Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES RI

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN (PPMK)

DI RUANG KENANGA BLUD RSUD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO


KUALAKAPUAS

Oleh :
KELOMPOK 6 B

1 Annisa 2214901210097
2 Fuji Astuti 2214901210113
3 Radiah 2214901210141
4 Sabariah 2214901210147
5 Sahibunnisa 2214901210149
6 Siti Rahmah 2214901210150
7 Putu Partini 2214901210140
8 Ika Rianty 2214901210119
9 Nurul Musfaida 2214901210138
10 Astri Dwi Oktovia 2214901210099
11 Warie Kristina Miasie 2214901210154
12 Aulia Fatimah 2214901210101
13 Dwi Satya Pramudianto 2214901210105

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022/2023
KONSEP STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES RI

A. Definisi
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga independen baik
dari dalam atau pun luar negeri, biasanya non pemerintah, melakukan assesment
terhadap rumah sakit berdasarkan standar akreditasi yang berlaku. Rumah sakit yang
telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari Pemerintah karena telah
memenuhi standar pelayanan dan managemen yang ditetapkan. Itulah yang
dimaksud dengan pengertian Akreditasi Rumah Sakit.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) adalah lembaga independen pelaksana


akreditasi rumah sakit yang bersifat fungsional, non struktural dan bertanggung
jawab kepada Menteri Kesehatan. KARS tersebut dibentuk pertama kali pada tahun
1995 dan setiap 3 (tiga) tahun peraturan diperbarui, yang terakhir diperbarui melalui
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 417 / Menkes / Per / II / 2011 tentang Komisi
Akreditasi Rumah Sakit, dengan tugas dan fungsi melaksanakan akreditasi di
Indonesia. Akreditasi Rumah Sakit pertama kali dilaksanakan pada tahun 1995,
dengan 5 pelayanan kemudian pada tahun 1998 bertambah menjadi 12 pelayanan
dan pada tahun 2001 menjadi 16 pelayanan. Namun sejalan dengan peningkatan
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang berfokus kepada pasien. Maka
diperlukan perubahan paradigma akreditasi yang berfokus kepada provider menjadi
akreditasi yang berfokus kepada pasien

Proses akreditasi dirancang untuk meningkatkan budaya keselamatan dan budaya


kualitas di rumah sakit, sehingga senantiasa berusaha meningkatkan mutu dan
pelayanannya .Melalui proses akreditasi salah satu manfaatnya rumah sakit dapat
meningkatkankepercayaan masyarakat bahwa rumah sakit menitikberatkan
sasarannya pada keselamatan pasien dan mutu pelayan. Standar akreditasi rumah
sakit merupakan upaya Kementrian Kesehatan RI menyediakan suatu perangkat
yang mendorong rumah sakit senantiasa meningkatkan mutu dan keamanan
pelayanan. Dengan demikian rumah sakit harusmenerapkan standar akreditasi rumah
sakit, termasuk standar-standar lain yang berlaku bagirumah sakit sesuai dengan
penjabaran dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit edisi 2011.Sesuai dengan standar
akreditasi rumah sakit, sebagai bagian peningkatan kinerja, rumahsakit secara teratur
melakukan penilaian terhadap isi dan kelengkapan berkas rekam medis pasien.
B. Tujuan Akreditasi
Tujuan akreditasi rumah adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sehingga
sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang semakin selektif dan berhak
mendapatkan pelayanan yang bermutu. Dengan demikian mutu pelayanan kesehatan
diharapkan dapat mengurangi minat masyarakat untuk berobat keluar negeri

Standar Akreditasi Rumah Sakit Terbaru Versi JCA. Berdasarkan Standar Akreditasi
Versi 2007, terdapat tiga tahapan dalam pelaksanaan akreditasi yaitu : Akreditasi
Tingkat Dasar, Akreditasi Tingkat Lanjut serta Akreditasi tingkat Lengkap.

1. Akreditasi Tingkat Dasar


kreditasi Tingkat Dasar menilai 5 kegiatan pelayanan di rumah sakit yaitu :
a. Administrasi dan Manajemen
b. Pelayanan Medis
c. Pelayanan Keperawatan
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Rekam Medik

2. Akreditasi Tingkat Lanjut


Akreditasi Tingkat Lanjut menilai 13 kegiatan pelayanan di rumah sakit yaitu :
a. Administrasi dan Manajemen
b. Pelayanan Medis
c. Pelayanan Keperawatan
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Rekam Medik
f. Farmasi
g. Radiologi
h. Kamar Operasi
i. Pengendalian Infeksi
j. Pelayanan Infeksi
k. Pelayanan Resiko Tinggi
l. Laboratorium
m. Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana (K-3)
3. Akreditasi tingkat lengkap
Akreditasi Tingkat Lengkap menilai 17 kegiatan pelayanan di rumah sakit yaitu :
a. Administrasi dan Manajemen
b. Pelayanan Medis
c. Pelayanan Keperawatan
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Rekam Medik
f. Farmasi
g. Radiologi
h. Kamar Operasi
i. Pengendalian Infeksi
j. Pelayanan Infeksi
k. Pelayanan Resiko Tinggi
l. Laboratorium
m. Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana (K-3)
n. Pelayanan Intensif
o. Pelayanan Transfusi Darah
p. Pelayanan Rehabilitasi Medik
q. Pelayanan Gizi

C. Manfaat Akreditasi
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah sakit yang
bersangkutan karena berorinetasi pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien
2. Proses administrasi,biaya serta penggunaan sumber daya akan menjadi lebih
efesien
3. Menciptakan lingkungan internal rumah sakit yang lebih kondusif untuk
penyembuhan,pengobatan dan perawatan pasien
4. Mendengarkan pasien dan keluarga,serta menghormati hak-hak pasien serta
melibatkan mereka dalam proses keperawatan
5. Memberikan jaminan,kepuasan serta perlindungan kepada masyarakat atas
pemberian pelayanankesehatan
6. Terbentuknya budaya mutu dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien
sesuai standar di rumah sakitg. Sebagai salah satu syarat peningkatan kelas rumah
sakit
7. Peningkatan kesejahteraan rumah sakit
D. Standar Akreditasi baru rumah sakit
1. Standar akreditasi baru rumah sakit merupakan suatu pedoman yang bertujuan
untuk:
a. Memandu manajemen rumah sakit agar efektif dan efesien
b. Memandu rumah sakit dalam upaya memperbaiki mutu,keselamatan dan
efesiensi pelayanan pasien
c. Meninjau ulang fungsi –fungsi penting rumah sakit
d. Mengetahui dan memahami standar akrditasi yang harus dipenuhi rumah sakit
e. Meninjau ulang pemenuhan harapan standar dan persyaratan tambahannya
f. Menjadi terbiasa dengan istilah yang digunakan di dalam standar

2. Standar akreditasi baru rumah sakit


a. Akses kepelayanan berfokos pada pasien
1) Askes kepelayanan dan kontinuitas pelayanan (APK)
2) Hak pasien dan keluarga(AP)
3) Asesmen Pasien(PP)
4) Pelayanan anestesi dan bedah (PAB)
5) Manjemen dan penggunan obat(MPO)
6) Pendidikan pasien dan keluarga(PPK)
b. Kelompok standar manajemen Rumah sakit
1) Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKKP)
2) Pencegahan dan pengedalian infeksi(PPI)
3) Tata kelola kepemimpinan dan pengarahan (TKP)
4) Manajemen fasiliatas dan keselamatan(MKF)
5) Kualifikasi dan pendidikan Staf (KPS)
6) Manajemen komunikasi dan informasi (MKI)
c. Sasaran keselamatan pasien rumah sakit
1) Sasaran I : Meindentifikasi pasien dengan tepat
2) Sasaran II: Tingkatkan Komunikasi yang efektif3) Sasaran III: tingkatkan
keamanan obat yang perlu diwaspadai (High Alert)
4) Sasaran IV: pastikan tepat lokasi,tepat prosedur,tepat pasien operasi
5) Sasaran V: kurangi resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6) Sasaran VI: kurangi resiko pasien jatuh
d. Sasaran MDGS
1) Sasaran I: penurunan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu
2) Sasaran II: penurunan kesakitan HIV/AIDS
3) Sasaran III penurunan angka kematian TB

E. Proses penilain Akriditasi


1. Sumber data
a. Wawancara : pada pimpinan rumah sakit,pada staf rumah sakit, pada pasien
dan keluarga minimal 4
b. Observasi: fasilitas,alat,prosedur tindakan
c. Kelengkapan dokumen: Kebijakan/SK,pedoman, standar prosedur operasional
(SOP)/protap, bukti pelaksanaan kegiatan, program kerja, laporan
harian ,laporan bulanan, laporan harian

2. Cara penilaian
a. Tim penilai( survevor) akan berada dirumah sakit selama kurang lebih 3 hari
yang terdiri dari 3 orang manajemen,medis,keperawatan
b. Pimpinan rumah sakit kemudia mempresentasikan program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien rumah sakit
c. Telaah dokumen,telaaah rekam medis tertutup dan telaah rekam medik terbuka
serta survey dilapangan.
d. Penilaian lapangan ditekankan pada telusur pasien untuk di wawancara/
observasi langsung atas pelayanan kesehatan yang akan diterima pasien
e. Temuan atas ketidaklengkapan dokumen atau kekurangan mutu pelayanan
harus di perbaiki saat itu setelah mendapat rekomendasi survevor
f. Telusur lingkungan terhadap fasilitas rumah sakit dan telusur KPS
g. Presentasi FMEA,pedoman praktik klinis/Clinical pathways,risk manajem dan
IKP( Insiden keselamatan pasien)
h. Wawancara pimpinan

F. Faktor-faktor yang mendukung kebershasilan program Akreditasi rumah sakit


1. Akreditasi diwajibkan dalam UUD rumah sakit
2. Akreditasi diwajibkan dalam perizinan rumah sakit
3. Adanya komitmen stake holder(kemenkses, pemda, pemilik rumah sakit
4. Seluruh jajaran rumah sakit untuk melaksanakan akreditasi
5. Adanya sikap proaktif dan Dinkes propinsi untuk pembinaan ke rumah
6. Rumah sakit dalam persiapam akreditasi
7. pemberdayaan survieor yang ada di daerah untuk efesiensi biaya

G. Alur pelaksanan Akreditasi Rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai