LKPD Hots Kearifan Lokal PDF
LKPD Hots Kearifan Lokal PDF
Januari 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)
Abstract. The improvement 2013 curriculum has implications for the exit of mathematics from thematic learning.
However, this separation don’t ignore 4C skills which include critical, creative, collaborative, and communication. One
of these skills can be achieved through HOTS (Higher of Order Thingking Skills) learning. One of the HOTS learning
achievements, which is proven through student learning activities that reflect learning with high level thinking skills. One
of the teaching materials which contains various learning activities is the Student Activity Sheet (LKPD). The purpose of
this research is to produce a HOTS Mathematics Student Worksheet which is oriented towards local of Malang city for
elementary schools which is valid, interesting, practical and effective. The research method used was the Dick & Carey
research and development model. The subjects of this study were all 5th students of SD Muhammadiyah 5 Malang. The
type of data used is qualitative data obtained from the validation responses of experts, teachers and students in the form
of suggestions for improvement, while quantitative data is obtained from the results of learning activities of students and
the calculation of the response questionnaire validation from experts, teachers and students. Based on the results of field
trials, it was found that the HOTS Mathematics Worksheet was oriented towards local wisdom of Malang City which was
developed to be very valid, interesting, practical and effective in facilitating students in a more meaningful mathematics
learning which is integrated with the environment around the students.
Abstrak . Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan, berimplikasi pada keluarnya mata pelajaran matematika dari
pembelajaran tematik. Namun demikian, pemisahan tersebut tidak mengabaikan kecakapan 4C yang meliputi critical,
creative, colaboratif, dan communication. Kecakapan tersebut dapat dicapai salah satunya melalui pembelajaran HOTS
(Higher of Order Thingking Skills). Salah satu ketercapaian pembelajaran HOTS, yaitu dibuktikan melalui kegiatan belajar
Peserta Didik yang mencerminkan pembelajaran dengan keterampilan berfikir tingkat tinggi. Salah satu bahan ajar yang
di dalamnya memuat berbagai kegiatan belajar yaitu Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). Tujuan penelitian ini yaitu
menghasilkan LKPD Matematika HOTS berorientasi pada kearifan lokal Kota Malang untuk Sekolah Dasar yang valid,
menarik, praktis dan efektif. Metode penelitian yang digunakan adalah model penelitian dan pengembangan Dick & Carey.
Subjek penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SD Muhammadiyah 5 Kota Malang. Jenis data yang digunakan
yaitu data kualitatif yang diperoleh dari tanggapan validasi ahli, guru dan peserta didik yang berupa saran perbaikan,
sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil hasil aktivitas belajar peserta didik serta perhitungan angket respon validasi
ahli, guru dan peserta didik. Berdasarkan hasil uji coba di lapangan diperoleh hasil bahwa LKPD Matematika HOTS
berorientasi pada kearifan lokal kota Malang yang dikembangkan sangat valid, menarik, praktis dan efektif dalam
memfasilitasi peserta didik pada pembelajaran matematika yang lebih bermakna yang diintegrasikan dengan lingkungan
sekitar peserta didik.
yang dimulai pada C4 sampai C6. Melalui keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu peserta
kegiatan pembelajaran yang HOTS maka didik juga dapat belajar bermakna melalui
diharapkan tercapainya kecakapan 4 C. pengenalan kearifan lokal daerah sekitar.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi Sehingga apa yang dipelajari dapat
(HOTS) merupakan salah satu kompetensi diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
penting dalam dunia modern, sehingga wajib Pembelajaran yang diintegrasikan dengan
dimiliki oleh setiap peserta didik (Florea & kearifan lokal dapat mengembangkan karakter
Hurjui, 2015). Salah satu ketercapaian dan sumber daya manusia yang memiliki
pembelajaran HOTS, yaitu dibuktikan melalui keterampilan kerja yang tinggi, budaya kerja dan
kegiatan belajar Peserta Didik yang budaya belajar yang kuat, serta budaya melayani
mencerminkan pembelajaran dengan masyarakat secara ikhlas dan wajar (Nasution,
keterampilan berfikir tingkat tinggi. Salah satu 2016).
bahan ajar yang di dalamnya memuat berbagai Hasil wawancara dengan guru kelas 5 SD
kegiatan belajar yaitu Lembar Kegiatan Peserta juga menunjukkan bahwa bahan ajar yang
Didik (LKPD). tersedia belum mengakomodasi kearifan lokal
LKPD HOTS diperlukan untuk melatih daerah sekitar. Contoh-contoh soal yang terdapat
berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan pada bahan ajar masih bersifat pemecahan
soal-soal pada kategori menganalisis, masalah secara umum. Konsep materi yang
mengevaluasi, dan mencipta (Noprinda & Soleh, disajikan masih perlu diintegrasikan dengan
2019). Hal ini didukung oleh Fitria, Wijaya, & kearifan lokal daerah. Hal ini dikarenakan
Danial (2020) LKPD HOTS dapat meningkatkan pengenalan suasana pendidikan belajar yang
aktivitas dan hasil belajar peserta didik dengan bermakna bagi peserta didik tidak terpisahkan
kriteria level kemampuan berpikir tingkat tinggi. dari kearifan lokal dan tradisi sosial (Kertih,
Selain itu, LKPD dapat mempermudah dalam 2020).
memahami materi maupun mempraktikkan Penelitian yang telah dilakukan Widodo
percobaan baik di dalam dan luar kelas serta di (2017) memperoleh hasil bahwa LKPD berbasis
rumah (Muzayyanah, Wijayanti, & Ardiyanto, penedekatan saintifik dapat meningkatkan
2020). Sehingga LKPD dapat digunakan untuk keterampilan penyelesaian masalah lingkungan
melengkapi bahan ajar matematika dalam proses sekitar peserta didik di Sekolah Dasar. Penelitian
pembelajaran di sekolah dasar (Septian, Irianto, serupa dilakukan oleh Rahayu (2018)
& Andriani, 2019). menyatakan bahwa LKPD berbasis pemecahan
Hasil observasi lapang diperoleh bahwa masalah dapat meningkatkan hasil belajar peserta
guru SD hanya menggunakan buku siswa dan didik pada materi bangun datar. Dalam
LKS dari penerbit sebagai bahan ajar pembelajaran matematika, LKPD yang
matematika. Hasil analisis terhadap bahan ajar diintegrasikan dengan kehidupan sehari-hari
yang digunakan belum dapat mengukur dapat mamfasilitasi kreativitas peserta didik
keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta untuk menemukan konsep dan mengembangkan
didik. Hal ini sejalan dengan temuan Sulistyani berbagai ketrampilan dalam memecahkan susatu
& Deviana, (2019) secara umum materi yang masalah (Umbaryati, 2018).
disajikan pada bahan ajar kelas V SD lebih pada Berdasarkan uraian diatas, tujuan
penemuan konsep yang dipelajari peserta didik, penelitian ini yaitu mengembangkan LKPD
belum sampai pada penerapan konsep Hal ini Matematika HOTS (Higher of Order Thinking
ditegaskan pula oleh Retnawati, Djidu, Skills) berorientasi pada kearifan lokal kota
Kartianom, Apino, & Anazifa (2018) bahwa Malang untuk kelas V Sekolah Dasar yang valid,
pengetahuan guru tentang HOTS, kemampuan menarik, praktis dan efekif.
meningkatkan HOTS peserta didik,
menyelesaikan soal berbasis HOTS, dan METODE
mengukur HOTS peserta didik masih rendah. Penelitian ini merupakan penelitian dan
Hal yang tidak kalah penting dalam pengembangan (Research and Development)
pembelajaran, selain dapat mengukur LKPD Matematika HOTS berorientasi kearifan
1) Studi pustaka
Studi pustaka bertujuan untuk
Merumuskan Tujuan
menemukan landasan teori yang berkaitan
Pembelajaran
dengan LKPD HOTS berorientasi kearifan lokal
kota Malang yang akan dikembangkan. Peneliti
mengkaji standar isi pada kurikulum 2013. Hal
ini dilakukan untuk menganalisis keterpaduan
materi pembelajaran matematika di kelas V SD.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kurikulum,
langkah selanjutnya yaitu memetakan
kompetensi dasar yang sesuai dengan muatan
materi matematika pada kelas V SD. Adapun
pemetaan kompetensi dasar dipilih dua
kompetensi dasar yang disajikan pada tabel 1
berikut;
Tabel 1. Pemetaan Kompetensi Dasar Matematika di
Gambar 1. Modifikasi Model Rancangan Kelas V SD
Pembelajaran Dick & Carey No Kompetensi Dasar
Pengetahuan Keterampilan
1 Menjelaskan, dan Menyelesaikan
Uji coba produk dilakukan untuk
menentukan volume masalah yang
mengetahui tingkat kevalidan, kemenarikan, bangun ruang berkaitan dengan
kepraktisan, dan keefektifan produk serta dengan volume bangun ruang
digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi menggunakan satuan dengan menggunakan
(perbaikan). Pada pelaksanaan uji coba produk volume (seperti satuan volume
kubus satuan) serta (seperti kubus satuan)
terdapat lima langkah yang dilakukan yaitu: (1)
hubungan pangkat melibatkan pangkat
desain uji coba yang terdiri dari tiga tahapan, tiga dengan akar tiga dan akar pangkat
yaitu uji coba prototipe, uji coba kelompok kecil, pangkat tiga tiga
dan uji conba lapangan; (2) subjek coba yang 2 Menjelaskan dan Membuat jaring-
terdiri dari ahli materi, siswa dan Guru kelas 5 menemukan jaring- jaring bangun ruang
SD Muhammadiyah 5 Kota Malang; (3) Jenis jaring bangun ruang sederhana (kubus dan
sederhana (kubus balok)
data yang berbrntuk data kualitatif dan dan balok)
kuantitatif; (4) instrumen pengumpulan data
yang meliputi lembar validasi, angket, tes dan 2) Studi pendahuluan/lapangan
lembar observasi, dan (5) teknik analisis data Studi pendahuluan yang dilakukan oleh
yang terdiri analisis data tingkat kevalidan, peneliti adalah observasi pada tiga sekolah di
kemenarikan, kepraktisan dan keefektifan Kota Malang, yaitu: SD Muhammadiyah 8 Dau,
produk. SD Muhammadiyah 4 Malang dan SD
Muhammadiyah 5 Malang serta wawancara
kepada guru kelas V pada masing-masing dalam pembelajaran. Analisis kebutuhan tersebut
sekolah tersebut. Beberapa aspek yang diamati dilakukan melalui pengamatan terhadap
peneliti yaitu: (1) kegiatan pembelajaran daring kesulitan apa saja yang dialami siswa dan guru
yang dilaksanakan, dan (2) perangkat yang dalam pembelajaran. Sehingga diperoleh tujuan
digunakan guru dalam mengajar. Temuan dalam umum penelitian yaitu bagaimana menghasilkan
observasi, juga diperkuat dengan hasil LKPD matematika HOTS berorientasi kearifan
wawancara yang telah dilakukan. Hasil temuan lokal kota Malang yang dapat memfasilitasi
observasi dan wawancara digunakan peneliti aktivitas belajar peserta didik dalam rangka
untuk mengidentifikasi masalah yang dialami meningkatkan kualitas pembelajaran matematika
guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring di sekolah dasar.
pada mata pelajaran matematika di kelas V SD. b. Analisis Pembelajaran
Berdasarkan studi lapangan di lokasi penelitian Tujuan analisis pembelajaran adalah
maupun di beberapa SD di Kota Malang mengidentifikasi kemampuan siswa dan guru
diperoleh kesimpulan bahwa guru membutuhkan sebagai pengguna LKPD matematika HOTS
bahan ajar matematika yang dapat mengukur berorientasi kearifan lokal daerah yang akan
ketrampilan berpikir tingkat tinggi dan dikembangkan. Kemampuan siswa yang
mengintegrasikan kearifan lokal lingkungan diidentifikasi meliputi keterampilan, proses,
sekitar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan prosedur dan tugas-tugas dalam kegiatan
guru dalam memberikan contoh yang sesuai pembelajaran daring yang dilaksanakan.
dengan lingkungan siswa. Alasan lainnya, yaitu Sedangkan kemampuan guru yang didentifikasi
agar siswa lebih mengenal kearifan lokal daerah meliputi perangkat pembelajaran yang
tempat tinggalnya terlebih dahulu supaya dapat digunakan, variasi kegiatan pembelajaran yang
diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari dilakukan dan tugas yang diberikan kepada
siswa secara nyata, sehingga siswa mempunyai siswa. Berdasarkan hasil analisis pembelajaran
pengalaman yang utuh sesuai dengan lingkungan yang dilakukan di SD Muhammadiyah 5 Kota
sekitar (Sulistyani & Deviana, 2019). Malang ditemukan bahwa pembelajaran daring
3) Identifikasi masalah dilakukan melalui Grup Whatssapp (WA). Guru
Masalah yang telah ditemukan peneliti membuka pembelajaran melalui video yang
dalam studi lapangan meliputi: (1) Belum diunggah dalam grup WA kemudian siswa
tersedia bahan ajar matematika yang menyajikan mengerjakan tugas yang diberikan dan
aktivitas matematika yang dikaitkan dengan dikumpulkan kembali melalui grup WA kelas.
lingkungan sekitar, (2) Guru Matematika kelas V Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
menjelaskan bahwa kesulitan mengajarkan daring yang berlangsung Guru perlu mengoreksi
konsep matematika kepada siswa selama hasil pekerjaan siswa setiap hari untuk
pembelajaran daring, (3) Guru lebih banyak memberikan feedback pembelajaran. Identifikasi
memberikan tugas tanpa memperhatikan ini digunakan untuk merancang spesifikasi
ketercapaian tujuan pembelajaran dan indikator produk LKPD HOTS berorientasi Kearifan lokal
sehingga hal ini juga berpengaruh terhadap kota Malang yang dikembangkan.
penilaian pembelajaran, dan (4) menimbulkan c. Analisis Siswa dan Konteks Pembelajaran
stigma di masyarakat bahwa pembelajaran dari Analisis siswa yang dilakukan meliputi
rumah, Guru hanya memberi tugas kepada siswa. karakteristik siswa dan rata-rata umur siswa
4) Identifikasi Kebutuhan kelas V SD. Siswa kelas V SD yaitu siswa yang
Berdasarkan masalah yang ditemukan, berusia kira-kira antara 10 – 11 tahun yang
maka peneliti mengidentifikasi kebutuhan yang masuk dalam masa kanak-kanak akhir. Pada usia
harus segera diselesaikan yaitu guru dan siswa tersebut berdasarkan teori perkembangan Piaget
membutuhkan pengembangan LKPD masuk dalam tahap concrete operational thought
matematika HOTS berorientasi kearifan lokal atau pemikiran konkret-operasional (Desmita,
kota Malang untuk kelas V Sekolah Dasar. 2010). Siswa pada tahap perkembangan ini
Adapun langkah awal yang dilakukan peneliti mempunyai pemikiran yang terbatas dengan hal-
adalah menganalisis kebutuhan siswa dan guru hal yang konkret, benda-benda yang benar-benar
nyata. Sebaliknya, benda atau peristiwa yang HOTS berorientasi Kearifan lokal kota Malang.
tidak ada hubungannya secara jelas dengan Perumusan tujuan pembelajaran disesuaikan
kenyataan, akan sulit dipikirkan oleh siswa. dengan hasil analisis silabus dan jaringan
Analisis konteks pembelajaran dilakukan kompetensi dasar, analisis pelaksanaan
untuk menentukan isi materi pembelajaran pembelajaran, serta analisis karakteristik dan
matematika yang disesuaiakan dengan lingkungan siswa. Selanjutnya peneliti
kompetensi inti dan kompetensi dasar pada kelas menentukan tujuan pembelajaran seara
V SD. Pada pembelajaran siswa kelas V SD perlu operasional dengan memperhatikan ABCD
dikembangkan pembelajaran dengan (Audience, Behavior, Condition, Degree).
konstruktivisme sosial. Menurut pendapat e. Mengembangkan Instrumen Penilaian
Vygotsky (dalam Thobroni & Mustofa, 2013: Mengembangkan instrumen penilaian
112) mengembangkan konstruktivisme sosial bertujuan untuk menyusun tes yang digunakan
yang memiliki pengertian bahwa belajar bagi untuk mengevaluasi setiap pembelajaran yang
siswa dilakukan dalam interaksi dengan telah dilaksanakan. Instrumen penilaian yang
lingkungan sosial maupun fisiknya. Penemuan dikembangkan tidak hanya berfokus pada
dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam penilaian pengetahuan saja, melainkan juga sikap
konteks budaya seseorang. Dengan pengalaman dan keterampilan. Selain itu, instrumen penilaian
langsung yang diperoleh siswa, maka siswa akan juga disesuaiakan dengan ranah kognitif dari
membangun pemahamannya sendiri. taksonomi Bloom yang telah disempurnakan
Selain itu, peneliti juga melakukan oleh Anderson dan Krathwohl (Arends, 2012)
analisis terhadap lingkungan sekitar siswa agar yang meliputi: (a) remember/ mengingat (C1),
LKPD yang dikembangkan sesuai dengan (b) understand / memahami (C2), (c) apply/
kehidupan nyata siswa, sehingga siswa dapat menerapkan (C3), (d) analyze/menganalisa (C4),
memperoleh pengalaman belajar yang lebih (e) evaluate/ mengevaluasi (C5, dan (f) create/
bermakna. LKPD matematika HOTS yang mencipta (C6). Adapun instrumen penilaian yag
dikembangkan, dalam pengembangannya dikembangkan mengacu pada intrumen penilaian
menggunakan dasar kearifan lokal Kota Malang. HOTS yang meliputi; (a) analyze/menganalisa
Adapun kearifan lokal kota malang yang (C4), (b) evaluate/ mengevaluasi (C5), dan (c)
diintegrasikan dalam produk LKPD matematika create/ mencipta (C6).
HOTS meliputi wisata sejarah, wisata industri, f. Mengembangkan Strategi Pembelajaran
dan dinamika kekinian yang ada pada Kota Untuk mencapai tujuan pembelajaran
Malang. Bentuk integrasi dengan lingkungan yang telah ditetapkan maka dibutuhkan strategi
sekitar salah satu bentuknya yaitu digunakannya pembelajaran yang tepat agar tercipta
gambar-gambar yang hampir seluruhnya pembelajaran yang efektif. Adapun strategi
menggambarkan lingkungan dan kegiatan di pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti
Kota Malang. yaitu mengintegrasikan pendekatan
Isi materi matematika di kelas V SD pembelajaran saintifik (mengamati, menanya,
meliputi: (1) Penjumlahan dan pengurangan dua mencoba, menalar, dan mengomunikasikan)
pecahan dengan penyebut berbeda, (2) Perkalian dengan pembelajaran daring menggunakan
dan pembagian pecahan dan decimal, (3) platform Google Meet .
Kecepatan, jarak, waktu, debit, (4) Skala; (5) g. Mengembangkan Bahan Pembelajaran
Volume dan jaring-jaring bangun ruang, dan (7) LKPD matematika HOTS berorientasi
Pengumpulan dan penyajian data. Fokus materi Kearifan lokal kota Malang yang dikembangkan
pada pengembangan LKPD matematika HOTS oleh peneliti memilki beberapa kriteria
yaitu Volume dan jaring-jaring bangun ruang diantaranya yaitu : (1) kesesuaian LKPD HOTS
yang bermuatan kearifan lokal kota Malang. yang dikembangkan dengan KI dan KD, (2)
d. Merumuskan Tujuan Pembelajaran kesesuaian indikator pembelajaran dengan KI
Merumuskan tujuan pembelajaran dan KD, (3) menyajikan kegiatan pembelajaran
merupakan penentuan kompetensi yang akan HOTS yang runtut untuk mencapai kompetensi
dicapai oleh siswa setelah menggunakan LKPD yang telah ditetapkan, (4) tersedia instrumen
Pada uji coba kelompok kecil, siswa juga No. Nama Skor
memberikan tanggapan dan masukan yang ditulis Siswa Perolehan Maksimal
pada lembar saran tentang penggunaan bahasa 11. NNTF 52 60
12. OAAA 50 60
pada LKPD matematika HOTS pada instrumen
13. PDA 60 60
penilaian. Dari saran dan masukan uji coba
14. PSU 55 60
kelompok kecil, data disimpulkan sebagai
15. RVN 54 60
berikut: (1) gambar yang ada dalam LKPD 16. RTP 60 60
sebaiknya diberikan keterangan lokasi gambar 17. RSP 53 60
itu berada; (2) gambar yang ada di dalam LKPD 18. SEP 50 60
terlalu sedikit; (3) terdapat beberapa kosa kata 19. SJ 49 60
baru yang kurang dimengerti hendaknya 20. SS 54 60
diberikan penjelasan; (4) dalam menulis teks 21. SAS 56 60
harus teliti lagi agar tidak ada kata-kata yang 22. YGP 55 60
salah; dan (5) LKPD sangat menarik dan senang 23. YDC 56 60
belajar menggunakan LKPD. 24. GDD 48 60
3. Uji Coba Lapangan 25. DMN 52 60
Uji coba lapangan dilaksanakan di kelas Total 1347 1500
V SD Muhammadiyah 5 Kota Malang. Uji coba Rata-rata Kelas 54 60
ini dilakukan untuk mengetahui aspek
kepraktisan dan keefektifan LKPD matematika b) Data Angket Guru tentang Kepraktisan
HOTS berorientasi kearifan lokal kota Malang. Produk
Aspek kepraktisan dapat diketahui berdasarkan Angket respon guru diisi oleh MS, beliau
tanggapan siswa dan guru. Aspek keefektifan adalah guru kelas V SD Muhammadiyah 5 Kota
dapat diketahui berdasarkan aktivitas siswa dan Malang. Peneliti menyerahkan produk
hasil belajarnya. pengembangan berupa LKPD matematika HOTS
a) Data Angket Siswa tentang Kepraktisan berorientasi kearifan lokal Kota Malang serta
Produk angket respon guru. Adapun data hasil penilaian
Data angket siswa berisi tentang angket respon guru akan disajikan pada tabel 5
tanggapan siswa terhadap LKPD matematika berikut.
Tabel 5 Hasil Perhitungan Angket Respon Guru
HOTS berorientasi kearifan lokal kota Malang.
No. Aspek Skor
Tanggapan yang dituliskan siswa yaitu secara Penilaian Perolehan Maksimal
umum LKPD yang sudah dikembangkan baik, 1. Petunjuk 6 8
mereka tertarik dan senang mengerjakan lembar penggunaan
kegiatan yang disajikan. Selain itu, siswa juga LKPD untuk
memberikan saran untuk perbaikan yaitu ada guru.
2. Sajian materi 14 16
beberapa kalimat yang salah cetak sebaiknya pembelajaran.
diperbaiki. Adapun data hasil penilaian angket 3. Penyajian 6 8
siswa akan disajikan pada tabel 4 berikut. bahasa.
Tabel 4 Hasil Perhitungan Angket Respon Siswa 4. Kemampuan 29 32
No. Nama Skor LKPD pada
Siswa Perolehan Maksimal aktivitas belajar
1. BRO 58 60 siswa.
2. Hy 52 60 5. Implementasi 17 20
media pada
3. INM 52 60
LKPD dalam
4. IRH 53 60 proses
5. KF 58 60 pembelajaran.
6. KFV 53 60 6. Kemapuan 19 20
7. LEM 52 60 LKPD dalam
8. MM 57 60 refleksi dan
9. NYE 57 60 evaluasi
10. NWK 51 60 pembelajaran.