Anda di halaman 1dari 5
AMPAS TAHU FERMENTASI SEBAGAL BAHAN PAKAN AYAM PEDAGING Luthfi D, Mahfudz Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Kampus Tembalang ABSTRACT Research about the use of tofu by product as feeds in broiler have been done used 60 broiler, Arbor ‘Acres strain 1 week age which 120,08 + 15,582 of body weight. Tofu by product as one of component in feeds, fermented by yeast contain Rlyzopus Oligosporus and R. Oryzae. Feeds compiled wit 12% and 2.900 kkal/kg of metabolic energy, while in iso energy. In first period, last period protein cont 10%, 15% and 20% of fermented to feed conversi by product protein content in feeds are 2 are 20% and 3.000 kkalky of as the level of fermented tohu by product in feeds. The treatment are T0, TI, T2 and 73 that contay I weight and carcas percentage. il carcas percentage are incre of fermented tofu by product level, but carcass percentage was not si isoprotein and abolic energy. Treatment in this research defined 0%, ‘observed are feeds consumption, daily gain, Result from this research showed that feed sinificanly in tine with the icant. Meanwhile feed convertion significantly better in feeds contain fermented tofu by product. Conclusion taken from this research are fermented tofu by product increasing feeds quality and promoting growth of broiler. Key words : fermented tofu by product, performans, broiler PENDAHULUAN Delapan pulun persen bahan pakan yong digunakan urtuk menyusun ransum ayam pedaging adalah berasal dari impor. schingga pakan untuk yam pedaging menjadi mahal. Hal ini mendorong abl muri dan formulasi pakan untuk menemukan Dahan pakan yang tersedia dalam jumlah banyak, murah dan mudah didapat. ‘Ampas tahu telah digunakan sebagai pakan babi, sapi bahkan ayam pedaging. Namun Karena kandungan air dan serat kasaraya yang tinggi, make pengeunaannya menjadi terbatas dan belum memberikzn basil yang baik. Guna ‘mengatasitingginya kadar ar dan Sorat kasar pada ampas tahu maka dilakukan_fermentasi. Proses fermentasi dengan menggunakan magi yang wandung kapang Rhizopus Oligoyporus dan Oryzae. Proses fermentasi akan menyederhanakan parikel bahan pakan, mn meningkatkan nilai gizinya. Bahan’pakan yang telah fermentasi akan lebih baik kualtasnya bakunya (Mahfud, tal, 196). Fermentasi ampas tahu dengan ragi akan mengubh protein menjadi asam-asam amino, dan secara tidak langsung akan ‘menurunkan kadar serat kasarampas ta. Peneltian ini ditujukan untuk mengkaji ampas tahu fermentasi sebagai bahan pakan seta menzanalisa pengaruhnya sebagai bahan penyusun ransum ayam pedaging Ampas Taku Fermentasi Sebagat Bahan Pakan METODOLOGI Penelitian penggunaan ampas _tahu fermentasi sebagai penyusun _ransum _ayam pedlaging telah dilakukan di Laboratorium Tima ‘Teak Unggas Fakullas Peterakan Universitas Diponegoro pada bulan September sampai Oktober 2002 Penclitian menggunakan 60_ckor anak yam pedaging starin Arbor Acres umur 1 minggu “unsex” dengan berat hadan rata-rata, 120,08 + 15,58, Uji homogenitas materi peneltan ‘menggunakan Uji Barlet menurut petunjuk Sudjana (1996) Anak ayam dipelihara, pada kandang postal beliter berukuran 10 x 6m, dengan dinding 1 dan atap dari genteng. Ruang kandang di sekat dengan bilah bambu menjadi 20. pelak denvan ukuran Ix 0.75 x 0.75 m per petak Kandang dilengkapi dengan tempat pakan, tempat tninum,lampu pemanas, alt kebersthan, Limbangan “tiple beam” merek © Haust kapasizas 399,92 dengan ketelitian 0,1g. dan timbangan kapasitas 2kg dengan ketlitian 10g, ‘Ampas.tahu sebelum dipakai sebagai bbahan penyusun ransum difermentasi dengan ragi yang mengandung kapang Rizopus Oligosporus dan R. Oryzae. Adapun proses pembuatan tepung ampas tahu fermentasi dibagi menjadi 3 tahap, yitu: tahap pertama persigpan ampas tahu, (Luahp D. Mabfuds) 39 ‘meliputi pencucian, pengepresan dan pengukusan, Tahap kedua, yaitu proses inokulasi dengan kapang, pencetakan dan inkubasi selama 40 jam. Tahap ketiga yaitu pembuatan tepung , dimulai mengiris tipis tempe ampas tahu (“germbus"), ‘menjemur dan menggiling. -Adapun proses embuatan tepun ampas (ahu fermentasi seperti pada Hlustrasi Ransum penelitian disusun dengan bahan ddasar jagung kuning giling, dedak halus, bungkil kedelai, tepung ikan dan top mix serta berbagai Jevel tepung ampas tahu fermentasi (tempe ampas memiliki kandungan protein kasar 21,66%, energi metabolis 2.830 kkal/kg, Ca 1,09% dan P 0,88%, dengan Kandungan asam amino lisin dan ‘methionine yang cukup tinggi, serta vitamin B omplek (Mahfudz, etal, 1996 dan 1997") Ransum disusun dengan kandungan protein dan energi yang sama (iso protein day energi). Ransum periode awal_mengandung protein 22% dan energi metabolis 2.900 kkalkg, sedang ransum periode akhir mengandung protein 20% dan energi metabolis. 3.000kKal/kg. Ransum ‘so energi-iso protein ini diharapkan akan tahu). Kandungan nutrisi bahan penyusun ransum —-mempeihatkankualitasbahan pakan yang, seperti terlihat pada Tabel |. Tempe ampas tahu _sesunggubaya, ‘Ampas tah Pemeraman selama 24 jam (sub kamar) 1 Peneucuian dengan air mongalir sarpai ar jernih 1 Pengepresan untuk mengurangi kadar air 1 Pengukusan selama 60menit 1 Pendinginan sampai suhu kamar (dengan diangin-anginkan) | —ditimbang Inokulasi dengan 1% ragi tempe mengandung kapang (Riyzopus Oligisporus dan R Oryzae) J Pencetakan. 1 Inkubasi selama 40 jam Jai tempe ampas taht dipotong-potong tipis (agar mudah kering) 1 n sinar matahari Dijemur deng 4 Digiling dan diayak Tepung tempe ampas tahu Iustrasi |. Bagan Pembuatan ‘Tepung Tempe Ampas Tahu (Prosedur Fermentasi Ampas Tahu (Rahman, 1992) 40 (Caruhas Tani NXT(D) Maret 2006 abel 1. Kandungan Nutrisi Bahan Penyusun Ransum Rerdasir Kering Udara ‘Bahan Protein Lemak erat. Kadar -Kadar KadarKadar Energi Penyusun Ransum __Kasar__Kasar_Kasar_Abu___Ca_—-P_—_Air_Meetabolis, % ae Kkallkg, Jagung k giling 961 3,54 128 139014 031 «309 3.314 Dedak halus 1330 13,7k 1280732019097 0.402.446, Bungkil kedelai ~ 43,84 353 5.52684 061081 11,06 2.968 ‘Tepung ikan 3546 850 0.22 45,72 065-350 1101 3.231 Ampas tahu fermentasi 21,66 2.73 20.26 3,68 1,090.88 11,18 2.830 Tabel 1. mempertihatkan bahwa ampas abel 3 memperlihatkan —bahwa tahu fermentasi termasuk dalam golongan bahan pakan sumber protein, juga mineral kalsium dan ospor. Tingginya kadar mineral dapat menutup ekurangan mineral pada jagung, Penggunaan ampas tahu fermentasi juga akan_memberikan vitamin dan protein sel tunggal yang berasal dati kkapane. Penggunaan ampas tahu fermentasi juga akan mengurangi kelemahan dedak halus. yang ‘mengandung zat anti nutrisi yang akan mengikat kalsium dan pospor sehingga sulit dicema (Mahfudz, et al., 1997 ‘Komposisi bahan dan nutrisi dari ransum penelitian seperti terlihat pada Tabel 2 untuk ransum periode awal dan Tabel 3 untuk ransum periode akhir.. Pada Tabel 2 penggunaan tepung ikan dan top mix untuk masing-masing. perlakuan adalah sama yaitu 8% dan 1%, dengan maksud ‘agar perbedaan yang terjadi bukan arena tepung ‘kan dan top mix. Penggunaan tepung ikan dan top mix untuk masing-masing perlakuan adalah sama yaitu 7% ddan 1%, dengan maksud agar perbedaan yang. terjadi bukan karena tepung ikan dan top mix. Perlakuan yang diterapkan adalah TO, T1, ‘2 dan 3, dengan masing-masing mengandung. ampas tahu fermentasi sebanyak 0%, 10%, 15% dan 20%. Parameter yang diamati meliputi: konsumsi pakan, pertambahan berat badan, rasio konversi pakan, berat badan akhir dan persentase karkas Rancangan_percobaan yang digunakan adalah Raneangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dengan masing-masing 5 wlengan ‘dan setiap unit percobaan terdiri dari 3 ekor ayam, pedaging. Data yang diperoleh dianalisis. dengan Sidik Ragam menggunakan Uji F. Apabila terdapat pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan Uji Wialysh Ganda Duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan, pada level ketelitian 5%, ‘Tabel 2. Komposisi Bahan dan Nutrisi Ransum Periode Awal, Bahan-bahan’ Perlakuan Penyusun Ransum 70 TI 72. i a5 sR 5 Jagung Kuning Giling 34,75 33,00 31,50 31,00 Dedak Halus 28.75 23,50 21,50 18,30 Bungkil Kedelai 21,50 34,50 23,00 21,30 Tepung Ikan 8,00 8,00 8,00 8,00 Top Mix 1,00 1,00 1,00 1,00 Tepung Tempe Ampas Tahu. 0,00 10,00 15,00 20,00 Total at 100,00 “100.00, 100.00 700,00 Protein Kasar (%) 2,06 22,04 2,06 22,03 Energi Metabol 2.931,95 2,939,38 2.937,62, 2.94461 Lemak Kasar (%) 682 621 5.96 5,62 Serat Kasar (%) 5.66, 6383 748 802 Kadar Abu (%) 813, 788 79 165 Kadar Air (%) 11,69) 11,69 11,66 11,68 Kadar Kalsium (%) 0,80 0,89 094 098 Kadar Pospor (%) 0.89 0.90 090 091 Ampas Tal Fermentesi Seagal Bahan Pakan... (Lt D. Mahfuds) 41 ‘Tabel 3. Komposisi Bahan dan Nutrsi Ransum Periode Aki Bahan-bahan Penyusun Ransum 70 B Jagung Kuning Giling 4625 40,90 Dedak Halus - 22.75 1435 Bungkil Kedelai 23,00 1675 ‘Tepung Ikan 7.00 7,00 Top Mix 1,00 100 Tepung Tempe Ampas Tahu 0,00 20,00 Total 100.007 100.00 100,00 Protein Kasar (%) 20,04 20,06 20,00 Energi Metabolis(kkal/kz) 3.001,04 2.99991 2.998,59 Lemak Kasar(%) 6.16 5.65 Ss Serat Kasar (%) 4” oo7 735 Kadar Abu (%) Tos 640 670 Kadar Air (%) 12,08 12,04 12,00 Kedar Kalsium (%) O71 0.80) 089 Kedar Pospor (%) 2 080 O81 0,82 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh perlakuan terhadap rata-rata konsumsi ransurm, pertambahan berat badan. dan rasio konversi ransum seperti diperlhatkan pada Tabel 4. Tabel 4 memperlihatkan bahwa onsumsi ransum = meningkat dengan nyata (P<0,05) dengan pengeunaan ampas tahu fermentasi dalam ransum. TI, [2 dan T3 nyata (P<0)05) lebih tinggi dari TO. Artinya konsumsi Fansum meningkat dengan penggunaan ampas tahu fermentasi. Hal ini diduga ampas tahu fermentasi mengandung zat yang meningkatkan nafsu makan. Mahfudz, et al. (1996) menyatakan bahwa hasil fermentasi menagndung asim glutamate yang menuingkstkan nafsu makan, ertambahan berat badan juga meningkat dengan nyata (P<0,05) dengan penggunaan ampas tahu fermentasi dalam ransum, ‘TH, 12 dan 13, nyata (P<0,05) lebih tinggi dari TO. Ampas fermentasi mampu-mensuport pertumbuhan da yam pedaging. Rahayu et al, (1989), Haris dan Karmas (1989) dan Ferdiaz. (1989), menyata kan bahian yang difermentasi akan meningkat kualitas proteinnya disebabkan adanya pemecahan protein Komplek menjadi protein sederhana dan asam- sam amino yang mudah dicerna. Meningkatnya kualitas protein menyebabkan pertambahan berat badan menjadi ting. ‘Namun—penggunaan —ampas_—_ tahu fermentasi-menurunkan dengan nyata (P<0,05) rasio Konversi pakan ayam pedaging. Penggunaan ampas thu fermentasi pada taraf 10, 12.5 dan 15 % nyata (P<0.05) meningkatkan —efsiensi 2 Penggunaan pakan. Hal ini dapat dimenegrti karona ‘ampas tahu fermentasi zat nutrisi yang dikandung, ddidalamnya mengalami penyederhanan oleh Kerja kapang schingga mudah dicerna oleh ayam pedaging. Bahan pakan yang telah emngalami fermentasi kualitasnya akan meningkat dan elbih bbaik dari bahan bakunya. Pengaruh perlakuan terhadap berat badan akhir, berat karkas dan persentase karkas diperlihatkan pada Tabel 4. erat badan akhir nyata_(P<0,05) imeningkat dengan penambahan amps tau fermentasi pada level 10, 12,5 dan 15%. Meningkatnya berat badan akhit sebagai akibat ‘meningkatnya kualita ransum, akan meningkatkan daya cera selain ita adanya tambahan vitamin B (Mahfudz etal, 1997) yang berperan sebagai ko- ensim pada proses sintesa protein tubul, vitamin ini tidak dsintes tubul (Anggorodi, 1995), Tabel 5. mempertihatkan bahwa_berat karkas meningkat dengan nyata (P<0,05) dengan Ppenggunaan ampas tahu fermentasi pada faraf 10, 12,5 dan 15%. Fermentasi memecah protein dan Aarbobidrat menjadi asam-asam amino, N_dan karbon terlaut, yang dipertukan untuk sintesa protein (Rahayu et al, 1989). Meningkatnya kecernaan protein juga mempermudah metaoolisme protein, sehingga secara. langsung juga meningkatkan sintesa protein daging (Goeparno, 1992). Berg dan Butterfield (1976) ‘menyatakan bahwa karkas susunanutamanya adalah daging dan tulang, sangat dipergaruhi oleh konsumsi- dan kualitas— protein ransum. (Caraka Tani. XX1 (1) Maret 2006 14 Ratarata Konsumsi Ransum. Pertambahan Berat Badan dan Rasio Konversi Ransum, Berlkoan Bane Toe ree a eT Konsum Ransum Taba" Toro" aso" ales Pertambahaa Berat Badan (g) 878,28" 1,007,20" 1,100.40" 1.041,60" Rasio Konversi Pakan - eae 20° 2,00" 217 i Yao 5. Ratatat Ban Ait, Hort Karas an PrsentneKarkas erik Parameter “9 7 SSS = Berat Badan Akhi 705 1.124,00" 213,33" 114733 Brat Karkas (a) 628,66" 724,09" 804,94" 763,97" Persentase Karkas (%) 63.88" 64.30" 66,28" 66,42" Reierangan =~ Supersekip yan Berhad Pada far yang rama monk perbednan’yang ata TP<.08) Persentase karkas yang difasilkan cukup product as a Growth Promoting Factor for baik, Karena menurut Moreng dan Avens (1985) Broiler Chicken. Japanese Poult. Sci, 33 persentase karkas ayam pedaging adalah derkisar (217. antara 60 ~ 70%. Pola pert han ays n pedaging hasil penelitian adalah tidak berbeda, sehingea Mahfudz, LD., K. Hayashi, Y. Otsuji, A. Ohtsuka menghasilkan persentase karkas yang tidak and Y. Tomita, 1996. The Separation of berbeda. Artinya pertumbuhan yang éepat_tetapi Unidentified Growth Promoting Factor for memiliki pola pertumbuhan yang sama, schingsa Broiler Chicken from Shochu Distillery proporsi komponen-komponen tubuhnya sama, By-product, Japanese Poult. Sci, 33 Q) : akibatnya menghasilkan persentase karkas yang, 96 - 1003. dak berbeda nyata(P>0.05), a Mahfudz, LD., K. Hayashi, A. Ohtsuka and Y. 1997" Purification of Kes Unidentified Growth Promoting factor for Broiler Chicken from Shochu Distillery ini dapat disinputkan Ry-producl, Indonesia Student bala ampas t ents sebagal hala pak Association in Japan, Proceeding Annual ‘meningkatkan Konsumsi, daya cera, efisiensi Meeting and Seminar. Tokyo, Ausgust ransum, pertambahan brat hadlan dan berat karkas 1997, B73. ayam pedaging Ampas tahu fermentasi dapat digunakan sebagai bahan penyusun ransum yang Mahfudz. LD., K. Hayashi, K, Nakashima, A. bik dan ef Ohtsuka and ¥. Tomita, 1997". A Growth Promoting Factor for Primary Chicks Muscle Cell Culture from Shochu Distillery By-product. Biosecience, DAFTAR PUSTAKA Biotechnology and Biochemistry December 58 : 715 -720, ‘Anggorodi, R. 1985. Kemajuan Mutakhir dala Lima Makanan ‘Ternak Ungeas. PT. Gramedia, Moreng, R.E, and J. Avens, 1985. Poultry Science Jakarta ‘and Production. Reston Publishing Co, Virginia Haris, RP, dan E, Karmas. 1989, Evaluasi Giai pada Pengolahan Bahan Pakan, Institut Rasyaf, M. 1996. Bahan Makanan Unggas di ‘Teknologi Bandung Press, Bandung. Indonesia, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Mahfudz, LD. K. Mayashi, M. Hamada, A. Soeparno 1992. IImu dan Teknologi Daging. Gajah Ohtsuka and Y, Tomita, 1996. The Mada University Press. Youyakarta, Effective Use of Shochu Disillery By- Ampas Vahu Fermentasé Schaga aan akan... ath D. Malt) B

Anda mungkin juga menyukai