Anda di halaman 1dari 3

Status

Dokumen Induk Salinan No.Distribusi

Puskesmas SOP
SURVAILANS GIZI
No Dokumen No Revisi Halaman

440 / 07 / III.03 / V /2016 00 1/3

SOP Tanggal Terbit Ditetapkan, di Krui


GIZI Kepala Bidang Yankes
19 Mei 2016

dr. Budi Wiyono, MH


NIP. 19700217 200012 1 001
Dasar Hukum 1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui
perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku
sadar gizi, peningkatan akses dan teknologi.
2. UU No.23 tahun 2014 tentang Pangan
3. Peraturan Presiden RI No.42 Tahun 2013 Tentang
Gerakan
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.25 Tahun 2014
tentangt Upaya Pelayanan Kesehatan Anak
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.45 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan masyarakat
7. Rencana Strategi Kementrian Kesehatan Tahun 2014 -
2019
8. Rencana Aksi Nasional pangan dan Gizi 2010 – 2015
Pengertian 1. Surveilans gizi adalah mengamati keadaan gizi secara
terus menerus untuk pengambilan keputusan bagi upaya
peningkatan dan pencegahan memburuknya keadaan gizi
masyarakat ( Morley, 1976 ; Foege,1976, Aranda Pasto
1983, Mason,1984).
2. Surveilans gizi juga dapat berarti perlu pengumpulan data
secara teratur, baik yang dilakukan secara khusus
maupun dari data yang sudah ada atau keduany (Lwanga,
1983).
3. Suatu proses pengumpulan, pengolahan dan diseminasi
informasi hasil pengolahan data secara terus menerus dan
teratur tentang indikator yang terkait dengan kinerja
pembinaan gizi masyarakat.

1
Tujuan A. Tersedianya informasi secara cepat, akurat, teratur dan
berkelanjutan mengenai perubahan pencapaian kinerja
pembinaan gizi :
1. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan.
2. Persentase balita yang ditimbang berat badannya.
3. Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif
4. Persentase rumah tangga Mengkonsumsi garam
beryodium
5. Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul Vit A
6. Persentase ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
7. Persentase Kabupaten/Kota melaksanakan surveilans
gizi
8. Persentase penyediaan Bufferstock MP-ASI untuk
daerah bencana

B. Tersedianya informasi indikator gizi lainnya secara berkala


jika diperlukan, seperti :
1. Prevalensi balita gizi kurang berdasarkan
antropometri;
2. Prevalensi status gizi anak usia sekolah, remaja dan
dewasa
3. Prevalensi risiko Kurangf Energi Kronis (KEK) pada
Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil;
4. Prevalensi anemia gizi besi da Gangguan Akibat
Kurang Iodium (GAKI), Kurang Vitamin A (KVA) dan
masalah gizi mikro lainnya;
5. Tingkat konsumsi zat gizi makro (energy dan protein)
dan mikro (defisiensi zat besi, defisiensi iodium);
6. Data pendistribusian Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI)dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
7. Data terkait lainnya yang di perlukan;
SASARAN Bayi, Balita, Ibu Hamil dan Ibu Nifas
KEBIJAKAN Semua Balita gizi Buruk yang di laporkan dapat teridentifikasi
dan terlaporkan serta mendapat pelayanan
Prosedur 1. Menyediakan laporan rutin program gizi setiap bulan
2. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
serta penyebarluasan informasi terkait dengan dangan
data gizi yang lain untuk mendapatkan dukungan baik
lintas program maupun lintas sector
3. Data data yang akan dilaporkan secara rutin harus
sudah melalui verivikasi petugas gizi Puskesmas serta
kepala puskesmas masing – masing
4. Setiap penemuan kasus gizi buruk (BB/TB) berdasarkan
laporan masyarakat, posyandu dll harus di lakukan 1 x 24
jam ke kabupaten ( penanggung jawab surveilans gizi
kabupaten) via sms. Terhadap kasus tersebut harus
ditangani /dirawat baik rawat jalan maupun rawat inap
sesuai SOP tata laksana gizi buruk.
5. Melakukan folowup terhadap kasus gizi buruk dan
bumil KEK yang ditemukan di tangani
2
6. Melakukan pemantauan pertumbuhan balita dengan
menggunakan gravik pertumbuhan anak ( GPA ) yang
telah ditentukan berdasarkan laporan rujukan terutama
BGM dan 2T.
UNIT 1. Dokter Puskesmas
TERKAIT 2. Bidan Desa
3. Tenaga Pelaksana Gizi
4. Kader Posyandu
REFERENSI Buku Petunjuk Pelaksanaan Surveilans

Anda mungkin juga menyukai