KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KEGIATAN BIMBINGAN PERKAWINAN PRANIKAH
BAGI CALON PENGANTIN
‘TAHUN 2022
Kementerianflembaga + (025) Kementerian Agama
Unit Eseton | (03) DirjenBimas Islam
Program 125,03.08) Program Bimas Islam
imbingan Perkawinan Pranikah
164043) Kantor Kementorian Agama Kab. Tanah Bumbu
: (2104) Bimbingan Perkawinan dan Keluarga Sakinah
152) Bimbingan Perkawianan Pranikah dan Calon Pengantin
Hasil (Outcome)
Unit Esoton IW Satker
Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
‘SatuanUkur dan JenisKeluaran
Volume
egiatan
A. Latar Belakang
4. Dasar Hukum
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, TambahanLembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3019).
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tetang Tata Cara Pelaksanaan
‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor $423);
Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 373 Tahun
2018 tentang Petunjuk Teknis Bimbingan Perkawinan Bagi Calon Pegantin
= DIPA Bimas Islam Tahun 2022.
2. Gambaran Umum
Keluarga merupakan salah satu elemen yang akan membangun sebuah
masyarakat, dan menegakkan Islam dalam keluarga merupakan salah satu tahapan
dalam mewujudkan cita- cita Islam. Dengan pemahaman tentang ini tidak terlalu sulit
untuk menyimpulkan bahwa sebuah keluarga sakinah (Keluarga yang berhasil
menurut standar Islami) adalah cerminan sebuah masyarakat madani. SedangkanMasgyalakatl Madani sendii monipakan standar Islami tentang sebuah masyarakat
yang "makmut, aman, tentram dan damai
Sebagaimana salah satu citri masyarakat madani adalah bersifat Rabbani, maka
Keluanga sekinah juga berciti robbani Artinya, di dalam keluarga / masyarakat
Jerwebut setiap anggotanya berusaha untuk berlomba di dalam upaya mendekatkan
Gin, kepada Allah SWT sebagai Perekat utama keluarga/ masyarakat. Mereka
menyadari betul bahwa hanya Allah sajalah yang pantas di jadikan tempat meminta
bagi tenwujudnya kebahagiaan bersama. Sebuah keluarga sakinah tidak pernah
menjadikan variable keduniaan sebagai factor utama munculnya soliditas internal
keluarga, Mereka juga percaya bahwa hanya dengan tagarru bila Allah (mendekatkan
Giri kepada Allah) dan menegakkan aturan Allah sajalah maka kebahagiaan, kasih-
sayang dan kecintaan sejati akan dirasakan di dalam keluarga. Suatu bentuk
kebehagiaan yang tidak dibatasi selama hidup di dunia semata, melainkan jauh
hingga berkumpul kembali di akhirat. Demikian juga dalam masyarakat madani di
mana hukum Allah ditegakkan dengan sempurna,
Keluarga sakinah adalah keluarga yang cinta ilmu, seperti juga masyarakat
madani. Mereka saling belajar dan saling mengajarkan, antara yang tua kepada yang
muda maupun sebaliknya. Keluarga yang menghargaimu sehingga menempatkan abi
iimu di tempat yang dihormati, mencari ilmu dan mengajarkannya, serta kemudian
bersyukur kepada Allah atas ilmu dan berkah ilmu, dan menggunakannya di jalan
Allgh. Keluarga sakinah tidak bersikap jumud maupun liberal dalam mensikapi ilmu.
Seorang bapak menganjurkan anaknya untuk menuntut imu, membiayai nya,
kemudian juga menghormati anaknya yang mau membagi ilmu itu kepadanya dan
siap menerima nasehat anaknya dengan ilmu yang dia (anak itu) pelajari dari
gurunya. Bahkansebelumitu sang bapak-lah yang mencarikan guru terbaik untuk
anakny aitu
Secara_umum kegiatan yang dilaksanakan tahun ini dinarapkan dapat
memberikan gambaran bagaimana sebuah perkawinan dapat berjalan dengan baik
sehingga tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah.B. Penerima Manfaat
Peserta pada kegiatan ini adalah Calon Pengantin yang sudah mendaftar pada
Kantor Urusan Agama Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Batulicin dan
Kecamatan Karang Bintang dengan peserta 25 pasang.
C. Strategi dan Pencapaian Keluaran
1, Metode
Metode yang digunakan adalah penyampaian materi dan diskusi
2. Tahapan dan waktu pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Rabu s.d Kamis tanggal 21 s.d 22
September 2022.
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Waktu pencapaian keluaran adalah setelah kegiatan tersebut selesai.
E. Biaya
Pembiayaan sebagai akibat dari pelaksanaan kegiatan ini, dibebankan pada
DIPA Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam sebesar Rp. 10.000.000,-
(Sepuluh Juta Rupiah).
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tanah Bum! September 2022KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KEGIATAN BIMBINGAN PERKAWINAN PRANIKAH
BAGI CALON PENGANTIN
‘TAHUN 2022
Kementerianlembaga : (025) Kementerian Agama
Unit Eseton | (03) DirjenBimas islam
Program + (028.03.08) Program Bimas Istam
Hasil (Outcome) :Bimbingan Perkawinan Pranikah
Unit Eselon Il Satker + (664043) Kantor Kementerian Agama Kab. Tanah Bumbu
Kegiatan + (2104) Bimbingan Perkawinan dan Keluarga Sakinah
Indikator Kinerja Kegiatan + (052) Bimbingan Perkawianan Pranikah dan Calon Pengantin
SatuanUkur dan JenisKeluaran = 4
Volume Kegiatan
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
= Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, TambahanLembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3019);
= Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tetang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5423);
- Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 373 Tahun
2018 tentang Petunjuk Teknis Bimbingan Perkawinan Bagi Calon Pegantin.
- DIPA Bimas Islam Tahun 2022.
2. Gambaran Umum
Keluarga merupakan salah satu elemen yang akan membangun sebuah
masyarakat, dan menegakkan Islam dalam keluarga merupakan salah satu tahapan
dalam mewujudkan cita- cita Islam. Dengan pemahaman tentang ini tidak terlalu sulit
untuk menyimpulkan bahwa sebuah keluarga sakinah (Keluarga yang berhasil
menurut standar Islami) adalah cerminan sebuah masyarakat madani. Sedangkanmasyarakat madani sendiri merupakan standar Islami tentang sebuah masyarakat
yang "makmur, aman, tentram dan damai’.
Sebagaimana salah satu cirri masyarakat madani adalah bersifat Robbani, maka
keluarga sakinah juga berciri robbani, Artinya, di dalam keluarga / masyarakat
tersebut setiap anggotanya berusaha untuk berlomba di dalam upaya mendekatkan
diti kepada Allah SWT sebagai Perekat utama keluarga/ masyarakat. Mereka
menyadari betul bahwa hanya Allah sajalah yang pantas di jadikan tempat meminta
bagi terwujudnya kebahagiaan bersama. Sebuah keluarga sakinah tidak pernah
menjadikan variable keduniaan sebagai factor utama munculnya soliditas internal
keluarga. Mereka juga percaya bahwa hanya dengan tagarru bila Allah (mendekatkan
diri kepada Allah) dan menegakkan aturan Allah sajalah maka kebahagiaan, kasin-
sayang dan kecintaan sejati akan dirasakan di dalam keluarga. Suatu bentuk
kebahagiaan yang tidak dibatasi selama hidup di dunia semata, melainkan jauh
hingga berkumpul kembali di akhirat. Demikian juga dalam masyarakat madani di
mana hukum Allah ditegakkan dengan sempurna
Keluarga sakinah adalah keluarga yang cinta imu, seperti juga masyarakat
madani. Mereka saling belajar dan saling mengajarkan, antara yang tua kepada yang
muda maupun sebaliknya. Keluarga yang menghargaimu sehingga menempatkan ahli
ilmu di tempat yang dihormati, mencari ilmu dan mengajarkannya, serta kemudian
bersyukur kepada Allah atas ilmu dan berkah imu, dan menggunakannya di jalan
Allah. Keluarga sakinah tidak bersikap jumud maupun liberal dalam mensikapi ilmu.
Seorang bapak menganjurkan anaknya untuk menuntut ilmu, membiayai nya,
kemudian juga menghormati anaknya yang mau membagi ilmu itu kepadanya dan
siap menerima nasehat anaknya dengan ilmu yang dia (anak itu) pelajari dari
gurunya. Bahkansebelumitu sang bapak-lah yang mencarikan guru terbaik untuk
anakny aitu.
Secara umum kegiatan yang dilaksanakan tahun ini diharapkan dapat
memberikan gambaran bagaimana sebuah perkawinan dapat berjalan dengan baik
sehingga tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah.B. Penerima Manfaat
Peserta pada kegiatan ini adalah Calon Pengantin yang sudah mendaftar pada
kantor Urusan Agama Kecamatan Satui dan Kecamatan Angsana dengan peserta
30 pasang,
C. Strategi dan Pencapaian Keluaran
1. Metode
Metode yang digunakan adalah penyampaian materi dan diskusi.
2. Tahapan dan waktu pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Senin s.d Selasa tanggal 6 s.d 7 Juni
2022
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Waktu pencapaian keluaran adalah selelah kegialan lersebul selesai
E. Biaya
Pembiayaan sebagai akibat dari pelaksanaan kegiatan ini, dibebankan pada DIPA
Direktoral Jenderal Bimbingan jakal Isiam sebesar Rp. 12.000.000,- (Dua
Belas Juta Rupiah).
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
“Drs. H. UmarKERANGKA ACUAN KEGIATAN
KEGIATAN BIMBINGAN PERKAWINAN PRANIKAH
BAGI CALON PENGANTIN
TAHUN 2022
Kementerlanlembaga
Unit Eseton |
Program
Hasil (Qutcome)
Unit Eseton IW Satker
Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
‘SatuanUkur dan JenisKeluaran
Volume
: (025) Kementerian Agama
'3) DirjenBimas Islam
125.03.08) Program Bimas Islam
imbingan Perkawinan Pranikah
364043) Kantor Kementerian Agama Kab. Tanah Bumbu
104) Bimbingan Perkawinan dan Keluarga Sakinah
152) Bimbingan Perkawianan Pranikah dan Calon Pengantin
‘egiatan
A. Latar Belakang
4. Dasar Hukum
- Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, TambahanLembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3018);
- Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tetang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5423);
- Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 373 Tahun
2018 tentang Petunjuk Teknis Bimbingan Perkawinan Bagi Calon Pegantin,
- DIPA Bimas Islam Tahun 2022
2. Gambaran Umum
Keluarga merupakan salah satu elemen yang akan membangun sebuah
masyarakat, dan menegakkan Islam dalam keluarga merupakan salah satu tahapan
dalam mewujudkan cita- cita Islam. Dengan pemahaman tentang ini tidak terlalu sulit
untuk menyimpulkan bahwa sebuah keluarga sakinah (Keluarga yang berhasil
menurut standar Islami) adalah cerminan sebuah masyarakat madani. Sedangkanmasyarakat madani sendiri merupakan standar Islami tentang sebuah masyarakat
yang "makmur, aman, tentram dan damai".
‘Sebagaimana salah satu cirri masyarakat madani adalah bersifat Robbani, maka
keluarga sakinah juga berciti robbani. Artinya, di dalam keluarga / masyarakat
tersebut setiap anggotanya berusaha untuk berlomba di dalam upaya mendekatkan
diri kepada Allah SWT sebagai Perekat utama keluarga/ masyarakat. Mereka
menyadari betul bahwa hanya Allah sajalah yang pantas di jadikan tempat meminta
bagi terwujudnya kebahagiaan bersama. Sebuah keluarga sakinah tidak pernah
menjadikan variable keduniaan sebagai factor utama munculnya soliditas intemal
keluarga. Mereka juga percaya bahwa hanya dengan tagarru bila Allah (mendekatkan
diri kepada Allah) dan menegakkan aturan Allah sajalah maka kebahagiaan, kasih-
sayang dan kecintaan sejati akan dirasakan di dalam keluarga. Suatu bentuk
kebahagiaan yang tidak dibatasi selama hidup di dunia semata, melainkan jauh
hingga berkumpul Kembali di akhirat. Demikian juga dalam masyarakat madani di
mana hukum Allah ditegakkan dengan sempurna.
Keluarga sakinah adalah keluarga yang cinta ilmu, seperti juga masyarakat
madani, Mereka saling belajar dan saling mengajarkan, antara yang tua kepada yang
muda maupun sebaliknya. Keluarga yang menghargaimu sehingga menempatkan ahi
ilmu di tempat yang dihormati, mencari ilmu dan mengajarkannya, serta kemudian
bersyukur kepada Allah atas ilmu dan berkah ilmu, dan menggunakannya di jalan
Allah. Keluarga sakinah tidak bersikap jumud maupun liberal dalam mensikapi ilmu.
Seorang bapak menganjurkan anaknya untuk menuntut ilmu, membiayai nya,
kemudian juga menghormati anaknya yang mau membagi ilmu itu kepadanya dan
siap menerima nasehat anaknya dengan ilmu yang dia (anak itu) pelajari dari
gurunya. Bahkansebelumitu sang bapak-lah yang mencarikan guru terbaik untuk
anakny aitu.
Secara umum kegiatan yang dilaksanakan tahun ini diharapkan dapat
memberikan gambaran bagaimana sebuah perkawinan dapat berjalan dengan baik
sehingga tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah.B. Penerima Manfaat
Peserta pada kegiatan ini adalah Calon Pengantin yang sudah mendaftar pada
kantor Urusan Agama setempat di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dengan
peserta 50 pasang,
G. Strategi dan Pencapaian Keluaran
1. Metode
Metode yang digunakan adalah penyampaian materi dan diskusi.
2. Tahapan dan waktu pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Senin s.d Selasa tanggal 23 s.d 24 Mei
2022.
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Waktu pencapaian keluaran adalah setelah kegiatan tersebut selesai.
E. Biaya
Pembiayaan sebagai akibat dari pelaksanaan kegiatan ini, dibebankan pada DIPA
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua
Puluh Juta Rupiah)
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Drs. H. UmarKERANGKA ACUAN KEGIATAN
KEGIATAN BIMBINGAN PERKAWINAN PRANIKAH
BAGI CALON PENGANTIN
TAHUN 2022
Kementerianflembaga (025) Kementerian Agama
Unit Eseton | (03) DirjenBimas Islam
Program (025.03.08) Program Bimas Islam
Hasil (Outcome) imbingan Perkawinan Pranikah
Unit Eseton Ww Satker : (664043) Kantor Kementerian Agama Kab. Tanah Bumbu
Kegiatan : (2104) Bimbingan Perkawinan dan Keluarga Sakinah
Indikator Kinerja Kegiatan : (052) Bimbingan Perkawianan Pranikah dan Calon Pengantin
SatuanUkur dan JenisKeluaran
Volume
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
- Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, TambahanLembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3019);
- Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tetang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 423);
- Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 373 Tahun
2018 tentang Petunjuk Teknis Bimbingan Perkawinan Bagi Calon Pegantin.
- DIPA Bimas Islam Tahun 2022
2. Gambaran Umum
Keluarga merupakan salah satu elemen yang akan membangun sebuah
masyarakat, dan menegakkan Islam dalam keluarga merupakan salah satu tahapan
dalam mewujudkan cita- cita Islam. Dengan pemahaman tentang ini tidak terlalu sulit
untuk menyimpulkan bahwa sebuah keluarga sakinah (Keluarga yang berhasil
menurut standar Islami) adalah cerminan sebuah masyarakat madani. Sedangkanmasyarakat madani sendiri merupakan standar Islami tentang sebuah masyarakat
yang "makmur, aman, tentram dan damai’,
Sebagaimana salah satu cirri masyarakat madani adalah bersifat Robbani, maka
keluarga sakinah juga berciri robbani. Artinya, di dalam keluarga / masyarakat
tersebut setiap anggotanya berusaha untuk berlomba di dalam upaya mendekatkan
Giri kepada Allah SWT sebagai Perekat utama keluarga/ masyarakat. Mereka
menyadari betul bahwa hanya Allah sajalah yang pantas di jadikan tempat meminta
bagi terwujudnya kebahagiaan bersama. Sebuah keluarga sakinah tidak pernah
Menjadikan variable keduniaan sebagai factor utama munculnya soliditas internal
keluarga. Mereka juga percaya bahwa hanya dengan tagarru bila Allah (mendekatkan
diri kepada Allah) dan menegakkan aturan Allah sajalah maka kebahagiaan, kasih-
sayang dan kecintaan sejati akan dirasakan di dalam keluarga. Suatu bentuk
kebahagiaan yang tidak dibatasi selama hidup di dunia semata, melainkan jauh
hingga berkumpul kembali di akhirat. Demikian juga dalam masyarakat madani di
mana hukum Allah ditegakkan dengan sempurna
Keluarga sakinah adalah keluarga yang cinta ilmu, seperti juga masyarakat
madani. Mereka saling belajar dan saling mengajarkan, antara yang tua kepada yang
muda maupun sebaliknya. Keluarga yang menghargaimu sehingga menempatkan ahli
ilmu di tempat yang dihormati, mencari ilmu dan mengajarkannya, serta kemudian
bersyukur kepada Allah atas ilmu dan berkah ilmu, dan menggunakannya di jalan
Allah. Keluarga sakinah tidak bersikap jumud maupun liberal dalam mensikapi ilmu.
Seorang bapak menganjurkan anaknya untuk menuntut imu, membiayai nya,
kemudian juga menghormati anaknya yang mau membagi ilmu itu kepadanya dan
siap menerima nasehat anaknya dengan ilmu yang dia (anak itu) pelajari dari
gurunja. Bahkansebelumitu sang bapak-lah yang mencarikan guru terbaik untuk
anakny aitu.
Secara_umum kegiatan yang dilaksanakan tahun ini diharapkan dapat
memberikan gambaran bagaimana sebuah perkawinan dapat berjalan dengan baik
sehingga tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah.B. Penerima Manfaat
Peserta pada kegiatan ini adalah Calon Pengantin yang sudah mendaftar pada
Kantor Urusan Agama Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Kusan Hil
dengan peserta 50 pasang.
C. Strategi dan Pencapaian Keluaran
1. Metode
Metode yang digunakan adalah penyampaian materi dan diskusi.
2. Tahapan dan waktu pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Senin s.d Selasa tanggal 22 s.d 23
Agsutus 2022.
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Waktu pencapaian keluaran adalah setelah kegiatan tersebut selesai,
iaya
Pembiayaan sebagai akibat dari pelaksanaan kegiatan ini, dibebankan pada DIPA
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua
Puluh Juta Rupiah)
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tanah Bumby, justus 2022
weKERANGKA ACUAN KEGIATAN
KEGIATAN BIMBINGAN PERKAWINAN PRANIKAH
BAGI CALON PENGANTIN
TAHUN 2022
Kementerlanflembaga +: (025) Kementerian Agama
Unit Eseton | (03) DirjenBimas Islam
Program : (0285.03.08) Program Bimas Islam
Hasil (Outcome) :Bimbingan Perkawinan Pranikah
Unit Eseton Iv Satker + (664043) Kantor Kementerian Agama Kab. Tanah Bumbu
Kegiatan + (2104) Bimbingan Perkawinan dan Keluarga Sakinah
Indikator Kinerja Keglatan + (052) Bimbingan Perkawianan Pranikah dan Calon Pengantin
SatuanUkur dan JenisKeluaran :
Volume i
a
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
- Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, TambahanLembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3019);
- Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tetang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6423);
- Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 373 Tahun
2018 tentang Petunjuk Teknis Bimbingan Perkawinan Bagi Calon Pegantin
- DIPA Bimas Islam Tahun 2022
2. Gambaran Umum
Keluarga merupakan salah satu elemen yang akan membangun sebuah
masyarakat, dan menegakkan Islam dalam keluarga merupakan salah satu tahapan
dalam mewujudkan cita- cita Islam. Dengan pemahaman tentang ini tidak terlalu sulit
untuk menyimpulkan bahwa sebuah keluarga sakinah (Keluarga yang berhasil
menurut standar Islami) adalah cerminan sebuah masyarakat madani. Sedangkanmasyarakat madani sendiri merupakan standar Islami tentang sebuah masyarakat
yang "makmur, aman, tentram dan damai’.
Sebagaimana salah satu cirri masyarakat madani adalah bersifat Robbani, maka
keluarga sakinah juga berciri robbani. Artinya, di dalam keluarga / masyarakat
tersebut setiap anggotanya berusaha untuk berlomba di dalam upaya mendekatkan
diri kepada Allah SWT sebagai Perekat utama keluarga/ masyarakat. Mereka
menyadari betul bahwa hanya Allah sajalah yang pantas di jadikan tempat meminta
bagi terwujudnya kebahagiaan bersama. Sebuah keluarga sakinah tidak pernah
menjadikan variable keduniaan sebagai factor utama munculnya soliditas intemal
keluarga. Mereka juga percaya bahwa hanya dengan taqarru bila Allah (mendekatkan
diri kepada Allah) dan menegakkan aturan Allah sajalah maka kebahagiaan, kasih-
sayang dan kecintaan sejati akan dirasakan di dalam keluarga. Suatu bentuk
kebahagiaan yang tidak dibatasi selama hidup di dunia semata, melainkan jauh
hingga berkumpul kembali di akhirat. Demikian juga dalam masyarakat madani di
mana hukum Allah ditegakkan dengan sempurna.
Keluarga sakinah adalah keluarga yang cinta ilmu, seperti juga masyarakat
madani, Mereka saling belajar dan saling mengajarkan, antara yang tua kepada yang
muda maupun sebaliknya. Keluarga yang menghargaimu sehingga menempatkan ahli
ilmu di tempat yang dihormati, mencari ilmu dan mengajarkannya, serta kemudian
bersyukur kepada Allah atas ilmu dan berkah ilmu, dan menggunakannya di jalan
Allah. Keluarga sakinah tidak bersikap jumud maupun liberal dalam mensikapi ilmu.
Seorang bapak menganjurkan anaknya untuk menuntut ilmu, membiayai nya,
kemudian juga menghormati anaknya yang mau membagi ilmu itu kepadanya dan
siap menerima nasehat anaknya dengan ilmu yang dia (anak itu) pelajari dari
gurunya. Bahkansebelumitu sang bapak-lah yang mencarikan guru terbaik untuk
anakny aitu,
Secara umum kegiatan yang dilaksanakan tahun ini diharapkan dapat
memberikan gambaran bagaimana sebuah perkawinan dapat berjalan dengan baik
sehingga tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah.B. Penerima Manfaat
Peserta pada kegiatan ini adalah Calon Pengantin yang sudah mendaftar pada
kantor Urusan Agama Kecamatan Simpang Empat, Batulicin dan Karang Bintang
dengan peserta 25 pasang.
C. Strategi dan Pencapaian Keluaran
1, Metode
Metode yang digunakan adalah penyampaian materi dan diskusi
2. Tahapan dan waktu pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Selasa s.d Rabu tanggal 15 s.d 16
November 2022,
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Waktu pencapaian keluaran adalah setelah kegiatan tersebut selesai
E. Biaya
Pembiayaan sebagai akibat dari pelaksanaan kegiatan ini, dibebankan pada DIPA
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh
Juta Rupiah).
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tanah Bupabt, No%ember 2022
Kasi Bjrfas Islam