Anda di halaman 1dari 6

https://ejurnalunsam.id/index.

php/jurutera ISSN 2356-5438

PROGRAM DAN BIAYA REKLAMASI UNTUK JAMINAN


REKLAMASI BERDASARKAN KEPMEN ESDM NO 1827 TAHUN
2018 DI PT. TRI ABADI MINERAL (TAM)
Supardi1
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Universitas Papua, Jl. Prof.
Jl. Gunung Salju Amban Manokwari, Papua.

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Riwayat Artikel: Indonesia is a country that has natural resources (SDA). Mining materials are non-
Dikirim 25 Oktober 2021 renewable natural resources. Mining materials include stone sand, silver, gold, copper,
Direvisi dari 25 November 2021 natural gas, and oil. Manokwari Regency is an area that has abundant natural
Diterima 02 Desember 2021
resources. The company's mining activities have provided a reasonably comprehensive
source of income for the regions in the last few decades. Mining has also triggered
Kata Kunci: environmental problems that are closely related to land degradation. To overcome
Mining, Reclamation, Revegetation,
Reclamation Fee
environmental problems from mining activities, it is necessary to the reclamation of ex-
mining land. This paper aims to obtain a reclamation program, determine the form of
revegetation, and obtain a direct and indirect cost budget at PT TAM. The mining area
is carried out with an area of 9.1 Ha consisting of an area around the mine along ± 1.86
Km and supporting facilities with an area of 2.05 Ha such as workshops, offices,
housing, and a stone crusher. Moreover, the rest is the mining area. The Reclamation
activity program is carried out at mine sites, mining roads, and supporting facilities,
with the reclamation technique carried out starting from the arrangement of the land
surface, making drainage, sedimented pond, and revegetation. Revegetation is carried
out in 3 stages. Among others, the first stage is planting cover crops. The second stage
is planting the main crop and maintenance. The amount of reclamation guarantee must
be paid by PT. Tri Abadi Mineral (TAM) is Rp. 101.260.125,-.

© 2021 Jurnal Ilmiah JURUTERA. Di kelola oleh Fakultas Teknik. Hak Cipta Dilindungi.

pengangguran dan meningkatnya kondisi sosial


PENDAHULUAN ekonomi dan budaya masyarakat. Dengan adanya
sumber daya alam tersebut masyarakat Indonesia
Indonesia merupakan negara yang memiki sumber selalu berlomba untuk berada di dalamnya, karena
daya alamnya (SDA), baik dapat diperbaharui dan pertambangan merupakan kegiatan yang sangat
tidak dapat diperbaharui sangat melimpah. Bahan menguntungkan bagi masyarakat.
tambang merupakan sumberdaya alam yang tidak Kabupaten Manokwari ialah daerah yang memiliki
dapat diperbaharui. Bahan tambang antara lain pasir sumber daya alam yang berlimpah. Bahan tambang
batu, perak, emas, tembaga, , gas bumi dan minyak yang banyak di Kabupaten Manokwari adalah
Sekarang ini perusahaan pertambangan yang tambang pasir, batu, dan kerikil, bahan tambang ini
mengeksploitasi sumberdaya alam cukup banyak berperan penting dalam memberikan dukungan
terjadi di seluruh daerah yang mempunyai suber daya material untuk pembangunan sarana dan prasarana
banyak dan berlomba-lomba untuk memanfaatkan antara lain pendirian sarana jalan, pembangunan
kekayaan alamnya, guna menyediakan lapangan kerja perumahan, dan gedung perkantoran. Maka dari itu
di daerah yang menjadi sumber pendapatan asli berdiri beberapa perusahaan tambang yang mengelola
daerah (PAD) melalui pajak, iuran dan pungutan dari sumber daya yang tersedia antara lain PT. Tri Abadi
kegiatan penambangan, mengembangkan devisa Mineral (TAM)
negara, terserapnya tenaga kerja sehingga mengurangi

Alamat e-mail: supardi@unipa.ac.id


© 2021 ISSN 2356-5438. Fakultas Teknik Universitas Samudra
JURNAL ILMIAH JURUTERA VOL.08 No.02 (12.2021) 020 – 025 21

Kegiatan penambangan yang dilakukan METODE PENELITIAN


perusahan tersebut telah memberikan sumber
pemasukan yang cukup luas bagi daerah-daerah pada Pada penelitian ini menerapkan penelitian
beberapa dekade terakhir. Selain dampak positif kuantitatif. Karena inti dari isi peneitian menghitung
tersebut, ternyata penambangan juga memicu biaya pelaksanaan kegiatan menggunakan data dan
terjadinya masalah lingkungan yang erat kaitannya angka. Menurut Kasiram Kontjojo (2009)
menjelaskan Penelitian kuantitatif adalah suatu proses
dengan degradasi lahan. Kerusakan lingkungan lahan
menemukan pengetahuan menggunakan data serupa
tambang yang terjadi antara lain perubahan bentang angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai
alam, perubahan kondisi kimia, fisik, biologi tanah, apa yang ingin diketahui.
dan iklim mikro serta perubahan flora dan fauna
(Siswanto dkk., 2012). Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap:
Upaya dalam menangulangi masalah lingkungan a. Orientasi lapangan
dari kegiatan penambangan, maka perlu dilakukan Dilakukan dengan tujuan melihat gambaran yang
kegiatan reklamasi lahan bekas tambang. Kegiatan jelas situasi dan kondisi areal pengambilan data,
reklamasi merupakan kewajiban yang harus sehingga memudahkan pada saat pengumpulan
dilaksanakan oleh pengusahan pertambangan sesuai data.
UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral b. Menyusun Panduan Pertanyaan
Daftar pertanyaan disusun berdasarkan tujuan
dan Batubara. yang ingin dicapai berupa model dan biaya
Dalam melaksanakan kegiatan reklamasi PT. pelaksaan reklamasi.
TAM sesuai dengan Kepmen ESDM No 1827 Tahun c. Pengumpulan Data
2018 tentang pedoman pelaksaan kaidah Teknik Pengambilan data terlebih dahulu dilakukan
pertambangan yang baik harus melakukan wawancara langsung dengan pihak yang
perencanaan reklamasi dan perhitungan biaya berpengaruh dan pihak yang memiliki informasi
reklamasi baik itu biaya langsung seperti biaya yang cukup tentang renacana reklamasi dan biaya
penataangunaan lahan dan biaya revegetasi maupun reklamasi yang di rencanakan, antara lain
biaya tidak langsung seperti biaya mobilsasi dan pimpinan perusahaan dan devisi lingkungan
demobilisasi, biaya perencanaan reklamsi, biaya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam
reklamasi. Kemudian dilanjutkan dengan survey
administrasi dan keuntungan dan biaya supervisi. lapangan secara langsung, untuk melihat areal
Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis reklamasi guna menetukan model reklamasi,
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Program bentuk revetasi dan menghitung biaya yang
dan biaya reklamasi untuk jaminan reklamasi dinginkan.
berdasarkan Kepmen ESDM NO 1827 tahun 2018 di d. Pengolahan dan Analisis Data
PT.TAM. Adapun tujuan dari tulisan ini, sebagai Semua data yang dikumpulkan dari wawancara
berikut : dirapikan, diperiksa, dan diverivikasi model awal
1. Mendapatkan program reklamasi yang smpai sampai dengan tahap akhir reklamasi
diperuntukkan untuk lahan bekas tambang sehingga data-data yang terkumpul tidak kurang
PT. TAM seluas 11,15 ha. atau terlupakan untuk kemudian dilakukan
analisis.
2. Menentukan bentuk revegetasi yang cocok e. Penyusunan Draft Penilitian
dengan lahan PT. TAM. Data yang diperoleh dari lapangan diolah dan
3. Mendapatkan anggaran biaya langsung dan dianalisis selanjutnya penelitian disusun menjadi
tidak langsung berdasarkan program dan laporan ilmiah.
bentuk revegetasi yang akan dilaksanakan
PT TAM.

© 2021 ISSN 2356-5438. Fakultas Teknik Universitas Samudra


JURNAL ILMIAH JURUTERA VOL.08 No.02 (12.2021) 020 – 025 22

HASIL DAN PEMBAHASAN merupakan areal penambangan. Berikut peta situasi


rencana reklamasi :
Pada Tahun 2019 PT. Tri Abadi Mineral (TAM)
telah memiliki Wilayah Izin Usaha Pertambangan
(WIUP) dari DPM-PTSMP dengan nomor surat
570/1095/PTSP-R/XII/2019. WIUP tersebut seluas
11.15 Ha dengan komoditas batuan dan jenis
komoditas berupa batu kali. Setelah mendapatkan
WIUP, PT. Tri Abadi Mineral juga telah
menyampaikan permohonan Izin Pertambangan
Eksplorasi (IUP) Eksplorasi kepada Gubernur Papua
Barat.
Secara keselurahan total luas yang dimiliki seluas
11.15 ha. Luasan tersebut terbagi dalam 2 blok, yaitu
blok penambangan seluas 9.10 Ha dan blok
Pengolahan seluas 2.05 Ha. Blok penambangan Gambar 1. Lokasi PT. TAM areal penambahan.
berada pada badan air Sungai Wariori, sedangkan
blok pengolahan merupakan hak perorangan yang A. Program Reklamasi
dikuasai dan dimiliki oleh Bambang Eko Waluyo a. Lahan Yang Akan Direklamasi
yang berdomisili di Kampung Udapi Hiilir Distrik Reklamasi lahan untuk aktifitas penambangan
Prafi Kabupaten Manokwari. batuan pada lokasi Blok IUP PT. Tri Abadi Mineral
(TAM) selama tahun 2020 sebagai berikut :
Tabel 1. Luas dan Presentase Fasilitas Produksi dan 1) Lokasi penambangan
Penunjang. Pada saat pengambilan material tambang
No Uraian Uraian Luas Persentase dilapangan menggunakan peralatan mekanis
(m2) ekscavator dengan membongkar dan menggali
1 Office 400 2
tanah. Reklamasi dalam bentuk penataan
2 Workshop 550 2.7 permukaan tanah dilanjutkan dengan kegiatan
3 Stone Crusher 4585 22.4 revegetasi tanaman pelindung, endemic, dan
4 Mess Karyawan 120 0.6 lokal.
5 Rumah Genset 50 0.2 2) Jalan Tambang
6 Stock Pile 7995 39 Jalan tambang yang digunakan merupakan jalan
yang telah tersedia dan duganakan masyarakat
7 Ruang Terbuka 6800 33.2
setempat, Kegiatan reklamasi yang akan
Total 20500 100 dilakukan pada jalan tambang adalah pembuatan
Sumber : PT. Tri Abadi Mineral, 2020 drainase dengan .panjang 1,4 Km dan Sedimend
Pond dengan luas 16 M2.Drainase dibuat pada
Lokasi kegiatan PT. TAM dilakukan diareal kiri kanan sepanjang jalan untuk mencegah
penambangan dengan luas 9,1 Ha dan areal sekitar masuknya air ke badan jalan yang akan merusak
penambangan yang berpotensi sebagai area sumber jalan, Kondisi drainase harus
pengendapan dari aliran sedimend ke areal mempertimbangkan iklim dalam jangka panjang,
penambangan. Jalan yang akan dibuat untuk curah hujan maksimum, serta banjir besar yang
menghubungkan antara jalan umum, jalan site plan biasa terjadi dalam kurun waktu tertentu baik
dan jalan areal quarry adalah sepanjang ± 1,86 Km. periode waktu jangka panjang maupun pendek.
Jalan yang akan dipergunakan untuk kegaiatan Pada drainase dibangun kolam pengendapan
eksplorasi. Jalan ini dibuat dengan lebar 6 – 8 meter, (sedimend pond) yang berfungsi mencegah
menggunakan timbunan pasir batu. Keadaan jalan sedimen masuk ke badan sungai.
yang dibuat untuk kapasitas alat angkut berukuran 4 3) Fasilitas Penunjang
m³ atau 6 ton. Selain jalan ada juga fasilitas penunjang Fasilitas penunjang seperti: kantor, mess,
dengan luas areal 2.05 Ha seperti bengkel, office, workshop dan lain sebagainya, Kegiatan
perumahan dan stune crusher. Serta sisanya reklamasi yang dilakukan dalam bentuk

© 2021 ISSN 2356-5438. Fakultas Teknik Universitas Samudra


JURNAL ILMIAH JURUTERA VOL.08 No.02 (12.2021) 020 – 025 23

revegetasi pada lahan tidak terpakai untuk Tabel 2. Jenis Peralatan Relamasi
fasilitas penunjang sepanjang 0,812 Km. No Alat Tipe Alat Jumlah
1 Buldozer Caterpillar D8 1
b. Teknik Reklamasi
2 Dump T ruck 22 T T Hino 1
1) Penataan Permukaan Tanah
3 on
Excavator Caterpillar 1
Pada saat penambangan di sungai akan
meninggalkan lubang atau cekungan, maka dari 320D2 2020
Sumber : PT. Tri Abadi Mineral,
akan dilakukan penataan tanah dengan cara
menimbun kembali lubang tersebut dengan tanah B. Bentuk Revegetasi
penutup (back filling). Revegtasi atau Penanaman di areal reklamasi
2) Pembuatan Drainase dan sedimend pond dilaksanakan dalam tiga tahapan. Antara lain :
Setelah kegiatan selesai dilakukan akan a. Tahap pertama adalah penanaman tanaman
dilakukan pembangunan drainase dan sedimend penutup tanah (cover crop). Dengan tujuan
pond pada kiri kanan jalan guna mengurangi sebagai pengendali erosi unsur hara tanah,
dampak terhadap lingkungan fisik-kimia dan peningkatan kandungan organik tanah.
biologi. Metode yang digunakan adalah dengan Penanaman tanaman penutup tanah, adalah
menghitung debit air dan erosi yang terjadi pada campuran jenis tanaman polongan seperti
areal tersebut untuk kemudian dilanjutkan Centrasema pubescens, Colopogonium
pembuatan drainase dan sedimend pond mucoides, dan mucuna.
berdasarkan data tersebut. Tabel 3. Jumlah Tanaman Penutup
3) Revegetasi Lokasi Panjang Jumlah
Kegiatan revegetasi dilaksanakan pada area tidak Areal Fasilitas Penunjang 0,812 Km 10 Kg
terpakai areal fasilitas penunjang. Sebelum
kegiatan penanaman dilaksanakan tahap awal
yang dilakukan kegiatan rekontruksi tanah b. Tahap kedua adalah penanaman tanaman
berupa guna memperbaiki kondisi fisik, kimia utama. Dengan tujuan untuk meningkatkan
dan biologi lahan. iklim mikro yang stabil, meminimalisir
pencemaran udara dan sebagai tanaman
Pemulihan kondisi tanah meliputi perbaikan ruang pelindung. Penanaman tanaman pelindung
tubuh, pemberian bahan organic, pemupukan dasar adalah jenis tanaman matoa (Pometia spp),
dan pemberian kapur jika di perlukan. Masalah yang Rabon Bi, bintangur (Calophyllum sp), akasia
dijumpai dalam merestorasi lahan bekas tambang (acacia mangium), pinang, pala dan lain-lain.
yaitu masalah fisik tanah mencakup tekstur dan Jarak antar tanaman 5 m.
struktur tanah, masalah kimia tanah berhubungan Tabel 4. Jumlah Tanaman Utama
dengan reaksi tanah (pH), kekurangan unsur hara, dan Lokasi Panjang Jumlah
mineral toxicity. Dalam mengatasi tanah yang asam Areal Fasilitas 0,812 Km 162 Batang
dilakukan dengan cara pemberiaan kapur. terakhir Penunjang
masalah biologi seperti tidak adanya penutupan
vegetasi, tidak ada mikroorganisme dan tanah kering
diatasi dengan perbaikan kondisi tanah, pemilihan c. Pemeliharaan.yang dilakukan antara lain :
jenis pohon yang ccok dan pemanfaatan mikroriza. 1) Penyulaman tanaman dilakukan untuk
mengganti tanaman yang mati. Penyulaman
c. Peralatan Reklamasi dilakukan satu hingga dua bulan setelah
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan penanaman.
reklamasi PT. TAM ini antara lain adalah sebagai 2) Penyiangan gulma berguna untuk
berikut: membebaskan tanaman dari persaingan tempat
tumbuh maupun kebutuhan akan nutrisi.
Penyaingan gulma dilakukan dengan sitem
cemplongan, yaitu membersihkan gulma di
sekitar tanaman pada radius 1 m.

© 2021 ISSN 2356-5438. Fakultas Teknik Universitas Samudra


JURNAL ILMIAH JURUTERA VOL.08 No.02 (12.2021) 020 – 025 24

3) Pemupukan ulang, Pemupukan ulang ii. Pemupukan


dilakukan secara berkala dan secara rutin Pemupukan dilakukan sebelum kegiatan
dilakukan apabila kegiatan penanaman telah penanaman, jenis pupuk yang digunakan
berjalan dan saat usia tanaman sudah layak adalah pupuk organic, dengan rincian biaya
untuk dilakukan pemupukan. seperti pada tabel di bawah ini:
4) Pemberantasan hama dan penyakit, Tabel 7. Biaya Pemupukan
pemeliharaan tanaman akan dilakukan secara Kompoen Kebutuhan Biaya
rutin dan dilakukan oleh beberapa tenaga kerja 8. Pupuk Tanaman Pucuk 6 Rp. 300.000,-
agar kondisi dan perkembangan tanaman dapat
berjalan dengan normal. 9. Pupuk Tanaman 3 Rp. 150.000,-
Pelindung
10. Pupuk Tanaman Local 1,5 Rp. 75.000,-
C. Biaya Reklamasi
11. T enaga Kerja 3 Rp 450.000,-
a. Biaya Langsung
Jumlah Rp. 975.000,-
Biaya langsung terdiri dari biaya penataan lahan,
revegetasi dan penyelesaian akhir. **) Harga perkiraan (dapat berubah sewaktu-waktu)
1) Biaya Penatagunaan Lahan.
Setelah kegiatan selesai dilakukan akan iii. Biaya Penanaman dan Pemeliharaan
dilakukan pembangunan drainase dan Penanaman dan pemeliharaan dilakukan
sedimend pond pada kiri kanan jalan oleh tenaga kerja local. Dengan rincian
tambang untuk meminimalkan dampak biaya seperti pada tabel di bawah ini:
terhadap lingkungan fisik- kimia dan biologi. Tabel 8. Biaya Penanaman dan Pemeliharaan
Rincian biaya yang butuhkan untuk kegiatan Bentuk Biaya
ini adalah : Biaya Penanaman Rp. 9.000.000,-
Tabel 5. Biaya Pembangunan Drainase dan sedimend
Pond Biaya Pemeliharaan Rp. 18.000.000,-
Lokasi Panjang Biaya
**) Harga perkiraan (dapat berubah sewaktu-waktu)
1. Drainase dan 1,4 Km Rp. 25.000.000,-
sedimend b. Biaya Tidak Langsung
Pond Biaya tidak langsung adalah besarnya biaya
**) Harga perkiraan (dapat berubah sewaktu-waktu)
yang harus dimasukan dalam perhitungan biaya
2) Biaya Revegetasi reklamasi. Biaya tidak langsung dapat ditentukan
i. Pengadaan Bibit antara lain seperti berikut ini:
Biaya pengadaan bibit dengan rincian seperti 1) Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat
pada tabel di bawah ini: sebesar 2,5 % dari biaya langsung.
Tabel 6. Biaya pengadaan Bibit. 2) Biaya perencanaan reklamasi sebesar 2 %
Kompoen Kebutuhan Biaya s/d 10 % dari biaya langsung.
3) Biaya administrasi dan keuntungan sebesar 3
2. Bibit Tanaman Utama 162 Rp. 4.050.000,-
% s/d 14 % dari biaya langsung.
3. Benih Tanaman pucuk 10 Rp 3.500.000,- 4) Biaya supervisi sebesar 2 % s/d 7 % dari biaya
langsung.
4. Pengadaan Polybag 5 Rp. 700.000,- Tabel 9. Rincian Biaya Tidak Langsung
5. Tempat Persemaian 1 Rp. 5.000.000,- Bentuk Biaya
6. Pupuk 50 Rp. 2.500.000,-
Mobilisasi & Demobilisas Rp 2.311.875,-
7. Pestisida 15 Rp. 3.750.000,-
Jumlah Rp. 19.500.000,- Perencanaan Reklamasi Rp 1 .849.500,-
**) Harga perkiraan (dapat berubah sewaktu-waktu) Administrasi & Keuntungan Rp 2.774.25 0,-

Supervisi Rp 1 .849.500,-
Total Rp 8.7 85.1 25,-
**) Harga perkiraan (dapat berubah sewaktu-waktu)

© 2021 ISSN 2356-5438. Fakultas Teknik Universitas Samudra


JURNAL ILMIAH JURUTERA VOL.08 No.02 (12.2021) 020 – 025 25

c. Total Biaya Reklamasi DAFTAR PUSTAKA


Biaya reklamasi dihitung berdasarkan biaya
langsung ditambah dengan biaya tidak Asmarhansyah & Hasan, R. (2019). Reklamasi Lahan
langsung. Besarnya biaya reklamasi yang harus Bekas Tambang Timah Berpotensi sebagai Lahan
dibayar oleh PT. Tri Abadi Mineral (TAM) Pertanian di Kepulauan Bangka Belitung. Vol. 12
adalah sebesar Rp. 101.260.125,- Rincian No. 2.
perhitungannya secara lengkap dapat dilihat pada
Indonesia. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
tabel berikut ini:
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Tabel 10. Perhitungan Biaya Jaminan Reklamasi PT.
Sekretariat Negara. Jakarta.
TAM
Bentuk Biaya Indonesia. Kepmen Esdm Nomor 4 Tahun 2009
Biaya Langsung Rp 92.475.000,- tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Sekretariat Negara. Jakarta. Keputusan Menteri
Biaya Tidak Langsung Rp 8.785.125,- Energi Sumber Daya Mineral Republik
Total Rp 101.260.125,- Indonesia No 1827 Tahun 2018. Tentang
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik. Kementrian ESDM.
Jakarta.
KESIMPULAN
Irdika, Mansur. 2011. Teknik Silvikultur “untuk lahan
Berdasarkan hasil penelitian Program dan biaya bekas tambang”. Bogor: Seamea Biotrop
reklamasi untuk jaminan reklamasi berdasarkan
Kuntjojo. 2009. Metodologi Penelitian. Kediri.
Kepmen ESDM NO 1827 tahun 2018 di PT.TAM.
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Rizki, A & Firmansyah, A. (2021). Kewajiban
1. Dilakukan diareal penambangan dengan luas 9,1 Lingkungan Atas Reklamasi Dan Pasca Tambang
Ha terdiri areal sekitar penambangan sepanjang Pada Perusahaan Sektor Pertambangan di
± 1,86 Km dan fasilitas penunjang dengan luas Indonesia. Volume 6, Nomor 01.
areal 2.05 Ha seperti bengkel, office, perumahan Siswanto, dkk. 2012. Rehabilitation of artisanal gold
dan stune crusher. Serta sisanya merupakan areal mining land in West Lombok, Indonesia:
penambangan. Characterization of overburden and the
2. Program kegiatan Reklamasi dilakukan dilokasi surrounding soils. Journal of Geology and Mining
tambang, jalan tambang dan fasilitas penunjang. Research. Bandung. Sinar Baru.
Dengan teknik reklamasi yang dilakukan dimulai
dari penataan permukaan tanah, pembuatan Suprapto, S. J. 2011. Tinjauan Reklamasi Lahan
drainase, sedimend pond dan revegetasi. Bekas Tambang Dan Aspek Konservasi Bahan
3. Revegetasi dilakukan dalam 3 tahapan antara Galian. Kelompok Program Penelitian Konservasi
lain, tahap pertama adalah penanaman tanaman dan Pusat Sumber Daya Geologi.
penutup tanah (cover crop), tahap kedua adalah Subowo G. 2011. Penambangan sistem terbuka ramah
penanaman tanaman utama dan Pemeliharan. lingkungan dan upaya reklamasi pasca tambang
4. Besarnya jaminan reklamasi yang harus untuk memperbaiki kualitas sumberdaya lahan dan
dibayarkan oleh PT. Tri Abadi Mineral (TAM) hayati tanah. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 5 No.
adalah sebesar Rp. 101.260.125,-. 2. ISSN 1907-0799. Balai Penelitian Tanah Bogor.
Taqiyuddin, M & Hidayat, L. (2020). Reklamasi
Tanaman Adaptif Lahan Tambang Batubara PT.
Bmblok Dua Kabupaten Tapin Kalimantan
Selatan. Volume 45 Nomor 3.

© 2021 ISSN 2356-5438. Fakultas Teknik Universitas Samudra

Anda mungkin juga menyukai