Anda di halaman 1dari 11

Jual Beli Online (Online Shop) Dalam

Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157

BISNIS JUAL BELI ONLINE (ONLINE SHOP) DALAM


HUKUM ISLAM DAN HUKUM NEGARA

Tira Nur Fitria


STIE-AAS Surakarta
Email: tiranurfitria@gmail.com

Abstract

This study aims to find out about online shop (online business shop) in Islamic view (Islamic
law). This research is qualitative descriptive. This study included literature to examine the written
sources such as scientific journals, books referesni, literature, encyclopedias, scientific articles,
scientific papers and other sources that are relevant and related to the object being studied. As for
the object of study of this research is in the form of texts or writings that describe and explain about
the business / online shop (online shopping), which become popular in Indonesia. Results from this
study is Islam do business through online is allowed in accordance with Islamic Shari'a. While there
are elements of usury, injustice, menopoli and fraud. Prophet hinted that buying and selling is
lawful while consensual (Antaradhin), for sale or through an online business as having a positive
impact because it is practical, fast, and easy for the buyer. If the business by via online not in
accordance with the terms and conditions described above, online business is not allowed.

Keywords: Buying and selling, online, Islamic economy

Pendahuluan selama dilakukan dengan benar sesuai dengan


Muamalat adalah tukar menukar barang, tuntunan ajaran Islam.
jasa atau sesuatu yang memberi manfaat Dalil di atas dimaksudkan untuk transaksi
dengan tata cara yang ditentukan. Termasuk offline. Sekarang bagaimana dengan transaksi
dalam muamalat yakni jual beli. Jual beli online di saat sekarang ini? Ketika kita bicara
adalah bentuk dasar dari kegiatan ekonomi tentang bisnis online, banyak sekali macam
manusia dan merupakan aktivitas yang sangat dan jenisnya. Namun demikian secara garis
dianjurkan dalam ajaran Islam. Bahkan, besar bisa di artikan sebagai jual beli barang
Rasulullah SAW sendiri pun telah dan jasa melalui media elektronik, khususnya
menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki melalui internet atau secara online.
adalah melalui pintu berdagang (al-hadits). Salah satu contoh adalah penjualan
Artinya, melalui jalan perdagangan (jual beli) produk/barang secara online melalui internet
inilah, pintu-pintu rezeki akan dapat dibuka seperti yang dilakukan Lazada, Tokopedia,
sehingga karunia Allah terpancar Buka Lapak, Blibli, Elevania, Shopee dll.
daripadanya. Jual beli merupakan sesuatu Dalam bisnis ini, dukungan dan pelayanan
yang diperbolehkan. terhadap konsumen menggunakan situs atau
Dalam Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 275, website tertentu via laptop atau computer;
Allah menegaskan bahwa: “...Allah ataupun aplikasi yang dapat diunduh dari
menghalalkan jual beli dan mengharamkan gadget atau ponsel via playstore.
riba...”. Hal yang menarik dari ayat tersebut Dewasa ini, kita tak dapat mengelak
adalah adanya pelarangan riba yang didahului bahwa fenomena jual beli online telah tumbuh
oleh penghalalan jual beli, dengan catatan dan menjamur ditengah-tengah kehidupan
kita sehari-hari. Mulai dari penjualan pakaian
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01, MARET 2017
52
Jual Beli Online (Online Shop) Dalam
Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157

jadi, sepatu, tas, buku, dll. Lantas Selanjutnya Volmar sebagaimana


bagaimanakah hukum jual beli online dalam dikutip oleh Suryodiningrat (1996: 14)
perspektif islam? Dan bagaimanakah jual beli mengatakan bahwa jual-beli adalah pihak
online yang diperbolehkan (halal) dalam yang satu penjual (verkopen) mengikatkan
perspektif islam? Jawaban-jawaban atas dirinya kepada pihak lainnya pembeli (loper)
pertanyaan tersebut akan kami ulas satu untuk memindah tangankan suatu benda
persatu dalam artikel ini sehingga nantinya dalam eigendom dengan memperoleh
memunculkan suatu kesimpulan yang tepat pembayaran dari orang yang disebut terakhir,
dan dapat diterima oleh para pembaca dengan sejumlah tertentu, berwujud uang.
bahasa yang mudah dipahami. Sehingga Jual beli adalah suatu kegiatan tukar
pengetahuan pembaca akan hukum jual beli menukar barang dengan barang lain dengan
online dalam perspektif islam lebih jelas. tata cara tertentu. Termasuk dalam hal ini
adalah jasa dan juga penggunaan alat tukar
PEMBAHASAN seperti uang. Jual beli itu sendiri yaitu: tukar
Jual Beli menukar barang dengan barang dengan uang
Perkataan jual beli terdiri dari dua suku dengan jalan melepaskan hak milik dari yang
kata yaitu “Jual dan Beli”. Sebenarnya kata satu kepada yang lainatas dasar saling
“Jual” dan “Beli” mempunyai arti yang satu merelakan (Hidayat, 2015: 9).
sama lainnya bertolak belakang. Kata “Jual” Jual beli dapat diadakan secara lisan,
menunjukkan bahwa adanya perbuatan dapat pula secara tertulis (Pasal 1458
menjual, sedangkan “Beli” adalah adanya KUHPdt). Jika diadakan secara lisan, maka
perbuatan membeli (Suhrawardi, 200: 128). selalu didukung oleh alat bukti tertulis,
Jual beli menurut bahasa artinya menukar misalnya faktur penjualan, kuitansi
sesuatu dengan sesuatu, sedangkan menurut pembayaran. Jika dilakukan secara tertulis,
syar'i artinya menukar harta dengan harta perjanjian dapat dibuat dalam bentuk akta
menurut cara-cara tertentu. Nabi Muhammad otentik di muka notaris, dapat pula dalam
SAW bersabda yang artinya: bentuk akta di bawah tangan yang dibuat oleh
“dari Rifa'ah r.a bahwasannya Nabi pihak-pihak sendiri. Demikian juga cara
Muhammad SAW di tanya : "Pencarian melakukan pembayaran dan penyerahan
apakah yang paling baik?". Beliau menjawab, barang. Pembayaran harga dilakukan di
"Ialah orang yang bekerja dengan tangannya,
tempat dan pada waktu yang ditetapkan dalam
dan tiap-tiap jual beli yang bersih". (H.R. Al-
Bazar dan disahkan oleh Hakim). perjanjian (Pasal 1513 KUHPdt), secara tunai
Selain itu jual beli telah diridhoi Allah atau dengan surat berharga melalui bank.
dan Rosul-Nya. Sebab jual beli berbeda Sedangkan penyerahan barang dilakukan di
dengan riba. Allah telah menghalalkan jual tempat di mana barang itu berada, kecuali jika
beli dan mengharamkan riba. Menurut Tho’in diperjanjikan lain (Pasal 1477 KUHPdt).
(2016: 64) bahwa riba telah disepakati (Abdul Kadir, 1999: 317-318)
keharamannya oleh seluruh ulama bahkan Dari beberapa definisi di atas dipahami
oleh seluruh syariat langit, dengan kata lain bahwa jual beli ialah perjanjian tukar
riba tidak hanya diharamkan oleh agama menukar benda atau barang yang mempunyai
Islam saja, tetapi agama-agama samawi yang nilai secara ridha di antara kedua belah pihak,
lainpun juga mengharamkannya. yang satu menerima benda-benda dan pihak

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01, MARET 2017


53
Jual Beli Online (Online Shop) Dalam
Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157

lain menerimanya sesuai dengan perjanjian Muhammad SAW juga seorang pedagang
atau ketentuan yang telah dibenarkan syara’ yang sukses. Adapun jual beli atau muamalat
dan disepakati. Adapun rukun jual beli di dalam islam, ada syari'at atau aturan-aturan
adalah: 1) Ada penjual dan pembeli yang yang harus di penuhi dan di jalankan oleh
keduanya harus berakal sehat, atas kemauan pelaku dagang maupun pembeli.
sendiri, dewasa/baligh dan tidak mubadzir Muhammad bin Abil Mujalid
alias tidak sedang boros. 2) Ada barang atau mengisahkan:
jasa yang diperjualbelikan dan barang “Pada suatu hari aku diutus oleh Abdullah
penukar seperti uang, dinar emas, dirham bin Syaddad dan Abu Burdah untuk bertanya
perak, barang atau jasa. Untuk barang yang kepada sahabat Abdullah bin Aufa. Mereka
berdua berpesan: bertanyalah kepadanya,
tidak terlihat karena mungkin di tempat lain
apakah dahulu sahabat Nabi semasa hidup
namanya salam. 3) Ada ijab qabul yaitu Nabi memesan gandum dengan pembayaran
adalah ucapan transaksi antara yang menjual lunas di muka? Ketika sahabat Abdullah
dan yang membeli (penjual dan pembeli). ditanya demikian, beliau menjawab: Dahulu
kami memesan gandum, sya’ir (satu jenis
Jual Beli di Zaman Rosulullah gandum dengan mutu rendah), dan minyak
Berdagang atau berbisnis merupakan zaitun dalam takaran, dan tempo penyerahan
yang disepakati dari para pedagang Negeri
aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran
Syam. Muhammad bin Abil Mujalid kembali
Islam. Bahkan Rasulullah SAW sendiri pun bertanya: Apakah kalian memesan langsung
saat remaja sudah memulai untuk berdagang dari para pemilik ladang? Abdullah bin Aufa
ke negeri Syam. Jual beli merupakan sesuatu kembali menjawab: Kami tidak bertanya
yang diperbolehkan, dengan catatan selama kepada mereka, tentang hal itu.” (HR. Al-
dilakukan dengan benar sesuai dengan Bukhari)
tuntunan ajaran Islam. Jaman dahulu ketika orang membutuhkan
Dahulunya sistem jual beli kita kenal sesuatu/barang maka mereka harus
dengan istilah sistem barter dan transaksi menukarnya dengan barang (barter),
perdagangan dilakukan dengan cara langsung kemudian berkembang dengan memakai uang
dan berhadap-hadapan, namun dalam untuk membeli barang tersebut. Sekarang
perkembangannya di zaman kontemporer ini dengan seiringnya waktu yang terus berjalan
dimana teknologi semakin canggih, orang dan ilmu teknologi yang semakin canggih
bisa melakukan perniagaan dan transaksi maka di kenal jual beli dengan cara online
melalui teknologi yang canggih atau biasa dan kedepan apapun bentuk jual beli, menurut
disebut dengan jual beli online. Dan dalam islam boleh dan halal selama memenuhi
perkembangan zaman saat ini, kita tak dapat aturan-aturan yang telah di tetapkan dalam
mengelak bahwa fenomena jual beli online syari'at islam.
telah tumbuh dan menjamur ditengah-tengah Bisnis, berdagang, atau berjualan sangat
kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
penjualan pakaian jadi, sepatu, tas, buku, dll. Seperti yang disampaikan beliau dalam hadis
Jual dan beli sudah di kenal semenjak bahwa 9 dari 10 pintu rezeki berada dalam
dari jaman kenabian, begitu juga kebanyakan dunia bisnis. Meski demikian perdagangan
dari para istri-istri nabi berprovesi sebagai maupun bisnis yang dilakukan harus dalam
pedagang, contohnya siti khodijah istri Nabi koridor ajaran Islam. Mengenai bisnis online,
ada sebuah hadis yang mengarah padanya.
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01, MARET 2017
54
Jual Beli Online (Online Shop) Dalam
Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157

“Janganlah kau membeli ikan di dalam air, adalah jual beli yang terjadi dimedia
karena biasanya mengandung kecurangan” elektronik, yang mana transaksi jual beli tidak
(Hadis riwayat Ahmad bin Hambal dan Al mengharuskan penjual dan pembeli bertemu
Bayhaqi dari Ibn Mas’ud). secara langsung atau saling menatap muka
Allah swt mensyariatkan jual beli sebagai secara langsung, dengan menentukan ciri-ciri,
pemberian keluangan dan keleluasaan kepada jenis barang, sedangkan untuk harga nya
hamba-hamba-Nya, karena semua manusia dibayar terlebih dahulu baru diserahkan
secara pribadi mempunyai kebutuhan berupa barangnya. Sedangkan karakteristik bisnis
sandang, pangan, dan papan.Kebutuhan online, yaitu:
seperti ini tak pernah putus selama manusia 1) Terjadinya transaksi antara dua belah
masih hidup. Tak seorang pun dapat pihak;
memenuhi hajat hidupnya sendiri, karena itu 2) Adanya pertukaran barang, jasa, atau
manusia di tuntut berhubungan satu sama informasi;
lainnya. Dalam hubungan ini, taka da satu hal 3) Internet merupakan media utama dalam
pun yang lebih sempurna daripada saling proses atau mekanisme akad tersebut.
tukar, dimana seorang memberikan apa yang Dari karakteristik di atas, bisa di lihat
ia miliki untuk kemudian ia memperoleh bahwa yang membedakan bisnis online
sesuatu yang berguna dari orang lain sesuai dengan bisnis offline yaitu proses transaksi
dengan kebutuhannya masing-masing. (Ihsan, (akad) dan media utama dalam proses
2008: 89). tersebut. Akad merupakan unsur penting
dalam suatu bisnis. Secara umum, bisnis
Jual Beli Online (Bisnis Online) dalam Islam menjelaskan adanya transaksi
Jual beli online di artikan sebagai jual yang bersifat fisik, dengan menghadirkan
beli barang dan jasa melalui media elektronik, benda tersebut ketika transaksi, atau tanpa
khususnya melalui internet atau secara online. menghadirkan benda yang dipesan, tetapi
Salah satu contoh adalah penjualan produk dengan ketentuan harus dinyatakan sifat
secara online melalui internet seperti yang benda secara konkret, baik diserahkan
dilakukan oleh bukalapak.com, berniaga.com, langsung atau diserahkan kemudian sampai
tokobagus.com, lazada.com, kaskus, olx.com, batas waktu tertentu, seperti dalam transaksi
dll. as-salam dan transaksi al-istishna. Transaksi
Menurut Suherman (2002: 179), jual as-salam merupakan bentuk transaksi dengan
beli via internet yaitu” (sebuah akad jual beli sistem pembayaran secara tunai/disegerakan
yang dilakukan dengan menggunakan sarana tetapi penyerahan barang ditangguhkan.
eletronik (internet) baik berupa barang Sedang transaksi al-istishna merupakan
maupun berupa jasa)”. Atau jual beli via bentuk transaksi dengan sistem pembayaran
internet adalah “akad yang disepakati dengan secara disegerakan atau secara ditangguhkan
menentukan ciri-ciri tertentu dengan sesuai kesepakatan dan penyerahan barang
membayar harganya terlebih dahulu yang ditangguhkan.
sedangkan barangnya diserahkan kemudian” Ada dua jenis komoditi yang menjadi
(Urnomo, 2000: 4). objek transaksi online, yaitu barang/jasa non
Berdasarkan pengertian di atas dapat digital dan digital. Transaksi online untuk
disimpulkan bahwa jual beli via internet komoditi non digital, pada dasarnya tidak

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01, MARET 2017


55
Jual Beli Online (Online Shop) Dalam
Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157

memiliki perbedaan dengan transaksi as- Perkembangan Bisnis Online di Indonesia


salam dan barangnya harus sesuai dengan apa Dengan semakin banyaknya pengguna
yang telah disifati ketika bertransaksi. internet di seluruh dunia, bisnis online
Sedangkan komoditi digital seperti ebook, menjadi salah satu hal yang menjamur akhir-
software, script, data, yang dalam bentuk file akhir ini. Di Indonesia sendiri banyak sekali
(bukan CD) diserahkan secara langsung terdapat bisnis online, baik dalam skala kecil
kepada konsumen, baik melalui email ataupun hingga besar. Dengan menjamurnya bisnis
download. Hal ini tidak sama dengan online yang mengandalkan kepercayaan
transaksi as-salam tapi seperti transaksi jual antara pembeli dan pedagang ini, tingkat
beli biasa. penipuan dalam bisnis online pun semakin
Alur Jual Beli Online meningkat.
Skema dasar dari bisnis online adalah: Di Indonesia sendiri, keberadaan bisnis
a. Terjadinya transaksi antar dua pihak. online syariah (bisnis berbasis syariat) bisa
b. Adanya pertukaran barang, jasa maupun dikatakan mulai berkembang. Kini semakin
informasi. banyak masyarakat yang sadar akan
c. Internet adalah media utama dalam proses pentingnya bisnis yang bersih, jujur dan
jual beli (ijab-qabul). sesuai dengan hukum Islam. Keberadaan
Ada dua jenis ijab-qabul yaitu: 1) Sesuai bisnis online syariah ini juga tak terlepas dari
perjanjian, dimana pembayaran dilakukan peran perbankan syariah yang tumbuh secara
dengan tunai sebelum barang dikirim. 2) Al positif di Indonesia. Sistem ekonomi syariah
Istisna, yaitu bentuk pembayaran yang yang kini tengah populer di masyarakat
menunggu hingga barang dikirim. membuat banyak orang beralih ke bisnis
Sama seperti bisnis pada umumnya, online yang sesuai dengan aturan Islam ini.
bisnis online dalam ekonomi syariah juga Lalu bagaimana pandangan Islam mengenai
terbagi dalam yang halal dan haram, legal bisnis ini?
atau illegal. Bisnis online yang diharamkan Pada dasarnya, bisnis online ini sama
yaitu bisnis judi online, perdagangan barang- dengan bisnis offline seperti biasanya. Yang
barang terlarang seperti narkoba, video porno, membedakan keduanya hanya lokasi atau
barang yang melanggar hak cipta, senjata dan tempat bisnis itu dijalankan. Dalam bisnis
benda lain yang tidak memiliki manfaat. offline, terdapat toko atau tempat tetap yang
Intinya, bisnis online adalah bisnis digunakan untuk menjual barang atau jasa,
berdasarkan muamalah. Bisnis online sedangkan bisnis online menggunakan media
diizinkan (Ibahah) selama bisnis tersebut internet sebagai tempat berjualan sekaligus
tidak mengandung elemen yang dilarang. media berpromosi. Antara pembeli dan
Transaksi penjualan online dimana barang penjual saling tak tatap muka dan transaksi
hanya berdasar pada deskripsi yang dilakukan atas dasar kepercayaan.
disediakan oleh penjual dianggap sah, namun
jika deskripsi barang tidak sesuai maka Kelebihan dan Kekurangan Jual Beli
pembeli memiliki hak khiyar yang Online (Bisnis Online)
memperbolehkan pembeli untuk meneruskan Adapun keuntungan yang di dapat oleh
pembelian atau membatalkannya. konsumen antara lain :

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01, MARET 2017


56
Jual Beli Online (Online Shop) Dalam
Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157

1. Pembeli tidak perlu mendatangi toko Menurut, Sofie (2002 : 76), disamping
untuk mendapatkan barang, cukup keuntungan yang didapat penjual dan
terkoneksi dengan Internet, pilih barang pembeli, adapun kerugianya adalah sebagai
dan selanjutnya melakukan pemesanan berikut:
barang, dan barang akan di antar a. Produk tidak dapat dicoba.
kerumah. Dalam jual beli via internet produk
2. Menghemat waktu dan biaya transportasi yang ditawarkan adalah bermacam-macam
berbelanja, karena semua barang dan beragam, dan semua produk tersebut
belanjaan bisa dipesan melalui perantara tidak dapat dicoba, bila pembeli mencari
media internet khususnya situs yang pakaian , terutama pakaian atau yang lain
menjual belikan barang apa yang ingin di maka pembeli tidak bisa mencoba .
beli. Sesungguhnya pengecer online
3. Pilihan yang ditawarkan sangat beragam, menyediakan ukuran. Pembeli harus
sehingga sebelum melakukan pemesanan memberikan pertimbangan terhadap
kita dapat membandingkan semua ukuran yang tercantum di toko berbasis
produk dan harga yang ditawarkan oleh web Tidak dapat berisi kain , tingkat
perusahaan. kehalusan dan sebagainya.
4. Dengan perantara via internet pembeli b. Standar dari barang tidak sesuai
dapat membeli barang di Negara lain Salah satu kerugian yang di dapat
secara online. pembeli dalam jual beli via internet adalah
5. Harga yang ditawarkan sangat komfetitif, barang tidak sama dengan aslinya, di situs
karena tingkat persaingan dari pelaku toko berbasis web yang ditampilkan adalah
usaha melalui media internet sehingga foto / gambar barang yang di tawarkan.
mereka bersaing untuk menarik perhatian Kesamaan dari barang foto / gambar yang
dengan cara menawarkan harga kita lihat di sekitar monitor tidak bisa
serendah-rendahnya (Sunarto, 2009 : 9) seratus persen persis sama. Mungkin yang
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mirip dengan barang awal hanya 75
dapat menyimpulkan bahwa keuntungan jual sembilan puluh persen saja. Sudah sekitar
beli via internet tidak hanya didapatkan oleh pengaruh dari pencahayaan dan memantau
konsumen, penjual pun mendapatkan pembeli komputer.
keuntunggan dimana penjual tidak perlu c. Pengiriman mahal.
susah payah dalam menyewa toko untuk Jual beli via internet yang terjadi
menjual dagangannya, disamping itu penjual melalui media elektronik yang berjauhan
dapat manfaakan teknologi dapat menjangkau tentunya produk yang dibeli tidak selalu
kepada calon pembeli di seluruh dunia, langsung kita dapat mengambil. Pemilik
sehingga biaya promosi akan lebih efesien. Di toko online masih memerlukan jasa
sisi lain, kelebihan yang mendasar yang ada pengiriman, dan yang menentukan
pada transaksi jual beli via internet ini adalah pengiriman produk yang memiliki barang-
si pembeli dan penjual sama-sama memiliki barang tersebut pengiriman jasa JNE,
tingkat kejujuran dan kepercayaan yang tinggi TIKI, Pos Indonesia, dan sebagainya.
sehingga keduanya tidak pernah merasa
dirugikan.

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01, MARET 2017


57
Jual Beli Online (Online Shop) Dalam
Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157

d. Risiko penipuan perbuatan dimana satu orang atau lebih


Dalam jual beli via intenet, toko mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain
berbasis web memang rentanakan atau lebih. Untuk sahnya suatu kontrak, kita
penipuan. Pastikan belanja di website harus melihat syarat-syarat yang diatur di
online yang dapat diandalkan. Bahayanya dalam pasal 1320 KUH perdata yang
uang akan diteruskan ke penjual meskipun menentukan bahwa syarat sah suatu perjanjian
produk tidak dikirim dan tidak pernah sebagai berikut;
dikirimkan selamanya. 1. Kesepakatan para pihak
2. Kecakapan untuk membuat perjanjian
Metode Penelitian 3. Suatu hal tertentu; dan
Penelitian ini merupakan penelitian 4. Sesuatu sebab yang halal.
deskriftif kualitatif. Tujuan penelitian ini Apabila unsur pertama (kesepakatan)
dalah menafsirkan dan menuturkan data yang dan unsur kedua (kecakapan) tidak terpenuhi,
bersangkutan dengan situasi yang sedang maka kontrak tersebut dapat dibatalkan.
terjadi, sikap/pandangan yang terjadi didalam Sedangkan apabila tidak terpenuhi unsur
masyarakat, pertentangan 2 keadaaan atau ketiga (suatu hal tertentu ) dan unsur keempat
lebih, pengaruh terhadap suatu kondisi dll. (suatu sebab yang halal) maka kontrak
Didalam penelitian deskriptif kualitatif ini, tersebut adalah batal demi hukum (Suhartono,
peneliti disini menggunakan kajian studi 2010: 233).
pustaka mencari informasi lewat buku, Indonesia sebagai Negara hukum
majalah, koran, dan literature lainnya untuk terhadap suatu perkara langsung berlandaskan
membentu sebuah landasan teori (Arikunto, dengan undang-undang. Semua itu dengan
2006). Penelitian ini juga untuk menelaah tujuan untuk kepentingan masyarakat
sumber-sumber tertulis seperti jurnal ilmiah, Indonesia. maka jual beli online dapat
buku referesni, literature, ensiklopedia, dikaitkan dengan UU No.11 Tahun 2008
karangan ilmiah, karya ilmiah serta sumber- tentang Informasi Teknologi Elektronik
sumber lain baik dalam bentuk tulisanatau (ITE). Pembahasan tentang ITE juga pernah
dalam format digital yang relevan dan terjadi pada Kasus Nyonya Prita tentang
berhubungan dengan objek yang sedang pencemaran nama baik sebuah Rumah sakit
diteliti. Adapun yang menjadi objek kajian swasta di Jakarta melalui media elektronik
penelitian ini adalah berupa teks-teks atau berupa email yang terjerat dalam pasal 27
tulisan-tulisan yang menggambarkan dan ayat 3.
memaparkan tentang bisnis/usaha online shop Menurut pasal 1 ayat 2 UU No. 11 Tahun
(shopping online) yang sedang menjamur di 2008 tentang ITE menjelaskan tentang
Indonesia. ransaksi elektronik adalah perbuatan hukum
yang dilakukan dengan menggunakan
Hukum Jual Beli Online Menurut Hukum Komputer, jaringan Komputer, dan/atau
Negara (Undang-Undang ) media elektronik lainnya (UU).
Dalam aturan perniagaan online, dapat Dalam jual beli online banyak para
diterapkan KUH Perdata. secara analogis, konsumen mengeluh Karena tidak semua
Dalam pasal 1313 KUH Perdata di jelaskan produk yang ditawarkan pada jual beli online
bahwa suatu persetujuan adalah suatu itu sama persis dengan senyatanya, maka

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01, MARET 2017


58
Jual Beli Online (Online Shop) Dalam
Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157

untuk melindungi kepentingan konsumen meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran


pada Pasal 28 ayat 1 UU No. 11 tahun 2008 suatu barang dengan barang yang sejenis,
tentang ITE menjelaskan bahwa setiap orang tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang
dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan yang menukarkan mensyaratkan demikian,
berita bohong dan menyesatkan yang seperti penukaran emas dengan emas, padi
mengakibatkan kerugian konsumen dalam dengan padi, dan sebagainya. Riba yang
Transaksi Elektronik. dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang
Adapun pidana bagi seseorang yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam
melakukan penipuan dalam media elektronik masyarakat Arab zaman jahiliyah.
seperti dalam jual beli online dijelaskan Rasulullah mengisyaratkan bahwa jual
dalam pasal 45 ayat 2 yang menyatakan: beli itu halal selagi suka sama suka
Setiap orang yang memenuhi unsur (Antaradhin). Karena jual beli atau berbisnis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat seperti melalui online memiliki dampak
(1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana positif karena dianggap praktis, cepat, dan
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau mudah. Allah Swt berfirman dalam Alquran
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 Surah Al Baqarah [2] : 275: “….Allah telah
(satu miliar rupiah). menghalalkan jual beli dan mengharamkan
Pengawasan pemerintah terhadap suatu riba…”. Al Bai’ (Jual beli) dalam ayat
tindakan kriminal khususnya penipuan yang termasuk didalamnya bisnis yang dilakukan
dilakukan dalam jual beli online harus segera lewat online. Namun jual beli lewat online
ditindak lanjuti, mengingat banyak konsumen harus memiliki syarat-syarat tertentu boleh
seperti sudah tidak percaya terhadap jual beli atau tidaknya dilakukan.
yang berlebel online padahal ini sangat Adapun syarat-syarat mendasar
membantu banyak kalangan selain diperbolehkannya jual beli lewat online
meringankan penjual dalam memasarkan diantaranya:
produknya, dalam jual beli online juga dapat 1. Tidak melanggar ketentuan syari’at agama,
mengurangi penggaguran di Indonesia karena seperti transaksi bisnis yang diharamkan,
mereka tidak harus mengeluarkan banyak terjadinya kecurangan, penipuan dan
modal untuk dapat berwirausaha. menopoli.
2. Adanya kesepakatan perjanjian diantara
Hukum Jual Beli Online (Bisnis Online) dua belah pihak (penjual dan pembeli) jika
Menurut Islam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
Dalam Islam berbisnis melalui online antara sepakat (Alimdha’) atau pembatalan
diperbolehkan selagi tidak terdapat unsur- (Fasakh).
unsur riba, kezaliman, menopoli dan Sebagaimana yang telah diatur
penipuan. Bahaya riba (usury) terdapat didalam Fikih tentang bentuk-bentuk
didalam Al-quran diantaranya di (QS. Al option atau alternative dalam akad jual beli
Baqarah [2]: 275, 279 dan 278, QS. Ar Rum (Alkhiarat) seperti Khiar Almajlis (hak
[30]: 39, QS. An Nisa [4]: 131). pembatalan di tempat jika terjadi ketidak
Riba itu ada dua macam: nasiah dan sesuaian), Khiar Al’aib (hak pembatalan
fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih jika terdapat cacat), Khiar As-syarath (hak
yang disyaratkan oleh orang yang pembatalan jika tidak memenuhi syarat),

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01, MARET 2017


59
Jual Beli Online (Online Shop) Dalam
Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157

Khiar At-Taghrir/Attadlis (hak pembatalan penipuan. 4) Dan lainnya yang tidak


jika terjadi kecurangan), Khiar Alghubun membawa kemanfaatan tapi justru
(hak pembatalan jika terjadi penipuan), mengakibatkan kemudharatan.
Khiar Tafriq As-Shafqah (hak pembatalan Sebagaimana kaidah Fikih
karena salah satu diantara duabelah pihak menyebutkan: “Alahkam Tattabi’
terputus sebelum atau sesudah transaksi), Almashalih ; Hukum [undang-undang dan
Khiar Ar-Rukyah (hak pembatalan adanya peraturan] bertujuan untuk kemaslahatan”.
kekurangan setelah dilihat) dan Khiar Kaidah lain ada menyebutkan: “I’tibar
Fawat Alwashaf (hak pembatalan jika Almashalih Wadar’ul Mafasid;
tidak sesuai sifatnya). Mengutamakan Kemaslahatan Dan
3. Adanya kontrol, sanksi dan aturan hukum Menjauhkan Kerusakan “. Alquran juga
yang tegas dan jelas dari pemerintah menyebutkan dalam Surah Almuthaffifin
(lembaga yang berkompeten) untuk [83]: 1-3 : “1. Kecelakaan besarlah bagi
menjamin bolehnya berbisnis yang orang-orang yang curang (dalam berbisnis),
dilakukan transaksinya melalui online bagi 2. (yaitu) orang-orang yang apabila
masyarakat. menerima takaran dari orang lain mereka
Jika bisnis lewat online tidak sesuai minta dipenuhi, 3. Dan apabila mereka
dengan syarat-syarat dan ketentuan yang menakar atau menimbang untuk orang lain,
telah dijelaskan di atas, maka hukumnya mereka mengurangi”.
adalah “Haram” tidak diperbolehkan. Makna kata “Wail” (telaga neraka
Kemaslahatan dan perlindungan terhadap jahannam; kalmat hardik; Celaka) pada ayat
umat dalam berbisnis dan usaha harus dalam Qur’an di atas, menunjukkan bahwa Allah
perlindungan negara atau lembaga yang Swt melaknat bagi orang yang menjalankan
berkompeten. Agar tidak terjadi hal-hal yang bisnis dengan kecurangan (Lilmuthaffifin).
membawa kemudratan, penipuan dan Ayat Alqur’an dan kaidah Fikih di atas tegas
kehancuran bagi masyarakat dan negaranya. menganjurkan dalam berbisnis harus adanya
Bisnis online sama seperti bisnis offline. kejujuran, adil, tidak saling mencurangi dan
Ada yang halal ada yang haram, ada yang harus adanya payung hukum yang tegas dan
legal ada yang ilegal. Hukum dasar bisnis jelas yang bertujuan untuk kemaslahatan
online sama seperti akad jual beli dan akad masyarakat, negara dan umat.
as-salam, ini diperbolehkan dalam Islam. Langkah-langkah yang dapat kita
Adapun keharaman bisnis online karena tempuh agar jual beli secara online
beberapa sebab : diperbolehkan, halal, dan sah menurut syariat
1) Sistemnya haram, seperti money islam:
gambling. Judi itu haram baik di darat 1) Produk Halal. Kewajiban menjaga hukum
maupun di udara (online), 2) Barang/jasa halal-haram dalam objek perniagaan tetap
yang menjadi objek transaksi adalah barang berlaku, termasuk dalam perniagaan
yang diharamkan, seperti narkoba, video secara online, mengingat Islam
porno, online sex, pelanggaran hak cipta, mengharamkan hasil perniagaan barang
situs-situs yang bisa membawa pengunjung atau layanan jasa yang haram,
ke dalam perzinaan. 3) Karena melanggar sebagaimana ditegaskan dalam hadis:
perjanjian (TOS) atau mengandung unsur “Sesungguhnya bila Allah telah

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01, MARET 2017


60
Jual Beli Online (Online Shop) Dalam
Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157

mengharamkan atas suatu kaum untuk online. Terutama masalah yang berkaitan
memakan sesuatu, pasti Ia dengan tingkat amanah kedua belah
mengharamkan pula hasil penjualannya.” pihak.
(HR Ahmad, dan lainnya). Boleh jadi Bisa jadi ada orang yang melakukan
ketika berniaga secara online, rasa pembelian atau pemesanan. Namun setelah
sungkan atau segan kepada orang lain barang Anda kirim kepadanya, ia tidak
sirna atau berkurang. Tapi Anda pasti melakukan pembayaran atau tidak melunasi
menyadari bahwa Allah ‘Azza wa Jalla sisa pembayarannya. Bila Anda sebagai
tetap mencatat halal atau haram pembeli, bisa jadi setelah Anda melakukan
perniagaan Anda. pembayaran, atau paling kurang mengirim
2) Kejelasan Status. Di antara poin penting uang muka, ternyata penjual berkhianat, dan
yang harus Anda perhatikan dalam setiap tidak mengirimkan barang. Bisa jadi barang
perniagaan adalah kejelasan status Anda. yang dikirim ternyata tidak sesuai dengan apa
Apakah sebagai pemilik, atau paling yang ia gambarkan di situsnya atau tidak
kurang sebagai perwakilan dari pemilik sesuai dengan yang Anda inginkan.
barang, sehingga berwenang menjual
barang. Ataukah Anda hanya menawaran Kesimpulan
jasa pengadaan barang, dan atas jasa ini Berbisnis melalui online satu sisi dapat
Anda mensyaratkan imbalan tertentu. memberi kemudahan dan menguntungkan
Ataukah sekadar seorang pedagang yang bagi masyarakat. Namun kemudahan dan
tidak memiliki barang namun bisa keuntungan itu jika tidak diiringi dengan etika
mendatangkan barang yang Anda budaya dan hukum yang tegas akan mudah
tawarkan. terjebak dalam tipu muslihat, saling
3) Kesesuaian Harga Dengan Kualitas mencurangi dan saling menzalimi. Disinilah
Barang. Dalam jual beli online, kerap kali Islam bertujuan untuk melindungi umat
kita jumpai banyak pembeli merasa manusia sampai kapanpun agar adanya
kecewa setelah melihat pakaian yang aturan-aturan hukum jual beli dalam Islam
telah dibeli secara online. Entah itu yang sesuai dengan ketentuan syari’at agar
kualitas kainnya, ataukah ukurang yang tidak terjebak dengan keserakahan dan
ternyata tidak pas dengan badan. kezaliman yang meraja lela. Transaksi bisnis
Sebelum hal ini terjadi kembali pada lewat online jika sesuai dengan aturan-aturan
Anda, patutnya anda mempertimbangkan yang telah disebut di atas akan membawa
benar apakah harga yang ditawarkan kemajuan bagi masyarakat dan negara.
telah sesuai dengan kualitas barang yang Ketika kita terjun ke bisnis online, banyak
akan dibeli. Sebaiknya juga Anda sekali godaan dan tantangan bagaimana kita
meminta foto real dari keadaan barang harus berbisnis sesuai dengan koridor Islam.
yang akan dijual. Maka dari itu kita harus lebih berhati-hati.
4) Kejujuran Anda. Berniaga secara online, Jangan karena ingin mendapat keuntungan
walaupun memiliki banyak keunggulan yang banyak lalu menghalalkan segala macam
dan kemudahan, namun bukan berarti cara. Selama kita berbisnis online sesuai
tanpa masalah. Berbagai masalah dapat dengan prinsip-prinsip Islam dan bermanfaat
saja muncul pada perniagaan secara

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01, MARET 2017


61
Jual Beli Online (Online Shop) Dalam
Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157

bagi orang lain, tentunya keuntungan yang Sofie, Yusuf. 2002. Pelaku Usaha Konsumen
didapat akan berkah. dan Tindak Pidana Korporasi. Jakarta:
Sebagaima telah disebutkan di atas, Galia Ilmu
Suhartono, 2010. Perniagaan online Syariah:
hukum asal mu’amalah adalah al-ibaahah
suatu Kajian dalam prespektif Hukum
(boleh) selama tidak ada dalil yang perikatan Islam. Jurnal Muqtasid
melarangnya. Namun demikian, bukan berarti (Jurnal Ekonomi dan Perbankan
tidak ada rambu-rambu yang mengaturnya. Syari’ah)
Transaksi online diperbolehkan menurut Suherman, Ade Manan. 2009. Aspek Hukum
Islam selama tidak mengandung unsur-unsur Dalam Ekonomi Global. Jakarta: Ghalia
yang dapat merusaknya seperti riba, Indonesia.
Suhrawardi Lubis. 2000. Hukum Ekonomi
kezhaliman, penipuan, kecurangan dan yang
Islam. Sinar Grafika Offset:Jakarta.
sejenisnya serta memenuhi rukun-rukun dan Sunarto, Andi. 2009. Seluk Beluk E-
syarat-syarat didalam jual belinya. Transaksi Commerce. Yogyakarta: Gaya Ilmu.
online dibolehkan menurut Islam berdasarkan Suryodiningrat, R.M. 1996. Perikatan-
prinsip-prinsip yang ada dalam perdagangan perikatan Bersumber Perjanjian.
menurut Islam, khususnya dianalogikan Bandung: Tarsito.
dengan prinsip transaksi as-salam, kecuali Tho’in, Muhammad. 2016. Larangan Riba
Dalam Teks dan Konteks (Studi Atas
pada barang/jasa yang tidak boleh untuk
Hadits Riwayat Muslim Tentang
diperdagangkan sesuai syariat Islam. Pelaknatan Riba. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, LPPM STIE AAS
Daftar Pustaka Surakarta. Vol. 2 No. 2, Juli 63-72.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Urnomo, W.A. 2000. Konsumen dan
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Transaksi E-Commerce. Jakarta:
Jakarta: Rineka Cipta Yayasan Lembaga Konsumen
Abdulkadir Muhammad. 1999. Hukum Indonesia.
Perusahaan Indonesia. PT. Citra Aditya
Bakti: Bandung.
Hidayat, Enang. 2015. Fiqih Jual Beli.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ihsan, Ghufron, M.A. 2008. Fiqh Muamalah.
Jakarta : Prenada Media Grup

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01, MARET 2017


62

Anda mungkin juga menyukai