Anda di halaman 1dari 1

1.

Perkembangan Teknologi yang Pesat

pesatnya perkembangan teknologi berkontribusi pada perilaku bullying di kalangan anak-anak


dan remaja. Hadirnya internet membuat aktivitas dan pola bermain anak menjadi bergeser. Dulu
anak-anak bermain di luar rumah, kini mereka bermain dan berinteraksi di dunia maya.

Sama seperti interaksi dan pergaulan di dunia nyata, pertemanan di dunia maya pun rentan
terjadi konflik yang tidak dapat dihindari. Sehingga konflik di dunia maya pun kerap terjadi
hingga munculah tindakan cyberbullying. 

Selain itu, dengan melakukan cyberbullying pelaku tidak perlu takut mendapatkan balasan,


apalagi secara fisik. Karena pelaku biasanya bersifat anonim atau tidak dikenal. Sementara itu
dampaknya pada korban sama, tanpa harus menimbang kekuatan fisik.

2. Ketidaktahuan akan Resiko Hukum

Ketidaktahuan akan risiko hukum menjadi salah satu alasan anak dan remaja
melakukan cyberbullying. Mereka mungkin belum mengetahui bahwa dari perbuatan tersebut
dapat dikenai sanksi pidana. Pelaku cyberbullying menganggap bahwa tindakannya tersebut
hanya sebatas ekspresi diri, atau ada juga yang berdalih bahwa tindakan tersebut hanya sebuah
candaan. Hal ini disebabkan karena undang-undang informasi dan transaksi elektronik itu baru dan
belum banyak dipahami masyarakat.

3. Lemahnya Kontrol Diri

Lemah atau bahkan hilangnya kontrol diri dan sosial menjadi penyebab selanjutnya anak
melakukan cyberbullying. Kontrol diri yaitu kemampuan seseorang menahan diri agar tidak
melakukan pelanggaran norma yang ada di masyarakat.

Sedangkan kontrol sosial yaitu kemampuan kelompok sosial atau lembaga di masyarakat
melaksanakan norma atau peraturan yang efektif. Kontrol sosial terdekat yang paling penting
untuk anak yaitu keluarga. Jika keluarga tidak melaksanakan kontrol pada anak, misalnya tidak
mengawasi atau mendampingi anak saat menggunakan internet, maka besar kemungkinan anak
juga tidak memiliki kontrol diri. Alhasil, anak bisa saja menjadi pelaku cyberbullying. 

Untuk mencegah anak melakukan cyberbullying, pastikan orang tua selalu mendampingi anak


saat beraktivitas di media sosial. Orang tua juga harus berbicara dengan anak tentang
konsekuensi menindas orang lain, baik di dunia nyata maupun di internet.

Anda mungkin juga menyukai