Ronde Kep Serosis
Ronde Kep Serosis
No. RM :
Ruang :Ruang
Tanggal/Jan MRS : 05Juli 2017 (Jam 09.50)
Tanggal Pengkajian : 05 Juli 2017 (Jam 17.00)
Diagnosa Medis : Sirosis Hepatis
1. IDENTITAS
a. Biodata Pasien
Nama : Tn. S
Alamat :
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 60 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja
4. DATA PSIKOSOSIAL
a. Status Emosi
Emosi klien stabil
b. Konsep Diri
Body Image Klien tampak tidak nyaman dengan
keadaannya namun tetap kooperatif
Self Ideal Klien ingin cepat sembuh dan ingin
dapat beraktifitas dengan normal.
5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah = 123/80 mmHg
Suhu tubuh 368oC,
RR = 24X/menit
Nadi=112X/menit (regular)
BB sebelum sakit : 69 kg dan BB saat sakit : 58 kg, TB: 167cm, LILA :27 cm
d. Kepala
Simetris, pusing, benjolan tidak ada.Rambut tumbuh merata dan tidak botak,
rambut berminyak dan ada uban.
Wajah
Simetris , otot muka dan rahang kekuatan normal, sianosis tidak ada, Wajah
keriput
Mata
Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva tidak anemis, pupil isokor dan
sklera ikterus (berwarna kuning), reflek cahaya positif serta tajam penglihatan
menurun.
Telinga
Tidak ada serumen, membran timpani dalam batas normal
Hidung
Deformitas (kelainan bentuk), mukosa, secret, bau, obstruksi, polip tidak ada,
pernafasan cuping hidung tidak ada.
Mulut
Tidak ada stomatitis dan mukosa bibir tampak kering, pasien merintih
kesakitan.
e. Leher
Fungsi menelan normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, dan tidak ada kaku kuduk.
f. Dada dan Thoraks
Inspeksi : Bentuk dada simetris, dan napas dangkal
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara paru : sonor
Auskultasi : Terdapat ronchi
g. Abdomen
Inspeksi : Terdapat asites dan terlihat spider nevi
Auskultasi :bising usus 35x/menit
Palpasi :Nyeri tekan di daerah epigastrium dan didaerah sekitar organ hati
saat di palpasi terasa kenyal dan terdapat asites
Perkusi : Tympani redup
h. Ekstrimitas
Atas : Akral hangat, terpasang infus di tangan kiri, tidak ada luka ,dan tidak
ada kelumpuhan.
Bawah : kaki kanan/ kiri lemas tidak kuat untuk berdiri, tidak ada luka, dan
tidak terpasang infus di kaki kanan maupun kiri,
i. Genetalia
Fungsi genetalia baik dan terpasang kateter mulai tanggal 5-7-2017
j. Integumen
Seluruh bagian tubuh terlihat kekuningan, kulit tampak kusam dan kering serta
turgor kulit menurun.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
7.TERAPI
Terapi dari IGD tanggal 5/7/2017
Infus NS 7 tpm
Injeksi Lasix 1a
Cefotaxim 2 X 1 a
Plasminex 2 X 1 a
Diit Cair
Terapi dari dr DPJP per WA lab kurang albumin dan globulin ( tgl 5/7/2017
Pukul 12.00)
Pukul 16.00 tgl 5/7/2017 tambahan terapi dari dr. DPJP setelah visite
Infus Futrolit : D5 (1: 1 )
Injeksi Acran (P/M)
Pumpitor ( Siang) in Pz peggy
Albumin 20 % 100 cc ( Human)
Tomit 3 X 1
Lasix 1-0-1
Remopain 2 X 1
Sanmol Inf k/p
Pungsi ascites tanggal 7/7/17 jam 06.00 produksi ±3500 cc
ANALISA DATA
NAMA : Tn. S RUANG : Nusa Indah 12
UMUR : 60 tahun NO. RM : 027595
NO. PENGELOMPOKAN DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data Subyektif: Infeksi virus hepatitis Gangguan rasa
Keluarga pasien mengatakan pasien nyaman dan
merintih kesakitan di daerah perut, Kerusakan hepatosit nyeri
lama nyeri ± 8jam, nyeri bertambah
saat perut ditekan, dan nyeri berkurang Inflamasi liver
saat di suntik, pola serang nyeri
menetap. Nekrosis
Varises esophagus
Rupture mukosa esophagus
Perdarahan
MK : Gangguan rasa
nyaman dan nyeri
2. Data Subyektif: Disfungsi hati
- Keluarga Pasien mengatakan Perut Gangguan
pasien semakin membesar selama ± Gangguan metabolisme keseimbangan
2bulan. protein volume cairan
Data Obyektif: lebih dari
-Pasien mengalami asites di daerah Hipoalbuminemia kebutuhan
abdomen. normal tubuh
- terlihat spider navy pada abdomen Ggn osmotik protein plasma
- Pasien terbaring lemas ditempat tidur.
- turgor kulit kembali > 2 detik Penurunan sekresi albumin
- BAK seperti teh
- masukan : Iinf. D5 : Futrolit ( 1: 1) Retensi cairan
Minum ± 1300 cc
- keluaran : pungtie asites ± 3500 cc
Urine ± 2000 cc Transudasi cairan dari intersel
- terdapat bunyi nafas tambahan: ronchi ke interstitial
- albumin serum : 2,8
- BB = 58 kg Asites
- MAP =
MK : Gangguan
keseimbangan volume
cairan lebih dari kebutuhan
normal tubuh
3. Data Subyektif: keluaraga pasien Disfungsi hati Nutrisi kurang
mengatakan makan hanya sedikit dari kebutuhan
itupun tidak habis Gangguan metabolisme tubuh
protein
Data Obyektif:
- Klien hanya minum susu 250 Hipoalbuminemia
cc/ 24 jam
- Klien muntah hitam Ggn osmotik protein plasma
- BB awal masuk = 69 Kg
- BB sekarang = 58 kg Penurunan sekresi albumin
- Mulut klien terlihat kotor
- Hb : 11,9 mg/dl Retensi cairan
- albumin serum : 2,8 Transudasi cairan dari intersel
- BU 35x/mnt ke interstitial
- Turgor kulit kembali > 2 detik Asites
Penekanan saluran cerna
Mual dan Muntah
2. Gangguan Jangka Pendek: 1.Monitor intake dan output cairan. 1.Menentukan fungsi ginjal dan kebutuhan
keseimbangan Dalam 1x24 jam terjadi Ukur kehilangan cairan melalui cairan dan penurunan resiko kelebihan
volume cairan lebih Pengurangan kadar gastrointestinal danPerkirakan cairan bertambah.
dari kebutuhan cairan (asites) pada kehilangan tak kasat mata, contoh;
normal tubuh pasien. keringat, dll.
berhubungan dengan Jangka Panjang: 2.Monitor edema dan asites. 2.Mengurangi retensi cairan dan peningkatan
terganggunya Dalam 3x24 jam Pasien tekanan hidrostatik kapiler.
mekanisme dalam status hidrasi yang 3.Batasi asupan natrium dan cairan 3.Mengikuti diet rendah natrium dan
pengaturan adekuat, volume cairan
(penurunan plasma kembali dalam keadaan pembatasan cairan
protein). seimbang. 4. Ukur dan catat lingkar perut setiap 4.Memantau perubahan pada pembentukan
Kriteria Hasil: hari. asites dan penumpukan cairan.
-Output urin sesuai 5. Jelaskan pada pasien dan keluarga 5.Peningkatan pemahaman sehingga dapat
dengan berat badan. tentang pembatasan cairan dan diet meningkatkan kerjasamapasien dan
-Rehidrasi cairan pada keluarga dalam program perawatan.
tubuh pasien. 6.Tingkatkan dan dorong oral hygiene 6.Kebersihan mulut yang baik dapat
-Elektrolit dalam batas dengan sering. mengurangi kekeringan membran mukosa
normal. mulut, sehingga dapat mengurangi rasa
-Terjadinya haus.
keseimbangan cairan dan 7.Monitor BB tiap hari, dengan alat, 7.Memantau BB pasien untuk melihat
elektrolit. waktu dan pakaian yang sama. jika bertambahnya volume cairan dalam tubuh
-Output dan input dapat memungkinkan. atau tidak.
kembali normal.
3. Gangguan Jangka pendek : 1. Motivasi pasien untuk makan 1. Motivasi sangat penting bagi penderita
pemenuhan Dalam 1x24 jam makanan sesuai diit yang anoreksia dan gangguan gastrointestinal.
kebutuhan nutrisi diharapkan intake makan dianjurkan dan suplemen makanan.
berhubungan dengan dapat lebih baik 2. Tawarkan makanan dengan porsi 2. Makanan dengan porsi kecil dan sering
intake yang kurang. Jangka panjang : sedikit tapi sering. lebih ditolerir oleh penderita anoreksia.
Dalam 3x24 jam 3. Hidangkan makanan yang 3. Meningkatkan selera makan
kebutuhan nutrisi dapat menimbulkan selera dan menarik
terpenuhi dalam penyajiannya.
Kriteia Hasil : 4. Pelihara hygiene oral sebelum
- BB dapat meningkat makan. 4. Mengurangi cita rasa yang tidak enak dan
- gangguan kebutuhan 5. Berikan obat yang diresepkan merangsang selera makan.
nutrisi dapat teratasi untuk mengatasi mual, muntah, 5. Mengurangi gejala gastrointestinal dan
-NGT dapat secepatnya diare atau konstipasi. perasaan tidak enak pada perut yang dapat
dilepas dari pasien 6. Motivasi peningkatan asupan mengurangi selera makan dan keinginan
cairan dan latihan jika pasien terhadap makanan.
melaporkan konstipasi. 6. Meningkatkan pola defekasi yang normal
dan mengurangi rasa tidak enak serta
7. Amati gejala yang membuktikan distensi pada abdomen.
adanya perdarahan gastrointestinal. 7. Mendeteksi komplikasi gastrointestinal
yang serius.
Gangguan pemenuhan 6/7/17, 16.00 1. Memotivasi pasien untuk makan sesuai diit
kebutuhan nutrisi Diit cair untuk mempermudah pasien menelan
berhubungan dengan intake 2. Menawarkan pasien untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering
yang kurang. 3. Memberikan KIE kepada pasien dan keluarga untuk melakukan
oral hygiene sebelum makan
4. Berkolaborasi dalam pemberian obat mual muntah
Inj. Pumpitor 1x1
Inj. Tomit 3x1
Inj. Acran 2x1
5. Mengamati adanya perdarahan gastrointestinal
Muntah hitam 1x
EVALUASI
NAMA : Tn. S RUANG : Nusa Indah 12
UMUR : 60 tahun NO. RM: 007985
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Evaluasi
1. Nyeri dan gangguan rasa 5/ 7/ 17 S: Keluarga pasien mengatakan perut masih terasa sakit
nyaman berhubungan dengan 16.00 O: K/U lemah , GCS : 4 5 6
spasme otot abdomen TD : 123/ 80 mmhg
N : 112 X/mnt
S : 36,8
Pengkajian skala nyeri
P : perut membesar
Q : terasa cekot-cekot
R : perut
S:7
T : Hilang Timbul
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan semua intervensi
1
3. Gangguan pemenuhan S: Pasien mengatakan badannya masih lemas dan prutnya masih tarasa sakit.
kebutuhan nutrisi O: K/U cukup
berhubungan dengan intake Turgor kulit buruk.
yang kurang. A: masalah teratasi sebagian
P: Rencana dilanjutkan
1. Monitor intake dan output cairan. Ukur kehilangan gastrointestinal danPerkirakan
kehilangan tak kasat mata
2. Monitor BB tiap hari
3. Pelihara oral hygiene
4. Berkolaborasi dalm pemberian obat anti mual dan muntah
5. Mengamati gejala yang membuktikan adanya perdarahan gastrointestinal