Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Biosains Pascasarjana Vol.

19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH NAGA


MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) TERHADAP
KADAR INTERLEUKIN-6 MENCIT MODEL
ENDOMETRIOSIS
Sagita Candra Puspitasari1, Hendy Hendarto2, Widjiati3
1
Mahasiswa Magister Ilmu Kesehatan Reproduksi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Airlangga Surabaya
2
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas
Airlangga, RSUD Dr. Soetomo
3
Departemen Embriologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas
Airlangga
e-mail : frice_star89@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pada endometriosis terjadi proses inflamasi lokal pada pelvis dengan perubahan fungsi
sel-sel imun di lingkungan peritoneum. Respon imun pada zalir peritoneum endometriosis berupa
peningkatan aktivitas makrofag dan terjadinya sekresi berlebihan beberapa sikotin seperti IL-1,
IL-6, IL-8, dan TNF-ô sehingga menyebabkan aktivasi faktor transkripsi NF-KB. Buah naga
merah merupakan salah satu tanaman yang mampu menghambat sekresi sitotin NF- % dari
endometriosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah naga merah
terhadap kadar Interleukin-6 mencit model endometriosis. Sampel 30 mencit betina dibagi
menjadi 5 kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif dan
kelompok perlakuan dosis bertingkat. Kontrol positif dan kelompok perlakuan dijadikan
endometriosis selama 14 hari, kemudian 14 hari berikutnya kelompok positif dan kelompok
negatif diberi larutan Na-CMC 0,5%, sedangkan kelompok perlakuan diberi dosis bertingkat.
Jenis penelitian ini true eksperimental dengan menggunakan rancangan randomized post test
only control group design. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan pada kadar Interleukin-6 antar kelompok. Pemberian ekstrak kulit buah naga pada
mencit model endometriosis dapat menekan kadar Interleukin-6 dengan hasil signifikan p<0,05.

Kata kunci : ekstrak kulit buah hylocereus polyrhizus, endometriosis, IL-6,

197
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

PENDAHULUAN gangguan imunitas seluler dan neo-


angiogenesis. Terjadinya perlengketan
Infertilitas didefinisikan sebagai melibatkan tiga komponen penting : 1.
ketidakmampuan untuk tidak terjadinya Respon inflamasi akut, 2. Fibrinolisis, dan
kehamilan setelah satu tahun berhubungan 3. Metalloproteinase dan inhibitor
seksual tanpa proteksi (ASRM, 2012). jaringannya. Mediator seluler dala zalir
Pada endometriosis terjadi proses peritoneum dapat memodulasi respon
inflamasi lokal pada pelvis dengan inflamasi pada area permukaan yang luas
perubahan fungsi sel-sel terkait imun di karena sifat cairan dari zalir peritoneum.
lingkungan peritoneum (Harada, 2001). Ada tiga sitokin pro-inflamasi penting
Beberapa pendekatan dari patomekanisme yang terlibat dalam pembentukan
infertilitas pada endometriosis, perlengketan : interleukin (IL)-1, IL-6 dan
berdasarkan dampaknya terhadap sejumlah Tumor Necrosis Factor (TNF)-.. TNF-.
kondisi patologis seperti adanya dilaporkan berperan dalam merangsang
perlengketan pelvis dan endometrioma, proliferasi sel stroma endometrium in vitro
folikulogenesis yang abnormal dan dan perlengketan organ pelvis ini akhirnya
gangguan fungsi oosit, perubahan fungsi dapat menghambat pick up ovum setelah
sperma, kualitas embrio berkurang dan ovulasi. Selain itu, endometrioma dapat
gangguan reseptivitas endometrium. melekat pada uterus, usus atau dinding
Berdasarkan beberapa studi diduga bahwa pelvis yang dapat ikut juga mengakibatkan
faktor-faktor pro-inflamasi dan ROS gangguan infertilitas (Cheong et al., 2002;
(reactive oxygen species) pada cairan Hendarto, 2012).
folikel wanita dengan endometriosis Mekanisme infertilitas terkait
berdifusi dan mempengaruhi komunikasi endometriosis yang tidak melibatkan
autokrin-parakrin dari folikel ovarium perlengketan dan endometrioma, seperti
yang kemudian menyebabkan perubahan endometriosis minimal atau ringan dan
siklus sel dan meningkatnya apoptosis juga dampak negatif dari semua derajat
pada sel granulosa. Selain itu, adanya penyakit pada infertilitas masih belum
faktor pro-inflamasi dan ROS juga jelas dipahami. Beberapa pendapat
mempengaruhi oosit seperti abnormal menduga bahwa beberapa mekanisme
meiotic spindle, chromosomal infertilitas yang terkait dengan
misaliganment dan penurunan produksi endometriosis meliputi folikulogenesis
GDF-9. Keduanya dapat mengganggu yang terganggu, peningkatan stres
komunikasi sel oosit-granulosa dan oksidatif, perubahan fungsi sistem imun,
menyebabkan folikulogenesis anbnormal perubahan lingkungan hormonal dalam
dan pada gilirannya, menghasilkan folikel dan lingkungan peritoneum, dan
penurunan kualitas oosit (Hendarto, 2012). penurunan reseptivitas endometrium.
Perlengketan pada pelvis dapat Faktor-faktor tersebut menyebabkan
menghambat motilitas tuba dan pick-up rendahnya kualitas oosit, gangguan
ovum merupakan penyebab utama fertilisasi dan implantasi (Gupta et al.,
gangguan mekanik pada kesuburan 2008).
terutama pada endometriosis berat. Lingkungan mikro peritoneum
Endometriosis pelvis, bentuk paling umum wanita dengan endometriosis yang
dari endometriosis, dikaitkan juga dengan mengandung faktor pro-inflamasi dan
peningkatan sekresi sitokin pro-inflamasi, ROS memiliki peran penting melalui

198
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
perubahan komunikasi autokrin-parakrin merupakan penyakit yang progresif
dalam mekanisme perlengketan pelvis, sehingga kemungkinan memerlukan terapi
folikulogenesis yang abnormal, dalam jangka panjang (Annas et al., 2014).
berkurangnya kualitas oosit/embrio, Salah satu mekanisme infertilitas
berkurangnya fungsi sperma, dan yang diduga terkait dengan endometriosis
gangguan implantasi (Hendarto, 2012). yaitu adanya peningkatan stress oksidatif,
Secara normal, Endometrium yang perubahan fungsi sistem imun, perubahan
berasal dari kavum uteri bisa mencapai hormonal di dalam zalir folikel dan zalir
lingkungan ektopik atau keluar dari kavum peritoneum, dan penurunan reseptivitas
uteri diduga dengan berbagai cara, dan endometrium (Gupta et al., 2008).
dapat tumbuh di tempat yang baru. Yang Perubahan cairan peritoneum yang
menunjukkan peningkatan aktivitas
banyak disebut ialah secara refluks atau
makrofag, sekresinya adalah beberapa
retrograde melalui tuba falopi saat sitokin yang menyebabkan terjadinya
menstruasi, yang sudah disampaikan proses apoptosis patologis. Hal ini
dalam teori Sampson. Cara lain yang dapat terutama ditemukan pada endometriosis
terjadi saat dilakukan seksio sesarea ke berat dengan infertilitas, dimana terjadi
jaringan luka (insisi), saat persalinan ke proses tersebut pada sel granulosa
perineum (robekan, episotomi). Selain itu ovarium dengan ditemukan kadar
juga diduga dapat melalui aliran darah dan Interleukin-6 (IL-6) dan IL-8 yang
limfe ke organ yang jauh, seperti paru. tinggi pada cairan peritoneum.
Namun endometrium yang berada di Pertumbuhan lebih lanjut dari sel
jaringan lain tidak otomatis tumbuh endometrium akibat menstruasi
menjadi endometriosis (Azinar, 2003). retrograde kemungkinan juga melibatkan
Walaupun kejadian retrograde sistem imun penderita endometriosis.
terjadi pada 76-90% wanita, kejadian Lingkungan mikro peritoneum wanita
endometriosis hanya sekitar 10-15%. dengan endometriosis yang mengandung
Tentu ada keadaan tertentu yang faktor pro-inflamasi dan ROS memiliki
peran penting melalui perubahan
mempermudah atau memungkinkan
komunikasi autokrin-parakrin dalam
endometrium ini untuk hidup dan mekanisme perlengketan pelvis,
berkembang pada jaringan lain. Prosesnya folikulogenesis yang abnormal,
diterangkan berdasarkan temuan berkurangnya kualitas oosit/embrio,
perbedaan kadar, respon biologis hormon berkurangnya fungsi sperma, dan
seks, growth factors, sitokin dan enzim gangguan implantasi (Hendarto, 2012).
antara penderita endometriosis dan non Respon imun pada zalir peritoneum
endometriosis di endometrium, endometriosis berupa peningkatan
endometrium ektopik/jaringan aktivitas makrofag peritoneum,
endometriosis (Azinar, 2003). dilanjutkan terjadinya sekresi berlebihan
beberapa sikotin oleh makrofag aktif yaitu
Penanganan endometriosis dapat IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF-ô (Bedaiwy et
dilakukan dengan dua cara, yaitu terapi al., 2002).
medis dan tindakan bedah. Akan tetapi, Interleukin-6 juga terlibat dalam
angka kekambuhan setelah pengobatan fisiologi reproduksi, termasuk pengaturan
endometriosis cukup tinggi, yaitu sekitar produksi steroid ovarium, folikulogenesis
35% pada endometriosis ringan dan 74% dan peristiwa awal yang berhubungan
pada endometriosis berat (Speroff, 2011).
Hal ini dikarenakan endometriosis

199
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
dengan implantasi. Interleukin-6 mengaktifkan caspase-3. Caspase 3
dihasilkan oleh kedua endometrium merupakan caspase yang bertanggung
eutopik dan ektopik. Interleukin-6 jawab terhadap terjadinya apoptosis pada
disekresikan oleh sel-sel endometrium sel (Kalimuthu, 2013). Adanya Caspase 3
yang memiliki peran penting dalam dapat merangsang kebocoran dari
patogenesis endometriosis (liie and liie, membran plasma dan kerusakan Deoxiribo
2013). Interleukin-6 sebagai pengatur nucleic acid (DNA) sehingga sel akan
peradangan dan kekebalan memodulasi menjadi apoptosis. Apoptosis pada sel
sekresi sitokin lain, mempromosikan granulosa menyebabkan sel menjadi atrofi
aktivasi sel T dan diferensiasi sel B dan dan akhirnya terjadi kematian sel.
menghambat pertumbuhan berbagai lini Sehingga jumlah folikel berkurang (Wu et
sel monosit, makrofag, fibroblas, sel al., 2014; Shalini et al., 2015).
endotel, sel otot polos pembuluh darah, Tinggi rendahnya kadar sitokin
epitel endometrium, sel stroma dan dalam zalir peritoneum di duga
beberapa kelenjar endokrin termasuk berhubungan erat dengan berat ringannya
hipofisis dan pankreas (Bedaiwy et al., endometriosis. Perubahan respon imun
2002). yang menyimpang di dalam zalir
Protein Interleukin-6 dipicu oleh IL- peritoneum juga berpengaruh pada folikel
. atau ß, TNF-., PDGF (Platelet Derived ovarium. Aktivitas caspase, yaitu suatu
Growth Factor) dan IFN-y (Wahyu, protease yang memperantarai terjadinya
2012). Terdapat peningkatan jumlah apoptosis, akan meningkat pada sel
makrofag pada wanita dengan granulosa di dalam folikel ovarium
endometriosis sepanjang siklus penderita endometriosis jika dibandingkan
menstruasi. Endometrium ektopik wanita dengan penderita non endometriosis
dengan endometriosis menunjukkan (Oepomo, 2003). Dengan adanya
peningkatan produksi Interleukin-6. apoptosis yang meningkat, penderita
Interleukin-6 berperan dalam kondisi dengan endometrioma memiliki jumlah
inflamasi kronis dan disekresikan oleh folikel berkembang, oosit yang dipanen,
makrofag serta sel epitel endometrium. dan oosit matang yang lebih sedikit
Interleukin-6 diketahui secara signifikan (Hendarto, 2012).
menstimulasi ekspresi aromatase dalam Sekresi TNF-. ROHK makrofag, dan
kultur sel stroma endometriosis (Burney IL-6 serta MCP-1 oleh sel endometriosis
and Guidice, 2012). ini dapat dihambat dengan mencegah
Interleukin-6 diinisiasi oleh ikatan aktivasi NF- %. Selain kurkumin, salah
sitokin terhadap reseptor yang satu tanaman yang telah diketahui mampu
menyebabkan aktivasi faktor transkripsi menginhibisi NF- % adalah buah naga
yaitu NF-KB (nuclear factor kappa beta) di merah (Hylocereus polyrhizus) (Falconer,
sel granulosa yang kemudian akan 2008). Buah naga merah merupakan
menginduksi gen yang terlibat dalam tanaman yang termasuk dalam kelompok
respon inflamasi dan apoptosis (Kim et al, tanaman kaktus atau famili Cactaceae dan
2006). Jalur ekstrinsik apoptosis dimulai subfamili Hylocereanea. Sebesar 30-35%
dari perekrutan adapter protein, seperti bagian dari buah naga merah adalah
FADD (Fas associated death domain), kulitnya dimana kulit buah naga merah
membentuk death inducing signaling mengandung betasianin atau pigmen
complex (DISC) untuk mengaktivasi betalain yang memberi warna kuning,
caspase-8 dan caspase-10, yang nantinya

200
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
jingga, merah, dan ungu (Nurliyana et al., memiliki ukuran berat badan 20-25 gram,
2010; Wybraniec, 2007). mempunyai bulu yang bersih dan tidak
Ekstrak kulit buah naga merah yang mudah rontok, tidak cacat, tidak ada luka.
mengandung betalain diketahui mampu Sedangkan kriteria eksklusi adalah mencit
menghambat aktivasi IKK (, % .LQDVe) yang mati pada saat pemberian perlakuan,
pada kultur sel karsinoma mammae MCF- perilaku mencit berubah saat penelitian
7 (Sarasmita dan Laksmiani, 2015). Selain (lemas dan tidak lincah).
itu, penelitian Martinez et al., 2014 juga Bahan yang digunakan dalam
membuktikan efek betalain dalam penelitian ini meliputi cairan peritoneum
menurunkan migrasi leukosit dan kadar dari mencit model endometriosis, ekstrak
TNF-. Seritoneum pada mencit model kulit buah naga merah yang buahnya
peritonitis (Martinez et al., 2014). diperoleh dari kebun Agro Wisata Buah
Keuntungan penggunaan ekstrak kulit Naga Rembangan Kabupaten Jember,
buah naga merah ini adalah tidak bersifat siklosporin A (Sandimmun), water fluid
menekan ovulasi sehingga dapat injection, jaringan endometrium dari
digunakan bersamaan dengan penanganan operasi tumor jinak pada uterus, ethynil
infertilitas. estradiol, ELISA Kit untuk Interleukin-6
Untuk itu, penelitian ini dilakukan dan bahan pembuatan sediaan
untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit histolopatologis. Penelitian ini dilakukan
buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) di kandang hewan coba dan laboratorium
terhadap kadar Interleukin-6 cairan Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran
peritoneum pada hewan coba mencit Hewan Universitas Airlangga. Penelitian
model endometriosis. Pada penelitian ini ini dilakukan selama 2 bulan, mulai bulan
akan diujikan tiga sampel mencit Juni sampai Juli 2017, dengan rincian: 1
endometrosis dengan kadar dosis kulit minggu dilakukan aklimatisasi, 2 minggu
naga merah 0,25 mg/g BB mencit selama untuk pembuatan mencit model
14 hari untuk uji mencit pertama, 0,5 mg/g endometriosis, 2 minggu perlakuan
BB mencit selama 14 hari pada mencit pemberian ekstrak kulit buah naga merah,
kedua, dan 1 mg/g BB mencit selama 14 dan 3 minggu untuk pemeriksaan ELISA,
hari pada mencit ke ketiga, dosis ekstrak dan pembacaan data statistik.
kulit buah naga merah yang digunakan Pembuatan mencit model
pada penelitian ini mengacu pada endometriosis meliputi beberapa tahapan,
penelitian Nugrahaini dan Azizah (2015) yaitu mencit betina yang sudah dilakukan
tentang uji efektivitas antiinflamasi aklimatisasi selama 1 minggu diberi
ekstrak kulit buah naga merah pada mencit makan 2 kali sehari dengan pellet ayam,
jantan galur Webster Strain. dan diberi minum secara ad libitum,
Mencit ini kemudian dibagi menjadi
BAHAN DAN METODE kelompok kontrol negatif (K1), kelompok
kontrol positif (K2) dan kelompok
Jenis penelitian yang digunakan perlakuan (K3, K4, dan K5). Kelompok
adalah jenis penelitian true experimental kontrol positif diberikan injeksi plasebo,
dengan menggunakan rancangan acak kelompok kontrol positif (K2) dan
lengkap randomized post test only control kelompok perlakuan (K3, K4, K5)
group design. kriteria inklusi pada diberikan injeksi siklosporin A
penelitian ini adalah mencit (Mus (Sandimmun) pada hari pertama. Dosis
musculus) untuk model endometriosis, siklosporin A 10 mg/kgBB dikonversi

201
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
pada dosis mencit 1,82 mg/mencit. Satu dengan sudut sekitar 100 dari abdomen
ampul siklosporin A setara 50 mg/ml pada daerah yang sedikit menepi dari garis
diencerkan dengan Water Fluid Injection tengah agar tidak mengenai kandung
sebanyak 4 ml, sehingga siklosporin A kemih, dan tidak terlalu tinggi supaya
diinjeksikan sebanyak 0,2 ml/mencit tidak mengenai hepar mencit. Setelah
secara intramuskuler (IM) untuk membuat penyuntikan mencit akan di evaluasi
mencit imunodefisiensi. apakah masuk kriteria putus uji atau tidak.
Cara penyuntikan secara Selanjutnya dilakukan penyuntikan
intramuskuler dilakukan pada otot paha ethynil estradiol secara intramuskular pada
mencit bagian posterior dengan spuit 1 ml hari ke-1 dan ke-5. Sediaan ethinyl
dan jarum 1 ml. Penyuntikan tidak boleh estradiol dengan dosis 30 ug/kgBB setelah
terlalu dalam agar tidak terkena pembuluh dikonversi ke mencit menjadi 5,4
darah mencit. Pada hari pertama ug/mencit. Oleh karena sediaan 30 ml
perlakuan, mencit kelompok K2, K3, K4, mengandung 20.000 IU yang setara
dan K5 juga mendapat injeksi jaringan dengan 2 mg estradiol, setiap mencit akan
endometrium secara intraperitoneal. mendapatkan injeksi sebanyak 0,1 ml.
Jaringan endometrium yang akan Penyuntikan secara intramuskuler
diinjeksikan pada mencit diambil dari hasil dilakukan pada otot paha mencit bagian
biopsi uterus wanita penderita tumor jinak posterior. Apabila pada hari pertama
atau kelainan lain pada uterus selain siklosporin A disuntikkan pada paha
keganasan, yang tidak menggunakan terapi kanan, maka penyuntikan ethynil estradiol
hormonal selama minimal 3 bulan. dilakukan pada paha kiri mencit.
Jaringan endometrium yang diperlukan Kemudian mencit ditunggu sampai
untuk membuat sediaan bagi mencit hari ke-14 dengan perawatan pemberian
adalah sebanyak 1 cm3. Jaringan makan dan minum seperti biasa. Setelah
endometrium ini disimpan dalam hari ke-15, beberapa mencit akan
phosphate buffer saline (PBS). Sebelum dikorbankan untuk mengetahui terjadi
diinjeksikan pada mencit, dilakukan endometriosis, dan kemudian dipapar
washing sebanyak 2 kali dengan sentrifuse dengan ekstrak kulit buah naga merah,
2.500 rpm. Supernatan kemudian dibuang mencit dipapar ekstrak kulit buah naga
dan ditambahkan PBS, penisilin 200 merah dosis 0,25 mg/g BB, 0,5 mg/g BB
IU/ml, dan streptomisin 200 µg/ml. dan 1 mg/gram BB selama 14 hari
Jaringan basah endometrium ini sebanyak 0,5 ml/mencit. Oleh karena
kemudian diambil dengan spuit 3 ml. ekstrak kulit buah naga merah tidak larut
Setiap mencit akan mendapatkan injeksi dalam air, sediaan ekstrak kulit buah naga
intraperitoneal sebanyak 0,1 ml merah yang diberikan secara per oral pada
menggunakan spuit 1 ml dengan jarum mencit perlu disuspensikan menggunakan
16G agar jaringan endometrium dapat larutan Na-CMC 0,5%.
masuk. Cara penyuntikan secara Proses ekstraksi kulit buah naga
intraperitoneal pada mencit adalah sebagai merah dilakukan menggunakan metode
berikut: (1) mencit diposisikan agar kepala maserasi dengan pelarut etanol 96%. Kulit
lebih rendah dari abdomen, (2) abdomen buah naga merah digrinder hingga
mencit dijepit dengan pinset dan diarahkan berbentuk bubuk kulit buah naga merah,
ke atas agar rongga peritoneum tampak kemudian dimasukkan ke dalam
jelas, (3) spuit yang berisi jaringan Erlenmeyer, ditambahkan pelarut etanol
endometrium kemudian disuntikkan 96%, dan dikocok selama 2-3 jam.

202
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
Selanjutnya, dilakukan perendaman dan diaspirasi menggunakan spuit 1 ml.
ditutup dengan alumunium foil. Proses Setelah selesai, mencit kemudian
ekstraksi dilakukan secara maserasi dikuburkan.
selama 1x24 jam. Kemudian dilakukan Untuk melihat normalitas data,
penyaringan dan didapatkan filtratnya. digunakan uji Shapiro-Wilk. Apabila data
Filtrat yang didapatkan kemudian yang didapatkan berdistribusi normal,
diuapkan pelarutnya dengan rotary akan dilanjutkan dengan uji One Way
evaporator pada suhu 50ºC hingga Anova dan Uji Tukey (HSD). Apabila
didapatkan ekstraksi kental yang bebas data yang didapatkan tidak berdistribusi
dari pelarut. normal, akan dilanjutkan dengan uji
Pemberian ekstrak kulit buah naga Kruskall Wallis, uji Mann Whitney.
Penelitian ini menggunakan tingkat
merah per oral pada mencit dilakukan
kemaknaan sebesar 0,05. Menggunakan
dengan menggunakan sonde lambung. spss 16.
Sonde lambung yang digunakan adalah
modifikasi jarum khusus ukuran 20 HASIL
dengan panjang ± 5 cm. Jarum ini
memiliki ujung bulat dan berlubang ke Kadar interleukin-6 diukur dengan
samping. Cara pemberian menggunakan metode ELISA menggunakan ELISA kit Bt.
sonde lambung adalah sebagai berikut: (1) Lab. Konsentrasi interleukin-6 pada
sonde lambung ditempelkan pada langit- sampel dapat diketahui dengan
langit mulut atas mencit, (2) kemudian membandingkan nilai absorbansi yang
sonde dimasukkan perlahan-lahan sampai didapat pada tiap sampel dengan tabel
ke esophagus mencit, (3) ekstrak standar. Kemudian hasilnya dilakukan
kemudian dimasukkan. Waktu pemberian analisis statistik pada variabel interleukin-
ekstrak adalah pada pagi hari sebelum 6 dilakukan untuk membuktikan bahwa
mencit diberi makan agar seluruh ekstrak kadar interleukin-6 mencit model
dapat diabsorbsi oleh mencit. endometriosis yang diberi Ekstrak Etanol
Selanjutnya pengambilan bahan Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus
pemeriksaan dilakukan pada hari ke-29 polyrhizus) dengan dosis 0,25 mg/g BB,
masa perlakuan. Mencit terlebih dahulu 0,5 mg/g BB dan 1 mg/g BB lebih rendah
dikorbankan dengan anastesi Ketamin dan dibandingkan yang tidak diberi.
ACP (Acepromazin) karena pengambilan Tabel 5.1 mengindikasikan bahwa
cairan peritoneum harus dilakukan ketika terdapat perbedaan distribusi kadar IL-6
mencit masih hidup. Dosis ketamin yang dari kelompok kontrol negatif, kelompok
digunakan adalah 22-44 mg/kgBB mencit kontrol positif, kelompok perlakuan dosis
dan dosis acepromazin adalah 0,75 0,25 mg/g BB, kelompok perlakuan dosis
mg/kgBB mencit. 0,5 mg/g BB, dan kelompok perlakuan
Kemudian untuk memudahkan dosis 1 mg/g BB. Perbedaan tersebut
pengambilan cairan peritoneum, dilakukan ditunjukkan oleh adanya penurunan dari
flushing dengan PBS. Cara flushing adalah kadar IL-6 seiring dosis terapi pemberian
sebagai berikut: (1) mencit yang telah ekstrak kulit buah naga merah yang
teranastesi dibuka kulit abdomennya, (2) meningkat.
PBS diambil dengan spuit 1 ml sebanyak 1
ml, (3) PBS disuntikkan ke rongga
peritoneum mencit. Kemudian, cairan
peritoneum mencit yang telah di-flushing

203
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
Perbandingan Pengaruh Ekstrak Kulit signifikasi setiap kelompok lebih besar
Buah Naga Merah Terhadap Kadar dari tingkat kesalahan penelitian yang
Interleukin-6 digunakan dalam penelitian ini yaitu
sebesar 5% (0,05).
Tabel 5.1 Rerata dan simpangan baku Kesimpulan yang dapat diambil
kadar Interleukin-6 mencit berdasarkan hasil uji Shapiro Wilk adalah
model endometriosis antara asumsi kenormalan data tidak terpenuhi
kelompok kontrol dan karena nilai signifikan pada K4
kelompok yang mendapat terapi menunjukkan hasil 0,010. p<0,05
ekstrak kulit buah naga merah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang bermakna kadar Interleukin-6 antara
kelompok kontrol dan yang mendapat
terapi ekstrak kulit buah naga merah.
Asumsi yang kedua adalah uji
homogenitas varian dengan uji Levenue
dengan hasil nilai signifikan yang
dihasilkan berdasarkan uji Levenue
sebesar 0,069. Nilai ini lebih besar dari
p>0,05 sehingga kesimpulan yang dapat
Keterangan : diambil adalah varian data homogen.
Karena asumsi kenormalan data tidak
K1 : Kelompok kontrol negatif terpenuhi, maka kondisi ini menyebabkan
K2 : Kelompok kontrol positif uji One Way Anova tidak memenuhi syarat
K3 : Kelompok perlakuan pemberian sehingga harus digunakan uji Kruskal
ekstrak Wallis dengan hasil nilai signifikan yang
kulit buah naga merah dosis 0,25 dihasilkan sebesar 0,004. Nilai ini lebih
mg/g kecil dari p<0,05 sehingga kesimpulan
BB Mencit yang dapat diambil adalah terdapat
K4 : Kelompok perlakuan pemberian perbedaan yang signifikan antara nilai
ekstrak Interleukin-6 pada semua kelompok.
kulit buah naga merah dosis 0,5 mg/g Untuk menentukan kelompok yang
BB memiliki perbedaan, pengujian dilanjutkan
Mencit dengan Post Hoc Test LSD (Least Square
K5 : Kelompok perlakuan pemberian Differences) dengan hasil nilai signifikansi
ekstrak antara K2 dengan K5 memilki nilai lebih
kulit buah naga merah dosis 1 mg/g kecil dari 0,05 (p<0,05) sehingga dapat
BB diambil kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikansi antara K2
Mencit
dengan K5. Nilai signifikansi untuk K2
dengan K3 memiliki nilai lebih besar dari
Analisis statistik yang digunakan 0,05 (p>0,05). Kesimpulan yang dapat
adalah uji One Way Anova. Pada uji one diambil adalah tidak terdapat perbedaan
way anova terdapat dua asumsi yang harus yang signifikan antara K2 dengan K3.
dipenuhi yaitu data berdistribusi normal Data tersebut menunjukkan bahwa
dan varian data homogen. Uji normalitas terdapat perbedaan yang bermakna pada
dilakukan dengan menggunakan uji kelompok perlakuan tanpa diberikan terapi
Shapiro Wilk karena sampel dalam
penelitian kurang dari 50. Asumsi
kenormalan data terpenuhi apabila nilai
204
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
dengan kelompok perlakuan diberikan endometriosis (seperti IL-6) yang dapat
ekstrak kulit buah naga merah. menghambat proliferasi sel endometriosis
(Falconer, 2008).
PEMBAHASAN Nuclear Factor Kappa Beta
merupakan faktor transkripsi penting yang
Interleukin-6 adalah sitokin terlibat dalam regulasi respon imun
proteolitik yang dihasilkan oleh berbagai bawaan. Aktivitasnya dikontrol oleh
jenis sel, termasuk monosit, limfosit, beberapa mekanisme umpan balik negatif.
fibroblast, dan sel endotel. Interleukin-6 Mekanisme pertama melibatkan NF-KB
juga mungkin terlibat dalam fisiologi responsive inhibitors IKB., yang berikatan
reproduksi, termasuk pengaturan produksi langsung dengan NF-KB dan beredar
steroid ovarium, folikulogenesis dan dalam sitoplasma, mekanisme kedua
peristiwa awal yang berhubungan dengan dimediasi oleh A20, yang merubah
implantasi. Interleukin-6 dihasilkan oleh aktivitas IKK. Mekanisme umpan balik
kedua endometrium eutopik dan ektopik. positif, timbul melalui mekanisme
Interleukin-6 disekresikan oleh sel-sel parakrin dan autokrin melalui TNF-., IL-6
endometrium yang memiliki peran penting dan sitokin lainnya (Pekalski et al., 2013).
dalam patogenesis endometriosis (liie and IKB Kinase adalah bagian dari
liie, 2013). Interleukin-6 sebagai pengatur kompleks multiprotein yang terdiri dari
peradangan dan kekebalan memodulasi subunit IKK-. dan IKK- yang secara
sekresi sitokin lain, mempromosikan invitro penting dalam fosforilasi IKB yang
aktivasi sel T dan diferensiasi sel B dan diinduksi sitokin. Aktivasi kompleks IKK
menghambat pertumbuhan berbagai lini mengakibatkan fosforilasi dan degradasi
sel monosit, makrofag, fibroblas, sel IK%. dan selanjutnya diikuti dengan
endotel, sel otot polos pembuluh darah, terlepasnya NF-KB yang kemudian akan
epitel endometrium, sel stroma dan bertranslokasi ke dalam nucleus dan
beberapa kelenjar endokrin termasuk mengaktifkan transkripsi berbagai gen
hipofisis dan pankreas (Bedaiwy et al., yang tergantung -KB (KB-dependent
2002). genes), termasuk TNF-., IL-6, IL-8 dan
Pada penderita endometriosis berbagai sitokin lainnya (Jobin et al.,
terjadi gangguan regulasi interleukin-6 1999).
oleh makrograf peritoneum, stroma sel Hasil perhitungan rerata kadar IL-6
endometrial dan makrofag darah tepi. menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
Implantasi sel endometrial resisten yang bermakna dari kadar interleukin-6
terhadap kerja dari interleukin-6 yang yang diberikan dosis ekstrak kulit buah
mengakibatkan terjadi pertumbuhan naga merah yang semakin meningkat pada
endometriosis. Tingginya kadar K4 dosis 0,5 mg/g BB mencit dan K5
interleukin-6 dalam zalir peritoneal dosis 1 mg/g BB mencit dibandingkan
penderita endometriosis terbukti pada dengan kelompok kontrol positif (K2).
beberapa penelitian (Martinez et al., Dari tabel 5.1 dapat diketahui kadar
2014). interleukin-6 pada K3, K4 dan K5
Pada kandungan ekstrak kulit buah mendekati kelompok kontrol negatif (K1)
naga juga dapat menghambat enzim IKK walaupun tidak menunjukkan perbedaan
yang berdampak pada penurunan ekspresi yang nyata. Hal ini dikarenakan ekstrak
nuclear factor kappa (NF-KB) beserta kulit buah naga merah memiliki
ekspresi gen yang berkaitan dengan sel kandungan flavonoid. Semakin tinggi

205
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
konsentrasi ekstrak kulit buah naga yang sitokin proinflamasi IL-6 yang merupakan
diberikan maka nilai kadar interleukin-6 sitokin proinflamasi dan aktivator cascade
mendekati kontrol negatif. untuk aktivasi sitokin lainnya. Subowo
Berdasarkan tabel 5.1 (2009) menyatakan bahwa IL-6 memiliki
menunjukkan kadar interleukin-6 keterkaitan dengan IL-1 dan TNF- .,
kelompok kontrol positif (K2) lebih tinggi karena ketiga sikotin dihasilkan oleh sel
secara signifikan dibandingkan dengan makrofag secara terkoordinasi.
kelompok kontrol positif (K1). Hal ini Keterkaitan ketiga sitokin tersebut juga
didukung penelitian yang dilakukan oleh karena adanya fungsi masing-masing
Martinez et al., (2014) menyatakan bahwa dapat saling menginduksi pelepasan sel
kadar interleukin-6 pada pasien lain. Misalnya IL-1 atau TNF- . dapat
endometriosis lebih tinggi dibandingkan
menginduksi pelepasan IL-6, sehingga
pasien yang sehat. Interleukin-6 yang
dihasilkan oleh makrofag, secara langsung dengan meningkatnya kadar TNF- . PDND
menginduksi angiogenesis (Ataie-Kachoie akan menginduksi peningkatan IL-6.
et al., 2013). Peran interleukin-6 adalah Menurut Asti (2016) pemberian
sebagai pengatur peradangan pada tumor. genistein untuk kadar IL-6 dengan dosis
Selain itu, interleukin-6 berperan dalam tertentu, justru berdampak ada
mempromosikan kelangsungan hidup sel peningkatan kadar IL-6 karena terdapat
tumor, proliferasi, angiogenesis, faktor lain yang kemungkinan disebabkan
vaskulogenesis, metastasis dan retensi obat oleh tingkat inflamasi dari masing-masing
(Ataie-Kachoie et al., 2013). Interleukin-6 mencit pada model endometriosis berbeda.
adalah sitokin multifungsi yang terlibat Penelitian lain mengatakan genistein
dalam berbagai proses imunologi dan menekan pengaruh TNF-. XQWXN
proliferasi (Salmasi et al., 2008). Kadar transduksi sinyal ke faktor NF-KB dan
interleukin-6 yang tinggi akan mengaktivasi dari AMPK (Adenosin
mempromosikan pertumbuhan sel Monofosfat Protein Kinase) juga menekan
endometriosis ektopik dan implantasinya signaling faktor transkripsi. Dengan
dengan cara proliferasi, angiogenesis,
adanya stimulasi dari TNF-. PDND
dimana sitokin ini berkontribusi dalam
tampilan sel endometrium ke permukaan genistein menurunkan IL-1, IL-6 dan IL-8
peritoneum dan membantu invasi sel sehingga tidak menginduksi inflamasi.
endometriosis (May et al., 2010). Dari (Jinchao et al., 2014). IL-6 berinteraksi
tabel 5.1 didapatkan hasil bahwa dari dengan kompleks reseptor yang terdiri dari
ketiga dosis memiliki efektifitas sama, glikoprotein 130 yang mengikat IL-6R.
namun dapat disimpulkan bahwa dosis kemudian reseptor tersebut mengikat IL-6
yang paling efektif adalah pada K5 yaitu dan mengarah ke transduksi sinyal. Sinyal
dosis 1 mg/g BB mencit. transduksi IL-6 melibatkan aktivasi
Berdasarkan penelitian uji anggota keluarga janus kinase (JAK)
sitotoksik ekstrak kulit buah naga merah, tirosin kinase. Aktivasi kinase ini pada
diketahui bahwa potensi sitotoksik dari gilirannya menyebabkan fosforilasi tirosin
ekstrak kulit buah naga merah dapat dan aktivasi transduksi sinyal dan
menghambat protein target IKB, yaitu IKK aktivator transkripsi (STAT3). Setelah
(Sarasmita dan Lakmiani, 2015). fosforilasi, STAT3 membentuk dimer
Hambatan aktivasi NF-KB ini secara tidak yang kemudian bertranslokasi ke nucleus
langsung juga akan menurukan kadar untuk mengirimkan sinyal dari sel
membran ke inti jalur IL-6-JAK-STAT3
mengatur ekspresi beberapa gen yang

206
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
mengarah ke induksi pertumbuhan sel, DAFTAR PUSTAKA
diferensiasi dan kelangsungan hidup.
Selain STAT3, protein ras juga aktif dalam Annas, JY., Hendarto, H., Widjiati. 2014.
menanggapi IL-6. Aktivasi ras mengarah Khasiat Berbagai Dosis
ke hyperphosphorylation dari mitogen Suplementasi Kurkumin pada
activated protein kinase (MAPK) dan Progresivitas Endometriosis di
peningkatan aktivitas kinase serin. MAPK Hewan Coba Mencit. Majalah
kemudian mengaktifkan faktor transkripsi Obstetri dan Ginekologi. 22 (3) :
yang memediasi efek beragam tergantung 118-125.
pada jenis sel, termasuk stimulasi
pertumbuhan sel, sintesis akut dan sintesis ASRM, Practice. Committee. 2012.
immunoglobulin (Chalaris et al., 2011; Endometriosis and infertility: a
Ataie-Kachoie et al., 2013.) Proses committee opinion. 98 : 591-8
dihasilkannya IL-6 oleh makrofag selain Fertility Sterility.
mengaktifkan jalur NF-KB juga
mengaktifkan jalur MAPK (Ataie-Kachoie Asti, A. 2016. Pengaruh pemberian
et al., 2013). Genistein terhadap penurunan
Dari beberapa penelitian diatas ekspresi TNF-. Gan IL-6 pada
menjadikan alasan mengapa dosis pada K3 mencit model endometriosis. Tesis.
lebih tinggi daripada K2, kemungkinan IL- Program Studi Magister Kebidanan
6 tetapi diproduksi oleh makrofag Fakultas Kedokteran Universitas
melewati jalur selain NF-KB, namun ada Brawijaya.
juga yang melewati jalur MAPK.
Sehingga, meskipun jalur NF-KB di Ataie-Kachoie, P., Pourgholami, MH., and
blokade dalam hal ini kandungan dari Morris, DL. 2013. Inhibition of the
ekstrak kulit buah naga merah, tetapi IL-6 signaling pathway: a strategy
sekresi IL-6 bisa melewati jalur lain. to combat chronic inflammatory
diseases and cancer. Cytokine and
Growth Factor Rev. 24(2): 163-
KESIMPULAN 173.

Pemberian ekstrak kulit buah naga Azinar, LD. 2003. Patogenesis


merah (Hylocereus polyrhizus) dapat Endometriosis. Kumpulan Kuliah
menurunkan kadar interleukin-6 kelompok FER PPDS-Obstetri Ginekologi FK
mencit model endometriosis dengan dosis Unair Surabaya. Tidak
paling efektif 1mg/g BB. dipublikasikan.

SARAN Bedaiwy, K., Dunsmoor-Su, R. and


Coutifaris, C. 2002. Effect of
Perlu dilakukan penelitian lanjutan endometriosis on in vitro
untuk mengevaluasi ekspresi Mitogen fertilization, Fertility and Sterility
Activated Protein Kinase (MAPK) kadar 77 : 1148-55.
Interleukin-6 pada mencit model
endometriosis.

207
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
Burney, RO., and Giudice, LC. 2012. Jinchao, L., Jun, Li., Ye, Yue., Yiping,
Pathogenesis and Endometriosis Hu., Wenxiang, C., Ruoxi, L.,
Breast Cancer Rev. 4:197-201. 68. Xiaohua, P., Peng, Z. 2014.
Genistein suppresses tuor necrosis
Chalaris, A., Garbers, C., Rabe, B., John, factor a induced inflammation via
SR., Scheller. 2011. The soluble modulating reactive oxygen
interleukin-6 receptor : Generation species/Akt/nuclear factorNF-KB
and role in inflammation and and adenosine monophosphate
cancer. European Journal of Cell activated ptotein kinase signal
Biologi 90: 484-494. pathways in human synoviocyte
MH7 a cell. 8 : 315-323.
Cheong, YC., Shelton, JB., Laird, SM., Jobin, C., Bradham, CA., Russo, MP.,
Richmond, M., Kudesia, G., Li, Juma, B., Narula, AS., Brenner,
TC., and Ledger, WL., 2002. IL-1, DA., and Sartor, RB. 1999.
IL-6, and TNF-. concentration in Curcumin blocks cytokine-
the peritoneal fluid of women with mediated NF-KB activation and
pelvic adhesion. Human proinflammatory gene expression
Reproduction. I(1) : 69-75. by inhibiting inhibitory factor I-kB
kinase activity. The Journal of
Falconer, H. 2008. Endometriosis and Immunology.163 (6) : 3474-3483.
ovarian reserve-inflammation and
prognostic markers. Departement Kalimuthu, S. and Se-Kwon, K. 2013. Cell
of women and child health, survival and apoptosis signaling
Division of obstetrics and the United States therapeutic target
gynecology. Karolinska Institutet. for cancer : Marine bioactive
Stockholm, Swedia. compounds. International Journal
of Molecular Sciences 14 : 2334-
Gupta, S., Goldberg, J.M., Aziz, N., 2354.
Goldberg, E., Krajcir, N. and
Agarwal, A. 2008. Pathogenic Kim, Y.S., Ahn, Y., Hong, M.H., Joo,
mechanism in endometriosis- S.Y., Kim, K.H., Sohn, I.S., Park,
associated infertility. Fertility H.W. 2006. Curcumin attenuates
Sterility 90 : 247-57. Nuclear Factor-k. The Korean
Society of circulation. 36 : 482-
Harada, T., Iwabe, T., and Terakawa, N. 489.
2001. Role of cytokines in
endometriosis. Fertil Steril. 76 : 1- Liie, I., and liie, R. 2013. Cytokines and
10. Endometriosis the Role of
Immunological Alterations.
Hendarto, H. 2012. Pathomechanism of Biotechnology Molecular Biology
infertility in endometriosis, in and Nanomedicine. 1(2).
Endometriosis the basic concept
and Current Research Trends. Martinez, RM., Longhi-Balbinot, DT.,
Intech : 343-353. Zarpelon, AC., Staurengo-Ferrari,
L., Baracat, MM., Georgetti, SR.,
Sassonia, RC., Verri, WA.,

208
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
Casagrande, R. 2014. Anti- Salmasi, A., Ph, D., Acil, Y., and
inflammatory Activity of Betalain- Schmutzler, G. 2008. Differential
Rich Dye of Beta vulgaris: Effect interleukin-6 messenger
on Edema, Leucocyte Recruitment, ribonucleic acid expression and its
Superoxide Anion, and Cytokine distribution pattern in eutopic and
Production. Archives of Pharmacal ectopic endometrium.
Research. 38 : 494-504.
Sarasmita dan Laksmiani. 2015. Test the
May, K., Condult-Hulbert, S., Villiar, J., Sitotoksisitas Ethanol Extract
Kirtley, S., Kennedy, S., Becker, C. Hylocereus polyrhizus Peel on
2010. Peripheral Biomarkers of breast cancer cells in vitro and in
endometriosis : A systemic silico. The Udayana
Review. Hum Reprod Update. 16 University.Bali.
(6): 651-6745.
Shalini, S., Dorstyn, L., Dawar, S., Kumar,
Nugrahaini and Azizah. 2015. Uji S. 2015. Old, new and emerging
Efektifitas Ekstrak Etanol functions of caspases. Cell Death
Hylocereus polyrhizus Dengan Differ 22 : 526-539.
Metode Geliat Pada Mencit Jantan
Galur Swiss Webster. The Speroff, L. 2011. Female Infertility. page
Muhammadiyah University. 1137-1190. Endometriosis. page
Surakarta. 1221-1247. Regulation of the
menstrual Cycle. page 207-208.
Nurliyana, SZ., Suleiman, IMK., Aisyah, Philadelphia Lippincott Williams
MR., Rahim, KR. 2010. and Wilkins : eighth edition.
Antioxydant Study Of Pulp And
Peels Of Dragon Fruits : A Subowo. 2009. Imunobiologi. Ed 2.
Comparative Study. International Sagung Seto. Jakarta. 121-146.
Food Research Journal.17 : 367-
375. Veloso, Bryan. 2007. Endometriosis dapat
picu infertilitas, Diakses tanggal 04
Oepomo, TD. 2003. Peran IL-6 serta IL-8 februari 2017.
dalam zalir peritoneum penderita
infertilitas disertasi endometriosis Wahyu , 2012. Kombinasi Petanda
dalam proses apoptosis sel Biologis (IL-6, TNF-., MMP2,
granulosa ovari yang patologis. VEGF) dan Gejala serta tanda
Disertasi Program Pascasarjana Klinis sebagai model Prediktor
Universitas Airlangga. Surabaya. Diagnosis Endometriosis
Perempuan masa Reproduksi.
Pekalski, J., Zuk, PJ., Kochanczk, M., Universitas Indonesia.
Junkin, M., Kellog, R., Tay, S. and
Lipniacki, T. 2013. Spontaneous Wu, H., Che, X., Zheng, Q., Wu, A., Pan,
NF-KB activation by autocrine K., Shao, A., Wu, Q., Zhang, J.,
TNF-. VLJQDOing : A computational Hong, Y. 2014. Caspases : a
study. PLOS ONE 8(11) : e78887. molecular switch node in the
crosstalk between autophagy and

209
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 (2017) pp
©(2017) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
apoptosis. Int J boil cci. 10 (9):
1072-1083.

Wybraniec, S., Nowak-Wydra, B., Mitka,


K. 2007. Minor Betalain in Fruit of
Hylocereus species. J Phytochem.
68: 251-259.

210
JBP Vol. 19 No. 03, Desember 2017 ± Sagita Candra Puspitasari

Anda mungkin juga menyukai