Anda di halaman 1dari 4

Topik 2

Koneksi Antar Materi - Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia


Dosen Pengampu : Dr. Rusdi, M. Biomed

Nama : Nrangwesthi Widyaningrum


NIM : 2003220160
Prodi : Pendidikan Biologi 1

Pendidikan Profesi Guru Prajabatan


Universitas Negeri Jakarta
2022
01.01.2-T2-6 Koneksi Antar Materi - Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

1. Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum
Anda mempelajari topik ini?

Jawab :

Awalnya saya berpikir bahwa peserta didik adalah kertas kosong, yang Ketika
masuk ke kelas tidak tahu apa-apa dan harus ditransfer dengan ilmu pengetahuan
oleh guru. Tugas saya seorang guru adalah untuk mentransfer pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Pembelajaran adalah proses
membuat peserta didik aktif. Pembelajaran terpusat pada peran guru sebagai
pendidik dan fasilitator dalam kelas. Pembelajaran adalah kegiatan belajar
mengajar di dalam ruang kelas, karena biasanya pembelajaran di luar kelas
dilakukan oleh guru olahraga dan Guru Prakarya.

2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?

Jawab :

Konsep pemikiran saya berubah setelah mempelajari filosofi pendidikan dari Ki


Hajar Dewantara. Saya menjadi tahu bahwa peserta didik adalah sebagai
Subjek pembelajaran Merekalah pemegang kendali pembelajaran. Pendidik wajib
menghamba pada anak dengan segala ketulusan hati.

Perubahan yang saya rasakan dari mempelajari filosofis Ki Hajar Dewantara


yakni Sistem Among dalam Pembelajaran Proses pembelajaran di kelas saya
berlandaskan sistem “Among” Pembelajaran yang dilakukan di kelas bertujuan
untuk mendidik anak sebagai Subjek bukan Objek ( Karena anak adalah pusat
pendidikan). Dalam pembelajaran tidak menghendaki “Paksaan-paksaan ”
melainkan memberi “tuntunan” bagi hidup anak agar dapat berkembang dengan
selamat, baik lahir maupun batinnya.
Saya juga menyadari bahwa setiap anak itu istimewa, unik, dan memiliki potensi
dalam dirinya. Dalam sistem Among anak dididik di sekolah sesuai dengan bakat
dan minat. Pendidik sebagai Tut Wuri Handayani berperan menuntun, mengasuh,
membimbing anak sesuai kodratnya agar jiwanya merdeka lahir dan bathin. Guru
memberikan kebebasan pada anak dalam memilih gaya belajar yang mereka
sukai. Dari yang tadinya hanya menuruti instruksi akan berubah menjadi “Merdeka
Belajar”.

Kita sebagai pendidik menjadi pemimpin yang memerdekakan dan memberi


teladan, memberi semangat, memberi dorongan dan serta mengayomi peserta
didik, Guru menjadi fasilitator dan motivator dalam pembelajaran sebagai mitra
belajar bagi peserta didik.Karena tujuan dari pendidikan kita harus berfokus pada
murid, murid dan murid. Pendidik adalah penuntun sehingga dalam pembelajaran
di sekolah tugas guru menuntun, membimbing peserta didik dalam mencari dan
menemukan konsep-konsep teori dan membantu mereka menerapkan konsep
dan teori yang sudah mereka pelajari dalam kehidupannya sehingga anak-anak
atau peserta didik tidak kehilangan arah dan membahayakan hidupnya.

Menjadi guru harus memperhatikan apa yang dapat dikembangkan ari anak
didiknya. Guru harus jeli menelisik kebutuhan anak didik, mana yang harus
didorong, dan apa yang harus dikuatkan. Guna memenuhi kebutuhan
pengembangan bakat, dan anak bisa merasa merdeka. Guru dan peserta didik
bebas untuk menerapkan system pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
sehingga nantinya kana meningkatkan kualitas system Pendidikan nasional.

3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan
pemikiran KHD?

Jawab :

yang dapat segera saya terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran
KHD adalah :
Saya menjadi guru harus bisa menjadi teladan, pemberi semangat serta memberi
dorongan dalam menanamkan nilai karakter kedisiplinan dan kerjasama, tolong
menolong dalam setiap kegiatan yang ada disekolah. Selain itu saya harus bisa
menjadi pendidik yang :

1. Menerapkan asas trikon dalam pembelajaran di kelas


2. Dapat menumbuhkan daya cipta (kognitif), daya rasa, dan daya karsa
3. Menggunakan pengajaran dengan system among
4. Dapat menjadi role model bagi peserta didik untuk membentuk pribadi yang
mandiri
5. Menjadi pendidik yang relevan dengan kehidupan dan zaman
6. Mengembangkan Pendidikan yang selaras dengan nilai budaya

Anda mungkin juga menyukai