Buku Revisi - 10 KreativitasGuru
Buku Revisi - 10 KreativitasGuru
KREATIVITAS
GURU
DALAM IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
KREATIVITAS GURU
DALAM IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
Muktiono Waspodo
i
ii
iii
iv
v
vi
1 PENDAHULUAN
1
2
3
4
410 402 2009 2012 403
400 396 397
390 386 383 382
380 375
371
370
360
350
MEMBACA MATEMATIKA SAINS
5
6
7
2 KAJIAN
PUSTAKA
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1.
2.
3.
4.
5.
22
1.
23
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
24
25
26
27
28
29
30
31
3 METODOLOGI
32
33
34
35
36
4 TEMUAN DAN
PEMBAHASAN
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
5 SIMPULAN DAN
REKOMENDASI
KEBIJAKAN
69
70
71
72
73
74
75
P
enerapan Kurikulum 2013 menuntut guru kreatif, yang
bukan hanya pandai dalam pengambilan keputusan dan
mendominasi kelas, melainkan juga pandai mendesain
suatu gaya mengajar yang melibatkan siswa dalam pengambilan
keputusan sehingga membuat siswa aktif, variatif dan kreatif
dalam setiap sesi pembelajaran. Akan tetapi, fakta empiris
menunjukkan bahwa tingkat kreativitas guru dalam pembelajaran
masih kurang memadai. Fakta tersebut salah satunya dapat dilihat
dari pemanfaatan sarana belajar. Tujuan penelitian ini adalah: (i)
mengkaji kreativitas guru dalam pembelajaran dan penerapan
Kurikulum 2013; (ii) mengidentifikasi faktor penghambat dan
pendukung kreativitas guru dalam proses pembelajaran; dan
(iii) mengkaji strategi peningkatan kreativitas guru dalam proses
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah: (i) kreativitas guru dilakukan
melalui penerapan inovasi model-model pembelajaran, baik di
dalam kelas maupun di luar kelas; (ii) terdapat sejumlah faktor
yang menentukan kreativitas guru, namun yang menonjol
adalah keefektifan manajemen instruksional kepala sekolah; dan
(iii) Kurikulum 2013 menuntut kreativitas guru dalam proses
pembelajaran, khususnya dalam mengembangkan model-model
pembelajaran inovatif. Penelitian ini memberikan beberapa
rekomendasi kebijakan, yaitu: (i) perlu pelatihan/workshop/IHT
secara berkala yang diberikan kepada guru; (ii) sekolah perlu
menggiatkan program pengimbasan rekan sejawat; (iii) supervisi
kepala sekolah dan pengawas fokus kepada metode pembelajaran
dan pengelolaan kelas; dan (iv) kepala sekolah menerapkan target
ketercapaian program yang disepakati oleh guru.