Anda di halaman 1dari 12

Jenis Kambing di Indonesia – 

Ternyata, bermacam makanan khas Nusantara ini terbuat


dari berbagai jenis kambing yang berbeda, lho. Di Indonesia sendiri, setidaknya ada 12
jenis kambing yang biasa diternakkan oleh masyarakat. Selain daging, ada juga kambing
yang memproduksi susu yang memiliki banyak khasiat.

pixabay
Nah, supaya tidak pusing dan bingung mengenai berbagai jenis-jenis kambing, mari
ketahui perbedaannya supaya tidak salah pilih hewan kurban ketika Idul Adha nanti!

Table of Contents
 Jenis-Jenis Kambing Di Indonesia
o 1. Kambing Kacang
o 2. Kambing Etawa
o 3. Kambing PE (Peranakan Etawa)
o 4. Kambing Jawarandu
o 5. Kambing Boer
o 6. Kambing Saanen
o 7. Kambing Gembrong
o 8. Kambing Boerawa dan Boerka
o 9. Kambing Muara
o 10. Kambing Kosta
o 11. Kambing Marica
o 12. Kambing Samosir
 Sederet Manfaat Daging Kambing
o 1. Mendukung Pembentukan Massa Otot
o 2. Mencegah Dan Mengatasi Anemia
o 3. Mengontrol Tekanan Darah
o 4. Meningkatkan Imunitas Tubuh
 Cara Sehat Untuk Mengolah Daging Kambing

Jenis-Jenis Kambing Di Indonesia


Melansir dari laman Dinas Peternakan Jawa Timur, setidaknya ada 12 jenis kambing
yang diternakkan oleh masyarakat di Indonesia. Jenis-jenis kambing ini ada banyak
ragamnya, ada yang memang memiliki jenis genotipe asli Indonesia, tetapi ada juga
yang merupakan hasil impor dari luar negeri.
Beberapa kambing adalah persilangan bibit unggul yang persilangan tersebut bertujuan
untuk mendapatkan bobot lebih yang tinggi serta kemampuan adaptasi yang kokoh. Apa
saja jenis kambing tersebut? Mari, simak artikel berikut ini!

1. Kambing Kacang

https://jendelahewan.com/
Dimulai dari jenis kambing yang paling populer di Indonesia, yaitu kambing kacang.
Kambing jenis ini kerap kali diternakkan karena memiliki kemampuan adaptasi yang baik
terhadap berbagai macam kondisi alam. Selain itu, kambing kacang juga mempunyai
daya reproduksi yang tinggi sehingga kerap dibeli untuk keperluan kurban.

Ciri-ciri dari kambing kacang, yaitu memiliki bentuk tubuh yang slim dengan ukuran
kepala kecil, telinga tegak, memiliki bulu pendek dengan warna hitam, putih, cokelat atau
kombinasi dari ketiganya. Bobot dari kambing kacang pun hanya berkisar 25-30
kilogram menyesuaikan berdasarkan dengan jenis kelaminnya. Baik kambing jantan
maupun kambing betina mempunyai dua tanduk pendek.

2. Kambing Etawa

https://starfarm.co.id/
Grameds mungkin pernah mendengar atau menonton liputan mengenai susu kambing
etawa. Susu kambing etawa dinamakan demikian karena susu kambing ini berasal dari
kambing daerah Etawah, India. Kambing etawa bisa masuk ke Indonesia karena dibawa
oleh pemerintah Hindia-Belanda pada sekitar tahun 1930-an. Adapun nama asli dari
kambing tersebut adalah kambing jamnapari. Selain susu, daging dari kambing jenis ini
juga kerap diolah menjadi makanan lezat, lho.
Ciri dari kambing etawa, yaitu memiliki bentuk tubuh besar dengan bobot rata-rata
mencapai hingga 91 kilogram pada kambing jantan dan 63 kilogram pada kambing
betina. Postur tubuh dari kambing etawa cukup tinggi, sekitar 90 hingga 127 sentimeter.
Adapun, bentuk telinganya terkulai ke bawah dengan hidung yang berbentuk cembung.
Sebagai informasi tambahan, kambing etawa memiliki kemampuan untuk menghasilkan
susu hingga tiga liter per hari, lho.
3. Kambing PE (Peranakan Etawa)

https://lendah.kulonprogokab.go.id/
Kambing untuk ternah juga ada yang berasal dari ras campuran, lho. Salah satunya, yaitu
kambing PE alias Peranakan Etawa. Kambing PE merupakan kombinasi dari kambing
etawa dengan kambing kacang. Secara fisik, jenis kambing PE serupa dengan etawa,
tetapi mempunyai sistem reproduksi yang serupa dengan kambing kacang.
Ciri-ciri dari kambing PE, yaitu mempunyai warna bulu belang hitam, putih, merah, dan
cokelat dengan bentuk telinga lebar yang terkulai. Secara fisik, dahi dan hidungnya
berbentuk cembung. Lalu, kemampuan dari kambing PE untuk menghasilkan susu, yakni
hingga tiga liter per hari sama seperti kambing etawa.

4. Kambing Jawarandu

https://www.youtube.com/
@RevanDolanKandang
Jenis kambing yang keempat dikenal dengan nama kambing jawarandu atau yang juga
populer dengan nama lainnya, yaitu Bligon, Gumbolo, Kopolo, dan Kacukan. Kambing
Jawarandu adalah kambing hasil persilangan kambing PE dengan kambing kacang.
Peternak memilih kambing jenis ini, karena memiliki ukuran tubuh yang lebih besar
daripada kambing kacang, perilakunya mudah untuk digembalakan, dan mampu
mengonsumsi aneka tumbuhan, baik dedaunan, pelet, maupun rumput.
Ciri-ciri dari kambing jawarandu adalah memiiliki bobot yang lebih dari 40 kilogram,
kambing jantan maupun kambing betina memiliki tanduk, bentuk telinga lebar yang
terbuka, panjang, serta terkulai.

Kambing jawarandu mampu untuk menghasilkan susu hingga 1,5 liter per-hari serta
dagingnya bisa dimanfaatkan untuk konsumsi dan kurban.

5. Kambing Boer

https://www.instagram.com/78farmyogya/
Berikutnya ada Kambing Boer yang berasal dari Afrika Selatan serta sudah teregistrasi
sejak sekitar 65 tahun yang lalu. Kambing boer merupakan kambing jeni pedaging asli,
karena mempunyai tubuh yang besar, bahkan bisa mencapai hingga 45 kilogram saat
usianya baru mencapai enam bulan. Persentase daging kambing bore lebih banyak 40-
50 persen apabila dibandingkan dengan jenis kambing lainnya.

Ciri dari kambing bore yang paling terlihat, yaitu bentuk fisiknya yang besar. Kambing
boer mampu hidup dalam suhu ekstrem yang sangat dingin, mulai dari -25 derajat
Celcius hingga justru sangat panas, yakni sekitar 43 derajat Celsius.

6. Kambing Saanen
http://sanen.co.id/
Kambing saanen adalah kambing yang berasal dari Swiss atau lebih tepatnya
Switzerland bagian barat. Kambing saanen termasuk ke dalam jenis kambing yang
mempunyai tubuh besar, kambing ini sulit untuk berkembang di wilayah tropis, karena
sifatnya yang peka terhadap terik matahari. Di Indonesia, kambing saanen
dikawinsilangkan dengan jenis kambing yang memiliki kemampuan untuk lebih tahan
dengan dengan udara sekitar, misalnya kambing etawa.

Ciri fisik yang terlihat dari kambing saane, yaitu bulu pendek dengan warna putih atau
krem dan titik hitam di telinga, hidung, dan kelenjar susu. Lalu, memiliki bentuk hidung
lurus dan bentuk wajah segitiga, memiliki ekor yang tipis dan pendek, serta mempunyai
bobot tubuh sekitar 36-91 kilogram, yang berbeda menyesuaikan dengan jenis kelamin.

7. Kambing Gembrong
https://www.pertanianku.com/
Kambing gembrong merupakan kenis kambing berikutnya yang kerap ditemukan di
kawasan timur Pulau Bali, terutama  Karangasem. Sekilas, masyarakat melihat kambing
gembrong mirip dengan anjing karena memiliki bulu yang sangat tebal. Kambing
gembrong pada mulanya merupakan hasil persilangan dari kambing kashmir dengan
kambing turki yang dibawa dari luar negeri sebagai hadiah untuk raja dan para
bangsawan di Bali.

Kambing gembrong memiliki ciri fisik yang paling tampak, yaitu sekujur tubuh tertutup
dengan bulu yang mengilap. Apabila dibiarkan, bulu kambing gembrong jantan dapat
bertumbuh hingga 30 sentimeter. Kambing ini mempunyai tanduk kecil dan warna tubuh
cokelat, cokelat muda, atau putih. Beratnya berkisar antara 32-45 kilogram
menyesuaikan dengan jenis kelaminnya.

8. Kambing Boerawa dan Boerka

https://www.republika.co.id/
Kambing boerawa adalah jenis kambing hasil persilangan kambing jenis lain.
Bisa Grameds tebak? Yup, kambing boer jantan dengan kambing PE betina. Jenis
kambing ini banyak dijadikan sebagai hewan ternak di daerah Lampung.
Sementara, kambing boerka adalah jenis kambing persilangan antara kambing boer
jantan dengan kambing kacang betina. Karakteristiknya, yakni memiliki ukuran fisik yang
cukup besar layaknya kambing boer, tetapi mempunyai produktivitas reproduksi lebih
aktif yang serupa dengan kambing lokal. Kambing Boerka sudah diternakkan setidaknya
di 15 provinsi, mulai dari Aceh hingga Maluku Utara.

9. Kambing Muara
https://gdmagri.com/
Sesuai dengan namanya, jenis kambing muara ini bisa dijumpai di Kecamatan Muara,
Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Kaming muara memiliki bentuk fisik yang kokoh dengan
corak bulu antara cokelat kemerahan, dan putih dengan beberapa garis hitam
memanjang dari kepala hingga ke ekor.

Kambing muara memiliki sifat prolifik dan produktif secara reproduksi. Kambing jenis ini
bisa melahirkan dari dua hingga empat anak dalam satu kali persalinan. Lebih lanjut,
induk kambing ini mempunyai produksi susu yang berkualitas sehingga semua anaknya
bisa tumbuh sehat, meskipun tanpa bantuan dari susu tambahan.

10. Kambing Kosta

Sumber Foto:Dok BPTP Banten


Kambing kosta biasa ditemukan tersebar di area Jakarta dan Banten, kambing kosta
kerap kali disamakan dengan kambing kacang. Hal tersebut wajar, mengingat kambing
ini adalah kambing jenis persilangan antara kambing kacang dengan kambing kashmir.

Produktivitasnya pun hampir mirip, tetapi ada perbedaan fisik signifikan yang bisa
dilihat. Misalnya, adanya motif garis sejajar pada bagian kanan dan kiri wajah dan bulu
lebat berantakan pada bagian kaki belakang. Sayangnya, populasi kambing kosta terus
berkurang, padahal bentuk tubuhnya yang besar dari depan hingga ke belakang sangat
cocok untuk dimanfaatkan dagingnya.
11. Kambing Marica

https://starfarm.co.id/
Kambing marica adalah jenis kambing lokal yang berasal dari provinsi Sulawesi Selatan.
Kabupaten Maros, Jenepoto, Sopeng, dan Makassar merupakan daerah yang memiliki
populasi kambing marica cukup banyak.

Kambing marica dapat dikatakan sebagai jenis kambing yang unik karena dapat
bertahan hidup di tempat yang memiliki curah hujan rendah dan hanya mengandalkan
rumput kering di tanah berbatu sebagai makanan. Food and Agriculture Organization
(FAO), anak organisasi PBB dalam bidang pangan dan pertanian mengategorikan
kambing marica sebagai sebagai genotipe asli Indonesia. Sayangnya, kambing ini
termasuk dalam kategori endangered atau hampir punah.
12. Kambing Samosir

Slideplayer.info
Kambing samosir adalah hewan peliharaan turun-termurun dari masyarakat di Pulau
Samosir, tengah Danau Toba, Sumatera Utara. Mayoritas kambing samosir memiliki
warna putih bersih.

Kambing samosir dulunya digunakan sebagai persembahan dalam ritual keagamaan.


Topografi Pulau Samosir yang berbukit kering dan banyak batuan membuat jenis
kambing di daerah tersebut mempunyai ketahanan tubuh yang cukup kuat.

Ciri fisik kambing samosir hampir sama dengan kambing kacang yang diternakkan di
Sumatera Utara. Meski demikian, kambing samosir cenderung memiliki dominan warna
putih atau belang hitam. Masyarakat lokal juga menyebut kambing samosir dengan
nama kambing putih dan kambing batak.
Sederet Manfaat Daging Kambing

istockphoto
Daging kambing yang sering diolah menjadi sate atau sop ini tak sekadar lezat, tetapi
juga menyehatkan karena memiliki banyak kandungan gizi. Manfaat dari daging
kambing ini bisa diperoleh asalkan dalam proses pemasakannya dilakukan dengan cara
yang benar. Mari, pahami manfaat daging kambing dan cara mengolahnya dengan
benar.

Dalam 100 gram daging kambing, setidaknya mengandung 150 kalori, 27 gram protein,
dan 15 gram lemak. Tak hanya itu, daging kambing juga mengandung kalium, vitamin
B12, zat besi, magnesium, selenium, dan omega-3.

Daging kambing yang kaya akan nutrisi mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, di
antaranya:

1. Mendukung Pembentukan Massa Otot


Daging kambing merupakan salah satu sumber protein dan asam amino yang baik.
Nutrisi ini sangat diperlukan oleh tubuh untuk meningkatkan stamina serta kekuatan
otot, menjaga massa otot, dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Seluruh orang dewasa wajib untuk mencukupi kebutuhan asupan protein sebanyak 60-
70 gram pada tiap harinya. Apabila asupan protein tak tercukupi, maka tubuh akan
mengalami kekurangan protein. Hal ini bisa mempercepat penyusutan massa otot yang
seiring denganbertambahnya usia. Apabila dibiarkan, hal tersebut akan meningkatkan
risiko terjadinya sarcopenia, yaitu penipisan massa otot.

2. Mencegah Dan Mengatasi Anemia


Dalam 100 gram daging kambing, terkandung sekitar 3,5-4 miligram zat besi. Mineral ini
memiliki peran penting untuk menghasilkan hemoglobin dan sel darah merah, sehingga
bermanfaat untuk mencegah serta membantu pengobatan anemia.

Anemia merupakan kondisi di mana sel darah merah atau hemoglobin berkurang karena
kekurangan zat besi. Kondisi ini dapat menyebabkan organ dan jaringan tubuh menjadi
kekurangan oksigen, sehingga fungsinya menjadi terganggu.
3. Mengontrol Tekanan Darah
Dalam 100 gram daging kambing, terkandung sekitar 400 mg kalium. Asupan kalium
yang diperlukan untuk dikonsumsi setiap harinya ialah sebanyak 4500-4700 gram.
Kalium diperlukan oleh tubuh untuk mengatur detak jantung serta menjaga tekanan
darah supaya tetap stabil.

Meski demikain, Grameds disarankan untuk tetap memperoleh asupan kalium dari


makanan sumber kalium lainnya selain kambing. Hal ini dikarenakan daging kambing
mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang cukup tinggi, sehingga asupannya harus
dibatasi.
4. Meningkatkan Imunitas Tubuh
Daging merah, termasuk daging kambing, memiliki banyak kandungan seperti protein,
asam amino, vitamin B, dan mineral seperti zinc dan folat. Semua nutrisi tersebut
diketahui memiliki peranan penting dalam proses perbaikan serta produksi sel-sel
imunitas tubuh.

Dengan demikian, apabila Grameds rutin mengonsumsi daging kambing, imunitas


tubuh Grameds pun akan lebih kuat dan Grameds akan lebih jarang sakit. Akan tetapi,
ingatlah bahwa imunitas tubuh tak bisa ditingkatkan hanya dengan daging kambing, ya.
Grameds juga perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang lainnya, seperti sayur dan
buah supaya daya tahan tubuh tetap kuat.

Cara Sehat Untuk Mengolah Daging Kambing


https://www.piknikdong.com/
Meskipun memiliki berbagai kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh, daging kambing
merupakan sumber lemak jenuh. Apabila dikonsumsi dengan jumlah yang terlalu
banyak, daging kambing juga bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Dalam 100 gram daging kambing matang, setidaknya terdapat sekitar 75 mg kolesterol.
Akan tetapi, jumlah ini terhitung lebih rendah apabila dibandingkan dengan kadar
kolesterol yang ada di dalam daging sapi sirloin dengan kandungan 90 mg kolesterol
atau dada ayam tanpa kulit yang memiliki kandungan 85 mg kolesterol.

Supaya tak membahayakan kesehatan, konsumsi daging kambing atau daging merah
lainnya direkomendasikan hanya sebanyak 1-2 porsi pada setiap minggunya. Daging
yang dipilih juga harus daging yang bersih dan segar. Cara pengolahannya pun tak boleh
sembarangan.

Grameds dianjurkan untuk tidak menggoreng daging kambing karena proses memasak


dengan cara menggoreng dapat menambah kadar lemak yang ada pada daging kambing
yang hendak dikonsumsi. Cara ini juga akan memperparah kondisi
jika Grameds mempunyai kolesterol tinggi dan asam urat.
Grameds bisa mengolah daging kambing untuk dijadikan sate, kambing panggang,
kambing bakar, maupun sup. Jangan lupa untuk membuang lemak di daging sebelum
mengolahnya untuk dijadikan sebagai santapan yang lezat.
Dengan mengetahui manfaat daging kambing beserta cara mengolahnya,
kini Grameds bisa memasukkan daging kambing ke dalam menu harian. Akan tetapi,
ingat untuk tak mengonsumsinya dengan berlebihan.
Selain itu, tambahkan juga sayur dab buah saat menyantap daging kambing, untuk
memenuhi asupan serat yang akan memperlancar pencernaan serta mengurangi
penyerapan kolesterol.

Anda mungkin juga menyukai