Anda di halaman 1dari 35
as KEMENTERIAN PERTANIAN LE DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN NOMOR 04 / Fpts/ St, 120/8/01 /n022 TENTANG PETUNJUK TEKNIS REHABILITAS! JARINGAN IRIGASI TAHUN ANGGARAN 2022 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDFRAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN, Menimbang: a. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan produksi padi di daerah irigasi tenis dan irigasi desa, perlu menyelaraskan pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi tersier di tiap daerah; b, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian tentang Petunjuk Teknis Rehabilitasi Jaringan [rigasi Tahun Anggaran 2022; Mengingat: 1. _Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286}; 2, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6405); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6412); Menctapkan KESATU Undang-Undang Nomor § Tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6735}, . Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85); . Peraturan Presiden Nemor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/dasa Pemeriwtah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republic Indonesia Tahun 2021 Nomor 63); Peraturan Meuteri Pertanian Nomor 79/Permentan/ O7.140/12/2012 tentang Pedoman Fembinaan dan Pemberdayaan Perkumpulen Petani Pemakai Air; Peraturan Menteri Pertanian Nomar 49 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1647), Peraturan Menteri Pertanian Nomor 34 Tahun 2021 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2022, MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS REHABILITAS! JARINGAN IRIGAS] TAHUN ANGGARAN 2022 Menetapkan Petunjuk Teknis Rchabililasi Jaringan Irigasi Takum Anggaran 2022 scbagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahken deri Keputusan ini, KEDUA KETIGA, Biaya yang diperlukan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 1% Janugri 2092 DIREKTUR JENDERAL, Cant imet ALT JAMIL NIP 19650830199803 1001 LL. LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN NOMOR 08 / Kpes / Sa.120 /m / O1/ 2022, TENTANG PETUNJUK TEKNIS. REHABILITASI JARINGAN IRIGASI TAHUN ANGGARAN 2022, BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan perckonomian, mengingat fungsi dan perannya dalam penyediaan pangan bagi penduduk, pakan dan energi, serta tempat bergantungnya mata pencaharian penduduk di pedesaan. Sektor pertanian mempunyai sumbangan yang berarti dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), peningkatan devisa dan peningkatan kesejahteraan petani, schingga pembangunan pertanian dapat dikatakan scbagai motor penggerak dan penyanggaperekonomian nasional. Dalam rangka peningkatan produksi padi, salah satu program yangdilaksanakan yaitu Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier yang merupakan faktor penting dalam proses usaha tani yang memiliki dampak langsung terhadap peningkatan luas areal tanam. Pengelolaan air irigasi dari hulu (upstream) sampai dengan hilir (downstream) memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai, Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa: bendungan, bendung, saluran primer, saluran sekunder, boks bagi, dan saluran tersier serta saluran tingkat usaha tani. Tidak berfungsinya atau rusaknya bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi yang ada, schingga mengakibatkan efisiensi dan efektifitas irigasi menurun. Berdasarkan Undang-Undang Sumber Daya Air Nomor 17 Tahun 2019 bahwa pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi sebagai satu kesatuan sistem pada dacrah irigasi menjadi kewenangan pemerintah yang membidangi sumber daya air. Untuk meningkatkan kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air, pemerintah menyelenggarakan pemberdayaan kelembagaan Sumber Daya Air dengan melibatkan peran masyarakat (termasuk kelembagaan pengelola air). 12 13 Kementcrian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian membanta petani pemakei air dan masyarakat petani yang belum dapat menjalankan tanggung jawabnya dalam hal pengelolaan irigasi melelui Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier. Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tahun Anggaran 2022 dialckasikan melalui dana Tugas Pembantuan dengan pola bantuan pemerintah berupa —_Rehabilitasi/Pembangunan Gedung/Banguman, dalam bentuk uang. Kelompok Akun Bélanja Beban Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah dalam bentuk uang. Tujuan dan Sassran 1. Tufuan: a Meningkatkan kondisi infraseraktur jaringan sehingga mampu meningketken fungsi layanan irigasi- >. Meningkatkan luas areal tanam dan/atau indeks pertanaman. ¢ Meningkatkan partisipasi Poktan/Gapoktan /P3A/GP3A, dalam pengelolaan jaringan irigasi 2. Sasaran: a.Terchabilitasi dan/atau meningkatnya fungsi jarmgan irigasi(tersier}. b.Meningkatnya luas areal tanam dan/atau indeks pertanaman padajaringan yang dilakukan rehabilitasi ¢. Meningkataya partisipasiPoktan/Gapoktan/P34/GP3A dalam pengelolaan jaringan irigast Pengertian Dalam Petunjuk iri yang dimaksud dengan: 1. Bangunan beks bagi adalah bangunan yang terletak di saluran tersier atau kuarter yang berfungsi untuk membagi aliran air ke cabang-cabang saluran (boks tersier, boks kuarter). 2. Bangunan pelengkap adalah bangunan yang melengkapi jaringan utama scpcrli: telang, bangunan silang, terjunan dll 3. Bangunan terjun adalah bangunan yang berfungsi wntwk mengurangikemiringan saluran. 4, wtama adalah semua bangunan yang direncanakan di Sungai atau aliran aie untuk membelokkan air ke dalam jaringan irigasi, biasanya dilengkapi dengan kantong lumpur agar bisa mengurangi kandungan sedimen yang berlebihan serta memungkinkan untuk mengukur dan mengatur air yang masuk. 10, LL, 12, 13. 14. 15, 16. Bantuan pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosiai yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau jembaga pemerintah/non pemerintah, Bendung adalah bangunan untuk menaikkan tinggi permukaan air, mengarahkan air sungai dengan cara membendung sungai tanpa reservoir. Daerah irigasi adaleh kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi yang bisa disingkat dengan DI Daerah irigasi desa adalah swatu daerah irigasi, yang jaringan irigesinya dibangun dan dikelola oleh masyarakat desa atau pemerintah desa. Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air (saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air lainnya (biasanya saluran), bawah jalan, atau jalan kereta api- Indeks pertanaman adalah hasil dari perbandingan antara jumlah luas pertanaman dalam pola tanam selama selahun dengan luas lahan yang tereedia untuk ditanami. Intensitas pertanaman adalah frekuensi penanaman Pada sebidang lahan pertanian untak memproduksi bahan pangan dalam kurun walstu 1 tabun. (rigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan penbuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambal. Jaringan jrigasi adalah saluran dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi yeng mencakup penyediaan, pembagian, pemberias, penggunaan danpembuangan air irigasi Jaringen irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdii dari bangunan wtama, saluran induk/primer, saluran pembuang, bangunan bagi, ‘angunan bagi sadap, bangunan eadap dan bangunan pelengkapnya, Jaringan irgasi sekunder adalah bagian dari jaringen irigasi yang terdiri dari saluran sekunder, saluren pembuang, bangunen bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap dan bangunan pelengkapnya. Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuatter setta bangunan pelengkapnya, 17. 18. 19, 20, 21 22. 23, 2a. 25. 26. Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi adalah kegiatan pengaturan air dan jaringan irigasi yang meliputi penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pombuangannya, termasuk usaha mempertahankan kondisi jaringan irigasi agar tetap dapat berfungsi dengan baik. Partisipatif adalah peran sérta petani dan pemerintah atas prinsip kesctaraan dalam sctiap tahapan kegiatan sejak perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi — serta pemanfaatan hasil termasuk pemDiayaan, Pejabat Pembuat Kemiunen yang se¢lanjutnya disingkat PK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa PA untuk mengambil keputusan danfatau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran alas beban APEN. Pengambilan bebas adalah penyadapan langsung dari Sungai sccara eravitasi, tanpa konstruksi peninggi muka air Pengelolaan jaringan irigasi adalah kegiatan yang meliputi operasi, pemetiharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi. Peningkatan jaringan irigasi adalah kegiatan meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan irigasi yang sudah oda atau kegiatan menambah Iuas areal pelayanan pada jatingan irigasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan perubahan kondisi linglcungan daerah irigasi. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalah kelembagaan pengeloiaan irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayenan irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis, termasuk lembaga !okal pengelola irigasi Fintu air adalah bangunan fisik yang dapat mengetur kelmar maguk air sesuai dengan kebutuhan tanaman yang diusahakan Rehebilitasi jaringan irigasi adalah kegiatan perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan/ meningkatkan fungsi dan pelayanan irigasiseperti semula. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Desa adalah kegiatan perbaikan /penyempurnasn jaringan irigasi desa guna mengembalikan/meningkatkan fungei dan pelayanan jrigasi seperti semula ataa menambah Was areal pélayanan. 27, 28, 29, a0. a1. 32. 33. 34, 35. 36. Rencana Usulan Kegietan yang selanjutnye disebut RUK adalah rencana usulan kegiaten yang disusun olen UPKK Poktan/Gapoktan/P3A/GP3A, disecujui oleh tim teknis. Saliren itigasi adalah saluran pembawa air untuk menambah air kesaluran lain/daerah lain Saluran irigasi ferrocement adalah tipé saluran irigasi yang dibuat dengan dinding tipis beton bertulang yang dibuat dari mortar semen hidrolis diberi tulangan dengan kawat anyam/kawet jala (wiremesh) yang, menerus dan lapisan yang rapat serta uuran kawat relatif kecil. Bahan ferrocement terdiri dari campuran semen, pasir yang diberi tulangan besi beton dengan diameter @ 6 mm ateu @ 8 mm dan kawat ayam. Ferbandingan semen dan pasir yang umum diganakan adalah 1: 2, Saluran kuarter adalah saluran dan bangunan yang membawa air dari jaringan bagi ke petak-petak sawah. Saluran pembuang merupakan saluran dan bangunan yang membuang kelebihan air dari petak-petak sawah ke jaringen pembuang utama. Saluran primer adalah saluran yang mengalirkan air irigasi dari bangunan utama ke saluran selunder. Batas akhir saluran primer adalah bangunan bagi terakhir. Saluran tidak berfungsi atau tidal baik (rusak) jika: = Sawah yang terairi kurang dari 50% (lima puluh persen}; = Saluran dalam kondisi rusalc berat jika terjadi penyempilan sehingga kapasitas debic saluran kurang dari 70% [tujuh puluh persen) debit maksimum: * Tanggul saluran berpetensi rantuh; + Tanggul saluren banyak becoran yang berarti. Seluran sckunder adeleh saluren yeng mengelirkan air irigasi dari saluran primer ke petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran sekunder adalah ujung bangunan sadap terakhir. Saluran tersier adalah saluran dan bangunan yang membawa dan membagi air dari bangunan esadap tersier ke petak-petakk kuarter, Satan kerja yang sclanjutnya disebut Satker adalah organisasi atau lembaga pada Femerintah yang pertangeung jawab kepada = Menteri = yang menyelenggarakan kegiatan dari dana APBN Kementerian Pekerjaan Umum. 37. Sumber air adalah tempat/wadah air baik yang terdapat pada, di atas, maupun di bawah permukaan tanah (dalam penjelasan termasuk dalam pengertian; sungai, danau, mata air, aquifer, situ, waduk, rawa dan muara serta dijelaskan sifat wadah air yang kering permanen). 38, Surat Perjanjian Kerja Sama yang sclanjutnya disebut SPK adalah surat perjaijian kerja sama antara PPK dengan UPKK Poktan/Gapoktan/P3A/GP3A pada pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi. 39, Survei Investigasi. «= Desain © (SID}- adalah penentuan/penctapan lokasi dan jenis, spesifikasi infrastroktur (gambar), perhitungan RAB yang akan. dilaksanakan. pembangunannya. 40, Telang adalah gahuran buatan yang dibuat dari pasangan beton vertulang, kaya atau baja maupun beton ferrocement, di dalamnya air mengalir dengan permukaan bebas, dibuet melintas lembah dengan Panjang tertentu (umurmnya dibawah 100 m}, saturan pembuang, sungai, jalan atau rel kersta api, dan sebagainya. Seluran talang minimum ditopang oleh 2 {dua) pilar atau lebih dari konstrukei pasangan batu untuk tinggi Kurang 3 meter (beton bertulang pertimbangan biaya) dan konstruksi pilar dengan beton bertulang untuk tinggi lebih 3 meter. 41. Tim teknis adalah tim yang bertugas membantu Poktan/Gapoktan/P34/GP3A dalam pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi. Ruang Lingkup Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi meliputi: a. Pendahuluan terdiri dari later belakang, tyjuan dan sasaran, pengertian dan ruang lingkup; b. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan (SOP) terdiri dari persyaratan umum, persyaratan khusus, tatacara, pelaksanaan kegiatan terinei, indikater kinerja; ¢. Penutup. BAB IT LANGKAH-LANGKAH PELAEKSANAAN KEGIATAN (SOP) 2.1 Persyaratan Umum 1.Pengorganisasian dan Tanggung jawab Kegiatan a.Tingkat Pusat Pada tingkat pusat dibentuk Tim Pembina Pusat kegiatan yang ditctapkan oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,dengan dilengkapi uraian tugas. Penanggung Jawab :Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Ketua : Direktur Irigasi Pertanian Sekretaris Disesuaikan Anggota : Disesuailcan fineare ala cian fee IA aarti Peas “ANIAN Keterangan: Tugas/perinta . Koordinasi ——+ Gambar 1. Struktur Organisasi Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi ‘Tugas dan tanggung jawab tim pembina di tingkat pusat, meliputi: a,Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait, untuk merumuskan kebijakan umum pelaksanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi; b. Menynsun Petunjuk Teknis Rehabilitasi Jaringan [rigasi: ¢.Melaksanakan pembinaan dan pengendalian mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, bimbingan, monitoring dan evaluasi kegiatan Rehabilitasi Jaringan Lrigasi. ‘ingkat Provinsi Untuk tingkat provinsi dibentuk Tim Pembina Provinsi yang ditetapkan olch Kepala Dinas Provinsi urusan Pertanian dengan uraian tugas, Penanggung Jawab :Kepala Dinas Prowinsi urusan Pertanian Ketua :Kepala Bideng FSP atau yang membidangi Sckretaris ; Distouaikan Anggota : Disesuaikan. Tugas dan tanggang jawab tim di tingkat provinsi, yaitu: 1. Melakeanakan koordinasi dengan imatansi terkait, 2, Menyusun petunjuk pelaksanaan sebagai penjabaran dari Petunjuk Teknis, yang disesuaikan dengan kendisi seTempat: 3.Mélekeanakan pembinaan dan pengendalian mulai dari Persidpan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi c.Tingkat Kebupaten/Kota Pada tingkat - kabupaten/Ieta | membentak Tim Pelaksana/Tim Teknis yang ditetapken eleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota urusan Pertanian, dilengkapi dengan uraian tugas. Penanggung Jawab iKepala Dinas © Kabupaten/Keta urusan Pertanian Ketua ‘Kepala Bidang PSP atau yang membidangi Sekretaris :Disesuaikan Anggota :Disesuaikan. Tugas den tanggung jawab tim pelaksana di tingkat kabupaten/kota, yaitu: 1. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terlait; 2.Menyusun petunjuk teknis sebagai penjabaran dari petunjuk pelaksanaan yang disesuaikan dengan kondisi setempat; 3.Menetapkan tim teknie/koordinater lapangan (korlap) kegiatanRehabilitasi Jaringan Irigasi; 4.Menetapkan caion penerima bantuan pemerintah (Calon Petani dan Calon Lokasi); 5.Melaksanakan bimbingan kepada petugas lapangan, Pektan/Gapoktan/P3A penerima bantuan pemerintah: 6.Pengawasan pelaksanaan kegiatan = fisik «= dan pertanggungiawaban penggunaan dana bantuan olsh Poktan/Gapoktan/P3A; dan 7.Menyusun laporan pélaksanaan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi di kabupaten/kota untuk disampaikan ke provinsi dengan tembusan ke pusat. 22 Persyaratan Khusus Kegiatan Rehabilitasi Jaringan JIrigasi diarahkan pada perbaikan/peningketen fungsi pada jaringan irigasi di lingkup tversier dengan ketentuan berikut: 1. Standar Teknis a 2 Saluran a, Jaringan irigasi teknis/desa dalam kondisi baik dan tersedia sumber air, b. Dimensi saluran {lebar, tebal dan tinggi) disesuaikan dengenspesifik teknis di lapangan. c. Luas Jahan terdampak minimal 50 hektar: * Apabila Masan Poktan/P3A terdampak kurang dari 50 Ha, dapat = menggunaken = potensi._ = Iuasan Gapoktan/GPSA yang dibuktikan dengan ploting luas terdampak menggunakan aplikasi ArcGis dan/atau Google Earth yang disimpan dalam format shp, kmz, fuml, dil {contoh terlampir); * Untuk Poktan/P3A/Gapoktan/GP3A yang memiliki potensi luas terdampak lebih dari 50 Ha, alckasi kegiatan diperbolehkan lebih dari 1 unit sesuai dengan ketentuan. d. Mampu untuk meningkatkan IP pada lahan = sawah dengan IP < 2dan minimal dapat mempertahankan IP pada lahan sawah dengan IP = 2. e, Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk 1 unit kegiatan dapat berupa rehabilitasi/peningkatan saiuran irigasi, normalisasi saluran itigesi rawa, retabiliasi/ peningkatan fungsi bangunan bagi air irigasi, rehabilitasi/ peningkatan fungsi bangunan pelengkap irigasi sesuai kebutuhandi lokasi pencrima menfaat. Kriteria Lokasi Dilaksanaken pada jaringan irigasi tersier di Dacrah Irigasi sesuai dengan kewenangan pengelolaan dan jaringan irigasi pada tingkat desa yang memerlukan rehabilitasi/ peningkatan, dengan ketentuan: 1, Lokasi diutamakan pada saluran irigasi dimana saluran tersiernya mengalami kerusakan dan/ateu memerlukan peningkatan; igasi primer dan_ selcunder dalam kondisi bai dantersedia sumber air; we Pada jaringan irigasi dese harus tersedia sumber air yang dapatdikelola untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi; Lokasi dilengkapi dengan titik koordinat (LU/LS-BT/BB); Diprioritaskan pada lokasi yang sudah dilakukan keglatan SID PJI pada tahun sebelumnya. 3. Kiiteria Penerhna Bantuan 1 ‘Tergabung dalam wadah Poktan/Gapoklen yang terdaftar pada database SIMLUHTAN Kementerian Pertanian dan sah terdaftar di Kabupaten/Kota setempat atau P3A/GP3A yang masuk dalam SK Bupati/SK Dinas Pengairan sctcmpat. Poktan/Gapoktan/P3A/GP3A memiliki semangat partisipatif dan bersedia melakukan pemeliheraan infragwoktur yang telah dikerjakan. Poktan/Gapoktan/P3A/GP34 calon penerima manfaat persedia untuk mengiluti pereyaratan yang ditetapkan dalam Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Dana Bantuan Pemerintah yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Dalam pelaksanasn kegistan disarankan untuk melibatkan wanita tani dalam rengka pengaruh utamakan gender. Caion penerima manfaat diperbolehken menerima alokasi kegiatan RJI dalam periode waltu anter tahun berurutan, jika pada Iokasi calon penerima manfaat dimaksud memiliki potensi luas Jahan terdampak yang belum terselesaikan di periode scbclumnya. 4. Konstruksi Kegiatam Rehabilitasi Jaringan [tigasi 1 2 Merchabilitasi dan normalisasi saluran irigasi rawa; dan/atau Merehabilitasi/peningkatan fungsi bangunan bagi air irigasi (pintu air, free intake, box bagi, dan/ateu bangunan sadap); dan/atau Merehabilitasi/peningkatan fungsi banganen pelengkap irigasi (talang, terjunan, dan/atau gorong-gorong}; dan/atau Peningkatan fungsi jaringan irigasi exsisting pada saluran irigasi (pasangan batu, lining/cor beton, farrocement dan/atau sejenisnya) yang berfungsi sebagai sarana distribusi air irigasi, Ketentuan konstruksi pada saluran itigasi: + Pasangan batu Tebal minimal pada saluran irigasi pasangan bat 20¢em. + Lining/cor beton Tebal minimal pada saluran irigasi pasangan beton Tern + Ferrocetnernt ‘Tebal minimal pada saluran irigasi ferrocement Zom. Dari pasangan terscbut dititamaken menggunekan saluran terbuat dari ferracement, dengan pertimbangatt: a 5 4g d) biaya konstruksi lebih murah; kekuatan ferrocement lebih tinggi, karene bentuk penulanganyang terscbar merata pada seluruh bagian strokeur; ferrocement mempunyai konstruksi lebih ringan schingga dapatdigunakan di tanah yang mempunyai daya dukung rendah; struktur ferracement mudah dikerjakan = dan cepatpelaksanaannya. Pada saat selesai pekerjaan disarankan dibuat prasasti kegiatan yang sekurang-kurangnya menruat nama kegiatan, kelompok tani, désa, kecamatan, sumber dana, Pembuatan prasasti menggunekan dana swadaya Polctan/Gapoktan/ P3A/GP2A, aa Bas DI PELAKSANAAN KEGIATAN Pendanaan (Fivik dan Operasional) a. Sumber Dana L APBN Digunakan untuk pekerjaan perencanaan dan/atau fisik/ Kontruksi kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi (SID, insentif pekerja dan belanja bahan material), APBD Provinsi, Kabupaten/ Kota Selain dapat digunakan untuk mendulung pekerjaan fisik, sbating dana APBD juga dapat digunakan untuk pelaksanaan SID, sarana pembinaan, monitoring dan eveluéasi scrta sérana yang bersifat mendukung terlaksananya kegiatan. Dana swadaya masyarakat Umumnya digunakan untuk pckerjaan persiapan serta pemeliharaan kegiatan. b. Rincian Pembiayaan 1 Anggaran untuk 1 unit kegiatan Rehabilitasi Jaringan Trigasi adalah Rp75.000.000,00 dengan luas terdampak minimal (euteome} minimal 50 hektar- Pembiayaan metiput : « Perencanaan : Kegiatan perencanaan dapat didlokasiken untuk Survey Investigasi Desain (SID) Rehabilitasi Jaringan Irigasi [optional maksimal 3% dari total anggaran kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi © Fisik : Kegiatan berupa pekerjaan konstruksi untuk pembelian bahan material minimal 70% dan insentif tenaga kerja maksimal 40% dari total dana kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi setelah diturangi untuk pelaksangan SID (Survei Investigasi Desain). Rincian pembiayaan harus disusun dalam daftar Reneana Usulan Kegietan (RUK} yang didalamnya mencalup: * Pekerjaan SID (honor perencana dan desain); * Pekerjaan persiapan, {pembersihan saluran, pengukuran/patok, galian tanah}; ¢ Kebunuhan bahan material; * Insentif tenaga kerja; + Sewa alat (jika dibutuhkan dan disaranken swadaya masyarakat); + Sumber biaya (APBN, APBD dan partisipasi masyarakat) Selanjutnya disusun dan harus disetujui oleh tim teknis/koordinator lapangan dan diketahui olch Kepala Dinas Kabupaten/Kota urusan Pertanian. Hal-hel yang harus diperhatikan dalam penyusunan RUK, meliput 3.2 * Besarnya pembelian kcbutuhan bahan material minimal 70% dan insentf tenaga kerja maksimal 30% dari dana fisik kegiatan Rehgbilitasi Jaringan Ingasi. * Pemanfactan anggeran dan kontruksi yang digunaken secara cermat namun tetap memperhatikan faktor keamanan (sesuai spesifikasi teknis), dan menyesuaikan ketersediaanbahan material di wilayah masing-masing. + Pembersihan iokasi, pembelian lat bantu kerja, pembuatan prasasti, perapihan Kembali serta dotumentasi dan pélaporan dibiayai sccara swadaya oleh Poktan/P3A/Gapoktan/GP3A. Tahapen Kegiatan Tahapan pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Inigasi melibatkan partisipasi dari Poktan/Gapoktan/P3A/GB3A sebagai penerima bantuan pemerintah, mulai dari percncanaan, persiapan, pelaksanaan kontruksi, pelaporan dan pemeliharaan jaringaa icigasi yang dibimbing/dibina oleh Petugas dinas pertanian dan instansi terkait, Partisipasi terscbut dapat diwujudkan dalam bentuk pémikiran, tenaga kerja, bahan bangunan, dana dan pemcliharaan. Tahapan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi dapat dilihat pada Gambarz. Gecen ume) eee ee TAHAP PERSIAPAN aire wea) Ec (1)Desain (2) RUK ‘Apabila nilai bantuan di ‘tes 100 uta Pe ee a) = Aobila nila eerie 2 2 a # g = bantuan di Apabils Dawah 100 juta eke Stk eran Me a Peetu ob 508 Gna Perc Guise th Gambar 2. Tahapan Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi 1. Tahap Persiapan Dalam mclaksanakan kegiaten Rehabilitas] Jeringan Inigasi perlu dilakukan persiapan dengan ketentuen sebagai berikut. + Pembentukan Tim Teknis/ Kortap Tim teknis dibentuk oleh Kepala Dinas Kabupaten urusan Pertanien, yang terdiri atas unsur Dinas Urusan Pertanian yang membidangi Prasarana dan Serana Fertanian (Kabid/Kasi & staf], dapat dibanti pevugas penyuluh pertanian. + Seleksi Usulan CP/CL Kegiatan Rehabilitast Jaringan Frigast Kegiatan ini dilaksanaken oleh tim tcknis/keordinator Japangan untuk menentukan skala priorites penerima Dantuan berdasarkan penilaian terhadap proposal kegiatan Rehabilitasi Jaringan Trigasi dari Poktan/Gapoktan/P3A/GP3A. + Penetapan Caton Penerima Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Frigasi Berdasarkan hasil validasi CP/CL kegiatan Rehabilitasi Jaringan lrigasi, tim tekmis/kcordinator lapangan mengusulkan calon penerima bantuan kegietan Rehabilitasi Jaringan Irigasi kepada PPK. PPK selanjutnya menetapkan calon penerima bantuan pemerintah yang memenuhi persyaratan dan disahkan olch KPA. 2.Tahap Pelakeanaan Tahapan pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi sebagaiberikut: + Survey, Investigast dan Desain (SID) 1] Pelaksanaan SID dilaksanakan oleh petugas dinas lingkup pertanian kabupaten/kota atau dengan kerjasama pihak lain yang berkompeten 2) Laporan hasil SID memuat: + Letak lokasi berdasarkan daerah administratif dan koordinat garis lintang dan bujur dengan menggunakan Global Positioning System (GPS). - Luas layanan oncoran (command area) yang akan diairi yang dibuktikan dengan ploting menggunakan aplikasi ArcGis dan/atau Google Earth yang disimpan dalam format shp, kmz, kml, dil + Informasi saluran irigasi primer dan saluran sclunder dalara kondisi baik den tersedia sumber air, saluran irigasi tersier mengalami kerusakan dan/atau memerhikan peningkatan + Gambar/sketsa/peta lokasi Desain konsiuksi Rehabilitasi Jaringan Irigasi_ yang akan dibangun. - Rencana Anggaran Biaya (RAB). - Rencana Usulan Kegiatan (RUK). + Penyusunan Rencana Usilan Kegiatan {RUK} Penyusunan RUK dilaksanakan dengan musyawarah Poktan/Gapoktan/P8A/GP8A dengan bimbingan tim teknis/keordinator lapangan. RUK disusun berdasarkan kebutuhan bahan dari hasil SID antara lain memuat rencana: {i) komponen jaringan irigasi (tersier) yang akan direhabilitasi {ii} dimensi saluran, (iii) kebutuhan bahan material, (iv) tenaga kerja (vj sewa alat (jika dibueahian), (vi} jumlah biaya, [vii] sumber biaya (bantuan pemerintah dan partisipasi masyarakat) dan {vii) wakoa pelaksanaan. RUK yang telah disusun harus disetujui oleh tim teknis/keordinator lapangan dan diketahui oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota urasan Pertanian. Contoh format Rencana Usulan Kegiatan (RUX) dapat dilihat pada Format 2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusuman RUK, meliputi 1} Besarnya pembclian bahan material minimal 70% dan insentif tenaga kerja maksimal 30% dari dana fisik konstruksi kegiatan Rehabilitasi Jeringan Irigasi 2 Biaya pembuatan ining saluran diarahkan kepada pemanfaatan anggaran yang tersedia seefisien mungkin, namun tetap memperhatikan keamanan dari aspek teknis kontruksi/bangunan, dengan menyesvaikan, ketersediaanbahan/ material di wilayah masing-masing. 3} Pembersihan lokasi, pembelian alat bantu kerja, pembuaten prasasti, perapihan kembali serta dokumenitasi dan pelaporandibiayai secara swadaya oleh Poktan/Gapoktan/P3A/GP3A. 4] Sewa alat dapat dilakukan dengan mengkonversi keburuhan sewa alat dengan insentif tenaga kerja + Persyaratan Administrasi 1] Pembukean rekening atas nama Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) Poktan/Gapolktan/ P3A/GP3A penerima bantuan pemerintah pada bank pemerintah. 2] Penyusunan Ferjanjian Kerjasama Bantuan Pemerintah antara PPK dengan UPKK Poktan/Gapoktan/P3a/GP3A, penerima bantwan pemerintah. J Fengajuan penceiran dana bantuan pemerintah mengikuti persyaratan yang ditelapkan dalam Petunjuk FPelaksanaen Pengeiclaan Dana Bantuan Pemerintah yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, oleh penerima bantuan kepada PPK, jika nilai bantuan di bawah Rp108.000.000 maka akan dibayarkan sekaligus. Apabila nilai bantuan Rp1G0.000.0G0 ke atas maka akan dibayarkan 2 tahap (Tahap I sebesar 70%, Tahap 11 sebesar 30%). Penceiran Tahap Il sebesar 30% dapat diejuken jika pelakeangan pekerjaan fisik di lapangan sudah mencapai 50% + Pelaksanaan Konstruksi Proses pelaksanaan konstruksi kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi mcliputi: 1) Pekerjaan persiapan, meliputi pengukuran Jahan dan pembersihan lokasi; 2) Pembelian bahan material; 3) Pembelian bahan material harus sesuei dengan spesifikasi atau rincian material dan barang yang telah disepakati dan disetujui dalam RUKK. 4) Mobilisasi Alat dan Tenaga Kerja; §) Mobilisasi alat harus mengakomodasi jerak dan trasnportasisampai dengan lokasi kegiatan. 6) Untuk tenaga kerja diharapkan dari partisipasi anggota PGA/GPSA/Poktan/Gapoktan. Partisipasi dari anggota dapat diberikan insentif tenaga kerja yang nilainya ditentukan berdasarkan — musyawarah antara P3A/GP3A/Poktan/Gapoktan dan harue tertulis dalam RUK, Jadwal kebutuhan tenaga kerja harus disesuaikan dengan target jumlah dan walceu. 3) Konsiruksi Rehabilitasi Jaringan Irigasi; } Pelaksanaan kKonstruksi Rehabilitasi Jaringan Irigasi dilaksanakan secara swekelola oleh PGA/Poktan secara bergotong-reyong dengan memanfaatkan partisipasi dari anggotanya. 3. Tahap Akhir Tahap akhir kegiatan Rehabilitasi Jatingan Irigasi meliputi: + Penyusunan Laperan Pertanggung jawaban Laporan pertanggung jawaban belanja meliputi: I}Laporan jumlah dana yang ditcrima, dana yang digunakan dansisa dana (jika ada); 2) Bulci-bukti (kuitansi) yang sah tentang pengeluaran bantuan pemerintah, 3) Bukti setoran sisa dana bantuan pemerintah yang tidak digunakan ke kag Negara (jike ada siea danaj; 4) Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan; §) Dokumentasi kegiatan. Foto Iokasi kegiatan diambil deri ttik yang sama minimal pada saat pekerjaan 0%, 50% dan 100%, dengan dilengkapi titik isoordinat dan keterangen lainnya sesuai dengan Format 4, + Berita Acara Serah Pemeriksaan dan Berita Acara Serah Terima Pengelalaan Berita acara yang diperlukan mengacu kepada petunjul teknis bantuan pemerintah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian 42 BAB Iv MONITORING DAN EVALUASI Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan svaluasi dilakukan secara periodik dan berjenjang dari tingkat pusat, provinsi, dan kebupaten/kota mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan pasca pelakeanaan kegiatan. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaluukan dengan mengacu petunjuk atau rencana/target dengan realisasi pelaksanaan kegiatan. Jadwaltentative Pelaksanaan Kegiatan pada Tabel.1- Tabel 1, Jadwal Tentatif Pelaksanaan Kegiatan No. Uraian Kegiatan Waktu Pelakeanaan 1 Penetapan SK Pengelola Januari 2022 Anggerean 2 SK Penetapan CPCL Januari Februari 2022 3 Transfer Anggaran dan — Januari-April 2022 Penerbitan SP2D 4 Pelaksanaan Kegiatan Januari-Agustas 2022 Fisik Pelaporan Laporan kegiatan Rchabilitasi Jaringan Irigasi dimulai dari tahepan persiapan sampai dengan selesainya kegiatan, yaita mencalaup: + Laporan jumlah dana yang diterima, dana yang digunakan dansisa dana fjika ada); + Bukti - bukti (kuitansi) yang sah tentang pengelolaan dana; + Bukti setoran sisa dana bantuan pemerintah yang tidak digunakan ke kas Negara {jika ada sisa dana}; « Dokumentasi pelaksanaan pckerjaan {(minimel kondisi pekerjaan 0%, 50% dan 100%) yang dilengkapi dengan koordinat pada open camera (LU/LS-BT/ BS); + Berita Acara Serah Terima pelaksanaan pekerjaan yang mengacu pada pedoman kegistan dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Saran Pertanian (dilengkapi dengan nomer BAST} Dinas/Satker pelaksana kegiatan Ditjen PSP juga herus melaporkan perkembengan pelaksanaan kegiatan melalui aplikasi MPO (Medel Pelaporan Online). Pengembangan MPO merupakan bagian dazi dukungen Dien PSP terhadap sistem pslaporan online yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian sekaligus sebagai instrumen penting dalam pencrapan meckanisme pelaporan pelaksanaan kegiatan dari dacrah ke pusat yang cepat dan akurat. MPO juga digunakan sebagai alat keridedi dan bahan evaluasi dalam. mengukur atau menilei pencapaian kKinerja dari seluruh. satker pelaksana kegiatat Ditjea PSP Beberapa kerentaan dan mekanisme yang harus dilaksanakan oleh satker pelaksana kegiatan PSP di daerah dalam penerapan MPO adalah sebagai berilut: a. Pelaporan (entry dan updating) dan pengeialaan aplikasi MPO dilakukan olch Penanggungiawab Pelaporan Online Ditjen. PSP di Daerah yang ditetapkan melalui SK Kepala Dinas, terdiri dari 1 Kasie yang menangeni prasarana den sarana serta 2 otang staf [Sekreteriat dan Bidang Teknis} pada masing-thasing satkerpelaksana kegiatan Ditjen PSP. b. Satker PSP di Propinsi bertenggungjaweb terhadap pengisian dan pemuishiran data dan informasi MPO di Kabupaten/Kota yangmerupakan wilayah kerjanya. ©. Mekaniams pelaporan online pada Satker PSP di Propinsi dibantu oleh Petugas/LO Pusat (Bagian Evaluasi dan Layanan Rckomendasi, Setditjen PSP) yang ditetapkan melalui SK Sesditjen PSP. Dalam pelalcsanaannya, PetugasLO Pusat berkcordinasi dengan Fokja Pelaporan jen PSP. d. Femutahiran (update| pada MPO dapat dilakukan setiap hari Iberian) atau setiap kali terdapat realisasi keuangan dan fiaik, Update realisasi keuangan dilakukan berkoordinasi dengan bagian keuangan setker sedangkan realisasi fisik berkoordinasi dengan bagian teknis yang menangani kegiatan PSP, Khusus untuk doluumentasi kegiatan harus dilengkapi foto - foto dengan “open camera” untuk tehapan kegiatan 0%, 50%, dan 100%. & Semua pelaporan MPO agar dipastikan file/dokumen yang diupload adalah file/dokumen yang scbenarnya. f Pada seat melakukan upload data BAST untuk kegiatan yang sudah selesai 100% agar dilengkapi dengan nomor BAST. g Nomor SP2D dan nilai SP2D agar dilengkapi untuk sctiap penerima manfaat. h. Dokumentasi kegiatan harus dilengkapi foto- foto dengan “open camera” untuk tahapan kegiatan 0 %, 50%, dan 100 %. BABV PENUTUP Kegiatan Rebabilitasi Jaringan Irigasi merupakan kegiatan pendukung utama dalam usaha pertanian melalui fungsi penyediaan air jirigasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan khususnya padi. Sehubungan dengan hal terscbut diminta seluruh instansi terkait baik sccara langsung maupun tidak langsung dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat dan urusan pertanian. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ini, selanjutnya kepada penerima manfaat kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tahun Anggaran 2022 agar tetap dapat melakukan pemeliharaan jaringan irigasi tersier di wilayahnya masing-masing sehingga diharapkan kedaulatan pangan di Uap wilayah penerima bantuan dapat segera terwujud. DIREKTUR JENDERAL, hae ALIJAMIL ff NIP 196508301998031001 BABV PENUTUP Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi merupakan kegiatan pendukung utama dalam usaha pertanian melalui fungsi penyediaan air irigasi untuk mewujudkan kcdaulatan pangan khususnya padi. Schubungan dengan hal tersebut diminta seluruh instansi terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat dan urusan pertanian. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ini, selanjutnya kepada penerima manfaat kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tahun Anggaran 2022 agar tetap dapat melakukan pemeliharaan jaringan irigasi tersier di wilayahnya masing-masing schingga diharapkan kedaulatan pangan di tiap wilayah penecrima bantuan dapat segera terwujud. DIREKTUR JENDERAL, aa ALI JAMIL NIP 196508301998031001 Lampiran 1 CONTOH PLOTTING LUAS TERDAMPAK (OUTCOME) MINIMAL 50 HA KONDISI | (IDEAL) | Pas ie i ges ees ee CRC TiC tLe Pals Pri mle ly wadah Gapoktan. Pred KONDISI IV Pei cl a Pre ills on t 4 z } 4 a ‘Lampiran 2. Rencana Usulan Kegiatan (RUK} ‘Kelompoke Desa/Kelurahan Kecamatan Kab./Kota Provinsi RENCANA USULAN KEGIATAN KEGIATAN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI [Biaya (rapiah) ia Kegiatan |Pemerintah Partisipasi [fumlah olume fasyarakat ay (2) (3) (4) (5) A js 1. Honor Tenaga Ip. Rp. iperencana dan SID 2. . . IB. [Pekerjaan Persiapan 1, Tenaga Kerja jou lp. Rp. le 2. - Pekeriaan Saleran 1 Bahan/ Material [M3 P IRp. IRp. 2 Tenaga Kerja jon P. Rp. Rp. a Sewa Alat Gika lam Pp. IRp. Rp. Ib. diperikany A suman . Pekerjaon Bargunan |i, p Re Ee p. p ep. lretenakap 4. Bahan/ Material 2. Tenaga Kerja rp. Re Re. Ketua Kelompok Koordinator UPKK Menyetujui, Mengetahul, Ketua Tim Teknis Kepala Dinas NIP. NIP. Lampiran 3. Conteh Plotting Luas Terdampak Reneana Jaringan Irigasi Tersier [| | : 7 ‘an Er i ve] agen ieee ag owen su ‘ey | MAP) [Pariata| aber | Tieag ' 7 7 ee ee ee 7 = (ese A oe ‘ef PFT spre eve Piste ea We Sac Outline Laporan Pertanggung Jawaban 1 PENDAHULUAN A Latat Belakanig B. Tujuan dan Sasayan i PELAKSANAAN A. Lokasi B, Tahap Pelakeanaan C. Permasalahan D. Pemecahan Magalah WL HASIL Ty, MANFAAT V. KESIMPULAN DAN SARAN VL DOKUMENTAST Lampiran 5. Contoh Dokumentasi Kegiatan Dalam Laporan Pertanggungjawaban Coan (enc on Penerorabtanisat Side Raku ess “Tita Marsal Previn Bi Fecyakarta Kabupaten seman aes tentha Fane ” Ee (te od ener Mantast —ahshan oh Santen ess rowan 198 Nabupaten aie ead ey ed are tontha Yenier ™ Lampiran 6, Contoh Pelaksanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Gb. 2 Rehabilitasi boks bagi ia. Gb. 4 Jaringan irigasi (jerrocement) di lahan rawa Gb. 6 Talang air Gb. 8 Jaringan irigasi desa dilengkapi pintu air

Anda mungkin juga menyukai