Anda di halaman 1dari 12

KEBIJAKAN TERBARU

ANTENATAL CARE, INTRAPARTUM CARE DAN


POSTNATAL CARE
Dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM
Direktur Kesehatan Keluarga
MAJOR PROJECT
PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU & STUNTING
Latar 1. Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi yakni sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (2015)
Belakang 2. 27,7% balita di Indonesia stunting (tahun 2019)
Target 2020 2021 2022 2023 2024
Prevalensi 24,1% 21,1 % 18,4% 16% 14 %
Stunting
Balita (260 kab/kota) (360 kab/kota) (460 kab/kota) (514 kab/kota) (514 kab/kota)
(%)
AKI 230/ 100.000 KH 217/ 100.000 KH 205/ 100.000 KH 194/ 100.000 KH 183/ 100.000 KH
/100.000
kelahiran (120 Kab/Kota) (200 Kab/Kota) (320 Kab/Kota) (470 Kab/Kota) (514 Kab/Kota)
hidup
Pelaksana Kemenkes, BKKBN, Kemendikbud, KKP, KemenPUPR, BPOM, KemenPP&PA, Kemendagri, Kemenkominfo,
Pemda
Highlight 1. Pemberian makanan tambahan (PMT), suplementasi gizi mikro, serta STBM (Kemenkes), pelayanan KB
Proyek berkualitas di fasilitas kesehatan (BKKBN)
2. PAUD Holistik-Integratif & kelas pengasuhan (Kemendikbud)
3. Penyediaan akses air minum & penyediaan akses sanitasi (air limbah domestik) layak (Kemen PUPR)
2
4. Bantuan operasional kesehatan (DAK Kesehatan)
Sumber : Perpres No.18 Tahun 2020
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP
Menikah usia 15-24 tahun : 24%
Menikah usia < 15 tahun : 2,6%

TFR ASFR 15-19


2,45 (2) 33% (2)
ANAK USIA BALITA
SEKOLAH
KEK(3)
• WUS 15-49 th : 31,8% REMAJA • IMD pada anak umur 0-
• ibu hamil : 17,3% 23 bulan : 58,2 (3)
ANEMIA(3) PENDEKATAN • ASI ekslusif : 37,3% (3)
•Pada usia 15-24 thn 32%
•pada perempuan: 23,9%
SIKLUS HIDUP • Imunisasi dasar lengkap
: 57,9% (3)
•pada Ibu Hamil: 48,9% BAYI (DAN IBU • Vit A yang diterima
DEWASA MUDA anak usia 6-59 bulan :
Hipertensi (pengukuran) pada MENYUSUI)
perempuan: 36,85%(3)
53,5% (3)

Keguguran pada perempuan pernah kawin pada


usia 10-59 tahun : 4% dan pengguguran : 3,5% BERSALIN DAN
r4) BAYI BARU LAHIR
HAMIL DAN JANIN
17.275 ibu rumah tangga AIDS dan menempati • Bumil dapat TTD : 73,2% (3)
urutan tertinggi kedua (berdasarkan jumlah • Bumil mendapat PMT : 25,2%
kumulatif AIDS menurut pekerjaan /status)(7) (3)

Keterbatasan Ketidaksetaraan Gender: Diskriminasi, Subordinasi, Rentan Mengalami


Persepsi Budaya Kondisi Geografis Kekerasan, Peran Ganda
Sosial-Ekonomi
(1) (2) (7) Laporan Perkembangan HIV AIDS (8)
SUPAS 2015 SKAP 2019 (3) Riskesdas 2018 (4) Riskesdas 2010 (5) CATAHU 2018 (6)
Globocan 2018
SPHPN 2016 dan PIMS Triwulan III Tahun 2019
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM adalah ketentuan mengenai
Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan
Wajib yang berhak diperoleh setiap
Warga Negara secara minimal.

PROVINSI KAB/KOTA

Krisis kesehatan akibat


bencana dan/atau berpotensi
bencana provinsi

Kondisi kejadian luar biasa


provinsi
STRATEGI PENURUNAN AKI
BERDASARKAN SAFE MOTHERHOOD

Pemeriksaan

PONED dan
Bersih dan
Persalinan
Berencana

Kehamilan
Keluarga

PONEK
Aman
Pelayanan dasar bagi setiap ibu
Fasilitas pelayanan kesehatan primer
Pemenuhan hak bagi setiap perempuan
5
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI
Penguatan tata kelola Peningkatan akses layanan bagi ibu dan bayi
Penguatan upaya promotif & preventif
di Puskesmas, pelacakan-pencatatan- Meningkatkan jumlah kunjungan ANC
pelaporan kematian ibu dan bayi, audit
maternal perinatal (AMP), pemantauan
1 dari 4x menjadi 6x, persalinan di
fasilitas pelayanan kesehatan,
wilayah setempat, pengawasan meningkatkan kunjungan PNC dari 3x
implementasi regulasi menjadi 4x.

STRATEGI
4 INTERVENSI 2
Peningkatan kualitas layanan kesehatan
Penguatan antenatal (termasuk skrining
Pemberdayaan Masyarakat :
preeklampsia), persalinan, dan postnatal
Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu & Anak, termasuk pelayanan KB PP, pelayanan kes bayi
Pemberdayaan masyarakat dlm persiapan 3 sesuai standar, peningkatan kapasitas dokter
kehamilan, Kelas ibu hamil dan ibu balita, Posyandu, umum terkait yankes ibu & bayi, pengampuan &
pemanfaatan dana desa, peran PKK perencanaan pembinaan dari 13 RS Vertikal dan 4 RSUD
persalinan dan pencegahan komplikasi (ambulan terpilih, peningkatan skrining masalah
desa, donor darah) kesehatan ibu dan bayi
PELAYANAN ANTENATAL

Pemeriksaan DOKTER 1x
2x pada Trimester 1
Trimester 1 (untuk skrining kesehatan
ibu seutuhnya), termasuk
ANC
6x
USG terbatas
1x
4x (2x oleh Dokter) Trimester 2

ANC dilaksanakan minimal 6x


selama masa kehamilan 3x Pemeriksaan DOKTER 1x
pada Trimester 3
Trimester 3
(untuk skrining persalinan
termasuk USG terbatas )

Peningkatan Peran Dokter Melalui Buku KIA :

 Media komunikasi antar nakes dan media KIE ibu dan keluarga
 Terdapat lembar skrining yang harus diisi dokter saat TM 1 dan TM 3
 Terdapat skrining pre eklamsi untuk deteksi dini PE/Eklamsi
 Lembar ringkasan dokter spesialis apabila ibu dirujuk
Standar pelayanan antenatal terpadu minimal
adalah sebagai berikut (10T)
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LILA)
4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri)
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus difteri (Td) bila diperlukan
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan
8. Tes laboratorium: tes kehamilan, kadar hemoglobin darah, golongan darah, tes triple
eliminasi (HIV, Sifilis dan Hepatitis B,) malaria pada daerah endemis .Tes lainnya dapat
dilakukan sesuai indikasi seperti :gluko-protein urin, gula darah sewaktu, sputum Basil
Tahan Asam (BTA), kusta, malaria daerah non endemis, pemeriksaan feses untuk
kecacingan, pemeriksaan darah lengkap untuk deteksi dini talasemia dan pemeriksaan
lainnya.
9. Tata laksana/penanganan kasus sesuai kewenangan
10. Temu wicara (konseling)
PELAYANAN PERSALINAN

TIM
(Dokter, Bidan, Perawat) Level 5
4 Level 4
Pelayanan
multispesialistik
Minimal Tangan Pelayanan dan
Penolong Level 3 Multispesialistik subspesialistik,
Pelayanan dan subspesialistik Kasus dengan
Level 2 Spesialistik kompleksitas
tinggi
Pelayanan dasar
Level 1 (khusus)
Pelayanan Ibu dengan
dasar/primer penyulit ringan
Ibu hamil tanpa Puskesmas
penyulit mampu PONED
Puskesmas
PELAYANAN KESEHATAN PASCA PERSALINAN
SETELAH MASA NIFAS
PERSALINAN
(0 - <6 jam) KF1 (6-48 jam) KF2 (3-7 hari) KF3 (8-28 hari) KF4 (29-42 hari)
Contoh Bagan Skrining Nifas
Petugas: Petugas: Petugas: Petugas: Petugas :
 Pemantauan  Pemantauan tanda  Pemantauan  Pemantauan  Pemantauan
tanda vital vital dan kegawat- tanda vital dan tanda vital dan tanda vital dan
dan kegawat- daruratan kegawat- kegawat- kegawat-
daruratan  Skrining dengan daruratan
Bagan Tata Laksana  Skrining dengan
daruratan daruratan
 Pemantauan  Skrining dengan  Skrining
kontraksi Terpadu Nifas Bagan Tata
(koordinasi antara Laksana Bagan Tata dengan Bagan
uterus
bidan –dokter) Terpadu Nifas Laksana Tata Laksana
 Pemantauan  Skrining kejiwaan (koordinasi Terpadu Nifas Terpadu Nifas
perdarahan (trias depresi) antara bidan – (koordinasi (koordinasi
 Inisiasi  KIE nifas dokter)
Menyusu antara bidan – antara bidan –
 KB PP (bila belum  KIE nifas
Dini terpasang  KB PP (bila
dokter) dokter)
TENTUKAN KLASIFIKASI
1. Kotak merah muda, ibu harus dirujuk.  KBPP  Skrining 3 Eliminasi belum  KIE nifas  KIE nifas
2. Kotak kuning, petugas kesehatan harus (atas indikasi) terpasang )  KB PP (bila  KB PP (bila
waspada dan memantau belum belum
perkembanganan kesehatan ibu agar
tidak jatuh dalam kotak merah muda, dan terpasang ) terpasang )
tata laksana dilakukan oleh dokter umum.  Skrining
3. Kotak hijau artinya kondisi kesehatan ibu status T
dalam keadaan aman , pemantauan oleh
bidan
Catatan : Ibu dipulangkan minimal 24 jam pasca persalinan normal
TANTANGAN DAN HARAPAN

TANTANGAN HARAPAN

1 PEMBIAYAAN 1 DUKUNGAN dan KOMITMEN yang kuat


dari berbagai pihak dalam mewujudkan
ANC 6x belum termasuk dalam penjaminan
JKN, pemeriksaan oleh dokter masuk ke dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas
biaya kapitasi. dan merata diseluruh wilayah Indonesia
Rujukan terencana untuk spesialistik hanya
berlaku 1x per hari.
2 Dinas Kesehatan melakukan
sosialisasi lebih lanjut sehingga
standar pelayanan ANC, Persalinan
dan Nifas dapat dilaksanakan di
2 PRE SERVICE lapangan
Dalam SKDI, persalinan masuk ke dalam level 4A,
namun dalam pelaksanaannya, para calon dokter 3 Koordinasi yang kuat antar organisasi
kurang dilibatkan dalam kesehatan Ibu dan Anak, profesi.
terutama hamil dan persalinan.
Terima kasih

@KemenkesRI Kementerian kemenkes_ri


Kesehatan RI

12

Anda mungkin juga menyukai