ABSTRAK
EHA MAREREI, 1751022, ANALISIS STRATEGI KOMUNIKAST
KESEHATAN DALAM PROGRAM SANITASI PADA DESA TUALANG
KECAMATAN LENGKITI Skripsi (S-I) Jurusan IImu Komunikasi, Fakultas
Ilmu Sosialdan Ilmu Politik Universitas Baturaja, Dibawah Bimbingan Bianca
Virgiana,M.I.Kom Sebagai Pembimbing I Dan Dian Novitasari, M.I.Kom Sebagai
Pembimbing II.
Program sanitasi khususnya pembuatan tempat mandi,cuci, dan kakus yang
dibuat oleh pemerintah desa untuk masyarakat desa tualang, dilakukan untuk
mengatasi tercemarnya aliran air sungai. pemerintah desa menggiring masyarakat
untuk menghentikan kebiasaan buruk buang air besar disungai lagi dan
masyarakat mau menggunakan tempat mandi,cuci,kakus yang sudah dibuatkan
oleh pemerintah desa. Dengan menggunakan strategi komunikasi kesehatan agar
mendapatkan hasil yang efektif, adapun permasalahan baru timbul bagaimana cara
pemerintah desa membangun strategi komuniasi kesehatan agar tujuan tercapai
dan berhasil. Didalam penelitian ini menggunakan Teori Elaboration likelihood
model untuk menganalisis permasalahan penelitian dan memiliki dua konsep rute
yaitu rute sentral dan rute periferal.Peneliti menggunakan metode kualitatif
dengan teknik wawancara mendalam yaitu wawancara kepada narasumber yang
bersangkutan. Untuk memperoleh data peneliti memilih informan dengan teknik
Purposive Sampling Menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu wawancara
dan observasi. Penelitian dimulai tanggal 21 Januari 2021. Dari hasil penelitian
temukan memang sudah ajakan pemerintah desa kepada masyarakat tentang
program sanitasi_ pembuatan tempat mandi,cuci,kakus untuk = mau
menggunakannya dengan baik dan pemeintah ingin mengubah pola_pikir
masyarakat yang masih melakukan kebiasaan buruk yaitu buang air besar disungai.
Pemerintah desa dibantu oleh pihak puskesmas cara mensosialisasi kepada
masyarakat desa tualng akan bahayanya jika aliran sungai tercemar oleh kotoran
dan pemerintah menyampaikan dengan cara melalui menggunakan rute sentral
agar mendapatkan hasil yang efektif tetepi masayarakat masih terbilang cendrung
dengan kebiasaan buruk mereka sehari-hari dan disebut rute periferal.
Kata kunci:Strategi Komunikasi Kesehatan,Program Sanitasi,Teori ELMABSTRACT
EHA MAREREI, 1751022, ANALYSIS OF HEALTH COMMUNICATION
STRATEGIES IN THE SANITATION PROGRAM IN THE VILLAGE OF
TUALANG DISTRICT LENGKITI, Thesis (S-1) department of communication
science, faculty of social science and political science, university of baturaja
under the guidance of Bianca Virgiana,M.L.Kom as mentor one and Dian
Novitasari,M.I.Kom as mentor two.
Sanitation programs especially the construction of bathing, washing and
toilet facilities made by the village government for the tualang village community
were carried out to overcome the contamination of river water flow. The village
government led the community to stop the bad habit of defecating in the river
again and thr community wanted to use the bathing, washing and toilet that had
been made by the village government. By using health communication strategy in
order to get effective results, while new problems arise how the village
government builds a health communication strategy so that the goals are achieved
and successfull. In this study, the teory of elaboration likelihood model is used to
analyze research problems and has two route concepts, namely central route and
the peripheral route. The researcher used qualitative methods with indepth
interview technique, namely interviews with the relevant sources. To obtain the
data,the researcher chose informants using purposive sampling technique and
usingb interviews and observations to collected the data. The research began on
January 21, 2021. From the results of the study, it was found that the village
government had invited the community about the sanitation program for making
baths, washing and toilet to use the properly and the government wanted to
change the mindset of people who still practice bf habits, namely defecating in
rivers. The village government is assisted by the puskesmas how to socialize to the
tualang village community about the dangers if the river flow is polluted by dirt
and the government conveys it by using the central route to get effective results
but the community is still fairly inclined to their bad habits everyday and is called
the peripheral route.
Keywords:Health Communication Strategy,Sanitation Program, Theory ELMKATA PENGANTAR
Assalamualaikum,We.Wb
Pujisyukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang sudah
melimpahkan rahmat, nikmat serta hidayanya schingga penulis bisa
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan lancar diberikan banyak
kemudahan yang berjudul : “Anal
is Strategi Komunikasi Kesehatan Dalam
Program Sanitasi Pada Desa Tualang Kecamatan Lengkiti” skripsi ini ditulis
dengan tujuan untuk memenuhi syarat program strata 1 pada Jurusan Imu
Komunikasi Fakultas IImu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Baturaja.
Dalam perjalanan penulis skripsi ini penulis banyak menemukan kesulitan
dan hambatan yang cukup berarti bagi kelancaran penyelesaian skripsi ini. Namun
berkat arahan, bimbingan, semangat, nasihat, dan saran dari semua pihak yang
membantu akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsipada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. I, Lindawati, MZ,M.T_ Selaku Rektor Universitas Baturaja yang telah
memberikan motivasi kepada kami mahasiswa dalam menyelesaikan
pendidikan menuju gelar serjana ini.
2. Yunizir Djakfar, $.Sos, M.1.P Selaku Wakil Rektor I Universitas Baturaja dan
selaku penguji utama yang telah memberikan saran kritik dan motivasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. _ Rini Efriani,S.E,M.Si Selaku Wakil Rektor II Universitas Baturaja.Komunikasi yang telah banyak membantu Administrasi selama proses
perkuliahan dan skripsi ini,
12. Kapala Desa Tualang Kecamatan Lengkiti Bapak Edi Ependi dan Istri serta
warga yang telah mau dimintai keterangan untuk membantu_peneliti
mendapatkan data skripsi ini.
Semoga Allah SWT Membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan
karunianya. Semoga karya peneliti ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak serta
bemilai ibadah dihadapan Allah SWT. Aamiin.
Wassalamu’allaikum Wr.Wb
Baturaja, 01 Maret 2021
Penulis,
Eha Marerei
NPM: 1751022DAFTAR ISL
HALAMAN JUD!
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN.
PENGESAHAN HASIL UJIAN SIDANG SKRIPS!
PENGESAHAN PERBAIKAN HASIL UJIAN SIDANG
SKRIPSI/SARJANA..
RIWAYAT HIDUP.
MOTTO.
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR ..
DAFTAR IS!
DAFTAR BAGAN
DAFTAR TABEL..
DAFTAR GAMBAR.
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..
1.2 Rumusan Masalah...
1.3 Tujuan Penelitian .
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis.
1.4.2 Manfaat Praktis.......
waa as
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.
2.1. Penelitian Terdahulu,22
23
24
25
26
27
28
29
2.1.1 Pola Komuni
Kepala Desa Mengenai Sosialisasi
Kelayakan Sanitasi Lingkungan Kepada Masyarakat
Desa Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten
Ogan Komering Ulu.
2.1.2 StrategiKomunikasi Kepala Desa Kepada Masyarakat
Tentang Kebersihan Lingkungan (Studi Deskriptif Pada
Masyarakat Desa Banuayu Kecamatan Lubuk Batang). ...
2.1.3 Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan Dalam Menjalankan
Program Bulan Eliminasi Kaki Gajah di Kabupaten OKU (Studi
Kasus Pada PuskesmasKemalaraja DikelurahanPasar Baru).
Pengertian Komunikasi.. oss
2.2.1 Komunikasi Verbal...........
2.2.2 Komunkasi Nonverbal...
Komunikasi Kesehatan.
Strategi Komunikasi..
Sanitasi Lingkungan...
Aparatur Desa Dalam Menjalankan Program Kesehatan
(Pemerintah Desa)..
Masyarakat Desa
Teori Elaboration Likelihood Model .
Kerangka Pemikiran...
BAB II] METODOLOGI PENELITIAN
3.1
3.2
33
34
35
Tipe Penelitian ... 28
Metode Penelitian . 29
‘Teknik Penentuan Informan 30
Teknik Pengumpulan Data
Jenis Data Penelitian
3.4.1 Data Primer.
3.4.2 Data sekunder:3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data (Triangulasi).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.........
4.1.1 Lokasi dan Luas Desa Tualang,
4.1.2: Keadakan Geografis dan Iklim
4.1.3 Kondisi Perairan
4.1.4 Mata Pencarian Pokok.
4.1.5 Kesehatan...
4.2 Deskripsi Informan ..
4.2.1 Informan 1 ..
4.2.2 Informan 2...
4.2.3 Informan 3...
4.2.4 Informan 4..
4.2.5 Informan 5...
4.2.6 Informan 6......
43 Penelitian.
44 Analisis Hasil Penelitian............
4.4.1 Rute Sentra.
4.4.2 Rute Periferal.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran .. . 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRANBABI
PENDAHULUAN
Ll. Latar Belakang
Dalam kehidupan schati-hari, berbicara merupakan salah satu wujud nyata
dari sebuah komunikasi yang sering kita lakukan, Meskipun sering kita lakukan,
banyak masyarakat yang belum paham apa sebenamya komunikasi. Jadi tidak
mengherankan apabila komunikasi dijadikan sebagai sarana untuk mewujudkan
niatan buruk pada diri sescorang. Selain berbicara ada banyak wujud lain dari
komunikasi yang sudah sering kita lakukan. Komunikasi adalah salah satu yang
mendasar dalam kehidupan manusia dan bahkan komunikasi juga suatu fenomena
dimana masing-masing manusia saling berbagi informasi untuk meneapai tujuan
bersama. Komunikasi sangat penting bagi kehidupan terutama diehidupan sehari-
hari.
Komunikasi merupakan pertukaran pikiran antara individu dengan yang
lainMenurut Byker dan Anderson dalam (Mulyana 2008:68) menjelaskan
komunikasi adalah berbagai informasi antara dua orang atu lebih.Komunikasi
berperan penting dalam aspek kehidupan manusia dalam masyarakat dalam
bertukar informasi didalam kehidupan. Komunikasi juga digunakan untuk
berintraksi antara suatu individu terhadap individu lainnya. Sanitasi merupakan
usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaakan yang baik dibidang
kesehatan terutama eschatan lingkungan masyarakat yang dantaranya lingkungasn
fisik yaitu air, udara, dan tanah.Komu
an penting dalam kehidupan schari-hari_ komunikasi
yang baik sangat penting bagi kelompok atau organisasi apapun. Riset
Komunikasi juga bertujuan penting dalam kehidupan schari-hari, komunikasi
yang ada mengidentifikasikan bahwa komunikasi yang buruk paling sering
jadikan sumber-sumber konflik antar personal.Karena manusia menghabiskan
waktu mereka untuk berkomunikasi mendengar dan berbicara adalah hal yang
masuk akal untuk menyimpulkan bahwa satu dari Kekuatan terbesar yang
merintangi kinerja kelompok yang berhasil adalah kurangnya komunikasi yang
efektif. Komunikasi membangun Kontak manusia dengan menunjukkan
keberadaan dirinya dan berusaha memahami kehendak, sikap dan perilaku orang
lain.
Dalam kasus ini bagaimana cara pemerintah membuatkan tempat
mandi,cuci,kakus sekaligus menyampikan, mengajak masyarakat desa Tualang
tentang program sanitasi mandi,cuci,kakus (MCK) yang telah dibuat untuk
Kebutuhan masyarakat sehari-hari.agar tidak mencemari sungai supaya tidak ada
penyakit yang timbul karena air yang tercemar, masyarakat tidak boleh lagi
melakukan kebiasaan membuang sampah dan buang air besar disungai.
Daerah kemajuan teknologi sekarng sudah berkembang di desa Tualang,
sudah mendapatkan akses listrik yang lancar hampir setiap rumah masyarakat
sudah mempunyai listrik masing-masing dan juga jaringan internet (Berpaider)
sudah 4G selain itu juga sudah ada fasilitas sekolah, masjid dan kesehatan umum,
angkutan umum sudah masuk tapi fasilitas jalan masih belum ada perbaikan_ dari
pihak pemerintah.Air sangat penting bagi kehidupan kita schai-hari. Manfaat air bagi
kehidupan antara lain untuk kebutuhan industri, pebangkit listrik tenaga air dan
digunakan sebagai untuk minum dan kebutuhan mandi,cuci,kakus (MCK) pada
kehidupan sehari-hari, Mandi,cuci,kakus (MCK) yang sehat harus juga memenuhi
standar tentunya seperti air bersih sarana dan tempat yang memadai. Secara
sederhana air bisa diartikan sebagai sebuah sumber kehidupan dan tanda dari
adanya kehidupan.Menjadi sumber kehidupan karena setiap makhluk hidup di
muka bumi ini memerlukan air untuk bisa bertahan hidup.Sedangakan sebagai
tanda kehidupan mengartikan bahwa di dalam tubuh manusia sebagian besamnya
tersusun dari air.Sehingga saat tidak ada air maka kehidupan pada manusiaakan
berdampak buruk pada kesehatan.Dengan begitudapat dipahami bahwa secara
garis besar air merupakan senyawa yang memiliki peran penting dalam
mendukung segala sisi kehidupan bagi makhluk hidup yang ada di permukaan
bumi ini.
Mandi, cuci, kakus (MCK) telah lama dilakuankeadakan disebabkan
antaralain kama pembangunanmasih belum berorietansi pada perubahan perilaku
masyarakat. Kepedulian masyarakat terhadaplainpembangunan masih belum
berorientasi kepada seluruh masyarakat tentang persoalan sanitasi cendrung
kurangnya kebersamaan dalam mengatasi pembuatan mandi,cuci,kakus (MCK)
hal ini harus melakukan program yang lebih baik lagi sebelumnya, Masyarakat
masih ingin menggunakan air disungai seharusnya masyarakat_menyadari,
mencegah atau memicu pencemaran air upaya peningkatanakses agar terus
berkembang masyarakat lebih menjaga sungai agar tidak tercemara stop buang airDesar disungai, Upay:
ningkatan akses sanitasi agar bekembang pemerintah
fokuskan stop buang air besar(bab) agar lingktingan sungai tidak tercemar oleh
otoran selain itu juga masyarakat tidak boleh Ingi membuang sampah disungai
Untuk menghentikan kebiasaan masyarakat yang buang sampah dan
buang air besar disungaijpihak pemerintah desa telah menyediakan fasilitas
sampah dan mandicuci,kakus (MCK)yang sudah Jama dibuat guna untuk
menghentikan Kebiasasan masyarakat buang air besar disungai berharap
pemerintah desa untuk masyarakat merubahan sikapdari masyarakat agar tidak
membuang sampah danbuang air besar lagi disungai supaya tidak mencemari
Jingkungan sungai. Namun kenyataan kebiasan masyarakat masih membuang
sampah dan juga buang air besar disungai masih saja berlanjut sampai saat ini.
Mengenai sanitasi program mandi, cuci, kakus (MCK) yang telah
dibuatkan oleh pemerintah desa bertujuan agar masyarakat tidak buang air besar
disungai lagi dan juga masyarakat tidak membuang sampah disungai lagi. Akan
tetapi objek terutama bagi menjaga kebersihan lingkungan itu harus ada kesadaran
dari seluruh masyarakat desa Tualang agar menyadari pentinganya kesehatan
lingkungan, Selain itu juga pihak pemerintah desa harus selalumelakukan gotong
royong agar menghimbau masyarakat agar mengikuti peraturan Kesehatan
desa.Terutama mengubah pola masyarakat tentang buang air besar dan membuang
sampah disungai.
Berdasarkan Prapenelitian yang telah dilakukan di Desa Tualangsekarang
dibelakang rumah masyarakat sudah disediakan toilet, dalam satu toilet yangdibuat digunakan tign kelunrga, Awal mula pelatihan pembuatan mandi, euci.
kakus (MCK) bermula pada 13 oktober 2014 yang dilakukan di Hotel Grand Duta
Syariah Palembang dengan pembicara bapak Agus Prayetno dari puskesmas
Wonodadi dan bapak Mariyono dari puskesmas Projek Jawa ‘Timur, Pembuatan
mandi, cuci, kakus (MCK) berawal dati Dinas Kesehatan dalam pembentukan
QWUSAN) Wirausaha Sanitasi, program (TBM) Sanitasi Total Berbasis
Mayarakat, dan Program Pamsimas, Dana yang digunakan untuk pembuatan we di
Desa Tualang ada dana dari pemerintah desa dan ada juga dari masyarakat sistem
arisan dari sana dana yang terkumpul berjumlah Rp. 400.000. kalau untuk air atau
Program pamsimas masyarakat harus membayar Rp.10.000 peminggu supaya air
Jancar untuk digunakan saat buang air besar dan berjumlah 120 toilet yang sudah
dibuat didesa Tualang.
Program sanitasi khususnya pembuatan tempat mandi,cuci,kakus memang
sudah dari pihak Kementerian Kesehatan dari Palembang dan dibantu olch
puskesmas Tanjung Lengkayap. pembuatan mandi, cuci, kakus (MCK) bertujuan
untuk masyarakat agar tidak melakukan buang air besar disungai selain itu
bertujuan untuk —menghindari_~—pencemaran —lingkungan dan
memudahkanmasyarakat Desa Tualang untuk tidak susah payah lagi buang air
besar kesungai. Dari penjelasan anjuran pemerintah desa kepada masyarakat
untuk melakukan kegiatan kerja sama pada kebesrihan lingkungan dan menjaga
Kesehatan lingkungan. Tapi ada pernyataan dari masyarakat desa tualang bahwa
masyarakat keberatan dengan adanya pembayaran pamsimas sebesar Rp. 10.000nee Se
Sulistiwati Desa Tualang Kecamatan Lenekiti
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini didalam Penelitian ini
peneliti menggunakan komunikasi kesehatan dan bagaimana strategi masyarakat
tentang program sanitasi (Pembuatan Toilet) guna untuk menjaga kebesihan
Jingkungan dan mengatasi kebiasaan masyarakat membuang buang air besar
dlisungai yang mencemari air sungai. Lingkungan merupakan kombinasi-antara
kondisi fisik yang mencakup keadakan sumber daya apa bila lingkungan bersif
maka keschatan terjamin agar tetap menjaga kebersihan lingkungan masyarakat
harus menyadari kebiasaan buang air besar disungai dan membuang sampah
dipinggiran sungai dan juga Kesehatan sangat penting merupakan bagian dari
tingkat fungsional atau efisiensi metabolisme organ. Masyarakatdesa Tualang
harus tau bagaimana pentingnya menjaga kebersihan lingkungan maka disini
pemerintah desa melakukan kebijakan dari gotong royong dan membuat toilet
agar bertujuan mengubah perilaku atau pola pikir masyarakat agar tidak
membuang sampah dan tidak buang air besar disungai lagi agar tidak mencemari
sungai.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatasmaka penelitian memutuskan
bahwa permasalahan penelitian sebagai berikut “Bagaimana _strategi
komunikasi kesehatan yang dilakukan pemerintah desa terhadap program
sanitasi pada masyarakat Desa Tualang”.1.3) Tujnan Penetitinn
Rertujunn wintukmengetahuitentang stratesi komuikasi Kesehatan yang
dilakukan pemerintah desa mengenai program sanitasi padamasyarakat dese
tunlang guna untuk tidak mencemari sungai.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian untuk pembelajaran ilmu
komunikasi khususnya bagi strategi komunikasi dalam bidang
komunikasi kesehatan.
2. Penelitis
ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Masyarakat
Penelitian ini Dapat membantu memberikan saran agar masyarakat mau
mengikuti program sanitasi jamban sehat guna untuk tidak melakukan
kebiasaan buang air besar dan sampah Kesungai agar sungai tidak
tercemar.
2. Bagi Pemerintah Desa
Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu bagaimana cara
menyampaikan peraturan kepada masyarakat melalui strategi komunikasi
supaya lebih efektif.24.
BABII
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
2.1.1Pola Komunikasi Kepala Desa Mengenai Sosialisasi Kelayak*”
Sanitasi Lingkungan Kepada Masyarakat Desa Lubuk Batant
Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Penelitian ini pertama kali dilakukan oleh Iqbal Nopriansyah
Fakultas FISIP Jurusan mu Komunikasi Universitas Baturaja yang
Berjudul,Pola Komunikasi Kepala Desa Mengenai Sosialisasi Kelayakan
Sanitas Lingkungan Kepada Masyarakat Desa Lubuk Batang Kecamatan
Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu. penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui sosialisasi Kepala Desa terhadap masyarakat Desa
Lubuk Batang, penelitian ini menggunakan Teori Fungsional dan
menggunakan metode penelitian Kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola komuniasi Kepala Deca
mengenai sosialisasi kelayakan sanatiasa lingkungan kepada Masyarakat
Desa Lubuk Batang yang sudah optimal karna kegiatan sepenuhnya
melibatkan masyarakat setempat sesuai kebutuhan dan menjaga diri agar
terus sehat, bersih, terbebas dari penyakit.
Perbedaan dalam penelitian iniyang dilakukan adalah pola
kelayakan sanitasi
komunikasi kepala desa mengenai _sosialisasi
lingkungaan kepada masyarakat Desa Lubuk Batang Kecamatan LubukBatang Kabupaten Ogan Komering Ulu sedangkan penelitian yang akan
diteliti analisis strategi programkomunikasi Kesehatan dalam program
Sanitasi jamban schat Desa Tualang Kecamatan Lengkiti. Dalam
melakukan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.
Persamaan penelitian ini bertujuan untuk menghentikan kebiasaan bruruk
masyarakat untuk mengikuti program yang dibuat oleh kepala desa seperti
tMmembuang sampah pada tempatnya dan tidak mencemari ‘sungai.
2.1.2Strategi Komunikasi Kepala Desa Kepada Masyarakat Tentang
Kebersihan Lingkungan (Studi Deskriptif Pada Masyarakat
Desa Banuayu Kecamatan Lubuk Batang).
Penelitian ini dilakukan oleh Yulisa Ulpa Fakultas FISIP Jurusan
Iimu Komunikasi Universitas Baturaja yang Berjudul, Strategi
Komunikasi Kepala Desa Kepada Masyarakat Tentang Kebersihan
Lingkungan (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Banuayu Kecamatan
Lubuk Batang), penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui strategi
komunikasiyang dilakukan Kepala Desa Banuayu kepada masyarakat
tentang kesadaran atas kebersihan lingkungan agar tidak membuang
sampah ditepian sungai ogan.
Didalam penelitian ini bertujuan juga untuk menghentikan kebiasaan
masyarakat membuang sampah karena berdampak buruk untuk kebersihan.
lingkungan desa terutama bagi kesehata tubuh. Didalam penelitian ini
memakai Teori Model Pemilihan Strategi, teori ini menjelaskan bagaimana
Kepala desa mengatur pesan yang akan disampaian kepada masyarakat2.2.
uu
dihadapi oleh dinas Kesehatan dalam mejatankan propeany hulan eliminasi
kaki gainh (BELKAGA) dikabupaten ORU?
Dalam penelitian ini penetitian mengsunakan Teori Festinger
tentang disonansi kognitif, untuk mengetahui bagaimana — strategi
Komunikasi dinas Kesehatan KabOKU dalam mengubah ketidak
nyamanan masyarakat yang disebabkan oleh disonansi dan akan
mendorong terjadinya suatu perubahan dsikap dan perilaku guna
memereepat terwujudnya indonesia bebas dari kaki gajah dan
‘menggunakan Metode Kualitatf.
Persamaan penelitan ini menggunakan komunil
si_kesehatan
Dertujuan untuk mengetahui kesehatan adapun penelitian yang diteliti guna
untuk menghindari penyakit supaya tidak terkena demam berdara karna
Jingkungan yang kotor kara sungai yang tercemar. Perbedaannya antara
penelitian pertama meneliti kepuskesmas kemalaraja kelurahan pasar baru,
sedangkan peneliti ini meneliti didesa tualang kecamata lengkiti.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari kata latin communication yang berasaldari
communis. yang artinya sama, Jadi komunikasi terjadi apabila ada kesamaan
makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima
komunikan. Secara umum komunikasi adalah proses pengiriman (sending) dan
penerimaan (receiving) pesan atau berita informasi antara dua orang atau lebih
dengan cara yang efektif schinggaa pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Komuniksi berasal dari communicare yang artinya pemberitahuan atau pertukaran,”
2.2.1. Kom
kasi Verbal
Seeara bahasa verbal meryps
an sarana Utama untuk mengetahei st"
Pikiran.perasakan dan maksud yang ingin dikatakan, Bahasa verbal menggunakan
kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitai individu untuk svat
Ketentuan berbahasa yang akurat, Bahasa dapat diartikan sebagai simbol dens”
akurat untuk mengkombinasikan simbool-simbol yang digunakan untuk
Memahami sesuatu komunikasi.
Komunikasi verbal menepati porsi terbesar karna kenyataannya ide-ide,
Pemikiran dan keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang
Nonverbal. Melelui bahasa informasi dapat disampaikan kepada orang lain dan
juga menerima informasi setiap hari, sejak bangun tidur kembali tidur lagi secara
langsung atau tidak langsung manusia pasti menggunakan media terutama
berkmomunikasi.Keistimewaan bahasa sebagai sarana transmisi informasi dengan
menghubungkan masa lalu, masa kini dan masa depan sehingga berkemungkinan
akan keseimbagan budaya dan tradisi.
2.2.2. Komunkasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal suatunproses yang dijalani oleh seseorang indivdu
atau lebih, penyampaian menggunakan kata-kata, seperti menggunakan gerakan,
isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata, penggunaan objek seperti
pakainan, potongan rambut, dan sebgainya. Komunikasi nonverbal biasanya
digunakan untuk melukiskan semua pristiwa komunikasi diluar kata-kata terucap
tertulis.ae
Komunikasi nonverbal juga dapat diartikan sebagai penciptaan dan
pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata komunikasi ini
menggunakan gerakan tubuh, sikap, dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa
kmunikasi nonverbal adalah semua kejadian yang disckelilng situasi_komunikasi
yang tidak berhubugan dengan kata-lata yang diucapkan atau dituliskan yang
meliputi_ semua —sfimulus nonverbal yang dalam ___settingkomunikatif
digeneralisasikan oleh individu dan lingkungan individu yang memakainya.
Komunikasi nonverbal memainkan peranan penting alam kehidupan
manusia walaupun sering kali tidak disadari jika dapat dikatakan pesan verbal
dan nonverbal yang biasanya sulit dipercayaai adalah pesan nonverbal karna lebih
sulit dikendalikan dari pada pesan verbal seperti manusia dapat memutuskan
dengan siapa dan kapan berbicara serta apa tema yang dibicarakan tapi sulit untuk
mengendalikan ekspresi wajah senang, sedih, dan lainnya.
2.3. Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan adalah suatu proses penyampaian pesan berisi hal-
hal yang terkait dengan kesehatan oleh pemberi pesan kepada penerimanya
melalui beberagai media yang dianggap tepat. Penyampaian pesan ini memiliki
tujuan dasar untuk memberikan pengarahan mengenai kesehatan secara utuh baik
jasmani dan rohani guna mendukung tercapainya perilaku manusia untuk
kesejethraan sosial. Pesan dalam komunikasi ini terfokus dan khusus dibidang,
komunikasi secara umum, biasanya mengnai isu keschatan yang sedang beredar
dan bagaimana penjagaan keschatan yang tepat untuk masyarakat. Komunikasi
kesehatan ini mempunyai dua unsur penting antaranya:2.4 Strategi Komuikasi
Strategi merupakan suatu pendekatan yang semua berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan perencanan serta ecksekunsi dalam aktivitas yang memiliki
kurun waktu tertentu. Strategi mempunyai tema serta melakukan identifikasi
faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip pelaksanan gagasan yang rasional
dalam melakukan pendanaan serta mempunyai cara untuk mencapai sebuah tujuan
secara efektif dan efisien.
Menurut Effendy (Onong, 2003:301)Straregi komunikasi pada umumnya
adalah perencanan (Planning) dan manajemen (Management)untuk mencapai satu
tujuan strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah
saja melainkan harus menunjukkan bagaimana teknik operasionalnya. Strategi
komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen
komunikasi untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Efendy (Onong, 2014) Strategi Komunikasi secara mikro dan
makro berfungsi antaranya:
1) menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan
instruktif secara_sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang
optimal, dan
2) menjembatani kesenjangan budaya akibat kemudahan diperoleh dan
kemudahan dioprasionalkannya media massa yang begitu ampuh jika
diberikan akan merusak nilai-nilai budaya.
Strategi komunikasi perlu disusun secara luwes sehingga taktik
oprasionalnya dapat segera disesuaikan dengan faktor yang berpengaruh. Untuk7
ami sifat
meneapai tujuan Komunikasi sceara efektif: komunikator perlu men
komunikasi dan pesan guna untuk menentukan teknik komunikasi apa yang,
diterapkan.
2.5 Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan adalah lingkungan cara menghentikan lingkungan
hidup manusia terutama lingkungan fisik, antaranya udara, tanah, dan air. Sanitasi
juga suatu bentuk lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran,
penyediaan air bersih, dan sebagainya. Sanitasi adalah sebuah perilaku yang
disengaja untuk membudayakan kebersihan dan mencegah manusia bersentuhan
secara langsung dengan bahan-bahan kotor dan berbahaya yang mana perilaku
‘menjadi usaha yang diharapkan bisa menjaga serta meningkatkan keschatan
manusia.
Kata lain pengertian sanitasi merupakan upaya yang dilakukan demi
menjamin dan mewujudkan kondisi yang sudah memenuhi syarat kesehatan.
Selain itu pengertian sanitasi antaranya bahwa sanitasi_merupakan cara
penga'
an tethadap berbagai fakor lingkungan yang berpengaruh pada
Jingkungan, Dalam kamus besar juga mengatakan bahwa sanitasi adalah usaha
dalam membina serta menciptakan suatu kondisi yang baik dalam bidang
Kesehatan terutama untuk kesehatan masyarakat.
nitasi lingkungan bertujuan untuk mencegah diri sendiri- maupun
Jingkungan misalnya membuang sampah ada tempatnya dan pengolahan sampah
de bangan baik, sanitasi sudah lama dipragakan manusia sejak sibuan tahun yang
alu pada zaman romawi, mesir kuno yang telah menyediakan air bersih baikwarganya. air juga menjamin kesehatan lingkungan dan sudah lama dilingkungan
masyarakat selain itu air adalah zat yang paling penting dalam menunjang
kehidupan manusia, selain itu diminum dan diperlukan dalam memasak, air juga
saat buang air besar. Sedarhana tapi fatal ketika tidak ada air
sangat dibutuhkan
untuk mencuci tangan karna itu: utama menjaga keschatan diri kita.
2.6 Aparatur Desa Dalam Menjalankan Program Kesehatan (Pemerinta
Desa)
Pemerintah desa adalah seseorang pemimpin desa dalam satu wilayah
yang ditempati oleh sejumlah penduduk sesuai ketentuan masyarakat, termasuk
dalam kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintah yang
dibawah kedudukannya dari camat dan berhak mengarutr dan mengurus
kepentingan masyarakatnya dan bertanggung jawab kepada badan perwakilan
desa sesuai dengan kedudukan sebagi pemimpin desa dalam pemerintahan
indonesia sebagai alat pemerintah daerah dan alat pemerintah desa yang
merupakan penyelenggaran pemerintah desa dan berfungsi untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka penyelenggaran rumah tangga, pembinaan keamanan dan
keterlibatan dwilayah desa dan juga membantu kesulitaan pada masyarakat. Dari
pihak Kesehatan mensosialisasikan kepada Pemerintah desa_ untuk
menghimbaukan pada masyarakat agar tetap dirumah guna untuk menghindari
wabah penyakit harus mencuci tangan, memakai masker.
Selain itu pempimpin desa atau sering disebut kepala desa (Kades) harus
sering mengajak masyaraktnyauntuk menjaga kebersihan lingkungan seperti stop
buang air besar dan membuang sampah disungai selain itu juga selalummengadakan perkembangan gotong royong masyarakat sebagai sendi utama
pelaksanan pemerintah dan pempimpin desa.
Tugas dan kewajiban pemerintah desa antaranya: 1) Mempimpin
penyelenggaran pemerintah masyarakat, 2) Membagi perekonomian desa, 3)
Memelihara ketertiban dan keamanan masyarakat, dan 4) Mendamaikan
persclisihan masyarakat desa dan mewakil desanya didalam maupun diluar.
2.7 Masyarakat Desa
Masyarakat desa adalah manusia yang sanatias berhubungan (berinteraksi)
dengan manusia yang lainnya dalam suatu kelompok. Manusia sebagai makhluk
sosial yang selalu membutuhkan manusia yang lainnya untuk memenuhi
kebutuhannya. Dapat didefinisikan bahwa sikap manusia bisa berubah-ubah kapan
saja tanpa disadari, Masyarakat mempunyai rasa untuk hidup bekelompok akibat
Keadaan lingkungan yang selalu berubah atau dinamis perubahantersebut pasti
menggunakan akal, perasakan, dan kreativitas.
Masyarakat _merupakan sistem yang saling berhubungan antara satu
manusia dengan manusia lain sebagai makhluk sosial manusia saling
membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya Karna manusia
tidak dapat hidup sendiri dalam sebuah masyarakat karna adanya timbalbalik atau
interaksi antara manusia dangan yang makhluk lainnya,
2.8 Teori Elaboration Likelihood Model (ELM)
Elaboration Likelihood Mode(ELM) davi persuasi adalah teori proses
ganda yang menjelaskan perubahan sikap teori ini dikembangkan oleh Richard E.
Petty dan John Cacioppo pada tahun 1980, Teoti ini merupakan teori umum20
perubahan sikap yang dipercaya memberikan kerangka yang cukup umum untuk
mengatur, mengkategoriken, dan memahami proses dasar yang mendasari
efektivitas komunikasi persuasif:
Dalam teori ini dimana kita membahas tentang bagaimana seorang dapat
terbujuk terhadap pesan yang disampaikan mudah sekali untuk membujuk orang
untuk pesan yang kita sampaikan jika kita mengetahui teori ini yang perlu
dilakukan hanya dengan meneari atau mengetahui orang-orang yang memiliki
ketertarikan yang sama, maka dangan sangat mudah mereka dapat terbujuk.
Alhasil dengan sudah mengetahui target publik yang memiliki ketertarikan
sesuatu yang sama maka timbullah pemikiran kritis mereka tethadap pesan yang
disampaikan yang secara otomatis mereka sudah masuk kedalam pemikiran kritis
terhadap sesuatu yang mereka sukai.
Model ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai cara _memproses
ringsangan, mengapa mereka digunakan, dan hasil mereka pada perubahan sikap.
ELM mengusulkan dua rute utama untuk persuasi antaranya:
1, Rute Sentra/Pusat melibatkan elaborasi pesan tingkat tinggi di mana
sejumlah besar kognisi tentang argumen dihasilkan oleh individu: yang
menerima pesan tersebut. Hasil dari perubahan sikap akan relatif’ tahan
lama,dan dapat memprediksi perilaku.
nw
. Rute Periferal/Jalur pinggir antaranya hasil persuasi dari asosiasi seseorang
dengan isyarat positif’ atau negatif dalam stimulus atau membuat
kesimpulan sederhana tentang manfaat dari posisi yang dianjurkan.tsyarat
yang diterima oleh individu di bawah rute perifer umumnya tidak terkait2
dengan kualitas logis dari stimulus. Isyarat ini akan melibatkan faktor-
faktor seperti kredibilitas atau daya sumber pesan, atau kualitas
produksi pesan.
Elaboration Likelihood Theory, piliban rute tersebut berimplikasi pada
pembentukan sikap yang terjadi. Pada orang yang memiliki motivation,
opportunity dan ability memproses pesan, maka mereka akan kritis dalam
memahami informasi atau pesan persuasi. Rute ini akan menghasilkan sikap yang
cenderung permanen (long endurance). Sedangkan pada orang yang tidak
memiliki ketiga hal tersebut, akan lebih memilih faktor-faktor non-pesan yang
akan membantunya mengambil sikap atau perilaku secara cepat. Kemungkinan
elaborasi akan ditentukan oleh motivasi dan kemampuan individu untuk
mengevaluasi argumen yang disajikan.
Richard Petty dan John Cacioppo, yang mengembangkan teori elaborasi
Elaboration Likelihood Theory (ELT) Untuk membantu memahami semua
perbedaan, ELT adalah sebuah teori persuasi karena teori ini mencoba untuk
memprediksikan kapan serta bagaimana anda akan dan tidak akan terbujuk oleh
pesan. Menurut Richard Petty dan John Cacioppo (dalam Littlejohn 2011:108)
Teori ini menjelaskan dengan cara yang berbeda dimana anda mengevaluasi
informasi yang diterima, mengevaluasi pesan dalam cara rumitymenggunakan
pemikiran yang kriris dan melakukan dengan cara yang sedarhana dan cara yang
kurang kritis.
Elaboration Likelihood Model (ELM) menjelaskan bahwa sikap dapat
dibentuk secara lebih permanen atau temporer tergantung pada alur pengolahan22
pesan, Sikap permanen dihasilkan dari proses yang melibatkan motivasl,
Kemampuan dan kesempatan untuk melakukan claborasi terhadap isi pesan
persuasi, sedangkan sikap yang temporer terjadi ketika motivasi, kesempatan dan
kemampuan mengelaborasi isi pesan rendah atau tidak ada, (Perbawaningsih,
2006).
Kemungkinanelaborasi_ (Elaboration Likelihood) adalah suatu
Kemungkinan bahwa anda akan mengevaluasi informasi secara__kritis.
Kcendrungan elaborasi adalah sebuah variabel yang berarti bahwa teori in dapat
menyusundari yang kecil kepada yang lebih besar. Penguraian _kemungkinan
bergantung pada caa anda mengola pesan. Elaborasi atau berpikir secara krits
terjadi pada rute sentral, semakin ketiadaan berpikir secara kritis terjadi pada rute
periferal. Dengan ketika anda mengolah pesan informasi melalui rute sentral
anda memikirkan secara aktif dan mempertimbangkannya berlawanan dengan
yang telah anda ketahui menaganggapi semua argumen dengan hati-hati.
Ada tiga movitasi dalam teori ini diantaranya, yang pertama keterlibatan
atau relevansi personal dengan topik semakin penting topik tersebut bagi anda
secara pribadi, mungkin anda semakin berpikir secara kritis tentang isu yang
terlibat, kedua dalam motivasi adalah perbedaan pendapat anda cendrung akan
lebih memikirkan pendapat yang berasal dari beragam sumber, Hal ini terjadi
kara ketika anda mendengar beberapa orang membicarakan tentang sebuah isu,
anda tidak dapat membuat penilaian dengan sangat mudah, Dimana beragam
sumber dan pendapat terlibat penerima cendrung mengolah informasi secara
sentral. Ketiga dalam motivasi adalah kecendrungan pribadi anda terdapat cara23
berpikir kritis. Orang yang suka mempertimbangkan pendapat mungkin akan lebih
menggunakan pengolahan secara sentral dari pada mereka yang tidak suka akan
hal tersebut.
Disini saya mengambil contoh rute sentral yaitu dimana seseorang
terpengaruh dengan pesan yang disampaikan dan bagaimana termotivasinya
seseorang, namun ia tidak akan dapat menggunakan pemikiran kritisya kecuali dia
memiliki pemahaman atau pengetahuan terdapat info yang dia sudah dapati.
Pada kasus ini peneliti mengambil contoh seorang yang mengikuti
program sanitasi_khususnya pembuatan toilet, yang sudah dilakukan oleh
pemerintah desa berguna untuk mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak
melakukan buang air besar disungai lagi, masyarakat akan lebih tertarik dan selalu
berpikir kritis tentang info seputar mengenai program sanitasi yang dilakukan
didesa tualang. Seperti halnya masyarakat bisa atau mau mengikuti program
sanitasi yang sudah dibuat oleh pemerintah desa akan tetapi masyarakat belum tau
bagaimana suatu tujuan pemarintah desa akan program yang sudah dibuatkan,
Dari contoh diatas kita tahu bahwa hubungannya terhadap teori elaboration
likelihood model ialah ketika seseorang tertarik kepada hal yang dibicarakan atau
didiskusikan akan terbujuk untuk berpikir lebih kritis terhadap hal tersebut.
Motivasi yang mempengaruhi penggunaan pada rute sentral termotivasi
akan lebih kritis berpikir tentang segala sesuatu dalam program sanitas tempat
mandi,cuci,kakus. Setelah mas}
rakat sudah menerima atau sudah menjalankan
Program sanitasi yang sudah dibuatkan, akan tetapi masyaraat harus melakukan
Pembayaran aliran air yang disebut PAMSIMAS masyarakat harus. setiap24
perminggu membayar guna untuk memeperlancar aliran air. Bagi masyarakat
yang merasa keberatan pembayaran itu dia bisa saja mengajak teman yang lain
untuk tidak melakukan pembayaran aliran airdan tebih_ menggunakan aliran
sungai Kembali untuk kebutuhan, Bahkan masyarakat bukan tidak menstujui
program sanitas pembuatan toilet akan tetapi masyarakat keberatan dengan adanya
pembayaran tersebut.
Ketika orang yang termotivasi rendah dalam menjalankan atau melakukan
program yang ada didesa tulaang seperti halnya dia sangat mempersetujinnya dari
awal pembuatan tempat mandi,cuci, kakus tetapi pada akimya dia tidak
menggunakannya dan terbangkalai lah tempat mandi,cuci, kakus yang sudah
dibuatkan.
Tujuan persuasi adalah pembentukan sikap, maka teoi
feori_perubahan
sikap banyak digunakan untuk memahami persuasi. Asumsi bahwa sikap dapat
diubah dijelaskan oleh teori yang sebagian besar adalah teori dari psikologi, yakni
Sosial Judgment Theory, Cognitive Dissonance Theory, Sosial Learning Theory,
Elaboration Likelihood Model (ELM), dan Sebagian besa teori ini
mengasumsikan bahwa sikap dan perilaku dapat diubah, walaupun mungkin sulit,
Faktor-faktor tersebut dijelaskan dengan istilah peripheral factor yaitu
bukti social, keuntungan yang diperoleh, kelangkaan,kredibilitas persuader, balas
budi dan otoritas.
Konsep dari teori ini adalah kita mungkin kelihatannya selalu kritis dalam.
mengevaluasi pesan, tapi pada kenyataannya sangatlah tidak mungkin untuk fokus
pada setiap pesan. Penggabungan rute sentral dan periferal dapat diperkirakan25
a motivasi dan kemampuan rendah, masih dapat terpengaruh oleh argumen
g kuat dan mengolah pesan melalui rute sentral dan juga bisa mempengaruhi
y
sikap.
Dalam teori ini kita mungkin kelihatannya harus selalu kritis dalam
mengevaluasi pesan tetapi_ pada praktiknya sangatlah tidak mungkin untuk fokus
pada setiap pesan,
2.9 Kerangka Pemikiran
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berusaha meningkatkan pola
kehidupan agar terus lebih baik dalam segala hal, tentunya peningkatan pola
kehidupan ini dapat terwujud jika saling bekerja sama antar masyarakat lainnya.
Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti mengenai program sanitasi
(pembuatan toilet) yang berada di Desa Tualang Kecamatan Lengkiti. Program
sanitasi tentang pembuatan tempat Mandi,cuci,kakus (MCK) yang telah lama
dilakukan keadakan ini disebabkan antara lain karena pembangunan masih kurang
dipergunakan pada perubahan perilaku masyarakat.
Kepedulian msyarakat terhadap program sanitasi ini masih sangat kurang
kebersamaan dan tidak memikirkan dampak buruk yang akan terjadi kedepannya,
dalam mengatasi sanitasi tentang pembuatan toilet di Desa Tualang pemerintah
desa_melakukan program yang lebih baik dari yang sebelumnya. Upaya
meningkatkan perilaku akses mandi, cuci, kakus bisa dikembangkan pemrintah
daerah agar lebih fokus pada stop buang air besar agar sungai tidak tercemar,
Dalam hal ini komunikasi pemerintah desa kepada masyara
at_ mengenai
sanitas adanya pembuatan toilet agar dapat mempermudah dan dapat26
dipergunakan untuk buang air besar supaya masyarakat tidak melakukannya
disungai lagi dan teruntuk masyarakatbisabekerja_ sama, saling berkaitan dan
saling menyatu dalam keseimbangan perubah akan terjadi satu bagian akan
membawa perubahan pula terhadap bagian lainya.
Analisis menunjukkan bahwa kualitas keputusan sangat berhubungan
dengan pengambilan keputusan.penilaian yang s
ah, penilaian terhadap kualitas
positif dan negatif dan informasi dasar yang tidak cukup. dalam kescuruhan dapat
ituntaskan dengan yang terbentuk, perbedaan dalam keseluruhan setiap fungsi
yang telah dituntaskan.Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran
2020)
Komunikasi Keschatan Pemerintah Desa Dalam
asi Di Desa Tualang
Menerapkan Program
Pesan Verbal Dan Pesan Nonverbal
Teori Elaboration Likelihood Model
Rute Sentral Rute Periferal
Rute yang berpikir kritis Rute yang berpikir persuasi
Kesadaran Masyarakat Untuk Menjaga Kebersihan
LingkunganBAB III
3. Tipe Penelitian
Tipe yang akan dilakukan adalah tipekualizatif seperti yang dinyatakan
oleh Denzin dan Lincoln (1998:8)kata kualitatif menyatakan penekanan pada
proses da makna yang tidak diuji atau diukir denagan setepat-tepatnya, kuantitas,
jumlah, atau frekuensi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena
dengan pengumulan data penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populsi
yang sangat terbatasJika data yang dikumpulkan telah mendalam dan sudah
menjelaskan yang diteliti maka tidak perlu mencari sampling lainnya.(Ahmadi,
2014:14).
Penelitian adalah bagian data yang diartikan penelitian dalam menentkan
jenis data yang inginkan dengan demikian penelitian menjadi insetrumen
penelitian yang harus terjun langsung dilapangan karna penelitian itu bersiat
subjektif dan hasilnya lebih kasusistik bukan untuk digeneralisasikan.
Pada penelitian kualitatif dengan metode deskriptif adalah penelitian harus
melakukan kegiatan pengamatan langsung dalam melihat pristiwa dan momen apa
yang penting pada saat penclitian.penelitian tidak hanya fokus mengamati subjek
penelitian tapi juga mengamati peristiwa yang ada disekitar sehingga sumber data
terkumpul dengan baik dan akhirnya dapat dideskrifkan dengan baik,3.2 Metode Penelitian
Metode (Method) yang artinya cara, metode berasal dari bahasa yunani
Metha yang artinya melalui dan Hodos yang artinya jalan atau arah. Jadi metode
dapat diartikan jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Penelitian
merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran untuk sebuah. pemikiran
Aritis. Menurut Sugeng Pujileksono Metode pen
an merupakan prosedur yang,
dilakukan dalam kegiatan penelitian dengan memperhatikan kaidah ilmiah dan
pencapaian tujuan penelitian,(Pujileksono, 2005:3-4)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara yang
mendalam kepada narasumber yang bersangkutan dan mengetetahui Bagaimana
Strategi Masyarakat Terhadap program Sanitasi pembuatan toilet di Desa Tualang
Kecamatan Lengkiti. Wawancara mendalam adalah suatu penelitian dimana
pengumpulan data dan informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan
informan atau orang ingin diwawancaraiagar mendapatkan data yang lengkap dan
mendalamdalam melakukan wawancara ini dilakukan dengan frekuensi yang
tinggi. Informan yaitu orang yang dipilih secara sengaja dengan manfaat untuk
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi serta memiliki banyak
pengalaman tentang latar penelitian (Moleong, 2006:56).
Menurut Kriyantono(Rachmat, 2009:98) wawancara adalah percakapan
antara periset orang yang berharap mendapatkan informasi dan infroman
sescorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting suatu objek.3.3. Teknik Penentuan Informan
Infoman adalah orang yang bisa memberikan informasi tentang situasi dan
Kondisi Iatar penelitian. Informan dalam penelitian ini berasal dari wawancara
langsung yang disebut narasumber. Dalam penelitian ini informan dalam
penelitian mengunakan teknik Purposivel sampling yaitu teknik pengambilan
sample didasarkan atas tujuan tertentu dan informan ini dibutuhkan untuk
mengetahuikondisi yang sesuai dengan strategi komunikasi keschatan dalam
pembuatan toilet didesa tualang.
Purposivel sampling (Babbie,1998) merupakan jenis sampling yang
iterima untuk situasi Khusus. Purposeful Sampling menggunakan keputusan
(judgment) abli dalam memilih kasus-kasus atau memilih kasus-sasus dengan
tujuan khusus dalam pikiran.Dengan purposive sampling, peneliti belum pernah
thu apakah kasus-kasus yang dipilih itu mewakili populasi.Sampling ini
digunakan dalam penelitian eksploratori atau dalam penelitian lapangan.(Ahmadi,
2014:85)
Pemilihan informan berdasarkan teori atau Theoretical sampling cocok
dilakukan jika tujuan utama mengumpulkan data adalah untuk mengembangkan
teori secara substantif. Teknik in basanya digunakan untuk penelitian kesehatan
masyarakat yang dilakukan dengan menentukan karakteristik _informan
berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, Pemilihan informan pada penelitian
kualitatif sehingga peneliti mengatakan dengan Purposivelsampling yaitu
memilih kasus yang informan berdasakan strategi dan tujuan yang telah31
ditetapkan penelitian yang jumlahnya tergantung pada tujuan dan sumber daya
studi
34° Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi kegiatan
penelitian, Karena pengumpulan data. akan menntukan berhasil tidaknya
penelitian bisa. mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan dari
penclitian yang diambilnya
Teknik pengumpulan data juga merupakan suatu langkah dalam metode
ilmiah yang melalui sistematik dan proses pencarian data yang valid. baik
Jangsung ataupun tak langsung untuk keperluan pelaksanaan penelitian untuk
menemukan kesimpulan, mendapat jawaban, dan memecahkan suatu persoalan
yang dihadapi oleh peneliti
Dalam hal ini diperlukan adanya teknik pengumpulan data yang dapat
digunakan secara cepat dan tepat sesuai dengan masalah yang diselidiki dan
tujuan penelitian maka penulis menggunakan tiga tipe dasar teknik yang dapat
mempermudah penelitian antaranya:
1) Teknik Observasi
Observasi sering disebut pengamatan adalah suatu aktivitas pencatatan
fenomena yang dilakukan secara sistematis biasanya dilakukan secara terlibat
langsung atau tidak langsung, pengamatan yang dilakukan secara langsung
peneliti harus mengikuti kescharian dari informan dalam waktu tertentu untuk
melihat, memperhatikan yang terjadi, dan memahami dari dokumen yang dimiliki.i ai
Observasi: merupakan teknik dipergunakan untuk mengamatt berbagé
kegiatan yang terkait dengan anlisis strategi komunikasi keschatan pada program
sanitasi, suatu- pengamatan secara langsung, tanpa meditor suaatu objek untuk
melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan oleh objek tersebut (Kriyantono,
2008:108).
2) Teknik Interview (Wawancara)
Teknik pengumpulan dengan cara waancara mendalam (Deph Interview)
merupakan proses menggalian informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas
sesuai dengan masalah dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian.
Dalam melakukan teknik wawancara peneliti memberikan pertanyaan
meliputi rumus SW+1H untuk memudahkan peneliti. Menurut Koentjaraningrat
dan Danandjaja (1986-1988) model wawancara yang dapat dilakukan wawacara
tak berencana yang fokus wawancara sambil lalu.(Idrus, 2009:204)
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan unuk
mendapatkan keterangan responde melalui percakapan langsung dan berhadapan.
Wawancara juga bertujuan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
wawaneara dengan responden/orang yang diwawancarai.
3) Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk menelusuri data
historis. Sifat utama dalam teknik ini terbatas ruang dan waktu schingga member
Peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi.33
Kumpulan data berbentuk tulisan ini disebut dokumen dalam arti luas seperti:
monument, foto, video, fape, flashdisk dan sebagainya.
3.5 — Jenis Data Penelitian
3.5.1 Data Primer
Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung
Gari sumber aslinya yang berupa wawancara jajak pendapat dari individu atau
kelompok maupun hasil observasi dari suatu obyek kejadian atau hasil pengujian.
Penelitian mmembutuhkan pengumpulan data dengan cara mmenjawa pertanyaan
riset (metode survei) atau pnelitian benda (metode observasi). Data primer adalah
data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara yang diperoleh dari
narasumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam memberikan informasi
yang relevan dan benar dilapangan (Kriyantono 2008: 108).
Wawaneara secara umum suatu prooses keterangan guna untuk penelitian
dengan tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau
orang diwawancarai, Menurut Bungin (2012:157) wawancara _ mendalam
merupakan suatu cara pengumpulan data atau infoormasi dengan cara langsung
bertatap muka dengan informan dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap
tentang topic yang diteliti. Teknik ini mencakup orang yang diseleksi atas dasar
kriteria tertntu yang dibuat berdasarkan riset sedangkan orang dalampopulasi yang
tidak sesuai dengan kriteria yang tidak menjadikan sampel (Novita Renny, 2016:
51).Tabel 3.1 Key Informan
No] Namatnforman [—— Keterangan
Kepala Desa
/ Warga L
Warga Desa
Warga Desa
Warga Desa
Pegawai Puskesmas
3.5.2 Data sekunder
Data yang dapat dari riset perpustaaan, dokumentasi serta observasi,
pengumpulan data yang dilakukan pada riset perpustakaan dengan cara membaca
buku dan sember lain yang digunakan berkaitan dengann peelitian.
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media
perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah
ada atau arsip yangdipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara
umum. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder.(Bungin, 2012:128).
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis data dengan
pedekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian kualitatif bukan hanya terkait
dengan kata,tapi segala seseuatu yang diperoleh dari yang dilihat, dan didikmati.
Menurut Miles dan Huberman analisis Kualitatif adalah yang dapat menghasilkan
data deskriptif yang berupa kata, fenomena, sikap dan prilaku keseharian35
sescorang yang dapat diperoleh dari observasi dengan menggunakan beberapa
teknik salah satunya yaitu wawancara.(Idrus, 2009:148-149)
Menurut Miles dan Huberman dalam(Idrus, 2009:147-152) ada empat hal
utama yaitu: 1) pengumpulan informasi, 2) Reduksi Data (Data Reduction), 3)
Penyajian Data, 4) Penarik Kesimpulan (verifikasi).
1. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap key informan yang
campatible terhadap penelitia kemudian observasi langsung kelapangan untuk
menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan sumber data yang
harapkan,
. Data Reduksi (data reduction)
Reduksi data adalah suatu proses pemilihan, transformasi data kasar yang
muncul catatan yang tertulis dilapangan. Tujuan diadakan transkrip data
(rransformasi data) untuk memilih informasi mana yang dianggap sesuai dan
tidak sesuai dengan masalah yang terjadi pusat peelitian dilapangan.
3. Penyajian Data (data display)
Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan tindakan, peneliti lebih mudah
memahami apa yang sedang terjadi dan apa saja yang harus dilakukan.
4. Penarik Kesimpulan/Verifikasi (conclution drawinghverificatio)
Penarikan kesimpulan adalah tahap akhir proses pengumpulan data yang
dimaknai suatu penarikan kesimpulan yang telah ditampilkan, Untuk mencari
arti pola penjelasan,konfigurasi,yang mungkin alur akibat dan proposisi.3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data (Triangulasi)
Teknik keabsahan (Triangulasi) merupakan teknik untuk memperkuat
kesimpulan dan penelitian diperlukan verfikasi ulang atau menambah data baru
yang mendukung kesimpulan sehingga kesimpulan dapat menjadi data_yang valid.
Dalam proses ini peran bahan bacaan atau fiferature review dapat membantu
peneliti untuk memperolch kesimpulan yang valid berkaitan dengan hasil data
yang diperoses dari lapangan dengan triangulasi data.
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Terdapat triangulasi sumber
dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, teknik
pengumpulan data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan
triangulasi waktu dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,
observasi, dalam waktu atau situasi yang berbeda.
Penelitian ini meggunakan triangulasi sumber dan teknik dimana peneliti
mengecek data yang telah dipilih dari beberapa sumber (informan) data ini dapat
dikatakan benar(valid) dan melakukan observasi serta dokumentasi sumber.
Teknik triangulasi utamanya untukmenguji kekurangan data dan
melakukan pendekatan yang nendalam demi mendapatkan data yang akurat.
Kemudian peneliti menggunakan triagulasi sumber data dikarenakan melakukan
Pendekatan dengan wawancara peneliti juga akan turun langsung kelapangan
guna untuk mendapatkan data dan fakta yang akurat dari wawancara. Triangulasi37
sumber data adalah teknik yang terkait menggali suatu kebenaran data atau
informasi yang melalui berbagai sumber data yang berbeda.
Menurut Norman K.Denkin (Molcong 2009:330) triangulasi ada empat hal
yang diantarannya:
1, Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data
dengan cara yang berbeda, Yang dilakukan jika data atau informasi yang
diperoleh dari subjek atau informasi penilaian diragukan kebenarannya.
2. Triangulasi antar peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu
orang dalam pengumulan data analisis data.untuk memperkaya khasnah
pengetahuan mengenai informasi yang digali dari subjek penelitian.
Trianggulasi sumber untuk mengali kebenaran informasi tentu melelui berbagai
metode dan sumber perolchan data, Seperti melalui wawancara, dokumentasi,
observasi dan gambar atau foto.
4. Triangulasi teori penelitian kualitatif berupa rumusan informasi atau thesis
statement. Dan menigkatkan kedalaman pemahaman peneliti manpu menggali
pengetahuan teoretik secara mendalam atas hasil analisis data yang diperoleh.38
Dari empat triangulasi mendapatkan sumber terpercaya untuk mencapai
Kepercayai maka ditempuh dengan langkah sebagai berikut:
1, memperbadingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
memperbandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi.
. memperbadingkan kata orang tentang situasi penelitian dengan apa dikatakan
sepanjang waktu.
-
. Keadakan dan perspektif seorang dengan berbagai pendapat dan pandangan
masyarakatdari berbagai Kelas.
. memperbandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan,BABIV
HASIL P DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi P itian
4.1.1 Lokasi Dan Luas Desa Tualang
Penelitian dilaksanakan di wilayah Tualang Kecamatan Lengkiti, Ogan
Komering Ulu (OKU). Selai itu lokasi penelitian ditentukan terfokusnya pada
program sanitasi pembuatan tempat mandi,cuci,kakus yang dilakukan oleh
pemerintah desa tualang.
Desa Tualang merupakan salah satu nama desa yang berada dikecamatan
Lengkiti, yang mempunyai 21 Desa antaranya: Bandar Jaya, Karang Endah,
Bumi Kawa, Tanjung Agung, Tanjung Lengkayap, Segara Kembang, Gedung
Pekuon, Tihang, Negeri Agung, Pagar Dewa, Lubuk Dalam, Negeri Ratu,
Simpang Empat, Bunga Tanjung, Fajar Jaya, Sundan, Way Heling, Sukaraja,
Pajar Bulan, Lubuk Hara, Dan Tualang.
Desa Tualang mempunyai total keseluruhan penduduk berjumlah 330
kepala keluarga. Mayoritas didesa tualang penduduk suku daya tetapi seiring
berjalannya perubahan global sekarang sudah banyak dari suku jawa, sunda dan
ogan. Didesa tualang juga tempat pertemuan setiap masyarakat atau antar desa
dikarenakan didesa tualang ada pasar (kalangan) yang berjualan sayur dan
berbayagai jualan lainnya. Didesa tualang juga sudah ada sekolahan Tk, Paud, Sd,
dan juga Sma.40
4.1.2: Keadakan Geografis Dan Iklim
Kondisi jalan utama desa tualang adalah aspal dan mayoritasnya jalan
stapak permanen dari semen. Sebagian besar Iuas desa tualang digunakan
sebagian perberkebun sekitar 100ha/m2 mayoritas perkebunan tersebut ditanami
karet, jagung, sawit, sayuran dan kopi. Desa Tualang beriklim tropis, dan cuaca
pada desa tualang cukup dingin karena masih banyak pepohonan.
4.1.3 Kondisi Perairan
Sumber mata air yang ada di Desa Tualang sangat mudah untuk
didapatkan oleh masyarakat karena adanya air bersih seperti PAMSIMAS, Sumur,
dan Aliran Sungai Lam. Tapi kondisi sungai didesa tualang sudah dikatakan
tercemar sebagian besar tercemar dikarenakan oleh limbah kotoran manusia,
tumpukan sampah yang berada ditepian sungai.
4.1.4 Mata Pencarian Pokok
Mata pencarian utama penduduk desa tualang adalah Berkebun kopi, karet,
jagung, sayuran dan sawet. Sebagian juga masyarakat memiliki pola kehidupan
berdagang, pegawai Negeri, tokeh, taksi mobil dan pembantu rumah tangga.
Pendapatan masyarakat yang sebagian besar dari hasil perkebunan Kopi.
Tingkat kehidupan masyarakat desa belum bisa memenuhi kebutuhan dasar
secara maksimal.4.1.5. Kesehatan
Pelayanan Kesehatan pada desa tualang adalah bidan desa, untuk
shan dari bidan desa biasanya kepuskesmas tanjung atau kerumah sakit
peny
dibaturaja. Tapi masyarakat masih melakukan perobatan yang alternatif seperti
dukun, paranormal, dan bahan yang tradisional yang dipercayai bisa
menyembuhkan penyakit.
4.2. Deskripsi Informan
Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian yang peneliti
lakukan maka diperlukan data primer sebagai penguat argumen dalam
menganalisis hasil temuan pada fakta yang ada dilapangan, maka peneliti telah
menentukan informan yang diminta untuk keterangannya melalui proses
wawancara mendalam.
4.2.1 Informan 1
Informan pertama adalah Kepala Desa Tualang, Kecamatan Lengkiti,
Kabupaten Ogan Komering Ulu. Edi Ependi adalah nama lengkap dari dari
narasumber pertama penelitian, Edi Ependi bertempat didsun 1 Desa Tualang.
Alasan utama peneliti menjadikan Edi Ependi sebagai informan yang pertama
adalah karena Edi Ependi merupakan kepala desa yang mana menjadi subjek
utama penelitian dari permasalahan yang peneliti teliti, peneliti berharap
mendapatkan informasi berguna yang mendukung penelitian mengenai bagaimana
strategi komunikasi kepala desa dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat.Efendi pada hari kamis, 21 januari 2021 pada
Penulis bertemu dengan bapak Edi
pukul 13:30 WIB dirumahnya peneliti disambut dengan baik saat wawancara
berlangsung bdengan santai sambil tertawa bercanda.
4.2.2 Informan 2
Informan yang kedua adalah Sulistiawati Istri Kepala Desa Tualang,
Alasan peneliti memilih Sulistiawati sebagai informan kedua adalah karena
Sulistiawati_yang bergerak menjalankan/melakukan programsanitasi khususnya
tempat mandi,cuci,kakus (MCK) didesa tualang. Peneliti berharap mendapatkan
informasi yang cukup banyak dari informan, Peneliti bertemu dengan ibu
sulistiawati pada hari senin, 25 januari 2021 pada pukul 11:00 WIB dirumah,
peneliti disambut dengan baik dan informan begitu paham serta menikmati setiap
pertanyaan semua pertanyaan dijawab dengan baik.
4.2.3 Informan 3
Informan ketiga adalah Masjun alasan peneliti adalah karena Masjun
merupakan warga desa tualang yang menggunakan mandi,cuci,kakus (mek)
sampai sekarang, Rumah Masjun tidak terlalu jauh dari rumah kepala desa
Kebetulan saat peneliti ingin melakukan wawancara ibu masjun sudah berada
dirumah kepala desa pada hari senin, 25 januari 2021 pada pukul 13:30 WIB ,
Peneliti melakukan wawancara sesudah wawancara dengan ibu sulistiawati yang
dilakukan dirumah kepala desa dan saat wawancara informan menjawab
Pertanyaan yang diberikan peneliti dengan baik dan santai.4.2.4 Informan 4
Informan keempat adalah Herwin alasan peneliti adalah karena Herwin
merupakan warga desa yang masihmelakukan kebjasaan mandi,cuci,kakus
kesungai, Peneliti berharap mendapatkan informasi yang lebih dalam dan banyak
Jagi untuk mendukung pernyataan dari informan lainnya. Peneliti melakukan
wawancara dengan informan juga dirumah Kepala desa karena saat peneliti
wawancara dengan ibu masjun, ibu herwin lewat dirumah kepala desa jadi ibu
herwin dipanggil ibu sulistiawati supaya mempermudah peneliti untuk wawancara,
yang dilakukan pada hari senin, 25 januari 2021 pukul 15:00 WIB. Ibu herwin
juga menjawab pertanyan dari peneliti dengan baik.
4.2.5 Informan §
Informan kelima adalah Siti alasan peneliti adalah karena siti juga masih
melakukan kebiasaan mandi,cuci,kakus(mck) kesungai dikarenakan rumahnya
bertepatan didekat sungai sehingga memudahan melakukan mandi,cucikakus
kesungai. Peneliti melakukan wawancara dirumah ibu siti sendiri pada hari selasa,
26 januari 2021 pada pukul 15:00 WIB informan menjawab pertanyaan dari
peneliti dengan tegas dan baik.
4.2.6 Informan 6
Informan penelitian terakhir adalah Neni merupakah pegawai puskesmas
kecamatan Lengkiti. Alasan peneliti memilih Neni adalah karena memiliki
kedudukan pegawai puskesmas/kesehatan vane saneat mendukane nraqrambisa memberikan
nitasi_ khususnya in didesa Tu
informasi lebih banyak kepada peneliti. Peneliti melakukan wawancara dengan
ibu neni pada hari selasa, 26 januari 2021 pada pukul 12:00 WIB dipuskesmas
Tanjung Lengkayap, Informan menjawab seluruh pertanyaan dari peneliti yang
diberikan.
43 Hasil Pen
Pada penelitian ini peneliti akan mengungkapkan hasil penelitan tentang
bagaimana Analisis Strategi Komunikasi Kesehatan Dalam Program Sanitasi
Pada Desa Tualang Kecamatan Lengkiti. Ketika penelitian menghubungkan teori
elaboration likelihood model tentang bagaimana para informan menjawab
berbagai peranyaan dari peneliti para informan lebih memikitkan secara aktif dan
kritis, serta menimbang isi pesan tersebut dengan meganalisis dan
memperbandingkan dengan opengetahuan atau informasi yang telah melalui rute
sniral maka informan memikirkan argumen secara aktif dan menanggapinya
in hati-hati. Informan sangat termotivasi dengan menggunakan pengolaan rute
sentral dan informan yang motivasinya rendah lebih kecendring pada rute
periferal.
Dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dilopangan maka telah
diperoleh beberapa informasi yang dapat digunakan sebagai informasi data untuk
memperkuat argumen hasil peneliti ini. Informasi_merupakan sekumpulan data
atau fakta yang sudah diproses serta dikelola sedemikian rupa sehingga hal
tersebut menjadi sesuatu mudah dimengerti serta dapat bermanfaat bagi penerima.45
Dan juga menjelaskan tentang kekuasaan yang memiliki kemampuan suatu
tindakan tertentu dalam meyusun strategi konsep ini membahas tentang
kemampuan komuikator dalam menyusun strategi untuk menyampaikan pesan
agar dapat mempengaruhi harapan dan tingkah aku, dengan menggunakan janji,
ancaman atau peringatan dan untuk memperoleh informasi secara mendalam
mengenai bagaimana strategi komunikasi keschatan pemerintah kepada
masyarakat maka peneliti menemui beberapa masyarakat desa tualang untuk
melakukan wawancara yang mendalam.
Peneliti juga menilai adanya motivasi antara pemerintah desa dengan
masyarakat,dengan ini pernyataan banyak mendukung cerita tentang realita
kehidupan dan kertertarikan. Dari hasil penelitian dengan pemerintah desa yang
menunjukkan motivasi yang sangat besar kepada masyarakat dengan terkaitnya
Program sanitasi ini, hal ini dapat dilihat dari pemerintah desa bahwa masyarakat
harus mau mengikuti dan mengubah menset kehidupan masyarakat untuk
melakukan perubahan.
Seseorang komunikator yang baik biasanya akan menyusun strategi
terlebih dahulu untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Komunator dalam
peneitian ini menyatakan bagaimana strategi untuk menyampaikan peraturan
kepada masyarakat agar tidak melakukan mandi,cuci,kakus disungai.
Maka peneliti melakukan wawancara dengan bapak Edi Ependi sels!
kepala desa desa tualang dalam wawancara penelitian menanyakan apa s46
bapak sampaikan kepada masyarakat mengikuti program sanitasi pembuatan toilet
didesa tualang?
“Untuk masyarakat —-khususnya —didesa—tualang saya
menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk kerja sama dan
tidak melakukan kebiasaan buruk lagi yaitu: mandicuci,kakus
disungai lagi dan mau mengikuti program sanitasi yang sudah
dibuat unntuk kepentingan kita bersama”(wawancara kamis,21
Januari 2021).
Dari hasil wawancara diatas mengatakan bahwa pemerintah sudah
mengajak masyarakat untuk hidup sehat dan bersih dengan dilakukan program
sanitasi (pembuatan toilet) guna untuk tidak melakukan kebiasaan buruk lagi yaitu
mandi,cuci, kakus kesungai lagi. Dari sini dapat kita lihat bahwa sebenarnya
usaha Edi ependi sangat kuat untuk mengajak masyarakat untuk melakukan hidup
sehat dan tidak mencemari lingkungan sungai.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori elaboration likelihood
model teori ini berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam berfikir kritis
tergantung kepada seberapa besar ketertarikan mereka terhadap hal yang
dibicarakan atau diskusikan yang serupa dikatakan pemerintah desa.
“memang sudah cukup lama saya mengajak masyarakat untuk
melakukan perubahan pola pikir terhadap masyarakatakan tetapi
memang sulit untuk merubah pola pikir masyarakat untuk
melakukan perubahan hidup sehat dan memikirkan apa yang akan
terjadi bila aliran sungai tercemar oleh kotoran dan juga sampah”
(wawancara kamis,21 januari 2021),
Dari penjelasan yang sudah disampaikan kepada kepada peneliti, bahwa
masyarakat_memang belum mempunyai kesadaran akan bahayanya bila
masyarakat bila terus-menerus mencemari aliran sungai.5 ans
Dalam penelitian ini juga kepala desa menunjukkan bahwa mem! ig
mempethatikan kebersihan lingkungan terutama aliran” sungai dengan cara
ppagaimana mengajak masyarkat untuk tidak melakukan kebiasaan buruk buang ait
pesar kesungai lagi dan peneliti temukan bahwa kepala desa lebih kecendrung
kerute seentral,
Sclanjutnya peneliti meminta keterangan yang mendalam lagi dengan ibu
sulistiawati sebagai informan ke 2, Bagaimana dengan masyarakat yang masih
lum sadar atau belum mau menggunakan tempat mandi,cuci,kakus yang sudah
dibuat dalam program sanitasi ini,apakah ada ancaman atau sanksi?
“Secara resminya tidak ada penekanan baik itu sanksi ataupun
ancama, hanya saya mengajak masayarakat agar tidak melakukan
kebiasan buruk mandi,cucikakus kesungai lagi guna untuk
mengurangi pencemaran disungai dan tidak mengotori aliran
sungai demi kebaikan program yang sudah dibuat dan juga
kebaikan untuk masyarakat dan pemerintah desa” (wawancara,
senin 25 januari 2021)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa dari pihak kepala desa
sudah melakukan penekanan terhadap warga dalam menyampaikan pesan tentang
program sanitasi (pembuatan toilet) supaya masyarakat tidak boleh lagi
melakukan buang air besar kesungai lagi. Dari keterangan dapat diperoleh bahwa
sulistiawati memang sangat mendukung dan menginginkan masyarakat agar tidak
melakukan kebiasaan buruk buang air besar disungai lagi dan menggunakan
tempat mandi,cuci,kakus yang sudah dibuatkan oleh pemerintah desa,
“Saya bersih keras mengajak masyarakat untuk mau mengikuti
program ini karena saya ingin mengubah pola pikir masyarakat
untuk hidup bersih dan sehat dan tidak itu juga untuk
memerlancarkan silatuhrahmi masyarakat desa tualang agar48
mudah saat melakukan kebersihan lingkungan atau gotong royong”
(wawancara senin 25,januari 2021)
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dari informan | dan
informan 2 lebih Kecendrung nite sentral. Selanjutnya peneliti wawancara dengan
informan ke 3 dengan ibu Neni salah satu informan yang mendukung dan masih
menggunakan tempat mandicucikakus sampai saat ini yang dilakukan oleh
Kepala desa tualang, program ini memang didukung oleh pihak Dinas keschatan
(Dinkes) dan Puskesmas Lengkiti tidak itu juga memang dari pihak dinas
keeschatan yang menajukan atas program sanitasi ini senditi.
“Saya sangat mendukung dengan program sanitasi (pembuatan
toilet) Karena yang saya lihat masyarakat desa tualang masih
banyak yang belum mempunyai toilet dirumah mereka. Jadi
masyarakat_masih menggunakan aliran sungai tempat untuk
buang air besar, pada umumnya masyarakat masih banyak yang
urang menyadari atas keschatan dan kebersihan sungai. Pada
Kenyatan masih banyak masyarakat masih menggunakan air
sungai untuk keperluan sehari-hari” (Wwawanca, 26 januari 2021)
Pemyataan yang telah diberikan oleh Neni dapat dijelaskan bahwa tujuan
vutamanya untuk mengarahkan masyarakat agar tidak melakukan buang air besar
apalagi buang sampah dialiran sungai saat mencemari kebersihan aliran sungai.
Sedangkan masyarakat masih menggunakan sungai untuk kebutuhan. mereka
sehari-hari. Bagaimana supaya masyarakat mau mengikuti dan menyadari bahwa
dengan buang air besar disungai dapat membahayai orang lain bahkan diri senditi.
“Dengan mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa air
memang mudah tercemar oleh kotoran atau bahan limbab lainya
tidak itu juga saya mengajak masyarakat untuk turun kesungai
untuk memperaktikkan betapa bahayanya air bila dicemari oleh
kotoran, saya contohkan dengan menggunakkan bahan ki
kira-kira begitulah jika air sungai terus menerus ditercemar oleh
kotoran kalian” (wawancara, 26 januari 2021)Dari hasil wawancara yang penelitian dapatkan dari informan 3 dapat
disimpulkan dengan teori yang penelitian gunakan yaitu lebih kecendrung rute
sentral, Karena masyarakat dapat termotivasi dengan pesan yang disampaikan
tanpa berpikir keritis
Selanjutnya peneliti wawancara dengan informan ke 4 dengan ibu masjun,
Bagaimana menurut ibu dengan adanya program sanitasi ini, apakah ibu masih
menggunakannya tempat mandi,cuci,kakw itu?
“Menurut saya sendiri program sanitasi (pembuatan toilet) yang
telah dilakukan oleh kepala desa ini sangat bermanfaat bagi saya
sendiri, Karena bisa melakukan perkejaan rumah sembaring bila
saat membuang air besar dan tidak usah lagi lari kesungai untuk
melakukan buang air besar” (Wwawancara senin 25 januari 2021)
Dari hasil peneliian dengan Masjun menjelaskan bahwa dia mensetujui
adanya program sanitasi yang dibuat pada desa tualang yang disampaikan oleh
sulistiawati istri Kepala desa mengatakan dan mengajak masyarakat untuk
melakukan arisan sepuluh ribu perminggu guna pembuatan toilet yang dilakukan
didesa tualang.
“saya sangat bersyukur dengan adanya program sanitasi ini
karena sangat membantu untuk saya dalam sehari-hari dan
memang kebetulan dirumah saya memang belum ada toilet, tidak
itu juga selama ada tempat mandi,cuci,kakus ini dibuat lebih
mempermudah saya untuk melakukan buang air besar apalagi
dimalam hari” (wawancara, 25 januari 2021).
Dari hasi penelitian dapatkan bahwa masjun mengikuti dan melakukan
program yang sudah dibuat oleh pemerintah desa dan dia merasa bersyukur
dengan adanya program sanitasi yang sudah dibuat ini, Selanjutnya peneliti
melakukan wawancara dengan informan ke 5 guna memeperdalam hasilnya,50
ppagaimana menurut ibu dengan adanya program sanitasi ini apakah membant
jbuapakah iby mengunakannaya dengan baik atau ada kendala dalam
menggunakan tempat mandi,cuci, kakus tersebut? yang dilakukan dengan ibu
Henwin mengungapkan dengan:
“Saya sendiri merasa terbantu. oleh adanya program. sanitasi
tempat mandicuci,kakus yang dilakukan oleh kepala desa dan
pembuatan toilet berjalan dengan baik dan lancar dan juga saya
melakukan pembayaran air pamsimas dalam perminggu sepuluh
ribu dan pada awalnya saya merasa bik-baik saja dengan adanya
tempat mandi,cuci,kakus ini tapi kelamaan tetangga saya merasa
keberatan melakukan pembayaran air pamsimas dalam perminggu
sepuluh ribu, jadi dari situ saya juga tidak lagi menggunakan
tempat mani,cuci,kakus tersebut”(wawancara selasa, 26 januari
2021).
Dari hasil penelitian diatas dapat dikatakan bahwa herwin masih kurang
kesadaran tas Kebersihan Jingkungan padahal sudah mengetahui bahwa
bahayanya air sungai bila dicemari oleh kotoran.
“untuk saat ini saya meggunakan air sungai untuk kebutuhan
sehari-hari dan saya sendiri lebih melakukan buang air besar
kesungai kara ditempat saya sekarang aimya kurang lancar dan
juga tangki air (Pamsimas) sudah terbengkalai karena rusak akibat
sering tidak digunakan. Jadi saya sendiri masih menggunakan
sugai untuk mandi,cuci,kakus walau rumah saya_terbilang
Jumayan jauh dari aliran sungai” (wawaneara, 26 januari
Hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa herwin lebih tercendrung
dengan rute periferal suatu perubahan yang tidak tetap/kekal dengan pemikiran
yang persuasif. Selanjutnya peneliti juga melakukan wawancara kepada ibu siti
sebagai informan ke 6, bagaimana dengan ibu apakah ibu menggunakan tempat
mandiuci,kakus apakah membantu untuk kehidupan ibu atau ada kendala
Pengaruhnya?51
“Untuk saya sendiri, saya menggunakan toilet tersebut untuk
buang air besar terutama pada malam hari akan tetapi saya lebih
sering buang ir besar kesungai apalagi kalau disiang hari
sekalian mangi,cuci tidak itu juga bisa bertemu dengan ibu-ibu
n sungai"(selasa,26 januari 2021),
Dari penelitian diatas bahwa Siti lebih mementingkan ketemu sama ibu-
jbu disungai dari pada menjaga kebersihan sungai dari kotoran buang air besar.
Jika disimpulkan dari hasil wawancara diatas, maka dapat dilihat bahwa
pemerintah sudah mengajak masyarakt untuk melakukan hidup sehat dan
‘mengikuti program sanitasi untuk mengubah pola pikir masyarakat untuk tidaak
melakukan buang air besar ke sungai lagi.
44. Analisis Hasil Penel
4.4.1 Rute Sentral
Rute sentral (central route) adalah sesuatu yang dihasilkan dapat
dipertimbangkan dengan hati-hati dan bijaksana seseorang tentang manfaat
sebenamya dari informasi yang disajikan dalam mendukung advokasi apabila
perubahan sikap dan kepercayaan terjadi itu melalui rute sentral. maka seseorang
akan menjadi lebih berhati-hati terhadap pesan yang diterima jika kepercayaaan
mereka berubah maka akan mengalami perubahan sikap dan apabila perubahan
keperercayaan dan sikap terjadi_ melalui rute sentral persuasi. Contoh rute sentral
biasanya lebih banyak menggunakan ide-ide dan pendukung secara langsung
Menunjang argumen yang biasanya melalui pesan dan berjangka panjang.52
Rute sentral dengan claborasi kognitif yang dimana tanggapan sescorang
secara kognitif akkan menghasilkkan perubahan sikap yang menjadi penentu hasil
Komunikasi perstasi. Jika penerima pesan mengolah infotrmasi yang didapat
maka bisa berfikir positif atas informasi yang diberikan dengan telelaborasi maka
Kemungkinan pesan itu diterimanya, Jika penerima pesan masih berfikir bahwa
informasi yang diterima tidak menguntungkan dan masih_ memerlukan
pertimbangan lebih maka kemungknan besar pesan akan ditolak oleh penerima
pesan (persuade).
Elaborasi yang tinggi dapat Jihat dari tinggi dan rendahnya motivasi
seseorang dalam memperoses sebuah pesan persuasi. Motivasi tersebut terdiri atas
tiga hal yaitu terlibatan atau relevansi personal dengan topik, perbedaan pendapat,
dan kecendrungan pribadi indvidu terhadap cara berpikir kritis (Little john dan
Foss, 2008:72-73)
Dalam penelitian ini peneliti mnemukan bahwa masyarakat masih kurang
sadar akan bahayanya membuang air besar ke sungai tehadap kesehata masyarakat
sendiri, dari pihak puskesmas menjelaskan kepada masyarakat agar tidak lagi
membuang kotoran atau buang air besar ke sungai karena dapat mencemari
kebersihan air sungai tersebut, padahal masyarakat masih mnggunakan air sungai
tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Memang sulit untuk menghentikan
kebiasaan buruk masyarakat untuk tidak membuang air besar kesungai dengan
menggunakan komunikasi kesehatan mungkin masyarakat akan menyadari betapa
bahayanya air bila dicemari oleh kotoran.53
Jadi_yang pencliti temukan dalam hasil analisis ini adalah pemerintah
menggunakan ute sentral untuk menyampaikan kepa
masya
tentang program sanitasi yang dibuat oleh pemerintah desa dalam pembuatan
tempat mandi,cucidan kakus ini, dalam penyampaian pesan kepada masyarakat
menggunakan mute sentral Karena masyarakat bisa memungkinkan untuk
menerima apa yang sudah ditetapkan pemerintah dan paham tentang program
sanitasi yang dibuat oleh pihak pemerintah desa.
Dalam pemikiran orang yang bersifat kritis memang sulit untuk merubah
pola pikirya, seseorang yang mempunyai pemikiran kritis jika ada sesuatu yang
disamapaikan seserang maka sescorang itu akan berpikir dulu dalam hal yang
disampaikan dilihat sebab akibat yang akan disamapaikan tidak langsung
‘menerima jika logikanya begini tidak mungkin akan terjadi.
Contoh rute sentral dimana seseorang termotivasi dengan pesan yang
disampaikan dan lebih akan terhadu namun tidak dapat menggunakan pemikiran
kritisnya terutama dia memiliki pemahaman atau pengetahuan terhadap info yang
didapat dan yang ditemukan peneliti pada penelitian ini, Pada awalnya masyarakat
menerima adanya program sanitasi pembuatan tempat mandi,cuci,kakus yang
sudah dibuat oleh pemerintah desa dan masyarakat tidak mengira bahwa pada
akhimya akan adanya pembayaran aliran air (pamsimas), ada beberapa
‘masyarakat yang masih menggunakan tempat mandicuci,kakus dan ada juag
sebagian masyarakat yang tidak perduli lagi dengan tempat mandi,cuci,kakus
yang sudah dibuatkan dan terbilang sudah terbengkalai.54
4.4.2 Rute Periferal
Rute periferal (peripheral route) adalah sesuatu yang mungkin terjadi
schagai akibat dari beberapa isyarat sedarhana dalam Konteks persuasi yang
mengidukasi perubahan tanpa memperlukan pengawasan dari manfaat sebenarnya
yang disajikan dan rute ini berjangka pendek. Menurut Patty dan Cacioppo (Choi
an Salmon, 2003) proses informasi rute periferal terjadi ketika kemungkinan
elaborasi pesan berada ditingkat yang rendah si penerima_pesan (persuade)
akan mengambil keputusan justru berdasarkan kredibilitas dan daya tarik
komunikator atau bahkan berdasarkan reaksi orang lain terhadap pesan tanapa
mempertimbangkan argumen atau bukti.
Rute periferal berbeda dengan rute sentral, rute ini menawarkan jalur
pintes untuk menerima atau menolak pesan. Peneriimaan pesan tidak
membutuhkan ketelitian Karena dia akan menerima atau menolak pesan tanpa
melihat faktor lain yang ada didalam pesan tersebut. Faktor yang berkaitan dengan
karakteristik lingkungan seperti, kredibilitas sumber pesan, Kualitas penyampaian
pesan dan daya tarik sumber pesan. Informasi yang melalui rute ini akan menjadi
kits terhadap pesan yag disampaikan komunikator perubahan ini terjadi ketika
proses persuasi berangsung maka akan kurang berpengaruh atau hanya bersifat
temporer,
Dalam penelitian ini peneliti mnemukan bahwa pada awalnya program
sanitasi didesa Tualang ini berjalan dengan baik tetapi seiringnya berjalannya
Waktu masyarakat kurang menggunakan tempat mandi, cuci, kakus dikarenakan
aliran penampung air banyak yang sudah rusak karena tidak diurus olehmasyarakat setempat tidak itu juga masyarakat jika ingin menggunakan aliran air
pamsimas masyarakat harus bayar Rp.10,000 perminggu kemungkinan dari
sanalah masyarakat tidak mementingkan untuk mengurus aliran air pamsimas
tersebut. Masyarakat Iebih memilih untuk kembali lagi menggunakan air sungai
untuk Kebutuhan mereka dikarena kan gratis dan mudah dijangkau masyarakat
esa Tualang.
Komunikasi antar pribadi adalah salah satu yang digunakan agar
masyarakat mudah memahami dari kegunaan program sanitasi yang dibuat oleh
pemerintah desa kepada masyarakat. Didesa tualang pemerintah desa berupaya
untuk meningkatkan kelayakan sanitasi lingkungan Kesehatan yang menjadi
sedikit masalah mengenai mengubah pola pikir masyarakat, dengan sosialisasi
yang dilakukan untuk pertama guna untuk mengajak kerja sama pada masyarakat
mengenai program sanitasi (pembuatan toilet) dengan itu pemerintah
‘menggunakan komunikasi kesehatan untuk menghimbau pada masyarakat.
Dalam kasus ini bagaimana strategi kepala desa menyampaikan atau
mengajak masyarakat untuk melakukan pembuatan tempat mandi,cuci,kakus guna
untuk menjaga kebesihan aliran sungai agar tidak tercemar. Program sanitasi
biasanya banyak mengalami proyek gagal terutama pembuatan mandi,cuci,kalum
berorentensi pada perilaku masyarakat dikernakan kepedulian masyarakat masih
kurangnya kebersamaan dalam mengatasi permasalahan sanitasi tentang adanya
pembuatan mandi,cuci,kakus. Jadi harus memicu untuk melakukan program yang
lebih baik lagi oleh pemerintah desa yang sebelumnya dilakukan,Rute periferal yang bersifat persu
sif dalam penelitian yang ditemukan
dimana sesorang memang sudah tidak minat dalam program sanitasi pembuatan
tempat mandi,cuci,kakus tetapi masih mengikuti dan menjalankan program yang,
cudah dibuakan dan mungkin juga dipengaruhi oleh seseorang yang memang
tidak setuju akan program sanitasi bisa kemungkinan mengambil tindakan dalam
eputusan untuk tidak menerima program yang dibuat.
Rute periferal suatu perubahan yang tidak tetap atau kekal karena melalui
pemikiran yang persuasif. Kalau rute sentral yaitu seseorang melakukan
perubahan itu kecendrungnya perubahan tetap atau kekal. karena apa yang
dipikirkan bisa mempengaruhi perilaku seseorang bukan hanya menyesetujui
program yang disampaikan itu saja tetapi tidak mau mengikuti program yang
disampaikan,
Disimpulkan dalam ute ini masyarakat lebih terkena dan menyentuh
kemasyarakat dimana sesorang melakukan atau mengikuti program sanitasi
pembuatan tempat mandi cuci kakus yang sudah berjalan dengan baik, tetapi pada
akahimya program itu mulai berjalan kurang baik dikernakan masyarakat tidak
mau menggunakan toilet lagi dikernakan_ pembayaran aliran air yang dilakukan
sepuluh ribu perminggu dari sana masyarakat merasa tidak sanggup dan tidak
mampu melakukan pembayaran. Dan juga sekarang tangki untuk penampungan
sir sudah banyak yang rusak karena tidak diurus jadi ada masyarakat yang.
Kembali lagi kesungai lagi untuk keperluan buang air besar. Dampak
‘erbengkalainya didalam program sanitasi yang dibuat oleh pemerintah desasualang adalah ada beberapa toilet yang sudah tidak terpakai atau terbengkalai
ich Karena tidak digumakan oleh masyarakat lagi.
Masyarakat yang mensetujui akan program sanitasi yang sudah dibuat
emerintah masyarakat lebih cepat untuk melakukan buang air besar da”
masyarakat bisa melakukan pekerjaan rumah dan juga bisa mandi, cuci, kakus-
Ada juga masyarakat yang kurang mensetujui atas program ini karena adany@
pembayaran air yang dilakukan dalam sepuluh ribu perminggu mungkin dari sana
masyarakat merasa rugi jadi disana masyarakat lebih menggunakan aliran air dari
pada membayar air.
Masyarakatdesa Tualang harus tau bagaimana pentingnya menjaga
ebersihan lingkungan maka disituah pemerintah desa melakukan kebijakan dari
gotong royong dan membuat toilet agar bertujuan mengubah perilaku atau pola
pikir masyarakat agar tidak membuang sampah dan tidak buang air besar disungai
legi agar tidak mencemari sungai. Untuk meningkatkan kelayakan program
seritasi dalam menetapkan stop buang air besar disungai, didalam lingkungan
masyarakat agar menjaga Kesehatan dan kebersihan lingkungan pada desa
tualalang terutama aliran sungai.
Berdasarkan pengelompokan dari hasi wawancara peneliti tanyakan pada
informan 1 menyatakkan sudah mengajak seluruh masyarakat untuk tidak
melakukan buang air besar kesungai lagi dan juga pemerintah mengadakan
Program sanitasi (pembuatan toilet) didesa tualang bertujuan untuk mengajak
masyarakat hidup sehat dan juga menjaga lingkungan khususnya aliran sungai
agar tidak tercemar. dan tidak itu juga program itu juga didukun oleh pihak dinasoF
tereendrung dengan rute periferal seperti halnya masyarakat menggunakan tempat
mandicuci,kakus terutama pada malam hari tetapi masyarkat lebih memilih
kesungai dibandingkan ketempat mandi,cuci,kakus ketika mau mandi,cuci bahkan
kakus pada siang hari dikarenakan mungkin bisa bertemu dan berinteraksi dengan
warga lainnya disungai. Tidak itu juga masyrakat merasa keberatan dengan adaya
pamsimar yang berbayar sepuluh ribu perminggu, lebih baik kesungai dari pada
haras membayar pamsimas.
Jadi disimpulkan dari basil penelitan ini bahwa masyarakat -masih
melakukan perubahan yang setengah. Untuk melakukan perubahan terutama pada
masyarakat desa tualang Kembali lagi dengan pemerintah desa agar menekankan
dan melakukan pengawasan kepada masyarakat yang masih melakukann buang air
besar disungai, agar masyarakat mau melakukan perubahan kebiasaan buruk
tersebut pemerintah harus memikirkan masalah apa yang menjadi masyarakat sulit
untuk merubah pola pikir dan mengapa masyarakat kembali lagi menggunakan
sungai untuk tempat mandi,cuci,kakus padahal sudah dibuatkan program sanitasi
dan juga pamsimas.BAB V
PENUTUP
s1 Kesimpulan
Berdasarkan dari asi penelitian yang dilakukan tentang Strategi
Komunikasi Kesehatan Dalam Program Sanitasi Pada Desa Tualang Kecamatan
Lengkiti.
1, Dari penelitian yang ditemukan dalam strategi komunikasi Kesehatan
dalam program sanitasi khususnya pembuatan toilet, peneliti menggunakan
teori Elaboration Likelihood Model guna untuk mengetahui bagaimana
strategi pemerintah desa kepada masyarakat dalam program yang
dilakukan didesa tualang berjalan dengan berhasil dan efektif tidak. Rute
sentral suatu yang dihasilkann dapat dipertimbangkan dengan bijaksana
tentang manfaat sebenarnya yang disajikan dalam mendukung perubahan
sikap seperti pada masyarakat yang terpengaruh dengan pesan yang telah
disampaikan dan termotivasi. Rute periferal suatu yang terjadi akibat
beberapa isyarat dalam konteks persuasi yang mengiduksi perubahan tanpa
Pengawasan seperti memang masyarakat sudah tidak mensetujui atas
pemyataan yang dikatakan,
v
. Dari hasil penelitian yang peneliti temukan saat turun melakukan
wawancara mendalam kepada pemerintah desa dan masyarakat, bahwa
memang kurang kesadaran dari masyarakat. Namun pemerintah mehimbau61
untuk merubah pola pikir dan perilaku yang masih kurang baik terutama
dalam program sanitasi yang dilakukan oleh pemerintah desa tualang.
3, Untuk meningkatkan kelayakan program sanitasi dalam menetapkan stop
buang air besar disungai, didalam lingkungan masyarakat agar menjaga
Kesehatan dan kebersihan lingkungan pada desa tualalang terutama aliran
sungai.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka
penulis dapat memberikan beberapa saran,sebagai berikut:
1. Buat pemrintah desa bisa melakukan kegiatan yang bertujuan mendorong
masyarakat untuk melakukan atau mengikuti program sanitasi yang sudah
dibuatkan agar mau melakukan perubahan kebiasaan buruk masyarakat
tentang buang air besar disungai dan mengajak masyarakat bahwa program
sanitasi ini penting untuk kita semua,
n
Untuk Masyarakat desa tualang agar dapat bekerja sama dengan baik
kepada pemerintah desa dan melaukan komunikasi yang mendalam agar
tercapai program sanitasi yang sudah dibuat dan untuk kepentingan
pemerintah desa dan masyarakat untuk kelangsungan hidup yang sehat dan
lingkungan yang sehat.
Penelitian terbatas kepada pemerintah desa melalui komunkasi kesehatan
dalam program sanitasi (pembuatan toilet) tidak itu juga diadakan62
pamsimas yang dilakukan pada desa tualang guna untuk memutus rantai
masyarakat yang masih melakukan buang air besar disungai dan melihat
kesadaran masyarakat mengikuti program sanitasi yang dibuat. Dan tidak
itu juga masyarakat harus mensetujui program sanitasi itu bukan karena
ada dorongan dari pihak lain atau pemerintah desa.DAFTAR PUSTAKA
Arthamila, S. (2019). Strategi Komunikasi: Kesehatan Dalam. Menjalankan
Program Bulan Eliminasi Kaki Gajah di Kabupaten Ogan Komering
Ulu (Studi Kasus Pada Puskesmas Kemalaraja di Kelurahan Pasar
Baru). Universitas Baturaja.
Nopriansyah, 1. (2019). Pola Komunikasi Kepala Desa Mengenai Sosialisasi
Kelayakan Sanitasi_ Lingkungan Kepada Masyarakat Desa Lubuk
Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu.
UniversitasBaturaja,
Ulps. Y. (2019). Strategi Komunikasi Kepala Desa Kepada Masyarakat Temang
Kebersihan Lingkungan (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa
Banuayu Kecamatan Lubuk Batang). Universitas Baturaja.
Mulyana, Deddy.2008. mu Komunikasi Suatu Pengamar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Ahmadi, R.(2014). Metodologi Penelitian Kualitatif (Ist ed). Arrr-Ruzz Media.
Bungin, B. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. PT Raja Grafindo Persada,
Cangara, H. (2009). Pengantar IImu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada.
Cangara, H. (2010). Pengantar Iimu Komunikasi. Rajawali Pers.
Littlejohn dan Foss. 2011. Teorikomunikasi. Jakarta:SalembaHumanika
Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan
Kuaniitatif, Eslangga.
Littlehon dan Foss, (2008). Theories of human communication, Jakarta:thomson
Onong, U. (2003). JHmu,teori dan filsafat komunikasi. Citra Aditya Bakti.
Onong, U. (2014). Komunikasi Teori dan Fi
safat. PT Remaja Rosdakarya.
Perbawaningsih, Y. (2006). Menyoal Elaboration Likelihood Model ( ELM ) dan
Teori Retorika. 6, \-17.
Pujileksono, S. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Instrans Publising.