Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/273125216

POLA GELOMBANG OTAK ABNORMAL PADA ELEKTROENCEPHALOGRAPH

Conference Paper · May 2014

CITATIONS READS

2 65,727

1 author:

Yudiansyah Akbar
Bandung Institute of Technology
7 PUBLICATIONS   21 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Yudiansyah Akbar on 05 March 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


POLA GELOMBANG OTAK ABNORMAL PADA ELEKTROENCEPHALOGRAPH

Yudiansyah Akbar (20213056)

Mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana, Jurusan Magister Fisika, Institut Teknologi Bandung

Abstrak
Otak merupakan organ tubuh vital yang menjadi pusat koordinasi dalam tubuh manusia, sehingga apabila otak
mengalami kelainan maka akan berpengaruh besar pada kontrol kordinasi pada tubuh manusia. Untuk
mempelajari cara kerja serta kelainan pada otak telah dikembangkan berbagai teknologi untuk kebutuhan
diagnosa. Salah satu modalitas diagnostik yang bisa digunakan untuk mengetahui aktivitas otak dan kelainan
pada otak adalah Electroenchepalograph. Electroenchepalograph merupakan suatu alat yang mempelajari
gambar dari rekaman aktivitas listrik di otak. Hasil rekaman dari elektroenchephalograph adalah berupa grafik
gambaran aktivitas listrik otak yang biasa disebut dengan elektroenchephalogram (EEG). Hasil analisis EEG
pada domain waktu maupun domain frekuensi dapat menunjukkan pola gelombang abnormal pada manusia.
Kata Kunci: Electroenchepalograph, analisis hasil rekam EEG, gelombang otak abnormal.

1. Pendahuluan serat saraf yang menghantarkan informasi dari


otak atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar
Otak memiliki peranan penting dalam berbagai disebut saraf efferent.
proses yang terjadi pada tubuh manusia. Hal ini b. Sistem saraf otonom
disebabkan karena otak merupakan organ yang Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh,
berfungsi sebagai pusat kontrol aktivitas dalam tubuh misalnya jantung, usus dan kelenjar-kelenjar.
manusia. Pengontrolan ini dilakukan dengan tidak sadar.
Otak bekerja menggunakan sistem kelistrikan, Adapun Otak manusia terdiri atas beberapa
yaitu menghasilkan sinyal listrik kecil dalam pola bagian dimana setiap bagian memiliki peran terhadap
teratur dan disalurkan melalui jaringan sel-sel saraf suatu proses pada tubuh. Secara umum otak terbagi
yang disebut neuron. Perbedaan komposisi ionik menjadi 3 bagian sebagai berikut (Valerie, 2007):
pada cairan intraseluler dan ekstraseluler 1. Otak Besar
menghasilkan gradien voltase listrik melintasi Bagian paling besar dari otak manusia adalah otak
membran yang disebut potensial membran. Potensial besar. Otak besar dibagi kepada dua belahan
inilah yang direkam oleh elektroenchephalograph. (hemisphere) yaitu kanan dan kiri. Belahan kiri
Elektroenchephalograph adalah alat yang mengatur fungsi tubuh bagian kanan dan begitu
didesain untuk mengukur aktivitas listrik otak (pada pula sebaliknya. Masing-masing belahan otak ini
umumnya dikenal gelombang otak) melalui elektroda terdiri dari 4 lobus yaitu frontal, pariental,
yang diletakkan dikulit kepala. Melalui pola temporal dan occipital. Setiap bagian itu
gelombang otak pada elektroenchephalograph kita mempunyai fungsi tertentu:
bisa mengetahui aktivitas otak dan a. Lobus Frontal: Tingkah laku, proses berfikir,
menginterpretasikan kelainan atau penyakit yang perhatian berfikir kreatif, emosi, intektual,
diderita pasien. inisiatif, mengkoordinasi penggerakan,
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui penciuman, pergerakan otot, keahlian motoric,
bagaimana penggunaan dan teknik analisis Lobus Frontal memiliki sub-bagian yang
Elektroenchephalograph dalam menghasilkan pola bertanggung jawab dengan masing-masing
gelombang otak sehingga dapat diperoleh gambaran fungsi, yaitu: motor area, pre-motor area,
karakteristik gelombang otak normal dan gelombang orbifrontal cortex dan prefrontal.
otak abnormal melalui analisis gelombang otak yang b. Lobus Parietal: Penglihatan dan membaca
telah didapatkan melalui EEG. c. Lobus Ocipital, respon terhadap rangsangan
internal, sentuhan, fungsi Bahasa, kombinasi
2. Teori Dasar sensory dan pemahaman
2.1 Sistem Saraf dan Otak Manusia d. Lobus temporal: Pendengaran, music,
Yang dimaksud sistem saraf adalah semua pengucapan beberapa tindakan dan emosi
jaringan neural yang terdapat dalam tubuh, yang 2. Otak Tengah
terbagi menjadi dua bagian yaitu: Cukup kecil, didepan otak belakang
a. Sistem saraf pusat Fungsi: membantu pergerakan mata, menyempit
Terdiri dari otak, medulla spinalis, dan syaraf dan melebar pupil, reflex pendengaran, pusat
perifer. Saraf perifer adalah serat saraf yang pengendalian dan keseimbangan . serabut saraf
mengirim informasi sensoris ke otak atau medulla yang menghubungkan bagian depan dan belakang
spinalis (disebut juga saraf afferent), sedangkan otak
3. Otak belakang 3. Average Reference Montage
Otak belakang terdiri dari dua bagian yaitu: Sinyal dari semua amplifier dijumlahkan dan
a. Otak kecil (cerebellum): bagian terbesar otak dirata-ratakan digunakan sebagai acuan umum
belakang berada dibawah lobus occipital. Otak untuk setiap channel
kecil terbagi menjadi belahan kanan dan kiri 4. Lapalcian Montage
yang berfungsi untuk pengatur keseimbangan Berupa selisih antar elektroda dan rata-rata dari
tubuh, sikap dan posisi tubuh serta koordinasi elektroda sekitarnya. Sesuai dengan teorema nilai
otot ketika sadar rata-rata potensial elektrostatis yang melalui
b. Jembatan Varol permukaan bola manapun adalah sama dengan
Jembatan varol merupakan saraf penghubung nilai yang dimiliki oleh pusat bola asalkan tidak
antara otak kecil dan otak besar dan belahan ada muatan yang terkandung dalam bola (
kiri dan kanan dari otak kecil
c. Sumsum lanjutan Terdapat beberapa sistem penempatan elektroda
Membentuk bagian bawah batang otak serta EEG diantaranya: 10-20 system, true anterior
menghubungkan jembatan varol dengan temporal electrode dan modified 10-20 system.
sumsum tulang belakang. Sekelompok neuron Sistem penempatan elektroda 10-20 mengatur letak
pada formasi retikular di dalam sumsum titik-titik penempatan elektroda pada kulit kepala
lanjutan berfungsi mengontrol sistem dengan menggunakan perbandingan jarak 10% pada
pernapasan, dan syaraf kranial yang berfungsi elektroda pertama dan terakhir serta interval 20%
mengatur laju denyut jantung juga berada untuk elektroda lainnya disepanjang garis utama yang
pada sumsum ini. Selain itu juga berperan dimulai dari pangkal hidung (nasion) hingga benjolan
sebagai pusat pengatur refleks fisiologi, didepan kepala tepa diata leher (inion).
tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau Sistem true anterior temporal electrode hampir
penyempitan pembuluh darah, gerak alat sama dengan sistem 10-20 dengan menggunakan
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. elektroda tambahan T1 yang ditempatkan antara F7
Fungsi lainnya ialah mengatur gerak refleks, dan T3 serta elektroda tambahan T2 diantara F8 dan
seperti batuk, bersin, dan berkedip. T4, Sedangkan modified 10-20 system selain
memberikan elektroda tambahan juga memberikan
2.2 Elektroenchephalograph
penamaan ulang pada empat elektroda T3, T4, T5
Istilah “Elektroenchephalograph” berasal dari
dan T6 menjadi T7, T8, P7 dan P8 (lihat gambar).
padanan kata elektro yang berarti listrik, ensefalo
(encephalo) yang berarti kepala dan graf (graph)
yang berarti gambaran, dengan demikian
Elektroenchephalograph dapat diartikan sebagai alat
yang dapat merekam aktivitas listrik pada otak
melalui elektroda yang diletakkan pada kulit kepala.
Hasil rekaman dari elektroenchephalograph adalah
berupa grafik gambaran aktivitas listrik otak yang
biasa disebut dengan elektroenchephalogram (EEG).
EEG direkam dengan menggunakan elektroda-
elektroda yang biasanya berupa keping Ag-AgCl
berukuran 1-3 mm yang direkatkan pada kulit kepala
dengan gel atau pasta khusus. Strukturnya terdiri dari
metal Ag dikelilingi oleh AgCl yang sedikit larut (a)
dalam air sehingga tetap stabil. Elektroda ini
kemudian dicelupkan ke dalam bak elektrolit di mana
anion elektrodanya adalah Cl- . Ag+ + Cl- ↔ AgCl +
1e- paksi ini mempunyai beda potensial sebesar 0,223
V pada 25 °C. Bila dipakai bahan Cu maka beda
potensialnya sebesar 0,34 V (Bahill, 1981)
EEG direkam dengan cara membandingkan antar
dua tegangan elektroda. Representasi sinyal EEG
pada display dapat melalui berbagi cara antara lain:
1. Bipolar Montage
Berupa selisih antara dua elektroda yang
berdekatan
2. Referential Montage
Berupa selisih antara elektroda tertentu dan (b)
elektroda acuan yang telah dipilih Gambar 1. Penempatan elektroda EEG. (a) 10-20 system,
(b) modified 10-20 system (http://gerstner.felk.cvut.cz)
EEG harus memiliki penguatan yang tinggi dan 3. Pembahasan
karakteristik noise yang rendah sebab amplitudo
tegangan EEG sangat rendah oleh karena itu 3.1. Prinsip Kerja Elektroenchephalograph dalam
digunakan amplifier. Amplifier yang digunakan harus Menghasilkan Gelombang Otak
bebas dari interferensi sinyal dari kabel listrik atau
dari peralatan elektronik yang lain. Noise sangat Rekaman EEG umumnya melalui elektroda yang
berbahaya di dalam kerja EEG karena gelombang diletakkan dikulit kepala. Untuk meningkatkan
elektroda yang dilekatkan pada kulit kepala hanya kontak listrik antara elektroda dan kulit kepala
beberapa mikrovolt ke amplifier. Amplifier digunakan elektrolit jelly ayau pasta. Sistem
digunakan untuk meningkatkan amplitudo hingga penempatan elektroda yang telah ditetapkan secara
beratus-ratus bahkan beribu-ribu kali dari sinyal yang internasional oleh International Federation on
lemah yang hanya beberapa mikrovolt, karena sinyal Electroencephalography and Clinical
yang dihasilkan memiliki amplitudo tegangan yang Neurphysiology adalah sistem 10-20 yang dikenal
rendah, maka aktivitas pasien pada saat proses dengan istilah “International Electrode Placement
perekaman EEG seperti tidur dan berfikir juga sangat System”( Jan Cepek, 2004).
mempengaruhi pola gelombang otak yang terbentuk. Prosedur perekaman EEG bersifat non-invasif,
aman dan tidak menyakitkan. Rekaman sinyal
2.3 Gelombang Otak ditransmisikan ke sistem EEG yang terdiri dari
elektroda-elektroda, amplifiers, filter dan alat
Gelombang otak dihasilkan oleh aktivitas neuron
perekaman yang mengukur dan mencatat aktivitas
di dalam otak manusia, aktivitas neuron ini listrik otak (bagan kertas atau monitor komputer).
menghasilkan sinyal listrik sebagai pembawa Setiap elektroda dihubungkan ke differential
informasi sensori dan motorik. Gelombang otak amplifier (satu amplifier untuk sepasang elektroda).
merupakan rambatan dari potensial aksi sepanjang Amplifier memperkuat tegangan antara elektroda
wilayah tertentu pada otak dan pada waktu tertentu. aktif dan acuan. Tegangan yang keluar dari
Gelombang otak manusia memliki rentang frekuensi differential amplifier lalu menuju chanel display
melalui kumpulan filter terlebih dahulu. Filter yang
dan amplitudo yang bervariasi antara 0-30 Hz dan
tepat dipilih agar dapat menentukan komponen
digolongkan menjadi gelombang delta, theta, alpha frekuensi dari gelombang otak yang sesuai dalam
dan beta (Alifis, 2011). Setiap gelombang punya mendiagnosa penyakit.
karakteristik yang berbeda-beda serta menandakan
3.2 Filter pada EEG
kondisi mental seseorang sehingga terbagi menjadi
Filter pada EEG ini terdiri dari low-pass, high-
beberapa jenis gelombang seperti dibawah ini: pass, band-pass. Low-pass filter digunakan untuk
1. Gamma (16 Hz – 100 Hz) memblok frekuensi-frekuensi yang terlalu tinggi dari
Terjadi saat mengalami aktivitas mental yang sinyal input. High-pass filter digunakan untuk
sangat tinggi. Misalnya: Saat berada di arena memblok frekuensi-frekuensi yang terlalu rendah,
pertandingan, sangat panik ketakutan. sedangkan band-pass filter merupakan gabungan dari
2. Beta (12 – 19 Hz) low-pass filter dan high-pass filter.
Saat melakukan aktivitas mental yang terjaga
penuh Diperlukan ketika otak berfikir, rasional,
pemecahan masalah, Gelombang otak beta terbagi
menjadi 3:
- High Beta (transisi dengan gelombang Gambar 2. Diagram cara kerja Band-pass filter (All About
gamma) Circuits Forum, 2012)
- Getaran Beta (15 – 18 Hz)
- Low beta (12 – 15 ) Data masukan yang diplot dalam domain waktu,
3. Alpha (8 -12 Hz) untuk mempermudah dalam menganalisa data
Saat keadaan relaks, mata tertutup, mulai tersebut, maka digunakan band-pass filter untuk
mengantuk memecah data menjadi 4 bagian yaitu sinyal alpha,
4. Theta (4 – 7 Hz) beta, theta dan delta.
Tidur ringan, sangat mengantuk, tidur disertai 3.2 Fast Fourier Transform (FFT)
mimpi
5. Delta (0.5 – 4 Hz) Terakadang kita masih sulit untuk melihat
Amplitudo tegangan mencapai 10 mV biasanya perbedaan aktivitas gelombang yang terjadi pada otak
dalam keadaan tidur lelap tanpa mimpi, koma, apabila kita menganalisanya pada domain waktu.
dan keadaan anestesi. Oleh karena itu, dalam mengatasinya digunakan fast
fourier transform untuk mengubah suatu fungsi
dalam domain waktu menjadi fungsi dalam domain
frekuensi.
Pada dasarnya transformasi fourier memisahkan 3.3 Karakteristik Gelombang Otak Abnormal pada
suatu fungsi sinyal menjadi beberapa bentuk EEG
sinusoidal yang berbeda frekuensi yang apabila
dijumlahkan menjadi fungsi sinyal awal. Secara Berdasarkan analisis gelombang otak yang telah
didapatkan melalui EEG, kita dapat
umum dapat didefinisikan dengan persamaan: mengklasifikasikan karakteristik gelombang otak
tersebut kedalam gelombang otak normal dan
∫ gelombang otak abnormal . Hasil pemeriksaan EEG
menunjukan perbedaan pola gelombang otak sebagai
berikut (Jan Nissl, 2006):
∫ 1. Normal
- Hasil dua sisi otak menunjukkan pola serupa
Transformasi fourier menggambarkan suatu dari aktivitas elektrik
- Orang dewasa yang terjaga, EEG
sinyal sebagai superposisi linier fungsi sinus
menunjukkan gelombang alfa lebih banyak
dan cosinus yang ditandai dengan nilai frekuensi dibanding dengan gelombang beta.
dimana merupakan fungsi kompleks sinusoidal - Tidak ada gambaran gelombang abnormal dari
yaitu inverstransformasi yang diberikan oleh aktivitas elektrik dan tidak ada gelombang
persamaan (Rodrigo Quian, 1999) yang lambat
Bentuk diskrit transformasi fourier sebuah fungsi - Jika pasien dirangsang dengan cahaya
(photic) selama test maka hasil gelombang
pada domain waktu didefinisikan dengan rumus:
tetap normal.
2. Abnormal
- Hasil dua sisi otak menunjukkan pola tidak
∑ serupa dari aktivitas elektrik
- EEG menunjukkan gambaran gelombang
Dimana:
abnormal yang cepat atau lambat, hal ini
= fungsi transfrorm diskrit frekuensi
mungkin disebabkan oleh tumor otak,
= sinyal waktu diskrit
infeksi/peradangan, injuri, strok, atau epilepsi.
n = sampel ke-n
Ketika seseorang mempunyai epilepsi dengan
N = jumlah sampel
pemeriksaan EEG ini bisa diketahui daerah
F = 1/T = sampling interval
otak bagian mana yang aktivitas listriknya
tidak normal. Namun pemeriksaan EEG saja
tidak cukup, sebab EEG diambil selalu pada
saat tidak ada serangan kejang bukan pada
saat serangan, karena tidak mungkin orang
yang sedang mengalami serangan epilepsi
dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa EEG.
Maka, pemeriksaan EEG harus ditunjang oleh
pemeriksaan otak itu sendiri, yaitu melihat
gambaran otaknya misalnya dengan teknik
foto Magnetic Resonance Imaging (MRI). Jadi
EEG dengan sendirinya tidak cukup untuk
mendiagnosa penyakit neurology tetapi perlu
dengan pemeriksaan yang lain agar hasil
diagnosisnya lebih akurat
- Berbagai keadaan dapat mempengaruhi
gambaran EEG. EEG yang abnormal dapat
disebabkan kelainan di dalam otak yang tidak
hanya terbatas pada satu area khusus di otak,
misalnya intoksikasi obat, infeksi otak
(ensefalitis), atau penyakit metabolisme
(Diabetik ketoasidosis)
Gambar 3. Gelombang yang terbentuk pada domain - EEG menunjukkan gelombang delta atau
frekuensi setelah menggunakan fast fourier transformation gelombang teta pada orang dewasa yang
dimana (a) gelombang alpha (b) gelombang beta (c) terjaga. Hasil ini menandai adanya injuri otak
gelombang theta (d) gelombang delta (alfi, 2006)
- EEG tidak menunjukkan aktivitas elektrik di Referensi
dalam otak ( a “ flat/” atau “ garis lurus” ).
Menandai fungsi otak telah berhenti, yang 1. Bahill, A.T. 1981. Bioengineering : Biomedical,
mana pada umumnya disebabkan oleh tidak Medical and Clinical Engineering, Prentice-Hall,
adanya (penurunan) aliran darah atau oksigen New Jersey, p. 46- 54
di dalam otak. Dalam beberapa hal, pemberian
obat penenang dapat menyebabkan gambaran 2. Alifis. 2011. Gelombang Gamma, Beta, Alpha,
EEG flat. Hal ini juga dapat dilihat di status Tetha dan Delta dalam Otak. (Online). Diakses:
epilepsi setelah pengobatan diberikan. 19 Maret 2014. Tersedia di:
Dari perspektif lain, Gelombang otak hasil rekam http://alifis.wordpress.com/2011/06/02/gelomban
EEG dikatakan abnormal jika mengandung beberapa g-gamma-beta-alpha-tetha-dan-delta-dalam-otak/
hal sebagai berikut (Fisch, 1999):
3. Alfi. 2006. Analisis Pola gelombang normal dan
1. Aktivitas bentuk epileptik menyerupai gelombang
tajam (sharp waves), gelombang paku (spike abnormal. Tugas akhir Fisika ITB.
waves), gelombang paku-ombak, gelombang paku 4. Jan Cepek, 2004, Brain computer interface.
majemuk, dan gelombang lambat yang timbul
(Online). Diakses: 14 Mei 2014. Tersedia di:
secara paraksimal.
2. Gelombang lambat terjadi saat irama gelombang http://gerstner.felk.cvut.cz/biolab/bionika2004/ce
tidak teratur atau irama gelombang lebih lambat pek/bci.html
dibanding seharusnya.
5. All About Circuits Forum, 2012. Band-pass
3. Kelainan amplitude terjadi pada saat besar
filters. (Online). Diakses: 15 Mei 2014. Tersedia
tegangan gelombang otak pada daerah yang sama
di:
dikedua hemisphere otak tidak simetris.
http://www.allaboutcircuits.com/vol_2/chpt_8/4.
4. Pola-pola tertentu yang menyerupai pola
html
gelombang normal tetapi terdapat penyimpangan
6. Quian, Rodrigo. 1999. Quantitative analysis of
nilai frekuensi, reaktivitas dan distribusi.
EEG signals: Time-frequency methods and Chaos
theory. Thesis Institute of Physiology - Medical
University Lubeck
7. Nissl, J (2006). Electroencephalogram (EEG).
(Online). Diakses: 13 Mei 2014. Tersedia di:
http://www.webmd.com/epilepsy/electroencephal
ogram-eeg-21508
8. Valerie. 2007. Essentials of Anatomy and
Physiology 5th ed - V. Scanlon, T. Sanders (FA
Davis, 2007)
Gambar 4. Contoh gelombang otak abnormal penderita
epilepsi pada EEG (Ratri, 2001)

Pada rekam EEG umumnya pola gelombang


abnormal tidak sepenuhnya menggantikan pola
gelombang normal melainkan muncul dengan
berlatar belakang pola gelombang normal.
4. Kesimpulan
Aktivitas kelistrikan pada otak manusia dapat
dilihat dan direkam dengan menggunakan suatu
alat yang disebut electroenchepalograph. Pola
gelombang otak abnormal dapat diamati dari
hasil analisis rekam EEG pada pada domain
waktu maupun domain frekuensi dengan melihat
gejala aktivitas bentuk epileptik menyerupai
gelombang tajam (sharp waves), gelombang paku
(spike waves), gelombang paku-ombak,
gelombang paku majemuk, kelainan amplitudo,
ataupun pola-pola lain yang menyerupai pola
gelombang normal tetapi terdapat penyimpangan
nilai frekuensi, reaktivitas dan distribusi.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai