1 FILSAFAT Suatu Pengantar
1 FILSAFAT Suatu Pengantar
Filsafat berasal dari bahasa yunani kata filo artinya cinta atau menyenangi dan
sofia artinya hikmah, kebijaksanaan. Secara etimologi, Filsafat berarti cinta
kebijaksanaan atau kebenaran. Konon orang yang selalu mendambakan kebijaksanaan
adalah orang-orang yang pandai, orang yang selalu mencari kebenaran. Dalam
mencari kebenaran ini mereka berdasarkan pada pemikiran dan logika bahkan
berspekulasi.
Hal ini terjadi pada zaman sebelum ilmu berkembang. Hasil pemikiran mereka ini
kemudian menjadi tantangan bagi para ilmuan selanjutnya, dimana dalam penemuan
kebenaran lebih mementingkan penemuan-penemuan empiris. Logika bukan sebagai
metode untuk menemukan atau mencari kebenaran. Lahirnya ilmu adalah karena ketidak
puasan para ilmuan terhadap penemuan kebenaran oleh para filosof, maka dapat
dikatakan bahwa ilmu merupakan bentuk-bentuk perkembangan filsafat. Selanjutnya
dikatakan bahwa filsafat merupakan induk dari ilmu.
Filsafat Ilmu adalah Induk Cabang–Cabang Ilmu, muncul karena ketikdakpuasan
para ilmuwan terhadap penemuan kebenaran oleh para filosof.
Filsafat Ilmu merupakan kajian atau telaah secara mendalam terhadap hakekat
ilmu, oleh sebab itu Filsafat Ilmu ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai
hakekat ilmu tersebut, seperti :
1. Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud hakiki obyek tersebut ? Bagaimana
hubungan obyek dengan daya tangkap manusia (mis; berpikir, merasa, mengindra)
2. Bagaimana proses yang memungkinkan timbulnya pengetahuan yang berupa ilmu ?
Bagaimana prosedurnya ? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita
mendapatkan pengetahuan yang benar ? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri ?
Apa kriterianya ? Cara, teknik, atau sarana apa yang membantu kita dalam
mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu ?
3. Untuk apa ilmu itu dipergunakan ? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan
tersebut dan kaidah-kaidang moral ? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana hubungan antara teknik prosedural
yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dan norma-norma moral profesional?
1. Landasan Ontologi adalah tentang obyek yang ditelaah ilmu. Hal ini berarti
tiap ilmu harus mempunyai obyek telaahan yang jelas. Dikarenakan diversifikasi ilmu
terjadi atas dasar spesifikasi obyek telaahannya, maka tiap disiplin ilmu mempunyai
landasan ontologi yang berbeda
2. Landasan Epistemologi, adalah cara yang digunakan untuk mengkaji atau
menelaah sehingga diperolehnya ilmu tersebut. Secara umum metode ilmiah pada
dasarnya untuk semuah disiplin ilmu, yaitu berupa proses kegiatan indulsi-deduksi-
verivikasi
3. Landasan Aksiologi, adalah berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut
dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dengan perkataan lain, apa yang dapat
disumbangkan ilmu terhadap pengembangan ilmu itu serta membagi peningkatan
kualitas hidup manusia
Penelitian kualitatif :
1. Berpijak pada konsep naturalistik.
2. Kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh, terbuka berubah
3. Peneliti dan obyek penelitian berinteraksi, penelit dari luar dan dlm peneliti sebagai
instrumen, subyektif, judgment.
4. Seting penelitian alamiah, terkait tempat dan waktu.
5. Analisis subyektif, intuitif-rasional.
6. Hasil penelitian berupa deskripsi, interprestasi, tentatif-situasional.