PEKERJAAN :
Perencanaan Pembuatan Leger Jalan Kabupaten Bengkulu Tengah Wilayah III
i
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN
Dasar Hukum :
1. Undang-Undang No. 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
3. Perpres No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
4. Permen PUPR No. 14 Tahun 2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia
5. Kepmen PUPR No. 524/KPTS/M/2022 Tentang Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli
6. Perka LKPP No.18 Tahun 2015
7. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 78/PRT/M/2005 Tentang Leger Jalan
9. Surat Direktur Jenderal Bina Marga dalam surat no PL 07-01-Db/142 pada tanggal 20
April 2011 Tentang Penggunaan Leger Jalan Untuk Mendukung Akuntabilitas
Pencatatan Aset Jalan Dan Jembatan Pada Satuan Kerja Di Lingkungan Direktorat
Jenderal Bina Marga.
10. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 011 tahun 2008 tentang Pedoman
Leger Jalan
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2006 tentang pengamanan dan
perkuatan hak atas tanah Kementerian Pekerjaan Umum
12. INKINDO Pedoman Standar Minimal Tahun 2021 Untuk Badan Usaha Jasa
Konsultansi.
13. Surat Keputusan (lain-lain yang terkait dengan anggaran pelaksanaan pekerjaan ini).
ii
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN
1. LATAR BELAKANG
Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2006 tentang Jalan mengamanatkan setiap
penyelenggara jalan wajib mengadakan leger jalan yang terdiri atas pembuatan, penetapan,
pemantauan, pemutakhiran, penyimpanan dan pemeliharaan, penggantian, serta
penyampaian informasi. Leger jalan adalah dokumen yang memuat antara lain peta lokasi
ruas jalan, data jalan dan jembatan, data utilitas dan reklame, dan data ruang milik jalan.
Leger jalan digunakan untuk mengetahui kekayaan negara yang ada pada ruas jalan
meliputi tanah, jalan dan jembatan. Selain itu leger jalan digunakan sebagai salah satu
informasi untuk pemanfaatan, pemeliharaan dan rekonstruksi jalan.
Lahirnya Undang-undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial menjelaskan
mengenai Data Geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran,
dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah,
pada, atau di atas permukaan bumi. Sementara Informasi Geospasial adalah data
geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan ruang kebumian. Berdasarkan definisi tersebut Leger Jalan
merupakan informasi geospasial yang telah diatur penyelenggaraannya agar dapat
terselenggara dengan tertib, terpadu, berhasil guna, dan berdaya guna sehingga
terjamin keakuratan, kemutakhiran, dan memiliki kepastian hukum.
Pembuatan leger jalan adalah pengumpulan data antara lain data jalan dan jembatan, data
utilitas dan reklame, dan data ruang milik jalan yang ada pada ruas jalan, kemudian
memetakan data tersebut dalam peta skala 1:1000, serta menyajikannya dalam kartu leger
dan laporan lainnya sehingga menjadi informasi yang berguna bagi Dinas PUPR dalam
penyelanggaraan jalan. Satu dokumen leger jalan memuat informasi untuk satu ruas jalan.
1
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN
5. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini didanai oleh DIPA APBD Tahun Anggaran 2023 Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang dengan pagu sebesar Rp 1.000.000.000,- (“Satu Milyar Rupiah”) dan
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp. 999.620.000,- (Sembilan Ratus Sembilan
Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah) termasuk PPN.
7. LINGKUP PEKERJAAN
Secara umum lingkup pekerjaan ini terdiri dari:
a) Persiapan dan koordinasi.
b) Survei Inventarisasi Ruas Jalan dan Pengumpulan data sekunder
c) Pembuatan dan pemasangan patok leger jalan sebagai kerangka pemetaan leger
jalan.
d) Pembuatan dan Pemasangan patok rumija.
e) Pemetaan situasi ruas jalan.
f) Penyajian informasi dalam format leger jalan.
g) Persetujuan dan penetapan leger jalan.
2
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN
Tahapan Rekaman
Mulai
Selesai
3
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN
Kegiatan pembuatan leger jalan diawali dengan rapat pendahuluan yang melibatkan pihak
Dinas Pekerjaan Umumdan Penataan Ruang, Konsultan Pelaksana, dan jika memungkinkan
dapat meminta pendampingan dari Subdit Data dan Pengembangan Sistem Informasi Jalan
Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR. Agenda
rapat pendahuluan meliputi penyampaian rencana pekerjaan, personil dan peralatan yang
digunakan dalam pembuatan leger jalan.
Langkah selajutnya adalah pengumpulan data ruas jalan yang akan dilegerkan meliputi data
as-built drawing, data riwayat penanganan jalan, data bagian jalan, data bangunan pelengkap
dan perlengkapan jalan, dan data lainnya sesuai petunjuk pemilik pekerjaan.
Hasil inventarisasi ruas jalan harus mendapat persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan
yang ditunjuk, baru kemudian dillakukan proses pemetaan. Sebelum melakukan proses
pemetaan dilakukan pemasangan patok Leger Jalan (LJ) sebagai perapatan JKHN di
sepanjang ruas yang dilegerkan, setelah dilakukan pemasangan patok Leger Jalan (LJ) di
lapangan, dilakukan pengikatan koordinat patok LJ dengan Jaring Kontrol Horizontal Nasional
(JKHN) berupa stasiun CORS BIG atau titik JKHN minimum orde 3 dengan menggunakan alat
ukur receiver GNSS dengan metode pengamatan statik.
Pengikatan Patok Leger Jalan dengan Titik Dasar Teknik dilakukan dengan alat ukur receiver
GNSS Geodetik. Pengukuran situasi atas obyek yang akan dipetakan dan pengukuran cross
section selebar ruwasja dilakukan dengan alat ukur GNSS Geodetik dual frekuensi metode
RTK UHF, RTK NTRIP atau dengan Total Station apabila area pengukuran tertutup kanopi
tebal. Peta yang sudah bergeoreferensi dan data yang disajikan dalam format kartu leger
dengan skala peta 1:1000 untuk ruas jalan dalam kota dan skala 1:2000 untuk ruas jalan luar
kota, sesuai dengan Pedoman Leger. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan
survey dan pemetaan dengan Team Leader adalah Tenaga Ahli Teknik Geodesi dan dibantu
oleh Tenaga Ahli Teknik Jalan Raya.
8. HASIL PEKERJAAN
Hasil pekerjaan yang harus diserahkan dalam bentuk hardcopy dan softcopy yang telah
diberi label dengan identitas data berupa nama perusahaan, judul pekerjaan, nomor
kontrak, tanggal kontrak, ruas jalan.
4
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN
c. Sketsa lapangan
d. Hitungan koordinat poligon dan koordinat detail (titik yang diukur)
4. Peta
Hasil pengukuran disajikan dalam bentuk peta situasi skala 1:1000 untuk ruas jalan
dalam kota dan skala 1:2000 untuk ruas jalan luar kota dalam format .dwg dan .shp
dalam (sistem proyeksi UTM) dan diikatkan ke Jaring Kontrol Horisontal Nasional
(geodatabase) Datum DGN95 dan setiap elemen/objek harus dibuat dalam layer
tersendiri dengan ketebalan garis mengikuti ketentuan berikut ini, dan legenda
mengikuti gambar dibawah.
6
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN
7
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN
f. Setiap kartu leger harus mencantumkan nomor lembar dan jumlah lembar
dalam leger.
g. Penjilidan buku leger jalan dengan urutan cover, riwayat pengadaan leger,
daftar isi, ringkasan data, kartu leger Jalan, kartu leger jembatan, dan
legenda.
h. Bentuk, ukuran dan susunan mengikuti contoh lampiran Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 78/PRT/M/2005 tentang leger jalan, dan Kepmen
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 141/KPTS/M/2012.
i. Kartu leger jalan dan jembatan yang telah dilegalisasi diserahkan dalam
bentuk hardcopy (ukuran A3) dan softcopy (format pdf, CAD, dan Shp).
Gambar yang disajikan yang telah bergeoferensi dan telah diikatkan ke
JKHN.
j. Buku Tugu patok RMJ.
k. Data lainnya berupa
I. Daftar Patok Rumija permanen dan non permanen
II. Daftar Patok Leger Jalan
III. Foto Dokumentasi
IV. Peta Tematik Rumija sesuai dengan format Surat Sesditjen Bina
Marga Nomor TN.04.02-Bs/465 tanggal 29 Agustus 2016
c. Deskripsi Patok:
i. Patok Referensi
ii. Patok LJ dan CP
8
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN
b. Laporan Akhir
Laporan Akhir, terdiri dari:
- Laporan Ringkasan
- Konsep Leger Jalan
- Laporan Pendukung (lampiran-lampiran)
Laporan ini berisi hasil keseluruhan pekerjaan yang telah dicapai dari semua
aktivitas pekerjaan yang disyaratkan dalam KAK. Konsep Laporan akhir
disampaikan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum pekerjaan
berakhir dan setelah disetujui menjadi Laporan akhir.
9. PERSYARATAN PERALATAN
Persyaratan peralatan yang dibutuhkan adalah:
9
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN
Titik ikat Leger Jalan dipasang setiap 5 km, bentuk dan ukuran adalah sebagai berikut:
Patok LJ diletakkan pada lokasi yang aman dan tidak tertutupi atap dan atau pohon.
Penyebaran Patok LJ berjarak maksimal 5 KM antar patok LJ dan terdapat di awal dan
akhir ruas. Campuran mutu beton K-200 (f’c = 16,9 MPa) sesuai Surat Sekretaris
Direktorat Jenderal Bina Marga Nomor JL.10.05-BS/51.
10
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN
Diletakkan minimal 50 m. Lebih rapat jika terdapat efek gergaji dana tau pada tikungan
jalan. Patok Rumija digunakan sebagai batas terluar area rumija dalam penggambaran
CAD.
13. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
11