Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB.


BENGKULU TENGAH
Alamat : Komplek Perkantoran Renah Semanek, Bengkulu Tengah

KERANGKA ACUAN KERJA


( K.A.K. )

PEKERJAAN :
Perencanaan Pembuatan Leger Jalan Kabupaten Bengkulu Tengah Wilayah III

Tahun Anggaran 2023

i
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN

Kerangka Acuan Kerja / Term Of Reference

Perencanaan Pembuatan Leger Jalan Kabupaten Bengkulu Tengah Wilayah III

Dasar Hukum :
1. Undang-Undang No. 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
3. Perpres No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
4. Permen PUPR No. 14 Tahun 2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia
5. Kepmen PUPR No. 524/KPTS/M/2022 Tentang Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli
6. Perka LKPP No.18 Tahun 2015
7. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 78/PRT/M/2005 Tentang Leger Jalan
9. Surat Direktur Jenderal Bina Marga dalam surat no PL 07-01-Db/142 pada tanggal 20
April 2011 Tentang Penggunaan Leger Jalan Untuk Mendukung Akuntabilitas
Pencatatan Aset Jalan Dan Jembatan Pada Satuan Kerja Di Lingkungan Direktorat
Jenderal Bina Marga.
10. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 011 tahun 2008 tentang Pedoman
Leger Jalan
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2006 tentang pengamanan dan
perkuatan hak atas tanah Kementerian Pekerjaan Umum
12. INKINDO Pedoman Standar Minimal Tahun 2021 Untuk Badan Usaha Jasa
Konsultansi.
13. Surat Keputusan (lain-lain yang terkait dengan anggaran pelaksanaan pekerjaan ini).

ii
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN

1. LATAR BELAKANG
Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2006 tentang Jalan mengamanatkan setiap
penyelenggara jalan wajib mengadakan leger jalan yang terdiri atas pembuatan, penetapan,
pemantauan, pemutakhiran, penyimpanan dan pemeliharaan, penggantian, serta
penyampaian informasi. Leger jalan adalah dokumen yang memuat antara lain peta lokasi
ruas jalan, data jalan dan jembatan, data utilitas dan reklame, dan data ruang milik jalan.
Leger jalan digunakan untuk mengetahui kekayaan negara yang ada pada ruas jalan
meliputi tanah, jalan dan jembatan. Selain itu leger jalan digunakan sebagai salah satu
informasi untuk pemanfaatan, pemeliharaan dan rekonstruksi jalan.
Lahirnya Undang-undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial menjelaskan
mengenai Data Geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran,
dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah,
pada, atau di atas permukaan bumi. Sementara Informasi Geospasial adalah data
geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan ruang kebumian. Berdasarkan definisi tersebut Leger Jalan
merupakan informasi geospasial yang telah diatur penyelenggaraannya agar dapat
terselenggara dengan tertib, terpadu, berhasil guna, dan berdaya guna sehingga
terjamin keakuratan, kemutakhiran, dan memiliki kepastian hukum.
Pembuatan leger jalan adalah pengumpulan data antara lain data jalan dan jembatan, data
utilitas dan reklame, dan data ruang milik jalan yang ada pada ruas jalan, kemudian
memetakan data tersebut dalam peta skala 1:1000, serta menyajikannya dalam kartu leger
dan laporan lainnya sehingga menjadi informasi yang berguna bagi Dinas PUPR dalam
penyelanggaraan jalan. Satu dokumen leger jalan memuat informasi untuk satu ruas jalan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan pembuatan leger jalan Wilayah III yang
menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah
Tujuan pekerjaan ini adalah untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan jalan daerah
melalui ketersediaan dokumen leger yang mutakhir pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
3. SASARAN
No Nama Paket Panjang Total
1. Perencanaan Pembuatan Leger Lokasi dan Jumlah Ruas Jalan akan
Jalan Kabupaten Bengkulu ditentukan mengikuti kondisi hasil
Tengah Wilayah III
kesepakatan dengan Pemerintah Terkait.

1
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN

4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


1. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bengkulu Tengah.
2. Nama Pekerjaan : Perencanaan Pembuatan Leger Jalan
Kabupaten Bengkulu Tengah Wilayah III
3. Nama Pengguna anggaran : Drs. RACHMAT RIYANTO, S.T., M.AP
4. Kualifikasi Bidan Usaha : Sub Bidang Jasa Desain Rekayasa untuk pekerjaan
Teknik Sipil Transportasi (RE 104) atau RK 003

5. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini didanai oleh DIPA APBD Tahun Anggaran 2023 Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang dengan pagu sebesar Rp 1.000.000.000,- (“Satu Milyar Rupiah”) dan
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp. 999.620.000,- (Sembilan Ratus Sembilan
Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah) termasuk PPN.

6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 6,0 (enam) bulan.

7. LINGKUP PEKERJAAN
Secara umum lingkup pekerjaan ini terdiri dari:
a) Persiapan dan koordinasi.
b) Survei Inventarisasi Ruas Jalan dan Pengumpulan data sekunder
c) Pembuatan dan pemasangan patok leger jalan sebagai kerangka pemetaan leger
jalan.
d) Pembuatan dan Pemasangan patok rumija.
e) Pemetaan situasi ruas jalan.
f) Penyajian informasi dalam format leger jalan.
g) Persetujuan dan penetapan leger jalan.

2
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN

DIAGRAM ALIR PROSEDUR PEMBUATAN LEGER JALAN NASIONAL


(DIKONTRAKKAN KEPADA PENYEDIA JASA)

Tahapan Rekaman

Mulai

Surat Perintah Mulai


PPK mengeluarkan
Kerja
perintah mulai kerja

Notulen Rapat / Berita


PPK melakukan rapat
Acara Rapat Pendahuluan
pendahuluan

Konsultan melakukan Daftar Aset Jalan (*)


inventariasasi aset jalan

Konsultan Daftar Data Sekunder


mengumpulkan data (**)
sekunder

PPK memeriksa hasil Berita Acara Pemeriksaan


inventarisasi dan Hasil Pengumpulan
pengumpulan data Dokumen
sekunder dari konsultan

Konsultan melakukan Peta skala 1:1000 /


pengukuran dan 1:2000
penggambaran

Konsultan menyusun  Data Identitas Jalan


Data Identitas Jalan dan  Data Jalan
Data Jalan

Konsultan menyusun Peta Lokasi


Peta Lokasi

Konsultan menyusun Data RMJ


Data Ruang Milik Jalan

Konsultan menyusun Data Aset Jalan


Data Aset Jalan

Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Konsultan,


meliputi:
PPK melakukan  Kelengkapan dokumen leger jalan dan jembatan
pemeriksaan  Teknis pengambilan dan pengolahan data
 Penggambaran
 Kuantitas dan nilai aset

Selesai

3
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN

8. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kegiatan pembuatan leger jalan diawali dengan rapat pendahuluan yang melibatkan pihak
Dinas Pekerjaan Umumdan Penataan Ruang, Konsultan Pelaksana, dan jika memungkinkan
dapat meminta pendampingan dari Subdit Data dan Pengembangan Sistem Informasi Jalan
Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR. Agenda
rapat pendahuluan meliputi penyampaian rencana pekerjaan, personil dan peralatan yang
digunakan dalam pembuatan leger jalan.

Langkah selajutnya adalah pengumpulan data ruas jalan yang akan dilegerkan meliputi data
as-built drawing, data riwayat penanganan jalan, data bagian jalan, data bangunan pelengkap
dan perlengkapan jalan, dan data lainnya sesuai petunjuk pemilik pekerjaan.

Hasil inventarisasi ruas jalan harus mendapat persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan
yang ditunjuk, baru kemudian dillakukan proses pemetaan. Sebelum melakukan proses
pemetaan dilakukan pemasangan patok Leger Jalan (LJ) sebagai perapatan JKHN di
sepanjang ruas yang dilegerkan, setelah dilakukan pemasangan patok Leger Jalan (LJ) di
lapangan, dilakukan pengikatan koordinat patok LJ dengan Jaring Kontrol Horizontal Nasional
(JKHN) berupa stasiun CORS BIG atau titik JKHN minimum orde 3 dengan menggunakan alat
ukur receiver GNSS dengan metode pengamatan statik.

Pengikatan Patok Leger Jalan dengan Titik Dasar Teknik dilakukan dengan alat ukur receiver
GNSS Geodetik. Pengukuran situasi atas obyek yang akan dipetakan dan pengukuran cross
section selebar ruwasja dilakukan dengan alat ukur GNSS Geodetik dual frekuensi metode
RTK UHF, RTK NTRIP atau dengan Total Station apabila area pengukuran tertutup kanopi
tebal. Peta yang sudah bergeoreferensi dan data yang disajikan dalam format kartu leger
dengan skala peta 1:1000 untuk ruas jalan dalam kota dan skala 1:2000 untuk ruas jalan luar
kota, sesuai dengan Pedoman Leger. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan
survey dan pemetaan dengan Team Leader adalah Tenaga Ahli Teknik Geodesi dan dibantu
oleh Tenaga Ahli Teknik Jalan Raya.

8. HASIL PEKERJAAN

Hasil pekerjaan yang harus diserahkan dalam bentuk hardcopy dan softcopy yang telah
diberi label dengan identitas data berupa nama perusahaan, judul pekerjaan, nomor
kontrak, tanggal kontrak, ruas jalan.

4
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN

Rincian hasil pekerjaan


1. Data Jalan telah diidentifikasi di lapangan, disertai dengan foto, meliputi:
a. Data rumija, diperoleh dari informasi pembebasan tanah terdahulu atau sertipikat.
b. Data Jalan meliputi panjang, lebar perkerasan, lebar bahu, jenis perkerasan dan
bahu, saluran samping, gorong-gorong, guard rail, rambu dan lampu penerangan.
c. Data Jembatan meliputi bangunan atas dan bangunan bawah meliputi tipe, bentang
dan panjang, jenis pondasi dan pilar.

Data Sekunder berupa:


a. Data kondisi jalan dan jembatan
b. Data LHR
c. Data Utilitas dan reklame
d. Data proyek pembangunan atau peningkatan jalan dan jembatan terdahulu yang
dapat menggambarkan riwayat penanganan jalan.
e. Data Simak BMN untuk tanah, jalan dan jembatan.

2. Data Perapatan Jaring Kontrol Horizontal Nasional


a. Terdiri atas daftar koordinat Titik Dasar Teknik yang dijadikan referensi
(berupa patok BIG atau BPN atau stasiun Continuously Operating
Reference Station milik BIG), dan daftar koordinat Titik Ikat Leger Jalan
yang ditempatkan pada kegiatan pembuatan leger jalan. Khusus untuk titik
ikat berupa patok BIG/BPN harus meyertakan buku tugu yang resmi
dikeluarkan oleh Instansi tersebut.
b. Laporan pelaksanaan perapatan Jaring Kontrol Horizintal Nasional menjadi
Titik Ikat Leger Jalan, memuat sketsa, foto dan deskripsi titik kontrol Kontrol
Horisontal Nasional dalam bentuk digital dan cetak. Data pengamatan
satelit dalam format RawData alat GNSS yang digunakan dan data dengan
format RINEX setiap titik kontrol dan titik referensi. Termasuk laporan hasil
pengolahan GPS/GNSS Geodetik, dan hasil pengikatan ke titik kontrol
yang memuat statistik hitungan perataan dalam bentuk digital dan cetak.
c. Penomoran patok LJ dengan menggunakan sistem penomoran
sebagaimana diatur dalam Pedoman tentang Leger.

3. Pengukuran poligon, situasi dan cross section


Pengukuran poligon, situasi dan cross section pada obyek yang akan dipetakan
meliputi data pada butir 1 diatas dengan menggunakan alat ukur Total Station
dengan toleransi kesalahan sudut = (bacaan sudut terkecil alat √ jumlah sudut
yang diukur). Data yang harus dilaporkan adalah:
a. Raw data (softcopy)
b. Foto kegiatan pengukuran
5
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN

c. Sketsa lapangan
d. Hitungan koordinat poligon dan koordinat detail (titik yang diukur)

Atau jika Pengukuran situasi menggunakan GPS/GNSS Geodetik dengan metode


stop and go atau CORS. Data yang diserahkan adalah:
a. Data pengamatan satelit dalam format asli (bawaan vendor) dan RINEX
dalam bentuk digital untuk setiap obyek yang dipetakan.
b. Hitungan koordinat detail hasil post processing
c. Foto kegiatan
d. Sketsa lapangan

4. Peta
Hasil pengukuran disajikan dalam bentuk peta situasi skala 1:1000 untuk ruas jalan
dalam kota dan skala 1:2000 untuk ruas jalan luar kota dalam format .dwg dan .shp
dalam (sistem proyeksi UTM) dan diikatkan ke Jaring Kontrol Horisontal Nasional
(geodatabase) Datum DGN95 dan setiap elemen/objek harus dibuat dalam layer
tersendiri dengan ketebalan garis mengikuti ketentuan berikut ini, dan legenda
mengikuti gambar dibawah.

Daftar Tebal Garis Dalam Pembuatan Peta:

1. Garis Rumija : 0.20 mm


2. Saluran samping : 0.13 mm
3. Tepi perkerasan : 0.30 mm
4. As Perkerasan/ Median : 0.25 mm
5. Batas Gambar/Batas Leger : 0.30 mm
6. Kabel listrik : 0.09 mm
7. Tiang Listrik : 0.25 mm
8. Kabel telepon : 0.09 mm
9. Tiang telepon : 0.25 mm
10. Radius tiang telepon :1m
11. Radius tiang listrik :1m
12. Jarak 2 garis kabel listrik :1m
13. Patok LJ : 2 m x 2m
14. Patok Rumija : 1.5 m x 1.5 m
15. Penampang Melintang : 0.30 mm
16. Penampang memanjang : 0.30 mm
17. Garis Ruwasja : 0.30 mm
18. Bangunan dalam Ruwasja : 0.30 mm
19. Arsiran : 0.05 mm
20. Utilitas bawah tanah : 0.09 mm

6
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN

5. Kartu leger jalan dan jembatan


Kartu leger jalan dan jembatan yang diserahkan memenuhi kriteria Permen PU
no. 78/PRT/2005 di bawah ini :
a. Dokumen leger jalan dibuat pada kertas seri A3 berukuran 297 x 420
milimeter atau 11,75 x 16,5 inchi dari bahan kertas tidak tembus cahaya
dan tidak memuai atau menyusut oleh pengaruh cuaca.
b. Dokumen Leger terdiri Ringkasan Data, Kartu Jalan dan Kartu Jembatan
c. Foto dokumentasi obyek yang akan dilegerkan dilaporkan dalam buku
laporan terpisah.
d. Satu leger memuat satu ruas jalan.
e. Dalam Kartu Leger Jalan dan Kartu Jembatan penggambaran dilakukan
sebagai berikut:
I. Alinyemen horizontal menggunakan skala sbb
- Untuk jalan dalam kota menggunakan skala 1:1000
- Untuk jalan luar kota menggunakan skala 1:2000
II. Alinyemen Vertikal skala 1:500
III. Potongan melintang tipikal minimum satu (1) setiap segmen
dengan skala 1:500

7
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN

IV. Pemotongan peta kedalam leger jalan dilakukan setiap segmen


750m (luar kota), 375m (dalam kota). Pada segmen pertama
penggambaran dimulai dari Km awal ruas sd Km pembulatan
1000m, pada segmen kedua dan seterusnya dimulai pada Km
pembulatan ditambah 750m atau 375m.

f. Setiap kartu leger harus mencantumkan nomor lembar dan jumlah lembar
dalam leger.
g. Penjilidan buku leger jalan dengan urutan cover, riwayat pengadaan leger,
daftar isi, ringkasan data, kartu leger Jalan, kartu leger jembatan, dan
legenda.
h. Bentuk, ukuran dan susunan mengikuti contoh lampiran Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 78/PRT/M/2005 tentang leger jalan, dan Kepmen
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 141/KPTS/M/2012.
i. Kartu leger jalan dan jembatan yang telah dilegalisasi diserahkan dalam
bentuk hardcopy (ukuran A3) dan softcopy (format pdf, CAD, dan Shp).
Gambar yang disajikan yang telah bergeoferensi dan telah diikatkan ke
JKHN.
j. Buku Tugu patok RMJ.
k. Data lainnya berupa
I. Daftar Patok Rumija permanen dan non permanen
II. Daftar Patok Leger Jalan
III. Foto Dokumentasi
IV. Peta Tematik Rumija sesuai dengan format Surat Sesditjen Bina
Marga Nomor TN.04.02-Bs/465 tanggal 29 Agustus 2016

6. Laporan kegiatan untuk masing-masing jenisnya sebanyak 5 buku.


7. Kelengkapan Softcopy dalam flashdrive atau CD terdiri dari:
a. Raw Data Pengikatan dan Pengukuran Detail
b. Pengolahan Data
i. Desain Jaring
ii. Pengolahan Baseline
iii. Perataan Jaring (Jika ada)
iv. Pengolahan Poligon (Jika pengukuran detail menggunakan TS)
v. Pengolahan Detail/List koordinat

c. Deskripsi Patok:
i. Patok Referensi
ii. Patok LJ dan CP

8
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN

iii. List Koordinat RMJ


d. Gambar Leger format (.dwg dan .shp)
i. Gambar Ruas Utuh
ii. Poin – poin pengukuran
iii. Layout ( cukup dalam format .dwg )
e. Peta Tematik Rumija
f. Hasil Scan Leger yang telah dilegalisasi (.pdf)
i. Kartu Jalan
ii. Kartu Jembatan
iii. Dokumentasi
iv. Buku Patok RMJ
v. Peta Tematik Rumija
a. Laporan Pendahuluan
- Pemahaman terhadap pekerjaan;
- Rencana Kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
- Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;
- Jadual kegiatan penyedia jasa.
Laporan pendahuluan disampaikan 1 (satu) bulan setelah terbit SPMK (Surat
Perintah Mulai Kerja) setelah dipaparkan terlebih dahulu.

b. Laporan Akhir
Laporan Akhir, terdiri dari:
- Laporan Ringkasan
- Konsep Leger Jalan
- Laporan Pendukung (lampiran-lampiran)
Laporan ini berisi hasil keseluruhan pekerjaan yang telah dicapai dari semua
aktivitas pekerjaan yang disyaratkan dalam KAK. Konsep Laporan akhir
disampaikan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum pekerjaan
berakhir dan setelah disetujui menjadi Laporan akhir.

9. PERSYARATAN PERALATAN
Persyaratan peralatan yang dibutuhkan adalah:

1. Pengukuran patok LJ yang diikatkan ke JKHN menggunakan receiver


GPS/GNSS Geodetik dual frequency, sebanyak minimum 2 buah secara
simultan. Dapat juga menggunakan pengukuran statik dengan base berupa
stasiun CORS BIG.
2. Pengukuran topografi / situasi jalan dan jembatan di sepanjang ruang milik
jalan (rumija) menggunakan GPS/GNSS Geodetic Single atau dual

9
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN

frequency dengan ketelitian ± 10mm + 1 ppm x panjang base line, dan


atau Total Station dengan ketelitian minimum = (bacaan sudut terkecil alat
√ jumlah sudut yang diukur).
3. Pengukuran posisi vertikal menggunakan receiver GNSS geodetik dual
frequency atau dengan Waterpass dengan data tinggi dengan model undulasi
IndonesianEGM2008.
4. Untuk jumlah peralatan pemetaan dan software pengolahan data
seperti CAD, GIS dan post processing jumlah unitnya disesuaikan dengan
jumlah tim dan kapasitas pekerjaan.

10. PERSYARATAN TITIK IKAT LEGER JALAN (LJ) DAN PENEMPATANNYA

Titik ikat Leger Jalan dipasang setiap 5 km, bentuk dan ukuran adalah sebagai berikut:

Patok LJ diletakkan pada lokasi yang aman dan tidak tertutupi atap dan atau pohon.
Penyebaran Patok LJ berjarak maksimal 5 KM antar patok LJ dan terdapat di awal dan
akhir ruas. Campuran mutu beton K-200 (f’c = 16,9 MPa) sesuai Surat Sekretaris
Direktorat Jenderal Bina Marga Nomor JL.10.05-BS/51.

10
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBUATAN LEGER JALAN

11. PENEMPATAN PATOK RUMIJA

Diletakkan minimal 50 m. Lebih rapat jika terdapat efek gergaji dana tau pada tikungan
jalan. Patok Rumija digunakan sebagai batas terluar area rumija dalam penggambaran
CAD.

12. PERSYARATAN TENAGA AHLI


Tenaga Ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sebagaimana tersebut
dalam daftar kuantitas dan biaya, tenaga ahli konsultansi dibayarkan minimal 51% (PDN)
kepada WNI.
Tenaga Ahli dalam pekerjaan ini harus memenuhi kualifikasi minimum seperti terlihat
dalam tabel sebagai berikut:

No. Posisi/Jabatan Jumlah Sertifikat Pengalaman Pendidikan


tenaga Kompetensi minimal minimal
(orang) Kerja (tahun)
1. Ahli Teknik Geodesi / 1 Ahli Geodesi - 5 S1 T.Geodesi
Ketua Tim Madya
2. Ahli Teknik Jalan 1 Ahli Teknik Jalan 3 S1 T.Sipil
Raya - Madya

13. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

11

Anda mungkin juga menyukai