Anda di halaman 1dari 6

STATUS PASIEN

1.

IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis Kelamin Status Agama Alamat Pekerjaan : Tn. U : 53 tahun : Laki-laki : Menikah : Islam : Percetakan negara : Tidak bekerja

2.

ANAMNESA Autoanamnesis pada tanggal 20 juli 2011.

Keluhan Utama Bercak kemerahan pada punggung.

Riwayat Penyakit Sekarang Sekitar 1 tahun yang lalu, pasien merasa jari kelingking kanan pasien menekuk dan tidak dapat digerakan, lalu semakin lama menjalar hingga ke jari-jari lainnya. Pasien tidak mengobati keluhan ini karena terbentur masalah biaya. Sekitar 3 bulan yang lalu, istri pasien menyadari adanya bercak-bercak kemerahan pada punggung pasien. Bercak tersebut tidak gatal, terasa sedikit baal saat bercak disentuh dan mengalami kebotakan. Menurut pasien, bercak tersebut terasa kering, namun tetap mengeluarkan keringat saat berolahraga. Kemudian oleh pasien bercak-bercak tersebut diberi salep yang diberikan oleh istri pasien, namun pasien tidak mengingat apa jenis obatnya. Bercak tersebut berubah warna menjadi putih. Setelah pengobatan bercak tersebut tidak menghilang, malah semakin banyak dan meluas ke perut dan dada.

Riwayat Penyakit Dahulu Tidak ada riwayat penyakit dahulu.

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.

3.

PEMERIKSAAN FISIK A. Status Generalis y y y y Keadaan Umum Kesadaran Status Gizi Tanda Vital o TD o Nadi o Pernapasan o Suhu y y y Kepala Mata THT o Faring o Tonsil y y Leher Thorax o Jantung o Paru y y Abdomen Ekstremitas : Bunyi jantung I & II reguler, murmur (-), gallop(-) : Suara napas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-) : Datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-), : Akral hangat, edema (-) : Hipereremis (-) : T1-T1, mukosa hipereremis (-) :Kelenjar tiroid dan KGB tidak teraba membesar : Tidak diukur : 90/menit : 30x/menit : Afebris : Normocephal : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) : Tampak Baik : Compos Mentis : Baik (BB : 65 kg, TB : 170 cm, BMI : 22,5)

B. Status Dermatologikus y y Lokasi Efloresensi : Thorak posterior, thorak anterior dan abdomen : Makula eritematosa dan beberapa makula hipopigmentasi, ukuran terbesar ukuran terkecil punch-out (+), y Distribusi : Regional , berbatas tegas, tepi teratur, multiple,

C. Pemeriksaan Tambahan y Pemeriksaan saraf tepi N. Auricularis magnus: menebal D/S (-), nyeri D/S (-) N. Ulnaris: menebal D/S (-), nyeri D/S (-) N. Peroneus lateralis: menebal D/S (-), nyeri D/S (-) Fungsi saraf tepi a. Sensorik  Sensasi raba: terganggu di dalam lesi dan tidak di luar lesi  Sensasi nyeri: terganggu pada lesi  Sensasi suhu: terganggu di dalam lesi b. Motorik  Mata: lagoftalmus (+)  Ekstremitas superior: tahanan sedang  Ekstremitas inferior: tahanan sedang c. Otonom  Kulit tampak kering dan retak-retak (fisura), ekstremitas inferior tampak oedema y Pemeriksaan komplikasi R. Fasialis: Fascies leonina (-), madarosis (-), saddle nose (-), lagoftalmus (+)

4.

PEMERIKSAAN PENUNJANG Biopsi y Makroskopik Jaringan warna coklat berkulit berukuran 1,5 x 0,5 x 0,4 cm, pada pemotongan warna putih. y Mikroskopik Sediaan berasal dari punggung menunjukan jaringankulit dengan epidermis tanpa kelainan. Dermis setempat-setempat berserbukan ringan sampai sedang sel radang menahun terutama di sekitar adneksa kulit, pembuluh darah dan serabut saraf. y Kesimpulan

Intermediate leprosy

5.

RESUME

6.

DIAGNOSIS KERJA Morbus Hansen tipe

7.

DIAGNOSIS BANDING -

8.

PENATALAKSANAAN Non-medikamentosa y Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit ini bisa disembuhkan, tetapi pengobatan akan berlangsung lama, antara 12-18 bulan, untuk itu pasien harus rajin mengambil obat di puskesmas dan tidak boleh putus obat. y Jika dalam masa pengobatan, tiba-tiba badan pasien menjadi demam, nyeri di seluruh tubuh, disertai bercak-bercak kemerahan, maka harus segera mencari pertolongan ke saranan pelayanan kesehatan. y Penyakit ini mengganggu syaraf sehingga mungkin akan terjadi kecacatan jika tidak ada tindakan pencegahan. Pencegahan :  Cuci tangan dan kaki setiap sesudah bekerja dengan sabun, terutama yang banyak mengandung pelembab, bukan detergen.  Rendam jari kaki/tangan sekitar 20 menit dengan air dingin. Apabila kulit sudah lembut, gosok kaki dengan busa agar kulit kering terkelupas.  Untuk menambah kelembaban dapat diolesin minyak (baby oil).  Secara teratur periksa kaki, apakah ada luka, kemerahan atau nyeri dan segera mencari pertolongan medis.  Proteksi jari tangan dan kaki, misalnya memakai sepatu, hindari berjalan jauh atau menghindari bersentuhan dengan benda-benda tajam

Medikamentosa Terapi MDT-MB (Rifampisin, Lampren, dan DDS) selama 12-18 bulan.

IX.

PROGNOSIS y y y Quo ad vitam Quo ad functionam Quo ad sanationam : Bonam : Bonam : Bonam

TINJAUAN PUSTAKA MORBUS HANSEN

DAFTAR PUSTAKA
1. Kosasih A., dkk. Kusta dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi kelima cetakan kedua. 2007. FKUI. Jakarta. hal 73. 2. Anonim. Penyakit hansen. Diundur dari http : http://id.wikipedia.com 3. Siregar R.S, Atlas Bewarna Saripati Penyakit Kulit, EGC, 1996. 4. Mansjoer A, Suprahaita, dkk. Kapita Selekta Kedokteran edisi III. Jakarta. FKUI. 2005.

Anda mungkin juga menyukai