Anda di halaman 1dari 9

Modul Pembangkit Energi Listrik

PERTEMUAN 2:
PENDAHULUAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar perencanaan suatu pembangkit listrik. Anda
harus mampu:
1.1 Memahami syarat-syarat perencanaan pusat pembangkit listrik.
1.2 Mengetahui jenis-jenis pusat pembangkit listrik.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Syarat-syarat Perencanaan Pusat Pembangkit Listrik

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembangkit tenaga listrik adalah:
a. Perkiraan beban (load forecast)
Terkait dengan rencana jangka waktu pembangkitan (misal 15-20 tahun), besar beban
puncak, beban harian, dan beban tahunan, dan lain-lain terkait dengan jangka waktu.
b. Perencanaan pengembangan (generation planning)
Harus dilakukan perencanaan pengembangan kapasitas, biaya poduksi, dan
memperhitungkan investasi dan pendapatan atau hasilnya. Gambar I.4 menunjukkan
pengangkatan transformator menggunakan crane untuk pengembangan pusat pembangkit
listrik.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 1


Modul Pembangkit Energi Listrik

Gambar 2.1 Pengangkatan Transformator menggunakan Crane untuk Pengembangan Pusat


Pembangkit Listrik

c. Perencanaan penyaluran (transmission planning). Diantarannya adalah memperhatikan


pengembangan tansmisi dari tahun ke tahun, sistem transmisi, biaya pembebasan lahan
yang dilalui transmisi, sistem interkoneksi, rangkaian instalasi transmisi, biaya konstruksi
transmisi, sistem transmisi, dan lain-lain. Gambar 2.2 menunjukkan contoh konstruksi
transmisi.

Gambar 2.2 Contoh Konstruksi Transmisi

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 2


Modul Pembangkit Energi Listrik

d. Perencanaan subtransmisi (subtransmission planning)


e. Perencanaan distribusi (distribution planning). Memperhatikan rencana supply utama
pada bulk station, besar tegangan subtransmisi, sistem jaringan subtransmisi, dan lain-
lain.
f. Perencanaan pengoperasian (operation planning). Merencanakan sistem pengoperasian,
merencanakan program komputer, load flow program, dan lainnya agar pengoperasian
dapat efektif dan efisien.

Gambar 2.3 Sistem Grid Operation pada Power Plant

g. Suplai bahan bakar (fuel supply planning) atau sumber tenaga primer/bahan baku).
Merencanakan kebutuhan bahan baiak atau sumber energi primer, ketersediaan bahan
bakar, sistem pengiriman, dan lain-lain.
h. Perencanaan lingkungan (environment planning) atau perencanaan kondisi lingkungan.
Memperhatikan lingkungan sekitar, bentuk plant, lokasi, dan desain pengolahan limbah,
dan lain-lain.
i. Perencanaan pendapatan (Financial planning).
j. Riset dan pengembangan (research & development planning/R&D planning). Riset dan
pengembangan terkait pengembangan sistem pembangkit, meliputi biaya, karakteristik,
dan kelayakan alternatif sumber energi dan pengembangan teknologi, dan lain-lain.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 3


Modul Pembangkit Energi Listrik

Gambar 2.4 Aktivitas yang harus dilakukan pada Perencanaan Sistem Pembangkit Tenaga
Listrik

Diagram aktivitas yang harus dilakukan pada perencanaan sistem pembangkit tenaga listrik.

Gambar 2.5 Blok Diagram Proses Merencanakan Bentuk Sistem Distribusi

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 4


Modul Pembangkit Energi Listrik

Tujuan Pembelajaran 1.2:


Jenis-jenis Pusat Pembangkit Listrik

Tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik. Berdasarkan sumber dan
asal tenaga listrik dihasilkan, dapat dikenal pusat-pusat listrik:

1. Pusat Listrik Tenaga Thermo


Pusat pembangkit listrik tenaga thermo menggunakan bahan bakar yang berbentuk padat,
cair, dan gas. Pusat pembangkit listrik tenaga thermo, terdiri dari:
a) Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Pada pusat listrik tenaga uap menggunakan bahan bakar batu bara, minyak, atau gas sebagai
sumber energi primer. Untuk memutar generator pembangkit listrik menggunakan putaran
turbin uap. Tenaga untuk menggerakkan turbin berupa tenaga uap yang berasal dari ketel
uap. Bahan bahan bakar ketelnya berupa batu bara, minyak bakar, dan lainnya.
b) Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pada pusat listrik tenaga gas, energi primer berasal dari bahan bakar gas atau minyak. Untuk
memutar generator pembangkit listrik menggunakan tenaga penggerak turbin gas atau motor
gas. Untuk memutar turbin gas atau motor gas menggunakan tenaga gas. Gas berasal dari
dapur tinggi, dapur kokas, dan gas alam.
c) Pusat Listrik Tenaga Disel (PLTD)
Pada pusat pembangkit listrik tenaga diesel, energi primer sebagai energi diesel berasal dari
bahan bakar minyak atau bahan bakar gas. Untuk memutar generator pembangkit listrik
menggunakan tenaga pemutar yang berasal dari putaran disel.
d) Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Pusat listrik tenaga gas dan uap merupakan kombinasi PLTG dengan PLTU. Gas buang dari
PLTG dimanfaatkan untuk menghasilkan uap oleh ketel uap dan menghasilkan uap sebagai
penggerak turbin uap. Turbin uap selanjutnya memutar generator listrik
e) Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 5


Modul Pembangkit Energi Listrik

Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan pusat pembangkit yang tidak memiliki
ketel uap karena uap sebagai penggerak turbin uap berasal dari dalam bumi

2. Pusat Listrik Tenaga Hydro


Pusat listrik yang menggunakan tenaga air atau sering disebut Pusat Listrik Tenaga Air
(PLTA). Pada pusat listrik tenaga air, energi utamanya berasal dari tenaga air (energi primer).
Tenaga air tersebut menggerakkan turbin air dan turbin air memutar generator listrik. Pusat
listrik ini menggunakan tenaga air sebagai sumber energi primer.

Pusat Listrik Tenaga Air dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:


a. Pusat listrik tenaga air daerah bukit, memanfaatkan selisih tinggi jatuhnya air yang tinggi.
b. Pusat listrik tenaga air daerah datar, memanfaatkan debit air dan tinggi jatuhnya air
rendah.

Gambar 2.6 PLTA mini hyidro memanfaatkan debit air (A: tampak depan dan B: tampak
samping)
(http://faizal.web.id/sky/tutorial/energi-alternatif-dari-gununghalimun/)

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 6


Modul Pembangkit Energi Listrik

Gambar 2.7 Proses penyaluran air

PLTA Mendalan memanfaatkan tinggi jatuhnya air. Pusat listrik tenaga hydro banyak dipakai
di negara-negara yang memiliki tenaga air sebagai sumber tenaga. Tenaga yang tertimbun
dalam tenaga air adalah besar dan umumnya baru sebagian kecil yang sudah digunakan.
Mendirikan pusat listrik tenaga hydro membutuhkan biaya besar, tetapi keuntungannya
adalah ongkos operasi tiap kiloWatt rendah dibanding dengan pusat listrik tenaga thermo.

Pusat listrik daerah bukit terutama menggunakan air terjun yang tinggi. Suatu contoh pusat
listrik daerah bukit yang ada di Jawa Timur, misalnya:Mendalan, Siman, Karang Kates. Di
Jawa Tengah, Tuntang, Kec. (Banyumas) dan di Jawa Barat Jati Luhur.

Keadaan alam sering membantu meringankan ongkos operasi dan pembuatan Pusat Listrik
Tenaga Air. Hal yang penting ialah mengatur debit air. Debit air selama satu tahun, sedang
pusat listrik sehari-harinya melayani pemakaian tenaga listrik, maka reservoir digunakan
untuk mengatasinya.

Pusat listrik tenaga hydro daerah datar kalah populer dari pada pusat listrik daerah bukit.
Pusat listrik daerah datar mengutamakan banyaknya air sebagai sumber tenaga, sedang
terjunnya air adalah hal sekunder.
S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 7
Modul Pembangkit Energi Listrik

Berhubung dengan ini pusat listrik daerah air letaknya di tepi sungai (sungai kecil) atau di
atasnya dam. Dam dibuat sedemikian rupa hingga air mudah dibuang apabila meluap
(banjir). Dalam hal ini sulit mengatur debit air, karena sulit menyimpan air yang banyak,
sedang tinggi terbatas, sehingga hanya bisa diselenggarakan akumulasi harian. Sebagai alat
penggerak mekanis pada pusat pembangkit adalah turbin air.

3. Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)


Pada pusat pembangkit ini, tenaga nuklir diubah menjadi tenaga listrik. Pusat Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN) merupakan PLTU yang menggunakan uranium sebagai bahan bakar dan
menjadi sumber energi primer.

Uranium mengalami proses fusi (fussion) di dalam reaktor nuklir yang menghasilkan energi
panas. Energi panas yang dihasilkan digunakan untuk menghasilkan uap dalam ketel uap.
Uap panas yang dihasilkan ketel uap selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin uap
dan turbin uap memutar generator listrik.
Pusat listrik tenaga thermo berada di pusat pemakaian atau konsumen, kecuali pusat listrik
tenaga nuklir. Sedangkan pusat listrik tenaga air berada jauh dari pusat pemakaian atau
konsumen termasuk pusat listrik tenaga nuklir.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Pusat pembangkit jenis apa yang banyak dikembangkan di Indonesia, jawaban disertai
dengan penjelasan.
2. Sebutkan 5 (lima) kelengkapan pada pusat pembangkit listrik dan fungsinya?
3. Faktor apa saja yang dipertimbangkan dalam memilih jenis penggerak mekanis pada
pusat pembangkit listrik
4. Gambarkan proses penyaluran tenaga listrik di Indonesia dengan disertai fungsi masing-
masing bagian.
5. Jelaskan faktor apa saja yang menjadi indikator mutu tenaga listrik?

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 8


Modul Pembangkit Energi Listrik

D. DAFTAR PUSTAKA
Djiteng M, Pembangkit Energi Elektrik, 2005.

Supari Muslim, Joko, Puput Wanarti R, Teknik Pembangkit Tenaga Listrik, 2008.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 9

Anda mungkin juga menyukai