Anda di halaman 1dari 12

BUDGETING

DRA. ANGGRAENI P., MM


ANANTA W. SASONGKO, S.E.,M.S.A.,ACPA
RENCANA PEMBELAJARAN

01 Peranan Manajemen &


Gambaran Umum Budget 05 Anggaran Bahan Baku
Anggaran bahan baku dan komponen suku cadang
Peranan Manajemen Model jumlah pemesanan yang ekonomis
Fungsi dan Proses Manajemen Aspek perencanaan, koordinasi, dan pengendalian
Inti Perencanaan Manajemen anggaran bahan dan suku cadang
Aspek Perilaku dalam Proses Manajemen Perencanaan tingkat persediaan dan pembelian pada

02 Budget Komprehensif perusahaan non-manufaktur

06
Ilustrasi Jenis Anggaran Budget tenaga kerja langsung
Penerapan Perencanaan dan Pendekatan perencanaan biaya tenaga kerja
Pengendalian Laba Industri non- langsung.
manufaktur Struktur anggaran tenaga kerja langsung

03 Estimasi dan Anggaran Penjualan


Forecast Penjualan
Pengendalian biaya tenaga kerja langsung

Perencanaan Penjualan Vs Estimasi


Penjualan
07 Budget Biaya Overhead Pabrik, Budget Biaya
Administrasi dan Budget Biaya Penjualan
Perencanaan dan biaya overhead pabrik
Penyusunan Rencana Penjualan
Pembebanan biaya pada produk
Menyeluruh
Menyusun anggaran biaya overhead pabrik

04 Anggaran Produksi
Perencanaan Produksi
Perencanaan biaya pada perusahaan non-
manufaktur

08
Perencanaan Kebutuhan Bahan
Produksi Just-in-Time UTS
Anggaran Produksi sebagai alat
perencanaan, koordinasi, dan
pengendalian.
RENCANA PEMBELAJARAN

09 Anggaran Biaya Variabel


Konsep anggaran biaya variabel
Kaitan biaya dengan keluaran
13
Anggaran Utang
Penyusunan Budget Utang
Analisis Budget Utang
Metode penentuan variabilitas biaya
Manfaat biaya variabel

10 14
Anggaran Pembiayaan Modal Analisis Selisih Anggaran & Laporan Budget
Karakteristik anggaran pembiayaan modal Format Laporan Budget
Orientasi proyek dalam anggaran pembiayaan modal Format menganalisis selisih secara sistematis
Dimensi waktu dalam anggaran pembiayaan modal Meggunakan analisis selisih
Manfaat anggaran pembiayaan modal
Mengendalikan pembiayaan modal
Audit setelah penyelesaian proyek-proyek pembiayaan modal
15 Activity Base Budgeting, Beyond Budgeting

11
ABC Budgeting
Anggaran Kas dan Perencanaan Laba
Beyond Budgeting
Wawasan dalam perencanaan dan pengendalian kas
Pendekatan dalam menyusun anggaran kas
Pendekatan akuntansi keuangan untuk menghitung arus
Pengendalian posisi kas
Alternatif penyusunan rencana laba
Pelaksanaan rencana laba
16 UAS

Memakai rencana laba untuk mengendalikan operasi

12 Anggaran Piutang
Penyusunan Budget Piutang
Analisis Budget Piutang
PENGANGGARAN (BUDGETING)

Penganggaran (budgeting) adalah suatu proses


perencanaan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan
atau organisasi, dengan tujuan untuk menentukan alokasi
sumber daya keuangan pada masa yang akan datang.

Penganggaran mengacu pada proses penyusunan


anggaran, yang mencakup estimasi pendapatan dan
pengeluaran, serta alokasi sumber daya untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

Secara umum, penganggaran merupakan proses yang penting dalam manajemen keuangan perusahaan, yang membantu
perusahaan dalam mengelola sumber daya keuangan secara efektif dan efisien.
KARAKTERISTIK
ANGGARAN
Karakteristik anggaran adalah ciri-ciri yang terdapat
pada anggaran, yang dapat mempengaruhi efektivitas
dan efisiensi penggunaannya. Berikut adalah beberapa
karakteristik anggaran:

Terukur Keterlibatan
Anggaran harus terukur dan dapat dievaluasi, sehingga Anggaran harus melibatkan semua pihak terkait dalam
dapat diketahui apakah tujuan dan target yang telah penyusunannya, seperti manajemen, karyawan, dan
ditetapkan telah tercapai. lebih jauh pemegang saham, sehingga dapat mencapai
kesepakatan dan dukungan yang diperlukan.
Memiliki Periode
Spesifik dan Realistis
nggaran harus disusun dan diterapkan sesuai dengan
periodenya dan diterapkan secara tepat waktu. Anggaran harus disusun dengan detail namun realistis,
Umumnya anggaran perusahaan mencakup periode dan harus memperhitungkan poin-poin kondisi dan
jangka waktu satu tahun. faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan,
seperti kondisi pasar dan persaingan yang berlaku.
JENIS ANGGARAN
Berikut adalah beberapa jenis anggaran yang umumnya digunakan dalam perencanaan
keuangan perusahaan:

Anggaran Operasional
Anggaran ini merujuk pada perencanaan pengeluaran dan pendapatan rutin yang
terkait dengan operasi perusahaan dalam jangka waktu pendek, biasanya satu
tahun. Anggaran operasional mencakup semua aspek bisnis, termasuk anggaran
penjualan, anggaran produksi, anggaran biaya tenaga kerja, dan anggaran overhead.

Anggaran Modal
Anggaran ini merujuk pada perencanaan pengeluaran modal jangka panjang untuk
membeli aset tetap, seperti gedung, tanah, atau peralatan. Anggaran modal
membantu perusahaan dalam menentukan sumber daya keuangan yang dibutuhkan
untuk mengembangkan infrastruktur dan aset yang diperlukan untuk
keberlangsungan operasi bisnis.
JENIS ANGGARAN

Anggaran Kas
Anggaran ini merujuk pada perencanaan keuangan jangka pendek perusahaan, dan
bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk memenuhi
kebutuhan operasional sehari-hari dan membayar utang. Anggaran kas membantu
perusahaan dalam memantau dan mengelola arus kas (pengelolaan piutang usaha,
utang usaha dan treasury), dan menghindari masalah keuangan yang mungkin
terjadi.

Anggaran Pendanaan & Investasi


Anggaran ini merujuk pada perencanaan sumber daya keuangan jangka panjang
yang dibutuhkan oleh perusahaan, seperti perencanaan investasi, utang dan
pinjaman. Anggaran pendanaan dan investasi membantu perusahaan dalam
mengatur sumber daya keuangan yang diperlukan dari pihak luar perusahaan untuk
mengembangkan bisnis dan memastikan kelangsungan operasi.
FUNGSI ANGGARAN

Sebagai alat perencanaan


Anggaran membantu perusahaan merencanakan tujuan dan sasaran jangka pendek dan jangka panjang serta menciptakan roadmap yang jelas untuk mencapai
tujuan tersebut.

Sebagai alat pengendalian


Anggaran membantu perusahaan mengontrol pengeluaran dan aktivitas operasional agar tetap berada dalam batas yang diinginkan. Dengan membandingkan
anggaran dengan hasil aktual, perusahaan dapat mengetahui apakah sedang dalam jalur yang tepat atau tidak.

Sebagai alat koordinasi


Anggaran memungkinkan departemen dan bagian dalam perusahaan untuk bekerja sama dan berkoordinasi dalam mencapai tujuan yang sama. Hal ini dapat
mencegah terjadinya silo antar departemen dan memastikan bahwa semua departemen bekerja untuk mencapai tujuan bersama.

Sebagai alat motivasi


Anggaran dapat menjadi alat motivasi bagi karyawan karena dapat memberikan sasaran yang jelas dan memotivasi mereka untuk mencapai sasaran tersebut.
Karyawan juga dapat merasa lebih terlibat dan memiliki rasa memiliki terhadap tujuan perusahaan jika mereka terlibat dalam proses perencanaan anggaran.

Sebagai alat pengukuran kinerja


Anggaran memberikan kerangka untuk mengukur kinerja departemen dan karyawan. Dengan membandingkan hasil aktual dengan anggaran, perusahaan
dapat mengetahui apakah kinerja mereka memenuhi harapan atau tidak.

Sebagai alat pengambilan keputusan


Anggaran memberikan informasi yang penting bagi manajer dalam mengambil keputusan terkait pengeluaran dan alokasi sumber daya. Manajer dapat
menggunakan anggaran untuk mengevaluasi proyek dan memutuskan apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak.
ANGGARAN OPERASI
Anggaran operasional adalah jenis anggaran yang merujuk pada perencanaan pengeluaran dan pendapatan rutin yang terkait dengan
operasi perusahaan dalam jangka waktu pendek, biasanya satu tahun. Anggaran operasional terdiri dari beberapa komponen utama, di
antaranya:

1. Anggaran Penjualan: Anggaran ini memperkirakan jumlah penjualan yang akan terjadi selama periode anggaran. Anggaran
penjualan harus didasarkan pada data historis, tren pasar, dan analisis persaingan.
2. Anggaran Produksi: Anggaran ini merencanakan jumlah produksi yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar yang
diharapkan dalam periode anggaran. Anggaran produksi didasarkan pada anggaran penjualan dan faktor-faktor produksi, seperti
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
3. Anggaran Biaya Bahan Baku: Anggaran ini merencanakan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi barang atau
jasa dalam periode anggaran. Anggaran biaya bahan baku didasarkan pada anggaran produksi dan harga bahan baku.
4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja: Anggaran ini merencanakan biaya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang atau
jasa dalam periode anggaran. Anggaran biaya tenaga kerja didasarkan pada anggaran produksi dan jumlah jam kerja yang
dibutuhkan.
5. Anggaran Overhead: Anggaran ini merencanakan biaya overhead yang diperlukan untuk menjalankan operasi perusahaan dalam
periode anggaran. Biaya overhead dapat mencakup biaya sewa, biaya listrik, biaya komunikasi, dan biaya administratif lainnya.
6. Anggaran Laba Rugi: Anggaran ini merencanakan pendapatan dan pengeluaran dalam periode anggaran, dan menghitung laba atau
rugi yang diharapkan selama periode tersebut.
PERANAN MANAJEMEN
Peranan manajemen dalam budgeting (penganggaran) perusahaan sangat penting, karena budgeting merupakan proses perencanaan
keuangan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan yang menjadi dasar pengambilan keputusan dan pengendalian keuangan.

Berikut ini adalah beberapa peranan manajemen dalam budgeting perusahaan:


1. Penentuan tujuan dan strategi perusahaan: Manajemen harus menetapkan tujuan dan strategi perusahaan, serta merencanakan
pengeluaran dan pendapatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Penetapan anggaran: Manajemen harus menetapkan anggaran untuk seluruh aktivitas perusahaan, termasuk biaya operasional,
investasi, riset dan pengembangan, pemasaran, dan lain-lain. Anggaran ini harus disusun secara realistis dan terukur, serta
memperhitungkan risiko dan kondisi pasar.
3. Pengawasan dan pengendalian: Manajemen harus memonitor dan mengevaluasi penggunaan anggaran perusahaan, serta
melakukan pengendalian terhadap pengeluaran yang melebihi anggaran atau tidak terencana. Manajemen juga harus melakukan
tindakan korektif jika ditemukan adanya ketidaksesuaian antara anggaran dengan realisasi.
4. Motivasi karyawan: Manajemen dapat memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan menghubungkan anggaran
dengan kinerja karyawan, seperti memberikan insentif jika karyawan berhasil mencapai target yang ditetapkan dalam anggaran.
5. Pengambilan keputusan: Anggaran dapat menjadi dasar pengambilan keputusan manajemen terkait investasi, pengembangan
produk, ekspansi bisnis, dan lain-lain. Manajemen dapat melakukan evaluasi terhadap anggaran dan membuat keputusan yang
lebih tepat berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

Dalam keseluruhan peranan manajemen dalam budgeting, manajemen harus memastikan bahwa anggaran perusahaan tidak hanya
disusun secara realistis dan terukur, namun juga harus selalu diperbarui dan disesuaikan dengan perubahan kondisi pasar, persaingan,
dan kebijakan pemerintah yang berlaku.
FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN DALAM BUDGETING
Fungsi dan proses manajemen dalam budgeting (penganggaran) perusahaan meliputi beberapa tahapan, yang melibatkan seluruh
manajemen dari berbagai bidang fungsional dalam perusahaan. Berikut ini adalah beberapa fungsi dan proses manajemen dalam
budgeting perusahaan:

1. Perumusan strategi dan tujuan perusahaan: Manajemen harus merumuskan strategi dan tujuan perusahaan untuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Hal ini akan menjadi dasar bagi penyusunan anggaran yang efektif.
2. Penentuan prioritas dan alokasi sumber daya: Manajemen harus menentukan prioritas dan alokasi sumber daya perusahaan untuk
memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini melibatkan seluruh bagian perusahaan, seperti bagian pemasaran, keuangan,
produksi, dan lain-lain.
3. Penyusunan anggaran: Setelah menetapkan prioritas dan alokasi sumber daya, manajemen harus menyusun anggaran perusahaan.
Anggaran ini mencakup anggaran operasional, anggaran investasi, dan anggaran pendanaan.
4. Pengawasan dan pengendalian: Manajemen harus memantau dan mengevaluasi penggunaan anggaran perusahaan secara
berkala. Hal ini melibatkan pengecekan terhadap penggunaan dana dan evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai, serta
melakukan pengendalian terhadap pengeluaran yang melebihi anggaran atau tidak terencana.
5. Evaluasi dan penyempurnaan: Manajemen harus mengevaluasi anggaran perusahaan secara berkala, dengan melihat hasil kinerja
yang telah dicapai, serta kondisi pasar dan persaingan yang terbaru. Setelah itu, manajemen dapat melakukan penyempurnaan
pada anggaran yang telah disusun.
6. Pelaporan dan transparansi: Manajemen harus membuat laporan mengenai penggunaan anggaran perusahaan secara berkala,
yang dapat dipertanggungjawabkan kepada pemegang saham dan pihak-pihak yang terkait.

Proses penganggaran perusahaan adalah sebuah proses yang kompleks dan melibatkan banyak departemen dan manajemen. Oleh
karena itu, perlu adanya koordinasi dan kerja sama yang baik antar departemen dan manajemen untuk mencapai hasil yang diinginkan.
KUIS & TUGAS PERTEMUAN I

Tugas Pertemuan 1
01 Apa definisi anggaran (budget) ?

Mengumpulkan rangkuman dari materi Budget

02
Sebutkan dan jelaskan karakteristik dari Komprehensif dan materi Perencanaan dan
anggaran ! Pengendalian Laba Industri non-manufaktur

Format maksimal satu lembar folio dan tulis


03
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dari
tangan.
anggaran !

04
Jelaskan peranan dan langkah manajemen
dalam menyusun anggaran !

Anda mungkin juga menyukai