Anda di halaman 1dari 66
ABSTRAK EHA MAREREI, 1751022, ANALISIS STRATEGI KOMUNIKAST KESEHATAN DALAM PROGRAM SANITASI PADA DESA TUALANG KECAMATAN LENGKITI Skripsi (S-I) Jurusan IImu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik Universitas Baturaja, Dibawah Bimbingan Bianca Virgiana,M.I.Kom Sebagai Pembimbing I Dan Dian Novitasari, M.I.Kom Sebagai Pembimbing II. Program sanitasi khususnya pembuatan tempat mandi,cuci, dan kakus yang dibuat oleh pemerintah desa untuk masyarakat desa tualang, dilakukan untuk mengatasi tercemarnya aliran air sungai. pemerintah desa menggiring masyarakat untuk menghentikan kebiasaan buruk buang air besar disungai lagi dan masyarakat mau menggunakan tempat mandi,cuci,kakus yang sudah dibuatkan oleh pemerintah desa. Dengan menggunakan strategi komunikasi kesehatan agar mendapatkan hasil yang efektif, adapun permasalahan baru timbul bagaimana cara pemerintah desa membangun strategi komuniasi kesehatan agar tujuan tercapai dan berhasil. Didalam penelitian ini menggunakan Teori Elaboration likelihood model untuk menganalisis permasalahan penelitian dan memiliki dua konsep rute yaitu rute sentral dan rute periferal.Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam yaitu wawancara kepada narasumber yang bersangkutan. Untuk memperoleh data peneliti memilih informan dengan teknik Purposive Sampling Menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu wawancara dan observasi. Penelitian dimulai tanggal 21 Januari 2021. Dari hasil penelitian temukan memang sudah ajakan pemerintah desa kepada masyarakat tentang program sanitasi_ pembuatan tempat mandi,cuci,kakus untuk = mau menggunakannya dengan baik dan pemeintah ingin mengubah pola_pikir masyarakat yang masih melakukan kebiasaan buruk yaitu buang air besar disungai. Pemerintah desa dibantu oleh pihak puskesmas cara mensosialisasi kepada masyarakat desa tualng akan bahayanya jika aliran sungai tercemar oleh kotoran dan pemerintah menyampaikan dengan cara melalui menggunakan rute sentral agar mendapatkan hasil yang efektif tetepi masayarakat masih terbilang cendrung dengan kebiasaan buruk mereka sehari-hari dan disebut rute periferal. Kata kunci:Strategi Komunikasi Kesehatan,Program Sanitasi,Teori ELM ABSTRACT EHA MAREREI, 1751022, ANALYSIS OF HEALTH COMMUNICATION STRATEGIES IN THE SANITATION PROGRAM IN THE VILLAGE OF TUALANG DISTRICT LENGKITI, Thesis (S-1) department of communication science, faculty of social science and political science, university of baturaja under the guidance of Bianca Virgiana,M.L.Kom as mentor one and Dian Novitasari,M.I.Kom as mentor two. Sanitation programs especially the construction of bathing, washing and toilet facilities made by the village government for the tualang village community were carried out to overcome the contamination of river water flow. The village government led the community to stop the bad habit of defecating in the river again and thr community wanted to use the bathing, washing and toilet that had been made by the village government. By using health communication strategy in order to get effective results, while new problems arise how the village government builds a health communication strategy so that the goals are achieved and successfull. In this study, the teory of elaboration likelihood model is used to analyze research problems and has two route concepts, namely central route and the peripheral route. The researcher used qualitative methods with indepth interview technique, namely interviews with the relevant sources. To obtain the data,the researcher chose informants using purposive sampling technique and usingb interviews and observations to collected the data. The research began on January 21, 2021. From the results of the study, it was found that the village government had invited the community about the sanitation program for making baths, washing and toilet to use the properly and the government wanted to change the mindset of people who still practice bf habits, namely defecating in rivers. The village government is assisted by the puskesmas how to socialize to the tualang village community about the dangers if the river flow is polluted by dirt and the government conveys it by using the central route to get effective results but the community is still fairly inclined to their bad habits everyday and is called the peripheral route. Keywords:Health Communication Strategy,Sanitation Program, Theory ELM KATA PENGANTAR Assalamualaikum,We.Wb Pujisyukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang sudah melimpahkan rahmat, nikmat serta hidayanya schingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan lancar diberikan banyak kemudahan yang berjudul : “Anal is Strategi Komunikasi Kesehatan Dalam Program Sanitasi Pada Desa Tualang Kecamatan Lengkiti” skripsi ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi syarat program strata 1 pada Jurusan Imu Komunikasi Fakultas IImu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Baturaja. Dalam perjalanan penulis skripsi ini penulis banyak menemukan kesulitan dan hambatan yang cukup berarti bagi kelancaran penyelesaian skripsi ini. Namun berkat arahan, bimbingan, semangat, nasihat, dan saran dari semua pihak yang membantu akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsipada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. I, Lindawati, MZ,M.T_ Selaku Rektor Universitas Baturaja yang telah memberikan motivasi kepada kami mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan menuju gelar serjana ini. 2. Yunizir Djakfar, $.Sos, M.1.P Selaku Wakil Rektor I Universitas Baturaja dan selaku penguji utama yang telah memberikan saran kritik dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. _ Rini Efriani,S.E,M.Si Selaku Wakil Rektor II Universitas Baturaja. Komunikasi yang telah banyak membantu Administrasi selama proses perkuliahan dan skripsi ini, 12. Kapala Desa Tualang Kecamatan Lengkiti Bapak Edi Ependi dan Istri serta warga yang telah mau dimintai keterangan untuk membantu_peneliti mendapatkan data skripsi ini. Semoga Allah SWT Membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan karunianya. Semoga karya peneliti ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak serta bemilai ibadah dihadapan Allah SWT. Aamiin. Wassalamu’allaikum Wr.Wb Baturaja, 01 Maret 2021 Penulis, Eha Marerei NPM: 1751022 DAFTAR ISL HALAMAN JUD! HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAI HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN. PENGESAHAN HASIL UJIAN SIDANG SKRIPS! PENGESAHAN PERBAIKAN HASIL UJIAN SIDANG SKRIPSI/SARJANA.. RIWAYAT HIDUP. MOTTO. HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR .. DAFTAR IS! DAFTAR BAGAN DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. BAB 1PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.. 1.2 Rumusan Masalah... 1.3 Tujuan Penelitian . 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis. 1.4.2 Manfaat Praktis....... waa as BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1. Penelitian Terdahulu, 22 23 24 25 26 27 28 29 2.1.1 Pola Komuni Kepala Desa Mengenai Sosialisasi Kelayakan Sanitasi Lingkungan Kepada Masyarakat Desa Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu. 2.1.2 StrategiKomunikasi Kepala Desa Kepada Masyarakat Tentang Kebersihan Lingkungan (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Banuayu Kecamatan Lubuk Batang). ... 2.1.3 Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan Dalam Menjalankan Program Bulan Eliminasi Kaki Gajah di Kabupaten OKU (Studi Kasus Pada PuskesmasKemalaraja DikelurahanPasar Baru). Pengertian Komunikasi.. oss 2.2.1 Komunikasi Verbal........... 2.2.2 Komunkasi Nonverbal... Komunikasi Kesehatan. Strategi Komunikasi.. Sanitasi Lingkungan... Aparatur Desa Dalam Menjalankan Program Kesehatan (Pemerintah Desa).. Masyarakat Desa Teori Elaboration Likelihood Model . Kerangka Pemikiran... BAB II] METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.2 33 34 35 Tipe Penelitian ... 28 Metode Penelitian . 29 ‘Teknik Penentuan Informan 30 Teknik Pengumpulan Data Jenis Data Penelitian 3.4.1 Data Primer. 3.4.2 Data sekunder: 3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data (Triangulasi). BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian......... 4.1.1 Lokasi dan Luas Desa Tualang, 4.1.2: Keadakan Geografis dan Iklim 4.1.3 Kondisi Perairan 4.1.4 Mata Pencarian Pokok. 4.1.5 Kesehatan... 4.2 Deskripsi Informan .. 4.2.1 Informan 1 .. 4.2.2 Informan 2... 4.2.3 Informan 3... 4.2.4 Informan 4.. 4.2.5 Informan 5... 4.2.6 Informan 6...... 43 Penelitian. 44 Analisis Hasil Penelitian............ 4.4.1 Rute Sentra. 4.4.2 Rute Periferal. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran .. . 61 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BABI PENDAHULUAN Ll. Latar Belakang Dalam kehidupan schati-hari, berbicara merupakan salah satu wujud nyata dari sebuah komunikasi yang sering kita lakukan, Meskipun sering kita lakukan, banyak masyarakat yang belum paham apa sebenamya komunikasi. Jadi tidak mengherankan apabila komunikasi dijadikan sebagai sarana untuk mewujudkan niatan buruk pada diri sescorang. Selain berbicara ada banyak wujud lain dari komunikasi yang sudah sering kita lakukan. Komunikasi adalah salah satu yang mendasar dalam kehidupan manusia dan bahkan komunikasi juga suatu fenomena dimana masing-masing manusia saling berbagi informasi untuk meneapai tujuan bersama. Komunikasi sangat penting bagi kehidupan terutama diehidupan sehari- hari. Komunikasi merupakan pertukaran pikiran antara individu dengan yang lainMenurut Byker dan Anderson dalam (Mulyana 2008:68) menjelaskan komunikasi adalah berbagai informasi antara dua orang atu lebih.Komunikasi berperan penting dalam aspek kehidupan manusia dalam masyarakat dalam bertukar informasi didalam kehidupan. Komunikasi juga digunakan untuk berintraksi antara suatu individu terhadap individu lainnya. Sanitasi merupakan usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaakan yang baik dibidang kesehatan terutama eschatan lingkungan masyarakat yang dantaranya lingkungasn fisik yaitu air, udara, dan tanah. Komu an penting dalam kehidupan schari-hari_ komunikasi yang baik sangat penting bagi kelompok atau organisasi apapun. Riset Komunikasi juga bertujuan penting dalam kehidupan schari-hari, komunikasi yang ada mengidentifikasikan bahwa komunikasi yang buruk paling sering jadikan sumber-sumber konflik antar personal.Karena manusia menghabiskan waktu mereka untuk berkomunikasi mendengar dan berbicara adalah hal yang masuk akal untuk menyimpulkan bahwa satu dari Kekuatan terbesar yang merintangi kinerja kelompok yang berhasil adalah kurangnya komunikasi yang efektif. Komunikasi membangun Kontak manusia dengan menunjukkan keberadaan dirinya dan berusaha memahami kehendak, sikap dan perilaku orang lain. Dalam kasus ini bagaimana cara pemerintah membuatkan tempat mandi,cuci,kakus sekaligus menyampikan, mengajak masyarakat desa Tualang tentang program sanitasi mandi,cuci,kakus (MCK) yang telah dibuat untuk Kebutuhan masyarakat sehari-hari.agar tidak mencemari sungai supaya tidak ada penyakit yang timbul karena air yang tercemar, masyarakat tidak boleh lagi melakukan kebiasaan membuang sampah dan buang air besar disungai. Daerah kemajuan teknologi sekarng sudah berkembang di desa Tualang, sudah mendapatkan akses listrik yang lancar hampir setiap rumah masyarakat sudah mempunyai listrik masing-masing dan juga jaringan internet (Berpaider) sudah 4G selain itu juga sudah ada fasilitas sekolah, masjid dan kesehatan umum, angkutan umum sudah masuk tapi fasilitas jalan masih belum ada perbaikan_ dari pihak pemerintah. Air sangat penting bagi kehidupan kita schai-hari. Manfaat air bagi kehidupan antara lain untuk kebutuhan industri, pebangkit listrik tenaga air dan digunakan sebagai untuk minum dan kebutuhan mandi,cuci,kakus (MCK) pada kehidupan sehari-hari, Mandi,cuci,kakus (MCK) yang sehat harus juga memenuhi standar tentunya seperti air bersih sarana dan tempat yang memadai. Secara sederhana air bisa diartikan sebagai sebuah sumber kehidupan dan tanda dari adanya kehidupan.Menjadi sumber kehidupan karena setiap makhluk hidup di muka bumi ini memerlukan air untuk bisa bertahan hidup.Sedangakan sebagai tanda kehidupan mengartikan bahwa di dalam tubuh manusia sebagian besamnya tersusun dari air.Sehingga saat tidak ada air maka kehidupan pada manusiaakan berdampak buruk pada kesehatan.Dengan begitudapat dipahami bahwa secara garis besar air merupakan senyawa yang memiliki peran penting dalam mendukung segala sisi kehidupan bagi makhluk hidup yang ada di permukaan bumi ini. Mandi, cuci, kakus (MCK) telah lama dilakuankeadakan disebabkan antaralain kama pembangunanmasih belum berorietansi pada perubahan perilaku masyarakat. Kepedulian masyarakat terhadaplainpembangunan masih belum berorientasi kepada seluruh masyarakat tentang persoalan sanitasi cendrung kurangnya kebersamaan dalam mengatasi pembuatan mandi,cuci,kakus (MCK) hal ini harus melakukan program yang lebih baik lagi sebelumnya, Masyarakat masih ingin menggunakan air disungai seharusnya masyarakat_menyadari, mencegah atau memicu pencemaran air upaya peningkatanakses agar terus berkembang masyarakat lebih menjaga sungai agar tidak tercemara stop buang air Desar disungai, Upay: ningkatan akses sanitasi agar bekembang pemerintah fokuskan stop buang air besar(bab) agar lingktingan sungai tidak tercemar oleh otoran selain itu juga masyarakat tidak boleh Ingi membuang sampah disungai Untuk menghentikan kebiasaan masyarakat yang buang sampah dan buang air besar disungaijpihak pemerintah desa telah menyediakan fasilitas sampah dan mandicuci,kakus (MCK)yang sudah Jama dibuat guna untuk menghentikan Kebiasasan masyarakat buang air besar disungai berharap pemerintah desa untuk masyarakat merubahan sikapdari masyarakat agar tidak membuang sampah danbuang air besar lagi disungai supaya tidak mencemari Jingkungan sungai. Namun kenyataan kebiasan masyarakat masih membuang sampah dan juga buang air besar disungai masih saja berlanjut sampai saat ini. Mengenai sanitasi program mandi, cuci, kakus (MCK) yang telah dibuatkan oleh pemerintah desa bertujuan agar masyarakat tidak buang air besar disungai lagi dan juga masyarakat tidak membuang sampah disungai lagi. Akan tetapi objek terutama bagi menjaga kebersihan lingkungan itu harus ada kesadaran dari seluruh masyarakat desa Tualang agar menyadari pentinganya kesehatan lingkungan, Selain itu juga pihak pemerintah desa harus selalumelakukan gotong royong agar menghimbau masyarakat agar mengikuti peraturan Kesehatan desa.Terutama mengubah pola masyarakat tentang buang air besar dan membuang sampah disungai. Berdasarkan Prapenelitian yang telah dilakukan di Desa Tualangsekarang dibelakang rumah masyarakat sudah disediakan toilet, dalam satu toilet yang dibuat digunakan tign kelunrga, Awal mula pelatihan pembuatan mandi, euci. kakus (MCK) bermula pada 13 oktober 2014 yang dilakukan di Hotel Grand Duta Syariah Palembang dengan pembicara bapak Agus Prayetno dari puskesmas Wonodadi dan bapak Mariyono dari puskesmas Projek Jawa ‘Timur, Pembuatan mandi, cuci, kakus (MCK) berawal dati Dinas Kesehatan dalam pembentukan QWUSAN) Wirausaha Sanitasi, program (TBM) Sanitasi Total Berbasis Mayarakat, dan Program Pamsimas, Dana yang digunakan untuk pembuatan we di Desa Tualang ada dana dari pemerintah desa dan ada juga dari masyarakat sistem arisan dari sana dana yang terkumpul berjumlah Rp. 400.000. kalau untuk air atau Program pamsimas masyarakat harus membayar Rp.10.000 peminggu supaya air Jancar untuk digunakan saat buang air besar dan berjumlah 120 toilet yang sudah dibuat didesa Tualang. Program sanitasi khususnya pembuatan tempat mandi,cuci,kakus memang sudah dari pihak Kementerian Kesehatan dari Palembang dan dibantu olch puskesmas Tanjung Lengkayap. pembuatan mandi, cuci, kakus (MCK) bertujuan untuk masyarakat agar tidak melakukan buang air besar disungai selain itu bertujuan untuk —menghindari_~—pencemaran —lingkungan dan memudahkanmasyarakat Desa Tualang untuk tidak susah payah lagi buang air besar kesungai. Dari penjelasan anjuran pemerintah desa kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan kerja sama pada kebesrihan lingkungan dan menjaga Kesehatan lingkungan. Tapi ada pernyataan dari masyarakat desa tualang bahwa masyarakat keberatan dengan adanya pembayaran pamsimas sebesar Rp. 10.000 nee Se Sulistiwati Desa Tualang Kecamatan Lenekiti Penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini didalam Penelitian ini peneliti menggunakan komunikasi kesehatan dan bagaimana strategi masyarakat tentang program sanitasi (Pembuatan Toilet) guna untuk menjaga kebesihan Jingkungan dan mengatasi kebiasaan masyarakat membuang buang air besar dlisungai yang mencemari air sungai. Lingkungan merupakan kombinasi-antara kondisi fisik yang mencakup keadakan sumber daya apa bila lingkungan bersif maka keschatan terjamin agar tetap menjaga kebersihan lingkungan masyarakat harus menyadari kebiasaan buang air besar disungai dan membuang sampah dipinggiran sungai dan juga Kesehatan sangat penting merupakan bagian dari tingkat fungsional atau efisiensi metabolisme organ. Masyarakatdesa Tualang harus tau bagaimana pentingnya menjaga kebersihan lingkungan maka disini pemerintah desa melakukan kebijakan dari gotong royong dan membuat toilet agar bertujuan mengubah perilaku atau pola pikir masyarakat agar tidak membuang sampah dan tidak buang air besar disungai lagi agar tidak mencemari sungai. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatasmaka penelitian memutuskan bahwa permasalahan penelitian sebagai berikut “Bagaimana _strategi komunikasi kesehatan yang dilakukan pemerintah desa terhadap program sanitasi pada masyarakat Desa Tualang”. 1.3) Tujnan Penetitinn Rertujunn wintukmengetahuitentang stratesi komuikasi Kesehatan yang dilakukan pemerintah desa mengenai program sanitasi padamasyarakat dese tunlang guna untuk tidak mencemari sungai. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian untuk pembelajaran ilmu komunikasi khususnya bagi strategi komunikasi dalam bidang komunikasi kesehatan. 2. Penelitis ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Masyarakat Penelitian ini Dapat membantu memberikan saran agar masyarakat mau mengikuti program sanitasi jamban sehat guna untuk tidak melakukan kebiasaan buang air besar dan sampah Kesungai agar sungai tidak tercemar. 2. Bagi Pemerintah Desa Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu bagaimana cara menyampaikan peraturan kepada masyarakat melalui strategi komunikasi supaya lebih efektif. 24. BABII TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu 2.1.1Pola Komunikasi Kepala Desa Mengenai Sosialisasi Kelayak*” Sanitasi Lingkungan Kepada Masyarakat Desa Lubuk Batant Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Penelitian ini pertama kali dilakukan oleh Iqbal Nopriansyah Fakultas FISIP Jurusan mu Komunikasi Universitas Baturaja yang Berjudul,Pola Komunikasi Kepala Desa Mengenai Sosialisasi Kelayakan Sanitas Lingkungan Kepada Masyarakat Desa Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sosialisasi Kepala Desa terhadap masyarakat Desa Lubuk Batang, penelitian ini menggunakan Teori Fungsional dan menggunakan metode penelitian Kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola komuniasi Kepala Deca mengenai sosialisasi kelayakan sanatiasa lingkungan kepada Masyarakat Desa Lubuk Batang yang sudah optimal karna kegiatan sepenuhnya melibatkan masyarakat setempat sesuai kebutuhan dan menjaga diri agar terus sehat, bersih, terbebas dari penyakit. Perbedaan dalam penelitian iniyang dilakukan adalah pola kelayakan sanitasi komunikasi kepala desa mengenai _sosialisasi lingkungaan kepada masyarakat Desa Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu sedangkan penelitian yang akan diteliti analisis strategi programkomunikasi Kesehatan dalam program Sanitasi jamban schat Desa Tualang Kecamatan Lengkiti. Dalam melakukan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan. Persamaan penelitian ini bertujuan untuk menghentikan kebiasaan bruruk masyarakat untuk mengikuti program yang dibuat oleh kepala desa seperti tMmembuang sampah pada tempatnya dan tidak mencemari ‘sungai. 2.1.2Strategi Komunikasi Kepala Desa Kepada Masyarakat Tentang Kebersihan Lingkungan (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Banuayu Kecamatan Lubuk Batang). Penelitian ini dilakukan oleh Yulisa Ulpa Fakultas FISIP Jurusan Iimu Komunikasi Universitas Baturaja yang Berjudul, Strategi Komunikasi Kepala Desa Kepada Masyarakat Tentang Kebersihan Lingkungan (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Banuayu Kecamatan Lubuk Batang), penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui strategi komunikasiyang dilakukan Kepala Desa Banuayu kepada masyarakat tentang kesadaran atas kebersihan lingkungan agar tidak membuang sampah ditepian sungai ogan. Didalam penelitian ini bertujuan juga untuk menghentikan kebiasaan masyarakat membuang sampah karena berdampak buruk untuk kebersihan. lingkungan desa terutama bagi kesehata tubuh. Didalam penelitian ini memakai Teori Model Pemilihan Strategi, teori ini menjelaskan bagaimana Kepala desa mengatur pesan yang akan disampaian kepada masyarakat 2.2. uu dihadapi oleh dinas Kesehatan dalam mejatankan propeany hulan eliminasi kaki gainh (BELKAGA) dikabupaten ORU? Dalam penelitian ini penetitian mengsunakan Teori Festinger tentang disonansi kognitif, untuk mengetahui bagaimana — strategi Komunikasi dinas Kesehatan KabOKU dalam mengubah ketidak nyamanan masyarakat yang disebabkan oleh disonansi dan akan mendorong terjadinya suatu perubahan dsikap dan perilaku guna memereepat terwujudnya indonesia bebas dari kaki gajah dan ‘menggunakan Metode Kualitatf. Persamaan penelitan ini menggunakan komunil si_kesehatan Dertujuan untuk mengetahui kesehatan adapun penelitian yang diteliti guna untuk menghindari penyakit supaya tidak terkena demam berdara karna Jingkungan yang kotor kara sungai yang tercemar. Perbedaannya antara penelitian pertama meneliti kepuskesmas kemalaraja kelurahan pasar baru, sedangkan peneliti ini meneliti didesa tualang kecamata lengkiti. Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata latin communication yang berasaldari communis. yang artinya sama, Jadi komunikasi terjadi apabila ada kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima komunikan. Secara umum komunikasi adalah proses pengiriman (sending) dan penerimaan (receiving) pesan atau berita informasi antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif schinggaa pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komuniksi berasal dari communicare yang artinya pemberitahuan atau pertukaran, ” 2.2.1. Kom kasi Verbal Seeara bahasa verbal meryps an sarana Utama untuk mengetahei st" Pikiran.perasakan dan maksud yang ingin dikatakan, Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitai individu untuk svat Ketentuan berbahasa yang akurat, Bahasa dapat diartikan sebagai simbol dens” akurat untuk mengkombinasikan simbool-simbol yang digunakan untuk Memahami sesuatu komunikasi. Komunikasi verbal menepati porsi terbesar karna kenyataannya ide-ide, Pemikiran dan keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang Nonverbal. Melelui bahasa informasi dapat disampaikan kepada orang lain dan juga menerima informasi setiap hari, sejak bangun tidur kembali tidur lagi secara langsung atau tidak langsung manusia pasti menggunakan media terutama berkmomunikasi.Keistimewaan bahasa sebagai sarana transmisi informasi dengan menghubungkan masa lalu, masa kini dan masa depan sehingga berkemungkinan akan keseimbagan budaya dan tradisi. 2.2.2. Komunkasi Nonverbal Komunikasi nonverbal suatunproses yang dijalani oleh seseorang indivdu atau lebih, penyampaian menggunakan kata-kata, seperti menggunakan gerakan, isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakainan, potongan rambut, dan sebgainya. Komunikasi nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua pristiwa komunikasi diluar kata-kata terucap tertulis. ae Komunikasi nonverbal juga dapat diartikan sebagai penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata komunikasi ini menggunakan gerakan tubuh, sikap, dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa kmunikasi nonverbal adalah semua kejadian yang disckelilng situasi_komunikasi yang tidak berhubugan dengan kata-lata yang diucapkan atau dituliskan yang meliputi_ semua —sfimulus nonverbal yang dalam ___settingkomunikatif digeneralisasikan oleh individu dan lingkungan individu yang memakainya. Komunikasi nonverbal memainkan peranan penting alam kehidupan manusia walaupun sering kali tidak disadari jika dapat dikatakan pesan verbal dan nonverbal yang biasanya sulit dipercayaai adalah pesan nonverbal karna lebih sulit dikendalikan dari pada pesan verbal seperti manusia dapat memutuskan dengan siapa dan kapan berbicara serta apa tema yang dibicarakan tapi sulit untuk mengendalikan ekspresi wajah senang, sedih, dan lainnya. 2.3. Komunikasi Kesehatan Komunikasi kesehatan adalah suatu proses penyampaian pesan berisi hal- hal yang terkait dengan kesehatan oleh pemberi pesan kepada penerimanya melalui beberagai media yang dianggap tepat. Penyampaian pesan ini memiliki tujuan dasar untuk memberikan pengarahan mengenai kesehatan secara utuh baik jasmani dan rohani guna mendukung tercapainya perilaku manusia untuk kesejethraan sosial. Pesan dalam komunikasi ini terfokus dan khusus dibidang, komunikasi secara umum, biasanya mengnai isu keschatan yang sedang beredar dan bagaimana penjagaan keschatan yang tepat untuk masyarakat. Komunikasi kesehatan ini mempunyai dua unsur penting antaranya: 2.4 Strategi Komuikasi Strategi merupakan suatu pendekatan yang semua berkaitan dengan pelaksanaan gagasan perencanan serta ecksekunsi dalam aktivitas yang memiliki kurun waktu tertentu. Strategi mempunyai tema serta melakukan identifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip pelaksanan gagasan yang rasional dalam melakukan pendanaan serta mempunyai cara untuk mencapai sebuah tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Effendy (Onong, 2003:301)Straregi komunikasi pada umumnya adalah perencanan (Planning) dan manajemen (Management)untuk mencapai satu tujuan strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja melainkan harus menunjukkan bagaimana teknik operasionalnya. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Efendy (Onong, 2014) Strategi Komunikasi secara mikro dan makro berfungsi antaranya: 1) menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara_sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal, dan 2) menjembatani kesenjangan budaya akibat kemudahan diperoleh dan kemudahan dioprasionalkannya media massa yang begitu ampuh jika diberikan akan merusak nilai-nilai budaya. Strategi komunikasi perlu disusun secara luwes sehingga taktik oprasionalnya dapat segera disesuaikan dengan faktor yang berpengaruh. Untuk 7 ami sifat meneapai tujuan Komunikasi sceara efektif: komunikator perlu men komunikasi dan pesan guna untuk menentukan teknik komunikasi apa yang, diterapkan. 2.5 Sanitasi Lingkungan Sanitasi lingkungan adalah lingkungan cara menghentikan lingkungan hidup manusia terutama lingkungan fisik, antaranya udara, tanah, dan air. Sanitasi juga suatu bentuk lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih, dan sebagainya. Sanitasi adalah sebuah perilaku yang disengaja untuk membudayakan kebersihan dan mencegah manusia bersentuhan secara langsung dengan bahan-bahan kotor dan berbahaya yang mana perilaku ‘menjadi usaha yang diharapkan bisa menjaga serta meningkatkan keschatan manusia. Kata lain pengertian sanitasi merupakan upaya yang dilakukan demi menjamin dan mewujudkan kondisi yang sudah memenuhi syarat kesehatan. Selain itu pengertian sanitasi antaranya bahwa sanitasi_merupakan cara penga' an tethadap berbagai fakor lingkungan yang berpengaruh pada Jingkungan, Dalam kamus besar juga mengatakan bahwa sanitasi adalah usaha dalam membina serta menciptakan suatu kondisi yang baik dalam bidang Kesehatan terutama untuk kesehatan masyarakat. nitasi lingkungan bertujuan untuk mencegah diri sendiri- maupun Jingkungan misalnya membuang sampah ada tempatnya dan pengolahan sampah de bangan baik, sanitasi sudah lama dipragakan manusia sejak sibuan tahun yang alu pada zaman romawi, mesir kuno yang telah menyediakan air bersih baik warganya. air juga menjamin kesehatan lingkungan dan sudah lama dilingkungan masyarakat selain itu air adalah zat yang paling penting dalam menunjang kehidupan manusia, selain itu diminum dan diperlukan dalam memasak, air juga saat buang air besar. Sedarhana tapi fatal ketika tidak ada air sangat dibutuhkan untuk mencuci tangan karna itu: utama menjaga keschatan diri kita. 2.6 Aparatur Desa Dalam Menjalankan Program Kesehatan (Pemerinta Desa) Pemerintah desa adalah seseorang pemimpin desa dalam satu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sesuai ketentuan masyarakat, termasuk dalam kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintah yang dibawah kedudukannya dari camat dan berhak mengarutr dan mengurus kepentingan masyarakatnya dan bertanggung jawab kepada badan perwakilan desa sesuai dengan kedudukan sebagi pemimpin desa dalam pemerintahan indonesia sebagai alat pemerintah daerah dan alat pemerintah desa yang merupakan penyelenggaran pemerintah desa dan berfungsi untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka penyelenggaran rumah tangga, pembinaan keamanan dan keterlibatan dwilayah desa dan juga membantu kesulitaan pada masyarakat. Dari pihak Kesehatan mensosialisasikan kepada Pemerintah desa_ untuk menghimbaukan pada masyarakat agar tetap dirumah guna untuk menghindari wabah penyakit harus mencuci tangan, memakai masker. Selain itu pempimpin desa atau sering disebut kepala desa (Kades) harus sering mengajak masyaraktnyauntuk menjaga kebersihan lingkungan seperti stop buang air besar dan membuang sampah disungai selain itu juga selalu mmengadakan perkembangan gotong royong masyarakat sebagai sendi utama pelaksanan pemerintah dan pempimpin desa. Tugas dan kewajiban pemerintah desa antaranya: 1) Mempimpin penyelenggaran pemerintah masyarakat, 2) Membagi perekonomian desa, 3) Memelihara ketertiban dan keamanan masyarakat, dan 4) Mendamaikan persclisihan masyarakat desa dan mewakil desanya didalam maupun diluar. 2.7 Masyarakat Desa Masyarakat desa adalah manusia yang sanatias berhubungan (berinteraksi) dengan manusia yang lainnya dalam suatu kelompok. Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan manusia yang lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Dapat didefinisikan bahwa sikap manusia bisa berubah-ubah kapan saja tanpa disadari, Masyarakat mempunyai rasa untuk hidup bekelompok akibat Keadaan lingkungan yang selalu berubah atau dinamis perubahantersebut pasti menggunakan akal, perasakan, dan kreativitas. Masyarakat _merupakan sistem yang saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia lain sebagai makhluk sosial manusia saling membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya Karna manusia tidak dapat hidup sendiri dalam sebuah masyarakat karna adanya timbalbalik atau interaksi antara manusia dangan yang makhluk lainnya, 2.8 Teori Elaboration Likelihood Model (ELM) Elaboration Likelihood Mode(ELM) davi persuasi adalah teori proses ganda yang menjelaskan perubahan sikap teori ini dikembangkan oleh Richard E. Petty dan John Cacioppo pada tahun 1980, Teoti ini merupakan teori umum 20 perubahan sikap yang dipercaya memberikan kerangka yang cukup umum untuk mengatur, mengkategoriken, dan memahami proses dasar yang mendasari efektivitas komunikasi persuasif: Dalam teori ini dimana kita membahas tentang bagaimana seorang dapat terbujuk terhadap pesan yang disampaikan mudah sekali untuk membujuk orang untuk pesan yang kita sampaikan jika kita mengetahui teori ini yang perlu dilakukan hanya dengan meneari atau mengetahui orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama, maka dangan sangat mudah mereka dapat terbujuk. Alhasil dengan sudah mengetahui target publik yang memiliki ketertarikan sesuatu yang sama maka timbullah pemikiran kritis mereka tethadap pesan yang disampaikan yang secara otomatis mereka sudah masuk kedalam pemikiran kritis terhadap sesuatu yang mereka sukai. Model ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai cara _memproses ringsangan, mengapa mereka digunakan, dan hasil mereka pada perubahan sikap. ELM mengusulkan dua rute utama untuk persuasi antaranya: 1, Rute Sentra/Pusat melibatkan elaborasi pesan tingkat tinggi di mana sejumlah besar kognisi tentang argumen dihasilkan oleh individu: yang menerima pesan tersebut. Hasil dari perubahan sikap akan relatif’ tahan lama,dan dapat memprediksi perilaku. nw . Rute Periferal/Jalur pinggir antaranya hasil persuasi dari asosiasi seseorang dengan isyarat positif’ atau negatif dalam stimulus atau membuat kesimpulan sederhana tentang manfaat dari posisi yang dianjurkan.tsyarat yang diterima oleh individu di bawah rute perifer umumnya tidak terkait 2 dengan kualitas logis dari stimulus. Isyarat ini akan melibatkan faktor- faktor seperti kredibilitas atau daya sumber pesan, atau kualitas produksi pesan. Elaboration Likelihood Theory, piliban rute tersebut berimplikasi pada pembentukan sikap yang terjadi. Pada orang yang memiliki motivation, opportunity dan ability memproses pesan, maka mereka akan kritis dalam memahami informasi atau pesan persuasi. Rute ini akan menghasilkan sikap yang cenderung permanen (long endurance). Sedangkan pada orang yang tidak memiliki ketiga hal tersebut, akan lebih memilih faktor-faktor non-pesan yang akan membantunya mengambil sikap atau perilaku secara cepat. Kemungkinan elaborasi akan ditentukan oleh motivasi dan kemampuan individu untuk mengevaluasi argumen yang disajikan. Richard Petty dan John Cacioppo, yang mengembangkan teori elaborasi Elaboration Likelihood Theory (ELT) Untuk membantu memahami semua perbedaan, ELT adalah sebuah teori persuasi karena teori ini mencoba untuk memprediksikan kapan serta bagaimana anda akan dan tidak akan terbujuk oleh pesan. Menurut Richard Petty dan John Cacioppo (dalam Littlejohn 2011:108) Teori ini menjelaskan dengan cara yang berbeda dimana anda mengevaluasi informasi yang diterima, mengevaluasi pesan dalam cara rumitymenggunakan pemikiran yang kriris dan melakukan dengan cara yang sedarhana dan cara yang kurang kritis. Elaboration Likelihood Model (ELM) menjelaskan bahwa sikap dapat dibentuk secara lebih permanen atau temporer tergantung pada alur pengolahan 22 pesan, Sikap permanen dihasilkan dari proses yang melibatkan motivasl, Kemampuan dan kesempatan untuk melakukan claborasi terhadap isi pesan persuasi, sedangkan sikap yang temporer terjadi ketika motivasi, kesempatan dan kemampuan mengelaborasi isi pesan rendah atau tidak ada, (Perbawaningsih, 2006). Kemungkinanelaborasi_ (Elaboration Likelihood) adalah suatu Kemungkinan bahwa anda akan mengevaluasi informasi secara__kritis. Kcendrungan elaborasi adalah sebuah variabel yang berarti bahwa teori in dapat menyusundari yang kecil kepada yang lebih besar. Penguraian _kemungkinan bergantung pada caa anda mengola pesan. Elaborasi atau berpikir secara krits terjadi pada rute sentral, semakin ketiadaan berpikir secara kritis terjadi pada rute periferal. Dengan ketika anda mengolah pesan informasi melalui rute sentral anda memikirkan secara aktif dan mempertimbangkannya berlawanan dengan yang telah anda ketahui menaganggapi semua argumen dengan hati-hati. Ada tiga movitasi dalam teori ini diantaranya, yang pertama keterlibatan atau relevansi personal dengan topik semakin penting topik tersebut bagi anda secara pribadi, mungkin anda semakin berpikir secara kritis tentang isu yang terlibat, kedua dalam motivasi adalah perbedaan pendapat anda cendrung akan lebih memikirkan pendapat yang berasal dari beragam sumber, Hal ini terjadi kara ketika anda mendengar beberapa orang membicarakan tentang sebuah isu, anda tidak dapat membuat penilaian dengan sangat mudah, Dimana beragam sumber dan pendapat terlibat penerima cendrung mengolah informasi secara sentral. Ketiga dalam motivasi adalah kecendrungan pribadi anda terdapat cara 23 berpikir kritis. Orang yang suka mempertimbangkan pendapat mungkin akan lebih menggunakan pengolahan secara sentral dari pada mereka yang tidak suka akan hal tersebut. Disini saya mengambil contoh rute sentral yaitu dimana seseorang terpengaruh dengan pesan yang disampaikan dan bagaimana termotivasinya seseorang, namun ia tidak akan dapat menggunakan pemikiran kritisya kecuali dia memiliki pemahaman atau pengetahuan terdapat info yang dia sudah dapati. Pada kasus ini peneliti mengambil contoh seorang yang mengikuti program sanitasi_khususnya pembuatan toilet, yang sudah dilakukan oleh pemerintah desa berguna untuk mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak melakukan buang air besar disungai lagi, masyarakat akan lebih tertarik dan selalu berpikir kritis tentang info seputar mengenai program sanitasi yang dilakukan didesa tualang. Seperti halnya masyarakat bisa atau mau mengikuti program sanitasi yang sudah dibuat oleh pemerintah desa akan tetapi masyarakat belum tau bagaimana suatu tujuan pemarintah desa akan program yang sudah dibuatkan, Dari contoh diatas kita tahu bahwa hubungannya terhadap teori elaboration likelihood model ialah ketika seseorang tertarik kepada hal yang dibicarakan atau didiskusikan akan terbujuk untuk berpikir lebih kritis terhadap hal tersebut. Motivasi yang mempengaruhi penggunaan pada rute sentral termotivasi akan lebih kritis berpikir tentang segala sesuatu dalam program sanitas tempat mandi,cuci,kakus. Setelah mas} rakat sudah menerima atau sudah menjalankan Program sanitasi yang sudah dibuatkan, akan tetapi masyaraat harus melakukan Pembayaran aliran air yang disebut PAMSIMAS masyarakat harus. setiap 24 perminggu membayar guna untuk memeperlancar aliran air. Bagi masyarakat yang merasa keberatan pembayaran itu dia bisa saja mengajak teman yang lain untuk tidak melakukan pembayaran aliran airdan tebih_ menggunakan aliran sungai Kembali untuk kebutuhan, Bahkan masyarakat bukan tidak menstujui program sanitas pembuatan toilet akan tetapi masyarakat keberatan dengan adanya pembayaran tersebut. Ketika orang yang termotivasi rendah dalam menjalankan atau melakukan program yang ada didesa tulaang seperti halnya dia sangat mempersetujinnya dari awal pembuatan tempat mandi,cuci, kakus tetapi pada akimya dia tidak menggunakannya dan terbangkalai lah tempat mandi,cuci, kakus yang sudah dibuatkan. Tujuan persuasi adalah pembentukan sikap, maka teoi feori_perubahan sikap banyak digunakan untuk memahami persuasi. Asumsi bahwa sikap dapat diubah dijelaskan oleh teori yang sebagian besar adalah teori dari psikologi, yakni Sosial Judgment Theory, Cognitive Dissonance Theory, Sosial Learning Theory, Elaboration Likelihood Model (ELM), dan Sebagian besa teori ini mengasumsikan bahwa sikap dan perilaku dapat diubah, walaupun mungkin sulit, Faktor-faktor tersebut dijelaskan dengan istilah peripheral factor yaitu bukti social, keuntungan yang diperoleh, kelangkaan,kredibilitas persuader, balas budi dan otoritas. Konsep dari teori ini adalah kita mungkin kelihatannya selalu kritis dalam. mengevaluasi pesan, tapi pada kenyataannya sangatlah tidak mungkin untuk fokus pada setiap pesan. Penggabungan rute sentral dan periferal dapat diperkirakan 25 a motivasi dan kemampuan rendah, masih dapat terpengaruh oleh argumen g kuat dan mengolah pesan melalui rute sentral dan juga bisa mempengaruhi y sikap. Dalam teori ini kita mungkin kelihatannya harus selalu kritis dalam mengevaluasi pesan tetapi_ pada praktiknya sangatlah tidak mungkin untuk fokus pada setiap pesan, 2.9 Kerangka Pemikiran Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berusaha meningkatkan pola kehidupan agar terus lebih baik dalam segala hal, tentunya peningkatan pola kehidupan ini dapat terwujud jika saling bekerja sama antar masyarakat lainnya. Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti mengenai program sanitasi (pembuatan toilet) yang berada di Desa Tualang Kecamatan Lengkiti. Program sanitasi tentang pembuatan tempat Mandi,cuci,kakus (MCK) yang telah lama dilakukan keadakan ini disebabkan antara lain karena pembangunan masih kurang dipergunakan pada perubahan perilaku masyarakat. Kepedulian msyarakat terhadap program sanitasi ini masih sangat kurang kebersamaan dan tidak memikirkan dampak buruk yang akan terjadi kedepannya, dalam mengatasi sanitasi tentang pembuatan toilet di Desa Tualang pemerintah desa_melakukan program yang lebih baik dari yang sebelumnya. Upaya meningkatkan perilaku akses mandi, cuci, kakus bisa dikembangkan pemrintah daerah agar lebih fokus pada stop buang air besar agar sungai tidak tercemar, Dalam hal ini komunikasi pemerintah desa kepada masyara at_ mengenai sanitas adanya pembuatan toilet agar dapat mempermudah dan dapat 26 dipergunakan untuk buang air besar supaya masyarakat tidak melakukannya disungai lagi dan teruntuk masyarakatbisabekerja_ sama, saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan perubah akan terjadi satu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian lainya. Analisis menunjukkan bahwa kualitas keputusan sangat berhubungan dengan pengambilan keputusan.penilaian yang s ah, penilaian terhadap kualitas positif dan negatif dan informasi dasar yang tidak cukup. dalam kescuruhan dapat ituntaskan dengan yang terbentuk, perbedaan dalam keseluruhan setiap fungsi yang telah dituntaskan. Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran 2020) Komunikasi Keschatan Pemerintah Desa Dalam asi Di Desa Tualang Menerapkan Program Pesan Verbal Dan Pesan Nonverbal Teori Elaboration Likelihood Model Rute Sentral Rute Periferal Rute yang berpikir kritis Rute yang berpikir persuasi Kesadaran Masyarakat Untuk Menjaga Kebersihan Lingkungan BAB III 3. Tipe Penelitian Tipe yang akan dilakukan adalah tipekualizatif seperti yang dinyatakan oleh Denzin dan Lincoln (1998:8)kata kualitatif menyatakan penekanan pada proses da makna yang tidak diuji atau diukir denagan setepat-tepatnya, kuantitas, jumlah, atau frekuensi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan pengumulan data penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populsi yang sangat terbatasJika data yang dikumpulkan telah mendalam dan sudah menjelaskan yang diteliti maka tidak perlu mencari sampling lainnya.(Ahmadi, 2014:14). Penelitian adalah bagian data yang diartikan penelitian dalam menentkan jenis data yang inginkan dengan demikian penelitian menjadi insetrumen penelitian yang harus terjun langsung dilapangan karna penelitian itu bersiat subjektif dan hasilnya lebih kasusistik bukan untuk digeneralisasikan. Pada penelitian kualitatif dengan metode deskriptif adalah penelitian harus melakukan kegiatan pengamatan langsung dalam melihat pristiwa dan momen apa yang penting pada saat penclitian.penelitian tidak hanya fokus mengamati subjek penelitian tapi juga mengamati peristiwa yang ada disekitar sehingga sumber data terkumpul dengan baik dan akhirnya dapat dideskrifkan dengan baik, 3.2 Metode Penelitian Metode (Method) yang artinya cara, metode berasal dari bahasa yunani Metha yang artinya melalui dan Hodos yang artinya jalan atau arah. Jadi metode dapat diartikan jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran untuk sebuah. pemikiran Aritis. Menurut Sugeng Pujileksono Metode pen an merupakan prosedur yang, dilakukan dalam kegiatan penelitian dengan memperhatikan kaidah ilmiah dan pencapaian tujuan penelitian,(Pujileksono, 2005:3-4) Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara yang mendalam kepada narasumber yang bersangkutan dan mengetetahui Bagaimana Strategi Masyarakat Terhadap program Sanitasi pembuatan toilet di Desa Tualang Kecamatan Lengkiti. Wawancara mendalam adalah suatu penelitian dimana pengumpulan data dan informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan atau orang ingin diwawancaraiagar mendapatkan data yang lengkap dan mendalamdalam melakukan wawancara ini dilakukan dengan frekuensi yang tinggi. Informan yaitu orang yang dipilih secara sengaja dengan manfaat untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi serta memiliki banyak pengalaman tentang latar penelitian (Moleong, 2006:56). Menurut Kriyantono(Rachmat, 2009:98) wawancara adalah percakapan antara periset orang yang berharap mendapatkan informasi dan infroman sescorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting suatu objek. 3.3. Teknik Penentuan Informan Infoman adalah orang yang bisa memberikan informasi tentang situasi dan Kondisi Iatar penelitian. Informan dalam penelitian ini berasal dari wawancara langsung yang disebut narasumber. Dalam penelitian ini informan dalam penelitian mengunakan teknik Purposivel sampling yaitu teknik pengambilan sample didasarkan atas tujuan tertentu dan informan ini dibutuhkan untuk mengetahuikondisi yang sesuai dengan strategi komunikasi keschatan dalam pembuatan toilet didesa tualang. Purposivel sampling (Babbie,1998) merupakan jenis sampling yang iterima untuk situasi Khusus. Purposeful Sampling menggunakan keputusan (judgment) abli dalam memilih kasus-kasus atau memilih kasus-sasus dengan tujuan khusus dalam pikiran.Dengan purposive sampling, peneliti belum pernah thu apakah kasus-kasus yang dipilih itu mewakili populasi.Sampling ini digunakan dalam penelitian eksploratori atau dalam penelitian lapangan.(Ahmadi, 2014:85) Pemilihan informan berdasarkan teori atau Theoretical sampling cocok dilakukan jika tujuan utama mengumpulkan data adalah untuk mengembangkan teori secara substantif. Teknik in basanya digunakan untuk penelitian kesehatan masyarakat yang dilakukan dengan menentukan karakteristik _informan berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, Pemilihan informan pada penelitian kualitatif sehingga peneliti mengatakan dengan Purposivelsampling yaitu memilih kasus yang informan berdasakan strategi dan tujuan yang telah 31 ditetapkan penelitian yang jumlahnya tergantung pada tujuan dan sumber daya studi 34° Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi kegiatan penelitian, Karena pengumpulan data. akan menntukan berhasil tidaknya penelitian bisa. mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan dari penclitian yang diambilnya Teknik pengumpulan data juga merupakan suatu langkah dalam metode ilmiah yang melalui sistematik dan proses pencarian data yang valid. baik Jangsung ataupun tak langsung untuk keperluan pelaksanaan penelitian untuk menemukan kesimpulan, mendapat jawaban, dan memecahkan suatu persoalan yang dihadapi oleh peneliti Dalam hal ini diperlukan adanya teknik pengumpulan data yang dapat digunakan secara cepat dan tepat sesuai dengan masalah yang diselidiki dan tujuan penelitian maka penulis menggunakan tiga tipe dasar teknik yang dapat mempermudah penelitian antaranya: 1) Teknik Observasi Observasi sering disebut pengamatan adalah suatu aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis biasanya dilakukan secara terlibat langsung atau tidak langsung, pengamatan yang dilakukan secara langsung peneliti harus mengikuti kescharian dari informan dalam waktu tertentu untuk melihat, memperhatikan yang terjadi, dan memahami dari dokumen yang dimiliki. i ai Observasi: merupakan teknik dipergunakan untuk mengamatt berbagé kegiatan yang terkait dengan anlisis strategi komunikasi keschatan pada program sanitasi, suatu- pengamatan secara langsung, tanpa meditor suaatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan oleh objek tersebut (Kriyantono, 2008:108). 2) Teknik Interview (Wawancara) Teknik pengumpulan dengan cara waancara mendalam (Deph Interview) merupakan proses menggalian informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas sesuai dengan masalah dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian. Dalam melakukan teknik wawancara peneliti memberikan pertanyaan meliputi rumus SW+1H untuk memudahkan peneliti. Menurut Koentjaraningrat dan Danandjaja (1986-1988) model wawancara yang dapat dilakukan wawacara tak berencana yang fokus wawancara sambil lalu.(Idrus, 2009:204) Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan unuk mendapatkan keterangan responde melalui percakapan langsung dan berhadapan. Wawancara juga bertujuan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara wawaneara dengan responden/orang yang diwawancarai. 3) Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk menelusuri data historis. Sifat utama dalam teknik ini terbatas ruang dan waktu schingga member Peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi. 33 Kumpulan data berbentuk tulisan ini disebut dokumen dalam arti luas seperti: monument, foto, video, fape, flashdisk dan sebagainya. 3.5 — Jenis Data Penelitian 3.5.1 Data Primer Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung Gari sumber aslinya yang berupa wawancara jajak pendapat dari individu atau kelompok maupun hasil observasi dari suatu obyek kejadian atau hasil pengujian. Penelitian mmembutuhkan pengumpulan data dengan cara mmenjawa pertanyaan riset (metode survei) atau pnelitian benda (metode observasi). Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara yang diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan dan benar dilapangan (Kriyantono 2008: 108). Wawaneara secara umum suatu prooses keterangan guna untuk penelitian dengan tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang diwawancarai, Menurut Bungin (2012:157) wawancara _ mendalam merupakan suatu cara pengumpulan data atau infoormasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topic yang diteliti. Teknik ini mencakup orang yang diseleksi atas dasar kriteria tertntu yang dibuat berdasarkan riset sedangkan orang dalampopulasi yang tidak sesuai dengan kriteria yang tidak menjadikan sampel (Novita Renny, 2016: 51). Tabel 3.1 Key Informan No] Namatnforman [—— Keterangan Kepala Desa / Warga L Warga Desa Warga Desa Warga Desa Pegawai Puskesmas 3.5.2 Data sekunder Data yang dapat dari riset perpustaaan, dokumentasi serta observasi, pengumpulan data yang dilakukan pada riset perpustakaan dengan cara membaca buku dan sember lain yang digunakan berkaitan dengann peelitian. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada atau arsip yangdipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder.(Bungin, 2012:128). 3.6 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis data dengan pedekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian kualitatif bukan hanya terkait dengan kata,tapi segala seseuatu yang diperoleh dari yang dilihat, dan didikmati. Menurut Miles dan Huberman analisis Kualitatif adalah yang dapat menghasilkan data deskriptif yang berupa kata, fenomena, sikap dan prilaku keseharian 35 sescorang yang dapat diperoleh dari observasi dengan menggunakan beberapa teknik salah satunya yaitu wawancara.(Idrus, 2009:148-149) Menurut Miles dan Huberman dalam(Idrus, 2009:147-152) ada empat hal utama yaitu: 1) pengumpulan informasi, 2) Reduksi Data (Data Reduction), 3) Penyajian Data, 4) Penarik Kesimpulan (verifikasi). 1. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap key informan yang campatible terhadap penelitia kemudian observasi langsung kelapangan untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan sumber data yang harapkan, . Data Reduksi (data reduction) Reduksi data adalah suatu proses pemilihan, transformasi data kasar yang muncul catatan yang tertulis dilapangan. Tujuan diadakan transkrip data (rransformasi data) untuk memilih informasi mana yang dianggap sesuai dan tidak sesuai dengan masalah yang terjadi pusat peelitian dilapangan. 3. Penyajian Data (data display) Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan tindakan, peneliti lebih mudah memahami apa yang sedang terjadi dan apa saja yang harus dilakukan. 4. Penarik Kesimpulan/Verifikasi (conclution drawinghverificatio) Penarikan kesimpulan adalah tahap akhir proses pengumpulan data yang dimaknai suatu penarikan kesimpulan yang telah ditampilkan, Untuk mencari arti pola penjelasan,konfigurasi,yang mungkin alur akibat dan proposisi. 3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data (Triangulasi) Teknik keabsahan (Triangulasi) merupakan teknik untuk memperkuat kesimpulan dan penelitian diperlukan verfikasi ulang atau menambah data baru yang mendukung kesimpulan sehingga kesimpulan dapat menjadi data_yang valid. Dalam proses ini peran bahan bacaan atau fiferature review dapat membantu peneliti untuk memperolch kesimpulan yang valid berkaitan dengan hasil data yang diperoses dari lapangan dengan triangulasi data. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Terdapat triangulasi sumber dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, teknik pengumpulan data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi waktu dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, dalam waktu atau situasi yang berbeda. Penelitian ini meggunakan triangulasi sumber dan teknik dimana peneliti mengecek data yang telah dipilih dari beberapa sumber (informan) data ini dapat dikatakan benar(valid) dan melakukan observasi serta dokumentasi sumber. Teknik triangulasi utamanya untukmenguji kekurangan data dan melakukan pendekatan yang nendalam demi mendapatkan data yang akurat. Kemudian peneliti menggunakan triagulasi sumber data dikarenakan melakukan Pendekatan dengan wawancara peneliti juga akan turun langsung kelapangan guna untuk mendapatkan data dan fakta yang akurat dari wawancara. Triangulasi 37 sumber data adalah teknik yang terkait menggali suatu kebenaran data atau informasi yang melalui berbagai sumber data yang berbeda. Menurut Norman K.Denkin (Molcong 2009:330) triangulasi ada empat hal yang diantarannya: 1, Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda, Yang dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informasi penilaian diragukan kebenarannya. 2. Triangulasi antar peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu orang dalam pengumulan data analisis data.untuk memperkaya khasnah pengetahuan mengenai informasi yang digali dari subjek penelitian. Trianggulasi sumber untuk mengali kebenaran informasi tentu melelui berbagai metode dan sumber perolchan data, Seperti melalui wawancara, dokumentasi, observasi dan gambar atau foto. 4. Triangulasi teori penelitian kualitatif berupa rumusan informasi atau thesis statement. Dan menigkatkan kedalaman pemahaman peneliti manpu menggali pengetahuan teoretik secara mendalam atas hasil analisis data yang diperoleh. 38 Dari empat triangulasi mendapatkan sumber terpercaya untuk mencapai Kepercayai maka ditempuh dengan langkah sebagai berikut: 1, memperbadingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. memperbandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. . memperbadingkan kata orang tentang situasi penelitian dengan apa dikatakan sepanjang waktu. - . Keadakan dan perspektif seorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakatdari berbagai Kelas. . memperbandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan, BABIV HASIL P DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi P itian 4.1.1 Lokasi Dan Luas Desa Tualang Penelitian dilaksanakan di wilayah Tualang Kecamatan Lengkiti, Ogan Komering Ulu (OKU). Selai itu lokasi penelitian ditentukan terfokusnya pada program sanitasi pembuatan tempat mandi,cuci,kakus yang dilakukan oleh pemerintah desa tualang. Desa Tualang merupakan salah satu nama desa yang berada dikecamatan Lengkiti, yang mempunyai 21 Desa antaranya: Bandar Jaya, Karang Endah, Bumi Kawa, Tanjung Agung, Tanjung Lengkayap, Segara Kembang, Gedung Pekuon, Tihang, Negeri Agung, Pagar Dewa, Lubuk Dalam, Negeri Ratu, Simpang Empat, Bunga Tanjung, Fajar Jaya, Sundan, Way Heling, Sukaraja, Pajar Bulan, Lubuk Hara, Dan Tualang. Desa Tualang mempunyai total keseluruhan penduduk berjumlah 330 kepala keluarga. Mayoritas didesa tualang penduduk suku daya tetapi seiring berjalannya perubahan global sekarang sudah banyak dari suku jawa, sunda dan ogan. Didesa tualang juga tempat pertemuan setiap masyarakat atau antar desa dikarenakan didesa tualang ada pasar (kalangan) yang berjualan sayur dan berbayagai jualan lainnya. Didesa tualang juga sudah ada sekolahan Tk, Paud, Sd, dan juga Sma. 40 4.1.2: Keadakan Geografis Dan Iklim Kondisi jalan utama desa tualang adalah aspal dan mayoritasnya jalan stapak permanen dari semen. Sebagian besar Iuas desa tualang digunakan sebagian perberkebun sekitar 100ha/m2 mayoritas perkebunan tersebut ditanami karet, jagung, sawit, sayuran dan kopi. Desa Tualang beriklim tropis, dan cuaca pada desa tualang cukup dingin karena masih banyak pepohonan. 4.1.3 Kondisi Perairan Sumber mata air yang ada di Desa Tualang sangat mudah untuk didapatkan oleh masyarakat karena adanya air bersih seperti PAMSIMAS, Sumur, dan Aliran Sungai Lam. Tapi kondisi sungai didesa tualang sudah dikatakan tercemar sebagian besar tercemar dikarenakan oleh limbah kotoran manusia, tumpukan sampah yang berada ditepian sungai. 4.1.4 Mata Pencarian Pokok Mata pencarian utama penduduk desa tualang adalah Berkebun kopi, karet, jagung, sayuran dan sawet. Sebagian juga masyarakat memiliki pola kehidupan berdagang, pegawai Negeri, tokeh, taksi mobil dan pembantu rumah tangga. Pendapatan masyarakat yang sebagian besar dari hasil perkebunan Kopi. Tingkat kehidupan masyarakat desa belum bisa memenuhi kebutuhan dasar secara maksimal. 4.1.5. Kesehatan Pelayanan Kesehatan pada desa tualang adalah bidan desa, untuk shan dari bidan desa biasanya kepuskesmas tanjung atau kerumah sakit peny dibaturaja. Tapi masyarakat masih melakukan perobatan yang alternatif seperti dukun, paranormal, dan bahan yang tradisional yang dipercayai bisa menyembuhkan penyakit. 4.2. Deskripsi Informan Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian yang peneliti lakukan maka diperlukan data primer sebagai penguat argumen dalam menganalisis hasil temuan pada fakta yang ada dilapangan, maka peneliti telah menentukan informan yang diminta untuk keterangannya melalui proses wawancara mendalam. 4.2.1 Informan 1 Informan pertama adalah Kepala Desa Tualang, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Edi Ependi adalah nama lengkap dari dari narasumber pertama penelitian, Edi Ependi bertempat didsun 1 Desa Tualang. Alasan utama peneliti menjadikan Edi Ependi sebagai informan yang pertama adalah karena Edi Ependi merupakan kepala desa yang mana menjadi subjek utama penelitian dari permasalahan yang peneliti teliti, peneliti berharap mendapatkan informasi berguna yang mendukung penelitian mengenai bagaimana strategi komunikasi kepala desa dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Efendi pada hari kamis, 21 januari 2021 pada Penulis bertemu dengan bapak Edi pukul 13:30 WIB dirumahnya peneliti disambut dengan baik saat wawancara berlangsung bdengan santai sambil tertawa bercanda. 4.2.2 Informan 2 Informan yang kedua adalah Sulistiawati Istri Kepala Desa Tualang, Alasan peneliti memilih Sulistiawati sebagai informan kedua adalah karena Sulistiawati_yang bergerak menjalankan/melakukan programsanitasi khususnya tempat mandi,cuci,kakus (MCK) didesa tualang. Peneliti berharap mendapatkan informasi yang cukup banyak dari informan, Peneliti bertemu dengan ibu sulistiawati pada hari senin, 25 januari 2021 pada pukul 11:00 WIB dirumah, peneliti disambut dengan baik dan informan begitu paham serta menikmati setiap pertanyaan semua pertanyaan dijawab dengan baik. 4.2.3 Informan 3 Informan ketiga adalah Masjun alasan peneliti adalah karena Masjun merupakan warga desa tualang yang menggunakan mandi,cuci,kakus (mek) sampai sekarang, Rumah Masjun tidak terlalu jauh dari rumah kepala desa Kebetulan saat peneliti ingin melakukan wawancara ibu masjun sudah berada dirumah kepala desa pada hari senin, 25 januari 2021 pada pukul 13:30 WIB , Peneliti melakukan wawancara sesudah wawancara dengan ibu sulistiawati yang dilakukan dirumah kepala desa dan saat wawancara informan menjawab Pertanyaan yang diberikan peneliti dengan baik dan santai. 4.2.4 Informan 4 Informan keempat adalah Herwin alasan peneliti adalah karena Herwin merupakan warga desa yang masihmelakukan kebjasaan mandi,cuci,kakus kesungai, Peneliti berharap mendapatkan informasi yang lebih dalam dan banyak Jagi untuk mendukung pernyataan dari informan lainnya. Peneliti melakukan wawancara dengan informan juga dirumah Kepala desa karena saat peneliti wawancara dengan ibu masjun, ibu herwin lewat dirumah kepala desa jadi ibu herwin dipanggil ibu sulistiawati supaya mempermudah peneliti untuk wawancara, yang dilakukan pada hari senin, 25 januari 2021 pukul 15:00 WIB. Ibu herwin juga menjawab pertanyan dari peneliti dengan baik. 4.2.5 Informan § Informan kelima adalah Siti alasan peneliti adalah karena siti juga masih melakukan kebiasaan mandi,cuci,kakus(mck) kesungai dikarenakan rumahnya bertepatan didekat sungai sehingga memudahan melakukan mandi,cucikakus kesungai. Peneliti melakukan wawancara dirumah ibu siti sendiri pada hari selasa, 26 januari 2021 pada pukul 15:00 WIB informan menjawab pertanyaan dari peneliti dengan tegas dan baik. 4.2.6 Informan 6 Informan penelitian terakhir adalah Neni merupakah pegawai puskesmas kecamatan Lengkiti. Alasan peneliti memilih Neni adalah karena memiliki kedudukan pegawai puskesmas/kesehatan vane saneat mendukane nraqram bisa memberikan nitasi_ khususnya in didesa Tu informasi lebih banyak kepada peneliti. Peneliti melakukan wawancara dengan ibu neni pada hari selasa, 26 januari 2021 pada pukul 12:00 WIB dipuskesmas Tanjung Lengkayap, Informan menjawab seluruh pertanyaan dari peneliti yang diberikan. 43 Hasil Pen Pada penelitian ini peneliti akan mengungkapkan hasil penelitan tentang bagaimana Analisis Strategi Komunikasi Kesehatan Dalam Program Sanitasi Pada Desa Tualang Kecamatan Lengkiti. Ketika penelitian menghubungkan teori elaboration likelihood model tentang bagaimana para informan menjawab berbagai peranyaan dari peneliti para informan lebih memikitkan secara aktif dan kritis, serta menimbang isi pesan tersebut dengan meganalisis dan memperbandingkan dengan opengetahuan atau informasi yang telah melalui rute sniral maka informan memikirkan argumen secara aktif dan menanggapinya in hati-hati. Informan sangat termotivasi dengan menggunakan pengolaan rute sentral dan informan yang motivasinya rendah lebih kecendring pada rute periferal. Dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dilopangan maka telah diperoleh beberapa informasi yang dapat digunakan sebagai informasi data untuk memperkuat argumen hasil peneliti ini. Informasi_merupakan sekumpulan data atau fakta yang sudah diproses serta dikelola sedemikian rupa sehingga hal tersebut menjadi sesuatu mudah dimengerti serta dapat bermanfaat bagi penerima. 45 Dan juga menjelaskan tentang kekuasaan yang memiliki kemampuan suatu tindakan tertentu dalam meyusun strategi konsep ini membahas tentang kemampuan komuikator dalam menyusun strategi untuk menyampaikan pesan agar dapat mempengaruhi harapan dan tingkah aku, dengan menggunakan janji, ancaman atau peringatan dan untuk memperoleh informasi secara mendalam mengenai bagaimana strategi komunikasi keschatan pemerintah kepada masyarakat maka peneliti menemui beberapa masyarakat desa tualang untuk melakukan wawancara yang mendalam. Peneliti juga menilai adanya motivasi antara pemerintah desa dengan masyarakat,dengan ini pernyataan banyak mendukung cerita tentang realita kehidupan dan kertertarikan. Dari hasil penelitian dengan pemerintah desa yang menunjukkan motivasi yang sangat besar kepada masyarakat dengan terkaitnya Program sanitasi ini, hal ini dapat dilihat dari pemerintah desa bahwa masyarakat harus mau mengikuti dan mengubah menset kehidupan masyarakat untuk melakukan perubahan. Seseorang komunikator yang baik biasanya akan menyusun strategi terlebih dahulu untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Komunator dalam peneitian ini menyatakan bagaimana strategi untuk menyampaikan peraturan kepada masyarakat agar tidak melakukan mandi,cuci,kakus disungai. Maka peneliti melakukan wawancara dengan bapak Edi Ependi sels! kepala desa desa tualang dalam wawancara penelitian menanyakan apa s 46 bapak sampaikan kepada masyarakat mengikuti program sanitasi pembuatan toilet didesa tualang? “Untuk masyarakat —-khususnya —didesa—tualang saya menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk kerja sama dan tidak melakukan kebiasaan buruk lagi yaitu: mandicuci,kakus disungai lagi dan mau mengikuti program sanitasi yang sudah dibuat unntuk kepentingan kita bersama”(wawancara kamis,21 Januari 2021). Dari hasil wawancara diatas mengatakan bahwa pemerintah sudah mengajak masyarakat untuk hidup sehat dan bersih dengan dilakukan program sanitasi (pembuatan toilet) guna untuk tidak melakukan kebiasaan buruk lagi yaitu mandi,cuci, kakus kesungai lagi. Dari sini dapat kita lihat bahwa sebenarnya usaha Edi ependi sangat kuat untuk mengajak masyarakat untuk melakukan hidup sehat dan tidak mencemari lingkungan sungai. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori elaboration likelihood model teori ini berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam berfikir kritis tergantung kepada seberapa besar ketertarikan mereka terhadap hal yang dibicarakan atau diskusikan yang serupa dikatakan pemerintah desa. “memang sudah cukup lama saya mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan pola pikir terhadap masyarakatakan tetapi memang sulit untuk merubah pola pikir masyarakat untuk melakukan perubahan hidup sehat dan memikirkan apa yang akan terjadi bila aliran sungai tercemar oleh kotoran dan juga sampah” (wawancara kamis,21 januari 2021), Dari penjelasan yang sudah disampaikan kepada kepada peneliti, bahwa masyarakat_memang belum mempunyai kesadaran akan bahayanya bila masyarakat bila terus-menerus mencemari aliran sungai. 5 ans Dalam penelitian ini juga kepala desa menunjukkan bahwa mem! ig mempethatikan kebersihan lingkungan terutama aliran” sungai dengan cara ppagaimana mengajak masyarkat untuk tidak melakukan kebiasaan buruk buang ait pesar kesungai lagi dan peneliti temukan bahwa kepala desa lebih kecendrung kerute seentral, Sclanjutnya peneliti meminta keterangan yang mendalam lagi dengan ibu sulistiawati sebagai informan ke 2, Bagaimana dengan masyarakat yang masih lum sadar atau belum mau menggunakan tempat mandi,cuci,kakus yang sudah dibuat dalam program sanitasi ini,apakah ada ancaman atau sanksi? “Secara resminya tidak ada penekanan baik itu sanksi ataupun ancama, hanya saya mengajak masayarakat agar tidak melakukan kebiasan buruk mandi,cucikakus kesungai lagi guna untuk mengurangi pencemaran disungai dan tidak mengotori aliran sungai demi kebaikan program yang sudah dibuat dan juga kebaikan untuk masyarakat dan pemerintah desa” (wawancara, senin 25 januari 2021) Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa dari pihak kepala desa sudah melakukan penekanan terhadap warga dalam menyampaikan pesan tentang program sanitasi (pembuatan toilet) supaya masyarakat tidak boleh lagi melakukan buang air besar kesungai lagi. Dari keterangan dapat diperoleh bahwa sulistiawati memang sangat mendukung dan menginginkan masyarakat agar tidak melakukan kebiasaan buruk buang air besar disungai lagi dan menggunakan tempat mandi,cuci,kakus yang sudah dibuatkan oleh pemerintah desa, “Saya bersih keras mengajak masyarakat untuk mau mengikuti program ini karena saya ingin mengubah pola pikir masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dan tidak itu juga untuk memerlancarkan silatuhrahmi masyarakat desa tualang agar 48 mudah saat melakukan kebersihan lingkungan atau gotong royong” (wawancara senin 25,januari 2021) Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dari informan | dan informan 2 lebih Kecendrung nite sentral. Selanjutnya peneliti wawancara dengan informan ke 3 dengan ibu Neni salah satu informan yang mendukung dan masih menggunakan tempat mandicucikakus sampai saat ini yang dilakukan oleh Kepala desa tualang, program ini memang didukung oleh pihak Dinas keschatan (Dinkes) dan Puskesmas Lengkiti tidak itu juga memang dari pihak dinas keeschatan yang menajukan atas program sanitasi ini senditi. “Saya sangat mendukung dengan program sanitasi (pembuatan toilet) Karena yang saya lihat masyarakat desa tualang masih banyak yang belum mempunyai toilet dirumah mereka. Jadi masyarakat_masih menggunakan aliran sungai tempat untuk buang air besar, pada umumnya masyarakat masih banyak yang urang menyadari atas keschatan dan kebersihan sungai. Pada Kenyatan masih banyak masyarakat masih menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari” (Wwawanca, 26 januari 2021) Pemyataan yang telah diberikan oleh Neni dapat dijelaskan bahwa tujuan vutamanya untuk mengarahkan masyarakat agar tidak melakukan buang air besar apalagi buang sampah dialiran sungai saat mencemari kebersihan aliran sungai. Sedangkan masyarakat masih menggunakan sungai untuk kebutuhan. mereka sehari-hari. Bagaimana supaya masyarakat mau mengikuti dan menyadari bahwa dengan buang air besar disungai dapat membahayai orang lain bahkan diri senditi. “Dengan mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa air memang mudah tercemar oleh kotoran atau bahan limbab lainya tidak itu juga saya mengajak masyarakat untuk turun kesungai untuk memperaktikkan betapa bahayanya air bila dicemari oleh kotoran, saya contohkan dengan menggunakkan bahan ki kira-kira begitulah jika air sungai terus menerus ditercemar oleh kotoran kalian” (wawancara, 26 januari 2021) Dari hasil wawancara yang penelitian dapatkan dari informan 3 dapat disimpulkan dengan teori yang penelitian gunakan yaitu lebih kecendrung rute sentral, Karena masyarakat dapat termotivasi dengan pesan yang disampaikan tanpa berpikir keritis Selanjutnya peneliti wawancara dengan informan ke 4 dengan ibu masjun, Bagaimana menurut ibu dengan adanya program sanitasi ini, apakah ibu masih menggunakannya tempat mandi,cuci,kakw itu? “Menurut saya sendiri program sanitasi (pembuatan toilet) yang telah dilakukan oleh kepala desa ini sangat bermanfaat bagi saya sendiri, Karena bisa melakukan perkejaan rumah sembaring bila saat membuang air besar dan tidak usah lagi lari kesungai untuk melakukan buang air besar” (Wwawancara senin 25 januari 2021) Dari hasil peneliian dengan Masjun menjelaskan bahwa dia mensetujui adanya program sanitasi yang dibuat pada desa tualang yang disampaikan oleh sulistiawati istri Kepala desa mengatakan dan mengajak masyarakat untuk melakukan arisan sepuluh ribu perminggu guna pembuatan toilet yang dilakukan didesa tualang. “saya sangat bersyukur dengan adanya program sanitasi ini karena sangat membantu untuk saya dalam sehari-hari dan memang kebetulan dirumah saya memang belum ada toilet, tidak itu juga selama ada tempat mandi,cuci,kakus ini dibuat lebih mempermudah saya untuk melakukan buang air besar apalagi dimalam hari” (wawancara, 25 januari 2021). Dari hasi penelitian dapatkan bahwa masjun mengikuti dan melakukan program yang sudah dibuat oleh pemerintah desa dan dia merasa bersyukur dengan adanya program sanitasi yang sudah dibuat ini, Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan informan ke 5 guna memeperdalam hasilnya, 50 ppagaimana menurut ibu dengan adanya program sanitasi ini apakah membant jbuapakah iby mengunakannaya dengan baik atau ada kendala dalam menggunakan tempat mandi,cuci, kakus tersebut? yang dilakukan dengan ibu Henwin mengungapkan dengan: “Saya sendiri merasa terbantu. oleh adanya program. sanitasi tempat mandicuci,kakus yang dilakukan oleh kepala desa dan pembuatan toilet berjalan dengan baik dan lancar dan juga saya melakukan pembayaran air pamsimas dalam perminggu sepuluh ribu dan pada awalnya saya merasa bik-baik saja dengan adanya tempat mandi,cuci,kakus ini tapi kelamaan tetangga saya merasa keberatan melakukan pembayaran air pamsimas dalam perminggu sepuluh ribu, jadi dari situ saya juga tidak lagi menggunakan tempat mani,cuci,kakus tersebut”(wawancara selasa, 26 januari 2021). Dari hasil penelitian diatas dapat dikatakan bahwa herwin masih kurang kesadaran tas Kebersihan Jingkungan padahal sudah mengetahui bahwa bahayanya air sungai bila dicemari oleh kotoran. “untuk saat ini saya meggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari dan saya sendiri lebih melakukan buang air besar kesungai kara ditempat saya sekarang aimya kurang lancar dan juga tangki air (Pamsimas) sudah terbengkalai karena rusak akibat sering tidak digunakan. Jadi saya sendiri masih menggunakan sugai untuk mandi,cuci,kakus walau rumah saya_terbilang Jumayan jauh dari aliran sungai” (wawaneara, 26 januari Hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa herwin lebih tercendrung dengan rute periferal suatu perubahan yang tidak tetap/kekal dengan pemikiran yang persuasif. Selanjutnya peneliti juga melakukan wawancara kepada ibu siti sebagai informan ke 6, bagaimana dengan ibu apakah ibu menggunakan tempat mandiuci,kakus apakah membantu untuk kehidupan ibu atau ada kendala Pengaruhnya? 51 “Untuk saya sendiri, saya menggunakan toilet tersebut untuk buang air besar terutama pada malam hari akan tetapi saya lebih sering buang ir besar kesungai apalagi kalau disiang hari sekalian mangi,cuci tidak itu juga bisa bertemu dengan ibu-ibu n sungai"(selasa,26 januari 2021), Dari penelitian diatas bahwa Siti lebih mementingkan ketemu sama ibu- jbu disungai dari pada menjaga kebersihan sungai dari kotoran buang air besar. Jika disimpulkan dari hasil wawancara diatas, maka dapat dilihat bahwa pemerintah sudah mengajak masyarakt untuk melakukan hidup sehat dan ‘mengikuti program sanitasi untuk mengubah pola pikir masyarakat untuk tidaak melakukan buang air besar ke sungai lagi. 44. Analisis Hasil Penel 4.4.1 Rute Sentral Rute sentral (central route) adalah sesuatu yang dihasilkan dapat dipertimbangkan dengan hati-hati dan bijaksana seseorang tentang manfaat sebenamya dari informasi yang disajikan dalam mendukung advokasi apabila perubahan sikap dan kepercayaan terjadi itu melalui rute sentral. maka seseorang akan menjadi lebih berhati-hati terhadap pesan yang diterima jika kepercayaaan mereka berubah maka akan mengalami perubahan sikap dan apabila perubahan keperercayaan dan sikap terjadi_ melalui rute sentral persuasi. Contoh rute sentral biasanya lebih banyak menggunakan ide-ide dan pendukung secara langsung Menunjang argumen yang biasanya melalui pesan dan berjangka panjang. 52 Rute sentral dengan claborasi kognitif yang dimana tanggapan sescorang secara kognitif akkan menghasilkkan perubahan sikap yang menjadi penentu hasil Komunikasi perstasi. Jika penerima pesan mengolah infotrmasi yang didapat maka bisa berfikir positif atas informasi yang diberikan dengan telelaborasi maka Kemungkinan pesan itu diterimanya, Jika penerima pesan masih berfikir bahwa informasi yang diterima tidak menguntungkan dan masih_ memerlukan pertimbangan lebih maka kemungknan besar pesan akan ditolak oleh penerima pesan (persuade). Elaborasi yang tinggi dapat Jihat dari tinggi dan rendahnya motivasi seseorang dalam memperoses sebuah pesan persuasi. Motivasi tersebut terdiri atas tiga hal yaitu terlibatan atau relevansi personal dengan topik, perbedaan pendapat, dan kecendrungan pribadi indvidu terhadap cara berpikir kritis (Little john dan Foss, 2008:72-73) Dalam penelitian ini peneliti mnemukan bahwa masyarakat masih kurang sadar akan bahayanya membuang air besar ke sungai tehadap kesehata masyarakat sendiri, dari pihak puskesmas menjelaskan kepada masyarakat agar tidak lagi membuang kotoran atau buang air besar ke sungai karena dapat mencemari kebersihan air sungai tersebut, padahal masyarakat masih mnggunakan air sungai tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Memang sulit untuk menghentikan kebiasaan buruk masyarakat untuk tidak membuang air besar kesungai dengan menggunakan komunikasi kesehatan mungkin masyarakat akan menyadari betapa bahayanya air bila dicemari oleh kotoran. 53 Jadi_yang pencliti temukan dalam hasil analisis ini adalah pemerintah menggunakan ute sentral untuk menyampaikan kepa masya tentang program sanitasi yang dibuat oleh pemerintah desa dalam pembuatan tempat mandi,cucidan kakus ini, dalam penyampaian pesan kepada masyarakat menggunakan mute sentral Karena masyarakat bisa memungkinkan untuk menerima apa yang sudah ditetapkan pemerintah dan paham tentang program sanitasi yang dibuat oleh pihak pemerintah desa. Dalam pemikiran orang yang bersifat kritis memang sulit untuk merubah pola pikirya, seseorang yang mempunyai pemikiran kritis jika ada sesuatu yang disamapaikan seserang maka sescorang itu akan berpikir dulu dalam hal yang disampaikan dilihat sebab akibat yang akan disamapaikan tidak langsung ‘menerima jika logikanya begini tidak mungkin akan terjadi. Contoh rute sentral dimana seseorang termotivasi dengan pesan yang disampaikan dan lebih akan terhadu namun tidak dapat menggunakan pemikiran kritisnya terutama dia memiliki pemahaman atau pengetahuan terhadap info yang didapat dan yang ditemukan peneliti pada penelitian ini, Pada awalnya masyarakat menerima adanya program sanitasi pembuatan tempat mandi,cuci,kakus yang sudah dibuat oleh pemerintah desa dan masyarakat tidak mengira bahwa pada akhimya akan adanya pembayaran aliran air (pamsimas), ada beberapa ‘masyarakat yang masih menggunakan tempat mandicuci,kakus dan ada juag sebagian masyarakat yang tidak perduli lagi dengan tempat mandi,cuci,kakus yang sudah dibuatkan dan terbilang sudah terbengkalai. 54 4.4.2 Rute Periferal Rute periferal (peripheral route) adalah sesuatu yang mungkin terjadi schagai akibat dari beberapa isyarat sedarhana dalam Konteks persuasi yang mengidukasi perubahan tanpa memperlukan pengawasan dari manfaat sebenarnya yang disajikan dan rute ini berjangka pendek. Menurut Patty dan Cacioppo (Choi an Salmon, 2003) proses informasi rute periferal terjadi ketika kemungkinan elaborasi pesan berada ditingkat yang rendah si penerima_pesan (persuade) akan mengambil keputusan justru berdasarkan kredibilitas dan daya tarik komunikator atau bahkan berdasarkan reaksi orang lain terhadap pesan tanapa mempertimbangkan argumen atau bukti. Rute periferal berbeda dengan rute sentral, rute ini menawarkan jalur pintes untuk menerima atau menolak pesan. Peneriimaan pesan tidak membutuhkan ketelitian Karena dia akan menerima atau menolak pesan tanpa melihat faktor lain yang ada didalam pesan tersebut. Faktor yang berkaitan dengan karakteristik lingkungan seperti, kredibilitas sumber pesan, Kualitas penyampaian pesan dan daya tarik sumber pesan. Informasi yang melalui rute ini akan menjadi kits terhadap pesan yag disampaikan komunikator perubahan ini terjadi ketika proses persuasi berangsung maka akan kurang berpengaruh atau hanya bersifat temporer, Dalam penelitian ini peneliti mnemukan bahwa pada awalnya program sanitasi didesa Tualang ini berjalan dengan baik tetapi seiringnya berjalannya Waktu masyarakat kurang menggunakan tempat mandi, cuci, kakus dikarenakan aliran penampung air banyak yang sudah rusak karena tidak diurus oleh masyarakat setempat tidak itu juga masyarakat jika ingin menggunakan aliran air pamsimas masyarakat harus bayar Rp.10,000 perminggu kemungkinan dari sanalah masyarakat tidak mementingkan untuk mengurus aliran air pamsimas tersebut. Masyarakat Iebih memilih untuk kembali lagi menggunakan air sungai untuk Kebutuhan mereka dikarena kan gratis dan mudah dijangkau masyarakat esa Tualang. Komunikasi antar pribadi adalah salah satu yang digunakan agar masyarakat mudah memahami dari kegunaan program sanitasi yang dibuat oleh pemerintah desa kepada masyarakat. Didesa tualang pemerintah desa berupaya untuk meningkatkan kelayakan sanitasi lingkungan Kesehatan yang menjadi sedikit masalah mengenai mengubah pola pikir masyarakat, dengan sosialisasi yang dilakukan untuk pertama guna untuk mengajak kerja sama pada masyarakat mengenai program sanitasi (pembuatan toilet) dengan itu pemerintah ‘menggunakan komunikasi kesehatan untuk menghimbau pada masyarakat. Dalam kasus ini bagaimana strategi kepala desa menyampaikan atau mengajak masyarakat untuk melakukan pembuatan tempat mandi,cuci,kakus guna untuk menjaga kebesihan aliran sungai agar tidak tercemar. Program sanitasi biasanya banyak mengalami proyek gagal terutama pembuatan mandi,cuci,kalum berorentensi pada perilaku masyarakat dikernakan kepedulian masyarakat masih kurangnya kebersamaan dalam mengatasi permasalahan sanitasi tentang adanya pembuatan mandi,cuci,kakus. Jadi harus memicu untuk melakukan program yang lebih baik lagi oleh pemerintah desa yang sebelumnya dilakukan, Rute periferal yang bersifat persu sif dalam penelitian yang ditemukan dimana sesorang memang sudah tidak minat dalam program sanitasi pembuatan tempat mandi,cuci,kakus tetapi masih mengikuti dan menjalankan program yang, cudah dibuakan dan mungkin juga dipengaruhi oleh seseorang yang memang tidak setuju akan program sanitasi bisa kemungkinan mengambil tindakan dalam eputusan untuk tidak menerima program yang dibuat. Rute periferal suatu perubahan yang tidak tetap atau kekal karena melalui pemikiran yang persuasif. Kalau rute sentral yaitu seseorang melakukan perubahan itu kecendrungnya perubahan tetap atau kekal. karena apa yang dipikirkan bisa mempengaruhi perilaku seseorang bukan hanya menyesetujui program yang disampaikan itu saja tetapi tidak mau mengikuti program yang disampaikan, Disimpulkan dalam ute ini masyarakat lebih terkena dan menyentuh kemasyarakat dimana sesorang melakukan atau mengikuti program sanitasi pembuatan tempat mandi cuci kakus yang sudah berjalan dengan baik, tetapi pada akahimya program itu mulai berjalan kurang baik dikernakan masyarakat tidak mau menggunakan toilet lagi dikernakan_ pembayaran aliran air yang dilakukan sepuluh ribu perminggu dari sana masyarakat merasa tidak sanggup dan tidak mampu melakukan pembayaran. Dan juga sekarang tangki untuk penampungan sir sudah banyak yang rusak karena tidak diurus jadi ada masyarakat yang. Kembali lagi kesungai lagi untuk keperluan buang air besar. Dampak ‘erbengkalainya didalam program sanitasi yang dibuat oleh pemerintah desa sualang adalah ada beberapa toilet yang sudah tidak terpakai atau terbengkalai ich Karena tidak digumakan oleh masyarakat lagi. Masyarakat yang mensetujui akan program sanitasi yang sudah dibuat emerintah masyarakat lebih cepat untuk melakukan buang air besar da” masyarakat bisa melakukan pekerjaan rumah dan juga bisa mandi, cuci, kakus- Ada juga masyarakat yang kurang mensetujui atas program ini karena adany@ pembayaran air yang dilakukan dalam sepuluh ribu perminggu mungkin dari sana masyarakat merasa rugi jadi disana masyarakat lebih menggunakan aliran air dari pada membayar air. Masyarakatdesa Tualang harus tau bagaimana pentingnya menjaga ebersihan lingkungan maka disituah pemerintah desa melakukan kebijakan dari gotong royong dan membuat toilet agar bertujuan mengubah perilaku atau pola pikir masyarakat agar tidak membuang sampah dan tidak buang air besar disungai legi agar tidak mencemari sungai. Untuk meningkatkan kelayakan program seritasi dalam menetapkan stop buang air besar disungai, didalam lingkungan masyarakat agar menjaga Kesehatan dan kebersihan lingkungan pada desa tualalang terutama aliran sungai. Berdasarkan pengelompokan dari hasi wawancara peneliti tanyakan pada informan 1 menyatakkan sudah mengajak seluruh masyarakat untuk tidak melakukan buang air besar kesungai lagi dan juga pemerintah mengadakan Program sanitasi (pembuatan toilet) didesa tualang bertujuan untuk mengajak masyarakat hidup sehat dan juga menjaga lingkungan khususnya aliran sungai agar tidak tercemar. dan tidak itu juga program itu juga didukun oleh pihak dinas oF tereendrung dengan rute periferal seperti halnya masyarakat menggunakan tempat mandicuci,kakus terutama pada malam hari tetapi masyarkat lebih memilih kesungai dibandingkan ketempat mandi,cuci,kakus ketika mau mandi,cuci bahkan kakus pada siang hari dikarenakan mungkin bisa bertemu dan berinteraksi dengan warga lainnya disungai. Tidak itu juga masyrakat merasa keberatan dengan adaya pamsimar yang berbayar sepuluh ribu perminggu, lebih baik kesungai dari pada haras membayar pamsimas. Jadi disimpulkan dari basil penelitan ini bahwa masyarakat -masih melakukan perubahan yang setengah. Untuk melakukan perubahan terutama pada masyarakat desa tualang Kembali lagi dengan pemerintah desa agar menekankan dan melakukan pengawasan kepada masyarakat yang masih melakukann buang air besar disungai, agar masyarakat mau melakukan perubahan kebiasaan buruk tersebut pemerintah harus memikirkan masalah apa yang menjadi masyarakat sulit untuk merubah pola pikir dan mengapa masyarakat kembali lagi menggunakan sungai untuk tempat mandi,cuci,kakus padahal sudah dibuatkan program sanitasi dan juga pamsimas. BAB V PENUTUP s1 Kesimpulan Berdasarkan dari asi penelitian yang dilakukan tentang Strategi Komunikasi Kesehatan Dalam Program Sanitasi Pada Desa Tualang Kecamatan Lengkiti. 1, Dari penelitian yang ditemukan dalam strategi komunikasi Kesehatan dalam program sanitasi khususnya pembuatan toilet, peneliti menggunakan teori Elaboration Likelihood Model guna untuk mengetahui bagaimana strategi pemerintah desa kepada masyarakat dalam program yang dilakukan didesa tualang berjalan dengan berhasil dan efektif tidak. Rute sentral suatu yang dihasilkann dapat dipertimbangkan dengan bijaksana tentang manfaat sebenarnya yang disajikan dalam mendukung perubahan sikap seperti pada masyarakat yang terpengaruh dengan pesan yang telah disampaikan dan termotivasi. Rute periferal suatu yang terjadi akibat beberapa isyarat dalam konteks persuasi yang mengiduksi perubahan tanpa Pengawasan seperti memang masyarakat sudah tidak mensetujui atas pemyataan yang dikatakan, v . Dari hasil penelitian yang peneliti temukan saat turun melakukan wawancara mendalam kepada pemerintah desa dan masyarakat, bahwa memang kurang kesadaran dari masyarakat. Namun pemerintah mehimbau 61 untuk merubah pola pikir dan perilaku yang masih kurang baik terutama dalam program sanitasi yang dilakukan oleh pemerintah desa tualang. 3, Untuk meningkatkan kelayakan program sanitasi dalam menetapkan stop buang air besar disungai, didalam lingkungan masyarakat agar menjaga Kesehatan dan kebersihan lingkungan pada desa tualalang terutama aliran sungai. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat memberikan beberapa saran,sebagai berikut: 1. Buat pemrintah desa bisa melakukan kegiatan yang bertujuan mendorong masyarakat untuk melakukan atau mengikuti program sanitasi yang sudah dibuatkan agar mau melakukan perubahan kebiasaan buruk masyarakat tentang buang air besar disungai dan mengajak masyarakat bahwa program sanitasi ini penting untuk kita semua, n Untuk Masyarakat desa tualang agar dapat bekerja sama dengan baik kepada pemerintah desa dan melaukan komunikasi yang mendalam agar tercapai program sanitasi yang sudah dibuat dan untuk kepentingan pemerintah desa dan masyarakat untuk kelangsungan hidup yang sehat dan lingkungan yang sehat. Penelitian terbatas kepada pemerintah desa melalui komunkasi kesehatan dalam program sanitasi (pembuatan toilet) tidak itu juga diadakan 62 pamsimas yang dilakukan pada desa tualang guna untuk memutus rantai masyarakat yang masih melakukan buang air besar disungai dan melihat kesadaran masyarakat mengikuti program sanitasi yang dibuat. Dan tidak itu juga masyarakat harus mensetujui program sanitasi itu bukan karena ada dorongan dari pihak lain atau pemerintah desa. DAFTAR PUSTAKA Arthamila, S. (2019). Strategi Komunikasi: Kesehatan Dalam. Menjalankan Program Bulan Eliminasi Kaki Gajah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (Studi Kasus Pada Puskesmas Kemalaraja di Kelurahan Pasar Baru). Universitas Baturaja. Nopriansyah, 1. (2019). Pola Komunikasi Kepala Desa Mengenai Sosialisasi Kelayakan Sanitasi_ Lingkungan Kepada Masyarakat Desa Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu. UniversitasBaturaja, Ulps. Y. (2019). Strategi Komunikasi Kepala Desa Kepada Masyarakat Temang Kebersihan Lingkungan (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Banuayu Kecamatan Lubuk Batang). Universitas Baturaja. Mulyana, Deddy.2008. mu Komunikasi Suatu Pengamar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ahmadi, R.(2014). Metodologi Penelitian Kualitatif (Ist ed). Arrr-Ruzz Media. Bungin, B. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. PT Raja Grafindo Persada, Cangara, H. (2009). Pengantar IImu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Cangara, H. (2010). Pengantar Iimu Komunikasi. Rajawali Pers. Littlejohn dan Foss. 2011. Teorikomunikasi. Jakarta:SalembaHumanika Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuaniitatif, Eslangga. Littlehon dan Foss, (2008). Theories of human communication, Jakarta:thomson Onong, U. (2003). JHmu,teori dan filsafat komunikasi. Citra Aditya Bakti. Onong, U. (2014). Komunikasi Teori dan Fi safat. PT Remaja Rosdakarya. Perbawaningsih, Y. (2006). Menyoal Elaboration Likelihood Model ( ELM ) dan Teori Retorika. 6, \-17. Pujileksono, S. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Instrans Publising.

Anda mungkin juga menyukai