Alur Tujuan dan Pembelajaran dalam fase ini memberikan kesempatan pada pelajar untuk mengenal aneka bentuk teks informasi yang beragam, tidak hanya tulisan. Mereka
diperkenalkan dengan bentuk teks audio, audio visual, grafis, dan lain sebagainya. Pelajar juga mulai dibekali dengan keterampilan berbicara yang lebih kuat dan komprehensif. Sebagai
Rasional individu, pelajar diharapkan mampu mengkomunikasikan gagasannya dengan jelas, runut, dan disertai fakta empiris yang mendukung. Kegiatan inti dalam ATP fase ini berpusat pada
diskusi, kerja kelompok, dan presentasi. Dari kegiatan tersebut, pelajar berkesempatan untuk melatih keterampilan berbahasa lisannya dengan aneka praktik yang bervariasi.
KOMPETENSI
MENYIMAK MEMBACA DAN MEMIRSA BERBICARA DAN MEMPRESENTASIKAN MENULIS
Pelajar mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh (gesture) yang santun,
Pelajar mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks
Pelajar mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks; mengajukan dan
narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Pelajar mampu memahami Pelajar mampu menulis teks narasi, deskripsi, rekon, prosedur, dan eksposisi
dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang menanggapi pertanyaan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan lebih aktif.
ide pokok dan ide pendukung pada teks informasional dan mampu menjelaskan dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang lebih rinci dan akurat
Capaian Pembelajaran berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Pelajar mampu memahami dan Pelajar mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan
permasalahan yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi. Pelajar mampu dengan topik yang beragam. Pelajar semakin terampil menulis tegak
memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio. menerapkan tata caranya. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang
menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai bersambung.
dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beragam.
dengan topik.
3.1. 5 jam pelajaran. Memahami instruksi 4.1. 5 jam pelajaran 3.1. 5 jam pelajaran per minggu, dilakukan selama 2 4.1. 5 jam pelajaran per minggu, dilakukan selama 1-2 3.1. 5 jam pelajaran. Keterampilan ini tidak hanya 4.1. 3-6 jam pelajaran per kuartal. Bentuk kegiatan 3.1. 5 jam pelajaran per minggu. 4.1. 4 jam pelajaran per minggu, dilakukan
merupakan salah satu kecakapan hidup (life skill), minggu: dapat dilakukan secara bertahap mulai dari minggu. bisa diajarkan sebatas pelajaran Bahasa Indonesia saja. yang sesuai untuk melatih keterampilan ini adalah diskusi selama 2 minggu. Minggu pertama untuk latihan dan
sehingga dapat diaplikasikan ke seluruh kegiatan mengumpulkan kata-kata baru dalam Dinding Kata, Sangat mungkin untuk dikombinasikan bersama dengan dan presentasi. Dalam satu bulan, setidaknya ada 1-2 kali pengenalan teori, minggu kedua mulai berlatih membuat
belajar. Keterampilan ini dapat diajarkan secara mengurutkan kata-kata tersebut sesuai huruf depannya, pelajaran/kegiatan lain. kegiatan diskusi intensif dan presentasi yang dilakukan, karangan sendiri.
spesifik selama 5 jam pelajaran per minggu. mencari arti kata di dalam kamus, dan memaknainya sesuai berarti 1-2 jam pelajaran per bulan --> 3-6 jam pelajaran per
konteks. kuartal.
3.2. 5 jam pelajaran 4.2. 5 jam pelajaran 3.2. 5 jam pelajaran per minggu, dilakukan selama 1-2 4.2. 5 jam pelajaran per minggu, dilakukan selama 1-2 3.2. 5 jam pelajaran per minggu; Dapat dilakukan di 4.2. 5 jam pelajaran per bulan. Dalam satu kuartal, 3.2. 5 jam pelajaran per minggu; 4.2. 3-4 jam pelajaran per minggu, dilakukan
minggu; Jenis teks yang beragam: fiksi anak, non fiksi minggu. pelajaran lain juga. minimal ada 2 kali proyek berkelompok. Jumlah kelompok Diperkenalkan secara bertahap mengenai selama 2 minggu. Minggu pertama porsi
sederhana yang berhubungan dengan tema yang sedang dapat disesuaikan secara bertahap, misal 3 anak per komponen-komponen yang dapat dan perlu bimbingan guru masih cukup banyak, minggu kedua
Perkiraan jumlah jam pelajaran dipelajari, video pendek, poster, infografis. kelompok, lalu 4, dst. disunting. mulai berlatih menyunting mandiri.
3.3. 5 jam pelajaran dan dapat diaplikasikan ke 4.3. 5 jam pelajaran; Pada praktiknya bisa 3.3. 5 jam pelajaran per minggu, dilakukan selama 1-2 4.3. 5 jam pelajaran per minggu, dilakukan selama 1-2 3.3. 6-9 jam pelajaran per kuartal. Dalam satu 4.3. 3-6 jam pelajaran per kuartal. Bentuk kegiatan 3.3. 5 jam pelajaran per minggu, dilakukan selama 4.3. 5 jam pelajaran per minggu.
dalam pelajaran lain yang kegiatannya diramu dalam sepanjang proses belajar di sekolah dan digabungkan minggu; Jenis teks yang beragam: fiksi anak, non fiksi minggu. Fokus pada kegiatan diskusi. bulan, setidaknya ada 2-3 kali kegiatan diskusi intensif yang sesuai untuk melatih keterampilan ini adalah diskusi 2 minggu, agar pelajar dapat memiliki pengalaman
bentuk permainan. dengan mata pelajaran lain (Olahraga, IPAS, sederhana yang berhubungan dengan tema yang sedang yang dilakukan, berarti 2-3 jam pelajaran per bulan. dan presentasi. Dalam satu bulan, setidaknya ada 1-2 kali menulis kreatif yang cukup. Topik dapat
Matematika). dipelajari, video pendek, poster, infografis. Kegiatan diskusi tidak hanya dilakukan saat pelajaran kegiatan diskusi intensif dan presentasi yang dilakukan, disesuaikan.
Bahasa Indonesia saja. berarti 1-2 jam pelajaran per bulan --> 3-6 jam pelajaran per
kuartal.
3.1. Pelajar memahami instruksi bertingkat yang 4.1. Guru perlu memilah dan menyiapkan 3.1. Pelajar memahami kata-kata baru yang berhubungan 4.1. Pelajar memperluas pengetahuan berbahasa dan 3.1. Memahami konteks artinya memahami jenis 4.1. Runtut dan jelas: pemilihan kata yang lebih 3.1. Pelajar dapat mengidentifikasi 4.1. Pelajar semakin mahir dalam menulis tegak
membutuhkan 2-3 kali proses berpikir secara mandiri iklan televisi dan radio yang akan dengan tema yang dipelajari atau buku yang dibaca. memperkaya jumlah kosakatanya --> tidak lagi terbatas pada pendengarnya, tempat/lokasi saat bicara, beragam namun tepat, mulai menggunakan kata persamaan dan perbedaan bentuk huruf bersambung.
(tanpa atau dengan sedikit bantuan guru/orang tua). ditunjukkan terlebih dahulu. hal-hal yang dekat dengannya, pengalamannya, atau yang mempertimbangkan besar-kecilnya ruangan untuk atau istilah baku, struktur kalimat tepat dan tegak dan tegak bersambung.
Pelajar juga mampu menggunakan kamus untuk mencari sedang dipelajari saja. mengatur volume bicaranya. lengkap. Proses revisi tulisan mulai dapat dilakukan secara
Instruksi dapat dihubungkan dengan kegiatan Perjenjangannya dapat dimulai dari yang makna kata. Keterampilan ini sangat erat kaitannya dengan Pelajar juga mengenal teknik penulisan huruf mandiri, tidak lagi memerlukan banyak bantuan guru.
rutinitas sehari-hari pelajar di rumah dan di sekolah pesannya paling tersurat/mudah dipahami. kemampuan pelajar dalam memahami konteks. Pelajar mulai dipaparkan dengan isu terkini yang sedang terjadi Memahami tujuan bicara: untuk presentasi, tegak bersambung dan dapat
--> rutinitas ketika tiba di sekolah, rutinitas dan mengenal beberapa kosakata khusus terkait isu tersebut. menjawab pertanyaan, bercanda dengan teman, mempraktikannya dengan benar. Diawali
menjelang pulang sekolah, rutinitas ketika tiba di Oleh karena itu, guru perlu memastikan pelajar mampu mengobrol santai, bertanya, meminta sesuatu, dst. dengan panduan guru kemudian perlahan-
rumah, instruksi untuk melakukan tugas-tugas menguasai keterampilan tersebut. Guru perlu mengedukasi diri dengan mempelajari terlebih lahan mencoba sendiri.
rumah tangga sederhana. Keterampilan menggunakan kamus juga dapat diberikan dahulu isu-isu terkini yang akan didiskusikan bersama pelajar. Guru perlu memberikan pengalaman berdiskusi yang
secara bertahap, dapat dimulai dari mengurutkan kata memadai dan bermakna bagi pelajar.
sesuai huruf depannya terlebih dahulu.
3.2. Guru dapat merekam sendiri suara mereka saat 4.2. Guru dapat merekam sendiri suara mereka saat 3.2. Pelajar dapat mengetahui dan menyadari bahwa tiap 4.2. Setelah memahami makna dan dapat mengidentifikasi 3.2. Jawaban atau tanggapan yang diberikan 4.2. Pelajar dapat menjadi anggota kelompok yang 3.2. Dengan bantuan guru, pelajar memahami alasan 4.2. Proses menyunting tulisan sudah masuk ke
membacakan cerita atau memanfaatkan media membacakan cerita atau memanfaatkan media teks pasti mengandung sebuah pesan atau informasi unsur-unsur instrinsik dalam sebuah teks fiksi, maka berhubungan dengan topik, pertanyaan, atau berkontribusi sesuai tugasnya, menunjukkan inisiatif, kalimat/tulisannya perlu disunting. dalam proses yang lebih kompleks sekaligus reflektif.
sandiwara radio dan podcast. sandiwara radio dan podcast. tertentu. keterampilan ini dapat ditarik ke tingkat yang lebih tinggi. konteks yang berlangsung. bersedia menerima masukan, dapat menemukan solusi
Kata/frasa kunci untuk permasalahan kelompok. Perlahan-lahan pelajar dapat mengingat dan Pelajar mulai memaknai tulisannya sebagai produk yang
Jenis cerita perlu bervariasi agar pelajar dapat berlatih Pelajar dapat membuktikannya dengan menunjuk kata, Pelajar diminta membandingkan 2-3 teks yang berbeda. Selain keterkaitan antara jawaban dengan pertanyaan, memahami pola serta aturan tata Bahasa Indonesia utuh.
memahami aneka bentuk cerita dan kalimat, atau gambar yang mendukung pesan atau Keterampilan ini dapat diajarkan bertahap, mulai dari pelajar juga perlu mampu memilih kata yang sesuai, sehingga dapat menyunting tulisan secara mandiri.
membandingkannya (fabel, cerita rakyat, fantasi, informasi tersebut. membandingkan 1 unsur saja terlebih dahulu. menyusun kalimat dengan struktur yang benar, artikulasi
cerita dengan tema sehari-hari). yang jelas, serta intonasi/pemenggalan kata yang tepat.
Jika pelajar dianggap sudah mampu, dapat ditingkatkan menjadi
lebih dari 1 unsur.
3.3. Permainan anak bisa dimulai dari yang 4.3. Keterampilan ini dapat dilatih melalui 3.3. Memahami adanya hubungan sebab akibat 4.3. Memaknai pesan dari sebuah teks tidak selalu 3.3. Pelajar mau dan mampu mendengarkan orang lain, 4.3. Data yang relevan dapat berasal dari pengalaman 3.3. Pelajar dapat menulis paragraf yang terdiri dari 4.3. Pelajar telah terpapar dengan aneka ragam teks
sederhana dan akrab dengan anak, mis: Ular aneka kegiatan dan berdampingan dengan dalam beberapa peristiwa. pelajar dapat harus dari sudut pandang pesan moral, melainkan menghargai perbedaan pendapat, bergantian saat pribadi pelajar, pengetahuan yang telah dimiliki 3-4 kalimat tunggal yang disusun serta dipenggal (narasi, deskripsi, rekon, prosedur, dan eksposisi)
Naga, Kuda Bisik, Benteng, atau guru mata pelajaran lain. menunjukkan kata, kalimat, atau gambar yang bisa apa saja. berbicara, menerima masukan dan kritik, serta mengenal sebelumnya, informasi yang baru dibaca/didengar oleh dengan tepat. Hal ini berhubungan dengan materi
menciptakan permainan sendiri. membuktikan adanya hubungan sebab akibat. prinsip kompromi dalam diskusi (win-win solution atau pelajar, atau kombinasi ketiganya. kata hubung. Perjenjangannya dapat dimulai dari teks narasi, mis:
Fokus keterampilan yag disasar adalah Teks yang dianggap tidak biasa atau tidak selalu kemungkinan pendapat/idenya tidak jadi dipakai oleh dapat membedakan "bagian pembuka", "bagian tengah",
Pastikan bahwa instruksinya diberikan kesigapan pelajar saat menghadapi paparan mengandung pesan yang baik juga perlu dibaca oleh kelompok demi kepentingan bersama). Pendapat yang disampaikan pelajar adalah pendapat yang dan "bagian penutup" dan menceritakan urutan
secara lisan dan timgkat kesulitannya instruksi dan jenis informasi yang beragam. guru dan pelajar. Hal ini penting untuk mengasah berdasar dan bukan sekadar meniru atau mengikuti perintah peristiwa dengan logis.
memperhatikan karakteristik murid. kemampuan analitis dan berpikir kritis. guru.
Dalam teks deskripsi, pelajar dapat memperbanyak
Guru juga harus siap dan berpikiran terbuka dengan penggunaan kata dan istilah untuk menjelaskan topik
kemungkinan tanggapan yang beragam dari pelajar. secara lebih rinci.
Tanda baca: titik, koma, tanya, seru, spasi, jarak, kata, kalimat, alfabet, dsb; Kata hubung yang Kata hubung: namun, tetapi, lalu, meskipun, atau, walaupun, sehingga, dan, sedangkan, dsb; Kata tanya: mengapa, Kata yang berhubungan dengan tema: konteks, kontak mata, presentasi, lisan, tulisan, bahasa tubuh, volume Kata yang berhubungan dengan tema: subjek, predikat, objek, keterangan waktu, keterangan tempat,
berhubungan dengan instruksi: lalu, setelah itu, setelah, sesudah, putar, tarik, lipat, atas, bawah, bagaimana, apa saja, siapa saja; Kata berhubungan dengan tema: fakta, opini, makna, tersirat, tersurat, bukti, suara, menghargai, kompromi, keterangan orang, keterangan akibat, majemuk setara, majemuk bertingkat, kalimat tunggal, menyunting,
dorong, tulislah, bacalah, gambar, pilih, dsb; Unsur intrinsik: alur, latar, waktu, tempat, tokoh, masalah, kamus, ilustrasi, ilustrator, simbol, dsb; Kata dengan jumlah suku kata: 3-4; Kata berima. penyunting, editor, proofread, dsb.
Glosarium solusi, penyelesaian, dsb; Kata sifat (yang berhubungan dengan unsur intrinsik penokohan):
rajin, ramah, galak, malas, pemalu, pemarah, penakut, pemberani, dsb. Kata yang lebih spesifik
(sesuai tema):
3.1. 5 JP - Menyimak: Pelajar memahami instruksi bertingkat yang disampaikan oleh orang lain secara lisan. Keterampilan memahami instruksi bertingkat yang membutuhkan 2-3 kali proses berpikir secara mandiri (tanpa atau dengan sedikit bantuan guru/orang tua). Instruksi dapat dihubungkan dengan kegiatan rutinitas sehari-hari pelajar di rumah dan di sekolah --> rutinitas ketika tiba di sekolah, rutinitas menjelang pulang sekolah, rutinitas ketika tiba di rumah,
instruksi untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga sederhana
3.2. 5 JP - Berbicara dan Mempresentasikan: Pelajar memahami konteks dan tujuan berbicara secara tepat. Memahami konteks artinya memahami jenis pendengarnya, tempat/lokasi saat bicara, mempertimbangkan besar-kecilnya ruangan untuk mengatur volume bicaranya; Memahami tujuan bicara: untuk presentasi, menjawab pertanyaan, bercanda dengan teman, mengobrol santai, bertanya, meminta sesuatu, dst. Guru perlu memberikan pengalaman
berdiskusi yang cukup bagi pelajar.
3.3. 5 JP - Berbicara dan Mempresentasikan: Pelajar dapat memberikan respon lisan yang tepat sesuai konteks. pelajar diharapkan mampu memberikan jawaban atau tanggapan yang berhubungan dengan topik, pertanyaan, atau konteks yang berlangsung. Selain keterkaitan antara jawaban dengan pertanyaan, pelajar juga perlu mampu memilih kata yang sesuai, menyusun kalimat dengan struktur yang benar, artikulasi yang jelas, serta intonasi/pemenggalan kata
yang tepat.
3.4. 5 JP - Membaca dan Memirsa: Pelajar memahami kata-kata baru dari teks yang dibaca dan didengar. pelajar mampu memahami kata-kata baru yang berhubungan dengan tema yang dipelajari atau buku yang dibaca. pelajar juga mampu menggunakan kamus untuk mencari makna kata. Keterampilan ini sangat erat kaitannya dengan kemampuan pelajar dalam memahami konteks. Oleh karena itu, guru perlu memastikan pelajar mampu menguasai keterampilan
tersebut. Keterampilan menggunakan kamus juga dapat diberikan secara bertahap, dapat dimulai dari mengurutkan kata sesuai huruf depannya terlebih dahulu. Jika berkaitan dengan kebutuhan mencari makna kata, maka guru dapat memberikan contoh cara mencari kata yang dimaksud dengan menggunakan kamus.
KESIMPULAN FASE B KELAS 3 3.5. 5 JP - Membaca dan Memirsa: Pelajar mampu menemukan kalimat pada teks yang mendukung sebuah fakta, opini, atau informasi. pelajar mengetahui dan menyadari bahwa tiap teks pasti mengandung sebuah pesan atau informasi tertentu. pelajar dapat membuktikannya dengan menunjuk kata, kalimat, atau gambar yang mendukung pesan atau informasi tersebut.
Tujuan Pembelajaran disusun secara 3.6. 5 JP - Membaca dan Memirsa: Mampu memahami konsep hubungan sebab-akibat serta dapat menemukan serta menjelaskannya dari teks yang dibaca. pelajar memahami adanya hubungan sebab akibat dalam beberapa peristiwa. pelajar dapat menunjukkan kata, kalimat, atau gambar yang membuktikan adanya hubungan sebab akibat.
berurutan dari 3.1. sampai 3.12.
3.7. 3 JP - Berbicara dan Mempresentasikan: Pelajar memahami dan mematuhi etika berdiskusi. pelajar mau dan mampu mendengarkan orang lain, menghargai perbedaan pendapat, bergantian saat berbicara, menerima masukan dan kritik, serta mengenal prinsip kompromi dalam diskusi (win-win solution atau kemungkinan pendapat/idenya tidak jadi dipakai oleh kelompok demi kepentingan bersama).
3.8. 5 JP - Menyimak: Pelajar dapat memahami dan memaknai cerita fiksi anak yang dibacakan langsung atau didengar dari media audio. Guru dapat merekam sendiri suara mereka saat membacakan cerita atau memanfaatkan media sandiwara radio dan podcast.
3.9. 5 JP - Menyimak: Pelajar mampu memahami instruksi permainan anak yang disampaikan secara lisan sehingga mampu berpartisipasi dalam permainan tersebut dengan benar. Permainan anak bisa dimulai dari yang sederhana dan akrab dengan anak, mis: Ular Naga, Kuda Bisik, Benteng, atau guru menciptakan permainan sendiri. Pastikan bahwa instruksinya diberikan secara lisan dan timgkat kesulitannya memperhatikan karakteristik murid.
3.10. 5 JP - Menulis: Pelajar mengenal bentuk huruf tegak bersambung serta dapat menulis tegak bersambung dengan teknik yang benar.
3.11. 5 JP - Menulis: Pelajar mampu memenggal kalimat dengan benar saat menulis paragraf atau esai.
3.12. 5 JP - Menulis: Mengenal konsep menyunting sebagai salah satu bagian dalam proses menulis. Dengan bantuan guru, pelajar memahami alasan kalimat/tulisannya perlu disunting. Perlahan-lahan pelajar dapat mengingat dan memahami pola serta aturan tata Bahasa Indonesia sehingga dapat menyunting tulisan secara mandiri.
4.1. 5 JP - Menyimak: Pelajar dapat memahami dan memaknai ragam teks fiksi dan non fiksi yang dibacakan langsung atau didengar dari media audio.
4.2. 5 JP - Membaca dan Memirsa: Pelajar memahami kata-kata baru dari teks yang dibaca dan didengar serta dapat menggunakannya dalam percakapan lisan dan tulisan yang dibuatnya.
4.3. 5 JP - Membaca dan Memirsa: Mampu memaknai pesan dari sebuah informasi dalam berbagai sudut pandang. Memaknai pesan dari sebuah teks tidak selalu harus dari sudut pandang pesan moral, melainkan bisa apa saja. Teks yang dianggap tidak biasa atau tidak selalu mengandung pesan yang baik juga perlu dibaca oleh guru dan pelajar. Hal ini penting untuk mengasah kemampuan analitis dan berpikir kritis. Guru juga harus siap dan berpikiran terbuka
dengan kemungkinan tanggapan yang beragam dari pelajar.
4.4. 3 JP - Berbicara dan Mempresentasikan: Mampu mengemukakan ide dan tanggapannya dengan runtut dan jelas. Runtut dan jelas artinya: pemilihan kata yang lebih beragam namun tepat, mulai menggunakan kata atau istilah baku, struktur kalimat tepat dan lengkap.
4.5. 5 JP- Menyimak: Pelajar dapat memahami aturan yang lebih kompleks saat berpartisipasi dalam kegiatan kelompok besar (permainan, tim olahraga, kerja kelompok, cerdas cermat).
KESIMPULAN FASE B KELAS 4 4.6. 5 JP - Membaca dan Memirsa: Pelajar mampu menemukan serta membandingkan persamaan dan perbedaan dari 2-3 teks fiksi/ non fiksi yang berbeda. Setelah memahami makna dan dapat mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik dalam sebuah teks fiksi, maka keterampilan ini dapat ditarik ke tingkat yang lebih tinggi. pelajar diminta membandingkan 2-3 teks yang berbeda. Keterampilan ini dapat diajarkan bertahap, mulai dari membandingkan 1 unsur saja
Tujuan Pembelajaran disusun secara terlebih dahulu (misal, tokoh). Jika pelajar dianggap sudah mampu, dapat ditingkatkan menjadi lebih dari 1 unsur.
berurutan dari 4.1. sampai 4.12. 4.7. 4 JP - Menulis: Pelajar dapat membuat karangan naratif lengkap dengan bagian pembuka-tengah-penutup serta urutan peristiwa yang runut dan jelas.
4.8. 5 JP - Menyimak: Pelajar dapat memahami pesan yang terkandung dalam sebuah iklan televisi atau radio dengan benar.
4.9. 2 JP - Berbicara dan Mempresentasikan: Pelajar mampu menjadi anggota kelompok yang aktif, sportif, dan bertanggungjawab. pelajar dapat menjadi anggota kelompok yang berkontribusi sesuai tugasnya, menunjukkan inisiatif, bersedia menerima masukan, dapat menemukan solusi untuk permasalahan kelompok.
4.10. 3 JP - Berbicara dan Mempresentasikan: Mampu mempertahankan pendapat dan memberikan sanggahan dan berdasarkan data yang relevan. Data yang relevan dapat berasal dari pengalaman pribadi pelajar, pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, informasi yang baru dibaca/didengar oleh pelajar, atau kombinasi ketiganya. Pendapat yang disampaikan pelajar adalah pendapat yang berdasar dan bukan sekadar meniru atau mengikuti perintah guru.
4.11. 5 JP - Menulis: Pelajar semakin mahir menulis tegak bersambung dengan benar serta dapat melakukan proses revisi secara mandiri.
4.1.2. 3 JP - Menulis: Mengenal konsep menyunting sebagai salah satu bagian dalam proses menulis dan dapat melakukannya secara mandiri. Proses menyunting tulisan sudah masuk ke dalam proses yang lebih kompleks sekaligus reflektif. pelajar mulai memaknai tulisannya sebagai produk yang utuh.