BIODIVERSITAS
MANGROVE
Di Pantai Ketapang, Lampung
PREPARED BY:
Zalfa Qonitah Pratiwi
2113024006
BIOLOGI KELAUTAN
PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 01
Klasifikasi dan
Deskripsi 02
Perbandingan Daun
Spesies Mangrove 08
Karakteristik Bunga 09
Karakteristik Buah 11
Karakteristik Daun 13
Karakteristik Akar 15
Mekanisme Adaptasi 17
DAFTAR PUSTAKA 21
1
KLASIFIKASI
DAN DESKRIPSI
1. Avicennia
marina
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Familia : Acanthaceae
Genus : Avicennia
Species : Avicennia marina
2
KLASIFIKASI
DAN DESKRIPSI
2. Rhizophora
apiculata
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Rhizophoraceae
Genus : Rhizophora
Spesies : Rhizophora apiculata
3
KLASIFIKASI
DAN DESKRIPSI
3. Rhizophora
mangle
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Rhizophoraceae
Genus : Rhizophora
Spesies : Rhizophora mangle
4
KLASIFIKASI
DAN DESKRIPSI
4. Rhizophora
mucronata
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Rhizophoraceae
Genus : Rhizophora
Spesies : Rhizophora
mucronata
Class Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua
tumbuhan berbunga yang dikotil. Rhizophora mucronata merupakan
tanaman berbunga dan dikotil. Myrtales adalah salah satu ordo
tumbuhan berbunga yang termasuk dalam klad asteridae, core
Eudikotil, Eudikotil
Famili bakau-bakauan atau Rhizophoraceae adalah famili anggota
tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini
dimasukkan ke dalam bangsa Malpighiales, klad eurosidae I
Genus Rhizophoraadalah nama sekelompok tumbuhan dari suku
Rhizophoraceae. Rhizophora mucronata disebut juga bakau kurap
5
KLASIFIKASI
DAN DESKRIPSI
5. Rhizophora
stylosa
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Rhizophoraceae
Genus : Rhizophora
Spesies : Rhizophora stylosa
6
KLASIFIKASI
6. Sonneratia DAN DESKRIPSI
alba
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Myrtales
Famili : Sonneratiaceae
Genus : Sonneratia
Species : Sonneratia alba
Rhizophora apiculata
Pada bunganya, gagang kepala
bunga seperti cagak, dan letaknya
di ketiak daun. Kelopak bunga
terdiri dari4 kelopak berwarna
kuning.
Rhizophora mangle
Pada bagian bunganya, gagang kepala
bunga seperti cagak, masing-masing
menempel pada gagang individu yang
panjangnya 2,5-5 cm. Letaknya di ketiak
daun. Daun mahkota ada 4 berwarna
putih Kelopak bunga berjumlah 4
dengan warna kuning.
9
KARAKTERISTIK
BUNGA Rhizophora mucronata
Pada bunganya, gagang kepala bunga
seperti cagak, dan letaknya di ketiak
daun. Daun mahkota 4 warna putih.
Kelopak bunga 4 kuning pucat .
Panjangnya 13-19 mm.
Rhizophora stylosa
Rhizophora apiculata
Buah kasar berbentuk bulat
memanjang hingga seperti buah
pir, berwarna hijau tua. Panjangnya
2-3,5 cm, dan berisi satu biji fertil.
Rhizophora mangle
Buahnya lonjong/panjang
berwarna hijau muda,
ukurannya paling kecil diantara
lainnya.
11
KARAKTERISTIK
BUAH Rhizophora mucronata
Rhizophora stylosa
Sonneratia alba
Buahnya seperti bola, ujungnya
bertangkai dan bagian dasarnya
terbungkus kelopak bunga. Buah
mengandung banyak biji (150-200 biji)
dan tidak akan membuka saat matang.
Ukuran buah diameter 3,5-4,5 cm.
12
KARAKTERISTIK
DAUN Avicennia marina
Bagian atas permukaan daun ditutupi
bintik-bintik kelenjar berbentuk cekung.
Bagian bawah daun putih- abu-abu
muda. Bentuknya memanjang dengan
ujung meruncing.
Rhizophora apiculata
Daun dengan tipe elliptical.
Ukurannya tidak terlalu panjang
namun lebih besar daripada R.
mucronata. Pertulangan daun yang
muda maupun yang tua berwarna
putih kekuningan
Rhizophora mangle
Daun dengan tipe elliptical. Ukuran
daun lebih besar dan lebar. Pucuk
daunnya berwarna putih
kekuningan, Pertulangan daun yang
muda atau tua berawarna putih
kekuningan
13
KARAKTERISTIK
DAUN Rhizophora mucronata
Daun bertipe elliptical. Daunnya lebih
panjang dari yang lain, tidak terlalu
lebar. Pucuk daun berwarna merah dan
pertulangan daun yang muda berwarna
merah dan yang tua berwarna putih
kekuningan.
Rhizophora stylosa
Daunnya berkulit, berbintik teratur di
lapisan bawah. Gagang daun berwarna
hijau, panjang gagang 1-3,5 cm, dengan
pinak daun panjang 4-6 cm. Bentuk
daun elips melebar dengan ujung
meruncing.
Sonneratia alba
Memiliki bentuk daun dengan tipe
oval (bulat telur terbalik), dan lebih
tebal dibandingkan dengan
Rhizopora. Memiliki daun yang
meruncing di bagian pangkal dan
menumpul di bagian ujung.
14
KARAKTERISTIK
AKAR Avicennia marina
Avicennia marina memiliki akar napas
(Pneumatofore) yang merupakan akar
percabangan yang tumbuh dengan
jarak teratur secara vertikal dari akar
horizontal yang terbenam di dalam
tanah
Rhizophora apiculata
Memiliki jenis akar tunjang dan
tumbuh ke dalam substrat. Akar ini
merupakan akar udara yang tumbuh
di atas permukaan tanah, mencuat
dari batang pohon dan dahan paling
bawah serta memanjang ke luar dan
menuju ke permukaan tanah
Rhizophora mangle
Rhizophora mangle memiliki akar
tunjang dan akar udara yang
tumbuh dari percabangan bagian
bawah.
15
KARAKTERISTIK
AKAR
Rhizophora mucronata
Rhizophora mucronata memiliki akar
tunjang dan akar udara yang tumbuh
dari percabangan bagian bawah.
Rhizophora stylosa
Memiliki jenis akar tunjang dan
tumbuh ke dalam substrat. Akar ini
merupakan akar udara yang tumbuh
di atas permukaan tanah, mencuat
dari batang pohon dan dahan paling
bawah serta memanjang ke luar dan
menuju ke permukaan tanah
Sonneratia alba
Akar pasak atau akar napas merupakan
akar yang muncul dari dalam pekatnya
lumpur dengan bentuk seperti pensil
Fungsi akar napas untuk mengambil
oksigen di udara.
16
MEKANISME
ADAPTASI
Kemampuan bertahan
dengan salinitas yang
tinggi
Pemeliharaan air desalinasi
Reproduktif
Spesifikasi akar
Respon terhadap cahaya
17
KEMAMPUAN
MEKANISME ADAPTASI
BERTAHAN DENGAN
SALINITAS YANG
TINGGI
Vegetasi mangrove memiliki adaptasi anatomi dalam merespon berbagai
kondisi ekstrim tempat tumbuhnya, seperti adanya kelenjar garam pada
golongan secreter, dan kulit yang mengelupas pada golongan non-secreter
sebagai tanggapan terhadap lingkungan yang salin. Beberapa jenis
tumbuhan mangrove toleran terhadap konsentrasi garam di jaringannya
dan garam ini dikeluarkan melalui kelenjar-kelenjar khusus yang terdapat
pada daunnya. Pada umumnya adaptasi terhadap salinitas tergolong
rumit yang merupakan formasi dari struktur kelenjar garam yang terdapat
pada daun atau permukaan epidermis batang. Mekanisme penting
dalam pengaturan keseimbangan garam pada mangrove, sehingga tidak
lagi meracuni tumbuhan, meliputi: (a) kapasitas akar untuk melawan NaCl
yang berbeda, (b) pemilihan kelenjar-kelenjar khas sekresi garam dari
beberapa jenis pada daunnya, (c) akumulasi garam pada berbagai bagian
tumbuhan, dan (d) hilangnya garam ketika daun dan bagian tumbuhan
lainnya gugur
PEMELIHARAAN AIR
DESALINASI
Pengeluaran garam oleh akar selama pengambilan air diduga karena penurunan
gradasi kadar garam jauh dari perakaran. Berarti secara normal akar-akar
mangrove terkondisi dengan potensi osmotik yang rendah pada substratnya, yang
dapat dilihat dengan pengukuran potensi osmotik daripada kejenuhan air pada
substrat atau air pasang yang menggenangi. Pada jenis-jenis mangrove non-
secreter kehilangan garam terjadi ketika daun atau bagian tumbuhan lain gugur.
Jenis-jenis mangrove non-secrete (Rhizophora dan Sonneratia) memiliki kulit luar
yang mati yang jauh lebih tebal dibandingkan jenis-jenis mangrove yang memiliki
kelenjar garam. Kulit luar yang mati dan tebal tersebut kemudian mengelupas dan
lepas dari tumbuhan serta digantikan oleh kulit yang baru. Mekanisme hilangnya
kulit yang mati dan tebal pada jenis-jenis mangrove non-secreter merupakan salah
18
satu mekanisme hilangnya garam dari tumbuhan tersebut.
REPRODUKTIF
MEKANISME ADAPTASI
Mangrove dapat tumbuh di wilayah yang berlumpur dan dipengaruhi
oleh pasang surut yang relatif asin, antara lain dengan daur hidup yang
khas yaitu vivipari pada jenis Rhizophoraceae, dimana fase
perkecambahan terjadi dipohon induk sedangkan Avicennia memiliki
bentuk reproduksi yang disebut kriptovivipari, dimana fase
perkecambahan (germination) terjadi dipohon induk tetapi masih
tertutup oleh kulit buahnya. Untuk bisa bertahan dan berkembang
menyebar di kondisi alam yang keras, jenis-jenis bakau sejati mempunyai
cara yang khas yaitu mekanisme reproduksi dengan buah yang disebut
vivipar. Cara berbiak vivipar adalah dengan menyiapkan bakal pohon
(propagule) dari buah atau bijinya sebelum lepas dari pohon induk.
Mangrove menghasilkan buah yang mengecambah, mengeluarkan akar
sewaktu masih tergantung pada ranting pohon dan berada jauh di atas
permukaan air laut, sehingga pada waktu telah matang dan jatuh lepas
dari tangkai nanti, telah siap untuk tumbuh. Bakal pohon yang jatuh
dapat langsung menancap di tanah dan tumbuh atau terapung-apung
terbawa arus, sampai jauh dari tempat pohon induknya, mencari tempat
yang lebih dangkal. Pada saat menemukan tempat dangkal, posisi bakal
pohon menjadi tegak vertikal, kemudian menumbuhkan akar-akar,
cabang dan daun-daun pertamanya
SPESIFIKASI AKAR
Selain bentuk akar yang khas dan adanya lentisel di berbagai organ tumbuhan
mangrove, kekurangan oksigen juga dapat diatasi dengan adanya lubang-lubang
dalam tanah yang dibuat oleh hewan-hewan, misalnya kepiting. Lubang-lubang ini
membawa oksigen ke bagian akar tumbuhan mangrove. Kondisi ini terjadi saat air
laut surut, sehingga lantai hutan mangrove saat air laut surut tersebut tidak
tergenang air secara keseluruhan. Anatomi akar dari jenis Avicennia marina yang
mempunyai kelenjar garam (salt gland) pada daunnya sebagai kelompok salt-
excrete dan jenis Rhizophora yang tidak mempunyai kelenjar garam pada daunnya
sebagai kelompok nonsecreter (salt-excluder). Perbedaan terlihat pada panjang
dan tebalnya pembuluh akar, perkembangan dan posisi dari lapisan kaspari
(casparian strip), dan diferensiasi jaringan vaskuler. Sub-erisasi sel endodermal dan
19 hipodermal dari saltexcluder dimulai dan diakhiri di belakang ujung akar.
RESPON TERHADAP
MEKANISME ADAPTASI
CAHAYA
Priadi, M. A., Maulid, W. Y., Putu, C. D. (2020). Biologi Kelautan. Graha lmu.
Yogyakarta
Rangkuti, AM. (2017). Ekosistem Pesisir dan Laut Indonesia. Bumi Aksara.
Jakarta
21
Thank You
MATA KULIAH BIOLOGI KELAUTAN
PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS LAMPUNG