Anda di halaman 1dari 1

“Bahkan Sitti sendiri sering banget mengalami pelecehan di Instagram, di Facebook, dapat

komentar-komentar jahat,” terang Marsya. Membenarkan Marsya, Sitti kemudian membagikan


berbagai bentuk komentar bernada pelecehan yang ia terima melalui media sosialnya. Salah satu
komentar tersebut adalah komentar yang menyangkut fisik, yaitu body shaming. “Sekarang kamu
udah jadi artis internasional, kamu harus diet,” ungkap Sitti. Bahkan ia sering mendapatkan
komentar membanding-bandingkan tubuhnya dengan tubuh Marsya dan Widi. “Marsya sama Widi
badannya udah bagus, tinggal kamu yang belum,” tambahnya. Namun bukan Sitti namanya jika ia
tak bisa melawan body shaming dengan candaan. Ia mengaku beberapa kali sempat membalas
komentar jahat tersebut dengan nada bercanda agar membuat pengirimnya tambah kesal. “Aku
bikin Instatory lagi nge-gym, terus dia bales udah bagus mulai nge-gym. Lalu aku bales iya, abis itu
makan bakso dua mangkok hahahaha,” candanya. Baca Juga: Hanindita Setiadji Bagikan 3 Tips
Menjadi Pendengar yang Baik di Puan Talks     Pengaruh media sosial terhadap tingkat body
positivity Kawan Puan, apa yang dialami Sitti merupakan satu dari banyak kasus yang juga dialami
perempuan setiap harinya. Tubuh perempuan seolah menjadi satu-satunya nilai berharga, sehingga
jika tidak memenuhi standar kecantikan masyarakat, maka ia boleh dicerca. Apalagi di era media
sosial seperti sekarang, orang-orang bebas mengomentari fisik orang lain sekalipun pada mereka
yang tidak kenal secara langsung. Padahal memberikan komentar jahat seperti body shaming di
media sosial bisa turut memengaruhi pandangan positif seseorang pada tubuhnya atau body
positivity lo. Hal ini sejalan dengan hasil riset PARAPUAN bertajuk Faktor yang Paling
Mempengaruhi Penilaian Terhadap Tubuh Sendiri. Survei yang dilakukan secara online ini
menggandeng responden sebanyak 771 perempuan dari seluruh Indonesia. Menurut hasil riset
PARAPUAN tersebut, media sosial menempati urutan ketiga yaitu sebanyak 9,1% sebagai faktor
yang memengaruhi penilaian seseorang terhadap tubuhnya. Sitti adalah satu dari sekian perempuan
yang sudah memiliki body positivity dan bisa melawannya dengan candaan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Sitti VoB soal Body Shaming dan Riset
Media Sosial Pengaruhi Body Positivity", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/parapuan/read/533238770/cerita-sitti-vob-soal-body-shaming-dan-
riset-media-sosial-pengaruhi-body-positivity.

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6


Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Anda mungkin juga menyukai