2018 TA TB 07311038 Bab-3
2018 TA TB 07311038 Bab-3
TEORI DASAR
3.1 Peledakan
Semakin besar energi yang ditransmisikan ke dalam massa batuan semakin kecil
ukuran fragmentasi batuan yang akan dihasilkan oleh proses peledakan tersebut.
tahap yaitu pecahan akibat proses detonasi, rekahan alami oleh energi peledakan
dan kombinasi dari rekahan akibat dari peledakan dan rekahan alami. Gambar 3.1
turun dengan cepat dan gelombang kejut akan meninggalkan lubang tembak saat
26
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
27
saat proses pemecahan batuan tahap akhir digunakan energi pada proses
pemecahan tahap I dan II. Spalling pada bidang bebas terjadi akibat tegangan tarik
yang cukup kuat, karena gelombang tarik merambat kembali ke batuan sehingga
Kombinasi efek dari tegangan tarik membuat rekahan radian yang cepat
dan besar karena dibawah tekanan tinggi dari gas hasil peledakan. Batuan akan di
lepas pada tegangan saat tekanan tinggi karena mempertahankan posisi dari gerak
kedapan dalam massa batuan yang gagal. Pada massa batuan timbulnya energi
tarik yang besar disebabkan oleh pelepasan tegangan. Pada tahap II proses
saat proses peledakan dan membuat energi tarik melengkapi proses pecahnya
batuan.
Faktor yang tidak dapat dikendalikan dan faktor yang dapat dikendalikan
merupakan faktor dalam kegiatan peledakan. Dapat dilihat penjelasan dari kedua
faktor tersebut.
proses alamiah karena faktor ini tidak dapat dikendalikan oleh kemampuan
manusia.
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
28
proses alamiah karena faktor ini tidak dapat dikendalikan oleh kemampuan
manusia.
Gambar 3.1
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
29
ledak serta kemiringan lubang ledak bisa dirancang oleh manusia dan ini termasuk
faktor yang dapat dikendalikan oleh manusia agar memperoleh hasil peledakan
yang diharapkan.
Bahan peledak yaitu bahan yang berbentuk padat, cair, gas atau campuran
apabila dikenai suatu aksi atau panas, gesekan atau ledakan akan berubah secara
kimia menjadi zat–zat yang lebih stabil, yang sebagian atau seluruhnya berbentuk
gas dan perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat singkat disertai
Sumber kimia pada pemakaian bahan peledak sangat banyak dan luas.
Bukan hanya sumber kimia aja yang ada pada bahan peledak tetapi ada sumber
energi mekanik dan nuklir. Bahaya yang dimiliki oleh sumber kimia lebih rendah
dibandingkan nuklir selain itu harganya relatif murah, banyak variasi waktu tunda
(delay time), penanganan teknis lebih mudah ini semua yang ada dalam sumber
kimia dibahan peledak. Bahan peledak kimia dapat dibedakan menjadi dua
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
30
2. Sifat deflagrasi terbakar dengan kecepatan kurang dari 5000 fps (1650
bahan bakar (fuel) dan oksida. Campuran bahan kimia yang tidak termasuk atau
ammonium atau sodium nitrat. Nitrogliserin merupakan zat kimia yang berbentuk
cair yang tidak stabil dan mudah meledak, sehingga pengangkutannya sangat
beresiko tinggi.
nitrat dan ditambahkan dengan bahan bakar bisa digunakan untuk bahan peledak.
karena bahan peledak ini tidak menghasilkan gas beracun. Untuk reaksi dari
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
31
pasta dan keras disebut dengan bahan peledak primer. Bahan peledak primer
merupakan bahan peledak peka detonator. Kemudian bila sudah menjadi bahan
Cartridge atau primer akan meledak jika ada pemicu yang menginisiasi
cartridge atau primer memberikan sumber energy yang kuat. Berikut contoh
emulsi dibutuhkan (Droplets) atau campuran berupa fase larutan oksidator yang
berbentuk butiran yang sangat halus sekitar 0,001 mm dan dibutuhkan minyak
sebesar 6% dan harus memiliki berat butiran droplets yang menyelimuti emulsi
sebesar 94%. Pembuatan emulsi sangat sulit karena harus memperhatikan butiran
oksidator yang sangat halus. Bahan peledak emulsi ini disebut dengan “air dalam
karakteristik fase emulsi dan efek emulsi dari sifat bahan peledak. Gambar 3.2
menunjukkan gambaran dari produksi emulsi dan pola urutan produksi emulsi
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
32
merupakan zat pemeka tambahan untuk bahan peledak emulsi yang digunakan
zat pemeka yang berguna untuk meningkatkan kekuatan dan ditambahkan dengan
Glass Microballons.
Tabel 3.1
Perbedaan Ukuran Butir Oksidator Bahan Peledak
- MICRO BALLONS
- ALUMINIUM
EMULSI
- MICRO BALLONS
PENGISIAN BAHAN PELEDAK
- AGEN GASSING
LANGSUNG KE EMULSI DINGIN SIAP
- ALUMINIUM
LUBANG LEDAK POMPA DIANGKUT
BLENDER TANGKI JARAK JAUH
AGEN
GASSING
EXPLOSIVE
POMPA DANGER
PEMBENTUKAN
CARTRIDGE
AGEN
LUBANG GASSING
LEDAK
PENDINGINAN POMPA
PENGEPAKAN LUBANG
LEDAK
a. EMULSI KEMASAN b. EMULSI CURAH
(CARTRIDGE) (BULK)
Sumber:Website(www.scribd.com/doc/168100804/Bab-IV-Agen-Peldakan )
Gambar 3.2
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
33
emulsi yang akan dicurah atau ditumpah langsung kedalam lubang ledak. Pada
Low Explosive merupakan bahan peledak lemah seperti black powder atau
gun powder. Black powder memiliki kecepatan rambat sebesar 60 meter per detik
tetapi bahan peledak ini termasuk golongan yang terbakar sangat cepat. Biasanya
bahan peledak ini sering digunakan untuk keperluan militer. Black powder terdiri
kenampakan nyata yang disebabkan oleh sifat fisik bahan peledak. Ada beberapa
sifat fisik bahan peledak yang perlu diketahui antara lain seperti:
inisiasi bahan peledak atau ukuran minimal booster yang diperlukan. Ada
benturan.
pendahuluan (initiator).
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
34
penyimpanan.
peledak seperti ketahanan terhadap air, sifat gas beracun, kecepatan detonasi,
bobot isi, tekanan detonasi, kepekaan, dan kekuatan semua itu yang
1. Kekuatan (Strength)
Saat bahan peledak bekerja maka energi yang terkandung didalam bahan
peledak bisa diukur maka ini disebut dengan kekuatan atau strength. Test yang
bahan peledak dapat diukur melalui tiga cara yaitu weight strength, volume
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
35
2. Kecepatan Detonasi
bahan peledak yang dinyatakan dalam meter per detik atau feet per detik.
Kecepatan detonasi suatu bahan peledak tergantung pada beberapa faktor yaitu
bobot isi bahan peledak, diameter bahan peledak, derajat pengurungan, ukuran
partikel dari bahan penyusunnya dan bahan-bahan yang terdapat dalam bahan
peledak.
pada peledakan dengan kondisi batuan yang keras. Lubang tembak atau ruang
kecepatan detonasi yang terkurung. Saat bahan peledak akan diledakkan dalam
keadaan tidak terkurung atau terbuka maka disebut dengan kecepatan detonasi
tidak terkurung. Secara linear apabila diameter besar maka kecepatan detonasi
akan meningkat. Kecepetan reaksi meningkat apabila partikel semakin besar yang
3. Kepekaan
dari zat lilin. Dengan menyebarkan reaksi pada kolom isian bahan peledak sifat
peka dari bahan peledak akan memulai reaksinya dan disebut dengan kepekaan.
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
36
dan derajat pengurungan. Jika diameter bahan peledak cukup besar tenaga reaksi
kesepanjang kolom isian. Saat permukaan bahan peledak lebih luas maka besar
juga nilai perambatan reaksinya dan lebih mudah ke permukaan bahan peledak.
Bahan peledak merupakan salah satu sifat terpenting dalam bobot isi
bahan peledak dan dinyatakan dalam satuan kg/m3. Bobot isi dinyatakan dalam
b. Panjang isian pada berat bahan peledak per meter dan dinyatakan dalam satuan
terhadap air dan dinyatakan dalam jam. Kemampuan bahan peledak dapat diukur
dengan ketahanan terhadap air jika bahan peledak tersebut dapat menahan
rembesan pada air dalam waktu tertentu masih bisa meledak dengan baik.
Sebagian jenis bahan peledak yang rusak disebabkan oleh air yang melarut
didalam kandungan bahan peledak. Air yang berada dalam lubang dapat
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
37
bor, kemiringan lubang tembak itu semua termasuk dalam dalam geometri lubang
Untuk mengetahui kapasitas dari alat muat yang akan digunakan maka
tinggi jenjang, mesin bor yang digunakan, dan volume batuan yang akan
dibongkar ini semua untuk menentukan diameter dari lubang tembak. Untuk
diameter lubang tembak yang terlalu kecil, maka tidak kuat untuk membongkar
batuan yang akan diledakkan sedangkan jika lubang tembak terlalu besar tidak
cukup baik untuk mendapatkan hasil fragmentasi. Pada batuan yang banyak
terdapat kekar dengan jarak kerapatan yang tinggi. Ketika kekar membagi burden
dalam blok yang besar, maka fragmentasi yang akan terjadi akan terjangkau oleh
suatu lubang tembak. Hal seperti ini menghendaki diameter lubang tembak yang
kecil.
kecil. Panjang stemming besar jika digunakan pada lubang tembak yang besar
dari atap jenjang memberikan patahan atau hancuran yang lebih baik karena
diameter lubang ledak yang digunkan kecil ini semua berhubungan dengan
stemming.
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
38
mendapatkan kedalaman lubang ledak yang lebih besar dan tinggi jenjang maka
lantai jenjang harus dibuat rata. Tinggi jenjang yang diterapkan atau ditetapkan
tonjolan pada tinggi jenjang yang sebagian gelombangnya akan diteruskan pada
bagian bawah lantai jenjang. Lantai jenjang akan menerima gelombang tekan
yang besar jika lubang ledak tegak. Dalam geometri peledakan burden dan spasi
harus sejajar untuk mendapatkan keseragaman arah lubang bor pada jenjang. Arah
pemboran tegak miring dan arah pemboran tegak termasuk dalam kemiringan
lubang ledak.
Gambar 3.3 menunjukkan gambaran dari lubang ledak tegak dan lubang
tegak miring. Gelombang tekan yang diteruskan semakin kecil dan gelombang
tekan yang dipantulkan lebih besar maka akan lebih cepat atau lebih mudah proses
pecahnya batuan. Bidang bebas yang luas akan membentuk pada lubang ledak
miring.
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
39
harus diisikan pada setiap lubang ledak dan bagaimana susunannya merupakan
Useful
Bad Fragmentation
Wasted
Gambar 3.3
yang baik akan memberikan hasil yang baik yang telah diperhitungkan. Batuan
akan berbeda-beda dari satu tempat ketempat yang lain walaupun jenisnya sama.
diamati kenampakannya secara fisik dan secara mekanik pada massa batuan yang
berbeda. Powder factor (PF) atau Spesific Charge merupakan jumlah bahan
peledak yang dipakai saat peledakan per m3 atau ton produksi batuan (kg/m3 atau
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
40
kg/ton). Semakin keras batuan maka memerlukan nilai PF yang tinggi agar batuan
3.6.1 Burden ( B )
besarnya nilai burden dan nilai burden menentukan keberhasilan suatu peledakan.
Face”.
3.6.2 Spasing ( S )
Lubang bor yang dirangkai dalam satu baris (Row) lalu sejajar juga dengan
“Pit Wall” dan mempunyai jarak antara lubang bor yang lain maka disebut dengan
spasing. Rock Fracture atau orientasi kesegala arah merupakan struktur batuan
yang memliki orientasi joint tegak lurus terhadap nilai spasing yang rapat dan
nilai burden yang dijarangkan. Dengan nilai burden dirapatkan dan nilai spasing
yang dijarangkan maka memiliki struktur batuan yang kompleks dan memiliki
orientasi joint sejajar. Jika burden = spasing maka memiliki sifat batuan yang
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
41
homogen. Nilai spasing tergantung pada waktu tunda dan arah dari struktur
batuan, kedalaman lubang bor, letak primer dan bahan peledak, dan burden.
Untuk memampatkan dari isian bahan peledak dalam lubang ledak disebut dengan
stemming. Agar tidak terjadi stress balance dan air blast bisa dikontrol dengan
nilai stemming sebesar 0,70. Apabila nilai stemming dengan burden sama maka
akan terjadi stress balance dan cratering atau back break terjadi jika didapatkan
Toe. Toe tidak dapat terjadi jika sub drilling terletak pada bagian bawah dasar
jenjang.
Tinggi jenjang dapat dipengaruhi oleh kemampuan alat bor dan ukuran
bucket serta tinggi dari jangkauan alat muat. Pada peledakan tambang terbuka
lain berupa kestabilan jenjang agar tidak runtuh, baik karena adanya daya dukung
Panjang kolom isian tergantung berapa Subdrill dan stemming dan tinggi
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
42
Kedalaman lubang bor yaitu pajang lubang bor yang melebihi tinggi
jenjang.
1. Burden ( B )
Burden dapat dihitung berdasarkan diameter lubang ledak dengan
burden perlu diketahui burden ratio (Kb). Nilai Kb dipengaruhi oleh faktor jenis
batuan yang akan diledakkan dan bahan peledak yang digunakan. Penentuan nilai
Kb yaitu dari perbandingan relatif energi yang dihasilkan bahan peledak dan
pertimbangan sifat batuan terutama berat jenis batuan yang akan diledakkan.
Konstanta burden dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi batuan serta bahan
yang digunakan. Apabila batuan dan peledak tidak standar maka perlu
𝑲𝑩 𝒙 𝑫(𝒊𝒏)
(𝑩) = (3.5)
𝟏𝟐
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
43
Tabel 3.2
Burden Standar ( KB.std ) Menurut RL.Ash
Rock Group
Type Of Explosive Soft Medium Hard
(< 2 ton/m3) (2-2,5 ton/m3) (> 2,5 ton/m3)
Low Density (0,8 - 0,9 gr/cc) and Low Strength 30 25 20
Medium Density (1,0 - 1,2 gr/cc) and Medium Strength 35 30 25
High Density (1,3 - 1,6 gr/cc) and High Strength 40 35 30
Keterangan :
SG : Berat Jenis
2. Spasi ( S )
S = ( Ks x B ) (3.6)
3. Stemming ( T )
T = ( KT x B ) (3.7)
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
44
4. SubDrill ( J )
J = ( KJ x B) (3.8)
L = (KL x B ) (3.9)
6. Tinggi Jenjang ( H )
H = KH x B (3.10)
H=(L–J) (3.11)
didapatkan nilai panjang kolom isian bahan peledak. Lubang ledak yang terisi
oleh bahan peledak disebut dengan panjang kolom isian. Bisa dilihat pada rumus
PC= H – T (3.12)
T = Stemming (m)
pemakaian bahan peledak. Dalam kolom isian (PC) jumlah pemakaian bahan
peledak per lubang disebut dengan loading density. Terutama pada konsentrasi
isian (loading density) ini saat berpengaruh terhadap pengisian bahan peledak.
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
45
Loading density dapat dihitung dengan rumus untuk mengetahui seberapa banyak
Keterangan :
Dengan rumus 3.14 akan mendapatkan seberapa banyak bahan peledak yang
E = de x PC (3.14)
Keterangan :
Jumlah bahan peledak yang digunakan dibagi dengan jumlah batuan yang
akan diledakkan merupakan pengetian dari powder factor atau specific charge.
PF = E / W (3.15)
Keterangan :
Powder factor juga dapat dinyatakan dalam satuan kg/m3 yaitu berat bahan
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
46
3.8.1 Singledeck
paling umum digunakan dalam kegiatan peledakan. Kolom isian bahan peledak
ini sangat cocok pada lokasi peledakan yang memiliki katakteristik material yang
keras. Karena gelombang yang dihasilkan oleh peledakan singledeck sangat besar.
Gambar 3.4
Sketsa Singledeck
3.8.2 Doubledeck
penempatan secara bertingkat atau kolom isian terbagi menjadi dua primer. Jadi
semakin meluas dan hasil fragmentasi yang didapat harus lebih baik.
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
47
Gambar 3.5
Sketsa Doubledeck
pada elektronik detonator dapat meningkatkan jumlah dari detonator listrik blaster
detonator ini merupakan langkah maju dalam logika dan bisa disesuaikan dalam
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
48
Gambar 3.6
Electronic Detonator
I-kon TM Digital Energy system atau yang lebih dikenal dengan sebutan
diantaranya :
g. Memiliki konektor
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
49
SHOTPlus-I.
lunak sistem khusus yang digunakan untuk perencanaan dan menganalisis ledakan
1. Tagger
Error detonator maupun adanya kebocoran arus, dan juga berfungsi sebagai sistem
Gambar 3.7
Tagger
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
50
2. Benchbox
dua arah pada detonator, pemrograman firing detonator, serta mengecek laporan
apakah detonator sudah siap untuk firing ataukah ada yang error. Benchbox
Gambar 3.8
Benchbox
3. Base Station
Base Station merupakan alat untuk melakukan firing, base station ini
menerima perintah dari benchbox untuk melakukan sebuah firing. Base station
bisa juga digunakan pada jarak yang jauh saat melakukan firing. Gambar 3.9
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
51
Gambar 3.9
Base Station
3.10 Fragmentasi
batuan. Bucket (excavator atau shovel) dari alat gali muat biasanya digunakan
untuk membatasi ukuran terbesar dari fragmentasi batuan yang akan dimuat
kedalam truck. Pada proses peledakan alat gali muat bekerja cepat apabila ukuran
juga.
2. Hasil fragmentasi batuan kecil bisa menggunakan jarak spasi yang pendek
tinggi.
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
52
Ada dua tahap yang berbeda yang harus digunakan saat distribusi energi
dipakai saat pecahnya batuan dalam massa batuan. Bahan peledak yang digunakan
untuk mengurangi fragmentasi yang besar harus memiliki jumlah energi yang
1. Bahan peledak yang tepat dan energi yang cukup dapat digunakan untuk
2. Saat pecahnya batuan sisitem inisiasi yang digunakan tidak tepat atau
penelitiannya ini ke dalam suatu persamaan seperti yang terlihat pada persamaan
di bawah ini :
Keterangan :
A = Faktor batuan
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
53
nilai Blastability Index (BI). Agar dapat diaplikasikan untuk semua jenis bahan
𝒗 𝟎.𝟖 𝑬 −𝟎.𝟔𝟑
𝑿 = 𝑨 (𝑸𝟎 ) ∙ 𝑸𝟎.𝟏𝟔𝟔𝟕 ∙ (𝟏𝟏𝟓) (3.17)
𝒆
Keterangan :
E : kekuatan berat relatif (Relatif Weight Strength) bahan peledak yang dipakai,
adanya gambaran atau contoh dari fragmentasi kita dapat mengetahui ukuran
R = e – [ X / Xc ] х 100 % (3.18)
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
54
Keterangan :
X = Ukuran ayakan
N = Indeks Keseragaman
e = ephsilon=2.71
𝒙
𝑿𝒄 = 𝟏 (3.19)
(𝟎,𝟔𝟗𝟑)𝒏
tinggi nilai ‘n’ maka semakin baik. Nilai ‘n’ yang normal untuk fragmentasi
𝟏𝟒𝑩 𝒘 [𝑨−𝟏] 𝑷𝒄
𝒏 = (𝟐, 𝟐 − ) (𝟏 − 𝑩) (𝟏 + )( 𝑳 ) (3.20)
𝑫 𝟐
Keterangan :
B = Burden (m)
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri
55
Analisis metode peledakan singledeck dan doubledeck menggunakan elektronik detonator terhadap hasil
peledakan PIT Central 2 PT. SIS jobsite PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatan
Febriya Ariska Putri