Pengarah:
Jumeri, S.TP., M.Si.
Dirjen PAUD, Dikdas dan Dikmen
Penanggung Jawab:
Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd
Direktur Sekolah Dasar
Tim Penyusun:
Tim Direktorat Sekolah Dasar
Penerbit:
Direktorat Sekolah Dasar
Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Alamat:
Jalan Jenderal Sudirman, Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gedung E Lantai 17, Gelora, Tanah Abang,
Jakarta Pusat, DKI
Jakarta, 10270
Hanya saja, di masa pandemi, akses peserta didik semakin terbatas pada
layanan dan informasi kesehatan termasuk pendidikan kesehatan reproduksi
begitu terbatas. Padahal, anak perlu memahami dan mengenali tubuhnya
sejak dini. Selain untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuhnya, upaya
itu juga untuk melindungi anak dari kejahatan seksual.
Pengenalan tubuh pada anak usia sekolah itu merupakan bagian dari
pendidikan kesehatan reproduksi. Selain mengenali tubuhnya, anak juga
perlu diajak memahami adanya perbedaan antara tubuh anak laki-laki dan
perempuan. Dengan mengetahui hal-hal terkait tubuh, anak bisa menjaga
tubuhnya sekaligus menghormati tubuh temannya.
Syukur Alhamdulillah, buku ini telah ditulis dan disusun. Buku ini sejatinya
telah kami susun dan siapkan dengan cukup maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak. Kami juga sampaikan beribu terimakasih atas kontribusi
ide, informasi, dan pikirannya untk menyelesaikan penyusunan buku ini.
Untuk kesempurnaan buku ini, maka kami sangat terbuka atas segala saran,
masukan dan bahkan kritik yang membangun supaya ada perbaikan di
kemudian hari.
Akhir kata, semoga buku panduan ini dapat membantu satuan pemerintah
daerah, satuan pendidikan SD, maupun pegiat pendidikan dasar lainnya
dalam mengimplementasikan pendidikan reproduksi, sehingga peserta didik
di satuan pendidikan sekolah dasar meningkat aspek akademis dan
kesehatannya. Sehingga tujuan pendidikan dapat dengan mudah tercapai.
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................. 1
B. TUJUAN .................................................................................................................................. 5
C. SASARAN ............................................................................................................................... 5
D. DASAR HUKUM .................................................................................................................. 6
Lampiran 1.
Stratifikasi UKS tingkat SD dan Penjelasan Indikator Stratifikasi UKS
tingkat SD ...................................................................................................................................... 61
Lampiran 2.
Pemetaan Materi & Kompetensi Kesehatan Reproduksi dengan Mata
Pelajaran Tingkat SD/MI .......................................................................................................... 75
Lampiran 4.
Daftar tilik pendidikan kesehatan reproduksi tingkat SD untuk manajemen
sekolah, orangtua dan peserta didik ..................................................................................... 84
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
2
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
3
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
4
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
B. TUJUAN
Di dalam buku panduan ini ada dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus.
1. Tujuan Umum:
Terlaksananya pendidikan kesehatan reproduksi di satuan
pendidikan sekolah dasar
2. Tujuan khusus:
Memberikan panduan pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi
yang meliputi:
a. Prinsip dan ruang lingkup kesehatan reproduksi
b. Tata kelola pendidikan kesehatan reproduksi
c. Pendidikan keterampilan hidup sehat
C. SASARAN
5
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
D. DASAR HUKUM
6
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
7
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
8
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
BAB 2
KESEHATAN
REPRODUKSI
9
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
10
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
11
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
12
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
13
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
14
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
hak anak dan merupakan kewajiban bagi negara dan orang dewasa di
lingkungan anak/remaja tersebut.
15
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
16
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
17
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
18
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
19
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
20
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
21
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
Belajar Berkomunikasi
yang Baik
22
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
23
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
24
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
Dalam upaya mendukung peserta didik agar mampu dan berdaya, mereka
harus memiliki keterampilan hidup baik secara personal maupun sosial.
Dalam pendidikan kesehatan reproduksi, keterampilan hidup penting untuk
diajarkan kepada peserta didik baik secara implisit di dalam proses
pengajaran maupun disampaikan dan diajarkan secara eksplisit.
Keterampilan hidup adalah kemampuan untuk beradaptasi dan perilaku
positif yang diperlukan seseorang dalam mengatasi tantangan dan
kebutuhan hidup sehari-hari secara efektif (WHO, 1997). Keterampilan yang
dibutuhkan seperti yang dimaksudkan diatas termasuk dalam Pendidikan
Keterampilan Hidup Sehat (PKHS).
Keterampilan Hidup Sehat adalah suatu kemampuan untuk menyusun
pola pikir dan perilaku sehingga menjadi serangkaian kegiatan yang
terintegrasi dan dapat diterima oleh lingkungan budaya setempat atau
mempunyai tujuan interpersonal yang menuju pada perilaku hidup sehat
fisik, mental dan sosial.
25
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
26
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
27
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
28
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
2. Tulus
4. Berpikiran terbuka
29
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
5. Fleksibel
6. Menjaga privasi
7. Tetap tenang
30
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
9. Menjawab pertanyaan-pertanyaan
31
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
32
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
BAB 3
TATA KELOLA
PENDIDIKAN KESEHATAN
REPRODUKSI DI SEKOLAH
DASAR
PROGRAM UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) yang terdiri dari 3 pilar, yakni
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan
sekolah sehat yang didukung dengan manajemen UKS/M. Salah satu topik
pendidikan kesehatan adalah pendidikan kesehatan reproduksi. Satuan
pendidikan sekolah dasar dipandang layak dan strategis dalam upaya
mempromosikan pendidikan kesehatan reproduksi di tingkat SD yang
terintegrasi dengan pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS).
Hal tersebut menjadi pertimbangan karena peserta didik sekolah dasar
dapat menjadi agen perubahan (agent of change) dalam mendesiminasikan
pendidikan kesehatan reproduksi. Disisi lain usia peserta didik sekolah dasar
merupakan usia keemasan (golden age) dimana 80% otak anak pada fase ini
bekerja membentuk karakter. Dengan demikian upaya pembinaan dan
menanamkan nilai-nilai pendidikan kesehatan reproduksi pada usia ini
menjadi sangat efektif.
Namun demikian sejalan dengan kemampuan dan kapasitas pengetahuan
serta keterampilan peserta didik sekolah dasar, dipandang perlu adanya
regulasi pembinaan dan bimbingan yang kontinu, sehingga peserta didik
33
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
34
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
35
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
1. Perencanaan
Melalui fungsi perencanaan Direktorat Sekolah Dasar pembinaan
pendidikan kesehatan reproduksi di satuan Pendidikan sekolah dasar,
memiliki fungsi antara lain:
a. Melakukan perumusan kebijakan program pendidikan kesehatan
reproduksi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola,
pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah
dasar;
b. Melakukan perumusan standar program pendidikan kesehatan
reproduksi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola,
pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah
dasar.
2. Pengorganisasian
Direktorat Sekolah Dasar dalam pengorganisasian pembinaan pola hidup
bersih dan sehat khususnya kesehatan reproduksi di satuan Pendidikan
sekolah dasar memiliki kewajiban untuk:
a. Menyusun dan mengembangkan norma, standar, dan prosedur,
program pembinaan kesehatan reproduksi;
b. Menyusun dan mengembangkan kriteria program kesehatan
reproduksi;
c. Mengembangkan sistem tata kelola, pembinaan pendidikan
kesehatan reproduksi.
3. Pelaksanaan
Direktorat Sekolah Dasar dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya yaitu
pembinaan satuan pendidikan sekolah dasar dalam pendidikan
kesehatan reproduksi, memiliki fungsi antara lain:
36
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
4 Monitoring Evaluasi
Melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program
pendidikan kesehatan reproduksi.
37
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
1. Perencanaan
Tim Pembina UKS/M Tingkat Pusat dalam pengembangan
pendidikan kesehatan reproduksi dalam fungsi perencanaan memiliki
peran:
a. Melakukan perumusan kebijakan Norma, Standar, Prosedur dan
Kriteria Program UKS/M Nasional;
b. Perumusan standar program UKS/M Nasional.
2. Pengorganisasian
Tim Pembina UKS/M Tingkat Pusat dalam pengembangan
pendidikan kesehatan reproduksi dalam fungsi pengorganisasian
memiliki peran:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan Program UKS/M di Pusat
dengan mempedomani Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria
Program UKS/M Nasional;
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan Program UKS/M di Provinsi dan
Kabupaten/Kota dengan mempedomani Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria Program UKS/M Nasional;
c. Mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk
menyusun regulasi terkait penyelenggaraan UKS/M khususnya
program kesehatan reproduksi di satuan pendidikan sekolah
dasar;
d. Mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk
memasukkan kegiatan kesehatan reproduksi di satuan
pendidikan sekolah dasar melalui Program UKS/M dalam
dokumen perencanaan daerah di tingkat Kecamatan dan
Kabupaten/Kota;
38
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
3. Pelaksanaan
Tim Pembina UKS/M Tingkat Pusat dalam pengembangan
pendidikan pola hidup bersih dan sehat khususnya kesehatan
reproduksi dalam fungsi pelaksanaan memiliki peran:
a. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota untuk mengalokasikan dukungan program dan
penganggaran kegiatan kesehatan reproduksi guna mendukung
pelaksanaan UKS/M;
b. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan
kemitraan/CSR dengan pihak ketiga yang tidak mengikat dengan
memperhatikan ketentuan peraturan yang berlaku untuk
pengembangan kegiatan kesehatan reproduksi di satuan
Pendidikan sekolah dasar;
c. Peningkatan kapasitas pendidikan kesehatan reproduksi.
4. Monitoring Evaluasi
Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan kesehatan reproduksi di satuan pendidikan
sekolah dasar melalui Program UKS/M di daerah.
39
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
Tata Kelola pada Tim Pembina UKS/M Provinsi. Tim Pembina UKS/M
provinsi berfungsi sebagai pembina, koordinator dan pelaksana program
UKS/M di daerahnya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh pusat dan
provinsi. Oleh karena itu terkait dengan pengembangan program UKS/M
dalam hal kegiatan kesehatan reproduksi di satuan pendidikan sekolah dasar,
Tim Pembina UKS/M Provinsi memiliki peran antara lain:
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana kerja pembinaan dan pengembangan UKS/M
bagi provinsi termasuk didalamnya pemgembangan pendidikan
kesehatan reproduksi yang dapat dijalankan oleh
Kabupaten/Kota;
b. Melakukan penyusunan program dan standar operasional
prosedur program kegiatan UKS/M yang terkait dengan
pendidikan kesehatan reproduksi.
2. Pengorganisasian
a. Melaksanakan pengembangan ketenagaan TP UKS/M dan
sekretariat tetap TP UKS/M Provinsi termasuk didalamnya
tentang pendidikan kesehatan reproduksi di satuan pendidikan
sekolah dasar;
b. Menjalin hubungan kerjasama dengan lintas sektor, dalam
kegiatan kesehatan reproduksi di satuan pendidikan sekolah
dasar dengan pihak swasta, dan lembaga swadaya masyarakat,
sesuai ketentuan yang berlaku.
40
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
3. Pelaksanaan
a. Menyosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan
kegiatan kesehatan reproduksi di satuan Pendidikan sekolah
dasar melalui Program UKS/M;
b. Melaksanakan pelatihan pendidikan kesehatan reproduksi
sekolah dasar kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota dengan
narasumber dari Provinsi;
c. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pendidikan
kesehatan reproduksi di satuan pendidikan sekolah dasar melalui
Program UKS/M.
4. Monitoring Evaluasi
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pendidikan kesehatan reproduksi di satuan pendidikan sekolah dasar
melalui program pembinaan dan pengembangan UKS/M.
41
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
42
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
43
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
44
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
4. Monitoring Evaluasi
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pendidikan kesehatan reproduksi di satuan pendidikan sekolah dasar
melalui program pembinaan dan pengembangan UKS/M.
45
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
46
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
47
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
4. Monitoring Evaluasi
a. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
pendidikan kesehatan reproduksi, pembinaan dan
pengembangan UKS/M secara berkala;
b. Membuat laporan pelaksanaan program pembinaan dan
pengembangan UKS/M pada TP UKS/M Kabupaten/Kota;
48
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
49
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
3. Kokurikuler
Adalah kegiatan yang menunjang serta membantu kegiatan
intrakurikuler biasanya dilaksanakan di luar jadwal intrakurikuler
dengan maksud agar peserta didik lebih memahami dan
memperdalam materi yang ada di intrakurikuler, biasanya kegiatan
ini berupa penugasan atau pekerjaan rumah ataupun tindakan
lainnya yang berhubungan dengan materi intrakurikuler yang harus
diselesaikan oleh peserta didik.
Dalam melaksanakan kegiatan kokurikuler, ada hal-hal yang harus
diperhatikan, diantaranya:
a. Dalam memberikan tugas kokurikuler hendaknya jelas dan sesuai
dengan pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang sedang
diajarkan
50
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
4. Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar
jam pelajaran biasa (di luar intrakurikuler), dan kebanyakan
materinya pun di luar materi intrakurikuler, yang fungsi utamanya
untuk menyalurkan/mengembangkan kemampuan peserta didik
sesuai dengan minat dan bakatnya, memperluas pengetahuan, belajar
bersosialisasi, menambah keterampilan, mengisi waktu luang, dan
lain sebagainya, bisa dilaksanakan di sekolah ataupun kadang-kadang
bisa di luar sekolah seperti: Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dokter
kecil atau pendidikan kepramukaan.
Dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler ini, ada hal-hal yang
harus diperhatikan, supaya kegiatan ini berlangsung dengan baik,
diantaranya:
a. Dalam pelaksanaan kegiatannya, hendaknya bisa bermanfaat
bagi peserta didik, baik untuk masa kini maupun masa yang akan
datang
51
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
52
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
53
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
54
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
55
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
56
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
57
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
58
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
BAB 4
PENUTUP
59
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
Lampiran
1. Stratifikasi UKS/M tingkat SD/MI dan Penjelasan Indikator Stratifikasi
UKS/M
2. Pemetaan Materi dan Kompetensi Kesehatan Reproduksi dengan Mata
Pelajaran Tingkat SD/MI
3. Pemetaan Materi dan Kometensi Reproduksi untuk Mata Pekajaran IPA
SD
4. Daftar tilik pendidikan kesehatan reproduksi tingkat SD untuk
manajemen sekolah, orangtua dan peserta didik
60
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
Lampiran 1.
Stratifikasi UKS tingkat SD dan Penjelasan Indikator Stratifikasi UKS tingkat SD
1 Pendidikan 1. Adanya rencana 1. Dipenuhinya strata minimal 1. Di penuhinya strata 1. Dipenuhinya strata
Kesehatan pembelajaran 2. Pendidikan jasmani dan standar optimal
tentang Pendidikan kesehatan dilaksanakan 2. Sekolah/madrasah 2. Penerapan pendidikan
kesehatan secara ekstrakulikuler melakukan aktifitas fisik karakter dan
2. Pendidikan 3. Sekolah/madrasah di antara jam pelajaran keterampilan hidup
kesehatan melaksanakan literasi dengan 3. Sekolah/madrasah sehat
dilaksanakan secara materi kesehatan melakukan tes 3. Adanya forum
kurikuler 4. Sekolah/madrasah kebugaran komunikasi pendidik
3. Pendidikan jasmani melaksanakan pembinaan 4. Pendidikan kesehatan dan konselor sebaya
dilaksanakan secara kader kesehatan (kespro, napza, sanitasi, 4. Melibatkan orang tua
kurikuler 5. Sekolah/madrasah gizi) terintegrasi dengan dalam pendidikan
melaksanakan kegiatan CTPS mata pelajaran lain kesehatan
bersama
6. Sekolah/madrasah
melaksanakan sarapan
Bersama dengan gizi
seimbang
7. Sekolah/madrasah
melaksanakan kegiatan sikat
gigi bersama
61
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
3 Pembinaan 1. Sekolah/madrasah 1. Di penuhinya strata minimal 1. Di penuhinya strata 1. Di penuhi nya strata
Lingkungan dengan sumber air 2. Sekolah/madrasah memiliki standar optimal
Sekolah layak, tersedia rasio toilet sesuai dengan 2. Sekolah/madrasah 2. Air minum
Sehat dilingkungan standar Permendikbud memanfaatkan disediakan oleh
sekolah dan cukup 24/2007 pekarangan sekolah/madrasah
2. Sekolah/madrasah 3. Sekolah/madrasah memiliki sekolah/madrasah 3. Sekolah memiliki
dengan tempat cuci tempat sampah yang terpilah dengan menanam rasio toilet sesuai
tangan dengan 4. Sekolah memiliki kantin sehat tanaman obat dan dengan standar
sabun dan air 5. Sekolah/madrasah pangan Kepmenkes
mengalir menerapkan KTR 3. Sekolah/madrasah 1429/2006
3. Sekolah/madrasah melakukan 3R 4. Kantin telah
memiliki toilet 4. Tersedia toilet MKM mendapatkan stiker
dengan kondisi baik (Manajemen tanda laik higiene
dan terpisah Kebersihan sanitasi
4. Sekolah/madrasah Menstruasi) 5. Tersedia Toilet
memiliki saluran untuk siswa
drainase disabilitas
5. Sekolah/madrasah 6. Sekolah/madrasah
memiliki kantin bekerja sama dengan
6. Sekolah/madrasah puskesmas
memiliki melakukan
lahan/ruang pemeriksaan kualitas
terbuka hijau udara dan skrining
7. Sekolah/madrasah siswa perokok
memiliki tempat 7. Sekolah/madrasah
sampah yang bekerjasama dengan
terutup pihak lain untuk
8. Sekolah/madrasah menyediakan bank
memiliki tempat sampah
pembuangan 8. Sekolah/madrasah
sampah sementara melakukan kegiatan
yang tertutup pengolahan tanaman
9. Ruang Kelas dalam obat dan pangan
keadaan bersih
10. Sekolah/madrasah
melaksanakan
pemberantasan
sarang nyamuk
11. Sekolah memiliki
aturan KTR, KTN,
KTK, KTP
4 Manajemen 1. Buku pegangan 1. Di penuhinya strata minimal 1. Di penuhinya strata 1. Di penuhinya strata
UKS kesehatan (Buku 2. Sekolah menggunakan buku standar optimal
UKS, gizi seimbang, rapor kesehatanku 2. Adanya kemitraan 2. Sekolah/madrasah
kespro, sanitasi, 3. Sekolah/madrasah dengan instansi terkait melakukan
Napza dll) melakukan konsultasi / 3. Tersedia sarana dan pembinaan dan
koordinasi dengan Tim prasarana pengawasan
Pembina UKS/M
62
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
63
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
64
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
Atau latihan dengan baik, benar, terukur dan teratur dengan intensitas
ringan-sedang
B Penilaian Standar
1.1 Dipenuhinya strata minimal Seluruh indikator pada strata minimal telah terpenuhi
1.2 Pendidikan jasmani dan Kegiatan Ekstrakurikuler yang dimaksud :
kesehatan dilaksanakan 1. Adanya ekstrakurikuler olahraga/bela diri atau kesenian/ kegiatan
secara ekstrakulikuler lainnya yang bersifat aktifitas fisik
(KHUSUS UNTUK SD/MI, 2. Terjadwal dan dilaksanakan rutin 1 kali seminggu
SMP/MTS, SMA/SMK/MA) 3. Semua siswa (kecuali tingkat akhir) memilih kegiatan ekstrakurikuler
yang bersifat aktifitas fisik minimal 1 jenis
4. Selama pembelajaran jarak jauh, ekstrakurikuler pendidikan jasmani
dilaksanakan di rumah sesuai protokol kesehatan dan dilaporkan ke
masing-masing guru kelas
1.4 Sekolah/madrasah Kader Kesehatan Sekolah/madrasah adalah peserta didik yang telah
melaksanakan pembinaan mendapatkan orientasi tentang kesehatan, ditugaskan untuk membantu
kader kesehatan pelaksanaan kegiatan UKS/M di Sekolah/madrasah, melaporkan kegiatan
Sekolah/madrasah yang telah dilaksanakan dan memberikan informasi serta mendorong
teman sebaya untuk ikut berperilaku sehat. Kader kesehatan
Sekolah/madrasah dapat terdiri dari duta gizi, duta kebersihan, jumantik,
detektif kantin, konselor sebaya, dokter kecil, PIKR, PMR, dll
Pembinaan kader kesehatan Sekolah/madrasah
1. Terjadwal dan dilaksanakan minimal 1 kali / bulan
2. Terdapat pembagian tugas untuk kader dan guru pembina
3. Terdapat 10% kader kesehatan Sekolah/madrasah
4. Selama pembelajaran jarak jauh, kegiatan pembinaan kader
kesehatan Sekolah/madrasah dilaksanakan melalui pembelajaran
jarak jauh terjadwal
1.5 Sekolah/madrasah Kegiatan CTPS (Cuci tangan pakai sabun) yang dilaksanakan sebagai
melaksanakan kegiatan berikut :
CTPS bersama 1. Terjadwaldan dilaksanakan rutin minimal 1 kali/minggu
2. Dilaksanakan oleh seluruh peserta didik di
Sekolah/madrasah/madrasah
3. Dilaksanakan sebelum kegiatan makan/sarapan bersama
4. Bagi Sekolah/madrasah/madrasah yang melakukan pembelajaran
tatap muka, kegiatan CTPS dilaksakan setiap hari mulai dari gerbang,
saat KBM, sebelum makan, setelah dari toilet, setelah selasai KBM dll
sesuai kebutuhan
5. Bagi Sekolah/madrasah/madrasah yang melaksanakan pembelajaran
jarak jauh, dilakukan kegiatan penerapan pembiasaan praktik CTPS
di rumah
65
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
1.4 Pendidikan kesehatan Pendidikan kesehatan (kespro, napza, kesehatan lingkungan, gizi, dll)
terintegrasi dengan mata 1. Terintegrasi mata pelajaran / sesi guru BK / sesi Guru Kelas dll
pelajaran lain 2. Tercantum di RPP mata pelajaran yang terintegrasi
D Penilaian Paripurna
1.1 Dipenuhinya strata optimal Seluruh indikator pada strata optimal telah terpenuhi
1.2 Penerapan pendidikan Memenuhi standar 5 nilai utama pendidikan
karakter dan keterampilan 1. Religiusitas;
hidup sehat 2. Nasionalisme;
(KHUSUS UNTUK SD/MI, 3. Kemandirian;
SMP/MTS, SMA/SMK/MA) 4. Gotong royong;
5. Integritas
1.3 Adanya forum komunikasi Terdapat forum komunikasi pendidik dan konselor sebaya 1 kali/bulan
pendidik dan konselor Selama pembelajaran jarak jauh, kegiatan dilakukan secara daring
sebaya
66
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
II PELAYANAN KESEHATAN
A Penilaian Minimal
1.1 Sekolah/madrasah 1. Sekolah/madrasah berkoordinasi dengan Puskesmas
memfasilitasi puskesmas 2. Membantu pelaksanaan minimal 1 kali/ tahun
melaksanakan penjaringan 3. Sekolah/madrasah melakukan :
kesehatan dan pemeriksaan penilaian status gizi : pengukuran tinggi badan dan berat badan
berkala pemeriksaan tekanan darah
(KHUSUS UNTUK SD/MI, Memfasilitasi (menggandakan, membagi dan mengumpulkan)
SMP/MTS, SMA/SMK/MA) kuesioner pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan tajam penglihatan menggunakan
snellen chart / E thumbling
(KHUSUS SMA/SMK/MA) Pengukuran lingkar perut
3. Untuk seluruh peserta didik
4. Selama pembelajaran jarak jauh kegiatan penjaringan
kesehatan dan pemeriksaan berkala sesuai protokol kesehatan
5. Bagi Sekolah/madrasah/madrasah yang dibuka pada masa
pandemic COVID-19 dilakukan pemantauan kesehatan bagi
seluruh warga satuan pendidikan sebelum memasuki
Sekolah/madrasah/madrasah dan dilakukan pemantauan
kesehatan secara visual selama KBM oleh tim kesehatan
Sekolah/madrasah/madrasah
6. Selama adaptasi kebiasaan baru, Sekolah/madrasah
bekerjasama dengan puskesmas dalam melaksanakan deteksi
dini masalah kesehatan jiwa pada anak menggunakan
kuesioner
Sekolah/madrasah 1. Sekolah/madrasah berkoordinasi dengan Puskesmas
memfasilitasi puskesmas 2. Membantu pelaksanaan minimal 1 kali/ tahun
melaksanakan deteksi dini 3. Untuk seluruh peserta didik
tumbuh kembang 3. Pada pembelajaran jarak jauh, deteksi tumbuh kembang dilakukan oleh
(KHUSUS UNTUK TK/RA) orang tua menggunakan buku KIA
1.2 Sekolah/madrasah Dilaksanakan untuk SD/MI
membantu pelaksanaan 1. Sekolah/madrasah berkoordinasi dengan Puskesmas
imunisasi anak 2. Dilaksanakan bagi peserta didik kelas 1, 2 dan 5 SD/MI
Sekolah/madrasah 3. Pelaksanaan imunisasi anak Sekolah/madrasah pada masa pandemi
(KHUSUS UNTUK SD/MI) Covid - 19 dilaksanakan di Sekolah/madrasah atau puskesmas atau
puskesmas keliling dengan janji temu dengan penerapan protokol
kesehatan.
Sekolah/madrasah 1. Sekolah/madrasah berkoordinasi dengan Puskesmas
memfasilitasi puskesmas 2. Dilaksanakan 2 kali/tahun (Setiap Februari dan Agustus)
dalam pemberian vitamin A 3. Pada masa pembelajaran jarak jauh ,kegiatan pemberian vitamin A
kepada peserta didik tetap dilakukan sesuai dengan bulannya, melalui posyandu sesuai
(KHUSUS UNTUK TK/RA) kebijakan daerah setempat dan dilaksankan dengan menerapkan
protokol kesehatan atau melalui janji temu di puskesmas. Orang tua
melaporkan kegiatan ke guru kelas
67
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
1.3 Sekolah/madrasah Bagi SD/MI Pemeriksaan yang dilakukan meliputi kuku, rambut, pakaian.
memeriksa kebersihan diri Bagi TK/RA Pemeriksaan yang dilakukan meliputi gigi, kuku, kulit, telinga
peserta didik dan hidung
(KHUSUS UNTUK TK/RA
dan SD/MI) Pemeriksaan dilaksanakan :
1. Terjadwal dan dilaksanakan 1 kali /minggu
2. Dilaksanakan bagi seluruh peserta didik
3. Tersedia pencatatan dan pelaporan
4. Selama masa pembelajaran di rumah, pemantauan dilaksanakan oleh
orang tua , dan dilakukan pengecekkan laporan orang tua oleh guru
B Penilaian Standar
1.1 Dipenuhinya standar Jelas
minimal
1.2 Sekolah/madrasah 1. Terdapat jadwal piket pelayanan P3K dan P3P di ruang UKS/M
melaksanakan pelayanan 2. Terdapat pencatatan siswa yang sakit dan penanganan/obat yang
P3K (pertolongan pertama diberikan
pada kecelakaan) dan P3P 3. Selama proses pembelajaran jarak jauh, orang tua melaporkan ke
(pertolongan pertama pada Sekolah/madrasah jika peserta didik mengalami sakit
penyakit)
1.3 Sekolah/madrasah Terdapat pencatatan penanganan rujukan yang melibatkan Puskesmas
melibatkan Puskesmas
dalam penanganan rujukan
jika di perlukan
1.4 Sekolah/madrasah 1. Sekolah/madrasah berkoordinasi dengan Puskesmas untuk pemberian
membantu pemberian tablet tablet tambah darah (TTD)
tambah darah (TTD) bagi 2. Dilaksanakan terjadwal dan dilaksanakan 1 kali/minggu
remaja Putri 3. Dilaksanakan setelah makan bersama
(KHUSUS UNTUK SMP/MTS 4. Sekolah/madrasah melakukan pencatatan dan pelaporan pemberian
DAN SMA/SMK/MA) tablet tambah darah (TTD) beserta dokumentasi foto kegiatan
5. Selama pembelajaran jarak jauh :
- Membagikan tablet tambah darah dengan janji temu di
sekolah/madrasah bila TTD tersedia atau menyarankan peserta
didik mengambil di Puskesmas dengan janji temu dengan petugas
puskesmas atau menyarankan peserta didik membeli secara
mandiri di apotik
- Sekolah/Madrasah menyarankan peserta didik melakukan minum
tablet tambah darah setelah sarapan. Kegiatan dilakukan di rumah
dan dokumentasi dilaporkan ke guru kelas masing-masing
68
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
D Penilaian Paripurna
1.1 Dipenuhinya strata optimal Jelas
1.2 Sekolah/madrasah 1. Sekolah/madrasah memberitahukan kepada orang tua peserta didik
menindaklanjuti hasil yang memiliki masalah kesehatan berdasarkan hasil penjaringan
penjaringan dan kesehatan dan pemeriksaan berkala
pemeriksaan berkala 2. Sekolah/madrasah melaksanakan rekomendasi Puskesmas terkait
(KHUSUS UNTUK SD/MI, hasil penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala
SMP/MTS DAN 3. Sekolah/madrasah melaksanakan inovasi kegiatan sesuai masalah
SMA/SMK/MA) kesehatan terbanyak berdasarkan hasil penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala
4. Jika ditemukan masalah kesehatan yang membutuhkan tindaklanjut,
dilakukan mekanisme rujukan dengan menerapkan protokol
kesehatan
Sekolah/madrasah 1. Sekolah/madrasah memberitahukan kepada orang tua peserta didik
menindaklanjuti hasil yang memiliki masalah kesehatan berdasarkan hasil deteksi dini
Deteksi Dini Tumbuh tumbuh kembang
Kembang 2. Sekolah/madrasah melaksanakan rekomendasi Puskesmas terkait
(KHUSUS UNTUK TK/RA) hasil deteksi tumbuh kembang peserta didik
3. Sekolah/madrasah melaksanakan inovasi kegiatan sesuai masalah
kesehatan terbanyak berdasarkan hasil deteksi dini tumbuh
kembang peserta didik
1.3 Menurunnya jumlah hari 1. Terdapat penurunan jumlah hari tidak masuk Sekolah/madrasah
tidak masuk karena sakit tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Sekolah/madrasah karena 2. Jumlah hari sakit tidak melebihi 5% dari total hari masuk
sakit Sekolah/madrasah
1.4 Peserta didik memiliki status Minimal 60% peserta didik memiliki status gizi baik (Indeks Massa Tubuh
gizi baik berdasarkan umur)
69
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
70
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
1.3 Sekolah/madrasah memiliki Setiap kelas memiliki tempat sampah tertutup dan terpilah di
tempat sampah terpilah Sekolah/madrasah
71
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
C Penilaian Paripurna
1.1 Di penuhinya strata optimal Jelas
1.2 Air minum disediakan oleh Sekolah/madrasah menyediakan/ memfasilitasi penyediaan air minum
Sekolah/madrasah yang aman bagi peserta didik
1.2 Sekolah/madrasah memiliki Sekolah/madrasah memiliki rasio toilet sesuai standar kesehatan untuk
rasio toilet sesuai dengan peserta didik
standar (Kepmenkes
1429/2006) (Kepmenkes 1429/2006)
1 :40 siswa laki-laki
1 : 25 siswa perempuan
IV MANAJEMEN UKS/M
A Penilaian Minimal
72
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
1.5 Tersedia dana untuk Sekolah/madrasah mengalokasikan/menggunakan dana BOS atau sumber
kegiatan UKS/M dan dana lainnya untuk pemeliharaan kebersihan Sekolah/madrasah (toilet,
pemeliharaan sanitasi kelas, dll), penggandaan kuesioner pemeriksaan kesehatan, kegiatan
Sekolah/madrasah UKS/M lainnya
1.6 Terdapat kemitraan dengan 1. Terdapat jadwal kegiatan UKS/M yang disusun dengan berkonsultasi
Puskesmas dengan Puskesmas
2. Terdapat pembagian tugas di Sekolah/madrasah untuk membantu
apabila terdapat pemeriksaan kesehatan di Sekolah/madrasah
3. Terdapat pencatatan hasil koordinasi dengan Puskesmas
1.3 Sekolah/madrasah 1. Terdapat pencatatan hasil konsultasi / koordinasi dengan Tim Pembina
melakukan konsultasi / UKS/M
2. Dilaksanakan minimal 1 kali /6 bulan
73
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
C Penilaian Optimal
1.1 Di penuhinya strata standar Jelas
1.2 Adanya kemitraan dengan 1. Terdapat perjanjian kerjasama dengan pihak lain (selain Puskesmas)
instansi terkait terkait UKS/M /peningkatan perilaku sehatanak dan
Sekolah/madrasah (contoh BNN, BPOM, Polri, BKKBN, LSM,
perusahaandll)
2. Sekolah/madrasah memetakan kebutuhan UKS/M untuk ditingkatkan
melalui kemitraan dengan pihak lain
1.3 Tersedia sarana dan 1. Sekolah/madrasah membuat jalur evakuasi
prasarana Sekolah/madrasah 2. Sekolah/madrasah menentukan titik kumpul jika terjadi bencana
aman bencana 3. Sekolah/madrasah memiliki alat untuk memadamkan api
D Penilaian Paripurna
1.1 Di penuhinya strata optimal Jelas
1.2 Sekolah/madrasah 1. Sekolah/madrasah melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
melakukan pembinaan dan kegiatan UKS/M minimal 1 kali / bulan
pengawasan 2. Sekolah/madrasah melakukan evaluasi pencapaian kegiatan UKS
3. Sekolah/madrasah melakukan perencanaan kegiatan UKS berdasarkan
hasil evaluasi
1.3 Seluruh guru terorientasi 1. Seluruh guru (Guru Kelas, Guru matapeljaran) tersosialisasi UKS/M
UKS/M 2. Guru kelas membantu pelaksanaan kegiatan kegiatan UKS/M
1.4 Sekolah/madrasah 1. Tersedia Buku Rapor Kesehatan Lingkungan dan Buku Rapor Kantin
menggunakan Rapor 2. Sekolah/madrasah mengisi Buku Rapor Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan dan 3. Sekolah/madrasah mengisi Buku Rapor Kantin
Kantin 4. Sekolah/madrasah melakukan tindak lanjut dari hasil penilaian di buku
rapor kesehatan lingkungan dan kantin Sekolah/madrasah
74
Lampiran 2.
Pemetaan Materi dan Kompetensi Kesehatan Reproduksi dengan Mata Pelajaran Tingkat SD/MI
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
75
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
76
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
77
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
78
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
79
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
80
Lampiran 3.
Pemetaan Materi dan Kometensi Reproduksi untuk Mata Pekajaran IPA SD
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
81
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
82
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
83
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
Lampiran 4.
84
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
PESERTA DIDIK
Catatan Petugas
Ya Tidak Keterangan Kesehatan
85
BUKU PANDUAN | Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah Dasar
86