Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kania Maharani

NIM : 1824047
Pembiayaan Pembangunan

PENDAPATAN DAERAH ATAU SUMBER-SUMBER


PEMBIAYAAN KONVENSIONAL

Pembiayaan pembangunan adalah pembiayaan yang digunakan dalam


rangka memenuhi kebutuhan suatu kota atau negara. Pembiayaan pembangunan
digunakan terutama untuk pembiayaan pembangunan pada infrastruktur. Besar
biaya pembangunan tergantung pada tingkat kemajuan suatu kota. Semakin maju
dan berkembang suatu kota semakin besar pula kebutuhan akan pembangunannya,
sehingga anggaran biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikan kebutuhan
pembangunan tersebut semakin besar pula.
Sebaliknya, semakin lambat perkembangan suatu kota maka kebutuhan
pembangunannya akan lebih sedikit dibanding dengan kota maju, sehingga
anggaran yang dibutuhkan pun semakin sedikit. Pembangunan infrastruktur dapat
membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mensejahterakan masyarakat
menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, pemerintah saat ini lebih memfokuskan program
membangun infrastruktur untuk dijadikan prioritas utama.
Berdasarkan sumbernya, pembiayaan pembangunan dibagi menjadi dua
jenis yaitu sumber pembiayaan pembangunan konvensional dan non-konvensional.
Sumber pembiayaan konvensional adalah yang bersumber dari pendapatan sebuah
negara atau daerah misalnya anggaran pemerintah seperti APBD (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah), APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara), pajak dan restribusi. Sedangkan sumber pembiayaan non-konvensional
adalah pendapatan yang bersumber dari kerjasama antara pemerintah dengan
swasta ataupun masyarakat misalnya joint venture dan perdagangan internasional.
Dalam membangun infrastruktur kita membutuhkan rancangan APBN/APBD.
Anggaran adalah perencanaan yang disusun sistematis dalam bentuk angka. Jadi
APBN merupakan suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan
negara dalam jangka waktu satu tahun yang ditetapkan undang-undang dengan
melaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.
Perubahan dan pertanggung jawaban APBN setiap tahunnya telah ditetapkan dalam
Undang-Undang sebagai wujud pengelolaan keuangan negara. Sedangkan APBD
merupakan suatu rencana keuangan setiap tahun oleh pemerintah daerah di
Indonesia yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
APBD ditetapkan dengan peraturan daerah dan masanya satu tahun sama seperti
APBN.
Sumber-sumber pendapatan negara tersebut yang bersifat konvensional
berasal dari pajak dan restribusi. Pajak adalah pembayaran iuran oleh rakyat kepada
pemerintah yang bersifat dapat dipaksakan dengan tanpa balas jasa yang secara
langsung sebagai contoh adalah pembayaran pajak motor. Pajak merupakan
pendapatan terbesar negara. Pajak sendiri dibagi menjadi dua, yaitu pajak langsung
dan pajak tak langsung. Pajak yang pemungutannya tidak dilakukan berdasarkan
surat ketetapan pajak dan pengenaannya tidak berkala disebut pajak yang tidak
langsung. Sedangkan pajak yang pemungutannya dikenakan surat penetapan dan
secara berkala disebut pajak langsung. Dan untuk retribusi adalah pungutan daerah
sebagai pembiayaan atau pembayaran atas jasa.
Potensi pajak dan retribusi berkaitan langsung dengan aktivitas ekonomi
sektoral dan sistem sertakemampuan aparatur pemerintah daerah untuk menggali
sumber-sumber pajak dan retribusi potensial yang dapat dijadikan sebagai basis
utama pendapatan asli daerah. Pendapatan pajak suatu daerah dipengaruhi oleh
kekuatan ekonomi suatu daerah atau negara untuk menghasilkan pajak yang
maksimal. Saat ini penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kabupaten
Jombang kurang efektif dan rendahnya partisipasi masyarakat dibandingkan pajak
daerah lainnya yang rata-rata sudar terealisasikan dan mencapai target yang telah
ditetapkan. Jadi dalam merealisasikan pembangunan di setiap daerah sangat
membutuhkan rancangan APBD yang akan dilaksanakan dalam satu tahun
kedepan. Dan untuk memenuhi itu semua kita mendapatkannya dari pajak ataupun
restribusi yang dipungut dari masyarakat. Mungkin sebagian orang merasakan
bahwa pajak atau restribusi sangat memberatkan bagi mereka karena harus
membayar setiap berkala ataupun untuk membayar jasa. Namun kenyataannya
pemungutannya tersebut juga kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di
Indonesia. Kebutuhan tersebut seperti infrastruktur yang dibangun. Infrastruktur
tersebut dibangun juga untuk kebutuhan masyarakat sendiri dan sangat
menguntungkan.
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/181910501059callistaa/5cf0ad833ba7f7750805e3b2/angga
ran-sumber-pembiayaan?page=all
http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Kebijakan-Pembiayaan-
Daerah-dan-KPBU.pdf
https://ptsmi.co.id/id/tiga-pilar-bisnis/pembiayaan-investasi/pembiayaan-pemerintah-
daerah/
file:///C:/Users/KANIA/Downloads/4422-14961-1-SM.pdf
http://eprints.undip.ac.id/5373/1/yemimaTA.pdf

Anda mungkin juga menyukai