Legenda Asal Usul Telaga Warna
Legenda Asal Usul Telaga Warna
Ratu sering murung dan menangis. Prabu pun ikut sedih melihat istrinya.
Lalu Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di sana sang Prabu terus
berdoa, agar dikaruniai anak. Beberapa bulan kemudian, keinginan
mereka terkabul. Ratu pun mulai hamil. Seluruh rakyat di kerajaan itu
senang sekali. Mereka membanjiri istana dengan hadiah.
Hari berlalu, Putri pun tumbuh menjadi gadis tercantik di seluruh negeri.
Dalam beberapa hari, Putri akan berusia 17 tahun. Maka para penduduk
di negeri itu pergi ke istana. Mereka membawa aneka hadiah yang
sangat indah. Prabu mengumpulkan hadiah-hadiah yang sangat banyak
itu, lalu menyimpannya dalam ruangan istana. Sewaktu-waktu, ia bisa
menggunakannya untuk kepentingan rakyat.
Prabu lalu bangkit dari kursinya. Kalung yang indah sudah dipegangnya.
“Putriku tercinta, hari ini aku berikan kalung ini untukmu. Kalung ini
pemberian orang-orang dari penjuru negeri. Mereka sangat mencintaimu.
Mereka mempersembahkan hadiah ini, karena mereka gembira
melihatmu tumbuh jadi dewasa. Pakailah kalung ini, Nak,” kata Prabu.
Putri menerima kalung itu. Lalu ia melihat kalung itu sekilas. “Aku tak
mau memakainya. Kalung ini jelek!” seru Putri. Kemudian ia melempar
kalung itu. Kalung yang indah pun rusak. Emas dan permatanya tersebar
di lantai.
Di hari yang cerah, kita bisa melihat danau itu penuh warna yang indah
dan mengagumkan. Warna itu berasal dari bayangan hutan, tanaman,
bunga-bunga, dan langit di sekitar telaga. Namun orang mengatakan,
warna-warna itu berasal dari kalung Putri yang tersebar di dasar telaga.