Anda di halaman 1dari 5

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No.

1 Tahun 2014, ISSN: 2407-1269 | Halaman 82-86

Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.)dengan


Penyiraman Air Kelapa (Cocos nucifera L.) Sebagai Sumber Belajar
BiologiSMA Kelas XII

Sri Ariani B.P Nana, Zuchrotus Salamah

Progam Studi Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan


Kampus III, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH, Yogyakarta, 55164 Indonesia
surat elektronik: Putri_flores_06@yahoo.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan tanaman bawang merah dengan
penyiraman air kelapa pada berbagai konsentrasi air kelapa yang dapat meningkatkan pertumuhan tanaman
bawang merah secara maksimal. Selain itu, untuk mengetahui penelitian pertumbuhan tanaman bawang
merah dengan penyiraman air kelapa memiliki potensi untuk digunakan sebagai alternatif sumber belajar.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak
lengkap (RAL) satu faktor yaitu pemberian air kelapa dengan konsentrasi 25%,50%,75%, dan 100%, dengan
5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Parameter yang diukur meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah,
jumlah umbi berat umbi, dan diameter umbi.Disamping itu, dilakukan juga pengukuran terhadap kondisi
abiotik yang meliputi pH media tanam, suhu lingkungan, dan kelembapan lingkungan. Data hasil pengamatan
dianalisis dengan menggunakan Analisis Varian (ANAVA) dan apabila terdapat beda nyata untuk tiap-tiap
perlakuan dilanjutkan dengan uji LSD pada taraf 5%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman bawang merah dengan
penyiraman air kelapa menunjukkan hasil yang baik. Konsentrasi air kelapa dapat memacu pertumbuhan
tanaman bawang merah adalah konsentrasi 75%. Berdasarkan analisis potensi proses dan hasil penelitian,
penelitian ini dapat berpotensi sebagai sumber belajar biologi SMA kelas XII pada materi pembelajaran
pertumbuhan pada tanaman yang sesuai dengan kompetensi dasar.

Kata kunci: pertumbuhan, bawang merah, air kelapa, sumber belajar

Pendahuluan tanaman bawang merah sebagai tanaman uji coba dan


air kelapa sebagai pupuk untuk memacu pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pada tanaman bawang merah.
adalah salah satu materi pembelajaran yang merupakan Bawang merah merupakan salah satu komoditas
jabaran dari Kompetensi Dasar 4.1 yaitu merancang sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat.
desai penelitian pengaruh faktor luar terhadap Meskipun disadari tanaman bawang merah bukan
pertumbuhan tanaman melalui diskusi kelompok dan merupakan kebutuhan pokok, akan tetapi hampir tidak
mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan dapat dihindari oleh konsumen rumah tangga sabagai
Kompetensi Dasar 4.2 melaksanakan penelitian pelengkap bumbu masak sehari-hari. Akhir-akhir ini,
pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tanaman permintaan akan bawang merah di pasaran semakin
dan mempresentasikan hasilnya sebagai laporan. Materi meningkat, tetapi tidak dapat diimbangi dengan
pertumbuhan pada tanaman merupakan pokok bahasan produksi tanaman bawang merah ditingkat pertanian.
yang diajarkan pada siswa SMA kelas XII. Pokok Hal ini dipengaruhi oleh produktivitas tanah pada lahan
bahasan pertumbuhan pada tanaman diantaranya pertanian penanaman bawang merah yang semakin hari
memuat tentang menjelaskan pertumbuhan dan semakin menurun yang disebabkan oleh penggunaan
perkembangan pada tumbuhan, menjelaskan ciri-ciri pupuk anorganik yang berlebihan yang berdampak pada
pertumbuhan pada tanaman, mengidentifikasikan kerusakan struktur tanah.
pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan pada Upaya untuk meningkatkan hasil produksi tanaman
tanaman, merencanakan penelitian pengaruh faktor luar maka penggunaan pupuk organik berkualitas tinggi
terhadap pertumbuhan tanaman dan melaksanakan sangat diperlukan. Usaha pengadaan pupuk organik
penelitian pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan berkualitas dengan teknologi sederhana dan biaya
pada tanaman. murah, perlu digunakan untuk kelangsungan proses
Berdasarkan kompetensi dasar tersebut dan untuk produksi. Pupuk organik tersebut dapat diperoleh dari
mengambil contoh pada materi pertumbuhan pada berbagai sumber diantaranya adalah limpah tempe,
tanaman mengenai merancang dan melaksanakan limbah tahu, air beras, air the, dan air kelapa. Beberapa
pengaruh faktor luar terhadapat pertumbuhan pada literatur mengatakan bahwa air kelapa banyak
tanaman maka pada penelitian ini menggunakan
82
Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.) dengan Penyiraman Air Kelapa (Cocos nucifera L.)

mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman tanaman, jumlah daun, berat basah, jumlah umbi, berat
untuk pertumbuhan. umbi, dan diameter umbi. Data dianalisis dengan
Sumber belajar biologi yang tepat adalah objek menggunakan ANAVA, kemudian dilanjutkan dengan
yang sering atau mudah dijumpai oleh siswa di uji lanjut LSD 5% jika perlakuan menunjukan adanya
lingkungan sekitar.Terkadang untuk mendapatkan suatu pengaruh. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
konsep dari permasalahan lingkungan tersebut perbedaan pengaruh antar perlakuan.
diperlukan suatu penelitian terlebih dahulu.Hasil dari
penelitian tersebut kemudian dapat digunakan sebagai Hasil dan Pembahasan
sumber belajar.Sumber belajar tersebut disesuaikan
dengan KD (kompetensi dasar) yang ada di dalam Hasil determinasi
silabus. Tanaman bawang merah:
Pembelajaran konsep biologi yang dilakukan tidak 1b – 2b – 3b – 4b – 12b – 13b – 14b – 17b – 18b – 19b –
hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga di luar 20b – 21b – 22b –23b – 24b – 25b – 26b – 27a – 28b –
kelas melalui belajar langsung khususnya dengan cara 29b – 30b – 31b – 403a – 414a – 415a – 416b – 417b –
memanfaatkan keadaan lingkungan sekitar mengenai 418a – 419c – 420b – 421b – 422d – 426b – 428b -0
fenomena alam yang ada disekitar. Kurangnya sumber 429a – 430b – 431b – 432a Amaryllidaceae
belajar seperti buku penunjang memperlambat proses 1a – 2b – 3a – 4a Allium
pengajaran biologi pada sekolah, karena siswa hanya 1a – 2a – 3b Allium cepa L.
terpusat pada satu sumber yaitu buku paket ajar yang Tanaman kelapa:
telah disusun sekolah. Pembelajaran di luar kelas perlu 1b – 2b – 3b – 4b – 6a – 34b – 37b – 38b – 39 Arecaceae
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa. 1b – 3b – 4b – 6a Cocos
Akan tetapi fakta yang terjadi saat ini pelaksanaan 6.Cocos nucifera L.
pembelajaran disekolah ditemukan bahwa banyak guru
Data Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah
yang belum mampu mengembangkan bahan ajar secara
mandiri. Guru lebih banyak mengunakan buku paket 1. Tinggi Tanaman
atau bahan ajar yang disusun oleh guru lain. Guru 50
Tanaman (Cm)

kurang menyadari akan pentingnya menyusun bahan


Rerata Tinggi

40 K0
ajar yang sesuai dengan kebutuhan, manfaat bahan ajar
dalam penyiapan perangkat pembelajaran dan 30 K1
pelaksanaan pembelajaran. Guru kurang memahami 20
mekanisme dan teknis penyusunan bahan ajar yang K2
benar. Untuk bisa memahami maka perlu dilakukan 10
K3
pengkajian materi melalui kegiatan penelitian yang 0
berbasis kontekstual, sehingga perlu adanya K4
1 2 3 4 5 6
pengembangan sumber belajar, salah satunya dalam Umur Tanaman (Minggu)
bentuk film pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, perlu upaya inovasi untuk Gambar 2. Grafik Rerata Tinggi Tanaman Bawang
menyiapkan alternatif sumber belajar biologi yang dapat Merah (A. cepa L.) dari Minggu Ke-1
dijadikan referensi bagi pelaku pendidikan melalui Sampai Minggu Ke-6
penelitian yang berbasis pada keilmuan biologi Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa
mengacu pada kurikulum inti berlaku bahwa salah satu pertumbuhan tanaman bawang merah tanpa pemberian
materi biologi yang diajarkan pada siswa SMA kelas air kelapa pertumbuhan tanaman bawang merah
XII adalah Pertumbuhan dan perkembangan pada terhambat.Hal ini dapat terjadi karena pada perlakuan
tumbuan.Berdasarkan materi tersebut maka diharapkan kontrol tidak terdapat cukup unsur hara yang dapat
penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif sumber mendorong pertumbuhan, sedangkan pada konsentrasi
belajar Biologi SMA Kelas XII. air kelapa 100% terjadi penurunan pertumbuhan tanaman
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bawang merah.Hal ini dapat terjadi karena konsentrasi
pertumbuhan tanaman bawang merah dengan air kelapa yang diberikan pada tanaman bawang merah
penyiraman air kelapa pada berbagai konsentrasi air terlalu tinggi sehingga menyebabkan terjadinya
kelapa yang dapat meningkatkan pertumuhan tanaman kerusakkan pada jaringan seperti pecahnya dinding sel.
bawang merah secara maksimal. Selain itu untuk Menurut Pamungkas (2009:135) hal bisa terjadi
mengetahui penelitian pertumbuhan tanaman bawang kerena hormon auksin akan meningkatkan pertumbuhan
merah dengan penyiraman air kelapa memiliki potensi sampai mencapai konsentrasi yang optimal.Apabila
untuk digunakan sebagai alternatif sumber belajar. konsentrasi yang diberikan melebihi konsentrasi yang
optimal, maka akan mengganggu metabolisme dan
Metode Penelitian perkembangan tumbuhan sehingga menurunkan
pertumbuhan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Agustus
2013. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen
dengan desain RAL yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4
kali ulangan dengan satu faktor. Masing-masing
konsentrasi K0= 0% , K1= 25%, K2= 50%, K3= 75%
dan K4= 100%. Parameter yang diamati yaitu tinggi
83
Sri Ariani B.P Nana
JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: 2407-1269 | Halaman 82-86

2. Jumlah Daun 4. Jumlah Umbi

30
10

Rerata Jumlah
Rerata Jumlah Daun

K0
20 5

Umbi
K1
(Helai)

K2 0
10
K0 K1 K2 K3 K4
K3
0
K4 Perlakuan
1 2 3 4 5 6
Umur Tanaman (Minggu)
Gambar 4. Diagram Rerata Jumlah Umbi Tanaman
Gambar 2.Grafik Rerata Jumlah Daun Tanaman Bawang (Allium cepa L.) Merah pada
Bawang Merah pada Minggu ke-1 Minggu ke-6
Samapai Minggu ke-6.
Umbi adalah bagian tanaman yang berfungsi sebagai
Daun merupakan organ vegetatif pada tanaman yang tempat untuk menyimpan makanan.Umbi lapis bawang
penting untuk berlangsungnya proses fotosintesis. Selain merah merupakan modifikasi dari pelepah daun yang
itu, daun juga berperan penting dalam pengambilan zat- tersusun rapat membentuk umbi. Semakin banyak daun
zat makanan, pengolahan zat-zat makanan, penguapan maka pelepah daunnya juga akan semakin banyak
air, dan pernafasan (Tjitrosopoemo,2005:8). sehingga modifikasi pelepah daun menjadi lapisan
Hasil penelitian terlihat bahwa pada perlakuan K3 penyusun umbi juga akan semakin banyak. Semakin
memiliki pertumbuhan jumlah daun yang lebih baik jika banyak lapisan penyusun umbi maka akan semakin besar
dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Menurut umbi yang akan dihasilkan.
Puspita (2011), penambahan air kelapa berperan penting
dalam proses pembentukkan daan pertumbuhan daun 5. Berat Umbi
karena di dalam air kelapa terdapat hormon sitokinin
yang mampu merangsang pembentukkan daun dengan
Umbi (Gram) 50
Rerata Berat
baik.
3. Berat Basah
0
Rerata Berat Basa

30 K0 K1 K2 K3 K4
Total (Gram)

20 Perlakuan
Gambar 5. Diagram Rerata Berat Umbi Tanaman
10 Bawang Merah (A. cepa L.) pada Minggu
ke-6
0 Semakin banyak daun yang dihasilkan oleh tanaman
K0 K1 K2 K3 K4 bawang merah maka semakin banyak umbi yang akan
Perlakuan dihasilkan. Semakin besar umbi dan besar bawang merah
Gambar 3. Diagram Rerata Berat Basah Tanaman mengidentifikasikan cadangan makanan yang
Bawang Merah (Allium cepa L.) Minggu terkandung di dalam umbi semakin besar maka umbi
ke-6 tanaman bawang merahpun semakin berat. Menurut
Mukhlis (2011), banyaknya jumlah daun yang terbentuk
Perlakuan kontrol memiliki berat basah yang paling berarti luas daun menjadi lebih lebar, maka kemampuan
rendah jika dibandingkan dengan perlakuan yang daun dalam menerima cahaya untuk proses fotosintes
lainnya. Pada perlakuan ini unsur-unsur hara yang masuk menjadi lebih besar dalam menghasilkan karbohidrat dan
ke dalam tanah sangat sedikit sehingga mengakibatkan akan ditranslokasikan kebagian umbi sehingga
pertumbuhan tanaman menjadi terhambat begitu juga mempengaruhi besar dan berat umbi.
apabila tanaman kelebihan unsur hara maka akan
mengakibatkan pertumbuhannya tanaman terhambat. 6. Diameter umbi
Adanya perbedaan penambahan berat basah tidak
Rerata Diameter

terlepas dari peran akar yang berfungsi untuk 4


penyerapan zat-zat tersebut dari dalam tanah untuk 2
(Cm)

ditransportasikan ke seluruh tubuh, sehingga 0


menghasilkan berat basah tanaman bawang merah yang
meningkat pula. K0 K1 K2 K3 K4
Pertambahan berat dipengaruhi oleh adanya proses
pemanjangan sel yang diikuti dengan pembesaran sel. Perlakuan
Auksin merupakan zat tumbuh yang mendorong
pemanjangan dan pembesaran sel, sehingga auksin juga Gambar 6. Diagram Rerata Diameter Umbi Tanaman
berpengaruh terhadap pertambahan berat basah (Utami, Bawang Merah (Allium cepa L.) pada
2009: 79). Minggu ke-6

84
Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.) dengan Penyiraman Air Kelapa (Cocos nucifera L.)

Umbi adalah bagian tanaman yang berfungsi sebagai 3. Kelembaban Lingkungan


tempat penyimpangan cadangan makanan. Umbi lapis
Tabel 3. Rerata Kelembapan Lingkungan Tempat
bawang merah merupakan modifikasi dari pelepah daun
Pemeliharaan Tanaman Bawang Merah
yang tersusun rapat menjadi umbi. Pada setiap ketiak
(Allium cepa L.)
lapisan terdapat calon tunas, bagian dasar umbi yang
berbentuk cakram merupakan modifikasi dari batang. Pagi Hari Siang Hari Sore Hari
Semakin banyak daun maka pelepah daunnya juga akan 90,33 % 58,5% 81,83%
semakin banyak sehingga modifikasi pelepah daun
menjadi lapisan penyusun umbi juga akan semakin Kelembapan lingkungan mikro tempat tumbuhnya
banyak. Semakin banyak lapisan penyusun umbi maka tanaman bawang merah pada pagi hari dan sore hari
umbi akan semakin besar sehingga akan memiliki cukup tinggi yaitu 90% pada pagi hari dan 81% pada
diameter yang semakin besar juga. Pada penelitian ini sore.Hal ini menunjukkan bahwa kadar air di lingkungan
jumlah daun yang paling banyaklah yang memiliki tempat tumbuhnya tanaman bawang merah tersedia
diameter umbi yang paling besar. dalam jumlah yang cukup yang memungkinkan tanaman
Pertumbuhan suatu tanaman selain dipengaruhi oleh dapat mengambil CO2 melalui stomata dengan baik.
lingkungan dan ketersediaan unsur hara juga dipengaruhi Siang hari menunjukkan kelembaban udara yang lebih
oleh faktor genetik pada pertumbuhan itu sendiri. rendah yaitu dengan kelembaban 58,5%.Hal ini dapat
Kondisi Abiotik terjadi karena pada siang hari suhunya sangat
1. pH Tanah panas.Walaupun kelembapan suhu pada tempat
penelitian relatif rendah tetapi tanaman bawang merah
Tabel 1.Hasil Pengukuran pH Media Tanam Bawang mampu tumbuh dengan optimal.Menurut Menurut
Merah (Allium cepa L.)Sebelum dan Sesudah Cahyono dan Samadi (2005:25), kelembapan udara yang
Diberi Air Kelapa (Cocos nucifera) dibutuhkan oleh tanaman bawang merah berkisar antara
Sebelum Sesudah 80% - 90%.
Perlakuan
perlakuan perlakuan
K0 6 6
Analisis Potensi Proses dan Hasil Penelitian Sebagai
K1 6 6,5 Sumber Belajar Biologi
K2 6 6,5 Sumber belajar biologi merupakan segala sesuatu
K3 6 6,5 baik benda maupun gejalanya yang dapat digunakan
K4 6 7 untuk memperoleh pengalaman dalam rangka
Terdapat perbedaan pH antara media tanam sebelum pemecahan permasalahan biologi tertentu (Suhardi,
dan sesudah diberi perlakuan. Media tanam yang 2012:2-3). Suatu objek yang ada disekitar objek belajar
sebelum diberi perlakuan air kelapa memiliki pH 6, dapat diangkat sebagai sumber belajar biologi, termasuk
sedangkan media tanam yang sudah diberi perlakuan proses maupun hasil dari suatu penelitian.
menunjukkan perubahan pH menjadi 6,5-7 netral kecuali Proses dan hasil penelitian biologi dapat diangkat
pada perlakuan K0 yang tidak mengalami perubahan pH sebagai sumber belajar apabila penelitian tersebut sesuai
karena tidak mendapat perlakuan. dengan kurikulum pendidikan pada jenjang pendidikan
tertentu. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sumber
2. Suhu Lingkungan belajar apabila memenuhi persyaratan yang meliputi:
Tabel 2. Hasil Rerata Suhu Lingkungan Tempat 1. Kejelasan Potensi
Tumbuhnya Tanaman Bawang Merah Obyek memiliki potensi sebagai sumber belajar
(Allium cepa L.) apabila obyek tersebut mengandung masalah yang
dapat diungkapkan dalam suatu kegiatan belajar
Pagi Hari Siang Hari Sore Hari mengajar.
24,330C 0
30,33 C 26,500C 2. Kesesuaian dengan Tujuan
Tujuan pembelajaran pada materi pertumbuhan dan
Menurut Cahyono dan Samadi (2005: 25) suhu yang perkembangan pada tanaman ini mengacu pada
ideal untuk pertumbuhan tanaman bawang merah adalah Kompetensi Dasar 4.1 merancang desain penelitian
berkisar antara 25-300C. Lingkungan mikro tempat pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tanaman
tumbuhnya tanaman bawang merah memiliki suhu 240C melalui diskusi kelompok dan mempresentasikan
pada pagi hari, 300C pada siang hari, dan 260C pada sore hasil diskusi kelompok dan Kompetensi Dasar 4.2
hari. Dari hasil pengukuran suhu pada tanaman bawang melaksanakan penelitian pengaruh faktor luar
merah dapat diketahui kisaran suhunya masih normal terhadap pertumbuhan tanaman dan
walaupun pada pengukuran siang hari suhunya 240C. mempresentasikan hasilnya sebagai laporan.
akan tetapi masih toleran terhadap temperatur 220C 3. Kejelasan dengan Sasarannya
walaupun hasilnya tidak terlalu baik. Tanaman bawang Sasaran pengamatan ini adalah pertumbuhan
merah yang ditanam di bawah suhu 220C pembentukkan tanaman bawang merah dengan penyiraman air
umbinya terhambat, bahkan sering tidak membentuk kelapa dan hubungannya dengan pengaruh faktor luar
umbi sama sekali. terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah
sedangkan sasaran peruntukkannya adalah peserta
didik SMA kelas XII semester I.

85
Sri Ariani B.P Nana
JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: 2407-1269 | Halaman 82-86

4. Kejelasan informasi yang diungkap Simpulan


Informasi yang akan diungkap dalam penelitian ini
adalah proses dan produk penelitian yang disesuaikan Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh
dengan kompetensi dasar. kesimpulan sebagai berikut.
a. Informasi berupa Proses 1. Pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah
Peserta didik sudah mampu melakukan proses dapat meningkat dengan memberian air kelapa, hal
ilmiah dari perumusan masalah, merumuskan ini terlihat dari hasil pengukuran parameter tanaman
tujuan, penyusunan langkah-langkah kerja, bawang merah antara lain: tinggi tanaman, jumlah
pelaksanaan penelitian, analisi data, pembahasan, daun, berat basah, jumlah umbi, berat umbi, dan
dan menarik kesimpulan. diameter umbi.
b. Informasi berupa Produk 2. Pemberian air kelapa dengan konsentrasi 75%
Informasi berupa produk adalah fakta-fakta, memberikan pertumbuhan yang paling baik terhadap
konsep-konsep dan prinsip-prinsip keilmuan yang pertumbuhan tanaman bawang merah.
diperoleh dari penelitian ini.Informasi berupa 3. Melalui metode pengkajian analisis potensi proses
produk pada penelitian ini adalah pengaruh faktor dan hasil penelitian pertumbuhan tanaman bawang
luar terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah (A. cepa L.) dengan penyiraman air kelapa
merah dengan penyiraman air kelapa. (C. nucifera L.) berpotensi sebagai sumber belajar
5. Kejelasan pedoman Eksplorasinya Biologi SMA Kelas XII.
Dalam rangka mengungkapkan informasi yang
diinginkan diperlukan prosedur kerja yang jelas Saran
meliputi penentuan sampel penelitian, alat dan bahan
penelitian, cara kerja, pengelolahan data, dan Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian, sebaiknya
penarikan kesimpulan. Penerapan disekolah dengan perlu dilakukan pengembangan bahan ajar sebagai
adanya keterbatasan waktu dan pertimbangan perwujudan dari sumber belajar yang merupakan proses
kemampuan peserta didik, maka perlu dilakukan dan hasil penelitian. Selanjutnya, akan terlihat manfaat
seleksi dan modifikasi kegiatan yang dilakukan yang diperoleh dalam pembelajaran.
peserta didik.
6. Kejelasan peroleh yang diharapkan Ucapan Terimakasih
a. Perolehan Kognitif
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra.
1.) Peserta didik mampu mengidentifikasikan
Zuchrotus Salamah, M.Si., Bapak H. Muhammad Joko
pengertian pertumbuhan pada tanaman.
Susilo, M.Pd., dan semua pihak yang telah membantu
2.) Peserta didik mampu menyebutkan faktor luar
hingga terlaksananya penelitian ini.
yang mempengarui pertumbuhan pada
tanaman.
3.) Peserta didik mampu merancang dan Daftar Pustaka
melaksanakan desain penelitian pengaruh Cahyono, B., dan B. Samadi. 2005. Bawang Merah
faktor luar terhadap pertumbuhan tanaman. Identifikasi Usaha Tani Mengupas Tuntas Bawang
4.) Peserta didik mampu menarik kesimpulan dari Merah Sebagai Komoditas Pertanian Bernilai Ekonomi
hasil penelitian. Tinggi, Dilengkapi dengan Sterategi Peningkatan
b. Perolehan Efektif Kualitas dan Kuantitas. Yogyakrta: Kanisius.
1.) Peserta didik dapat bekerjasama dengan Mukhlis, P., dan D. Anggorowati. 2011. Pengaruh Berbagai
anggota kelompok maupun anggota kelas Jenis Mikroorganisme Lokal (Mol) Terhadap
pada kegiatan pengamatan. Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah Pada Tanah
Aluvial. Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura
2.) Peserta didik mampu menerima pendapat
Pontianak.
orang lain melalui kegiatan diskusi. Pamungkas,T. Febriani., S. Darmanti dan B. Raharjo. 2009.
3.) Peserta didik dapat melatih bertanggung Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam
jawab serta tenggang rasa pada kegiatan yang Supernata Kultur Bacillus SP-2 DUCC-BR-KI.3
dilakukan secara kelompok Terhadap Pertumbuhan Stek Horisontal Batang Jarak
4.) Peserta didik dapat melatih rasa syukur, Pagar (Jatropha curcus L.). Jurnal Sains dan Mat. Vol.
ketelitian dan disiplin ketika kegiatan 17, No. 3. Hal 131-140.
pengamatan yang dilakukan. Puspita, Y., H. Manurung, dan Aspiah. 2011. Pengaruh
c. Perolehan Psikomotorik Pemberian Air Kelapa terhadap Pertumbuhan Tanaman
Anggrek Kantong Semar (paphiopedilum supardi braem
1.) Peserta didik terampil dalam menggunakan
dan loeb) pada Media Khudson secara In vitro.
alat pada saat melaksanakan penelitian. Mulawarna Scientifie. Vol 10, No 2, 1412-498.
2.) Peserta didik terampil dalam mengukur Suhardi. 2010. Persoalan Sumber Belajar Biologi.
parameter pertumbuhan dan kondisi abiotik Yogyakarta: FMIPA UNY.
yang diukur. Tjitrosopoemo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:
3.) Peserta didik terampil dalam mengelolah data Gadja Mada University Press
dari hasil penelitian. Utami, B.L. 2009. Fisiologi Tumbuhan II untuk Mahasiswa
Biologi FMIPA dan Pendidikan Biologi. Yogyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan

86

Anda mungkin juga menyukai