Anda di halaman 1dari 1

Pendidikan yang Kutunggu

Pendidikan, satu kata yang seharusnya dapat dirasakan oleh setiap orang, terutama oleh anak-
anak. Namun pada kenyataannya, tidak semua orang mampu merasakan pendidikan di
sekolah, salah satu penyebabnya yakni karena harus mencari rezeki. Gilang, itulah nama
panggilanku dan aku adalah satu dari sekian banyak anak yang tak bisa merasakan apa itu arti
bersekolah.

Usiaku sekarang 10 tahun dan aku masih kelas 2 SD. Kata teman-temanku, seharusnya aku
sudah duduk di kelas 4 atau 5 SD. Akan tetapi, karena keadaan ekonomi yang tidak
mendukung, aku harus mencari rezeki agar bisa memenuhi kebutuhan hidup aku dan adikku
yang masih berusia 5 tahun.

Aku dan adikk tinggal di rumah berukuran 4×4 meter persegi yang juga merupakan milik
orang lain. Tak bisa terbayangkan oleh diriku jika tak ada rumah ini, mungkin aku dan adikku
harus tidur di depan ruko yang setiap malam harus melawan dinginnya malah atau hujan.
Suatu waktu, malam hari terasa lebih dingin, kami berdua tak memiliki selimut dan hanya
mempunyai satu sarung, kemudian sarung itu kuberikan kepada adikku.

Orang tua kami sudah lama meninggal dunia karena kecelakaan. Waktu itu, motor yang
dikendarai oleh ayahku jatuh saat hujan sedang turun dengan deras. Kedua orangtuaku
sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi apa hendak dikata, takdir Tuhan berkata lain.

Secercah harapan akhirnya kudapatkan di tahun ketiga, aku dan adikku mendapatkan
pembiayaan sekolah sampai lulus SMA dari lembaga pendidikan pemerintah. Setelah
mendengar kabar tersebut, aku tentu merasa senang karena bisa merasakan bersekolah dan
bertemu dengan teman-teman baru. Terlebih, aku sangat merasa bahagia karena adikku
tercinta bisa menempuh pendidikan yang layak dan kami berdua belajar dengan sungguh-
sungguh.

Anda mungkin juga menyukai