindari pekerjan atau tindakan rutin yamng tidak sesuai dgn
kebutuhan klien
2) Meningkatkan efektitivitas dan efesiensi pelayanan yang diberikan
3) Membiasakan Bidan berfikir dan bertindak sesuai standart
4) Memberikan kepuasan pelanggan

TEORI-TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN


1) Teori Utilitarisme:
Ketika keputusan diambil, memaksimalkan kesenangan,
meminimalkan ketidaksenangan.
2) Teori Deontology
Menurut Immanuel Kant: sesuatu dikatakan baik bila bertindak baik.
Contoh bila berjanji ditepati, bila pinjam hrus dikembalikan
3) Teori Hedonisme:
Menurut Aristippos , sesui kodratnya, setiap manusia mencari
kesenangan dan menghindari ketidaksenangan.
4) Teori Eudemonisme:
Menurut Filsuf Yunani Aristoteles , bahwa dalam setiap kegiatannya
manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik
bagi kiata

Anda mungkin juga menyukai