Korespondensi: hawarinew3@gmail.com
Hawari et al. : Morfologi dan kandungan flavonoid total bunga telang di berbagai ketinggian tempat tumbuh berbeda
Jurnal Kultivasi Vol. 21 (1) April 2022 89
ISSN: 1412-4718, eISSN: 2581-1380078
Hawari et al. : Morfologi dan kandungan flavonoid total bunga telang di berbagai ketinggian tempat tumbuh berbeda
90 Jurnal Kultivasi Vol. 21 (1) April 2022
ISSN: 1412-4718, eISSN: 2581-138
Hawari et al. : Morfologi dan kandungan flavonoid total bunga telang di berbagai ketinggian tempat tumbuh berbeda
Jurnal Kultivasi Vol. 21 (1) April 2022 91
ISSN: 1412-4718, eISSN: 2581-1380078
Suhu tanah menunjukkan derajat atau dataran rendah. Sejalan dengan pernyataan
tingkat aktivitas molekuler (Hanafiah, 2012). Kartasapoetra (2008), bahwa kondisi ini
Tinggi rendahnya suhu tanah dipengaruhi oleh dipengaruhi oleh keadaan geografis, topografis,
faktor luar yang meliputi intensitas cahaya, dan orografis, sehingga antara daerah satu
kelembaban udara, dan curah hujan, sedangkan dengan daerah lain memiliki pola sebaran curah
faktor dalam meliputi pH, struktur tanah, bahan hujan yang berbeda. Menurut Swarinoto dan
organik, warna tanah dan kadar air (Ardhana, Sugiyono (2011) serta Marni dan Jumarang
2012). (2016), bahwa curah hujan sangat dipengaruhi
Intensitas cahaya di dataran rendah rata- oleh faktor suhu dan kelembaban udara.
rata lebih tinggi dibandingkan dataran tinggi. Kelembaban udara yang tinggi memberikan
Sejalan dengan pernyataan Sinaga et al. (2015), petunjuk langsung bahwa udara mengandung
bahwa semakin tinggi tempat maka kelembaban uap air yang banyak dan pada akhirnya dapat
semakin tinggi dan suhu semakin rendah, jatuh ke bumi diantaranya sebagai hujan
sementara ketinggian tempat yang berbeda akan (Swarinoto dan Sugiyono, 2011).
mempengaruhi distribusi cahaya yang ada. Tabel 2 menunjukkan bahwa tanaman
Semakin tinggi ketinggian tempat maka bunga telang dapat tumbuh pada pH netral
intensitas cahaya yang sampai ke permukaan sampai agak alkalis, C-organik sedang, bahan
akan semakin kecil (Istiawan and Kastono, 2019). organik tinggi, kandungan N sedang, P rendah
Intensitas cahaya juga dipengaruhi oleh dan K sedang. Bunga telang dapat tumbuh di
penutupan tajuk oleh tanaman dan waktu dataran rendah dengan jenis tanah aluvial dan
pengukuran yang berbeda (Wijayanto dan dataran tinggi dengan jenis tanah andosol.
Nurunnajah, 2012). Sejalan dengan pernyataan Cook et al. (2005)
bahwa bunga telang dapat beradaptasi pada
500 berbagai jenis tanah mulai dari pasir hingga
Curah Hujan (mm)
450
Dataran rendah tanah liat berat, pada tingkat kesuburan sedang,
400
350 Dataran tinggi dan pH sekitar 6,5 – 8,0. Menurut Subardja et al.
300 (2014), tanah aluvial termasuk tanah tanpa
250 perkembangan yang terbentuk dari bahan
200
150
endapan muda (aluvium) yang mempunyai
100 horizon penciri A okrik, sementara tekstur lebih
50 halus dari pasir berlempung dengan kedalaman
0
25 – 100 cm. Jenis tanah andosol memiliki
horison A molik atau umbrik diatas horison B
kambik, dengan kedalaman ≥ 35 cm. Salah satu
manfaat tanah aluvial adalah dapat
Gambar 1. Grafik curah hujan per bulan mempermudah proses irigasi pada lahan
tahun 2011-2020 pertanian (Haryanta et al. 2017), sementara tanah
andosol dikenal sebagai tanah yang paling
subur sehingga sangat sesuai untuk lahan
Gambar 1 menunjukkan curah hujan di pertanian, terutama untuk tanaman sayuran dan
dataran tinggi lebih tinggi dibandingkan tanaman tahunan (Sukarman dan Dariah, 2014).
Hawari et al. : Morfologi dan kandungan flavonoid total bunga telang di berbagai ketinggian tempat tumbuh berbeda
92 Jurnal Kultivasi Vol. 21 (1) April 2022
ISSN: 1412-4718, eISSN: 2581-138
Hawari et al. : Morfologi dan kandungan flavonoid total bunga telang di berbagai ketinggian tempat tumbuh berbeda
Jurnal Kultivasi Vol. 21 (1) April 2022 93
ISSN: 1412-4718, eISSN: 2581-1380078
Morfologi Bunga Telang. Hasil survei Sufardi (2020) dan Wang et al. (2019), faktor
mengungkapkan bahwa tanaman bunga telang genetik dapat mempengaruhi pertum-buhan
lebih banyak ditemukan di dataran rendah tanaman, yaitu pada proses fisiologis yang pada
dibandingkan dataran tinggi. Bunga telang yang akhirnya dapat mempengaruhi morfologi
ditemukan sebagian besar telah dewasa. Berikut tanaman.
ciri-ciri morfologi C. ternatea di berbagai habitat Ukuran polong bunga telang di dataran
dapat dilihat pada Tabel 3. rendah lebih pendek dan agak pipih, sedangkan
Secara morfologis tanaman bunga telang di dataran tinggi lebih panjang dan lebih padat
tidak memiliki perbedaan yang mencolok pada atau berisi. Ukuran biji bunga telang di dataran
akar, batang, dan bunga. Secara umum bentuk tinggi lebih besar dibandingkan dataran rendah.
akar dan batang di dataran rendah dan dataran Hasil penelitian Qadry et al. (2017), bahwa mutu
tinggi memiliki persamaan, yaitu akar tunggang fisik kopi Arabika Gayo dipengaruhi ketinggian
berwarna putih kekuningan, batang berbentuk tempat penanaman, semakin tinggi tempat
bulat dan berkayu, batang berwarna hijau pada penanaman maka semakin baik ukuran biji kopi
saat masih muda dan cokelat ketika tua. yang dihasilkan. Sejalan dengan hasil penelitian
Morfologi bunga di dataran rendah dan dataran Supriadi et al. (2016), bahwa peningkatan mutu
tinggi sama-sama memiliki 3 buah mahkota fisik kopi arabika yaitu biji normal dan bobot
berwarna biru tua dengan 10 kepala sari dan 100 biji sejalan dengan peningkatan ketinggian
satu putik. tempat penanaman.
Perbedaan morfologi bunga telang yang Keterkaitan morfologi bunga telang dengan
dapat diamati yaitu bentuk daun, ukuran daun, faktor lingkungan dapat diketahui melalui
polong, dan biji. Bentuk daun bunga telang di perbedaan ukuran daun, dimana dataran rendah
dataran rendah yaitu bulat telur dengan ujung yang memiliki intensitas cahaya yang lebih
dan pangkal daun membulat, sementara di tinggi dibandingkan dengan dataran tinggi
dataran tinggi bentuk daun bulat telur dengan sehingga proses fotosintesis di dataran rendah
ujung dan pangkal meruncing. lebih optimal dibandingkan di dataran tinggi
Ukuran daun di dataran rendah lebih pendek yang pada akhirnya berpengaruh terhadap
dan lebih lebar dibandingkan dengan dataran morfologi tanaman.
tinggi yang lebih panjang dan lebih sempit. Hasil Kandungan Flavonoid Total Bunga
penelitian Muslim dan Subositi (2020) Telang (%). Gambar 2 menunjukkan bahwa
mengungkapkan bahwa tanaman daun duduk kandungan flavonoid di dataran rendah
atau Desmodium triquetrum yang ditanam di Purwosari berbeda tidak nyata dengan dataran
dataran rendah memiliki suhu udara yang lebih rendah Jeyengan, namun berbeda nyata dengan
tinggi, sehingga berpengaruh terhadap dataran rendah Karangasem dan dataran tinggi
keseimbangan hormon tumbuhan seperti auksin, Ngargoyoso, selanjutnya dataran rendah
sitokinin, dan giberelin yang menyebabkan Karangasem berbeda tidak nyata dengan
aktivitas metabolisme tanaman meningkat, dataran tinggi Ngargoyoso. Kandungan
sehingga mendukung pertumbuhan daun yang flavonoid tertinggi adalah di dataran rendah
akhirnya meningkatkan jumlah dan bobot daun. Karangasem yaitu 0,493%, diikuti oleh dataran
Selain faktor lingkungan, morfologi suatu tanaman tinggi Ngargoyoso 0,458%, Purwosari 0,351%,
juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Menurut dan Jeyengan 0,297%.
Hawari et al. : Morfologi dan kandungan flavonoid total bunga telang di berbagai ketinggian tempat tumbuh berbeda
94 Jurnal Kultivasi Vol. 21 (1) April 2022
ISSN: 1412-4718, eISSN: 2581-138
Hawari et al. : Morfologi dan kandungan flavonoid total bunga telang di berbagai ketinggian tempat tumbuh berbeda
Jurnal Kultivasi Vol. 21 (1) April 2022 95
ISSN: 1412-4718, eISSN: 2581-1380078
Dalimartha, S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Pendidikan, Dan Bahasa, 4(2), 65–73.
Indonesia Jilid 5 (5th ed.). Pustaka Lallo, S., A.C. Lewerissa, A. Rafi’i, Usmar,
Bunda.Jakarta. Ismail, dan R. Tayeb. 2019. Pengaruh
Damayanti, I.A. 2010. Kajian Morfologi Dan ketinggian tempat tumbuh terhadap
Agroekologi Tumbuhan Sambiloto aktivitas antioksidan dan sitotoksik ekstrak
(Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees) rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.).
Di Berbagai Habitat. Skripsi. Universitas Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 23(3):
Sebelas Maret. 118–123.
Debeaujon, I., A.J.M. Peeters, L.-K.M. Manjula, P., C. Mohan, D. Sreekanth, B. Keerthi,
Kloosterziel, and M. Koornneef. 2001. The and B.D. Prathibha. 2013. Phytochemical
transparent Testa12 gene of arabidopsis analysis of Clitoria Ternatea Linn., a
encodes a multidrug secondary valuable medicinal plant. J. Indian Bot. Soc,
transporter-like protein required for 92(4): 173–178.
flavonoid sequestration in vacuoles of the Marni dan M.I. Jumarang. 2016. Analisis
seed coat endothelium. The Plant Cell, hubungan kelembaban udara dan suhu
13(4): 853. udara terhadap parameter tebal hujan di
Evans, W.C. 2009. Trease and Evans kota Pontianak. Prisma Fisika, 4(03): 80–83.
Pharmacognosy 16th edition. Mazid, M., T. Khan, and F. Mohammad. 2011.
https://www.researchgate.net (diakses 30 Role of secondary metabolites in defense
Desember 2020) mechanisms of plants. Biology and
Hadiyanti, N., Supriyadi, dan Pardono. 2018. Medical, 3(2), 232–249.
Keragaman beberapa tumbuhan ciplukan Mukherjee, P.K., V. Kumar, N.S. Kumar, and M.
(Physalis spp.) di lereng Gunung Kelud, Heinrich. 2008. The Ayurvedic medicine
Jawa Timur. Berita Biologi, 17(2). Clitoria ternatea-from traditional use to
Hanafiah, K. A. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. scientific assessment. Journal of
Grafindo Persada.Jakarta Ethnopharmacology, 120(3): 291–301.
Haryanta, D., M. Thohiron, dan B. Gunawan. Muslim, F. dan D. Subositi. 2020. Respon
2017. Kajian Tanah Endapan Perairan pertumbuhan, produksi dan kualitas daun
Sebagai Media Tanam Pertanian Kota. duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C.)
Journal of Research and Technology, 3(2). terhadap ketinggian tempat budidaya.
Heuzé, V., G. Tran, M. Boval, D. Bastianelli, and Jurnal Jamu Indonesia, 4(2): 48–53.
F. Lebas. 2016. Butterfly pea (Clitoria Pemerintah Kota Surakarta. 2016. RPJIM Kota
ternatea). Feedipedia. (diakses 28 Desember Surakarta. RPJIM Kota Surakarta, 1–28.
2020). Ponnusamy, S., W.E. Gnanaraj, and J.M.
Ibrahim, M.H., H.Z.E. Jaafar., A. Rahmat., and Antonisamy. 2015. Flavonoid profile of
Z.A. Rahman. 2011. The relationship Clitoria ternatea Linn. Majalah Obat
between phenolics and flavonoids Tradisional, 19(1): 1–5.
production with total non structural Qadry, N.A., R. Rasdiansyah, dan Y. Abubakar.
carbohydrate and photosynthetic rate in 2017. Pengaruh ketinggian tempat tumbuh
Labisia pumila Benth. under high CO2 and dan varietas terhadap mutu fisik, dan
nitrogen fertilization. Molecules, 16(1): 162– fisiko-kimia kopi Arabika Gayo. Jurnal
174. Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 2(1): 279–287
Istiawan, N.D. and D. Kastono. 2019. The effect Ramakrishna, A. and G.A. Ravishankar. 2011.
of growing altitude on yield and oil quality Influence of abiotic stress signals on
of clove (Syzygium aromaticum (L.) Merr. secondary metabolites in plants. Plant
& Perry.) in Samigaluh Sub-district, Kulon Signaling and Behavior, 6(11): 1720–1731.
Progo. Jurnal Vegetalika, 8(1): 27–41. Safrina, D. dan W.J. Priyambodo. 2018.
Kartasapoetra, A.G. 2008. Klimatologi: Pengaruh Pengaruh ketinggian tempat tumbuh dan
Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi pengeringan terhadap flavonoid total
Aksara. Jakarta. sambang colok (Iresine herbstii). Jurnal
Kusuma, A.D. 2019. Potensi teh bunga telang Penelitian Pascapanen Pertanian, 15(3): 147.
(Clitoria ternatea) sebagai obat pengencer Salim, M., H. Sitorus, and T. Ni. 2016. Hubungan
dahak herbal melalui uji mukositas. kandungan hara tanah dengan produksi
Risenologi : Jurnal Sains, Teknologi, Sosial, senyawa metabolit sekunder pada tanaman
Hawari et al. : Morfologi dan kandungan flavonoid total bunga telang di berbagai ketinggian tempat tumbuh berbeda
96 Jurnal Kultivasi Vol. 21 (1) April 2022
ISSN: 1412-4718, eISSN: 2581-138
duku (Lansium domesticum Corr var Tanaman Industri Dan Penyegar, 3(1): 45-
Duku) dan potensinya sebagai larvasida. 52
Jurnal Vektor Penyakit, 10(1): 11–18. Swarinoto, Y.S. dan S. Sugiyono. 2011.
Sari, V.R. 2012. Variasi morfologi tanaman kepel Pemanfaatan suhu udara dan kelembapan
( Stelechocarpus burahol Hook . F & udara dalam persamaan regresi untuk
Thomson) yang tumbuh pada ketinggian simulasi prediksi total hujan bulanan di
berbeda. Skripsi. Universitas Airlangga. Bandar Lampung. Jurnal Meteorologi Dan
Sholekah, F.F. 2017. Perbedaan ketinggian Geofisika, 12(3): 271–281.
tempat terhadap kandungan flavonoid dan United States Departement of Agriculture. 2020.
beta karoten buah karika (Carica Plants profile for Clitoria ternatea (Asian
pubescens) daerah Dieng Wonosobo. pigeonwings). United States Departement
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan of Agriculture.
Biologi Dan Biologi, 75–82. Wang, F.-y., H.-y. Han, H. Lin, B. Chen, X.-h.
Sinaga, M.I.A.H., G. Hardy, dan A. Lubis. 2015. Kong, X. Ning, X.-w. Wang, Y. Yu, and J.-d.
Hubungan ketinggian tempat dan C- Liu. 2019. Effects of planting patterns on
organik tanah dengan infeksi FAM pada yield, quality, and defoliation in machine-
perakaran tanaman kopi (Coffea Sp) di harvested cotton. Journal of Integrative
Kabupaten Dairi. Jurnal Agroekoteknologi, Agriculture, 18(9): 2019–2028.
3(4): 1575–1584. Widiya, M., R.D. Jayati, dan H. Fitriani. 2019.
Subardja, D., S. Ritung, M. Anda, Sukarman, E. Karakteristik morfologi dan anatomi jahe
Suryani, dan R.E. Subandiono. 2014. (Zingiber officinale) berdasarkan
Petunjuk Teknis: Klasifikasi Tanah perbedaan ketinggian tempat. Jurnal
Nasional. Pendidikan Biologi Dan Sains, 2(2): 60–69.
Sufardi, S. 2020. Pertumbuhan tanaman. Wijayanto, N. dan Nurunnajah. 2012. Intensitas
Researchgate, 1–26. cahaya, suhu, kelembaban dan perakaran
Sukarman dan A. Dariah. 2014. Tanah Andosol lateral mahoni (Swietenia macrophylla
di Indonesia: Karakteristik, Potensi, King.) di RPH Babakan Madang, BKPH
Kendala, dan Pengelolaannya untuk Bogor, KPH Bogor. Jurnal Silvikultur
Pertanian. In Balai Besar Penelitian dan Tropika, 3(1): 8–13.
Pengembangan Sumberdaya Lahan Yuliani, F. Rachmadiarti, S.K. Dewi, M.T. Asri,
Pertanian, Kementerian Pertanian (Issue and A. Soegianto. 2019. Total phenolic and
12). flavonoid contents of elephantopus scaber
Supriadi, H., E. Randriani, dan J. Towaha. 2016. and ageratum conyzoides (Asteraceae)
Korelasi antara ketinggian tempat, sifat leaves extracts from various altitude
kimia tanah, dan mutu fisik biji kopi habitats. Ecology, Environment and
arabika di dataran tinggi Garut. Jurnal Conservation, 25: 106–113.
Hawari et al. : Morfologi dan kandungan flavonoid total bunga telang di berbagai ketinggian tempat tumbuh berbeda