Anda di halaman 1dari 1

Saudara Mahasiswa, silahkan diskusikan topik berikut ini…!

Rekan-rekan mahasiswa ysh.. Pada materi inisiasi ke 7 kali ini kita membahas tentang jaringan kerja
pada sebuah proyek dengan menggunakan metoda PERT dan CPM. Apa perbedaan antara PERT dan
CPM? Adakah keterkaitannya dengan efektifitas dan efisiensi?

Model jaringan kerja mulai dikembangkan kira-kira pada tahun 1956— 1958 oleh beberapa ahli yang
sebenarnya tidak saling berhubungan dan tidak pernah bekerja sama, tetapi memiliki konsep yang
hampir sama. Pada dasarnya, ada dua kelompok konsep yang muncul, yaitu Critical Path Method (CPM)
dan Program Evaluation and Review Technique (PERT). CPM dikemukakan oleh E.I. DuPont de Nemours
dan Company yang digunakan untuk pengaturan pekerjaan bangunan. Kemudian, konsep ini
dikembangkan oleh Mauchly Associates. PERT dikemukakan oleh suatu lembaga konsultan yang bekerja
untuk U.S. Navy. Kedua konsep itu sebenarnya hampir sama. Perbedaan yang pokok di antara keduanya
terletak pada cara memperkirakan waktu kegiatan. Pada CPM, penentuan waktu kegiatan menggunakan
anggapan deterministis. Artinya, dianggap akan terjadi secara pasti. Sementara itu, dalam PERT,
digunakan anggapan probabilistis. Selanjutnya, perbedaan ini tidak dipersoalkan lagi. Kemudian, konsep
ini sering disebut dengan project scheduling atau network planning. Dalam bahasa Indonesia, sering
disebut dengan perencanaan jaringan kerja.

Pada prinsipnya yang menyangkut perbedaan PERT dan CPM adalah sebagai berikut :

- PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan,
sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah
pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh
evaluator.
- Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat, terlama serta terlayak,
sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang
paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu proyek.
- Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu maka biaya proyek
turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat biaya.
- Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidentil), sedangkan pada CPM
tanda panah adalah kegiatan.

Kaitannya dengan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan suatu proyek, tahap perencanaan merupakan
kunci keberhasilan karena menentukan alokasi dana, waktu dan kualitas yang akan dicapai. Agar
efisiensi dan efektivitas kerja terpenuhi dengan baik, maka dalam pelaksanaan suatu proyek diperlukan
manajemen proyek yang baik. Oleh karena itu, Efektifitas dan efisiensi inilah yang menjadi dasar
penggunaan metode PERT dan CPM dalam pelaksanaan proyek. Adapun kedua teknik tersebut disebut
teknik penjadwalan ulang yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, penjadwalan, dan
pengawasan. Hal ini berarti ketiganya merupakan suatu langkah awal yang sangat penting dalam
merencanakan keperluan tenaga kerja, material, peralatan dan metode pelaksanaan pekerjaan.
Keperluan tenaga kerja sering kali tidak mudah diperoleh. mahal dan menimbulkan banyak persoalan.

Sumber : Materi pokok riset operasi; 1 – 9/EKMA4413/ 3 sks/ Pangestu Subagyo. – Cet.3; Ed.2--.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2015

Anda mungkin juga menyukai