Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/267757892

Model Strategi Layanan Teknologi Informasi

Article · January 2010

CITATIONS READS

0 15,526

1 author:

Aradea Dipalokareswara
Siliwangi University
54 PUBLICATIONS   104 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Self-Adaptive Engine View project

All content following this page was uploaded by Aradea Dipalokareswara on 05 November 2014.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Teknologi ”Tekno Insentif”, Volume 4 Nomor 1, ISSN: 1907-4964, Halaman 33, Kopertis Wilayah IV

MODEL STRATEGI LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

Aradea
Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Abstrak
Kerangka kerja disiplin teknologi informasi (TI) saat ini banyak diadopsi oleh berbagai jenis institusi
atau organisasi untuk penunjang pencapaian tujuan organisasi. Organisasi telah menyadari bahwa tuntutan
akan pengelolaan proses bisnis organisasi yang baik harus ditunjang oleh kerangka kerja yang terbaik. Peran
TI dalam organisasi saat ini difungsikan tidak hanya untuk pengolahan data, tetapi dapat difungsikan untuk
fungsi strategi dan layanan. Pada makalah ini akan dikaji model kerangka kerja layanan TI dengan tujuan untuk
peningkatan performa TI sebagai fungsi strategi dan layanan. Kerangka kerja yang digunakan untuk model ini
dengan menggunakan Information Technology Infrastructure Library (ITIL) versi 3, dengan pendekatan modul
service strategy dan service design. Kombinasi kedua modul tersebut dilakukan secara selaras, mengacu pada
tahapan pemodelan tata kelola TI.

Kata Kunci : ITIL, service strategy, service design, teknologi informasi

1. PENDAHULUAN Sejalan dengan kondisi tersebut, tantangan


Seiring dengan meningkatnya frekuensi utama yang dihadapi perusahaan atau organisasi
kebutuhan layanan dalam organisasi, peran adalah bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan
Teknologi Informasi (TI) dalam organisasi saat ini sistem dan teknologi informasi yang siap pakai
telah mengalami pergeseran paradigma, pada dengan sasaran akses yang tepat dan jelas, yaitu
awalnya TI hanya berfokus pada otomatisasi data, dengan mendefinisikan sebuah perancangan strategi
pengolahan data atau manipulasi data, sekarang layanan TI untuk peningkatan performa
sudah bergeser pada fungsi perencanaan strategis pengelolaan layanan teknologi informasi. Dalam
dan layanan. Performa TI dapat menjadi faktor makalah ini model yang dikembangkan adalah
penentu pencapaian tujuan organisasi, apabila untuk mendefinisikan fungsi layanan TI dan
diposisikan dan difungsikan secara tepat dan selaras pedoman penyampaian layana TI dengan
dengan tujuan dan kebutuhan proses bisnis menggunakan pendekatan service strategy dan
organisasi. service design pada kerangka kerja ITIL versi 3.
Guna merealisasikan berbagai tujuan
bisnisnya, organisasi sudah seharusnya merespons
positif kondisi tersebut, sehingga peran dari TI 2. LANDASAN TEORI
sebagai penunjang pencapaian visi, misi dapat 2.1 Information Technology Infrastructure
berfungsi sesuai dengan kebutuhan serta selaras libraray (ITIL)
dengan tujuan dan sasaran organisasi. Adopsi Information Technology Service
kerangka kerja disiplin TI saat ini sudah banyak Management (ITSM) adalah pendekatan organisasi
dilakukan oleh berbagai jenis organisasi, baik profit Teknologi Informasi (TI) yang digunakan untuk
ataupun non profit, untuk keberlangsungan hidup merancang, membangun, mengintegrasikan,
proses bisnisnya dalam menghadapi perubahan- mengatur dan menyusun layanan TI yang
perubahan yang ada pada lingkungan bisnis. Salah berkualitas, dalam ITSM pengelolaan TI memilki
satu kerangka kerja disiplin TI dalam hal fungsi basis filosofi pada cara pandang customer terhadap
layanan TI adalah Information Technology kontribusi TI dalam bisnis, serta untuk efektifitas
Infrastructure Library (ITIL). ITIL adalah dan efisiensi biaya dalam hal penyedia layanan TI.
kerangka kerja best practices yang dapat digunakan ITIL adalah kerangka kerja best practices yang
untuk membantu organisasi dalam mengembangkan dapat digunakan untuk membantu organisasi dalam
proses Information Technology Service mengembangkan proses ITSM. Model-model yang
Management (ITSM). Ini adalah panduan untuk disediakan dalam ITIL menunjukkan goals/ tujuan,
menetapkan proses-proses umum, peran, dan aktivitas general, masukan, dan keluaran dari
aktivitas, dengan referensi yang tepat satu sama lain berbagai proses yang dapat disesuaikan dengan
dan bagaimana jalur komunikasi harus ada di antara kebutuhan organisasi. Tujuannya adalah untuk
mereka. Perusahaan atau organisasi dapat menetapkan bahasa yang sama pada daerah
menggunakan ITIL, baik secara keseluruhan atau fungsional. ITIL memenuhi persyaratan standar
sebagian, tergantung pada preferensi mereka. ITIL kualitas ISO9001 dan direferensikan oleh ISO9000
menyediakan panduan tentang bagaimana untuk standar TI. Library versi 3 terdiri dari lima
menghubungkan proses dan kegiatan yang ada di modul ITIL :
departemen TI dalam konteks yang terstruktur, dan
kaitannya adalah kunci kualitas layanan.
Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Teknologi ”Tekno Insentif”, Volume 4 Nomor 1, ISSN: 1907-4964, Halaman 33, Kopertis Wilayah IV

a. Services Strategy (SS), meliputi perencanaan Proses service design pada tahapan siklus hidup
strategis manajemen layanan dan keterpaduan layanan disajikan pada gambar 1 berikut :
pelayanan dengan strategi bisnis.
b. Services Design (SD), outlines desain dan
pengembangan layanan jasa dan proses
manajemen.
c. Services Transition (ST), mengilustrasikan
bagaimana persyaratan tahapan sebelumnya
(strategi dan desain) untuk layanan yang
berkelanjutan dan dapat dipertahankan.
d. Services Operation (SO), meliputi penyampaian
yang efektif dan efisien dan dukungan layanan,
juga menyediakan referensi untuk kegiatan
operasional dalam proses-proses lain.
e. Continual Service Improvement (CSI),
perbaikan layanan yang berkelanjutan dan
pengukuran kinerja proses yang diperlukan
untuk layanan.

2.2 Service Strategy Gambar 1. Service Design pada tahapan siklus


Tahapan awal dalam pengembangan hidup layanan [4]
sistem layanan adalah penyusunan perencanaan
strategis layanan, aktivitas utama yang dilakukan Pada Gambar 1. masing-masing proses
adalah market definition, offering development, perancangan memiliki peran dalam siklus hidup
strategic asset development dan prepare for layanan sebagai berikut :
execution. Tahapan penetapan perencanaan strategi a. Service Catalog Management adalah bagian
layanan TI, adalah sebagai berikut : dari portofolio layanan yang dapat dilihat oleh
a. Market definition customer, service catalog diperbarui dengan
Pada tahapan ini adalah mendefinisikan customer informasi baru tentang layanan, termasuk
untuk layanan TI. Dengan menentukan strategis perubahan status dalam layanan.
untuk layanan dan layanan untuk strategis bisnis, b. Service Level Management menyediakan
memahami customer, memahami kesempatan, antarmuka untuk pelanggan TI pada saat
melakukan klasifikasi dan visualisasi dari pola pengumpulan persyaratan.
dasar layanan model bisnis dan bisnis unit. c. Proses pendukung seperti Availability
a. Offering Development Management, Capacity Management,
Tahapan ini untuk mengidentifikasi layanan yang Information Security Management, dan IT
digunakan/ ditawarkan untuk customer, serta utuk Service Continuity Management digunakan
memulai proyek pengembangan layanan. untuk memastikan visi layanan akan memenuhi
b. Strategic Asset Development target tingkat layanan dan harapan.
Mengidentifikasi aset layanan (proses, knowledge, d. Supplier Management mengelola hubungan
orang, aplikasi dan infrastruktur) untuk digunakan dengan penyedia layanan.
pada pembangunan blok layanan/ service
management untuk membuat layanan dan inisiasi 3. METODOLOGI
proyek untuk pengembangan aset tersebut. Metodologi yang digunakan pada
c. Preparation for Execution penyusunan model ini adalah sebagai berikut.
Persiapan unit TI untuk memastikan bahwa service a. Eksplorasi dan Studi literatur
strategy akan berjalan dengan baik, meliputi Mempelajari dan memahami berbagai sumber
aktivitas-aktivitas : strategic assessment, seting acuan pustaka terkait teori dan tool kit yang tersedia
tujuan, mengidentifikasi critical success factor untuk pembuatan model strategi layanan TI.
(CSF), prioritas investasi, menginformasikan b. Menyusun model
perkembangan, memetakan/ diferensiasi market Hasil dari studi literatur akan diimplementasikan
space. menjadi suatu model untuk penyusunan proses
strategi layanan TI untuk organisasi
2.3 Service Design c. Mengembangkan model
Service design merupakan pendefinisian di Model yang dihasilkan akan diselaraskan dengan
mana layanan baru dikembangkan atau layanan tujuan dan sasaran organisasi.
yang telah ada dirubah dan dipersiapkan untuk d. Mengevaluasi model
tahap transisi layanan, dengan mengacu pada Model yang dihasilkan akan dievaluasi, seandainya
portofolio layanan hasil tahapan service strategy. pada hasil evaluasi ditemukan kekurangan-
kekurangan model yang dikembangkan, maka
dilakukan perbaikan dan kembali ke langkah 2.
Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Teknologi ”Tekno Insentif”, Volume 4 Nomor 1, ISSN: 1907-4964, Halaman 33, Kopertis Wilayah IV

Demikian seterusnya sampai model yang dalam komunikasi atau koordinasi antara fungsi-
dikembangkan dianggap cukup efektif. fungsi dan proses-proses pada service management,
dan sebagai dasar formal untuk mendefinisikan
4. PEMBAHASAN layanan.
4.1 Identifikasi Proses dan Lingkungan TI Setelah melakukan klasifikasi dan
Tahapan awal dalam penerapan model visualisasi pola dari layanan, selanjutnya
strategi layanan TI adalah mendefinisikan customer menentukan tipe layanan seperti terlihat pada
untuk layanan TI. Dengan menentukan strategis Gambar 4.
untuk layanan dan layanan untuk strategis bisnis,
memahami customer, memahami kesempatan,
melakukan klasifikasi dan visualisasi dari pola
dasar layanan model bisnis/ service archetype (Ux)
dan bisnis unit/ customer assets (Ay). Kombinasi
Ux dan Ay menyajikan item layanan pada service
catalogue. Beberapa layanana dalam catalog
termasuk pada Ux atau model yang sama, banyak
Ux dikombinasikan dengan tipe Ay yang sama
(asset based service strategy). Ux yang sama
dimungkinkan digunakan untuk melayani tipe Ay
yang berbeda (utility based service strategy),
seperti disajikan pada Gambar 2.

Gambar 4. Tipe Layanan [4]

Tipe layanan utama, unit bisnis dan


pengguna layanan untuk suatu organisasi
berdasarkan visualisasi pola dari layanan yang telah
terdefinisi pada tahapan sebelumnya. Tipe layanan
utama tersebut didefinisikan, untuk menentukan
Gambar 2. Asset Based dan Utility Based core service yang ada pada setiap proses bisnis
Positioning [5] serta membutuhkan dukungan dari supporting
Konsep pada Gambar 2 tersebut berguna service yang terkait untuk setiap unit bisnis yang
untuk melakukan visualisasi layanan sebagai berfungsi sebagai penyedia layanan, seperti terlihat
pembuatan pola layanan, seperti terlihat pada pada Gambar 4. Termasuk unit TI dalam hal ini
Gambar 3. sebagai penyedia infrastruktur untuk kebutuhan
layanan.
Penyedia layanan dapat didefinisikan
dengan melakukan pengelompokan tipe layanan
seperti terlihat pada Gambar 5. Tipe I adalah
internal service provider, tipe II adalah shared
services unit dan tipe III adalah external service
provider.
Dari tipe dan penyedia layanan yang sudah
didefinisikan maka paket layanan yang dapat
dibentuk adalah seperti pada Gambar 6. Pada
Gambar 6. menentukan core service yang dapat
menyediakan paket paket layanan yang
dikelompokan berdasarkan kebutuhan customer,
dalam hal ini adalah customer yang akan
Gambar 3. Visualisasi Pola Layanan [5]
menggunakan paket layanan tersebut. Pada paket
Dari Gambar 3 beberapa kombinasi Ux layanan yang didefinisikan, dimungkinkan satu
dan Ay yang serupa, dapat digunakan untuk core service yang didukung oleh supporting service
mengidentifikasi kesempatan melakukan dapat digunakan pada lebih dari satu paket layanan.
konsolidasi atau paket layanan yang digunakan
secara bersama. Metode visualisasi ini berguna
Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Teknologi ”Tekno Insentif”, Volume 4 Nomor 1, ISSN: 1907-4964, Halaman 33, Kopertis Wilayah IV

management sebagai service assets, pada


pengembangannya adalah untuk mendefinisikan
value network dalam operasi penyedia layanan
untuk mendukung customer. Network ini ada dalam
business enterprise secara keseluruhan, untuk tipe I
dan tipe II penyedia layanan, serta external
customer, supplier dan partners. Aspek penting
pada service management adalah pengendalian
interaksi diantara customer assets dan service
assets.

Gambar 5. Penyedia Layanan [4]

Gambar 7. Katalog dan Portofolio Layanan[4]

Langkah terakhir dalam tahapan ini adalah


persiapan unit TI untuk memastikan bahwa service
strategy akan berjalan dengan baik, meliputi
aktivitas-aktivitas : strategic assessment, seting
tujuan, mengidentifikasi critical success factor
(CSF), prioritas investasi, menginformasikan
perkembangan, memetakan/ diferensiasi market
space.

4.2 Analisis Operasional Sistem


Analisis dilakukan berdasarkan sudut
pandang service design pada kerangka kerja ITIL
sebagai berikut :
4.2.1 Sudut Pandang Service Catalogue
Gambar 6. Paket Layanan [4] Management (SCM)
Maksud dari SCM adalah sebagai sumber
Tahapan selanjutnya yang dilakukan penyedia informasi yang konsisten untuk semua
adalah pembuatan portofolio layanan, yang berisi layanan yang telah disetujui dan memastikan secara
katalog layanan, daftar layanan yang sudah tidak luas ketersediaan untuk siapa informasi tersebut
terpakai/ usang dan daftar perencanaan layanan, diakses. Tujuan dari proses SCM adalah untuk
seperti terlihat pada Gambar 7. memastikan katalog layanan dihasilkan dan
Langkah selanjutnya adalah dirawat, berisi informasi yang akurat tentang semua
mengidentifikasi aset layanan (proses, knowledge, operasional layanan dan ini menjadi persiapan
orang, aplikasi dan infrastruktur) untuk digunakan untuk menjalankan operasional layanan. Sasaran
pada pembangunan blok layanan/ service SCM adalah untuk mengelola informasi dalam
management untuk membuat layanan dan inisiasi katalog layanan dan untuk memastikan informasi
proyek untuk pengembangan aset tersebut. Service tersebut akurat, menggambarkan detail saat ini,
management memulai kemampuan untuk status, keterhubungan dan kebergantungan semua
koordinasi dan kontrol sumber daya untuk layanan menjadi beroperasi, atau persiapan untuk
dukungan service catalogue. Selanjutnya service operasi dalam lingkungannya. Aktivitas dalam
proses SCM adalah sebagai berikut :
Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Teknologi ”Tekno Insentif”, Volume 4 Nomor 1, ISSN: 1907-4964, Halaman 33, Kopertis Wilayah IV

a. Mendefinisikan layanan/ menetapkan dan 4.2.2 Sudut Pandang Service Level Management
mendokumentasikan definisi semua layanan (SLM)
yang relevan. SLM negosiasi, persetujuan dan dokumen
b. Menetapkan muatan catalog/ menghubungkan target layanan TI yang tepat serta representative
dengan service portfolio management untuk untuk bisnis, memonitor dan menghasilkan laporan
disesuaikan dengan muatan pada service untuk/ pada penyedia layanan untuk persetujuan
portfolio dan service catalogue. tingkat layanan. SLM adalah proses vital untuk
c. Menyediakan catalog/ menghasilkan dan setiap organisasi penyedia layanan TI yang
merawat service catalogue dan muatannya, bertanggungjawab untuk persetujuan dan
bersama dengan service portfolio. dokumentasi service level target dan tanggung
d. Mengidentifikasi kebergantungan layanan jawab dalam Service Level Aggrement (SLAs) dan
bisnis/ menghubungkan dengan bisnis dan IT Service Level Requirement (SLRs), untuk setiap
service continuity management tentang aktifitas dalam TI.
kebergantungan bisnis unit dan bisnis proses
nya dengan pendukung layanan TI, termuat
dalam business service catalogue.
e. Mengidentifikasi kebergantungan layanan
teknis/ menghubungkan dengan tim pendukung,
supplier dan configuration management untuk
hubungan dan kebergantungan diantara layanan
TI dan pendukung layanan, komponen-
komponen dan CIs, termuat dalam technical
service catalogue.

Gambar 9. Overview diagram SLM [4]

Key Concepts :
a. Operational Level Agreement (OLA) - Sebuah
perjanjian dengan penyedia layanan internal
untuk memberikan jasa dalam tingkat tertentu.
Gambar 8. Overview diagram SCM [4] b. Service Level Agreement (SLA) - Perjanjian
Key Concepts : dinegosiasikan antara penyedia layanan TI dan
a. Business Service Catalog - Pengumpulan pelanggan TI untuk mendefinisikan
layanan TI yang secara langsung merupakan tanggungjawab dari masing-masing pihak
bagian proses dari bisnis. tentang pemberian layanan TI.
b. Hierarchy of Services - Sebuah jaringan layanan c. Underpinning Contract (UC) - Sebuah
yang mendukung proses bisnis (layanan bisnis) perjanjian dengan penyedia layanan eksternal
dan layanan yang memungkinkan layanan- untuk menyediakan jasa dalam tingkat tertentu.
layanan bisnis (jasa teknis).
c. Service - Koleksi sistem TI, komponen, dan 4.2.3 Sudut Pandang Capacity Management (CM)
sumber daya yang bekerja sama untuk CM menyediakan focal point untuk
memberikan nilai kepada pelanggan TI. performa dan kapasitas yang berkaitan dengan
d. Service Catalogue - Pengumpulan layanan TI analisis dan perencanaan.
saat ini yang diberikan kepada pelanggan TI.
e. Service Package - Sebuah deskripsi mendalam
tentang layanan TI yang tersedia melalui service
catalog.
f. Service Portfolio - Pengumpulan dari semua
layanan TI, termasuk yang di dalam pipeline,
saat ini yang sedang disampaikan, dan yang
sudah tidak digunakan.
g. Technical Service Catalog - Pengumpulan
layanan TI yang mendukung proses bisnis.
Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Teknologi ”Tekno Insentif”, Volume 4 Nomor 1, ISSN: 1907-4964, Halaman 33, Kopertis Wilayah IV

Gambar 10. Overview diagram CM [4]

Key Concepts : Gambar 11. Overview diagram AM [4]


a. Business Capacity Management - Manajemen
kapasitas untuk layanan bisnis. Key Concepts :
b. Capacity - Kapasitas maksimum yang dapat a. Availability - Kemampuan item untuk
disediakan oleh CI. melakukan fungsinya bila diperlukan.
c. Capacity Plan - Sebuah rencana jangka panjang b. Component Failure Impact Analysis - Analisis
untuk menyediakan kapasitas layanan yang yang dilakukan untuk menentukan bagaimana
memadai untuk memenuhi target tingkat dampak kegagalan komponen layanan TI.
layanan yang diharapkan. c. Fault Tree Analysis - Analisis yang
d. Capacity Management Information System - menunjukkan rangkaian kejadian yang
Sistem informasi berisi semua yang menyebabkan masalah.
berhubungan dengan rencana kapasitas, analisis, d. Maintainability - Cara cepat sebuah item dapat
informasi, dan laporan. dikembalikan ke operasi normal setelah
e. Component Capacity Management - kegagalan.
Manajemen kapasitas untuk item konfigurasi e. Reliability - Berapa lama suatu item dapat
yang membentuk layanan TI. melakukan fungsinya tanpa gangguan.
f. Demmand - Permintaan penggunaan layanan f. Service Failure Analysis - Analisis dilakukan
atau sumber daya TI. untuk menentukan penyebab gangguan layanan
g. Human Resource Capacity - Sebuah aspek terkait. Catatan bahwa ini berfokus pada
capacity management yang berurusan dengan gangguan layanan sebagai lawan root cause
kepegawaian, penjadwalan, dan pelatihan analysis , yang berfokus pada penyebab insiden.
sumber daya manusia dan pengaruhnya g. Single Point of Failure (SPOF) - Sebuah item
terhadap service capacity. konfigurasi yang, jika mengalami kegagalan,
h. Performance - Hasil pengukuran dari sumber dapat menyebabkan insiden. Identifikasi SPOFs
daya, CI, atau layanan. merupakan aspek penting dalam mengelola
i. Service Capacity Management - Manajemen ketersediaan layanan.
kapasitas untuk layanan TI. h. Vital business fungction - Fungsi bisnis penting
j. Threshold - Sebuah tingkat operasional, bila dari layanan bisnis.
melebihi, menyebabkan tanda atau tindakan
yang akan dimulai. 4.2.5 Sudut Pandang IT Service Continutity
k. Tuning - Penyesuaian atau manipulasi sumber Management (ITSCM)
daya TI untuk menjadi lebih baik dengan Memastikan layanan TI akan terus
memanfaatkan sumber daya tersebut, termasuk beroperasi sesuai dengan persetujuan/ yang
menyeimbangkan dan optimasi. disepakati untuk perencanaan.
l. Utilization - Penggunaan sumber daya.

4.2.4 Sudut Pandang Availability Management


(AM)
Menyediakan titik fokus untuk ketersediaan terkait
analisis dan perencanaan
Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Teknologi ”Tekno Insentif”, Volume 4 Nomor 1, ISSN: 1907-4964, Halaman 33, Kopertis Wilayah IV

Gambar 12. Overview diagram ITSCM [4]


Key Concepts : Gambar 13. Overview diagram ITSCM [4]
a. Business Continuity - Keberlanjutan dalam Key Concepts :
memberikan layanan bisnis setelah pekerjaan a. Information Security Management System
utama. Hal ini secara langsung berkaitan dengan (ISMS) - Sebuah sistem informasi yang berisi
IT Service Continuity. standar keamanan informasi, kebijakan, dan
b. Business Continuity Plan - Rencana untuk prosedur.
mengembalikan layanan bisnis setelah b. Information Security Policy - Sebuah kebijakan
pekerjaan utama. secara keseluruhan untuk melakukan keamanan
c. Business Impact Analysis - Sebuah pendekatan informasi, didukung oleh sejumlah kebijakan
untuk menentukan fungsi penting bisnis dan yang mendukung keamanan, meliputi : Access
dependensi. control, Password control, Antivirus policy,
d. Continuity Testing - Melakukan tes Internet policy, Asset use policy dan lain-lain
keberlangsungan rencana untuk memastikan c. ISO 27001 - standar internasional untuk
bahwa hal tersebut akan bekerja pada saat sertifikasi ISMS.
menjalankan pekerjaan utama.
e. IT Service Continuity - Keberlanjutan untuk 4.2.7 Sudut Pandang Supplier Management (SM)
memberikan layanan teknis setelah pekerjaan Mengelola penyedia layanan untuk mendukung
utama. service level targets.
f. IT Service Continuity Plan - Rencana untuk
mengembalikan layanan TI setelah pekerjaan
utama.
g. Management of Risk (M_o_R) - Sebuah
metodologi untuk menilai dampak risiko dalam
suatu perusahaan.
h. Restoration - Pengembalian CI atau jasa untuk
menyatakan operasi normal setelah perbaikan
dan pemulihan.
i. Risk Analysis - Menentukan kerentanan
terhadap ancaman layanan TI.

4.2.6 Sudut Pandang Information Security


Management (ISM)
Penyesuaian IT security dengan business security

Gambar 14. Overview diagram SM [4]

Key Concepts :
a. Invitation to Tender (ITT) - Sebuah dokumen
yang mirip dengan SOR.
b. Operational Level Agreement (OLA) -
Membicarakan service level management.
Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Teknologi ”Tekno Insentif”, Volume 4 Nomor 1, ISSN: 1907-4964, Halaman 33, Kopertis Wilayah IV

c. Service Provider - Internal atau eksternal berdasaarkan sudut pandang service design untuk
penyedia layanan TI. menentukan strategi dan solusi TI yang diambil
d. Statement Of Requirment (SOR) - Sebuah untuk perubahan, perbaikan dan rencana layanan TI
dokumen yang mengidentifikasi semua untuk masa depan organisasi. Dengan demikian
persyaratan untuk suatu layanan atau proyek. organisasi dapat meningkatkan atau
e. Supplier and Contracts Database – Tempat mengoptimalkan peran TI dalam mendukung
penyimpanan informasi tentang pemasok dan pencapaian tujuan organisasi, dengan cara
kontrak dengan pemasok. memperbaiki sistem layanan yang sudah usang dan
f. Supplier Performance - Pemasok yang menerapkan sistem layanan baru serta
memberikan layanan pada tingkat layanan yang mempersiapkan sistem layanan untuk masa depan
tepat cenderung dipertahankan, yang tidak organisasi.
memiliki kontrak dihentikan.
g. Supplier Service Improvement Plan - Tindakan DAFTAR PUSTAKA
yang akan diambil oleh pemasok untuk [1] Baschab, John, Piot Jon, (2003), The
meningkatkan tingkat layanan. Executive’s Guide to Informationn
h. Underpining Contract (UC) – Membicarakan Technology, John Wiley & Sons Inc.,
Service Level Management. Hoboken New Jersey.
[2] IT Governance Institute, (2008), Cobit
4.3 Penetapan Strategi dan Solusi TI Mapping ; Mapping ITIL v3 with COBIT 4.1,
Penetapan strategi dan solusi TI dibuat United States of America.
berdasarkan hasil analisis tahapan sebelumnya, [3] IT Governance Institute Office of Government
hasil dari model ini adalah sebuah rancangan Commerce The Stationery Office, (2008),
strategi untuk fungsi layanan TI organisasi berupa Aligning CobiT® 4.1, ITIL® V3 and ISO/IEC
rekomendasi layanan TI dan pedoman 27002 for Business Benefit, Printed in the
pengelolaannya. Kerangka kerja ini digunakan United States of America and published
untuk merancang strategi layanan TI didasarkan simultaneously on ITGI, ISACA, OGC and
pada keselarasan antara strategis bisnis organisasi TSO web sites in England and the United
dan strategi sistem informasi untuk layanan TI. States of America.
Kerangka kerja strategi ini menyajikan kondisi dan [4] Long John O, (2008), ITIL Version 3 At a
peran sistem layanan TI saat ini, dan yang telah Glance : Information Quick Reference, IBM,
direncanakan untuk masa depan organisasi. Springer Science and Business Media, LLC.
[5] Office of Government Commerce, OGC,
5. KESIMPULAN (2007), ITIL version 3 : Service Strategy, The
Model yang dikemukakan dalam makalah Stationery Office - TSO, London.
ini adalah hasil adopsi dan penyelarasan antara [6] Office of Government Commerce, OGC,
modul service strategy dan service design pada (2007), ITIL version 3 : Service Design, The
kerangka kerja ITIL. Penyelarasan dilakukan Stationery Office - TSO, London.
dengan mengacu pada kebutuhan fungsi layanan TI [7] www.tsoshop.co.uk
pada organisasi yang selaras dengan tujuan bisnis [8] www.best-management-practice.com/itil
organisasi. Pemahaman atas proses bisnis yang
dijalankan organisasi merupakan hal kritis pada
saat menyusun service strategy, analisis dilakukan

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai