2010 ModelStrategiITService
2010 ModelStrategiITService
net/publication/267757892
CITATIONS READS
0 15,526
1 author:
Aradea Dipalokareswara
Siliwangi University
54 PUBLICATIONS 104 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Aradea Dipalokareswara on 05 November 2014.
Aradea
Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Abstrak
Kerangka kerja disiplin teknologi informasi (TI) saat ini banyak diadopsi oleh berbagai jenis institusi
atau organisasi untuk penunjang pencapaian tujuan organisasi. Organisasi telah menyadari bahwa tuntutan
akan pengelolaan proses bisnis organisasi yang baik harus ditunjang oleh kerangka kerja yang terbaik. Peran
TI dalam organisasi saat ini difungsikan tidak hanya untuk pengolahan data, tetapi dapat difungsikan untuk
fungsi strategi dan layanan. Pada makalah ini akan dikaji model kerangka kerja layanan TI dengan tujuan untuk
peningkatan performa TI sebagai fungsi strategi dan layanan. Kerangka kerja yang digunakan untuk model ini
dengan menggunakan Information Technology Infrastructure Library (ITIL) versi 3, dengan pendekatan modul
service strategy dan service design. Kombinasi kedua modul tersebut dilakukan secara selaras, mengacu pada
tahapan pemodelan tata kelola TI.
a. Services Strategy (SS), meliputi perencanaan Proses service design pada tahapan siklus hidup
strategis manajemen layanan dan keterpaduan layanan disajikan pada gambar 1 berikut :
pelayanan dengan strategi bisnis.
b. Services Design (SD), outlines desain dan
pengembangan layanan jasa dan proses
manajemen.
c. Services Transition (ST), mengilustrasikan
bagaimana persyaratan tahapan sebelumnya
(strategi dan desain) untuk layanan yang
berkelanjutan dan dapat dipertahankan.
d. Services Operation (SO), meliputi penyampaian
yang efektif dan efisien dan dukungan layanan,
juga menyediakan referensi untuk kegiatan
operasional dalam proses-proses lain.
e. Continual Service Improvement (CSI),
perbaikan layanan yang berkelanjutan dan
pengukuran kinerja proses yang diperlukan
untuk layanan.
Demikian seterusnya sampai model yang dalam komunikasi atau koordinasi antara fungsi-
dikembangkan dianggap cukup efektif. fungsi dan proses-proses pada service management,
dan sebagai dasar formal untuk mendefinisikan
4. PEMBAHASAN layanan.
4.1 Identifikasi Proses dan Lingkungan TI Setelah melakukan klasifikasi dan
Tahapan awal dalam penerapan model visualisasi pola dari layanan, selanjutnya
strategi layanan TI adalah mendefinisikan customer menentukan tipe layanan seperti terlihat pada
untuk layanan TI. Dengan menentukan strategis Gambar 4.
untuk layanan dan layanan untuk strategis bisnis,
memahami customer, memahami kesempatan,
melakukan klasifikasi dan visualisasi dari pola
dasar layanan model bisnis/ service archetype (Ux)
dan bisnis unit/ customer assets (Ay). Kombinasi
Ux dan Ay menyajikan item layanan pada service
catalogue. Beberapa layanana dalam catalog
termasuk pada Ux atau model yang sama, banyak
Ux dikombinasikan dengan tipe Ay yang sama
(asset based service strategy). Ux yang sama
dimungkinkan digunakan untuk melayani tipe Ay
yang berbeda (utility based service strategy),
seperti disajikan pada Gambar 2.
a. Mendefinisikan layanan/ menetapkan dan 4.2.2 Sudut Pandang Service Level Management
mendokumentasikan definisi semua layanan (SLM)
yang relevan. SLM negosiasi, persetujuan dan dokumen
b. Menetapkan muatan catalog/ menghubungkan target layanan TI yang tepat serta representative
dengan service portfolio management untuk untuk bisnis, memonitor dan menghasilkan laporan
disesuaikan dengan muatan pada service untuk/ pada penyedia layanan untuk persetujuan
portfolio dan service catalogue. tingkat layanan. SLM adalah proses vital untuk
c. Menyediakan catalog/ menghasilkan dan setiap organisasi penyedia layanan TI yang
merawat service catalogue dan muatannya, bertanggungjawab untuk persetujuan dan
bersama dengan service portfolio. dokumentasi service level target dan tanggung
d. Mengidentifikasi kebergantungan layanan jawab dalam Service Level Aggrement (SLAs) dan
bisnis/ menghubungkan dengan bisnis dan IT Service Level Requirement (SLRs), untuk setiap
service continuity management tentang aktifitas dalam TI.
kebergantungan bisnis unit dan bisnis proses
nya dengan pendukung layanan TI, termuat
dalam business service catalogue.
e. Mengidentifikasi kebergantungan layanan
teknis/ menghubungkan dengan tim pendukung,
supplier dan configuration management untuk
hubungan dan kebergantungan diantara layanan
TI dan pendukung layanan, komponen-
komponen dan CIs, termuat dalam technical
service catalogue.
Key Concepts :
a. Operational Level Agreement (OLA) - Sebuah
perjanjian dengan penyedia layanan internal
untuk memberikan jasa dalam tingkat tertentu.
Gambar 8. Overview diagram SCM [4] b. Service Level Agreement (SLA) - Perjanjian
Key Concepts : dinegosiasikan antara penyedia layanan TI dan
a. Business Service Catalog - Pengumpulan pelanggan TI untuk mendefinisikan
layanan TI yang secara langsung merupakan tanggungjawab dari masing-masing pihak
bagian proses dari bisnis. tentang pemberian layanan TI.
b. Hierarchy of Services - Sebuah jaringan layanan c. Underpinning Contract (UC) - Sebuah
yang mendukung proses bisnis (layanan bisnis) perjanjian dengan penyedia layanan eksternal
dan layanan yang memungkinkan layanan- untuk menyediakan jasa dalam tingkat tertentu.
layanan bisnis (jasa teknis).
c. Service - Koleksi sistem TI, komponen, dan 4.2.3 Sudut Pandang Capacity Management (CM)
sumber daya yang bekerja sama untuk CM menyediakan focal point untuk
memberikan nilai kepada pelanggan TI. performa dan kapasitas yang berkaitan dengan
d. Service Catalogue - Pengumpulan layanan TI analisis dan perencanaan.
saat ini yang diberikan kepada pelanggan TI.
e. Service Package - Sebuah deskripsi mendalam
tentang layanan TI yang tersedia melalui service
catalog.
f. Service Portfolio - Pengumpulan dari semua
layanan TI, termasuk yang di dalam pipeline,
saat ini yang sedang disampaikan, dan yang
sudah tidak digunakan.
g. Technical Service Catalog - Pengumpulan
layanan TI yang mendukung proses bisnis.
Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Teknologi ”Tekno Insentif”, Volume 4 Nomor 1, ISSN: 1907-4964, Halaman 33, Kopertis Wilayah IV
Key Concepts :
a. Invitation to Tender (ITT) - Sebuah dokumen
yang mirip dengan SOR.
b. Operational Level Agreement (OLA) -
Membicarakan service level management.
Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Teknologi ”Tekno Insentif”, Volume 4 Nomor 1, ISSN: 1907-4964, Halaman 33, Kopertis Wilayah IV
c. Service Provider - Internal atau eksternal berdasaarkan sudut pandang service design untuk
penyedia layanan TI. menentukan strategi dan solusi TI yang diambil
d. Statement Of Requirment (SOR) - Sebuah untuk perubahan, perbaikan dan rencana layanan TI
dokumen yang mengidentifikasi semua untuk masa depan organisasi. Dengan demikian
persyaratan untuk suatu layanan atau proyek. organisasi dapat meningkatkan atau
e. Supplier and Contracts Database – Tempat mengoptimalkan peran TI dalam mendukung
penyimpanan informasi tentang pemasok dan pencapaian tujuan organisasi, dengan cara
kontrak dengan pemasok. memperbaiki sistem layanan yang sudah usang dan
f. Supplier Performance - Pemasok yang menerapkan sistem layanan baru serta
memberikan layanan pada tingkat layanan yang mempersiapkan sistem layanan untuk masa depan
tepat cenderung dipertahankan, yang tidak organisasi.
memiliki kontrak dihentikan.
g. Supplier Service Improvement Plan - Tindakan DAFTAR PUSTAKA
yang akan diambil oleh pemasok untuk [1] Baschab, John, Piot Jon, (2003), The
meningkatkan tingkat layanan. Executive’s Guide to Informationn
h. Underpining Contract (UC) – Membicarakan Technology, John Wiley & Sons Inc.,
Service Level Management. Hoboken New Jersey.
[2] IT Governance Institute, (2008), Cobit
4.3 Penetapan Strategi dan Solusi TI Mapping ; Mapping ITIL v3 with COBIT 4.1,
Penetapan strategi dan solusi TI dibuat United States of America.
berdasarkan hasil analisis tahapan sebelumnya, [3] IT Governance Institute Office of Government
hasil dari model ini adalah sebuah rancangan Commerce The Stationery Office, (2008),
strategi untuk fungsi layanan TI organisasi berupa Aligning CobiT® 4.1, ITIL® V3 and ISO/IEC
rekomendasi layanan TI dan pedoman 27002 for Business Benefit, Printed in the
pengelolaannya. Kerangka kerja ini digunakan United States of America and published
untuk merancang strategi layanan TI didasarkan simultaneously on ITGI, ISACA, OGC and
pada keselarasan antara strategis bisnis organisasi TSO web sites in England and the United
dan strategi sistem informasi untuk layanan TI. States of America.
Kerangka kerja strategi ini menyajikan kondisi dan [4] Long John O, (2008), ITIL Version 3 At a
peran sistem layanan TI saat ini, dan yang telah Glance : Information Quick Reference, IBM,
direncanakan untuk masa depan organisasi. Springer Science and Business Media, LLC.
[5] Office of Government Commerce, OGC,
5. KESIMPULAN (2007), ITIL version 3 : Service Strategy, The
Model yang dikemukakan dalam makalah Stationery Office - TSO, London.
ini adalah hasil adopsi dan penyelarasan antara [6] Office of Government Commerce, OGC,
modul service strategy dan service design pada (2007), ITIL version 3 : Service Design, The
kerangka kerja ITIL. Penyelarasan dilakukan Stationery Office - TSO, London.
dengan mengacu pada kebutuhan fungsi layanan TI [7] www.tsoshop.co.uk
pada organisasi yang selaras dengan tujuan bisnis [8] www.best-management-practice.com/itil
organisasi. Pemahaman atas proses bisnis yang
dijalankan organisasi merupakan hal kritis pada
saat menyusun service strategy, analisis dilakukan