Elemen Dasar Proses Bubut
Elemen Dasar Proses Bubut
Dosen Pembimbing:
Budi Syahri, S. Pd.,M.Pd.T
Disusun oleh:
Kelompok 1
Segala puji dan syukur senantiasa kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena
dengan limpahan rahmat dan hidayah- Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah Teknologi Proses Pemesinan ini yang berjudul “Elemen dasar proses
bubut“.
Pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat kami ucapkan terima kasih yang
sebesar- besarnya kepada dosen pembimbing yang telah membimbing dan sudi membagi
ilmunya kepada kami sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai pihak, sehingga di kemudian hari
kami dapat menyempurnakan makalah ini dan kami dapat belajar dari kesalahan-kesalahan
yang telah kami lakukan.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya bagi kami
dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan Makalah................................................................................2
D. Manfaat Makalah..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
A. Kondisi proses pembubutan..............................................................7
Kondisi pemotongan proses bubut............................................8
Kondisi pencekaman proses bubut..........................................10
Kondisi pahat bubut.................................................................13
B. Pembubutan rata.............................................................................17
C. Pembubutan tirus/konis (tapering).................................................18
D. Pembubutan penampang (facing)...................................................21
BAB III PENUTUP.....................................................................................22
A. Kesimpulan.....................................................................................22
B. Saran...............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
ii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Panjang permukaan benda kerja yang dilalui pahat setiap putaran... 4
Gambar 2. Gerak makan dan kedalaman potong...................................................5
Gambar 3. Proses bubut rata, bubut permukaan, dan bubut tirus..........................7
Gambar 4. Prosess bubut rata, bubut permukaan, dan bubut tirus.........................8
Gambar 5. Proses permesinan yang dapat dilakukan pada mesin bubut..............10
Gambar 6. Benda kerja dipasang diantara dua senter..........................................10
Gambar 7. Alat pemegang/pencekam benda kerja pada mesin bubut..................11
Gambar 8. Benda kerja yang relatif panjang........................................................12
Gambar 9. Geometri pahat bubut HSS.................................................................13
Gambar 10. Geometri pahat bubut sisipan...........................................................14
Gambar 11. Pahat bubut tangan kanan dan tangan kiri.........................................14
Gambar 12. Pemegang pahat bubut HSS.............................................................15
Gambar 13. Pahat bubut sisipan dan pahat sisipan yang dipasang.......................15
Gambar 14. Pemasangan pahat.............................................................................16
Gambar 15. Tempat pahat....................................................................................17
Gambar 16. Proses pembubutan rata....................................................17
Gambar 17. Proses pembubutan tirus dengan memiringkan eretan atas..............19
Gambar 18. Proses pembubutan tirus dengan alat bantu tirus.............................19
Gambar 19. Bagian kepala lepas yang digeser.....................................................20
Gambar 20. Pergeseran kepala lepas....................................................................20
Gambar 21. Proses pembubutan permukaan........................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari bahan berupa logam,
yang berfungsi untuk membentuk benda kerja dengan cara
menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Dibidang industri
keadaan mesin bubut sangat berperan, terutama didalam industri
permesinan. Misalnya didalam industri otomotif, mesin bubut
berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan terutama
yang berbentuk slindris, seperti mur, baut, roda gigi, poros, tromol
dan lain sebagainya.
Didalam penggunaan mesin bubut, terdapat beberapa elemen
dasar perhitungan pada pembubutan yang perlu dipahami,
diantaranya kecepatan potong, kecepatan makan, kedalaman potong,
dan waktu pemotongan.
Ada pula elemen-elemen dasar proses bubut yang perlu
diketahui sebelum menggunakan mesin bubut, yaitu kondisi proses
pembubutan dan pemotongan dasar pembubutan. Pemotongan dasar
proses bubut tersebut yaitu proses pemotongan bubut rata (turning),
pemotongan bubut penampang (facing), dan pemotongan bubut
tirus/konis (taper).
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui kondisi proses pembubutan
2. Mengetahui apa yang dimaksud pembubutan rata
3. Mengetahui cara pembubutan konis/tirus (tapering)
4. Mengetahui apa yang dimaksud bubut penampang
D. Manfaat Makalah
Manfaat makalah ini diharapkan dapat memberi gambaran bagaimana
elemen-elemen dasar proses pembubutan, dan mengetahui kondisi
pemotongan proses bubut.
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda
kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif
dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Operasi dasar dari mesin bubut adalah melibatkan benda kerja yang berputar
dan cutting tool-nya bergerak linier. Kekhususan operasi mesin bubut adalah
digunakan untuk memproses benda kerja dengan hasil atau bentuk penampang
lingkaran atau benda kerja berbentuk silinder. Adapun elemen – elemen dasar
pemotongan pada proses bubut diantaranya:
Kecepatan Potong (cutting speed) : v (m/min)
Kecepatan potong adalah panjang ukuran lilitan pahat terhadap benda
kerja atau dapat juga disamakan dengan panjang tatal yang terpotong dalam
ukuran meter yang diperkirakan apabila benda kerja berputar selama satu
menit. Sebagai contoh, baja lunak dapat dipotong sepanjang 30 meter tiap
menit. Hal ini berarti spindel mesin perlu berputar supaya ukuran mata lilitan
pahat terhadap benda kerja (panjang tatal) sepanjang 30 meter dalam waktu
putaran satu menit. Secara sederhana kecepatan potong dapat digambarkan
sebagai keliling benda kerja dikalikan dengan kecepatan putar atau
seperti yang ditunjukan pada persamaan :
Vf = f.n
Dimana :
vf = kecepatan makan (mm/min)
f = gerak makan (mm/r)
n = putaran benda kerja (r/min)
Gambar 8. Benda kerja yang relatif panjang dipegang oleh cekam rahang
tiga dan didukung oleh senter putar
Gambar 12. Pemegang Pahat HSS, (a) Pahat Alur, (b) Pahat Dalam,
(c) Pahat Rata Kanan, (d) Pahat Rata Kiri, dan (e) Pahat Ulir
(Sumber : Widarto, 2008)
Gambar 13. (a) Pahat Bubut Sisipan (Insert) dan (b) Pahat Sisipan
yang Dipasang pada pemegang Pahat (Sumber : Widarto, 2008)
Pahat bubut bisa dipasang pada tempat pahat tunggal, atau pada
tempat pahat yang berisi empat buah pahat (quick change indexing
square turret). Apabila pengerjaan pembubutan hanya memerlukan satu
macam pahat lebih baik digunakan tempat pahat tunggal. Apabila pahat
yang digunakan dalam proses pemesinan lebih dari satu, misalnya pahat
rata, pahat alur, pahat ulir, maka sebaiknya digunakan tempat pahat yang
bisa dipasang sampai empat pahat. Pengaturannya sekaligus sebelum
proses pembubutan, sehingga proses penggantian pahat bisa dilakukan
dengan cepat (quick change). Lihat Gambar 15.
B. Pembubutan rata
Proses bubut rata adalah proses bubut dengan gerakan pahat sejajar
terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu sehingga akan membuang
permukaan luar benda kerja. Proses ini menggunakan eretan memanjang
untuk pemakanannya, dimana pemotongan benda kerja bergerak linear
terhadap sumbu benda kerja. Gambar 16.
Proses pembubutan rata bisa dilakukan dari arah kanan kekiri dan juga
bisa dilakukan dari arah kiri kekanan. Untuk pembubutan rata dari arah kanan
kekiri itu menggunakan pahat bubut tangan kanan, sedangkan untuk
pembubutan rata dari arah kiri kekanan itu menggunakan pahat bubut tangan
Gambar 20. Gambar benda kerja tirus dan notasi yang digunakan
A. Kesimpulan
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong benda yang diputar. Proses bubut adalah proses permesinan
yang dilakukan pada mesin bubut dimana pahat bermata potong tunggal pada
mesin bubut bergerak memakan benda kerja yang berputar, dalam hal
ini gerak putar adalah gerak potong dan gerak translasi pahat adalah gerak
makan.
Elemen dasar perhitungan pada pembubutan yaitu kecepatan
potong, kecepatan makan, kedalaman potong, dan waktu
pemotongan. Sedangkan elemen-elemen dasar proses bubut
yaitu kondisi proses pembubutan dan pemotongan dasar
pembubutan. Kondisi proses pembubutan yang perlu
diperhatikan adalah kondisi pencekaman benda kerja,
pencekaman pahat, dan kondisi pemotongan pada benda kerja.
Pemotongan dasar proses bubut tersebut yaitu proses
pemotongan bubut rata (turning), pemotongan bubut penampang
(facing), dan pemotongan bubut tirus/konis (taper).
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui dan
memahami penjelasan tentang elemen dasar pada proses pembubutan. Selain
itu diharapkan makalah ini dapat dijadikan referensi bagi pembaca. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu
penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan
makalah ini.